Mahmudah Salwa Gianti M0213053
PEMETAAN BEBAN OLEH BIDANG SERAGAM DENGAN METODE BENDING
LOSS AKIBAT GRATING PADA SERAT OPTIK
Mahmudah Salwa Gianti*, Ahmad Marzuki*, Stefanus Adi Kristiawan**
*Prodi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
**Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret
Jalan Ir. Sutami 36 A, Kentingan, Surakarta, 57126, Jawa Tengah, Indonesia
Email : msg.salwa@student.uns.ac.id
Abstrak
Pemetaan telah diketahui sebagai penggambaran suatu wilayah. Pemetaan tidak terbatas
hanya untuk wilayah geografi, namun juga dalam berbagai bidang seperti biomekanik dan
aplikasi sensor. Prinsip kerja sensor tekanan berbasis serat optik ini memanfaatkan adanya
atenuasi atau rugi-rugi yang diakibatkan oleh tekanan yang membuat serat optik mengalami
pembengkokan (bending) dengan metode goresan (grating) pada serat optik. Goresan pada
serat optik membuat serat optik lebih sensitif terhadap tekanan dan menghasilkan rugi-rugi
yang lebih signifikan. Pengujian beban pada serat optik tertanam di dalam pad menghasilkan
pemetaan posisi tiap beban uji dan hubungan antara tekanan dengan rugi-rugi yang
diakibatkan oleh beban uji. Dari beberapa beban uji didapatkan hubungan bahwa rugi daya
sebanding dengan tekanan yang terjadi.
Kata kunci : grating, tekanan, rugi-rugi, sensor, serat optik
I.
Kedua
Pendahuluan
alat
tersebut
dipengaruhi
Pengembangan sensor-sensor tekanan
oleh ukuran, drift, dan sensitivitas tinggi
dan pergeseran yang biasa disebut shear
terhadap suhu. Kelemahan pada kedua
and pressure sensor adalah sensor kapasitif
sensor
yang terintegrasi dan strain gauge. Satu
material yang digunakan tidak cocok
masalah
dengan kulit ketika sensor diatur untuk
pada
sensor
kapasistif
yaitu
konvensional
suseptibilitas terhadap interferensi listrik
mengukur
tekanan
karena impedansi tinggi. Starin gauge,
(Wang et al., 2005).
tersebut
dan
adalah
pergeseran[1].
membutuhkan struktur tambahan untuk
Untuk menanggulangi kekurangan
mendapatkan inti komponen pergeseran.
pada sensor-sensor konvensional, maka
dikembangkan sensor serat optik. Prinsip
pengoperasian perangkat mekanik yang
kerja sensor tekanan berbasis serat optik ini
kuat, penurunan tanah tak terduga, dll. [4].
memanfaatkan adanya atenuasi atau rugi-
Sebagai elemen sensor, serat optik
rugi yang diakibatkan oleh tekanan yang
digunakan dalam sistem tersebut karena
membuat
parameter
serat
pembengkokan
optik
mengalami
(bending).
Rugi-rugi
massa
memungkinkan
dimensi
menempatkan
yang
mereka
merupakan pelemahan daya yang dibawa
dalam berbagai desain bangunan tanpa
oleh cahaya. Pembengkokan fiber optik ini
mengubah
menyebabkan cahaya yang merambat di
operasional dari struktur[4].
karakteristik
teknis
dan
dalamnya menjadi berbelok dari arah
Perambatan cahaya pada serat optik
transmisi dan hilang. Pada penelitian ini
menggunakan prinsip pemantulan internal
dikembangkan prototipe sensor tekanan
sempurna. Cahaya yang merambat menuju
beserta pemetaan tekanannya.
bidang perbatasan terpantul kembali ke
dalam serat optik jika sudut datangnya
Tinjauan Pustaka
Sharon, dkk., mengatakan sensor
lebih besar dari sudut kritis. Dengan cara
adalah suatu peralatan yang berfungsi
optik melalui serangkaian pemantulan,
untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyal-
seperti yang diilustrasikan pada Gambar
sinyal yang berasal dari perubahan suatu
2.1.
