Penentuan Kondisi Perkerasan Jalan.
ix Universitas Kristen Maranatha
PENENTUAN KONDISI PERKERASAN JALAN
Nama : Elvira Christine Siregar NRP : 0621039
Pembimbing : Dr. Budi Hartanto Ir.,M.Sc
ABSTRAK
Kegiatan pemeliharaan jalan diperlukan untuk mempertahankan agar kondisi jalan tetap berfungsi dalam melayani masyarakat. Dalam tahapan awal kegiatan pemeliharaan jalan dilakukan perencanaan umum untuk penyusunan program pengelolaan pemeliharaan jalan. Penyusunan program pemeliharaan jalan didasarkan pada kondisi perkerasan jalan. Oleh karena itu, survei kondisi perkerasan jalan sangat dibutuhkan untuk menentukan program kerja, memperoleh prioritas pemeliharaan jalan, dan usulan penanganan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan dan menganalisis nilai kondisi perkerasan jalan sehingga diperoleh nilai prioritas penanganan jalan serta usulan penanganan yang dapat diberikan. Lokasi studi dilakukan di jalan Cibogo wilayah Bojonegara. Survei lapangan dilakukan untuk memperoleh data teknis kerusakan jalan yang akan digunakan untuk memperoleh kondisi perkerasan jalan..
Berdasarkan survei lapangan diperoleh panjang jalan Cibogo sebesar 1235 meter dengan lebar perkerasan 5 meter. Analisis kondisi perkerasan jalan ini menggunakan dua metode yaitu, metode Bina Marga Kota Bandung dan Dirjen Binamarga Bidang Pembinaan Jalan Kota. Hasil dari analisis metode Bina Marga Kota Bandung yaitu nilai kondisi perkerasan jalan sebesar 9 dengan angka prioritas 14. Metode kedua, menurut Dirjen Binamarga Bidang Pembinaan Jalan Kota nilai kondisi perkerasan sebesar 5 dengan angka prioritas 8. Berdasarkan nilai kondisi perkerasan jalan dan skala prioritas tersebut, usulan penanganan yang diberikan adalah pemeliharaan rutin dengan perkiraan biaya sebesar Rp 80.710.00,00
Kata Kunci : Pemeliharaan Jalan, Kondisi Perkerasan Jalan, Skala Prioritas dan Penanganan Jalan
(2)
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... ii
SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... iii
LEMBAR PENGESAHAN ... iv
PERNYATAAN ORISINILITAS TUGAS AKHIR ... v
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Tujuan Penelitian ... 2
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ... 2
1.4 Sistematika Penulisan ... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemeliharaan Jalan ... 3
2.2 Jenis KegiatanPemeliharaan Jalan ... 5
2.2.1 Pekerjaan Pemeliharaan ... 5
2.2.2 Pekerjaan Berat ... 6
2.2.3 Pekerjaan Penyangga ... 7
2.3 Kegiatan Survei ... 8
2.3.1 Survei Pendahuluan ... 8
2.3.2 Survei Penyaringan Ruas Jalan ... 9
2.3.3 Survei Lalu Lintas ... 10
2.3.4 Survei Kecepatan Kendaraan ... 10
2.4 Klasifikasi Jalan ... 11
(3)
xi Universitas Kristen Maranatha
2.4.2 Klasifikasi Jalan Berdasarkan Peranannya... 12
2.4.3 Klasifikasi Jalan Berdasarkan Wewenang Pembinaan Jalan 13 2.4.4 Klasifikasi Jalan Berdasarkan Konstruksinya ... 14
2.4.5 Klasifikasi Jalan Berdasarkan Fungsinya... 15
2.5 Mekanisme Kerusakan Jalan ... 17
2.5.1 Kerusakan Struktural ... 18
2.5.2 Kerusakan Fungsional ... 19
2.5.3 Jenis Kerusakan Jalan PadaPerkerasan Lentur ... 19
2.6 Jenis Kerusakan Jalan ... 18
2.7 Skala Prioritas ... 35
2.8 Jenis Penanganan ... 38
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Kegiatan Penelitian... 45
3.2 Kegiatan Wawancara dan Diskusi ... 45
3.2.1 Survei Pendahuluan ... 47
