Perancangan Bar Dan Lounge Dengan Konsep Travelling In Town.

(1)

i

ABSTRAK

Meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat secara global khususnya masyarakat urban, membuat golongan masyarakat urban semakin sibuk dan semakin intents meluangkan waktunya untuk dapat mengakomodasi kebutuhan mereka dalam menikmati hidup. Semakin tinggi tingkat kegiatan manusia dalam bekerja, maka semakin tinggi perputaran pendapatan, dengan demikian semakin besar tingkat pola konsumsi masyarakat dalam memenuhi gaya hidup urban. Waktu luang dianggap penting sebagai bagian dari proses sosial dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan yang sifatnya merefresh diri untuk memperoleh kembali vitalitas untuk kembali bekerja.

Kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan wisata dilihat dari peningkatan jumlah penduduk yang pesat setiap tahunnya. Bandung yang terkenal akan kekayaan sejarah arsitektur,kuliner, budaya dan alamnya, memiliki nilai lebih dimata masyarakat urban yang bosan terhadap suasana kota metropolitan.

Kedua permasalahan yang telah dipaparkan, menciptakan sebuah gagasan yang berkembang kea rah ide untuk menciptakan sebuah fasilitas bar and lounge yang dapat mengakomodasi pola hidup masyarakat urban yang konsumtif yang memiliki konsep traveling in town dimana kota Bandung diangkat sebagai temanya. Kota Bandung yang dipilih merupakan kota Bandung pada periode 1920-1940 yang lebih dikenal dengan periode “paris van java”, dengan harapan wisatawan yang ingin melihat kota Bandung dapat merasakan suasana “paris van java” hanya dengan satu tempat tujuan dan masyarakat sekitar dapat menikmati bar and lounge dengan konsep Bandung yang mempunya nilai sejarah.


(2)

ii

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI ii

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Permasalahan 1

1.2 Ide / Gagasan Konsep 3

1.3 Identifikasi Masalah 4

1.4 Tujuan Perancangan 5

1.5 Sistematika Penulisan 5

BAB II LANDASAN TEORI 6

2.1 Gaya Hidup Metripolis 6

2.1.1 Masyarakat Konsumtif 7

2.1.2 Estetika Kehidupan Sehari-hari 8


(3)

iii

2.2 Latar Belakang Food and Beverage Facilities 10

2.3 Desain Interior 11

2.3.1 Perencanaan dan Elemen Desain Interior 11

2.4 Bar and Lounge 14

2.4.1 Aplikasi Desain 14

2.4.2 Sejarah Bar 14

2.4.3 Jenis-jenis Bar 16

2.4.4 Bagian-bagian Bar 18

2.5 Faktor Perencanaan Food and Beverage Facilities 21

2.5.1 Sistem Pencahayaan 22

2.5.2 Roof Garden Sebagai Dekorasi 22

2.6 Bandung Sebagai Tema 25

2.6.1 Bandung 26

2.6.2 Kependudukan Kota Bandung 28

2.6.3 Hotel dan Pariwisata 29

BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI 31

3.1 Deskripsi Objek Studi 31

3.2 Ide Implementasi Konsep pada Objek Studi 37

3.2.1 Konsep Perancangan 37


(4)

iv

3.4 Analisa Fungsional 50

3.4.1 Kebutuhan Ruang 50

3.4.2 Programming 50

3.4.3 Kedekatan Ruang 57

3.4.4 Besaran Ruang 58

3.4.5 Zoning Blocking 59

BAB IV KONSEP DESAIN INTERIOR 62

4.1 Problem Statement 62

4.2 Konsep Desain 63

4.3 Konsep Ruang 65

4.4 Konsep Bentuk 67

4.5 Konsep Warna 67

4.6 Konsep Furniture 68

4.7 Konsep Material 69

4.7.1 Material Lantai 69

4.7.2 Material Dinding 70

4.7.3 Material Ceiling 70

4.8 Konsep Utilitas 70

4.8.1 Konsep Pencahayaan dan Penghawaan 70

4.8.2 Konsep Penghawaan 72


(5)

v

4.9 Penerapan Dalam Desain Interior 73

4.9.1 Denah Khusus I 75

4.9.2 Denah Khusus II 80

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 84

5.1 Simpulan 85

5.2 Saran 86

DAFTAR PUSTAKA xiii


(6)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.5.1 Sistem Taman Atap 25

