Kearifan Lokal Sistem Bangunan Rumah Tradisional Minangkabau Terhadap Reduksi Bahaya Gempa.
KEARIFAN LOKAL SISTEM BAI{GUNAN
Drrrrltr rfrlt l tlrcrattT a r rtTNANrlL^fl^II'T.E'Itft/tflAD
rrrrrr nzqr llAgavA ttFttp ]l
Oleh
JURUSAN
ABSTRAK
Kearifan lokal nrerupakan hasil karya penduduk sualu daeral'l
untuk kehidupan dalam
menanggulangi kejadian
alarn
dan
perubahannya y-ang menghasilkan budal'a dan teknololti pada suatu
masyarakat setetrlpat. Bahaya bencana adalah lungsi bahaya dan
kerentanan (VulneraLbilityl. Bahaya merupakan kejadian alam yang
bersifal geologi. hidrologi dan meteorologi. Kerentanan adalah sesuatu
yang disebabkan aktivitas manusia yang bergantung terhadap kualitas
rnembangun lingkungan. Rumah tradisional
Minangkabau
mendeskripsikan karakteristik terhadap ketahanan terhadap bcncana
alam pada lingkungannla. Ilal ini rnenun-jukan bah$'it pcrlgctahLran
lokal sejalan dcngan desain dan konstruksi runrh tlaclisional 1'ang
nranrpu nrenyepadani leori kontempoter ketahanan gempa pada suatLl
non-engineered building. Hal ini dilakukan untuk menyikapi kesaclaran
nrasyarakat lokal akan kemanrpuan lokal untuk suatu rancangan telnpat
tinggal ,vang senantiasa telah ada sejak dLrlu dalam nrenghadapi
bencana terutama untuk bahaya genrpa.
Penelitian mengkaji studi kasus pengetaltuan Iokal nrasla|akat
\linangkabau dalam mengurangi danrpak clari bahaya genrpa pacla
runrah tinggal. Men-jelaskan hubungan pengetahuan lokal lLrnrah
tradisional Minangkabau dengan aplikasi modenl yang nendiskusikan
:entang tantangan reduksi bahaya gerrpa. Melakukan studi empiris
:lrrah tradisional Minangkabau dalam metcduksi bahal'a gempa secara
rarerial. struktur dan metoda konstruksi dan dilakukan tinjauan
.!rmparatif terhadap rumah beton seclethana dan rumah kayu sederhana.
l:nelitian ini clilakukan dibeberapa wilalah di SLtnratela Barat ),aitu
?:r akunrbuh. Koto Gadang. dan Solok.
Berdasarkan hasil analisa struktur. rumah gadang nrerupakan
:::iesentatif rumah tinggal yang tahan gempa yang memiliki
.: rkreristik base isolasion. sambungan semi kaku menyebabkan
-- -:h ini merriliki daya lcduksi terhadap efek gempa. Namun, secara
-.:::iirl rurnah gadang rrerriliki ketidal(linier dettgan kebutrrhan
: 'r:1a rnelnbutLlhkan inovasi ntaterial pellgganti utttuk Rutllah
::::-1. Sccar.it metoda konstruksi. Runrah Oadang telah nrerniliki tata
-
--'
r:lrksanaan konstruksi yang tclah baik 1'ang sesuai dengan kaedah
. :: konstruksi saat ini.
r.:: Kunci : Kearifan lokal, Runah
..
. . renlanart ,1111'4alhtli4t
Gadang, Non-erglireered building.
BAB
I
PENDAI{ULUAN
l-l
Latar Belakatrg
Kearifan lokal (lndigenous knowledege)
mengalami
pukembangan menurut waktu untuk menanggulangi kejadian alam dan
perubahannya. Banyak kasus kearifan lokal dihubungkan dengan cara
birlup dan mata pencaharian penduduk khususnya daerah
pedesaan,
dimana intoraksi antar manusia dengan alam lebih terlihat secara jelas.
Saat
ini,
adanya kesadaran untuk menggunakan kearifan lokal pada
pengurangan bahaya bencana. Sehingga, perlu adanya usaha untuk
nenumbuhkan hubungan praktek dan kebijakan kearifan lokal yang
hat
dalam mengurangi bahaya bencana.
