DETEKSI Escherichia coli 0157:H7 DARI SUSU DAN DAGING MENGGUNAKAN SERUM KEBAL MONOSPESIFIK | Suwito | Jurnal Sain Veteriner 295 156 1 PB

DETEKSI Escherichia coli 0157:H7 DARI SUSU DAN DAGING
MENGGUNAKAN SERUM KEBAL MONOSPESIFIK
DETECTION Escherichia coli 0157:H7 FROM MILK AND MEAT
USING MONOSPECIFTC IMMUNE SERUM

Widodo Suwito'
IBalai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta
E-mail: widodo.suwito@yahoo.com.
ABSTRACT
Escherichia coli 0] 57:H7 is one of the bacterial causing borne food disease in human. Monospecific
immune serum against somatic (0) and t1agella(H) antigens have been used to detect E.co]i 0157:H7.
The aim of this study was to detecti of E.coli 0157:H7 using'immune serum monospecifik by absorption and
coagg]utinationtests. Monospecific immune serum was obtained by injecting E.coli a 157:H7intoNew Zealand
White rabbits. Serum was harvested and absorbed with somatic E.coli heterologous antigen until no
agglutination was observed. The result shows that immune serum monospecific can be used to detecti of E.coli
0157 :H7 inmilk and meat.
Key words: immune serum, mono specific, E.coli a 157:H7.

ABSTRAK
Escherichia coli 0157:H7 merupakan salah satu bakteri patogen penyebab food borne disease pada
manusia. Deteksi E.coli 0157:H7 pada serum keba] monospesifik berdasarkan somatik antigen (0) dan flagella

(H). Tujuan dari penelitian ini untuk mendeteksi E.coli 0157:H7 menggunakan serum kebal monospesifik
dengan cara absorbsi dan uji koaglutinasi. Serum kebal monospesifik diperoleh dengan cara menyuntikkan
antigen E.coli 0] 57:H7 pada kelinci jenis New Zealand White. Serum dikoleksi dan diabsorbsi menggunakan
antigen somatik E.coli heterolog sampai tidak terjadi reaksi agglutinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dengan serumkeba1monospesifik dapat digunakan untuk menedeteksiE.coli 0 157:H7da1amsusu dan daging.
Kata kunci: serum keba1, monospesifik, E.coli 0 157:H7

.

PENDAHULUAN

.

Chinyu dan Brandt, ]995).
Pada tahun 1997 di Amerika Serikat dilaporkan

Escherichia coli 0157 :H7 menipakan strain

Escherichia coli 0157 :H7 merupakan penyebab


patogenik yang dapat mengkontaminasi pangan

penyakit asal makanan yang ke dua setelah

terutama asa1ternak. Pada manusia, Escherichi .coli

Salmonella sp dengan jumlah 3260 kasus dan 8

0157:H7 menyebabkan hemorrhagic colitis (He),

orang meninggal dunia (CDC, 1997). Pada tahun

hemolytic

dan

]996 di Skotlandia di1aporkansebanyak 496 wabah

thrombocytopeniapurpura (TPP) (AAPHV, 2000 ;


dari 7500 kasus dan 21 orang meningga1 dunia,

uremic

syndrome

(HUS)

63

J. Sain Vet. Vol,28 No, 2 Th. 2010

sedangkan di Inggris sebanyak 30 wabah dari 656

ATCC 43894, sedangkan penyiapan antigen 0157

kasus dengan 11 orang meninggal dunia (SCIEH,

dan H7 mengikuti petunjuk (SupaI',1985).
Kelinei dibagi menjadi 4 kelompok yaitu: 2 ekor


2001).
Penyakit asal makanan sering terjadi di

diinjeksi dengan antigen 0157 isolat lokal, 2 ekor

Indonesia. Pada bulan September 2004 terjadi

diinjeksi dengan antigen H7 isolat lokal, 2 ekor

keraeunan pada 72 siswa Sekolah Dasar (SD) di

~iinjeksi dengan antigen 0157 ATCC 43894 dan 2

Tulung Agung Jawa Timur setelah minum susu, 300

ekor diinjeksi dengan antigen H7 ATCC 43894.

siswa SD di Bandung dan'73 karyawan Carefour di


Tiap-tiap kelinei diinjeksi seeara intra vena dengan

Surabaya. Menumt Badan Pemeriksaan Obat dan

dosis bertingkat 0,25 ml, 0,5 ml, 1,5 ml dan 2 ml

Makanan (BPOM) kasus tersebut disebabkan oleh

dengan kepekatan antigen masing-masing setara

Escherichia

depgan larutan Mac Farland no 1,2, 3 dan 5. Satu

coli dan Staphylococcus

aureus

. minggu setelah injeksi terakhir kelinci diambil


(KOMPAS,4 September 2004).
Escherichia coli 0157 :H7 mempakan salah satu
penyebab keraeunan pangan asal ternak. Salah satu
upaya untuk mendeteksi Escherichia coli 0157:H7

darahnya, kemudian semm dipisahkan dan disimpan
pada suhu -20°Csampai uji lebih lanjut.
Pembuatan semm kebal monospesifik 0 157dan

dapat menggunakan semm kebal monospesifik.