Gambar 2.6.1 M.U.L.O School 27

Gambar 2.6.2 Technische Hoogeschool, kini ITB 27

Gambar 3.1.1 Site Plan “Paris van Java” 32

Gambar 3.1.2 Denah Objek Studi 33

Gambar 3.1.3 Lembar Kerja 34

Gambar 3.1.4 Lokasi Odeum 35

Gambar 3.1.5 Lokasi Mansion 35

Gambar 3.1.6 Lokasi Pure 35

Gambar 3.1.7 Zoning Objek Studi 36

Gambar 3.1.8 Grouping Objek Studi 36

Gambar 3.2.1 Jalan Braga Bandung 1920-1940 38

Gambar 3.2.2 Air TerjunCurug Cimah 39

Gambar 3.2.3 Hutan Alam Curug Dago 39

Gambar 3.2.4 Studi Image Lounge 41

Gambar 3.2.5 Studi Image Bar 42

Gambar 3.2.6 Resto, Bar and Lounge Blowfish 43

Gambar 3.2.7 Elemen Dekoratif Pendukung Konsep 43


(7)

vii

Gambar 3.4.2 Zoning Lantai 2 60

Gambar 3.4.3 Blocking Lantai 1 60

Gambar 3.4.4 Blocking Lantai 2 61

Gambar 4.2.1 Braga 1920 63

Gambar 4.2.2 Kantor Pos 1920 63

Gambar 4.2.3 Modern Bar and Lounge 64

Gambar 4.2.4 Nightclub Kontemporer 64

Gambar 4.4.1 Konsep Bentuk 67

Gambar 4.5.1 Lambang Kota Bandung 68

Gambar 4.6.1 Studi Image Furniture 69

Gambar 4.8.1 Efek Pencahayaan 72

Gambar 4.9.1 Layout Denah General I 74

Gambar 4.9.2 Layout Denah General II 74

Gambar 4.9.3 Denah Khusus Furniture dan Pola Lantai I 76

Gambar 4.9.4 Ceiling Denah Khusus I 77

Gambar 4.9.5 Tampak Potongan A-A’ 79

Gambar 4.9.6 Tampak Potongan B-B’ 79

Gambar 4.9.7 Tampak Potongan C-C’ 79

Gambar 4.9.8 Perspektif lantai I 80

Gambar 4.9.9 Denah Khusus Furniture dan Pola Lantai II 81

Gambar 4.9.10 Ceiling Denah Khusus II 82


(8)

viii

Gambar 4.9.12 Potongan Lantai II F-F’ 83

Gambar 4.9.13 Perspektif Ruang VIP 83


(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.3.1 Site Analysis 44

Tabel 3.4.1 Kebutuhan Ruang Office 51

Tabel 3.4.2 Kebutuhan Runag Staff Operational 54

Tabel 3.4.3 Kebutuhan Ruana UserI 56


(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

1. Data Penulis

2. Lembar Skema Material 3. Data Arsitek

4. Lembar Kerja Tugas Akhir 5. Maket


(11)


 
 


BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Permasalahan

Seperti yang dapat kita lihat, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kini aktifitas dan kebutuhan manusia terus meningkat. Kesibukan dan rutinitas tiap individu untuk memperoleh penghidupan yang lebih baik menjadikannya terjebak dalam sebuah lingkaran yang monoton dan membosankan. Selain itu kegiatan masyarakat urban yang dituntut untuk selalu aktif di lingkungan metropolis menjadikan setiap individu

memerlukan adanya kegiatan yang sesekali dilakukan untuk merefresh jasmani dan

rohani sehingga kegiatan yang biasa dilakukan dapat dikerjakan dengan vitalitas yang kembali penuh.