II.
energi seperti energi listrik, energi fisika,
energi
kimia,
mekanik
dan
energi
biologi,
[2]
sebagainya .
energi
ini cahaya dapat merambat di dalam serat
Gambar 2.1 menunjukkan bahwa
cahaya yang datang semakin besar karena
Menurut
Instrument Society of America, sensor
merupakan
sebuah
perangkat
yang
memberikan output yang dapat digunakan
dalam merespon ukuran yang ditentukan.
Output mendefinisikan kuantitas listrik dan
ukur sebagai jumlah fisik, properti, atau
kondisi yang diukur[3].
Pemantauan
sehari-hari
tentang
keadaan struktur beban dan basa bangunan
memungkinkan
identifikasi
cepat
dan
penilaian dari beban yang terjadi, misalnya
sebagai akibat dari menempatkan alat berat,
Gambar 2. 1 Perambatan Cahaya dalam Serat Optik
memasuki medium yang indeks biasnya
lebih rendah. Sudut datang dalam core
meningkat dan pada akhirnya sudut bias
mencapai 900. Hal ini menyebabkan cahaya
dibiaskan sepanjang perbatasan medium
core dan cladding. Besarnya sudut kritis
dapat dihitung dengan mengasumsikan
sudut bias menjadi 900. Dari hukum
Snellius dapat ditulis sebagai berikut [5]:
sin
=
sin 900
(2.1)
III.
a.
Metodologi
Diagram Alir
Bend-Loss merupakan salah satu
Persiapan
teknik yang dipilih untuk sensor geser dan
tekanan. Teknik ini simpel dan efektif
untuk
mendeteksi
tekanan
yang
Pembuatan
program
dengan
menyebabkan deformasi serat optik. Prinsip
Pembuatan
sensor
kerja sensor ini adalah tergantung pada
transmition
kekuatan
loss
Pengolahan
data dengan
software
yang
menyebabkan kopling di antara perbedaan
Pengambilan
data
penyebaran mode core dan dari mode core
Analisis
ke mode radiasi. Di bawah ini adalah
keadaan dimana r/ΔR bernilai kecil, maka
persamaan
Kesimpulan
atenuasi intensitas cahaya
adalah
Gambar 3. 1. Diagram alir penelitian
(2.2)
dimana r adalah jari-jari core,
adalah
b.
Prosedur Kerja
Perangkat yang
digunakan
pada
prototipe sensor maping tekanan berbasis
≈2
serat optik adalah sumber cahaya, sensor
≈ ∞) R adalah jari-
tekanan serat optik, detektor, Arduino dan
jari kelengkungan pada bending dan Δ
PC. Input berupa cahaya diterima oleh
indeks bias (untuk parabolic profile,
dan untuk step profile,
adalah perbedaan indeks bias antara core
dan cladding. Dasar persamaan ini adalah
bahwa
bend-loss
dapat
ditingkatkan
(intensitas atenuasi meningkat) dengan
perbedaan indeks bias yang kecil antara
core dan cladding atau dengan serat optik
dengan jari-jari core yang lebih besar[1].
detektor yang berjalan melalui serat optik.
Serat optik mengalami modulasi berupakan
tekanan yang menyebabkan perubahan
intensitas. Output dari serat optik dibaca
oleh detektor kemudian masuk ke Arduino
dan ditampilkan oleh PC yang berisi
program ARDUINO. Data yang didapat
dari program tersebut diolah menjadi grafik
menggunakan
kemudian
software
dibuat
ORIGIN
pemetaan
menggunakan software MATLAB.
dan
kontur
c.
Penggoresan Fiber
Penggoresan ini dilakukan dengan
alat yang terdiri atas dua buah mikrometer
sekrup
yang
diletakkan
tegak
lurus,
menggunakan penopang berbahan akrilik
dan pisau pemotong yang berada dibawah
Gambar 3. 5 Seperangkat sensor tekanan
kendali Mikrometer. Pemilihan banyaknya
goresan (grating) dan kedalaman goresan
adalah
karena
semakin
besar
jumlah
goresan dan semakin dalam goresannya,
maka semakin banyak cahaya yang hilang
atau keluar dari serat optik yang berati
semakin
banyak
sensitivitas serat
loss
daya
sehingga
optik akan semakin
besar[6].
