IDENTITAS LEKRA DALAM PEMBERITAAN MAJALAH BERITA MINGGUAN TEMPO EDISI KHUSUS OKTOBER 2013.

ABSTRAK

Selly Astari Octaviani, 210110090198, 2014, “Identitas Lekra dalam Pemberitaan
Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi Oktober 2013”. Studi Analisis Wacana
Kritis Model Norman Fairclough Atas Edisi Khusus Lekra di Majalah Berita
Mingguan (MBM) Tempo, Edisi 30 September-6 Oktober 2013. Pembimbing
Utama, Dr. Herlina Agustin, S. Sos., MT, dan pembimbing pendamping, Ipit
Zulfan, S. Sos., M. I. Kom, Program Studi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi,
Universitas Padjajaran, Jatinangor.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui identitas Lekra yang
ditunjukkan Tempo dalam edisi khusus Lekra dan Geger 1965. Metode yang
digunakan adalah metode penelitian kualitatif, pendekatan studi analisis wacana
kritis model Norman Fairclough. Metode ini digunakan untuk menganalisis
identitas Lekra melalui tiga dimensi analisis, yakni dimensi teks, dimensi praktik
wacana, dan dimensi praktik sosiokultural. Pengumpulan data dilakukan melalui
wawancara dengan Penanggung Jawab Edisi Khusus Lekra dan Geger 1965,
Purwanto Setiadi, dan Kepala Proyek Edisi Khusus Lekra dan Geger 1965, Bagja
Hidayat, serta studi kepustakaan.
Objek penelitian ini ialah delapan teks yang peneliti pilih dari rangkaian
berita dalam laporan berita mendalam di edisi khusus Lekra dan Geger 1965.
Pemilihan delapan teks ini didasarkan pada fokus penelitian peneliti untuk

mengetahui kebenaran dan kontrahegemoni yang dilakukan Tempo terkait
identitas Lekra.
Hasil penelitian menunjukkan pada dimensi teks, Lekra digambarkan
sebagai lembaga seni yang mandiri, namun, tetap memberi dukungan pada PKI.
Dalam dimensi ini, Tempo dinilai tidak komprehensif dan kurang berimbang
dengan tidak memuat informasi dari pihak pemerintah dan militer Orba terkait
Lekra. Pada dimensi praktik wacana, terdapat kedekatan beberapa wartawan
Tempo yang akhirnya mempengaruhi penulisan berita ini. Sedangkan, pada
dimensi sosiokultural, Tempo dinilai tidak melakukan kontrahegemoni secara
komprehensif karena tidak memasukkan fakta-fakta penting terkait Lekra.
Peneliti menyarankan, Tempo untuk menjaga jarak dengan pihak yang
diliput dan menuliskan fakta serta memverifikasi kembali seluruh narasumber dan
literatur yang berkaitan dengan Lekra, sehingga pembaca dapat mengetahui fakta
tentang Lekra secara lengkap.

iv