this file 5227 12865 2 PB
p-ISSN 2355-5343
e-ISSN 2502-4795
http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar
Article Received: 15/02/2017; Accepted: 24/04/2017
Mimbar Sekolah Dasar, Vol 4(1) 2017, 9-20
DOI: 10.23819/mimbar-sd.v4i1.5227
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD
Arya Adittia
PGSD FIP Universitas PGRI Semarang
Jalan Sidodadi Timur no. 56, Semarang
Email: adittia.arya@gmail.com
ABSTRACT
The goal to be achieved in the research is to
know whether the use of audio visual media can
improve the learning outcomes of IPS students of
grade IV SDN 2 Datar. The type of research used
is quantitative research of experimental type with
pre-experimental type with pre-postest design of
desaign. Population used is all sample that is
class IV even academic year 2016/2017 by using
saturated sampling. The results showed an
increase in the pretest and postest results
experienced a difference. The average pretest is
65 and the posttest is 81, which means there is an
increase in IPS learning outcomes of grade 4
students SDN 2 Datar after using audio visual
media.
ABSTRAK
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui penggunaan media
audio visual dalam meningkatkan hasil belajar
IPS siswa kelas IV SDN 2 Datar. Jenis penelitian
yang digunakan adalah penelitian kuantitatif
tipe eksperimen dengan jenis pre-eksperimental
dengan desain pretes-postest. Populasi yang
digunakan adalah seluruh sampel yakni kelas IV
tahun ajaran genap 2016/2017 dengan
menggunakan sampling jenuh. Hasil penelitian
menunjukkan peningkatan pada hasil pretest
dan postest mengalami perbedaan. Rata-rata
pretest adalah 65 dan posttest adalah 81, yang
artinya terdapat peningkatan hasil belajar IPS
siswa kelas IV SDN 2 Datar setelah menggunakan
media audio visual.
Keywords: learning result, audio visual media, IPS.
Kata Kunci: hasil belajar, media audio visual, IPS.
How to Cite: Adittia, A. (2017). PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD. Mimbar Sekolah Dasar, 4(1), 9–12. http://doi.org/10.23819/mimbar-sd.v4i1.5227.
pendidikan
hal ini sebagaimana disebutkan dalam
termaktub dalam undang-undang sistem
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 alinea
pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003
ke
bahwa
sebagaimana
PENDAHULUAN
~
Definisi
dilaksanakan
pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana
untuk
mewujudkan
suasana
belajar
dan
proses
pembelajaran agar peserta didik
secara
aktif
mengembangkan
potensi
dirinya
untuk
memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan,
pengendalian
diri,
kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan
di
Indonesia
empat.
Program
yang
secara
pendidikan
dimaksud
berjenjang,
yaitu
pendidikan dasar, menengah, atas dan
tinggi. Setiap jenjang pendiikan tersebut
memiliki
tujuan
tersendiri.
Di
dalam
peraturan pemerintah Republik Indonesia
nomor 19 tahun 2005 tentang standar
nasional pendidikan pasal 26 disebutkan
bahwa pendidikan dasar bertujuan untuk
meletakkan
dilaksanakan
dasar
kecerdasan,
pengetahuan kepribadian, akhlak mulia,
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,
[9]
Arya Adittia, Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual…
keterampilan untuk hidup mandiri, dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan
mengikuti
teknologi
pendidikan
Peraturan
lebih
lanjut.
pemerintah
tersebut
semakin
upaya
mendorong
upaya-
pembaharuan
dalam
menegaskan bahwa pendidikan dasar
pemanfaatan hasil hasil teknologi dalam
adalah pondasi atau dasar kecerdasan.
proses
Salah
pembelajaran
satu
aktor
utama
dalam
mewujudkan kecerdasan manusia adalah
belajar.
Penggunaan
sangat
media
penting
untuk
menunjang keberhasilan belajar siswa.
guru, sehingga guru menjadi salah satu
faktor
utama
dalam
menentukan
Berdasarkan
hasil
observasi
diketahui
keberhasilan siswa. Inilah yang dinyatakan
bahwa KKM dari SDN 2 Datar untuk mata
oleh Sumayana (2015).
pelajaran IPS adalah 68. Sedangkan nilai
ketuntasan klasikal siswa hanya di angka
Guru sebagai sutradara pembelajaran
61%.
tidak hanya menyampaikan isi buku atau
kurangnya
referensi lain. akan tetapi, guru juga harus
dipengaruhi
dapat
kemampuan menyimak siswa dalam mata
merencanakan
dengan
baik
digunakan,
pendekatan
dari
pembelajaran
metode
pengelolaan
yang
digunakan
Data
tersebut
hasil
menunjukkan
belajar
oleh
siswa
faktor
yang
kurangnya
yang
pelajaran IPS. Menurut Tarigan (2008, p.
kelas,
62),
hingga
Tujuan
menyimak
menyimak
ada
untuk
8
yaitu
menikmati,
media pembelajaran dan alat peraga
mengevaluasi,
yang
mengomunikasikan ide-ide, membedakan
akan
pembelajaran
membantu
yang
jalannya
tentunya
akan
mengapresiasi,
bunyi-bunyi,
memecahkan
masalah,
membuat anak senang, aktif atau dengan
meyakinkan, dan menyimak untuk belajar.
kata lain kelas menjadi hidup. Kustandi
Dari kedelapan tujuan tersebut dapat
dan Sucipto (2013, p. 5) mengatakan
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa
pembelajaran merupakan usaha sadar
sangat
guru untuk membantu siswa atau anak
menyimak siswa. Dari data tersebut perlu
didiknya, agar mereka dapat belajar
adanya sarana prasaran yang memadai
sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.
guna menunjang pembelajaran berbasis
dipengaruhi
oleh
kemampuan
media yang dalam hal ini media berbasis
Upaya
guru
penyampaian
dalam
mempermudah
teknologi.
Sarana
dalam
prasarana yang ada di SDN 2 Datar sudah
media
cukup lengkap. akan tetapi belum dapat
pembelajaran yang menarik bagi peserta
difungsikan, karena kebanyakan guru di
didik.
SD tersebut mengalami kesulitan.
pembelajaran
informasi
perkembangan
perlu
Pembelajaran
memperhatikan
aspek
adanya
yang
dikelola
perkembangan
Ilmu pengetahuan teknologi. Dikatakan
Dari
Kustandi dan Bambang (2013, p. 6) bahwa
disimpulkan
[10]
hasil
observasi
tersebut
bahwa
kurangnya
dapat
hasil
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017
belajar siswa didasari pada kurangnya
METODE
kemampuan menyimak siswa sehingga
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Datar
mendorong
untuk
melakukan
Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara.
penggunaan
media
Beralamat di Jalan Raya Mayong – Pancur
bagi
km. 7, Datar dengan waktu pelaksanaan
peneliti
penelitian
pembelajaran
audio
visual
peningkatan hasil belajar siswa kelas IV
penelitian
SDN 2 Datar Mayong Jepara pada mata
Genap
pelajaran IPS dengan harapan selanjutnya
bulan Januari - Maret. Subyek dalam
ada perbaikan dalam pembelajaran di
penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 2
kelas IV SDN 2 Datar. Media pembelajaran
Datar dengan jumlah siswa 26. Dengan
berbasis audio visual yang digunakan
jumlah perempuan 14 dan laki-laki 12.
dikerucutkan pada video pembelajaran
ini
tahun
adalah
pada
ajaran
semester
2016/2017
yaitu
Desain penelitian ini menggunakan desain
dalam tulisan Kustandi dan Bambang
penelitian
(2013, p. 10), yaitu menempatkan pada
grup
pengalaman langsung (enective) pada
pra-eksperimental
pretest-posttest
yaitu
design.
one
Menurut
Soegeng (2016, p. 250) desain one grup
tingkatan utama modus belajar.
pretest-posttest
design
menggunakan
control yang minimal.
Adapun desain penelitiannya adalah diadopsi dari Soegeng sebagaimana dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.
Gambar 1. Bagan Desain Penelitian (Soegeng, 2016:250)
Dari gambar tersebut, Soegeng (2016, p.
250-251) menjelaskan langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Lakukan tes awal T1, untuk mengukur
skor rata-rata (mean) sebelum subyek
mendapat
perjalanan
dengan
metode diskusi.
