KEBIJAKAN REDAKSI MAJALAH ISOLA POS SEBAGAI KRITIK TERHADAP UPI.
ABSTRAK
Rani Mulyati, 210110100403, 2014, “Kebijakan Redaksi Majalah Isola Pos
Sebagai Kritik terhadap UPI”. Studi Kasus mengenai Kebijakan Redaksi Majalah
Isola Pos Unit Pers Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia dalam
Menghadapi Represi dari Pihak Kampus. Pembimbing utama Dr. H. Aceng
Abdullah, M.Si dan pembimbing pendamping Dr. Hj. Nuryah Asri Sj., S.Sos,.
M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya konflik
antara Isola Pos dan pihak kampus Univesitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses penyelesaian
kasus represi yang dilakukan pihak kampus. Selain itu, penelitian ini dibuat untuk
mengetahui strategi Isola Pos dalam menjaga eksistensi setelah mengalami
represi.
Subjek penelitian ini adalah orang-orang yang terkait baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan UPI dan Isola Pos. Objek penelitian ini adalah
majalah Isola Pos yang diterbitkan oleh Unit Pers Mahasiswa UPI. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang
dikemukakan Robert E. Stake. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
melakukan observasi lapangan, wawancara mendalam, dan studi dokumen.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konflik antara UPI dan Isola Pos
terjadi karena kedua belah pihak memiliki perbedaan dalam menafsirkan sebuah
pemberitaan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kasus represi yang
dilakukan pihak UPI kepada Isola Pos tidak diselesaikan secara jelas karena
akhirnya pihak kampus hanya menganggap kesalahan yang dibuat Isola Pos
sebagai suatu kewajaran dalam proses belajar. Salah satu langkah yang diambil
UPI adalah dengan mengeluarkan disiplin mahasiswa untuk mengendalikan Isola
Pos dan kondisi kampus. Pasca penarikan majalah Isola edisi 50, kondisi Isola
Pos tidak stabil. Namun majalah tersebut tetap bertahan dengan mengutamakan
idealisme sebagai strategi untuk menjaga eksistensi.
Peneliti menyarankan agar Isola Pos dapat memenuhi kebutuhan
informasi, hiburan, dan pendidikan, bukan hanya sekedar memengaruhi pembaca.
Menejemen yang baik juga dibutuhkan agar Isola Pos tetap penting dan menarik
di mata khalayak. Isola Pos harus memiliki SOP yang jelas sehingga alur kerja
terarah. Selain itu, pihak kampus harus memberi dukungan secara moril dan
materil, bahkan menjadikan Isola Pos sebagai salah satu aset yang dimiliki UPI.
iv
Rani Mulyati, 210110100403, 2014, “Kebijakan Redaksi Majalah Isola Pos
Sebagai Kritik terhadap UPI”. Studi Kasus mengenai Kebijakan Redaksi Majalah
Isola Pos Unit Pers Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia dalam
Menghadapi Represi dari Pihak Kampus. Pembimbing utama Dr. H. Aceng
Abdullah, M.Si dan pembimbing pendamping Dr. Hj. Nuryah Asri Sj., S.Sos,.
M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya konflik
antara Isola Pos dan pihak kampus Univesitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses penyelesaian
kasus represi yang dilakukan pihak kampus. Selain itu, penelitian ini dibuat untuk
mengetahui strategi Isola Pos dalam menjaga eksistensi setelah mengalami
represi.
Subjek penelitian ini adalah orang-orang yang terkait baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan UPI dan Isola Pos. Objek penelitian ini adalah
majalah Isola Pos yang diterbitkan oleh Unit Pers Mahasiswa UPI. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang
dikemukakan Robert E. Stake. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
melakukan observasi lapangan, wawancara mendalam, dan studi dokumen.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konflik antara UPI dan Isola Pos
terjadi karena kedua belah pihak memiliki perbedaan dalam menafsirkan sebuah
pemberitaan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kasus represi yang
dilakukan pihak UPI kepada Isola Pos tidak diselesaikan secara jelas karena
akhirnya pihak kampus hanya menganggap kesalahan yang dibuat Isola Pos
sebagai suatu kewajaran dalam proses belajar. Salah satu langkah yang diambil
UPI adalah dengan mengeluarkan disiplin mahasiswa untuk mengendalikan Isola
Pos dan kondisi kampus. Pasca penarikan majalah Isola edisi 50, kondisi Isola
Pos tidak stabil. Namun majalah tersebut tetap bertahan dengan mengutamakan
idealisme sebagai strategi untuk menjaga eksistensi.
Peneliti menyarankan agar Isola Pos dapat memenuhi kebutuhan
informasi, hiburan, dan pendidikan, bukan hanya sekedar memengaruhi pembaca.
Menejemen yang baik juga dibutuhkan agar Isola Pos tetap penting dan menarik
di mata khalayak. Isola Pos harus memiliki SOP yang jelas sehingga alur kerja
terarah. Selain itu, pihak kampus harus memberi dukungan secara moril dan
materil, bahkan menjadikan Isola Pos sebagai salah satu aset yang dimiliki UPI.
iv