3.2.2 Pengumpulan Data dan Inventarisasi Jalan ... 48
3.2.3 Survei Lapangan... 49
3.2.4 Bobot Nilai Ruas Jalan ... 51
3.2.4 Skala Prioritas Jalan ... 53
3.2.5 Usulan Penanganan ... 53
3.3 Tata Cara Pemeliharaan Jalan Kota ... 56
3.4 Persiapan Survei lapangan ... 61
3.5 Alat-alat yang Digunakan ... 62
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studi ... 63
4.2 Hasil Survei Lapangan ... 65
4.3 Analisis Menggunakan Metode Bina Marga Kota Bandung .... 71
4.3.1 Nilai Kondisi Perkerasan Jalan ... 71
4.3.2 Fungsi Jalan ... 73
4.3.3 Volume Lalu lintas ... 74
(4)
xii Universitas Kristen Maranatha
4.3.5 Usulan Penanganan dan Prakiraan Biaya ... 75
4.4 Analisis Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan ... 76
Jalan Kota ... 76
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 86
5.2 Saran ... 86
DAFTAR PUSTAKA ... 88
(5)
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
PP = Peraturan pemerintah, peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah IRI = International Rougness Index, yaitu standar pengukuran kekasaran
(m/Km)
PU = Pekerjaan Umum, salah satu departemen dalam pemerintahan Po = Tingkat Pelayanan Awal
Pt = Tingkat Pelayanan Akhir M = Pekerjaan Pemeliharaan MR = Pekerjaan Rutin
MP = Pemeliharaan Periodik/Berkala PB = Pekerjaan Baru
PK = Pekerjaan Peningkatan RE = Pekerjaan Rehabilitas H = Pekerjaan Penyangga Lapen = Lapis Penetrasi
Lataston = Lapis Tipis Aspal Beton LP = Lapis Pondasi
FK = Faktor Keamanan AP = Arteri Primer
KP1 = Kolektor Primer yang menghubungkan Ibu Kota Propinsi
KP2 = Kolektor Primer yang menghubungkan Ibu Kota Propinsi ke Kota Kabupaten/Kotamadya
KP3 = Kolektor Primer yang menghubungkan Kota Kabupaten Kotamadya KP4 = Kolektor Primer diluar KP1-KP3
AS = Arteri Sekunder KS = Kolektor Sekunder LS = Lokal Sekunder
LHR = Lintas Harian Rata-rata, yaitu banyaknya kendaran rata-rata yang melintasi sebuah ruas jalan dalam satu hari, biasanya dengan memakai satuan smp.
(6)
xiv Universitas Kristen Maranatha LOS = Tingkat Pelayanan/LOS (Level Of Service), yaitu Perbandingan
antara volume lalu lintas dibagi dengan besarnya kapasitas jalan tersebut.
VJP
=
Volume Jam Perencanaan, biasa disebut Design Hourly Volume (DHV) VJP dirumuskan dari hubungannya dengan LHRT dimana hubungan ini diturunkan dari suatu penelitian terhadap distribusi volume lalu-lintas jam-jaman selama satu tahunNotasi dan Singkatan Pada Kerusakan Jalan F = Fatty (Kegemukan)
H = Hungry (Kekurusan)
(7)
xv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan umur jalan dan kondisi perkerasan ... 4
Gambar 2.2 Hubungan Jaringan jalan primer dan sekunder ... 12
Gambar 2.3 Hubungan Jalan Berdasarkan Peranannya ... 13
Gambar 2.4 Mekanisme dan Interaksi Kerusakan Beraspal ... 18
Gambar 2.5 Retak Rambut (hair cracking) di Jalan Cibogo ... 22
Gambar 2.6 Retak Kulit Buaya (Alligator Crack) di Jalan Cibogo ... 23
Gambar 2.7 Retak Pinggir (Crack) di Jalan Cibogo ... 24
Gambar 2.8 Retak Refleksi Berbentuk Melintang di Jalan Cibogo ... 26
Gambar 2.9 Retak Refleksi Berbentuk Memanjang di Jalan Cibogo ... 26
Gambar 2.10 Retak Refleksi Berbentuk Blok/kotak di Jalan Cibogo ... 26
Gambar 2.11 Retak Susut (Shrinkage cracks) di Jalan Cibogo ... 27
Gambar 2.12 Retak Selip (Slippage crack) di Jalan Cibogo ... 28
Gambar 2.13 Alur (ruts) di Jalan Cibogo ... 29
