PROPOSAL PTK UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PRAKTIKUM MATA PELAJARAN FISIKA DENGAN CARA SALING MENGAMATI PADA SISWA KELAS 8 SMP NEGERI 2 CILAWU

PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PRAKTIKUM MATA PELAJARAN
FISIKA DENGAN CARA SALING MENGAMATI PADA SISWA KELAS 8 SMP
NEGERI 2 CILAWU

Peneliti: Budiwati, S.Pd.
Pembimbing: IIM SALIM, S.Pd.,M.Pd.

Proposal PTK
Judul:
UPAYA

MENINGKATKAN

EFEKTIFITAS

PRAKTIKUM

MATA


PELAJARAN FISIKA DENGAN CARA SALING MENGAMATI PADA
SISWA KELAS 8 SMP NEGERI 1 PEDAMARAN TIMUR DENGAN
MATERI CAHAYA

Latar Belakang
Pembelajaran ilmu Fisika pada siswa SMP memberikan suatu tantangan yang besar
bagi para pengajarnya. Hal itu disebabkan oleh sebagian besar materi ilmu Fisika terdiri
dari

konsep-konsep yang abstrak yang harus diajarkan dalam waktu yang relatif

singkat. Keterbatasan waktu juga menyebabkan pembelajaran beberapa konsep ilmu
fisika mengacu pada transfer pengetahuan untuk mengejar target kurikulum. Selain itu
sebagian besar guru pada prakteknya masih mengajar menggunakan metode ceramah.
Transfer pengetahuan seperti ini tidak dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis dan
menerapkan kecakapan hidup, siswa menjadi pasif, tidak termotivasi, dapat
menimbulkan rasa membosankan dan menakutkan bagi siswa karena banyak rumus
fisika dan konsep-konsep abstrak yang harus dihafalkan. Jika hal ini berlangsung terus
menerus, tentu akan menurunkan kualitas proses dan hasil belajar fisika.

Hakekat IPA pada dasarnya menyangkut hasil dan proses (Rustaman, 1995).
Kegiatan praktikum menurut Trowbridge &Bybee (1990 : 230-240) merupakan kegiatan
yang berperan dalam mengembangkan ketrampilan proses siswa. Dengan demikian,
kurang pelaksanaan praktikum di sekolah membuat ketrampilan siswa kurang
berkembang.
Dengan melihat kenyataan yang demikian maka guru berusaha untuk menerapkan
efektifitas praktikum pada siswa untuk saling mengamati pada proses pembelajaran
fisika. Metode tersebut dipilih karena dapat meningkatkat kualitas proses dan hasil
pembelajaran. Peningkatan kualitas proses dapat diamati dari meningkatnya partisipasi
dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran; sedangkan kualitas hasil belajar dapat
diketahui dari adanya peningkatan rerata hasil belajar.

Berdasarkan beberapa kesulitan siswa memahami materi dan menerapkan konsep
Fisika pada materi cahaya, maka metode eksperimen diharapkan dapat mengatasi
masalah tersebut. Oleh sebab itu, peneliti melakukan penelitian tentang :
“ Meningkatkan Efektifitas Praktikum Mata Pelajaran Fisika Dengan Cara Saling
Mengamati Pada Siswa Kelas 8 SMP NEGERI 1 PEDAMARAN TIMUR dengan
materi Cahaya”.
Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian ....
Tahun Ajaran 2011/2012 di kelas ... SMP...

Rentang Nilai

Semester .... tahun ajaran 2011/2012
Ulangan harian 1
Ulangan harian 2
Jumlah
%
Jumlah
%

(Sumber: Buku Nilai Siswa Kelas .......)
Rumusan Masalah
Masalah yang akan dicari penyelesaiannya pada penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
a. Apakah penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan kualitas proses
belajar Fisika (diamati dari keaktifan siswa, motivasi siswa) materi cahaya pada
siswa kelas 8 semester 2 SMP Negeri 1 Pedamaran Timur?
b. Apakah penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar Fisika
materi cahaya pada siswa kelas 8 semester 2 SMP Negeri 1 Pedamaran Timur?


