UPAYA GURU TPQ DALAM MENINGKATKAN KUALITAS MEMBACA AL-QUR’AN DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN AL-MUBAROKAH Ds. BORO Kec.KEDUNGWARU Kab.TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung
53
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini digunakan beberapa metode sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan guna mempermudah memahami objek pada penulisan skripsi, di antaranya adalah:
A.Jenis penelitian
Berdasarkan fokus penelitian yang sudah ditetapkan, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Menurut Lexy J. Moleong mengatakan bahwa:
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiyah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode ilmiyah.1
Metode atau cara ilmiyah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan
pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.2 Rasional
berarti dapat diterima akal, empiris berdasarkan kenyataan yang ada, dan sitematis berdasarkan tata cara yang jelas dan runtut.
Penelitian kualitatif memiliki beberapa ciri khusus yang membedakannya dengan penelitian lain. Menurut Zainal Arifin
1 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2000), hal. 6
(2)
berdasarkan telaahnya dari pendapat beberapa pakar, ciri-ciri penelitian kualitatif terangkum sebagai berikut:
1. Menggunakan latar alamiyah
2. Instrument kuncinya adalah manusia
3. Mengutamakan data langsung
4. Menggunakan metode triangulasi
5. Menganalisis data secara induktif
6. Menggunakan purposive sumpling, yaitu sesuai dengan tujuan
penelitian
7. Mengutamakan data kualitatif (kata-kata atau gambar)
8. Lebih mementingkan proses daripada hasil
9. Memandang kenyataan sebagai suatu yang bersifat jamak
10.Memungkinkan memperoleh data dan informasi yang unik, yang
tidak biasanya terjadi
11.Mencari makna dari latar belakang tingkah laku atau perbuatan
12.Mengutamakan perspektif emik, yaitu mementingkan pandangan
responden
13.Mendefinisikan validitas, reliabilitas, dan objektivitas dalam
dimensi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik
14.Menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan
kenyataan lapangan (bersifat sementara)
15.Menghendaki agar pengertian dan interpretasi yang diperoleh
dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data.3
Sebagaimana disebutkan diatas, salah satu ciri penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Makna bersifat deskriptif yaitu, data yang terkumpul berbentuk kata-kata, gambar bukan angka. Kalaupun ada angka-angka, sifatnya hanya sebagai penunjang. Data yang diperoleh meliputi transkrip, interview, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi, dan lain-lain.4
Jenis penelitian ini penulis gunakan karena mengingat data yang diperoleh berupa kata-kata atau kalimat dari hasil pengamatan,observasi,
3 Arifin, Penelitian Pendidikan Metode…, hal. 144
(3)
serta wawancara yang peneliti lakukan selama pelaksanaan penelitian. Penelitian ini diterapkan dengan tujuan untuk mendeskripsikan bagaimana upaya guru TPQ dalam meningkatkan kualitas membaca
Al-Qur’an, khususnya kualitas membaca Al-Qur’an siswa yang nampak dan dapat diamati dalam jangkauan indra penglihatan dan pendengaran.
B.Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di lembaga Taman
Pendidikan Al-Qur’an Al-Mubarokah di Ds. Boro Kec. Kedungwaru
Kab. Tulungagung. Alasan peneliti mengambil lokasi tersebut karena memiliki kelebihan yang unik dibandingkan dengan Taman Pendidikan Al-Qur’an yang ada di sekitarnya, karena pada disetiap kenaikan tingkat
mambaca Al-Qur’an maupun jilid yang pada dasarnya guru pengajar
sebagai penentu kebijakan. Namun disini Kepala TPQ sebagai penentu kelulusan kenaikan santri untuk melanjutkan atau tetap pada Jilid/Juz tersebut. Selain itu para santri TPQ Al-Mubarokah mempunyai prestasi-prestasi yang baik dalam bidang akademik maupun ketrampilan.
TPQ Al-Mubarokah merupakan lembaga pendidikan non formal yang menyediakan pengetahuan mengenai ilmu keagamaan dan
pembinaan membaca serta menulis Al-Qur’an sebagai wadah jiwa
keagamaan anak-anak, karena pada dasarnya membaca dan menulis
AL-Qur’an sangt penting. Lmbaga Taman Pendidikanm Al-Qur’an yang terletak di Ds. Boro merupakan TPQ yang lumayan maju dibandingkan
(4)
TPQ yang berada di sekitarnya, karena TPQ Al-Mubarokah Boro mempunyai fasilitas yang lumayan memadai dan penerapan metode
pengajaran membaca Al-Qur’an berbeda dengan TPQ yang ada di
sekitarnya.