Gambar 2.14 Sungkur (shoving) di Jalan Cibogo ... 30
Gambar 2.15 Amblas (grade depressions) di Jalan Cibogo ... 31
Gambar 2.16 Jembul (upheavel) di Jalan Cibogo ... 31
Gambar 2.17 Lubang (Patholes) di Jalan Cibogo ... ` 33
Gambar 2.18 Pelepasan Butir (raveling) di Jalan Cibogo ... 33
Gambar 2.19 Pengelupasan Lapisan Permukaan (stripping) di Jalan Cibogo 34 Gambar 3.1 Bagan Alir Tahap Kegiatan Penelitian ... 46
Gambar 3.2 Pembagian Stasioning ... 48
Gambar 4.1 Lokasi Jalan Cibogo Pada Peta Bandung ... 63
Gambar 4.2 Ruas Jalan Cibogo Tanpa Skala ... 64
(8)
xvi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penaksiran Kondisi Jalan Berdasarkan Kecepatan ... 11
Tabel 2.2 Fungsi Dan Peranan Jalan Yang Dikaitkan Dengan ... 17
Penanggung Jawab Pembinaan Dan Pendanaan ... 17
Tabel 2.3 Jenis Kerusakan Perkerasan Beraspal ... 19
Tabel 2.4 Matriks Prioritas Pemeliharaan Jalan ... 36
Tabel 2.5 Kategori Lalu Lintas ... 36
Tabel 2.6 Kelas Lalu Lintas Untuk Pekerjaan pemeliharaan ... 37
Tabel 2.7 Nilai Kondisi Perkerasan Jalan ... 38
Tabel 2.8 Standar Penanganan Jalan Beraspal ... 39
Tabel 3.1 Koefisien kerusakan jalan ... 52
Tabel 3.2 Koefisien Fungsi Jalan ... 52
Tabel 3.3 Koefisian Volume Lalu lintas ... 53
Tabel 3.4 Harga Satuan Penanganan jalan ... 55
Tabel 3.5 Nilai Kondisi Jalan ... 60
Tabel 3.6 Kelas Lalu lintas Untuk Pekerjaan Pemeliharaan ... 61
Tabel 4.1 Jenis Kerusakan Jalan ... 66
Tabel 4.2 Data Kerusakan Jalan Cibogo ... 68
Tabel 4.3 Skala Prioritas Penanganan Jalan ... 77
Tabel 4.4 Formulir Kondisi Perkerasan Jalan ... 78
Tabel 4.5 Penentuan Angka Kerusakan Jalan ... 79
Tabel 4.6 Nilai Kondisi Jalan ... 80
Tabel 4.7 Nilai Kelas Lalu Lintas ... 82
Tabel 4.8 Himpuan Kondisi perkerasan ... 84
(9)
xvii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Contoh Tabel Skala Prioritas Penanganan Jalan ... 90
Lampiran 2 Contoh Formulir Survei Kondisi Jalan ... 91
Lampiran 3 Contoh Tabel Penentuan Angka Kerusakan Jalan ... 92
Lampiran 4 Contoh Himpunan Kondisi Perkerasan ... 93
(10)
87 Universitas Kristen Maranatha
(11)
Universiras Krieten Maranatha 88
(12)
89 Universitas Kristen Maranatha
(13)
Universiras Kristen Maranatha
(14)
91 Universitas Kristen Maranatha
(15)
Universiras Kristen Maranatha 92 Lampiran 5 Contoh Tabel Formulir Survei Kerusakan Jalan
(16)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Transportasi adalah pemindahan manusia, barang, dan jasa dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Pemindahan ini menggunakan sarana dan prasarana transportasi. Prasarana transportasi yang sangat dibutuhkan adalah jalan raya. Jalan akan mengalami penurunan kondisi yang diindikasikan dengan terjadinya kerusakan pada permukaan perkerasan jalan. Laju kerusakan jalan tersebut dapat dikurangi sehingga jalan dapat melayani lalu lintas sesuai dengan umur rencananya dengan melakukan kegiatan pemeliharaan.
Kegiatan pemeliharaan diperlukan untuk mempertahankan agar kondisi jalan tetap berfungsi dalam melayani. Dalam tahapan awal kegiatan pemeliharaan jalan dilakukan penyusunan program pemeliharaan jalan. Kegiatan ini menyangkut analisis jaringan jalan (network analysis) secara keseluruhan yang ditujukan untuk mengetahui kondisi perkerasan jalan dalam menentukan prioritas penanganan dan memperkirakan kebutuhan biaya sesuai dengan kondisi ruas jalan dan dana yang tersedia.