Tujuan penelitian
1. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan
hasil belajar Fisika pada siswa kelas 8 semester 2 SMP Negeri 1 Pedamaran
Timur.
2. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :

a. Meningkatkan kualitas proses belajar Fisika materi cahaya pada siswa kelas
8 semester 2 SMP Negeri 1 Pedamaran Timur melalui penerapan metode
eksperimen.
b. Meningkatkan kualitas hasil belajar Fisika materi cahaya pada siswa kelas 8
semester 2 SMP Negeri 1 Pedamaran Timur melalui penerapan metode
eksperimen.
Manfaat Penelitian
a.

Bagi siswa
a) dapat meningkatkan kualitas proses belajar Fisika pada materi cahaya
b) dapat meningkatkan hasil belajar Fisika pada materi cahaya
c) dapat meningkatkan ketrampilan / psikomotor


b.

Bagi guru
a) Dapat digunakan untuk menambah wawasan dalam usaha peningkatan proses
kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan tuntas dan
baik
b) Dapat meningkatkan kreatifitasnya dengan menerapkan metode eksperimen
c) Menumbuhkan budaya meneliti pada guru

c.

Bagi sekolah
penelitian ini dapat membantu meningkatkan kualitas hasil belajar, khususnya
pelajaran fisika, sehingga secara langsung dapat meningkatkan kualitas
pendidikan.

d.

Bagi peneliti
penelitian ini sebagai wahana peningkatan profesionalisme guru yang akan

berdampak pada kualitas pendidikan di sekolah

Tinjauan Pustaka
1. Proses Pembelajaran Fisika
Proses adalah tahapan-tahapan yang dilalui dan dilakukan denga menggunakan
metode ilmiah dalam rangka menemukan suatu kebenaran.

Proses pembelajaran Fisika yang dilakukan oleh para guru pada umumnya dan guru
Fisika di SMP Negeri 2 Pedamaran Timur khususnya masih didominasi oleh kegiatan
ceramah yang dilanjutkan dengan latihan soal-soal. Metode pembelajaran seperti itu
memberi kecenderungan siswa untuk menghafal tentang konsep Fisika tetapi belum
tentu memahami dengan baik, menjadikan siswa pasif dan hasil belajar fisikanya pun
rendah. Pada pembelajaran pemantulan cahaya pada cermin datar misalnya, siswa dapat
menghafal sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh sebuah cermin datar, tetapi belum
tentu dapat menjelaskan bagaimana proses pembentukan bayangan juga sifat-sifat
bayangan yang dibentuk oleh dua cermin datar pada sudut tertentu.
Menurut Tobin etal (dalam Dasna dan Fatchan, 2008), berdasarkan pandangan
konstruktivistik dinyatakan bahwa pengetahuan atau pengertian yang diperoleh siswa
adalah sebagai akibat dari konsep konstruktif (aktif) yang berlangsung terus menerus
dengan cara mengatur, menyusun dan menata ulang pengalaman yang dikaitkan dengan

struktur koqnitif yang dimiliki.
Dari pandangan tersebut dapat diketahui bahwa proses pembelajaran dalam kelas
hendaknya berorientasi pada siswa karena merekalah yang menyusun konsep-konsep
yang ditemukan. Guru sebagai fasilitator dapat membantu siswa mempermudah
pemahaman dan memberikan arahan agar tidak terjadi kesalahan konsep.
Pada penelitian ini, pemecahan masalah rendahnya kualitas proses dan hasil belajar
Fisika di SMP Negeri 1 Pedamaran Timur menggunakan metode eksperimen.
2. Pendekatan pembelajaran sains
Ada beberapa pendekatan dalam pembelajaran sains, a.l : pendekatan faktual,
konseptual dan pendekatan proses. Pendekatan faktual, dan konseptual masih
mengutmakan produk sains, sedangkan pendekatan proses menekankan bagaimana
siswa terlatih melakukan sains untuk memperoleh produk sains. Dengan demikian
pendekatan proses memacu adanya sikap kreatif, berpikir kritis, logis, sistematis dan
bersikap terbuka dalam diri siswa.
Salah satu metode yang menerapkan pendekatan proses adalah metode
eksperimen.Metode ini sangat efektif untuk menumbuhkan motivasi siswa, bila siswa
turut aktif bereksperimen, maka ia akan memperoleh pengalaman-pengalaman praktik
untuk mengembangkan kecakapan ketrampilannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Hasil belajar Fisika