Berikan perlakuan X, yaitu pengajaran
menggunakan video pembelajaran.
Lakukan tes akhir T2, untuk mengukur
skor
rata-rata
setelah
subyek
mendapat perlakuan X.
Membandingkan T1 dengan T2 untuk
menentukan ada atau tidak ada
6.
perbedaan
sebagai
akibat
dari
perlakuan
X,
yaitu
pengajaran
menggunakan video pembelajaran.
Perbedaan tersebut bila ada diuji
dengan teknik statistik yang sesuai
untuk
menentukan
apakah
perbedaan tersebut signifikan.
Memberikan tafsiran/ interpretasi atau
memberi makna hasil pengujian
statistik.
Teknik
Pengumpulan
Data
dilakukan
dengan tiga cara, yaitu tes, dokumentasi
dan observasi. Menurut Arikunto (2012, p.
266) tes dilakukan untuk mengukur ada
[11]
Arya Adittia, Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual…
atau tidaknya serta besarnya kemampuan
data diperoleh dari observasi. Observasi ini
objek yang di teliti Pada penelitian ini
digunakan
peneliti memberikan tes berupa pretest
mencatat
sebelum treatment dan posttest sesudah
kejadian
diluar tes
treatment, sedangkan teknik dokumentasi
Adapun
instrument
digunakan untuk mengetahui informasi
adalah
jumlah siswa, dan daftar nilai siswa, hal ini
observasi
dilakukan
pernyataan
pendapat Arikunto (2013, p. 272) bahwa
Arikunto (2013, p. 274) bahwa metode
cara yang paling efektif melalui metode
dokumentasi
observasi adalah dengan menggunakan
sejalan
dengan
yaitu
mencari
data
mengenai hal – hal atau variabel yang
berupa
catatan, transkip, buku,
untuk
mengamati
secara
blangko
langsung
yang
dan
kejadian
tersistematis.
yang
digunakan
pengamatan/lembar
observasi,
sejalan
dengan
blangko pengamatan sebagai instrumen.
surat
Sesuai dengan teknik pengumpulan data
kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat,
tersebut maka instrument yang digunakan
agenda dan lain sebagainya (Arikunto,
adalah sebagai berikut.
2013: 274). Selain kedua teknik tersebut
Tabel 1. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
No
Teknik
Instrumen
1
Tes
Soal
2
Observasi
Lembar Observasi
3.
Dokumentasi
Perangkat Pembelajaran (Silabus dan RPP)
Untuk soal, diperoleh hasil uji validitas sebagai berikut:
Tabel 2. Validitas Soal Tes
Kriteria
No Butir Soal
Jumlah
Valid
2,3,5,6,7,8,9,10,14,15,16,18,19,20,21,22,24,25,26,27,28,29,32,33,34,37,38,39
29
,40
Tidak Valid
1,4,11,12,13,17,23,30,31,35,36
11
Berdasarkan data pada table tersebut
1. Uji Prasyarat
diketahui dari 40 soal yang diujikan yang
a. Analisis Data Awal (Pretest)
dinyatakan valid sejumlah 29 soal, dan
b. Analisis Data Akhir (Posttest)
dari 29 soal valid diambil 25 soal untuk
Analisis
dijadikan soal pada pretest dan posttest
Menggunakan
data
digunakan
Untuk
teknik
analisis
data
dilakukan
bahwa
dengan cara:
dan
Uji
untuk
sampel
berdistribusi
[12]
awal
akhir
Normalitas
mengetahui
dari
normal
populasi
atau
tidak.
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017
Hipotesisnya
adalah
sebagai
7) Menarik kesimpulan, jika L0 <
berikut:
Ltabel, maka sampel berasal dari
H0 : Sampel berasal dari populasi
populasi berdistribusi normal.
berdistribusi normal.
H1 : Sampel berasal dari populasi
2. Uji Hipotesis
tidak berdistribusi normal.
Prosedur
pengujian
Uji Hipotesis pada penelitian ini
normalitas
menggunakan Uji-t. Adapun rumus
adalah sebagai berikut:
1) Pengamatan
x1,
uji t yang digunakan untuk menguji
x2,
…,
xn
hipotesis
adalah
dengan
dijadikan bilangan baku z1, z2,
menggunakan Uji paired samples t-
…, zn
test
dengan menggunakan
rumus:
yang
digunakan
membandingkan
nilai
untuk
sebelum
�� =
̅
�−�
Keterangan:
sesudah diberi perlakuan. Rumus
��
= bilangan baku
yang digunakan dalam uji paired
��
= data hasil pengamatan
samples
= simpangan baku
berikut:
�̅
= rata-rata sampel
t=
diberi
2) Setiap bilangan baku ini dan
baku,
kemudian
dihitung peluang F(zi) = P(z ≤ zi).
z2, … zn yang lebih kecil atau
sebagai
�
√�
t
: nilai t yang dihitung
�̅
: Nilai rata-rata
�
sama dengan zi. Jika proporsi
: nilai yang dihipotesiskan
: Simpangan baku sampel
: Jumlah anggota sampel
(Sugiyono, 2015, p. 178-179)
ini dinyatakan oleh S(zi), maka:
,
adalah
nilai
�̅−
�
3) Selanjutnya dihitung proporsi z1,
S(zi) =
t-test
dengan
Dimana :
menggunakan daftar distribusi
normal
perlakuan
, …, � ya g ≤ �
Uji hipotesis dalam penelitian ini
4) Hitung selisih F(zi) = S(zi) kemudian
dihitung
dengan
menggunakan
tentukan harga mutlaknya.
teknik uji-t yang digunakan untuk
5) Ambil harga yang paling besar
menguji apakah ada peningkatan
di antara harga-harga mutlak
hasil belajar siswa setelah dilakukan
selisih tersebut, harga terbesar
perlakuan dilihat berdasarkan nilai
ini dinamakan Lo.
pretest
dan
posttest.
Taraf
keberterimaan
hipotesis
diuji
pada taraf signifikan 0,05 pada
dengan
signifikansi
tabel nilai
Apabila nilai
6) Bandingkan Lo dengan Ltabel,
kritis L untuk
uji
liliefors.
pada
[13]
taraf
nilai
ℎ�
�
�
5%.
lebih kecil dari
pada
tingkat
Arya Adittia, Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual…
signifikansi 5% maka tidak terdapat
HASIL
perbedaaan yang signifikan antara
Deskripsi Data
rata – rata nilai pretest dengan nilai
Penelitian
posttest. Akan tetapi, Apabila nilai
Dasar Negeri 2 Datar Kecamatan Mayong
lebih besar dari pada nilai
Kabupaten Jepara tepatnya berada di
pada tingkat signifikansi 5%
Jalan raya Mayong – Pancur kilometer 7
maka terdapat perbedaaan yang
desa Datar. Penelitian dilakukan pada
signifikan antara rata – rata nilai
bulan Maret 2017 pada semester genap
pretest dengan nilai posttest.
tahun
ℎ�
�
�
ini
dilaksanakan
ajaran
di
Sekolah
2016/2017.
Untuk
mengetahui hasil belajar siswa dalam
ranah kognitif pada mata pelajaran IPS
Hipotesis Statistik
Dalam
penelitian
kelas IV SD, peneliti memberikan tes
ini digunakan
hipotesis sebagai berikut:
berupa pilihan ganda sebanyak 25 butir
H :� ≥�
soal.