Serat optik yang menjulur dari pad
masing-masing dimasukkan pada sumber
cahaya dan detektor cahaya yang berada
dalam kotak hitam, ditunjukkan oleh
Gambar
3.5.
Detektor
terhubung
ke
Arduino sebagai pengubah sinyal analog
menjadi sinyal digital (ADC). Data yang
diterima arduino kemudian ditampilkan
dalam PC yang berisi program pengolahan
data. Rangkaian sebagaimana terlihat pada
Gambar 3.5.
e.
Pengujian Beban
Pengambilan
data
ini
dilakukan
dengan meberi beban pada pad seperti
Gambar 3.12. Data diambil dalam waktu
masing-masing
sepuluh
detik
dan
menghasilkan nilai loss bergantung pada
beban yang diberikan pada pad. Ketika
Gambar 3. 2 Alat penggores fiber
d.
Perangkat Pemetaan Beban
beban diletakkan, detektor akan menerima
intensitas
cahaya
yang
dibanding tanpa beban.
lebih
rendah
beban. Seperti terlihat pada Gambar 4.1,
dimana bagian A menunjukkan sinar yang
ditransmitansikan
sampai
ke
detektor
terpantul sempuna. Bagian B menunjukkan
bahwa
terjadi
loss
yang
diakibatkan
grating, dan bagian C menunjukkan bahwa
terjadi loss yang diakibatkan oleh grating
dan bending akibat penekanan pada pad.
Data yang diterima oleh detektor
diteruskan ke ADC, dalam penelitian ini
Gambar 3.6 Pemberian beban pada pad
menggunakan
Arduino
Mega
2560
Pegurangan intensitas yang terjadi
kemudian ditampilkan pada PC. Data yang
adalah karena terjadi loss serat optik pada
peroleh dikelompokkan setiap pinnya untuk
bagian
grating. Cahaya
yang semula
dibuat menjadi data tabel tengangan awal
terpantul sempurna kemudian berbelok dari
dan data tabel tegangan akhir. Nilai loss
arah
seperti
yang didapat untuk mapping merupakan
3.7.
nilai pengurangan dari tegangan awal
transmisi
ditunjukkan
dan
oleh
hilang
Gambar
Berkurangnya intensitas tergantung pada
terhadap tegangan akhir.
kekuatan transmition loss.
a.
IV.
Pengujian Beban dan Pemetaan
Hasil dan Pembahasan
Gambar 4.1 (a) skema loss pada serat optik
grating dimana cahaya keluar melalui celah
posisi grating (b) skema loss pada serat optik
grating dengan tekanan (bending)
Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa nilai intensitas menurun saat serat
optik diberi tekanan sebagai akibat dari
Gambar 4. 2 Posisi beban 0,2kg pada pad
Dari Gambar 4.2, terlihat bahwa
beban menekan pad tepatnya pada pin A0,
A1 dan A10. Data menunjukkan bahwa pin
A0,
A1
dan
A10
mengalami
loss.
Gambar 4.4 Posisi beban 0,2kg pada pad
Gambar 4. 1 Kontur beban 0,2kg pada pad yang
menunjukkan pemetaan beban
Sesuai Gambar 4.3, daerah berwarna
merah merupakan loss paling besar yang
menunjukkan
sedangkan
titik
daerah
berat
benda
berwarna
uji
biru
merupakan loss paling kecil dimana tidak
terjadi loss pada serat optik. Gradasi warna
dari merah ke biru diperlihatkan oleh
Gambar 4. 5 Posisi beban 1,2kg pada pad
colorbar disampingnya yang menunjukkan
nilai loss yang terjadi saat beban diuji.
b.
Perbandingan Beban dan Tekanan
Gaya gravitasi selalu menuju pusat
bumi, maka gaya gravitasi yang dialami
oleh tiap-tiap partikel juga mengarah ke
pusat bumi dan resultan dari semua gaya
tersebut berada pada titik tertentu, yang
telah disebut sebagai titik berat benda. Titik
ini merupakan sebuah pusat distribusi berat,
maka dari itu akan memiliki gaya tekan
yang lebih tinggi yang mengakibtakan loss
yang tinggi pula pada sensor serat optik ini.