Hasil belajar adalah nilai (perubahan) yang dicapai oleh siswa setelah
berlangsungnya proses belajar Fisika. Hasil belajar merupakan indikator kualitas dan
kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai siswa, juga sebagai indikator terhadap daya
serap siswa.
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir diatas, diharapkan melalui metode
eksperimen dapat meningkatkan kualitas peroses dan hasil belajar Fisika materi cahaya
pada siswa kelas 8 semester 2 SMP 1 Pedamaran Timur.
Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: “diduga dengan cara saling mengamati

dapat meningkatkan efektifitas praktikum mata pelajaran fisika pada siswa kelas 8 smp
negeri 1 Pedamaran Timur”.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas yang ingin mengungkap
seberapa efektifitas praktikum mata pelajaran fisika dengan cara saling mengamati
pada siswa kelas VIII B.
Setting Penelitian
Lokasi penelitian tindakan ini adalah SMP Negeri 1 Pedamaran Timur, kelas
VIII B semester 2 terdiri dari 20 siswa Perempuan dan 16 siswa laki-laki. Kondisi

kelas ukuran ruangan 7m x 9m, dengan fentilasi pencahayaan ruangan cukup
standard. Lama penelitian kurang lebih tiga bulan dimulai dari bulan Februari
sampai April 2011, sedangkan subjek dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan
faktor perbedaan kemampuan belajar antar siswa, dan kondisi lingkungan lokasi
penelitian.
Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Pedamaran
Timur pada tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini dilakukan dua siklus, masingmasing siklus terdiri dari 4 tatap muka (pertemuan).

Refleksi Awal

Perencanaan

Siklus 1 Teridiri Dari 3 Pertemuan

Observasi

Refleksi

Siklus II Terdiri 3 Kali


Tindakan

Perencanaan

Proses Penelitian Tindakan
Refleksi awal, kelas VIII B semester II mata pelajaran IPA sangat pasip, siswa
hanya mendengar dan menyimak, bagaimana guru dapat meningkatkan motivasi
belajar agar siswa aktip?
1. Perencanaan
Meliputi penyampaian materi IPA khususnya Cahaya , latihan dengan
mengerjakan beberapa soal, pembahasan latihan soal, keaktifan siswa dalam
menjawab pertanyaan dan motivasi siswa.
2. Tindakan (action) kegiatan mencakup
a. Siklus I dimulai dari refleksi awal, kemudian dilanjutkan dengan
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi akhir.
b. Siklus II (sama dengan siklus I)
3. Observasi (pengamatan)
Pada tahap ini peneliti akan mengadakan pengamatan hasil belajar siswa dari
keaktifan siswa yaitu :

1). Keaktifan siswa dalam diskusi
2). Banyaknya siswa yang bertanya
3). Banyaknya siswa yang menjawab pertanyaan guru/siswa lain
4). Memberikan pendapat
4. Refleksi
Pada kegiatan akhir tiap siklus perlu adanya pembahasan antara siklus-siklus
tersebut untuk dapat menentukan kesimpulan atau hasil penelitian.