Data
yang
diperoleh
dalam
Ha : � < �
penelitian ini berdasarkan hasil pretest dan
Keterangan:
posttest. Soal pretest dan soal posttest
� : Rata – rata nilai pretest atau
sebelum
nilai
test
digunakan
dalam
penelitian
telah dilakukan uji coba terlebih dahulu di
sebelum
Audio
SDN 01 Datar kecamatan Mayong, Jepara
Visual dalam pembelajaran IPS.
yang berlokasi di Jalan raya Mayong –
� : Rata – rata nilai posttest atau
Pacur desa Datar. Jumlah siswa kelas IV di
menggunakan
nilai
test
menggunakan
H
Ha
media
SDN 1 Datar sebanyak 24 siswa, tetapi
sesudah
media
pada
Audio
saat
dilakukan
uji
coba
soal
Visual dalam pembelajaran IPS.
sebanyak 2 siswa tidak bisa mengikuti uji
: Hipotesis Nol (nihil), tidak ada
coba
soal
dikarenakan
tidak
hadir,
peningkatan hasil belajar IPS
sehingga uji coba soal dilakukan dengan
siswa kelas IV SDN 2 Datar
jumlah siswa sebanyak 22 siswa. Setelah
setelah menggunakan media
instrumen
pembelajaran audio visual.
dilakukan uji validitas, reliabilitas, taraf
diujicobakan
selanjutnya
: Hipotesis Alternatif, ada
kesukaran, dan daya pembeda. Instrumen
peningkatan hasil belajar IPS
berupa soal pilihan ganda yang berjumlah
siswa kelas IV SDN 2 Datar
40 butir soal setelah diujikan terdapat 29
setelah menggunakan media
butir soal yang memenuhi persyaratan
pembelajaran audio visual.
untuk digunakan dalam penelitian. Peneliti
hanya mengambil 25 butir soal dari 29
butir soal yang memenuhi persyaratan
untuk digunakan dalam penelitian.
[14]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017
Siswa kelas IV di SDN 2 Datar berjumlah 26
kemampuan
menyimak
siswa,
menggunakan
media
tetapi
pada
saat
penelitian
dengan
audio
visual,
dilakukan terdapat 4 siswa yang tidak
diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar
hadir dan tidak mengikuti serangkaian
65,45 dengan nilai tertinggi 84 dan nilai
kegiatan
ada
terendah 44. Sedangkan nilai rata-rata
bisa
posttest yang diperoleh sebesar 80,82
urusan
penelitian
keluarga
dikarenakan
yang
tidak
ditinggalkan. Pretest dilaksanakan pada
dengan
awal
pertemuan
dilaksanakan
setelah
pada
nilai
tertinggi
96
dan
nilai
dan
posttest
terendah 68. Hal ini menunjukkan bahwa
akhir
penelitian
rata-rata nilai posttest siswa lebih besar
dilakukannya
perlakuan
yaitu
dari pada rata-rata nilai pretest siswa yang
menggunakan media audi visual dalam
diperoleh. Hal tersebut terjadi disebabkan
kegiatan belajar mengajar. Hasil dari nilai
karena
pretest dan posttest siswa diolah dan
menggunakan media audio visual dalam
diperoleh nilai sebagai berikut:
kegiatan
adanya
belajar
perlakuan
dengan
mengajar
yang
dilakukan. Sehingga terdapat perbedaan
Tabel 3. Rekapitulasi Nilai Pretest dan
hasil rata-rata nilai posttest dengan rata-
Posttest
rata nilai Pretest yang diperoleh siswa kelas
Keterangan
Nilai
Nilai
Pretest
Posttest
84
96
44
68
65,45
80,82
Nilai Tertinggi
Nilai
Terendah
Rata - rata
IV di SDN 2 Datar Mayong Kabupaten
Jepara pada mata pelajaran IPS.
Untuk memperjelas data yang dihimpun,
maka data dikelompokkan dan disajikan
dalam bentuk distribusi frekuensi data
bergolong pada tabel 3 distribusi frekuensi
Berdasarkan Tabel 3 tersebut diketahui
pada nilai pretest dan tabel 4 pada nilai
bahwa hasil belajar siswa kelas IV pada
posttest.
mata pelajaran IPS yang dipengaruhi
Tabel 4. Tabel Distribusi Frekuensi Data Bergolong Nilai Pretest
Tabel Distribusi Frekuensi Pretest
No. Kelas
Kelas interval
Nilai tengah
Frekuensi
Persentase
1
44
-
50
47
5
23%
2
51
-
57
54
1
5%
3
58
-
64
61
5
23%
4
65
-
71
68
1
5%
5
72
-
78
75
2
9%
6
79
-
85
82
8
36%
Jumlah
22
100%
[15]
Arya Adittia, Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual…
Berdasarkan tabel 4 tersebut diketahui
dengan frekuensi 8 dan presentase 36%
bahwa jumlah kelas interval ada 6 dengan
dan frekuensi terendah ada pada nomor
rentang kelas 7, dari data yang disajikan
kelas 2 dan 4 dengan frekuensi 1 dan
frekuensi tertinggi ada pada nomor kelas 6
persentasenya 5%.
dengan
kelas
interval
antara
79-
85
Tabel 5. Tabel Distribusi Frekuensi Data Bergolong Nilai Posttest
Tabel Distribusi Frekuensi Posttest
No. Kelas
kelas interval
Nilai tengah
Frekuensi
Persentase
1
68
-
72
70
6
27%
2
73
-
77
75
3
14%
3
78
-
82
80
1
5%
4
83
-
87
85
5
23%
5
88
-
92
90
5
23%
6
93
-
97
95
2
9%
Jumlah
22
100%
Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa
dengan frekuensi 6 dan presentase 27%
jumlah
dan frekuensi terendah ada pada nomor
kelas
interval
ada
6
dengan
rentang kelas 5, dari data yang disajikan
kelas
frekuensi tertinggi ada pada nomor kelas 1
persentasenya 5%.
dengan
kelas
interval
antara
68-
3
dengan
frekuensi
1
dan
72
Uji Prasyarat
Pada uji prasyarat ini termasuk di dalamnya adalah Uji normalitas awal dan akhir dengan
menggunakan rumus lilifors
1. Uji Normalitas Awal (Pretest)
Tabel 6. Uji Normalitas Awal (Pretest)
Nilai
L0
Ltabel
Keterangan
Pretest
0,171
0,185
Berdistribusi normal
Berdasarkan tabel 6 hasil perhitungan nilai Pretest dengan jumlah n sebanyak 22 dan taraf
signifikasi 0,05 diperoleh �
�
sebesar 0,185. Karena � < �
�
yaitu 0,171 < 0,185 maka H0
diterima. Artinya dapat disimpulkan bahwa sampel berdistribusi normal.
[16]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017
2. Uji Normalitas Akhir (Posttest)
Tabel 7. Uji Normalitas Akhir (Posttest)
Nilai
L0
Ltabel
Posttest
0,174
0,185
Keterangan
Berdistribusi normal
Berdasarkan Tabel 7 hasil perhitungan nilai Posttest dengan jumlah n sebanyak 22 dan taraf
signifikasi 0,05 diperoleh �
�
sebesar 0,185. Karena � < �
�
yaitu 0,174 < 0,185 maka H0
diterima. Artinya dapat disimpulkan bahwa sampel berdistribusi normal.
Uji Hipotesis
Tabel 8. Perhitungan Uji-t
Responden
ℎ�
22
�
Kesimpulan
�
9,427
1,720
H0 ditolak
Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa
Perhitungan tersebut menunjukan bahwa
lebih besar dari pada nilai
terdapat perbedaan pada hasil belajar
ℎ�
�
�
terdapat
siswa setelah menggunakan media Audio
perbedaaan yang signifikan antara rata –
Visual dalam kegiatan belajar mengajar
rata nilai pretest dengan nilai posttest dan
yang telah dilakukan. Sehingga dapat
dapat
disimpulkan
maka
H0
ditolak.
Sehingga
disimpulkan
peningkatan
hasil
menggunakan
bahwa
belajar
media
ada
dengan
setelah
bahwa
pembelajaran
menggunakan
media
Audio
Visual dapat meningkatkan hasil belajar
pemebelajaran
siswa. Penggunaan media audio visual ini
audio visual.
sangat berkaitan dengan kemampuan
menyimak,
PEMBAHASAN
Berdasarkan
penelitian
yang
memiliki
telah
terutama
tujuan
menyimak
sebagaimana
yang
tujuan
dilakukan di SDN 2 Datar kecamatan
menyimak yang disebutkan oleh Tarigan
Mayong Kabupaten Jepara ditemukan
(2008, p. 62) ada 8 tujuan menyimak, salah
bahwa
yang
satunya adalah menyimak untuk belajar
signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas
yang artinya kemampuan menyimak siswa
IV
mempengaruhi hasil belajarnya.
terdapat
pada
mata
perbedaaan
pelajaran
IPS
setelah
menggunakan media audio visual dalam
kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut
Keberhasilan pennggunaan media audio
dibuktikan
hipotesis,
visual terhadap peningkatan hasil belajar
lebih
siswa telah diungkat dalam beberapa
dalam
pengujian
yang menyatakan bahwa nilai
besar dari pada nilai
�
ℎ�
�
penelitian terdahulu seperti
(9,427 > 1,720)
penelitian
yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima.