Data kondisi perkerasan jalan merupakan dasar utama dalam penentuan nilai kondisi perkerasan jalan dan penanganan yang akan dilakukan pada ruas jalan yang ditinjau. Kondisi perkerasan jalan harus selalu diperbaharui dalam melakukan kegiatan pemeliharaan. Oleh karena itu selanjutnya akan dibahas mengenai cara menentukan kondisi perkerasan jalan yang ditinjau dari beberapa metode untuk memahami mengenai penentuan nilai kondisi perkerasann
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan dan menganalisis kondisi perkerasan jalan. Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:
(17)
2 Universitas Kristen Maranatha
1. Menentukan dan menganalisis nilai kondisi perkerasan jalan pada suatu ruas jalan
2. Menganalisis data kondisi perkerasan jalan sehingga diperoleh nilai skala prioritas untuk usulan kegiatan pemeliharaan.
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan
Untuk memfokuskan penelitian maka pembahasan dibatasi sesuai judul Tugas Akhir ini. Batasan kegiatan adalah melakukan survei lapangan pada suatu jalan tertentu untuk memperoleh data kondisi perkerasan jalan. Ruas jalan yang menjadi lokasi studi yaitu Jalan Cibogo kecamatan Sukasari wilayah Bojonegara. Penentuan kondisi perkerasan jalan berdasarkan metode yang digunakan oleh Dinas Bina Marga kota Bandung. Metode ini berdasarkan panduan yang telah dikeluarkan Direktorat Jenderal Bina Marga dan telah disesuaikan dengan kepraktisan di lapangan setempat.
1.4 Sistematika Penulisan
Penyajian Tugas Akhir ini dimulai dengan Pendahuluan sebagai bab pertama yang berisi latar belakang masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan, dan sistematika penulisan. Selanjutnya, pada bab kedua berisi dasar-dasar teori yang digunakan untuk mencapai tujuan penulisan yang disebut Tinjauan Pustaka, kemudian dilanjutkan dengan Metodologi Penelitian sebagai bab ketiga yang berisi gambaran dan penjelasan langkah-langkah kegiatan dan metode yang akan digunakan dalam pengumpulan, pengolahan dan analisis data. Bab keempat yaitu Analisis dan Pembahasan berisi analisis data untuk memperoleh nilai kondisi perkerasan jalan, angka skala prioritas dan usulan penanganan. Kemudian bab yang terakhir bab yang kelima berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang dapat diberikan.
(18)
84 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada bab 4 diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Jalan Cibogo memiliki panjang 1235 meter dan lebar perkerasan 5 m. Berdasarkan metode yang digunakan diperoleh nilai kondisi perkerasan dan nilai skala prioritas Jalan Cibogo sebagai berikut:
Bina Marga Kota Bandung
Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota
Nilai kerusakan Jalan 9 5
Nilai Fungsi Jalan 1,1 dan 1,4 -
Nilai Lalu Lintas 1 4
Nilai Skala Prioritas 14 8
2. Dari kedua metode di atas penanganan jalan yang akan diberikan pada jalan Cibogo yaitu pemeliharaan rutin berupa pekerjaan yang dilaksanakan secara terus menerus (sepanjang tahun) untuk mengatasi kerusakan jalan yang bersifat minor dan memerlukan penanganan segera seperti penambalan lubang, penutupan retak-retak, pembersihan saluran dan sebagainya
3. Perkiraan biaya yang dibutuhkan dalam pemeliharaan rutin ini adalah sebesar delapan puluh juta tujuh ratus sepuluh ribu (Rp 80.710.00,00).
5.2 Saran
Dalam pelaksanaan survei kerusakan jalan ada perbedaan metode yang dikeluarkan oleh Dirjen Bina Marga Bidang Pembinaan Jalan Kota dengan Dinas
(19)
85 Universitas Kristen Maranatha Bina Marga Kota Bandung. Pembagian klasifikasi yang digunakan oleh Bina Marga Kota Bandung sangat sederhana dengan membagi kerusakan jalan ke dalam tiga kelompok. Untuk itu, perlu dilakukan studi lanjut mengenai klasifikasi dan penyeragaman survei kerusakan jalan sehingga tidak terjadi perbedaan klasifikasi kerusakan jalan yang digunakan di lapangan.
(20)
88 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
1. Austroads, 1987, A Guide to The Visual Assessment of Pavement Condition, ISBN 085588198 4, Sydney,Australia.
2. Departemen Pekerjaan Umum, 2005, Seri Panduan Pemeliharaan Jalan
Kabupaten, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.