Rencana Penelitian
Siklus I
1. Perencanaan (planning)

Melaksanakan observasi tentang permasalahan yang ada, mempersiapkan
silabus dan rencana pembelajaran dengan materi cahaya (sub konsep
pemantulan cahaya pada cermin datar), menyusun jadwal penelitian dan
instrumen monitoring. Guru membuat lembar kerja (petunjuk eksperimen),
lembar pengamatan eksperimen dan soal-soal yang digunakan sebagai bahan
diskusi kelompok. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar selama 2 kali
pertemuan, mempersiapkan soal-soal sebagai evaluasi menyeluruh.
2. Pelaksanaan tindakan
a. siswa diberi penjelasan tentang pembelajaran menggunakan metode
eksperimen
b. guru memberikan appersepsi dengan memberi beberapa pertanyaan
c. guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis besar
materi yang akan dipelajari
d. siswa dibagi dalam kelompok-kelompok secara acak.
e. siswa ditugaskan untuk bergabung dengan kelompoknya masing-masing
f. guru membagikan cermin datar dan benda (dapat berupa lilin) pada
masing-masing kelompok
g. siswa diminta melakukan eksperimen sesuai petunjuk kerja
h. siswa diminta mengumpulkan laporan hasil kegiatannya
i. meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
j. melakukan pembahasan dengan cara diskusi kelas
k. memberi penguatan berupa konsep-konsep penting
l. memberikan tes untuk mengetahui penguasaan konsep yang dipelajari
secara individual
3. Pengamatan (observasi)
Selama tahap pelaksanaan peneliti melakukan observasi terhadap
kegiatan siswa pada masing-masing fase yaitu eksperimen, diskusi
kelompok, laporan kegiatan dan ketrampilan proses siswa selama
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.
4. Refleksi
a. Analisis hasil observasi mengenai :

-

keaktifan siswa melakukan eksperimen, partisipasi dalam
kelompok

-

Hasil kegiatan kelompok

-

Jawaban pertanyaan dan kaitannya dengan hasil kegiatan
kelompok.

b. Bebarapa indikator keberhasilan pada siklus I
Aspek

Pencapaian
Siklus I

Keaktifan siswa melakukan
20 %

Diamati saat eksperimen
berlangsung,
lembar
pengamatan oleh peneliti.
Diamati dari siswa yang
aktif dalam melakukan
eksperimen

15 %

Diamati
ketika
siswa
melakukan diskusi, dicatat
keterlibatan masing-masing
siswa dalam kelompok

25 %

Diamati dari
ketepatan
mengumpulkan laporan dan
penilaian isi dari laporan
yang dibuat

40 %

Dihitung dari nilai tes.
Siswa yang memperoleh
nilai lebih besar atau sama
dengan 70 dinyatakan lulus

eksperimen

Interaksi antar siswa dalam
kelompok

Ketepatan waktu dan cara
mengerjakan leporan

Cara mengukur

Ketuntasan hasil belajar

Siklus II
Pada siklus II dilakukan tahapan-tahapan seperti pada siklus I tetapi didahului
dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh pada siklus I,
sehingga kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I tidak terjadi pada siklus II.
Beberapa alternatif meningkatkan hasil yang dicapai adalah dengan mengubah cara
pembentukan kelompok, yang mula-mula ditunjuk oleh guru, pada siklus II siswa boleh
menentukan kelompoknya sendiri.

Bebarapa indikator keberhasilan pada siklus II
Pencapaian

Aspek

Cara mengukur

Siklus II

Keaktifan siswa melakukan
20 %

Diamati saat eksperimen
berlangsung,
lembar
pengamatan oleh peneliti.
Diamati dari siswa yang
aktif dalam melakukan
eksperimen

15 %

Diamati
ketika
siswa
melakukan diskusi, dicatat
keterlibatan masing-masing
siswa dalam kelompok

20 %

Diamati dari
ketepatan
mengumpulkan laporan dan
penilaian isi dari laporan
yang dibuat

eksperimen

Interaksi antar siswa dalam
kelompok

Ketepatan waktu dan cara
mengerjakan leporan

Ketuntasan hasil belajar
45 %

Dihitung dari nilai tes.
Siswa yang memperoleh
nilai lebih besar atau sama
dengan 70 dinyatakan lulus

Tabel 2. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas

No.