Gambar 4. 6 Loss daya untuk beban 0,2kg
dengan diameter penekan 2,2cm
Loss diambil dari nilai terbesar pada
setiap beban dengan nilai loss beban 0,2kg;
0,7kg; 1,2kg; 2,2kg yang secara berturutturut nilainya adalah 0,037 dB; 0,059 dB;
0,109
dB;
0,115
dB.
Gambar
4.8
menunjukkan bahwa nilai loss semakin
meningkat seiring bertambahnya tekanan
mulai dari nilai 0,037 dB yaitu pada beban
0,2kg sampai beban 2,2kg. Beban 2,2kg
Gambar 4.7 Loss daya untuk beban 1,2kg
dengan diameter penekan 2,2cm
tentu memiliki nilai tekanan yang lebih
besar dari beban 0,2kg dan menghasilkan
loss yang lebih besar.
V.
Desibel
digunakan
(dB)
adalah
untuk
unit
Kesimpulan
yang
mengekspresikan
perbedaan relatif dalam kekuatan sinyal,
seperti perhitungan loss pada serat optik ini
Pemilihan banyaknya goresan (grating)
dan kedalaman goresan adalah karena
semakin besar jumlah goresan dan semakin
dalam goresannya, maka semakin banyak
adalah:
(4.1)
cahaya yang hilang atau keluar dari serat
optik yang berati semakin banyak loss daya
sehingga dalam penelitian ini, loss yang
sehingga sensitivitas serat optik akan
diakibatkan
semakin besar. Serat optik dengan metode
oleh
setiap
beban
uji
ditunjukkan oleh Gambar 4.8.
grating menghasilkan loss yang lebih
sensitif
dengan
dibandingkan
bending
yang
dengan
kecil
metode
makrobending. Hasil menunjukkan bahwa
perubahan loss sebanding dengan beban
dan dapat memetakan posisi beban dengan
pusat loss berada pada pusat dimana beban
diletakkan.
VI. Saran
Gambar 4. 8 Grafik Pengaruh tekanan terhadap
loss daya
Penelitian
ruangan
harus
dengan
dilakukan
cahaya
yang
dalam
stabil,
sehingga tidak ada polusi cahaya yang
sehingga dapat membandingkan pemetaan
masuk secara
bentuk bidang penekannya.
tiba-tiba
pada
detektor
cahaya. Penambahan filter pada detektor
akan memperhalus data yang diperoleh,
sehingga hasilnya akan semakin baik.
Ditambahkan penggunaan beban dengan
bentuk bidang penekan yang berbeda-beda,
5] Tregubov, A.V., Svetukhin, V.V.,
VII. Daftar Pustaka
Novikov, S.G., Berintsev, A.V.,
1] Wang, W.C., Ledonx, W.R.,
Sangeorzan, B.J., & Reinhall, P.G.
(2005). A shear and plantar pressure
based on fiber-optic sensor. Journal
of Rehabilitation Research &
Sharon,
D
(1987).
Robotics
and
Automated Manufacturing. Pitman:
London.
3] Instrument Society of America.(1975).
ANSI
(The American National
Standards Institute) MC6.1.
4] Huston, D.R.; Fuht, P.L.; Udd, E.
dkk.(1999). Fiber Optic Sensor for
Evaluation and Monitoring of Civil
Structures. SPIE, 3860, 2-11.
Fiber Optic Distributed Temperature
and Strain Sensor for Building
Applications. Results in Physics, 16,
7-12.
Development, 42, 315-326.
2]
Prikhodko, V.V., A (2016). A Novel
6] Crisp, J & Elliot, B.(2005). Introduction
to Fiber Optics. 3rd Edition. Elsevier
& Newnes. Oxford.
7] Fitriyani, N. & Sunarno, H. (2013).
Karakterisasi Sensor Serat Optik
Plastik terhadap Temperatur Dengan
Memanfaatkan
Prinsip
Kerja
Bending Loss. Surabaya : Institut
Teknologi Sepuluh November.