Kegiatan yang berhungan dengan berlibur biasanya dapat dilakukan ditempat-tempat yang memberikan suasana yang baru. Pantai, pegunungan, perkebunan,


(12)


 
 


mampu memberikan dan mempunyai sensasi tersendiri untuk melakukan aktifitas berlibur. Hangatnya sinar matahari di pantai yang mampu mengembalikan semangat, daerah pegunungan yang mampu menyejukan, hutan dapat dijadikan sebagai pilihan tempat yang penuh tantangan atau wisata arsitektur dan kuliner dirasa mampu

memberikan nuansa yang merefresh kegiatan. Maka dari itu kini semakin banyak

tempat-tempat yang memiliki kompeten sebagai tempat wisata mulai bereksplorasi menyajikan tempat wisata yang lain dari kebanyakan.

Bandung merupakan salah satu kota tujuan untuk berwisata, dilihat dari data pertambahan jumlah penduduk yang meningkat pesat setiap tahunnya, bahkan Bandung kini hampir dikenal sebagai kota wisata yang memiliki beragam keunikan untuk dikunjungi. Mulai dari ciri khas alam pegunungan yang sangat indah, adanya lembah-lembah dan bukit, pusat perkotaan yang menyajikan suasana belanja yang berbeda, selain hal tersebut Bandung juga dikenal sebagai kota dengan nilai sejarah arsitektur yang sangat tinggi. Hal tersebut yang memberikan motifasi dan inspirasi untuk bisa mampu mengeksplorasi kota Bandung kedalam konsep sebuah tempat hiburan yang mampu memberikan kenyamanan dan suasana yang berbeda kepada pengunjungnya sebagai tujuan berlibur atau sekedar bersantai menghabiskan waktu sambil menikmati suasana.


(13)


 
 


Dari aspek-aspek yang telah disebutkan diatas, menciptakan sebuah ide yang baru untuk merancang sebuah tempat hiburan khususnya untuk masyarakat urban yang dipenuhi aktifitas yang menumpuk dan tidak memiliki waktu untuk berlibur sehingga disajikan nuansa tempat hiburan yang memiliki tema Bandung dengan

konsep traveling in town yang mengambil periode Bandung “paris van java” yang

dirancang di daerah pinggriran kota, sehingga nuansa tempat hiburan yang biasanya berada di pusat kota dengan nuansa modern, kini memiliki konsep tempo dulu yang unik dengan menjadikan aspek-aspek Kota Bandung sebagai daerah atau titik tujuan

dan memiliki image yang berbeda. Tempat hiburan yang akan dirancang melingkupi

sebuah bar and lounge yang menyajikan tempat hang out sekaligus tempat dimana

para pengunjungnya mampu merasakan sensasi kota Bandung dan menikmatinya dengan target market para wisatawan dan penduduk lokal.

Bar and lounge yang kini makin marak menjadi salah satu alternative untuk

masyarakat urban dalam melakukan kegiatan refreshing atau sekedar kegiatan

bersantai, banyaknya bar-bar dengan konsep dan desain yang unik untuk menarik

perhatian mulai merebak, oleh karena hal itu obyek bar and lounge dirasa sangat cocok untuk diangkat menjadi sebuah obyek yang patut dieksplorasi baik dari segi

konsep dan desain. Bar and lounge yang akan dirancang, mengakomodasi

kebutuhan makanan appetizer, main course dan dessert Europe style dan Indonesian.

Selain kebutuhan makan, Bar and loung akan mengakomodasi kebutuhan minuman


(14)


 
 


dengan eksplorasi desain yang diharapkan mampu menjadi icon baru bagi image bar

and lounge yang telah ada. Sesuai dengan konsep traveling in town, dari mulai

entrance sampai dance floor akan diberikan aksen-aksen yang menjadi trademark Kota Bandung, sehingga diharapkan pengunjungan akan benar-benar merasakan

atmosphere Bandung walau dalam sebuah ruangan.

1.3Identifikasi Masalah

Dari pemilihan obyek seni yang telah ditetapkan, terdapat beberapa

permasalahan yang menjadi faktor dalam mendesain sebuah bar and lounge yaitu

sebagai berikut.

1. Bagaimana perancangan dan perencanaan desain interior bar and lounge

yang sesuai dengan konsep traveling in town dan memberikan image kota

Bandung tempo dulu tetapi dikemas kedalam desain yang lebih modern atau kontemporer?