Kegiatan

Minggu ke
1

1

Penyusunan Proposal

2

Seminar Proposal

3

Persiapan Penelitian

4

Pelaksanaan Siklus 1

5

Pelaksanaan Siklus 2

6

Pelaksanaan Siklus 3

7

Analisis Data

8

Penulisan Laporan

9

Seminar Hasil

2

3

4

5

6

10

Perbaikan Laporan

Instrumen Penumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
1. Observasi
Obsevasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Zuriah, 2003). Pengamatan
dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek ditempat terjadi atau
berlangsungnya peristiwa.
Ada dua observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian tindakan ini,
diantaranya : (I) Observasi langsung, adalah pengamatan yang dilakukan
dimana observer berada bersama dengan objek yang selidiki. Artinya peneliti
ikut berpartisipasi secara langsung saat peristiwa terjadi. (2) O bservasi tidak
langsung, adalah observasi yang dilakukan dimana observer tidak berada
bersama dengan objek yang selidiki. Tetapi, peneliti menggunakan daftar cek
(Check List) dalam menggali atau mengumpulkan data ketika menggunakan
terknik ini.
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu prosedur terpenting untuk mengumpulkan
data dalam penelitian kualitatif, sebab banyak informasi yang diperoleh
peneliti melalui wawancara. Wawancara dilakukan peneliti untuk memperoleh
data sesuai dengan kenyataan pada saat peneliti melakukan wawancara.
Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada siswa kelas VIII dan guru guru kelas VIII SMP Negeri 2 Cilawu .
Dokumentasi
Zuriah (2003), menjelaskan bahwa dokumentasi merupakan salah satu cara
untuk mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa
arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil, atau
hukum -hukum lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

dokumentasi, observasi, dan tes. Teknik dokumentasi dilakukan untuk
mengetahui kemampuan masing-masing siswa sebagai dasar pembagian kelompok.
Teknik observasi digunakan untuk merekam kualitas proses belajar mengajar
berdasarkan instrumen observasi dan digunakan camera video, sedangkan tes
digunakan untuk mengetahui kualitas hasil belajar. Data hasil observasi, catatan
guru, kuesioner terbuka dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui kualitas
proses belajar mengajar. Untuk mengetahui peningkatan kualitas hasil belajar
dilakukan dengan cara membandingkan skor individu dan kelompok dengan tes
sebelumnya.

Teknik Analisis Data
Penelitian tindakan kelas (PTK) analisis yang digunakan adalah teknik
deskriptif dengan membandingkan tingkat keberhasilan atau tercapainya masingmasing siklus. Proses menganalisis data menurut Miles (dalam Sugiyono,
2010:247) yaitu dengan teknik analisis kualitatif dengan model analisis interaktif.
Analisis mempunyai 3 komponen yaitu reduksi data, paparan data/penyajian data,
dan penarikan kesimpulan. Secara singkat ketiga komponen dapat digambarkan
dalam siklus sebagai berikut:
Pengumpulan data

Deskripsi Data

Reduksi Data

Penarikan
Kesimpulan

Gambar 3.2 Komponen dalam analisis data (interactive model)
Sumber : Sugiyono (2010:247)
Reduksi data dilakukan dengan :
1. Data prestasi belajar peserta didik

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik setelah
proses belajar mengajar berlangsung. Setelah dilaksanakan tes pada akhir
pembelajaran maka nilai individu yang diperoleh peserta didik dapat dianalisis
menggunakan rumus sebagai berikut, dengan indikator yang ingin dicapai adalah
≥70 sesuai dengan SKBM.