LOSS AKIBAT GRATING PADA SERAT OPTIK
Mahmudah Salwa Gianti*, Ahmad Marzuki*, Stefanus Adi Kristiawan**
*Prodi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
**Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret
Jalan Ir. Sutami 36 A, Kentingan, Surakarta, 57126, Jawa Tengah, Indonesia
Email : msg.salwa@student.uns.ac.id
Abstrak
Pemetaan telah diketahui sebagai penggambaran suatu wilayah. Pemetaan tidak terbatas
hanya untuk wilayah geografi, namun juga dalam berbagai bidang seperti biomekanik dan
aplikasi sensor. Prinsip kerja sensor tekanan berbasis serat optik ini memanfaatkan adanya
atenuasi atau rugi-rugi yang diakibatkan oleh tekanan yang membuat serat optik mengalami
pembengkokan (bending) dengan metode goresan (grating) pada serat optik. Goresan pada
serat optik membuat serat optik lebih sensitif terhadap tekanan dan menghasilkan rugi-rugi
yang lebih signifikan. Pengujian beban pada serat optik tertanam di dalam pad menghasilkan
pemetaan posisi tiap beban uji dan hubungan antara tekanan dengan rugi-rugi yang
diakibatkan oleh beban uji. Dari beberapa beban uji didapatkan hubungan bahwa rugi daya
sebanding dengan tekanan yang terjadi.
Kata kunci : grating, tekanan, rugi-rugi, sensor, serat optik
I.
Kedua
Pendahuluan
alat
tersebut
dipengaruhi
Pengembangan sensor-sensor tekanan
oleh ukuran, drift, dan sensitivitas tinggi
dan pergeseran yang biasa disebut shear
terhadap suhu. Kelemahan pada kedua
and pressure sensor adalah sensor kapasitif
sensor
yang terintegrasi dan strain gauge. Satu
material yang digunakan tidak cocok
masalah
dengan kulit ketika sensor diatur untuk
pada
sensor
kapasistif
yaitu
konvensional
suseptibilitas terhadap interferensi listrik
mengukur
tekanan
karena impedansi tinggi. Starin gauge,
(Wang et al., 2005).
tersebut
dan
adalah
pergeseran[1].
membutuhkan struktur tambahan untuk
Untuk menanggulangi kekurangan
mendapatkan inti komponen pergeseran.
pada sensor-sensor konvensional, maka
dikembangkan sensor serat optik. Prinsip
pengoperasian perangkat mekanik yang
kerja sensor tekanan berbasis serat optik ini
kuat, penurunan tanah tak terduga, dll. [4].
memanfaatkan adanya atenuasi atau rugi-
Sebagai elemen sensor, serat optik
rugi yang diakibatkan oleh tekanan yang
digunakan dalam sistem tersebut karena
membuat
parameter
serat
pembengkokan
optik
mengalami
(bending).
Rugi-rugi
massa
memungkinkan
dimensi
menempatkan
yang
mereka
merupakan pelemahan daya yang dibawa
dalam berbagai desain bangunan tanpa
oleh cahaya. Pembengkokan fiber optik ini
mengubah
menyebabkan cahaya yang merambat di
operasional dari struktur[4].
karakteristik
teknis
dan
dalamnya menjadi berbelok dari arah
Perambatan cahaya pada serat optik
transmisi dan hilang. Pada penelitian ini
menggunakan prinsip pemantulan internal
dikembangkan prototipe sensor tekanan
sempurna. Cahaya yang merambat menuju
beserta pemetaan tekanannya.
bidang perbatasan terpantul kembali ke
dalam serat optik jika sudut datangnya
Tinjauan Pustaka
Sharon, dkk., mengatakan sensor
lebih besar dari sudut kritis. Dengan cara
adalah suatu peralatan yang berfungsi
optik melalui serangkaian pemantulan,
untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyal-
seperti yang diilustrasikan pada Gambar
sinyal yang berasal dari perubahan suatu
2.1.