C.Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti merupakan instrumen kunci yang menjadi salah satu ciri penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, peneliti
merupakan alat pengumpul data utama.5 Proses pengumpulan, pemilihan,
dan interprestasi data dilakukan sendiri oleh peneliti. Peniliti harus terlibat langsung dalam setiap tahap kegiatan penelitian dan harus berada
langsung dalam setting penelitian yang dipilih.6 Dengan demikian
kehadiran peneliti sangat dibutuhkan dalam setiap proses penelitian. Untuk mendukung proses pengumpulan data peneliti berusaha menjalin hubungan yang baik dengan informan yang menjadi sumber data agar data-data yang diperoleh betul-betul valid. Peneliti mencoba beradaptasi dan terlibat secara lansung dalam beberapa kegiatan yang dilakukan oleh subjek penelitian yang ada di lokasi penelitian, terutama pada upaya guru
dalam meningkatkan kualitas membaca AL-Qur’an.
Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti akan hadir di lapangan sejak diizinkannya melakukan penelitian, yaitu dengan cara mendatangi
5 Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif..., hal. 9 6 Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif…, hal. 91
(5)
lokasi penelitian pada waktu-waktu tertentu dalam situasi yang dibutuhkan peneliti. Peneliti akan terus hadir di lokasi sampai diperolehnya kesimpulan yang dirundingkan bersama dan disepakati oleh informan yang menjadi sumber data.
D.Sumber data
Sumber data merupakan salah satu bagian penting dalam penelitian. Pentingnya data untuk memenuhi dan membantu serangkaian permasalahan yang terkait dengan fokus penelitian. Menurut Loflad dan Lofland yang dikutip oleh Lexy J. Moleong menjelaskan sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah data dan tindakan selebihnya
adalah data-data tambahan seperti dokumen-dokumen dan lain-lain.7
Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data
tersebut diperoleh.8 Penulis mengumpulkan semua data yang kemudian
di sajikan dalam skripsi sebagaia gabungan dari apa yang dilihat dan apa yang didengar, yang kemudian dicatat secara rinci tanpa ada sesuatu yang ditinggalkan sedikitpun, dan agar data-data yang ada dapat dipertanggung jawabkan.
Adapun data penelitian ini diperoleh dari:
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung, seperti hasil dari wawancara dari subjek penelitian dengan mengenakan
7 Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif...hal. 157 8 Ibid., hal. 129
(6)
alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek
sebagai sumber informasi yang dicari.9
Dari ungkapan diatas dapat di pahami bahwa data primer ini dapat berupa opini subyek (orang) secara individual dan kelempok, hasil observasi terhadap suatu benda, kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian data primer bisa didapat melalui survey dan observasi. Adapun dalam penelitian ini, data primer yang diperoleh dari peneliti yaitu guru dan santri TPQ Al-Mubarokah Boro.
2. Data skunder
Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tesusun dalam arsip yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.10 Data sekunder ini
merupakan data yang diperoleh dari pihak lain. Data ini biasanya berwujud data dokumentasi atau data dokumen yang tersedia.
Adapun yang menjadi data skunder dalam penelitian ini adalah data tentang latar belakang penelitian, keadaan fasilitas kelas, keadaan santri dan guru, nama-nama guru, nama-nama santri serta kondisi sarana dan prasarana TPQ Al-Mubarokah Boro.
9
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hal. 91 10 Gabriel Amin Silalahi, Metodologi Penelitian dan Studi Kasus, (Sidoarjo: CV Citra Media, 2003), hal. 57
(7)
E.Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dilapangan dalam rangka mendiskripsikan dan menjawab permasalahan yang sedang diteliti, peneliti menggunakan metode pengumpulan data, antara lain :
1. Metode Observasi
Menurut Tanzeh dan Suyitno, observasi adalah cara untuk mengumpulkan data dengan mengamati atau mengobservasi objek penelitian atau pristiwa baik berupa manusia, benda mati, maupun
alam.11
Menurut Guba dan Lincoln yang dikutip oleh Moleong, metode pengamatan ini dimanfaatkan karena beberapa alasan, yaitu:
Pertama, teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman
secara langsung. Kedua, teknik pengamatan juga
memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kumudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana keadaan yang sebenarnya. Ketiga, pengamatan memungkinkan peneliti mencatat pristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan yang diperoleh dari data. Keempat sering terjadi ada keraguan pada peneliti, jangan-jangan pada data yang
dijaringnya ada yang keliru atau bias. Kelima, teknik
pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit. Keenam, dalam kasus-kasustentu dimana teknik komunikasi lainnya tidak dimungkinkan pengamatan
dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat.12
Kelebihan teknik ini adalah data yang diperoleh lebih dapat dipercaya karena dilakukan atas pengamatan sendiri. Sehingga peneliti mengadakan observasi langsung di lapangan untuk mengetahui kondisi yang terjadi di lembaga pendidikan.