Nilai =

 skor yang diperoleh
 skor maksimal

x100

Setelah diperoleh nilai prestasi belajar kemudian dihitung ketuntasan
belajar secara klasikal. Indikator ketuntasan belajar secara klasikal apabila 80%
peserta didik dari jumlah peserta didik secara keseluruhan dinyatakan tuntas
belajar. Ketuntasan secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus :

Ketuntasan klasikal =

 skor peserta didik yang tuntas belajar
x100%
 seluruh peserta didik

Indikator : ketercapaian data prestasi siswa sesuai dengan KKM di SDN 01
Manguharjo adalah ≥ 80 % peserta didik dari jumlah peserta didik mendapat
nilai ≥ 70.
2. Data Aktivitas dalam Pembelajaran
a.
Peserta didik
Penilaian dilakukan secara klasikal untuk mengetahui aktivitas peserta
didik selam proses belajar mengajar berlangsung. Data aktvitas peserta didik
diambil melalui lembar observasi pada saat kegiatan belajar mengajar yang
dapat dianalisis dengn rumus sebagai berikut:
Nilai =

 skor yang diperoleh
 skor maksimal

x 100

Kriteria penyajian pelaksanaan pembelajaran :
81 – 100 = Sangat baik
61 – 80 = Baik
41 – 60 = Cukup
21 – 40 = Kurang
0 – 20 = Kurang sekali
(Suharsimi Arikunto, 2009 : 44)
Indikator yang diharapakan dari aktivitas peserta didik adalah apabila
mendapat nilai ≥ 81 dengan kategori sangat Aktif.
b.

Guru
Data aktivitas guru berupa keterampilan guru saat mengajar diambil
melalui lembar observasi pada saat kegiatan belajar mengajar yang dapat
dianalisis dengan rumus sebagai berikut :
Nilai =

 skor yang diperoleh
 skor maksimal

x 100

Kriteria penyajian pelaksanaan pembelajaran :
81 – 100 = Sangat baik
61 – 80 = Baik
41 – 60 = Cukup
21 – 40 = Kurang
0 – 20 = Kurang sekali
(Suharsimi Arikunto, 2009 : 44)
Indikator yang diharapakan dari aktivitas guru adalah apabila mendapat nilai
≥ 81 dengan kategori sangat baik.

Analisis Hasil Tes
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Target Pencapaian
a. Sebanyak > 75% siswa dapat memahami materi sifat-sifat cahaya
b. Ketuntasan belajar tercapai jika 85% siswa mendapat nilai > 65
c. Untuk kriteria keaktifan siswa mendapat nilai baik, dilihat dari hasil penilaian
instrument.

Daftar Pustaka
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS METODE MNEMONIK DALAM MENINGKATKAN DAYA INGAT SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SATU ATAP SLUKE PADA MATA PELAJARAN SEJARAH TAHUN PELAJARAN 2012 2013

5 26 165

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS V Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Dengan Metode Eksperimen Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Wanglu, T

0 3 14

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS V Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Dengan Metode Eksperimen Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Wanglu, Tru

0 3 14

UPAYA MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR SOSIAL MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI PADA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMP NEGERI 4 SUMBERLAWANG (PTK pada siswa kelas VII semester 2 SMP Negeri 4 Sumberlawang).

0 0 154

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING DALAM UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Wuryantoro).

0 0 9

PENDAHULUAN PENERAPAN SISTEM PEMBELAJARAN REFLEKTIF DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA (PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sambi, Boyolali).

0 3 7

PROPOSAL PTK UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SMART BOARD VERSI 10.8 DI SMA BINA INSANI KELAS 10 PROGRAM INTERNA

0 0 12

Efektifitas Pembelajaran Kooperatif Model Group Investigation (GI) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VII di SMP Negeri 2 Ungaran.

0 0 2

(ABSTRAK) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK PADA MATA PELAJARAN FISIKA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KUDUS.

0 1 2

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK PADA MATA PELAJARAN FISIKA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KUDUS.

0 5 139