II.
energi seperti energi listrik, energi fisika,
energi
kimia,
mekanik
dan
energi
biologi,
[2]
sebagainya .
energi
ini cahaya dapat merambat di dalam serat
Gambar 2.1 menunjukkan bahwa
cahaya yang datang semakin besar karena
Menurut
Instrument Society of America, sensor
merupakan
sebuah
perangkat
yang
memberikan output yang dapat digunakan
dalam merespon ukuran yang ditentukan.
Output mendefinisikan kuantitas listrik dan
ukur sebagai jumlah fisik, properti, atau
kondisi yang diukur[3].
Pemantauan
sehari-hari
tentang
keadaan struktur beban dan basa bangunan
memungkinkan
identifikasi
cepat
dan
penilaian dari beban yang terjadi, misalnya
sebagai akibat dari menempatkan alat berat,
Gambar 2. 1 Perambatan Cahaya dalam Serat Optik
memasuki medium yang indeks biasnya
lebih rendah. Sudut datang dalam core
meningkat dan pada akhirnya sudut bias
mencapai 900. Hal ini menyebabkan cahaya
dibiaskan sepanjang perbatasan medium
core dan cladding. Besarnya sudut kritis
dapat dihitung dengan mengasumsikan
sudut bias menjadi 900. Dari hukum
Snellius dapat ditulis sebagai berikut [5]:
sin
=
sin 900
(2.1)
III.
a.
Metodologi
Diagram Alir
Bend-Loss merupakan salah satu
Persiapan
teknik yang dipilih untuk sensor geser dan
tekanan. Teknik ini simpel dan efektif
untuk
mendeteksi
tekanan
yang
Pembuatan
program
dengan
menyebabkan deformasi serat optik. Prinsip
Pembuatan
sensor
kerja sensor ini adalah tergantung pada
transmition
kekuatan
loss
Pengolahan
data dengan
software
yang
menyebabkan kopling di antara perbedaan
Pengambilan
data
penyebaran mode core dan dari mode core
Analisis
ke mode radiasi. Di bawah ini adalah
keadaan dimana r/ΔR bernilai kecil, maka
persamaan
Kesimpulan
atenuasi intensitas cahaya
adalah
Gambar 3. 1. Diagram alir penelitian
(2.2)
dimana r adalah jari-jari core,
adalah
b.
Prosedur Kerja
Perangkat yang
digunakan
pada
prototipe sensor maping tekanan berbasis
≈2
serat optik adalah sumber cahaya, sensor
≈ ∞) R adalah jari-
tekanan serat optik, detektor, Arduino dan
jari kelengkungan pada bending dan Δ
PC. Input berupa cahaya diterima oleh
indeks bias (untuk parabolic profile,
dan untuk step profile,
adalah perbedaan indeks bias antara core
dan cladding. Dasar persamaan ini adalah
bahwa
bend-loss
dapat
ditingkatkan
(intensitas atenuasi meningkat) dengan
perbedaan indeks bias yang kecil antara
core dan cladding atau dengan serat optik
dengan jari-jari core yang lebih besar[1].
detektor yang berjalan melalui serat optik.
Serat optik mengalami modulasi berupakan
tekanan yang menyebabkan perubahan
intensitas. Output dari serat optik dibaca
oleh detektor kemudian masuk ke Arduino
dan ditampilkan oleh PC yang berisi
program ARDUINO. Data yang didapat
dari program tersebut diolah menjadi grafik
menggunakan
kemudian
software
dibuat
ORIGIN
pemetaan
menggunakan software MATLAB.
dan
kontur
c.
Penggoresan Fiber
Penggoresan ini dilakukan dengan
alat yang terdiri atas dua buah mikrometer
sekrup
yang
diletakkan
tegak
lurus,
menggunakan penopang berbahan akrilik
dan pisau pemotong yang berada dibawah
Gambar 3. 5 Seperangkat sensor tekanan
kendali Mikrometer. Pemilihan banyaknya
goresan (grating) dan kedalaman goresan
adalah
karena
semakin
besar
jumlah
goresan dan semakin dalam goresannya,
maka semakin banyak cahaya yang hilang
atau keluar dari serat optik yang berati
semakin
banyak
sensitivitas serat
loss
daya
sehingga
optik akan semakin
besar[6].