11
Tanzeh, Dasr-dasar..., hal.133 12
(8)
Berdasarkan jenis penelitian yang telah disebutkan di atas, maka dalam penelitian ini penulis mempergunakan jenis observasi partisipan. Metode ini digunakan peneliti untuk mengamati situasi latar alami, data guru dan aktivitas belajar-mengajar yang terjadi di TPQ Al-Mubarokah Boro.
2. Metode Wawancara/Interview
Interview atau wawancara merupakan suatu proses tanya jawab yang dilakukan dalam penelitian yang berlangsung secara lisan di mana dua orang atau lebih berbincang-bincang secara langsung dalam menggali informasi-informasi atau keterangan-keterangan. Menurut
Lexy J.Moleong mengatakan bahwa: “Wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu”.13 Melalui teknik wawancara, peneliti bisa
merangsang responden agar memiliki wawasan pengalaman yang lebih luas.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan
13
(9)
datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa
garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.14
Metode ini penulis gunakan untuk mencari informasi tentang, perencanaan guru TPQ dalam upaya meningkatkan kualitas membaca Al-Qur’an, upaya guru TPQ dalam meningkatkan kualitas membaca Al-Qur’an serta faktor penghambat dan faktor pendukung upaya guru
TPQ dalam meningkatkan kualitas membaca Al-Qur’an.
3. Metode Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan pristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang.15 Metode dokumentasi adalah
mengumpulkan data dengan membuat atau mencatat suatu laporan
yang sudah tersedia.16 Metode dokumentasi ini dijadikan teknik
pengumpilan data-data mengenai daftar profil Lembaga Taman Pendidikan Al-Mubarokah, seperti nama-nama guru, nama-nama murid, serta sarana prasarana yang digunakan.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah pengumpulan data dalam
14
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif... hal. 74 15
Ibid., hal. 82 16
Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal .231
(10)
periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu diperoleh data yang
dianggap kredibel.17
Menurut Bogdan dan Biklen:
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih-milihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintensiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada
orang lain.18
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu :
1. Data Reduction
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya
bila diperlukan.19 Hasil yang direduksi merupakan data yang sesuai
dengan fokus penelitian. Dengan tujuan untuk mengetahui
17
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif ...., hal. 91 18
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif..., hal . 248
19Suguyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012),hal. 247
(11)
uapaya yang dilakukan guru TPQ dalam meningkatkan kualitas
membaca Al-Qur’an.
2. Data Display (Penyajian Data)
Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, pie chard, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola
hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.20 Data-data
yang disajikan berupa dokumentasi, observasi, wawancara, serta
catatan lapangan yang dilakukan di Taman Pendidikan Al-Qur’an
Al-Mubarokah Boro.
3. Penarikan Kesimpulan dan verifikasi
Langkah ketiga dalam analisi data menurut Miles and
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.21 Oleh karena
itu dalam tahap ini akan dilakukan kegiatan verifikasi, yaitu
20Ibid,hal. 249 21Ibid,.hal. 252
(12)
menguji kebenaran, kekokohan, dan kecocokan makna-makna yang muncul dari data yang telah direduksi dan disajikan di atas.