[17]
Wahyuningsih
dalam hasil
(2011)
yang
Arya Adittia, Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual…
menyatakan dalam penelitiannya bahwa
siswa terhadap materi yang disampaikan,
media
menyebabkan
siswa juga terlihat timbul semangat belajar
adanya perbedaan hasil akhir (posttest)
melalui sikap siswa yang memperhatikan
dari
penyajian
audio
hasil
visual,
awal
(pretest)
dengan
materi
dengan
baik
dan
menunjukan peningkatan yang signifikan,
kondusif. Sejalan dengan penelitian ini,
sehingga dapat disimpulkan bahwa lebih
Kustandi dan Bambang (2013, p. 107)
efektif
media
mengatakan “Media audio visual memiliki
pembelajaran berbasis audio visual dilihat
sifat yang menarik dan memotivasi siswa
dari
meningkat.
untuk mempelajari materi lebih banyak,
menyatakan
materi yang disajikan dalam audio visual
bahwa
dapat digunakan untuk mengembangkan
menggunakan
hasil
belajar
Puspitosari
(2012),
dalam
yang
juga
penelitiannya
pembelajaran
audio
menggunakan
dapat
visual
media
keterampilan
meningkatkan
mendengar
mengevaluasi
keterampilan menyimak sehingga dapat
apa
dan
yang
telah
disaksikan/didengar”.
dilihat hasil belajar siswa meningkat.
Dalam penelitian ini media audio visual
Miftakh
dan
Samsi
(2015)
juga
yang dipakai adalah video pembelajaran
menjelaskan dalam penelitiannya yang
bergerak
diterapkan kepada mahasiswa bahwa
Kelebihan dari media video pembelajaran
berdasarkan
hasil
penelitiannya,
Motion Pictures ini adalah: (1) Dapat
kemampuan
menyimak
mahasiswa
memberikan pesan secara lebih merata
setelah mengikuti pembelajaran dengan
dan dapat diterima oleh siswa. Hal ini
menggunakan
dapat
sedikitnya
media
audio
visual
meningkat sehingga dapat
atau
dilihat
melakukan
meningkat. Selain itu, mahasiswa terlihat
penyelidikan
lebih
teknologi
dan
termotivasi
dari
pictures.
lembar
observasi
tentang keaktifan siswa. Siswa terlihat aktif
dilihat bahwa hasil belajar mahasiswa
antusias
film/motion
dalam
belajar.
pengamatan
tentang
dari
komunikasi,
atau
perkembangan
teknologi
dan
produksi,
trensportasi.
Siswa
terekam membaca dan mendengarkan
Peningkatan kemampuan menyimak yang
dengan baik dilihat dari kondusifitas kelas
mempengaruhi peningkatan hasil belajar
dengan memperhatikan tayangan demi
siswa tersebut di atas diakibatkan oleh
tayangan dengan baik, hal tersebut juga
sifat dari media audio visual yang menarik
terlihat saat guru memberikan pertanyaan
dan memotivasi. Hal tersebut terlihat dari
ke
aktivitas siswa di kelas yang menunjukkan
menjawabnya dengan benar; (2) Sangat
rasa
bagus
ingin
tahu
yang
tinggi
tentang
siswa
dikelas,
untuk
siswa
menerangkan
dapat
proses.
peralatan (proyektor, laptop, sound) yang
Rekaman observasi menunjukan bahwa
dibawa oleh guru seehingga timbul respek
berlatih,
[18]
berpikir
kreatif
(mencoba
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017
memecahkan masalah yang diberikan
SIMPULAN
oleh guru saat pembelajaran), dan juga
Berdasarkan
terlihat
dengan
dilakukan pada kelas IV di SDN 2 Datar
menyanggah dan bertanya kepada guru
Mayong Jepara, maka dapat disimpulkan
atau rekan sebangkunya; (3) Mengatasi
bahwa
batas ruang dan waktu. Hal ini terlihat dari
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV
video yang ditayangkan oleh guru yang
SDN
banyak
Kabupaten Jepara. Hasil belajar IPS siswa
siswa
berpikir
menunjukkan
kritis
contoh
tempat-
tempat yang tidak dapat dijangkau saat
yang
pembelajaran;
media
2
Datar
meningkat
penelitian
audio
yang
dapat
visual
Kecamatan
Mayong
diakibatkan
oleh
Memberikan
kesan
kemampuan
yang
dapat
Peningkatan kemampuan menyimak siswa
mempengaruhi sikap siswa. Hal ini terlihat
diakibatkan adanya media pembelajaran
dari keaktifan siswa dalam berpikir reflektif
audio visual. Hal tersebut dapat dilihat dari
saat
nilai hitung t yang menunjukkan bahwa
yang
(4)
hasil
mendalam
saat
pembelajaran
misalnya
menyimak
siswa.
mengometari dan menyimpulkan proses
nilai
pembelajaran,
kesalahan
(9,427 > 1,720) yang artinya H0 ditolak dan
proses
Ha diterima, hal tersebut juga ditunjukkan
menyimpulkan
adanya peningkatan rata-rata nilai siswa
kata-katanya
yang menunjukan nilai pretest 65,45 dan
atau
memperbaiki
kekurangan
dalam
pembelajaran,
dan
pembelajaran
dengan
ℎ�
�
lebih besar dari pada nilai
sendiri. Sejalan dengan pendapat Susilana
posttest
dan
peningkatan sebesar 15,37.
Riyana
(2009,
p.
20-21)
bahwa
80,82
sehingga
�
terdapat
kelebihan media video gerak atau film
atau motion pictures adalah (1) dapat
REFERENSI
memberikan pesan yang lebih merata
Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
dan diterima; (2) sangat bagus untuk
menerangkan proses; (3) Mengatasi batas
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian:
Suatu pendekatan praktik. Jakarta:
Rieneka Cipta.
ruang dan waktu; (4) Lebih realistis; (5)
memberikan
dapat
sehingga
kesan
mendalam
mempengaruhi
dapat
sikap
yang
Kustandi, C. dan Sutjipto. B. (2013). Media
Pembelajaran Manual dan Digital.
Bogor: Ghalia Indonesia.
siswa,
meningkatkan
kemampuan menyimak siswa.
Miftakh, F dan Samsi. Y.S. (2015).
Penggunaan Media Audio
Visual
Dalam Meningkatkan Kemampuan
Menyimak Mahasiswa. Jurnal ilmiah
Solusi, 2 (5), 17- 24.
Hasil penelitian mendukung diterimanya
hipotesis
bahwa ada peningkatan hasil
belajar IPS pada siswa kelas IV SDN 2 Datar
dengan
menggunakan
media
Puspitosari,
G.
(2012).
Peningkatan
Keterampilan
Menyimak
Pada
Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui
Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V
SD Negeri Karanganyar 02 Tahun
audio
visual.
[19]
Arya Adittia, Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual…
Ajaran 2011/2012. Naskah Publikasi.
Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Soegeng,
A.Y.
(2016).
Dasar-dasar
Penelitian.
Yogyakarta:
Magnum
Pustaka Utama.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumayana, Y. (2015). PENGGUNAAN
METODE INDEX CARD MATCH PADA
MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN
MENGENAL SEJARAH UANG. Mimbar
Sekolah
Dasar,
2(1),
90-98.
doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbarsd.v2i1.1335.
Susilana, R. dan Riyana, C. (2009). Media
Pembelajaran.
Bandung:
Wacana
Prima.
Tarigan, H.G. (2008). Menyimak Sebagai
Suatu
Keterampilan
Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Wahyuningsih, R. A. (2011). Efektivitas
Penggunaan
Media
Audio-Visual
Dalam Pembelajaran Keterampilan
Menulis Bahasa Prancis Pada Siswa
Kelas X Man 1 Yogyakarta. (Skripsi).
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri
Yogyakarta.
Yogyakarta:
Lumbung Pustaka Universitas Negeri
Yogyakarta.