Serat optik yang menjulur dari pad
masing-masing dimasukkan pada sumber
cahaya dan detektor cahaya yang berada
dalam kotak hitam, ditunjukkan oleh
Gambar
3.5.
Detektor
terhubung
ke
Arduino sebagai pengubah sinyal analog
menjadi sinyal digital (ADC). Data yang
diterima arduino kemudian ditampilkan
dalam PC yang berisi program pengolahan
data. Rangkaian sebagaimana terlihat pada
Gambar 3.5.
e.
Pengujian Beban
Pengambilan
data
ini
dilakukan
dengan meberi beban pada pad seperti
Gambar 3.12. Data diambil dalam waktu
masing-masing
sepuluh
detik
dan
menghasilkan nilai loss bergantung pada
beban yang diberikan pada pad. Ketika
Gambar 3. 2 Alat penggores fiber
d.
Perangkat Pemetaan Beban
beban diletakkan, detektor akan menerima
intensitas
cahaya
yang
dibanding tanpa beban.
lebih
rendah
beban. Seperti terlihat pada Gambar 4.1,
dimana bagian A menunjukkan sinar yang
ditransmitansikan
sampai
ke
detektor
terpantul sempuna. Bagian B menunjukkan
bahwa
terjadi
loss
yang
diakibatkan
grating, dan bagian C menunjukkan bahwa
terjadi loss yang diakibatkan oleh grating
dan bending akibat penekanan pada pad.
Data yang diterima oleh detektor
diteruskan ke ADC, dalam penelitian ini
Gambar 3.6 Pemberian beban pada pad
menggunakan
Arduino
Mega
2560
Pegurangan intensitas yang terjadi
kemudian ditampilkan pada PC. Data yang
adalah karena terjadi loss serat optik pada
peroleh dikelompokkan setiap pinnya untuk
bagian
grating. Cahaya
yang semula
dibuat menjadi data tabel tengangan awal
terpantul sempurna kemudian berbelok dari
dan data tabel tegangan akhir. Nilai loss
arah
seperti
yang didapat untuk mapping merupakan
3.7.
nilai pengurangan dari tegangan awal
transmisi
ditunjukkan
dan
oleh
hilang
Gambar
Berkurangnya intensitas tergantung pada
terhadap tegangan akhir.
kekuatan transmition loss.
a.
IV.
Pengujian Beban dan Pemetaan
Hasil dan Pembahasan
Gambar 4.1 (a) skema loss pada serat optik
grating dimana cahaya keluar melalui celah
posisi grating (b) skema loss pada serat optik
grating dengan tekanan (bending)
Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa nilai intensitas menurun saat serat
optik diberi tekanan sebagai akibat dari
Gambar 4. 2 Posisi beban 0,2kg pada pad
Dari Gambar 4.2, terlihat bahwa
beban menekan pad tepatnya pada pin A0,
A1 dan A10. Data menunjukkan bahwa pin
A0,
A1
dan
A10
mengalami
loss.
Gambar 4.4 Posisi beban 0,2kg pada pad
Gambar 4. 1 Kontur beban 0,2kg pada pad yang
menunjukkan pemetaan beban
Sesuai Gambar 4.3, daerah berwarna
merah merupakan loss paling besar yang
menunjukkan
sedangkan
titik
daerah
berat
benda
berwarna
uji
biru
merupakan loss paling kecil dimana tidak
terjadi loss pada serat optik. Gradasi warna
dari merah ke biru diperlihatkan oleh
Gambar 4. 5 Posisi beban 1,2kg pada pad
colorbar disampingnya yang menunjukkan
nilai loss yang terjadi saat beban diuji.
b.
Perbandingan Beban dan Tekanan
Gaya gravitasi selalu menuju pusat
bumi, maka gaya gravitasi yang dialami
oleh tiap-tiap partikel juga mengarah ke
pusat bumi dan resultan dari semua gaya
tersebut berada pada titik tertentu, yang
telah disebut sebagai titik berat benda. Titik
ini merupakan sebuah pusat distribusi berat,
maka dari itu akan memiliki gaya tekan
yang lebih tinggi yang mengakibtakan loss
yang tinggi pula pada sensor serat optik ini.