2. Bagaimana perancangan dan perencanaan desain interior bar and lounge

yang memiliki aspek kenyamanan dan keamanan bagi user maupun staff


(15)


 
 


Tujuan dilaksanakanya perancangan bar an lounge ini adalah

1. Untuk mengetahui dan merancang interior bar and lounge yang sesuai

dengan kosep traveling in town dan memberikan image kota Bandung tempo

dulu dalam desain yang lebih modern atau kontemporer agar tercipta sebuah

bar and lounge yang unik dengan menampilkan nilai sejarah Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui dan merancang interior bar and lounge yang memiliki

aspek kenyamanan dan keamanan bagi user maupun staff operationalnya

agar bar and lounge yang dirancang mampu bersaing dan berkompetisi

dengan fasilitas serupa.

1.5Sistematika Penulisan

Dalam BAB I, penulis menyajikan Latar Belakang Masalah, Ide/Gagasan Konsep, Identifikasi Masalah, Tujuan Perancangan, Sistematika Penulisan.

Dalam BAB II, penulis menyajikan Landasan Teori.

Dalam BAB III, penulis menyajikan Deskripsi Obyek Studi, Ide Implemntasi Konsep pada Obyek Studi, Analisa Fisik, Analisa Fungsional.

Dalam BAB IV, penulis menyajikan Konsep Desain Interior, Penerapan Konsep ke dalam Desain Interior.

Dalam BAB V, penulis menyajikan Simpulan dan Saran.


(16)


 


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Perancangan dan perencanaan bar and lounge dengan konsep traveling in town yang mengambil Bandung tempo dulu ke dalam desain interior, terdapat beberapa faktor penting yang dirasa sangat mempengaruhi dalam menciptakan suasana yang diharapkan dan mempengaruhi dalam perancangan baik dari segi visual maupun dalam segi kenyamanan dan keamanan.

5.1.1 Faktor Visualisasi

Secara visualisasi penerapan konsep traveling in town ke dalam desain interior, bisa berupa pengaplikasian bentuk-bentuk kedalam bidang yang membentuk ruangnya, bisa pada lantai, dinding maupun ceiling, tetapi perpaduannya harus membentuk suatu harmoni agar desainnya tidak menjadi bertabrakan.


(17)


 


macam bentuk dan ide. Penerapan bentuk-bentuk geometris, texture yang sesuai, warna-warna yang natural dan material yang banyak digunakan pada arsitektur art deco seperti kayu-kayu solid, kaca patri dapat memberikan kesan tersendiri dalam membangun image Bandung tempo dulu, selain itu pencahayaan mayoritas yang menggunakan warm light dipilih untuk dapat mendukung konsep yang diharapkan, seluruh aspek tersebut dikemas dalam bentuk yang lebih modern baik secara bentuk, pemilihan material maupun teknik pengerjaan.

5.1.2 Faktor Kenyamanan dan Keamanan

Selain memperhatikan perancangan secara visual, perlu juga perancangan yang memperhatikan faktor-faktor kenyamanan baik untuk user maupun para staffnya. Dalam mendukung kenyamanan bagi user, maka perancangan ruang bar and lounge dibagi menjadi beberapa bagian yang diharapkan dapat sesuai dengan kebutuhan usernya dan mampu memberikan efisiensi untuk para staffnya, diantaranya:

- Area Lounge I

- Area Bar and Lounge Utama - Area Bar and Lounge Outdoor - VIP Room

Dalam perancangan layout, ukuran dan bentuk sebuah ruangan, faktor ergonomi merupakan hal yang sangat penting dalam menciptakan bar and lounge yang nyaman bagi usernya.


(18)


 


keamanan yang harus diperhatika, sehingga faktor ergonomi berperan penting dalam menciptakan suasana ruang yang aman digunakan oleh usernya. Selain faktor ergonomi, penggunaan material dipilih yang tidak membahayakan dan tidak mudah pecah atau jika ada penggunaan material yang mudah pecah maka perlu adanya penanganan secara khusus pada pengaplikasiannya. Penggunaan alat-alat seperti heat detector, springkler, metal detector dan hydran merupakan alat pendukung keamanan yang diperlukan pada sebuah perancangan bar and lounge sehingga kenyamanan dan kemanan pada perancangan dapat terpenuhi.