H7 mengikuti

petunjuk

(SupaI', 1985) yang

Semm kebal monospesifik yaitu antisemm yang

dimodifikasi dari metode Sokja (1965). Escherichia


tidak bereaksi silang dengan tipe antigen lainnya

coli yang digunakan untuk absoJbsi ditumbuhkan

atau hanya mengenal antigen homolognya. Semm

pada Nutrient Agar (NA) (Oxoid) dalam botol Raux

kebal monospesifik dapat diperoleh dengan eara

kemudian diinkubasikan pada suhu 37°Cselama 48

absorbsi (Pasaribu, 1985; Wibawan dan Pasaribu,

jam. Sel di inaktifkan menggunakan formalin 0,1%

1993). Tujuan dari penelitian ini untuk mendeteksi

dan dipanen dengan Ose sterii. Suspensi sel


Escherichia coli 0157:H7 dalam susu dan daging

disentrifus dengan kecepatan 3500 rpm selama 30

dengan menggunakan semm kebal monospesifik.

menit, kemudian endapan dieuei 3 kali dengan NaCl
fisiologis. Setiap eampuran sel dari 3 botol Raux

MATER! DAN METODE

dimasukkan 5 ml antisemm 0157 yang akan
diabsorbsi, dikoeok dengan vortex mixer selama 1-5

Penelitian

ini menggunakan

8 ekor kelinei


-

,

-

menit, kemudian di simpa~
pada suhu 4°Cselama 24
,. 'f
t
~

.~.

,-

jantanjenis New Zealand White umur kurang lebih 1

jam. Campuran antisemm "dan sel yang dipakai


tahun. Kelinei dipelihara

dalam

untuk mengabsorbsi disentrifus dengan kecepatan

kandang ukuran 30 em x 60 em. Sebelum perlakuan

3500 rpm selama 30 menit. Supernatan (antisemm

semua kelinci diadaptasikan selama 1 minggu diberi

0157) diuji dengan antigen somatik 0 heterolog

pakan wortel, kangkung dan mmput serta minum ad

sampai menimbulkan reaksi aglutinasi negatif.

seeara terpisah


Ubidum.

Antisemm H7 yang telah dipanen diabsorbsi

Antigen yang digunakan adalah Escherichia coli

dengan antigen whole cell Escherichia coli 0 157:H7

0.157:H7 isolat lokal dan Escherichia coli 0157 :H7

yang diautoc/ave pada suhu 121°Cselama satujam.

64

...

WidodoSuwito, Deteksi Escherichia coli 0157 : H7 dari Susu dan Daging Menggunakan Serum Kabel Monospesifik

Cara absorbsi untuk mendapatkan antiserum H7

coli diperbanyak dalam media Plate NA (Oxoid)

monospesifik sarna seperti pada proses absorbsi

kemudian diinkubasikan pada suhu 37°C selama 24

untuk mendapatkan antiserum 0157 monospesifik,

jam, kemudian dipanen menggunakan Ose steril dan

yang berbeda hanya cara menyiapkan antigen untuk
absorbsi.

dimasukan dalam 5 ml NaCl fisiologis selanjutnya
diautoc/ave pada suhu 121°C selama 1 jam,

Uji koaglutinasi dilakukan mengikuti petunjuk

sedangkan untuk H serotyping tidak dilakukan

(Honda dkk., 1983 dan Murray 1987). Secara

autoclave. Sebanyak 5 III antigen dicampur 8 III

singkat S.allreus Cowan I ditumbuhkan pada media

serum kebal monospesifik di atas obyek gelas, bila

NA dalam botol Roux kemudian diinkubasikan pada

terjadi

suhu 37°C selama 48 ja~. Ke dalam botol Roux

menunjukkan serotipe yang sarna.

aglutinasi

dalam

waktu

1-3 menit

dimasukkan 10 ml Pospat Bufer Saline (PBS) yang
HASIL DAN PEMBAHASAN

mengandung 0,5% formalin, didiamkan selama 5-7
menit kemudian sel bakteri dipanen dengan Ose
steril. Sel disentrifus dengan kecepatan 3000 rpm

Penyiapan antigen 0157 dan H7 adalah tahapan

selama 10-15 menit. Endapan: sel dicuci 3 kali

awal yang sangat penting dalam pembuatan serum

dengan PBS dan disentrifus seperti sebelumnya.

kebal monospesifik. Pada tahapan ini dilakukan

Endapan sel dari pencucian terakhir disuspensikan
dalam PBS dan didiamkan selama 3 jam pada suhu

dengan menyiapkan antigen 0157 yang berasal dari
Escherichia coli 0157:H7 isolat~lokal dan ATCC

kamar sambil setiap kali dikocok dengan hati-hati.