Gambar 4. 6 Loss daya untuk beban 0,2kg
dengan diameter penekan 2,2cm
Loss diambil dari nilai terbesar pada
setiap beban dengan nilai loss beban 0,2kg;
0,7kg; 1,2kg; 2,2kg yang secara berturutturut nilainya adalah 0,037 dB; 0,059 dB;
0,109
dB;
0,115
dB.
Gambar
4.8
menunjukkan bahwa nilai loss semakin
meningkat seiring bertambahnya tekanan
mulai dari nilai 0,037 dB yaitu pada beban
0,2kg sampai beban 2,2kg. Beban 2,2kg
Gambar 4.7 Loss daya untuk beban 1,2kg
dengan diameter penekan 2,2cm
tentu memiliki nilai tekanan yang lebih
besar dari beban 0,2kg dan menghasilkan
loss yang lebih besar.
V.
Desibel
digunakan
(dB)
adalah
untuk
unit
Kesimpulan
yang
mengekspresikan
perbedaan relatif dalam kekuatan sinyal,
seperti perhitungan loss pada serat optik ini
Pemilihan banyaknya goresan (grating)
dan kedalaman goresan adalah karena
semakin besar jumlah goresan dan semakin
dalam goresannya, maka semakin banyak
adalah:
(4.1)
cahaya yang hilang atau keluar dari serat
optik yang berati semakin banyak loss daya
sehingga dalam penelitian ini, loss yang
sehingga sensitivitas serat optik akan
diakibatkan
semakin besar. Serat optik dengan metode
oleh
setiap
beban
uji
ditunjukkan oleh Gambar 4.8.
grating menghasilkan loss yang lebih
sensitif
dengan
dibandingkan
bending
yang
dengan
kecil
metode
makrobending. Hasil menunjukkan bahwa
perubahan loss sebanding dengan beban
dan dapat memetakan posisi beban dengan
pusat loss berada pada pusat dimana beban
diletakkan.
VI. Saran
Gambar 4. 8 Grafik Pengaruh tekanan terhadap
loss daya
Penelitian
ruangan
harus
dengan
dilakukan
cahaya
yang
dalam
stabil,
sehingga tidak ada polusi cahaya yang
sehingga dapat membandingkan pemetaan
masuk secara
bentuk bidang penekannya.
tiba-tiba
pada
detektor
cahaya. Penambahan filter pada detektor
akan memperhalus data yang diperoleh,
sehingga hasilnya akan semakin baik.
Ditambahkan penggunaan beban dengan
bentuk bidang penekan yang berbeda-beda,
5] Tregubov, A.V., Svetukhin, V.V.,
VII. Daftar Pustaka
Novikov, S.G., Berintsev, A.V.,
1] Wang, W.C., Ledonx, W.R.,
Sangeorzan, B.J., & Reinhall, P.G.
(2005). A shear and plantar pressure
based on fiber-optic sensor. Journal
of Rehabilitation Research &
Sharon,
D
(1987).
Robotics
and
Automated Manufacturing. Pitman:
London.
3] Instrument Society of America.(1975).
ANSI
(The American National
Standards Institute) MC6.1.
4] Huston, D.R.; Fuht, P.L.; Udd, E.
dkk.(1999). Fiber Optic Sensor for
Evaluation and Monitoring of Civil
Structures. SPIE, 3860, 2-11.
Fiber Optic Distributed Temperature
and Strain Sensor for Building
Applications. Results in Physics, 16,
7-12.
Development, 42, 315-326.
2]
Prikhodko, V.V., A (2016). A Novel
6] Crisp, J & Elliot, B.(2005). Introduction
to Fiber Optics. 3rd Edition. Elsevier
& Newnes. Oxford.
7] Fitriyani, N. & Sunarno, H. (2013).
Karakterisasi Sensor Serat Optik
Plastik terhadap Temperatur Dengan
Memanfaatkan
Prinsip
Kerja
Bending Loss. Surabaya : Institut
Teknologi Sepuluh November.