.
[20]
e-ISSN 2502-4795
http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar
Article Received: 15/02/2017; Accepted: 24/04/2017
Mimbar Sekolah Dasar, Vol 4(1) 2017, 9-20
DOI: 10.23819/mimbar-sd.v4i1.5227
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD
Arya Adittia
PGSD FIP Universitas PGRI Semarang
Jalan Sidodadi Timur no. 56, Semarang
Email: adittia.arya@gmail.com
ABSTRACT
The goal to be achieved in the research is to
know whether the use of audio visual media can
improve the learning outcomes of IPS students of
grade IV SDN 2 Datar. The type of research used
is quantitative research of experimental type with
pre-experimental type with pre-postest design of
desaign. Population used is all sample that is
class IV even academic year 2016/2017 by using
saturated sampling. The results showed an
increase in the pretest and postest results
experienced a difference. The average pretest is
65 and the posttest is 81, which means there is an
increase in IPS learning outcomes of grade 4
students SDN 2 Datar after using audio visual
media.
ABSTRAK
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui penggunaan media
audio visual dalam meningkatkan hasil belajar
IPS siswa kelas IV SDN 2 Datar. Jenis penelitian
yang digunakan adalah penelitian kuantitatif
tipe eksperimen dengan jenis pre-eksperimental
dengan desain pretes-postest. Populasi yang
digunakan adalah seluruh sampel yakni kelas IV
tahun ajaran genap 2016/2017 dengan
menggunakan sampling jenuh. Hasil penelitian
menunjukkan peningkatan pada hasil pretest
dan postest mengalami perbedaan. Rata-rata
pretest adalah 65 dan posttest adalah 81, yang
artinya terdapat peningkatan hasil belajar IPS
siswa kelas IV SDN 2 Datar setelah menggunakan
media audio visual.
Keywords: learning result, audio visual media, IPS.
Kata Kunci: hasil belajar, media audio visual, IPS.
How to Cite: Adittia, A. (2017). PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD. Mimbar Sekolah Dasar, 4(1), 9–12. http://doi.org/10.23819/mimbar-sd.v4i1.5227.
pendidikan
hal ini sebagaimana disebutkan dalam
termaktub dalam undang-undang sistem
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 alinea
pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003
ke
bahwa
sebagaimana
PENDAHULUAN
~
Definisi
dilaksanakan
pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana
untuk
mewujudkan
suasana
belajar
dan
proses
pembelajaran agar peserta didik
secara
aktif
mengembangkan
potensi
dirinya
untuk
memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan,
pengendalian
diri,
kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan
di
Indonesia
empat.
Program
yang
secara
pendidikan
dimaksud
berjenjang,
yaitu
pendidikan dasar, menengah, atas dan
tinggi. Setiap jenjang pendiikan tersebut
memiliki
tujuan
tersendiri.
Di
dalam
peraturan pemerintah Republik Indonesia
nomor 19 tahun 2005 tentang standar
nasional pendidikan pasal 26 disebutkan
bahwa pendidikan dasar bertujuan untuk
meletakkan
dilaksanakan
dasar
kecerdasan,
pengetahuan kepribadian, akhlak mulia,
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,
[9]
Arya Adittia, Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual…
keterampilan untuk hidup mandiri, dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan
mengikuti
teknologi
pendidikan
Peraturan
lebih
lanjut.
pemerintah
tersebut
semakin
upaya
mendorong
upaya-
pembaharuan
dalam
menegaskan bahwa pendidikan dasar
pemanfaatan hasil hasil teknologi dalam
adalah pondasi atau dasar kecerdasan.
proses
Salah
pembelajaran
satu
aktor
utama
dalam
mewujudkan kecerdasan manusia adalah
belajar.
Penggunaan
sangat
media
penting
untuk
menunjang keberhasilan belajar siswa.
guru, sehingga guru menjadi salah satu
faktor
utama
dalam
menentukan
Berdasarkan
hasil
observasi
diketahui
keberhasilan siswa. Inilah yang dinyatakan
bahwa KKM dari SDN 2 Datar untuk mata
oleh Sumayana (2015).
pelajaran IPS adalah 68. Sedangkan nilai
ketuntasan klasikal siswa hanya di angka
Guru sebagai sutradara pembelajaran
61%.
tidak hanya menyampaikan isi buku atau
kurangnya
referensi lain. akan tetapi, guru juga harus
dipengaruhi
dapat
kemampuan menyimak siswa dalam mata
merencanakan
dengan
baik
digunakan,
pendekatan
dari
pembelajaran
metode
pengelolaan
yang
digunakan
Data
tersebut
hasil
menunjukkan
belajar
oleh
siswa
faktor
yang
kurangnya
yang
pelajaran IPS. Menurut Tarigan (2008, p.
kelas,
62),
hingga
Tujuan
menyimak
menyimak
ada
untuk
8
yaitu
menikmati,
media pembelajaran dan alat peraga
mengevaluasi,
yang
mengomunikasikan ide-ide, membedakan
akan
pembelajaran
membantu
yang
jalannya
tentunya
akan
mengapresiasi,
bunyi-bunyi,
memecahkan
masalah,
membuat anak senang, aktif atau dengan
meyakinkan, dan menyimak untuk belajar.
kata lain kelas menjadi hidup. Kustandi
Dari kedelapan tujuan tersebut dapat
dan Sucipto (2013, p. 5) mengatakan
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa
pembelajaran merupakan usaha sadar
sangat
guru untuk membantu siswa atau anak
menyimak siswa. Dari data tersebut perlu
didiknya, agar mereka dapat belajar
adanya sarana prasaran yang memadai
sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.
guna menunjang pembelajaran berbasis
dipengaruhi
oleh
kemampuan
media yang dalam hal ini media berbasis
Upaya
guru
penyampaian
dalam
mempermudah
teknologi.
Sarana
dalam
prasarana yang ada di SDN 2 Datar sudah
media
cukup lengkap. akan tetapi belum dapat
pembelajaran yang menarik bagi peserta
difungsikan, karena kebanyakan guru di
didik.
SD tersebut mengalami kesulitan.
pembelajaran
informasi
perkembangan
perlu
Pembelajaran
memperhatikan
aspek
adanya
yang
dikelola
perkembangan
Ilmu pengetahuan teknologi. Dikatakan
Dari
Kustandi dan Bambang (2013, p. 6) bahwa
disimpulkan
[10]
hasil
observasi
tersebut
bahwa
kurangnya
dapat
hasil
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017
belajar siswa didasari pada kurangnya
METODE
kemampuan menyimak siswa sehingga
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Datar
mendorong
untuk
melakukan
Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara.
penggunaan
media
Beralamat di Jalan Raya Mayong – Pancur
bagi
km. 7, Datar dengan waktu pelaksanaan
peneliti
penelitian
pembelajaran
audio
visual
peningkatan hasil belajar siswa kelas IV
penelitian
SDN 2 Datar Mayong Jepara pada mata
Genap
pelajaran IPS dengan harapan selanjutnya
bulan Januari - Maret. Subyek dalam
ada perbaikan dalam pembelajaran di
penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 2
kelas IV SDN 2 Datar. Media pembelajaran
Datar dengan jumlah siswa 26. Dengan
berbasis audio visual yang digunakan
jumlah perempuan 14 dan laki-laki 12.
dikerucutkan pada video pembelajaran
ini
tahun
adalah
pada
ajaran
semester
2016/2017
yaitu
Desain penelitian ini menggunakan desain
dalam tulisan Kustandi dan Bambang
penelitian
(2013, p. 10), yaitu menempatkan pada
grup
pengalaman langsung (enective) pada
pra-eksperimental
pretest-posttest
yaitu
design.
one
Menurut
Soegeng (2016, p. 250) desain one grup
tingkatan utama modus belajar.
pretest-posttest
design
menggunakan
control yang minimal.
Adapun desain penelitiannya adalah diadopsi dari Soegeng sebagaimana dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.
Gambar 1. Bagan Desain Penelitian (Soegeng, 2016:250)
Dari gambar tersebut, Soegeng (2016, p.
250-251) menjelaskan langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Lakukan tes awal T1, untuk mengukur
skor rata-rata (mean) sebelum subyek
mendapat
perjalanan
dengan
metode diskusi.