3. Direktorat Jendral Bina Marga, 1983, Manual Pemeliharaan Jalan. No.03/MN/B/1993, Badan Penerbit Bina Marga, Jakarta.
4. Direktorat Jendral Bina Marga, 1990, Tata Cara Pelaksanaan Survei
Inventarisasi Jalan dan jembatan Kota, NO. 017/T/BNKT/1990, Badan Penerbit
Bina Marga, Jakarta.
5. Direktorat Jendral Bina Marga, 1990, Tata cara Penyusunan Program
Pemeliharaan Jalan Kota, NO. 018/T/ BNKT/ 1990, Badan Penerbit Bina
Marga, Jakarta.
6. Direktorat Jendral Bina Marga, 1991, Survei Kondisi Perkerasan Jalan Kota, No 05/BNKT/1991, Badan Penerbit Bina Marga, Jakarta.
7. Http://www.AwierPoenya.blogspot.com/2009/01.Pemeliharaan-Jalan.html,
diakses pada Oktober 2009.
8. NAASRA, 1979, Interm Guide to Pavement Thickness Design, Sidney, Australia.
9. Pemerintah Republik Indonesia, 2004, Undang-Undang No.34 tahun 2004
tentang Jalan, Jakarta.
10.Pemerintah Republik Indonesia, 2006, Peraturan Pemerintah No.34 tahun 2006
tentang Jalan, Jakarta.
11.Robinson, R., Danielson U., and Snaith M., 1998. Road Maintenance
Management, Macmillan Press Ltd, London, UK.
12.Sukirman, S., 1999, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung
13.Susilo, B.H., 1998, Sistem dan Rekayasa Transportasi, Jurusan Teknik Sipil, FT-UKM. Bandung.
(1)
Universiras Kristen Maranatha 92 Lampiran 5 Contoh Tabel Formulir Survei Kerusakan Jalan
(2)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Transportasi adalah pemindahan manusia, barang, dan jasa dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Pemindahan ini menggunakan sarana dan prasarana transportasi. Prasarana transportasi yang sangat dibutuhkan adalah jalan raya. Jalan akan mengalami penurunan kondisi yang diindikasikan dengan terjadinya kerusakan pada permukaan perkerasan jalan. Laju kerusakan jalan tersebut dapat dikurangi sehingga jalan dapat melayani lalu lintas sesuai dengan umur rencananya dengan melakukan kegiatan pemeliharaan.
Kegiatan pemeliharaan diperlukan untuk mempertahankan agar kondisi jalan tetap berfungsi dalam melayani. Dalam tahapan awal kegiatan pemeliharaan jalan dilakukan penyusunan program pemeliharaan jalan. Kegiatan ini menyangkut analisis jaringan jalan (network analysis) secara keseluruhan yang ditujukan untuk mengetahui kondisi perkerasan jalan dalam menentukan prioritas penanganan dan memperkirakan kebutuhan biaya sesuai dengan kondisi ruas jalan dan dana yang tersedia.
Data kondisi perkerasan jalan merupakan dasar utama dalam penentuan nilai kondisi perkerasan jalan dan penanganan yang akan dilakukan pada ruas jalan yang ditinjau. Kondisi perkerasan jalan harus selalu diperbaharui dalam melakukan kegiatan pemeliharaan. Oleh karena itu selanjutnya akan dibahas mengenai cara menentukan kondisi perkerasan jalan yang ditinjau dari beberapa metode untuk memahami mengenai penentuan nilai kondisi perkerasann
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan dan menganalisis kondisi perkerasan jalan. Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:
(3)
2 Universitas Kristen Maranatha 1. Menentukan dan menganalisis nilai kondisi perkerasan jalan pada suatu
ruas jalan
2. Menganalisis data kondisi perkerasan jalan sehingga diperoleh nilai skala prioritas untuk usulan kegiatan pemeliharaan.
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan
Untuk memfokuskan penelitian maka pembahasan dibatasi sesuai judul Tugas Akhir ini. Batasan kegiatan adalah melakukan survei lapangan pada suatu jalan tertentu untuk memperoleh data kondisi perkerasan jalan. Ruas jalan yang menjadi lokasi studi yaitu Jalan Cibogo kecamatan Sukasari wilayah Bojonegara. Penentuan kondisi perkerasan jalan berdasarkan metode yang digunakan oleh Dinas Bina Marga kota Bandung. Metode ini berdasarkan panduan yang telah dikeluarkan Direktorat Jenderal Bina Marga dan telah disesuaikan dengan kepraktisan di lapangan setempat.