5.2 Saran

Bagi pembaca yang akan merancang tugas akhir bar and lounge, pemilihan konsep yang tepat merupakan bagian utama yang harus diperhatikan yang didukung dengan data-data berupa literature dan survey, data-data tersebut akan sangat berguna untuk langkah perancangan bar and lounge yang sesuai dan tepat pada sasaran. Bar and lounge yang merupakan fasilitas yang diperuntukan bagi masyarakat urban yang konsumtif, memerlukan perancangan dengan konsep yang mampu mengimbangi pola gaya hidup masyarakat urban, sehingga sedapat mungkin desainnya mampu member nilai yang lebih dan member image sebagai bar and lounge yang unik dan berbeda dari fasilitas serupa yang pernah ada, maka dari itu studi banding sangat diperlukan sebagai referensi dalam medesain interior bar and lounge.


(19)

xiii
 


Panero, Julius & Zelnik, Martin. “Dimensi Manusia dan Ruang Interior”. Jakarta: Erlangga, 1979.

White, Edward T. “SITE ANALYSIS”. USA: Architectural Media, 1984.

Kunto, Haryoto. Semerbak Bunga di Bandung Raya. Bandung, 1986. Amril, Sjamsu. “Data Arsitek II”. Jakarta: Erlangga ,1989.

Tardiyana, Achmad. MUDD; “Skala Plus”, 2008 http://www.bandung.go.id

http://www.disco-designer.de/ http://freemagz.com/

http://jayinsanpariwisata.blogspot.com/ http://www.flickr.com/

http://www.jakartaspot.com/


(1)

Obyek desain yang merupakan bar and lounge akan dibuat semenarik mungkin dengan eksplorasi desain yang diharapkan mampu menjadi icon baru bagi image bar and lounge yang telah ada. Sesuai dengan konsep traveling in town, dari mulai entrance sampai dance floor akan diberikan aksen-aksen yang menjadi trademark Kota Bandung, sehingga diharapkan pengunjungan akan benar-benar merasakan atmosphere Bandung walau dalam sebuah ruangan.

1.3Identifikasi Masalah

Dari pemilihan obyek seni yang telah ditetapkan, terdapat beberapa permasalahan yang menjadi faktor dalam mendesain sebuah bar and lounge yaitu sebagai berikut.

1. Bagaimana perancangan dan perencanaan desain interior bar and lounge yang sesuai dengan konsep traveling in town dan memberikan image kota Bandung tempo dulu tetapi dikemas kedalam desain yang lebih modern atau kontemporer?

2. Bagaimana perancangan dan perencanaan desain interior bar and lounge yang memiliki aspek kenyamanan dan keamanan bagi user maupun staff operationalnya?


(2)

1.4Tujuan Perancangan

Tujuan dilaksanakanya perancangan bar an lounge ini adalah

1. Untuk mengetahui dan merancang interior bar and lounge yang sesuai dengan kosep traveling in town dan memberikan image kota Bandung tempo dulu dalam desain yang lebih modern atau kontemporer agar tercipta sebuah bar and lounge yang unik dengan menampilkan nilai sejarah Kota Bandung. 2. Untuk mengetahui dan merancang interior bar and lounge yang memiliki

aspek kenyamanan dan keamanan bagi user maupun staff operationalnya agar bar and lounge yang dirancang mampu bersaing dan berkompetisi dengan fasilitas serupa.

1.5Sistematika Penulisan

Dalam BAB I, penulis menyajikan Latar Belakang Masalah, Ide/Gagasan Konsep, Identifikasi Masalah, Tujuan Perancangan, Sistematika Penulisan.

Dalam BAB II, penulis menyajikan Landasan Teori.

Dalam BAB III, penulis menyajikan Deskripsi Obyek Studi, Ide Implemntasi Konsep pada Obyek Studi, Analisa Fisik, Analisa Fungsional.

Dalam BAB IV, penulis menyajikan Konsep Desain Interior, Penerapan Konsep ke dalam Desain Interior.

Dalam BAB V, penulis menyajikan Simpulan dan Saran. 



(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Perancangan dan perencanaan bar and lounge dengan konsep traveling in town

yang mengambil Bandung tempo dulu ke dalam desain interior, terdapat beberapa faktor penting yang dirasa sangat mempengaruhi dalam menciptakan suasana yang diharapkan dan mempengaruhi dalam perancangan baik dari segi visual maupun dalam segi kenyamanan dan keamanan.