Berikan perlakuan X, yaitu pengajaran
menggunakan video pembelajaran.
Lakukan tes akhir T2, untuk mengukur
skor
rata-rata
setelah
subyek
mendapat perlakuan X.
Membandingkan T1 dengan T2 untuk
menentukan ada atau tidak ada
6.
perbedaan
sebagai
akibat
dari
perlakuan
X,
yaitu
pengajaran
menggunakan video pembelajaran.
Perbedaan tersebut bila ada diuji
dengan teknik statistik yang sesuai
untuk
menentukan
apakah
perbedaan tersebut signifikan.
Memberikan tafsiran/ interpretasi atau
memberi makna hasil pengujian
statistik.
Teknik
Pengumpulan
Data
dilakukan
dengan tiga cara, yaitu tes, dokumentasi
dan observasi. Menurut Arikunto (2012, p.
266) tes dilakukan untuk mengukur ada
[11]
Arya Adittia, Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual…
atau tidaknya serta besarnya kemampuan
data diperoleh dari observasi. Observasi ini
objek yang di teliti Pada penelitian ini
digunakan
peneliti memberikan tes berupa pretest
mencatat
sebelum treatment dan posttest sesudah
kejadian
diluar tes
treatment, sedangkan teknik dokumentasi
Adapun
instrument
digunakan untuk mengetahui informasi
adalah
jumlah siswa, dan daftar nilai siswa, hal ini
observasi
dilakukan
pernyataan
pendapat Arikunto (2013, p. 272) bahwa
Arikunto (2013, p. 274) bahwa metode
cara yang paling efektif melalui metode
dokumentasi
observasi adalah dengan menggunakan
sejalan
dengan
yaitu
mencari
data
mengenai hal – hal atau variabel yang
berupa
catatan, transkip, buku,
untuk
mengamati
secara
blangko
langsung
yang
dan
kejadian
tersistematis.
yang
digunakan
pengamatan/lembar
observasi,
sejalan
dengan
blangko pengamatan sebagai instrumen.
surat
Sesuai dengan teknik pengumpulan data
kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat,
tersebut maka instrument yang digunakan
agenda dan lain sebagainya (Arikunto,
adalah sebagai berikut.
2013: 274). Selain kedua teknik tersebut
Tabel 1. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
No
Teknik
Instrumen
1
Tes
Soal
2
Observasi
Lembar Observasi
3.
Dokumentasi
Perangkat Pembelajaran (Silabus dan RPP)
Untuk soal, diperoleh hasil uji validitas sebagai berikut:
Tabel 2. Validitas Soal Tes
Kriteria
No Butir Soal
Jumlah
Valid
2,3,5,6,7,8,9,10,14,15,16,18,19,20,21,22,24,25,26,27,28,29,32,33,34,37,38,39
29
,40
Tidak Valid
1,4,11,12,13,17,23,30,31,35,36
11
Berdasarkan data pada table tersebut
1. Uji Prasyarat
diketahui dari 40 soal yang diujikan yang
a. Analisis Data Awal (Pretest)
dinyatakan valid sejumlah 29 soal, dan
b. Analisis Data Akhir (Posttest)
dari 29 soal valid diambil 25 soal untuk
Analisis
dijadikan soal pada pretest dan posttest
Menggunakan
data
digunakan
Untuk
teknik
analisis
data
dilakukan
bahwa
dengan cara:
dan
Uji
untuk
sampel
berdistribusi
[12]
awal
akhir
Normalitas
mengetahui
dari
normal
populasi
atau
tidak.
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017
Hipotesisnya
adalah
sebagai
7) Menarik kesimpulan, jika L0 <
berikut:
Ltabel, maka sampel berasal dari
H0 : Sampel berasal dari populasi
populasi berdistribusi normal.
berdistribusi normal.
H1 : Sampel berasal dari populasi
2. Uji Hipotesis
tidak berdistribusi normal.
Prosedur
pengujian
Uji Hipotesis pada penelitian ini
normalitas
menggunakan Uji-t. Adapun rumus
adalah sebagai berikut:
1) Pengamatan
x1,
uji t yang digunakan untuk menguji
x2,
…,
xn
hipotesis
adalah
dengan
dijadikan bilangan baku z1, z2,
menggunakan Uji paired samples t-
…, zn
test
dengan menggunakan
rumus:
yang
digunakan
membandingkan
nilai
untuk
sebelum
�� =
̅
�−�
Keterangan:
sesudah diberi perlakuan. Rumus
��
= bilangan baku
yang digunakan dalam uji paired
��
= data hasil pengamatan
samples
= simpangan baku
berikut:
�̅
= rata-rata sampel
t=
diberi
2) Setiap bilangan baku ini dan
baku,
kemudian
dihitung peluang F(zi) = P(z ≤ zi).
z2, … zn yang lebih kecil atau
sebagai
�
√�
t
: nilai t yang dihitung
�̅
: Nilai rata-rata
�
sama dengan zi. Jika proporsi
: nilai yang dihipotesiskan
: Simpangan baku sampel
: Jumlah anggota sampel
(Sugiyono, 2015, p. 178-179)
ini dinyatakan oleh S(zi), maka:
,
adalah
nilai
�̅−
�
3) Selanjutnya dihitung proporsi z1,
S(zi) =
t-test
dengan
Dimana :
menggunakan daftar distribusi
normal
perlakuan
, …, � ya g ≤ �
Uji hipotesis dalam penelitian ini
4) Hitung selisih F(zi) = S(zi) kemudian
dihitung
dengan
menggunakan
tentukan harga mutlaknya.
teknik uji-t yang digunakan untuk
5) Ambil harga yang paling besar
menguji apakah ada peningkatan
di antara harga-harga mutlak
hasil belajar siswa setelah dilakukan
selisih tersebut, harga terbesar
perlakuan dilihat berdasarkan nilai
ini dinamakan Lo.
pretest
dan
posttest.
Taraf
keberterimaan
hipotesis
diuji
pada taraf signifikan 0,05 pada
dengan
signifikansi
tabel nilai
Apabila nilai
6) Bandingkan Lo dengan Ltabel,
kritis L untuk
uji
liliefors.
pada
[13]
taraf
nilai
ℎ�
�
�
5%.
lebih kecil dari
pada
tingkat
Arya Adittia, Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual…
signifikansi 5% maka tidak terdapat
HASIL
perbedaaan yang signifikan antara
Deskripsi Data
rata – rata nilai pretest dengan nilai
Penelitian
posttest. Akan tetapi, Apabila nilai
Dasar Negeri 2 Datar Kecamatan Mayong
lebih besar dari pada nilai
Kabupaten Jepara tepatnya berada di
pada tingkat signifikansi 5%
Jalan raya Mayong – Pancur kilometer 7
maka terdapat perbedaaan yang
desa Datar. Penelitian dilakukan pada
signifikan antara rata – rata nilai
bulan Maret 2017 pada semester genap
pretest dengan nilai posttest.
tahun
ℎ�
�
�
ini
dilaksanakan
ajaran
di
Sekolah
2016/2017.
Untuk
mengetahui hasil belajar siswa dalam
ranah kognitif pada mata pelajaran IPS
Hipotesis Statistik
Dalam
penelitian
kelas IV SD, peneliti memberikan tes
ini digunakan
hipotesis sebagai berikut:
berupa pilihan ganda sebanyak 25 butir
H :� ≥�
soal.