1.4 Sistematika Penulisan
Penyajian Tugas Akhir ini dimulai dengan Pendahuluan sebagai bab pertama yang berisi latar belakang masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan, dan sistematika penulisan. Selanjutnya, pada bab kedua berisi dasar-dasar teori yang digunakan untuk mencapai tujuan penulisan yang disebut Tinjauan Pustaka, kemudian dilanjutkan dengan Metodologi Penelitian sebagai bab ketiga yang berisi gambaran dan penjelasan langkah-langkah kegiatan dan metode yang akan digunakan dalam pengumpulan, pengolahan dan analisis data. Bab keempat yaitu Analisis dan Pembahasan berisi analisis data untuk memperoleh nilai kondisi perkerasan jalan, angka skala prioritas dan usulan penanganan. Kemudian bab yang terakhir bab yang kelima berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang dapat diberikan.
(4)
84 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada bab 4 diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Jalan Cibogo memiliki panjang 1235 meter dan lebar perkerasan 5 m. Berdasarkan metode yang digunakan diperoleh nilai kondisi perkerasan dan nilai skala prioritas Jalan Cibogo sebagai berikut:
Bina Marga Kota Bandung
Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota
Nilai kerusakan Jalan 9 5
Nilai Fungsi Jalan 1,1 dan 1,4 -
Nilai Lalu Lintas 1 4
Nilai Skala Prioritas 14 8
2. Dari kedua metode di atas penanganan jalan yang akan diberikan pada jalan Cibogo yaitu pemeliharaan rutin berupa pekerjaan yang dilaksanakan secara terus menerus (sepanjang tahun) untuk mengatasi kerusakan jalan yang bersifat minor dan memerlukan penanganan segera seperti penambalan lubang, penutupan retak-retak, pembersihan saluran dan sebagainya
3. Perkiraan biaya yang dibutuhkan dalam pemeliharaan rutin ini adalah sebesar delapan puluh juta tujuh ratus sepuluh ribu (Rp 80.710.00,00).
5.2 Saran
Dalam pelaksanaan survei kerusakan jalan ada perbedaan metode yang dikeluarkan oleh Dirjen Bina Marga Bidang Pembinaan Jalan Kota dengan Dinas
(5)
85 Universitas Kristen Maranatha Bina Marga Kota Bandung. Pembagian klasifikasi yang digunakan oleh Bina Marga Kota Bandung sangat sederhana dengan membagi kerusakan jalan ke dalam tiga kelompok. Untuk itu, perlu dilakukan studi lanjut mengenai klasifikasi dan penyeragaman survei kerusakan jalan sehingga tidak terjadi perbedaan klasifikasi kerusakan jalan yang digunakan di lapangan.
(6)
88 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
1. Austroads, 1987, A Guide to The Visual Assessment of Pavement Condition, ISBN 085588198 4, Sydney,Australia.
2. Departemen Pekerjaan Umum, 2005, Seri Panduan Pemeliharaan Jalan Kabupaten, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.
3. Direktorat Jendral Bina Marga, 1983, Manual Pemeliharaan Jalan. No.03/MN/B/1993, Badan Penerbit Bina Marga, Jakarta.
4. Direktorat Jendral Bina Marga, 1990, Tata Cara Pelaksanaan Survei Inventarisasi Jalan dan jembatan Kota, NO. 017/T/BNKT/1990, Badan Penerbit Bina Marga, Jakarta.
5. Direktorat Jendral Bina Marga, 1990, Tata cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota, NO. 018/T/ BNKT/ 1990, Badan Penerbit Bina Marga, Jakarta.
6. Direktorat Jendral Bina Marga, 1991, Survei Kondisi Perkerasan Jalan Kota, No 05/BNKT/1991, Badan Penerbit Bina Marga, Jakarta.
7. Http://www.AwierPoenya.blogspot.com/2009/01.Pemeliharaan-Jalan.html,
diakses pada Oktober 2009.
8. NAASRA, 1979, Interm Guide to Pavement Thickness Design, Sidney, Australia.
9. Pemerintah Republik Indonesia, 2004, Undang-Undang No.34 tahun 2004 tentang Jalan, Jakarta.
10.Pemerintah Republik Indonesia, 2006, Peraturan Pemerintah No.34 tahun 2006 tentang Jalan, Jakarta.
11.Robinson, R., Danielson U., and Snaith M., 1998. Road Maintenance Management, Macmillan Press Ltd, London, UK.
12.Sukirman, S., 1999, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung
13.Susilo, B.H., 1998, Sistem dan Rekayasa Transportasi, Jurusan Teknik Sipil, FT-UKM. Bandung.