5.1.1 Faktor Visualisasi

Secara visualisasi penerapan konsep traveling in town ke dalam desain interior, bisa berupa pengaplikasian bentuk-bentuk kedalam bidang yang membentuk ruangnya, bisa pada lantai, dinding maupun ceiling, tetapi perpaduannya harus membentuk suatu harmoni agar desainnya tidak menjadi bertabrakan.


(4)

Tema Bandung tempo dulu, bisa dirasakan dengan mengaplikasian berbagai macam bentuk dan ide. Penerapan bentuk-bentuk geometris, texture yang sesuai, warna-warna yang natural dan material yang banyak digunakan pada arsitektur art deco seperti kayu-kayu solid, kaca patri dapat memberikan kesan tersendiri dalam membangun image

Bandung tempo dulu, selain itu pencahayaan mayoritas yang menggunakan warm light dipilih untuk dapat mendukung konsep yang diharapkan, seluruh aspek tersebut dikemas dalam bentuk yang lebih modern baik secara bentuk, pemilihan material maupun teknik pengerjaan.

5.1.2 Faktor Kenyamanan dan Keamanan

Selain memperhatikan perancangan secara visual, perlu juga perancangan yang memperhatikan faktor-faktor kenyamanan baik untuk user maupun para staffnya. Dalam mendukung kenyamanan bagi user, maka perancangan ruang bar and lounge dibagi menjadi beberapa bagian yang diharapkan dapat sesuai dengan kebutuhan usernya dan mampu memberikan efisiensi untuk para staffnya, diantaranya:

- Area Lounge I

- Area Bar and Lounge Utama - Area Bar and Lounge Outdoor - VIP Room

Dalam perancangan layout, ukuran dan bentuk sebuah ruangan, faktor ergonomi merupakan hal yang sangat penting dalam menciptakan bar and lounge yang nyaman bagi usernya.


(5)

Dalam merancang sebuah bar and loung terdapat banyak aspek yang dapat keamanan yang harus diperhatika, sehingga faktor ergonomi berperan penting dalam menciptakan suasana ruang yang aman digunakan oleh usernya. Selain faktor ergonomi, penggunaan material dipilih yang tidak membahayakan dan tidak mudah pecah atau jika ada penggunaan material yang mudah pecah maka perlu adanya penanganan secara khusus pada pengaplikasiannya. Penggunaan alat-alat seperti heat detector, springkler,

metal detector dan hydran merupakan alat pendukung keamanan yang diperlukan pada

sebuah perancangan bar and lounge sehingga kenyamanan dan kemanan pada perancangan dapat terpenuhi.

5.2 Saran

Bagi pembaca yang akan merancang tugas akhir bar and lounge, pemilihan konsep yang tepat merupakan bagian utama yang harus diperhatikan yang didukung dengan data-data berupa literature dan survey, data-data tersebut akan sangat berguna untuk langkah perancangan bar and lounge yang sesuai dan tepat pada sasaran. Bar and

lounge yang merupakan fasilitas yang diperuntukan bagi masyarakat urban yang

konsumtif, memerlukan perancangan dengan konsep yang mampu mengimbangi pola gaya hidup masyarakat urban, sehingga sedapat mungkin desainnya mampu member nilai yang lebih dan member image sebagai bar and lounge yang unik dan berbeda dari fasilitas serupa yang pernah ada, maka dari itu studi banding sangat diperlukan sebagai referensi dalam medesain interior bar and lounge.


(6)

Panero, Julius & Zelnik, Martin. “Dimensi Manusia dan Ruang Interior”. Jakarta: Erlangga, 1979.

White, Edward T. “SITE ANALYSIS”. USA: Architectural Media, 1984.

Kunto, Haryoto. Semerbak Bunga di Bandung Raya. Bandung, 1986. Amril, Sjamsu. “Data Arsitek II”. Jakarta: Erlangga ,1989.

Tardiyana, Achmad. MUDD; “Skala Plus”, 2008 http://www.bandung.go.id

http://www.disco-designer.de/ http://freemagz.com/

http://jayinsanpariwisata.blogspot.com/ http://www.flickr.com/

http://www.jakartaspot.com/