G.Pengecekan Keabsahan Temuan
Selain menganalisis data, peneliti juga harus menguji keabsahan data agar memperoleh data yang valid. Untuk menetapkan keabsahan data tersebut diperlukan teknik pemeriksaan. Adapun dalam teknik yang digunakan dalam pemeriksaan keabsahan data adalah sebagai berikut:
1. Kepercayaan (kredibilitas)
Kreadibilitas data dimaksudkan untuk membuktikan data yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan sebenarnya. ada beberapa teknik untuk mencapai kreadibilitas ialah teknik : perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan
teman sejawat, dan membercheck.22
Kepercayaan ini dilakukan dalam penelitian kualitatif karena untuk mengantisipasi adanya kesalah pahaman antara informan dan peneliti agar data yang didapat sesuia dengan kenyataan yang ada. Maka dari itu kepercayaan ini sangat penting untuk dilakukan, dalam penelitian kualitatif ini.
2. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan berarti mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis
(13)
yang konstan. Teknik ini dilakukan dengan cara peneliti mengadakan pengamatan secara teliti, rinci dan terus-menerus selama proses
penelitian di lapangan.23
Ketekunan pengamatan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti, rinci dan terus menerus selama proses penelitian. Kegiatan ini dapat diikuti dengan pelaksanaan observasi secara cermat, wawancara secara intensif, dan melibatkan diri dalam beberapa kegiatan yang mengharuskan peneliti terlibat ketika ingin memperoleh data yang benar-benar valid sehingga dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya subjek berdusta, menipu atau berpura-pura.
3. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.24
Dalam hal ini peneliti membandingkan pendapat informan yang satu dengan yang lainnya agar keabsahan data tersebut benar-benar terjamin. Melalui teknik ini maka nara sumber memberikan data yang sama atau tidak. Kalau nara sumber memberikan data yang sama maka data tersebut dikatan sah atau benar.
23 Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif...,hal. 329 24Ibid., hal. 330
(14)
4. Pemeriksaan sejawat
Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan
rekan-rekan sejawat.25 Pengecekan sejawat yang dimaksud disini adalah
mendiskusikan proses dan hasil penelitian dengan dosen pembimbing/ teman mahasiswa yang sedang atau telah mengadakan penelitian penelitian tindakan kelas atau orang yang berpengalaman mengadakan penelitian penelitian tindakan kelas. Hal ini dilakukan beberapa kali dengan harapan penelti mendapat masukan-masukan baik dari segi
metodologi maupun konteks penelitian demi tercapainya
kesempurnaan.
H. Tahapan-Tahapan Penelitian
Tahp-tahap dalam penelitian ini adalah:
a. Tahap pra lapangan
Tahap persiapan yang terdiri dari penjajakan lapangan, mengurus ijin penelitian, penyusunan proposal, ujian proposal, dan revisi proposal.
b. Tahap pekerjaan lapangan atau pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti memahami fenomena yang terjadi dilapangan untuk direkam sebagai data penelitian, terlibat
(15)
langsung dalam penelitian karena ini adalah penelitian kualitatif sehingga peneliti sebagai pengumpul data langsung.
c. Tahap analisis data
Pada tahap ini membutuhkan ketekunan dalam observasi dan wawancara untuk mendapatkan data tentang berbagai hal yang dibutuhkan dalam penelitian; pengecekan keabsahan data menggunakan tiga triangulasi yaitu triangulasi sumber data, metode dan waktu.
d. Tahap penyelesaian
Tahap penyelesaian merupakan tahap akhir dari sebuah penelitian data yang sudah diolah disusun, disimpulkan, divertifikasi, selanjutnya disajikan dalam bentuk penulisan laporan penelitian. Kemudian peneliti melakukan pengecekan, agar hasil penelitian mendapat kepercayaan dari informan dan benar-benar valid. Langkah terakhir yaitu penulisan laporan penelitian yang mengacu pada peraturan penulisan karya ilmiah yang berlaku di Prodi Tarbiyah, Institut Agama Islam Negri (IAIN) Tulungagung.
(1)
periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu diperoleh data yang dianggap kredibel.17
Menurut Bogdan dan Biklen:
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih-milihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintensiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.18
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu :
1. Data Reduction
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.19 Hasil yang direduksi merupakan data yang sesuai dengan fokus penelitian. Dengan tujuan untuk mengetahui
17
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif ...., hal. 91
18
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif..., hal . 248
19Suguyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
(2)
uapaya yang dilakukan guru TPQ dalam meningkatkan kualitas membaca Al-Qur’an.
2. Data Display (Penyajian Data)
Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, pie chard, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.20 Data-data yang disajikan berupa dokumentasi, observasi, wawancara, serta catatan lapangan yang dilakukan di Taman Pendidikan Al-Qur’an Al-Mubarokah Boro.