43894

Setelah pencucian terakhir sel disuspensikan dalam

pembanding. Konsentrasi antigen yang dipersiapkan

PBS dan konsentrasi sel dibuat 10% (volume

dilakukan

endapan seVvolumePBS).

menyamakan kekeruhannya dengan standar larutan

sehingga

dapat

digunakan

sebagai

dengan cara semikuantitatif

yaitu

Suspensi sel kemudian dipanaskan dalam

Mac Farland no 1, 2, 3 dan 5. Tujuan penyiapan

waterbath suhu 80°C selama I jam. Setelah dingin

antigen 0157 dilakukan autoclave pada suhu 121°C

endapan sel dicuci 3 kali dan endapan dari pencucian

selama 1 jam untuk menghilangkan flagella

terakhir dilarutkan dalam PBS dengan konsentrasi

sehingga yang tersisa hanya somatik antigen (0),

dibuat 10%. Sebanyak 1 ml suspensi sel 10%
0,1 ml serum kebal

sedangkan penyiapan antigen H7 tidak dilakukan
I
autoclave.

monospesifik 0157 dan H7 selanjutnya dikocok

Setiap kelinci diinjeksi secara intra vena dengan

pelan-pelan, kemudian didiamkan pada suhu kamar

dosis bertingkat 0,25 ml, 0,5 ml, 1,5 ml dan 2 ml

kamar selama 3 jam dan setiap jam dikocok pelan-

dengan kepekatan antigen masing-masing setara

pelan dan reagen siap digunakan (Honda dkk, 1983

dengan larutan Mac Farland no 1, 2, 3 dan 5.

dan Murray 1987).

Suntikkan antigen diberikan secara intra vena

(protein

A) ditambah

Pada penelitian

ini telah tersedia

.

isolat

dengan tujuan antigen cepat diabsorbsi sehingga

Escherichia coli dari koleksi pribadi terdiri dari 351

kelinci cepat dirangsang untuk menghasilkan

isolat dari susudan 30 isolat dari daging. Escherichia

antibodi terhadap antigen tersebut.

65

J. S(t;n Vet. Vol.28 No.2 Tit. 2010

Pemberian suntik

Dokumen yang terkait

Identifikasi Bakteri Escherichia coli pada Susu Sapi Segar dan Susu Sapi Cair Kemasan Ultra High Temperature (UHT) di Kecamatan Mampang Prapatan Tahun 2015

1 21 107

Uji Sensitivitas Bakteri Escherichia Coli Isolat Asal Ayam Yang Bereaksi | Nugroho | Jurnal Sain Veteriner 364 188 1 PB

0 0 5

Uji Sensitivitas Isolat Escherichia Coli Patogen pad Ayam terhadap Beberapa Jenis Antibiotik | Krisnaningsih | Jurnal Sain Veteriner 361 187 1 PB

0 0 6

Efek Samping Pemberian Serum Anti Bisa Ular Pada Kasus Gigitan Ular | . | Jurnal Sain Veteriner 412 232 1 PB

0 0 8

EFEKTIVITAS PENGOBATAN PREPARAT KOMBINASI AMOKSISILIN DAN KOLISTIN SULFAT PADAKASUS INFEKSI BUATAN Escherichia coli PATOGEN PADA AYAM BROILER | Haryadi Wibowo | Jurnal Sain Veteriner 305 165 1 PB

0 0 9

PROFIL PLASMID Escherichia coli RESISTEN TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIKA YANG DIISOLASI DARI PETERNAKAN AYAM KOMERSIAL | Haryadi Wibowo | Jurnal Sain Veteriner 290 146 1 PB

0 0 8

ISOLATION AND IDENTIFICATION BACTERIA OF CLINICAL MASTITIS ON ETTAWAH CROSSBRED GOAT | Suwito | Jurnal Sain Veteriner 2643 7418 1 PB

0 0 6

Escherichia coli Surface Characters of Ettawah Cross Breed Goats Milk on the Adhession Ability of Mammary Epithelial Cells | Prasiddhanti | Jurnal Sain Veteriner 8102 42202 1 PB

0 0 13

Deteksi Edwardsiella Ictaluri pada Ikan dengan Metode Co-Agglutination Test | Fikar | Jurnal Sain Veteriner 17922 41232 1 PB

1 3 6

Tingkat Kejadian Escherichia coli Penghasil Extended Spectrum Β-Lactamase yang Diisolasi dari Feses Broiler di Kota Bogor | Masruroh | Jurnal Sain Veteriner 22813 43748 1 SM

0 0 8