Data
yang
diperoleh
dalam
Ha : � < �
penelitian ini berdasarkan hasil pretest dan
Keterangan:
posttest. Soal pretest dan soal posttest
� : Rata – rata nilai pretest atau
sebelum
nilai
test
digunakan
dalam
penelitian
telah dilakukan uji coba terlebih dahulu di
sebelum
Audio
SDN 01 Datar kecamatan Mayong, Jepara
Visual dalam pembelajaran IPS.
yang berlokasi di Jalan raya Mayong –
� : Rata – rata nilai posttest atau
Pacur desa Datar. Jumlah siswa kelas IV di
menggunakan
nilai
test
menggunakan
H
Ha
media
SDN 1 Datar sebanyak 24 siswa, tetapi
sesudah
media
pada
Audio
saat
dilakukan
uji
coba
soal
Visual dalam pembelajaran IPS.
sebanyak 2 siswa tidak bisa mengikuti uji
: Hipotesis Nol (nihil), tidak ada
coba
soal
dikarenakan
tidak
hadir,
peningkatan hasil belajar IPS
sehingga uji coba soal dilakukan dengan
siswa kelas IV SDN 2 Datar
jumlah siswa sebanyak 22 siswa. Setelah
setelah menggunakan media
instrumen
pembelajaran audio visual.
dilakukan uji validitas, reliabilitas, taraf
diujicobakan
selanjutnya
: Hipotesis Alternatif, ada
kesukaran, dan daya pembeda. Instrumen
peningkatan hasil belajar IPS
berupa soal pilihan ganda yang berjumlah
siswa kelas IV SDN 2 Datar
40 butir soal setelah diujikan terdapat 29
setelah menggunakan media
butir soal yang memenuhi persyaratan
pembelajaran audio visual.
untuk digunakan dalam penelitian. Peneliti
hanya mengambil 25 butir soal dari 29
butir soal yang memenuhi persyaratan
untuk digunakan dalam penelitian.
[14]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017
Siswa kelas IV di SDN 2 Datar berjumlah 26
kemampuan
menyimak
siswa,
menggunakan
media
tetapi
pada
saat
penelitian
dengan
audio
visual,
dilakukan terdapat 4 siswa yang tidak
diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar
hadir dan tidak mengikuti serangkaian
65,45 dengan nilai tertinggi 84 dan nilai
kegiatan
ada
terendah 44. Sedangkan nilai rata-rata
bisa
posttest yang diperoleh sebesar 80,82
urusan
penelitian
keluarga
dikarenakan
yang
tidak
ditinggalkan. Pretest dilaksanakan pada
dengan
awal
pertemuan
dilaksanakan
setelah
pada
nilai
tertinggi
96
dan
nilai
dan
posttest
terendah 68. Hal ini menunjukkan bahwa
akhir
penelitian
rata-rata nilai posttest siswa lebih besar
dilakukannya
perlakuan
yaitu
dari pada rata-rata nilai pretest siswa yang
menggunakan media audi visual dalam
diperoleh. Hal tersebut terjadi disebabkan
kegiatan belajar mengajar. Hasil dari nilai
karena
pretest dan posttest siswa diolah dan
menggunakan media audio visual dalam
diperoleh nilai sebagai berikut:
kegiatan
adanya
belajar
perlakuan
dengan
mengajar
yang
dilakukan. Sehingga terdapat perbedaan
Tabel 3. Rekapitulasi Nilai Pretest dan
hasil rata-rata nilai posttest dengan rata-
Posttest
rata nilai Pretest yang diperoleh siswa kelas
Keterangan
Nilai
Nilai
Pretest
Posttest
84
96
44
68
65,45
80,82
Nilai Tertinggi
Nilai
Terendah
Rata - rata
IV di SDN 2 Datar Mayong Kabupaten
Jepara pada mata pelajaran IPS.
Untuk memperjelas data yang dihimpun,
maka data dikelompokkan dan disajikan
dalam bentuk distribusi frekuensi data
bergolong pada tabel 3 distribusi frekuensi
Berdasarkan Tabel 3 tersebut diketahui
pada nilai pretest dan tabel 4 pada nilai
bahwa hasil belajar siswa kelas IV pada
posttest.
mata pelajaran IPS yang dipengaruhi
Tabel 4. Tabel Distribusi Frekuensi Data Bergolong Nilai Pretest
Tabel Distribusi Frekuensi Pretest
No. Kelas
Kelas interval
Nilai tengah
Frekuensi
Persentase
1
44
-
50
47
5
23%
2
51
-
57
54
1
5%
3
58
-
64
61
5
23%
4
65
-
71
68
1
5%
5
72
-
78
75
2
9%
6
79
-
85
82
8
36%
Jumlah
22
100%
[15]
Arya Adittia, Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual…
Berdasarkan tabel 4 tersebut diketahui
dengan frekuensi 8 dan presentase 36%
bahwa jumlah kelas interval ada 6 dengan
dan frekuensi terendah ada pada nomor
rentang kelas 7, dari data yang disajikan
kelas 2 dan 4 dengan frekuensi 1 dan
frekuensi tertinggi ada pada nomor kelas 6
persentasenya 5%.
dengan
kelas
interval
antara
79-
85
Tabel 5. Tabel Distribusi Frekuensi Data Bergolong Nilai Posttest
Tabel Distribusi Frekuensi Posttest
No. Kelas
kelas interval
Nilai tengah
Frekuensi
Persentase
1
68
-
72
70
6
27%
2
73
-
77
75
3
14%
3
78
-
82
80
1
5%
4
83
-
87
85
5
23%
5
88
-
92
90
5
23%
6
93
-
97
95
2
9%
Jumlah
22
100%
Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa
dengan frekuensi 6 dan presentase 27%
jumlah
dan frekuensi terendah ada pada nomor
kelas
interval
ada
6
dengan
rentang kelas 5, dari data yang disajikan
kelas
frekuensi tertinggi ada pada nomor kelas 1
persentasenya 5%.
dengan
kelas
interval
antara
68-
3
dengan
frekuensi
1
dan
72
Uji Prasyarat
Pada uji prasyarat ini termasuk di dalamnya adalah Uji normalitas awal dan akhir dengan
menggunakan rumus lilifors
1. Uji Normalitas Awal (Pretest)
Tabel 6. Uji Normalitas Awal (Pretest)
Nilai
L0
Ltabel
Keterangan
Pretest
0,171
0,185
Berdistribusi normal
Berdasarkan tabel 6 hasil perhitungan nilai Pretest dengan jumlah n sebanyak 22 dan taraf
signifikasi 0,05 diperoleh �
�
sebesar 0,185. Karena � < �
�
yaitu 0,171 < 0,185 maka H0
diterima. Artinya dapat disimpulkan bahwa sampel berdistribusi normal.
[16]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017
2. Uji Normalitas Akhir (Posttest)
Tabel 7. Uji Normalitas Akhir (Posttest)
Nilai
L0
Ltabel
Posttest
0,174
0,185
Keterangan
Berdistribusi normal
Berdasarkan Tabel 7 hasil perhitungan nilai Posttest dengan jumlah n sebanyak 22 dan taraf
signifikasi 0,05 diperoleh �
�
sebesar 0,185. Karena � < �
�
yaitu 0,174 < 0,185 maka H0
diterima. Artinya dapat disimpulkan bahwa sampel berdistribusi normal.
Uji Hipotesis
Tabel 8. Perhitungan Uji-t
Responden
ℎ�
22
�
Kesimpulan
�
9,427
1,720
H0 ditolak
Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa
Perhitungan tersebut menunjukan bahwa
lebih besar dari pada nilai
terdapat perbedaan pada hasil belajar
ℎ�
�
�
terdapat
siswa setelah menggunakan media Audio
perbedaaan yang signifikan antara rata –
Visual dalam kegiatan belajar mengajar
rata nilai pretest dengan nilai posttest dan
yang telah dilakukan. Sehingga dapat
dapat
disimpulkan
maka
H0
ditolak.
Sehingga
disimpulkan
peningkatan
hasil
menggunakan
bahwa
belajar
media
ada
dengan
setelah
bahwa
pembelajaran
menggunakan
media
Audio
Visual dapat meningkatkan hasil belajar
pemebelajaran
siswa. Penggunaan media audio visual ini
audio visual.
sangat berkaitan dengan kemampuan
menyimak,
PEMBAHASAN
Berdasarkan
penelitian
yang
memiliki
telah
terutama
tujuan
menyimak
sebagaimana
yang
tujuan
dilakukan di SDN 2 Datar kecamatan
menyimak yang disebutkan oleh Tarigan
Mayong Kabupaten Jepara ditemukan
(2008, p. 62) ada 8 tujuan menyimak, salah
bahwa
yang
satunya adalah menyimak untuk belajar
signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas
yang artinya kemampuan menyimak siswa
IV
mempengaruhi hasil belajarnya.
terdapat
pada
mata
perbedaaan
pelajaran
IPS
setelah
menggunakan media audio visual dalam
kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut
Keberhasilan pennggunaan media audio
dibuktikan
hipotesis,
visual terhadap peningkatan hasil belajar
lebih
siswa telah diungkat dalam beberapa
dalam
pengujian
yang menyatakan bahwa nilai
besar dari pada nilai
�
ℎ�
�
penelitian terdahulu seperti
(9,427 > 1,720)
penelitian
yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima.