3. Penarikan Kesimpulan dan verifikasi
Langkah ketiga dalam analisi data menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.21 Oleh karena itu dalam tahap ini akan dilakukan kegiatan verifikasi, yaitu
20Ibid,hal. 249 21Ibid,.hal. 252
(3)
menguji kebenaran, kekokohan, dan kecocokan makna-makna yang muncul dari data yang telah direduksi dan disajikan di atas.
G.Pengecekan Keabsahan Temuan
Selain menganalisis data, peneliti juga harus menguji keabsahan data agar memperoleh data yang valid. Untuk menetapkan keabsahan data tersebut diperlukan teknik pemeriksaan. Adapun dalam teknik yang digunakan dalam pemeriksaan keabsahan data adalah sebagai berikut: 1. Kepercayaan (kredibilitas)
Kreadibilitas data dimaksudkan untuk membuktikan data yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan sebenarnya. ada beberapa teknik untuk mencapai kreadibilitas ialah teknik : perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, dan membercheck.22
Kepercayaan ini dilakukan dalam penelitian kualitatif karena untuk mengantisipasi adanya kesalah pahaman antara informan dan peneliti agar data yang didapat sesuia dengan kenyataan yang ada. Maka dari itu kepercayaan ini sangat penting untuk dilakukan, dalam penelitian kualitatif ini.
2. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan berarti mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis
(4)
yang konstan. Teknik ini dilakukan dengan cara peneliti mengadakan pengamatan secara teliti, rinci dan terus-menerus selama proses penelitian di lapangan.23
Ketekunan pengamatan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti, rinci dan terus menerus selama proses penelitian. Kegiatan ini dapat diikuti dengan pelaksanaan observasi secara cermat, wawancara secara intensif, dan melibatkan diri dalam beberapa kegiatan yang mengharuskan peneliti terlibat ketika ingin memperoleh data yang benar-benar valid sehingga dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya subjek berdusta, menipu atau berpura-pura.
3. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.24
Dalam hal ini peneliti membandingkan pendapat informan yang satu dengan yang lainnya agar keabsahan data tersebut benar-benar terjamin. Melalui teknik ini maka nara sumber memberikan data yang sama atau tidak. Kalau nara sumber memberikan data yang sama maka data tersebut dikatan sah atau benar.
23 Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif...,hal. 329 24Ibid., hal. 330
(5)
4. Pemeriksaan sejawat
Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat.25 Pengecekan sejawat yang dimaksud disini adalah mendiskusikan proses dan hasil penelitian dengan dosen pembimbing/ teman mahasiswa yang sedang atau telah mengadakan penelitian penelitian tindakan kelas atau orang yang berpengalaman mengadakan penelitian penelitian tindakan kelas. Hal ini dilakukan beberapa kali dengan harapan penelti mendapat masukan-masukan baik dari segi metodologi maupun konteks penelitian demi tercapainya kesempurnaan.
H. Tahapan-Tahapan Penelitian
Tahp-tahap dalam penelitian ini adalah: a. Tahap pra lapangan
Tahap persiapan yang terdiri dari penjajakan lapangan, mengurus ijin penelitian, penyusunan proposal, ujian proposal, dan revisi proposal.
b. Tahap pekerjaan lapangan atau pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti memahami fenomena yang terjadi dilapangan untuk direkam sebagai data penelitian, terlibat
(6)
langsung dalam penelitian karena ini adalah penelitian kualitatif sehingga peneliti sebagai pengumpul data langsung.
c. Tahap analisis data
Pada tahap ini membutuhkan ketekunan dalam observasi dan wawancara untuk mendapatkan data tentang berbagai hal yang dibutuhkan dalam penelitian; pengecekan keabsahan data menggunakan tiga triangulasi yaitu triangulasi sumber data, metode dan waktu.
d. Tahap penyelesaian
Tahap penyelesaian merupakan tahap akhir dari sebuah penelitian data yang sudah diolah disusun, disimpulkan, divertifikasi, selanjutnya disajikan dalam bentuk penulisan laporan penelitian. Kemudian peneliti melakukan pengecekan, agar hasil penelitian mendapat kepercayaan dari informan dan benar-benar valid. Langkah terakhir yaitu penulisan laporan penelitian yang mengacu pada peraturan penulisan karya ilmiah yang berlaku di Prodi Tarbiyah, Institut Agama Islam Negri (IAIN) Tulungagung.