[17]
Wahyuningsih
dalam hasil
(2011)
yang
Arya Adittia, Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual…
menyatakan dalam penelitiannya bahwa
siswa terhadap materi yang disampaikan,
media
menyebabkan
siswa juga terlihat timbul semangat belajar
adanya perbedaan hasil akhir (posttest)
melalui sikap siswa yang memperhatikan
dari
penyajian
audio
hasil
visual,
awal
(pretest)
dengan
materi
dengan
baik
dan
menunjukan peningkatan yang signifikan,
kondusif. Sejalan dengan penelitian ini,
sehingga dapat disimpulkan bahwa lebih
Kustandi dan Bambang (2013, p. 107)
efektif
media
mengatakan “Media audio visual memiliki
pembelajaran berbasis audio visual dilihat
sifat yang menarik dan memotivasi siswa
dari
meningkat.
untuk mempelajari materi lebih banyak,
menyatakan
materi yang disajikan dalam audio visual
bahwa
dapat digunakan untuk mengembangkan
menggunakan
hasil
belajar
Puspitosari
(2012),
dalam
yang
juga
penelitiannya
pembelajaran
audio
menggunakan
dapat
visual
media
keterampilan
meningkatkan
mendengar
mengevaluasi
keterampilan menyimak sehingga dapat
apa
dan
yang
telah
disaksikan/didengar”.
dilihat hasil belajar siswa meningkat.
Dalam penelitian ini media audio visual
Miftakh
dan
Samsi
(2015)
juga
yang dipakai adalah video pembelajaran
menjelaskan dalam penelitiannya yang
bergerak
diterapkan kepada mahasiswa bahwa
Kelebihan dari media video pembelajaran
berdasarkan
hasil
penelitiannya,
Motion Pictures ini adalah: (1) Dapat
kemampuan
menyimak
mahasiswa
memberikan pesan secara lebih merata
setelah mengikuti pembelajaran dengan
dan dapat diterima oleh siswa. Hal ini
menggunakan
dapat
sedikitnya
media
audio
visual
meningkat sehingga dapat
atau
dilihat
melakukan
meningkat. Selain itu, mahasiswa terlihat
penyelidikan
lebih
teknologi
dan
termotivasi
dari
pictures.
lembar
observasi
tentang keaktifan siswa. Siswa terlihat aktif
dilihat bahwa hasil belajar mahasiswa
antusias
film/motion
dalam
belajar.
pengamatan
tentang
dari
komunikasi,
atau
perkembangan
teknologi
dan
produksi,
trensportasi.
Siswa
terekam membaca dan mendengarkan
Peningkatan kemampuan menyimak yang
dengan baik dilihat dari kondusifitas kelas
mempengaruhi peningkatan hasil belajar
dengan memperhatikan tayangan demi
siswa tersebut di atas diakibatkan oleh
tayangan dengan baik, hal tersebut juga
sifat dari media audio visual yang menarik
terlihat saat guru memberikan pertanyaan
dan memotivasi. Hal tersebut terlihat dari
ke
aktivitas siswa di kelas yang menunjukkan
menjawabnya dengan benar; (2) Sangat
rasa
bagus
ingin
tahu
yang
tinggi
tentang
siswa
dikelas,
untuk
siswa
menerangkan
dapat
proses.
peralatan (proyektor, laptop, sound) yang
Rekaman observasi menunjukan bahwa
dibawa oleh guru seehingga timbul respek
berlatih,
[18]
berpikir
kreatif
(mencoba
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017
memecahkan masalah yang diberikan
SIMPULAN
oleh guru saat pembelajaran), dan juga
Berdasarkan
terlihat
dengan
dilakukan pada kelas IV di SDN 2 Datar
menyanggah dan bertanya kepada guru
Mayong Jepara, maka dapat disimpulkan
atau rekan sebangkunya; (3) Mengatasi
bahwa
batas ruang dan waktu. Hal ini terlihat dari
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV
video yang ditayangkan oleh guru yang
SDN
banyak
Kabupaten Jepara. Hasil belajar IPS siswa
siswa
berpikir
menunjukkan
kritis
contoh
tempat-
tempat yang tidak dapat dijangkau saat
yang
pembelajaran;
media
2
Datar
meningkat
penelitian
audio
yang
dapat
visual
Kecamatan
Mayong
diakibatkan
oleh
Memberikan
kesan
kemampuan
yang
dapat
Peningkatan kemampuan menyimak siswa
mempengaruhi sikap siswa. Hal ini terlihat
diakibatkan adanya media pembelajaran
dari keaktifan siswa dalam berpikir reflektif
audio visual. Hal tersebut dapat dilihat dari
saat
nilai hitung t yang menunjukkan bahwa
yang
(4)
hasil
mendalam
saat
pembelajaran
misalnya
menyimak
siswa.
mengometari dan menyimpulkan proses
nilai
pembelajaran,
kesalahan
(9,427 > 1,720) yang artinya H0 ditolak dan
proses
Ha diterima, hal tersebut juga ditunjukkan
menyimpulkan
adanya peningkatan rata-rata nilai siswa
kata-katanya
yang menunjukan nilai pretest 65,45 dan
atau
memperbaiki
kekurangan
dalam
pembelajaran,
dan
pembelajaran
dengan
ℎ�
�
lebih besar dari pada nilai
sendiri. Sejalan dengan pendapat Susilana
posttest
dan
peningkatan sebesar 15,37.
Riyana
(2009,
p.
20-21)
bahwa
80,82
sehingga
�
terdapat
kelebihan media video gerak atau film
atau motion pictures adalah (1) dapat
REFERENSI
memberikan pesan yang lebih merata
Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
dan diterima; (2) sangat bagus untuk
menerangkan proses; (3) Mengatasi batas
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian:
Suatu pendekatan praktik. Jakarta:
Rieneka Cipta.
ruang dan waktu; (4) Lebih realistis; (5)
memberikan
dapat
sehingga
kesan
mendalam
mempengaruhi
dapat
sikap
yang
Kustandi, C. dan Sutjipto. B. (2013). Media
Pembelajaran Manual dan Digital.
Bogor: Ghalia Indonesia.
siswa,
meningkatkan
kemampuan menyimak siswa.
Miftakh, F dan Samsi. Y.S. (2015).
Penggunaan Media Audio
Visual
Dalam Meningkatkan Kemampuan
Menyimak Mahasiswa. Jurnal ilmiah
Solusi, 2 (5), 17- 24.
Hasil penelitian mendukung diterimanya
hipotesis
bahwa ada peningkatan hasil
belajar IPS pada siswa kelas IV SDN 2 Datar
dengan
menggunakan
media
Puspitosari,
G.
(2012).
Peningkatan
Keterampilan
Menyimak
Pada
Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui
Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V
SD Negeri Karanganyar 02 Tahun
audio
visual.
[19]
Arya Adittia, Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual…
Ajaran 2011/2012. Naskah Publikasi.
Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Soegeng,
A.Y.
(2016).
Dasar-dasar
Penelitian.
Yogyakarta:
Magnum
Pustaka Utama.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumayana, Y. (2015). PENGGUNAAN
METODE INDEX CARD MATCH PADA
MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN
MENGENAL SEJARAH UANG. Mimbar
Sekolah
Dasar,
2(1),
90-98.
doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbarsd.v2i1.1335.
Susilana, R. dan Riyana, C. (2009). Media
Pembelajaran.
Bandung:
Wacana
Prima.
Tarigan, H.G. (2008). Menyimak Sebagai
Suatu
Keterampilan
Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Wahyuningsih, R. A. (2011). Efektivitas
Penggunaan
Media
Audio-Visual
Dalam Pembelajaran Keterampilan
Menulis Bahasa Prancis Pada Siswa
Kelas X Man 1 Yogyakarta. (Skripsi).
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri
Yogyakarta.
Yogyakarta:
Lumbung Pustaka Universitas Negeri
Yogyakarta.
.
[20]