Bahaya bencana adalah fungsi bahaya dan kerentanan
(rnlneralbility). Bahaya merupakan kejadian alam yang bersifat geologi,
lidrologi dan meteorologi. Kerentanan adalah sesuatu yang disebabkan
*tivitas manusia yang t€rgantung terhadap kualitas membangun
hgkungan. Bahaya adalah konsekuensi, seperti kematian, cidera, dan
tehilangan secara sosial dan ekonomi. Untuk mengurangi p€ngaruh
bencana, membutuhkan penelusuran pada akar masalah. Akar masalah
terentanan adalah kekurangan sumber daya, persepsi, kesadaran, kritik
irformasi, dan pengetahunan. Masalah ini disebabkan karena kondisi
;rrng semakin buruk dengan tekanan pertambahan penduduk, urbanisasi,
dan degradasi lingkungan. Kapasitas untuk mengurangi kerentanan
:tgantung
kepada tindakan manusia.
Rumah tradisional Minangkabau merupakan salah satu
ror-
engineered building yang merupakan hasil kearifan lokal masyarakat
Sumatera Barat. Namun, pengetahuan dan keahlian membangun
konstruksi
ini mulai dilupakan dan
keberadaan rumah tradisional
Minangkabau tidak lagi memiliki peranan sebagai rumah tinggal yang
tahan gempa.
Sumatera Barat merupakan kawasan rawan gempa tektonik
dengan rentetan sejarah g€mpa yang cukup banyak sebagaimana tercatat
pada tahun 1926 pemah mengalami gempa 8,7 skala richter dan 6 Mar€t
2007 yang juga mengguncang patahan sumatera dengan pusat gempa 49
kilometer timur laut kota Padang dengan kedalaman episentrum 30 km
dengan skala magnitud 6,4.
Hal ini
mengindikasikan bahwa
peng€tahuan lokal berperan penting untuk mengatasi kasus ini terhadap
sistem konsbuksi rumah yang memiliki tingkat k€rentanan terhadap
bahaya gempa.
Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
l.
Penelitian mengkaji studi kasus pengetahuan lokal masyarakat
Minangkabau dalam mengurangi dampak dari bahaya gempa pada
rumah tinggal.
2.
Menielaskan hubungan pengetahuan
lokal rumah
tradisr'onal
Minangkabau dengan aplikasi modern yang mendiskusikan tentang
tantangan reduksi bahaya gempa.
3.
Melakukan studi empiris rumah tradisional Minangkabau dalarn
mereduksi bahaya gempa secara material, struktur dan metoda
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah
l.
Pengetahuan tradisjonal pada rumah tradisional Minangkabau
terhadap reduksi bahaya bencana telah berlaku pada masyarakat
hal ini terlihat dari jenis konstruksi yang dipakai terul.ama pada
rumah gadang.
Pada rumah gadarg terdapat sistem konstruksi tahan gempa
dengan metoda konstruksi yang diterapkan pada aplikasi modern
untuk sebuah rumah tahan gempa.
Secara struktur
dan metoda konstruksi rumah
tradisional
minangkabau memiliki kapasitas yang baik sebagai sebuah rumah
tinggal yang tahan gempa- Namun, secara material rumah
tradisional Minangkabau memiliki permasalahan dalam supply
dan proses pengolahan yang masih tradisional.
6.2
Saratr
Untuk melakukan penelitian ini lebih lanjut, maka
dilakukan beberapa saran sebagai berikut
l.
perlu
:
Tiniauan struktur terhadap rumah gadang sebagai hasil teknologi
konstruksi Iokal diharapkan bisa dilakukan lebih detail lagi
terhadap elemen-elcmen strukturnya.
r09
DAFTAR PT'STAKA
tlt
Annon, "PKKI Nl-5 : Tata Cara Perencanaan Konstruksi Kayu
Indonesia
121
"
Badan Standarisasi Nasional, Jakarta, 2002
Annon- "SNI-]726-2003
:
Tata Cara Perenca.naan Ketahanan
Gempa untuk Bangunan Gedung (Beta Version)" Badan
Standarisasi Nasional, Bandung, Juli 2003
l3l
Annon. "Pedoman Teknis Pembangunan Rumah
Sederhana
Sehaf' Pusat Litbang Pemukiman, Departemen Pekerjaan Umum.
Juli 2002.
t4t
Arnel, A. "Proses Rancang Bangun Rumah
Tradisional
Minangkabau di Sumanik" Laporan Seminar Arsitektur, Jurusan
Arsitektur. Univeritas Bung Hatta., 1995
t5l
Boen, Teddy. "Perencanaan Bangunan Rumah Sederhana Tahan
Gempa, Modul C-4" Bandung. 2004
t6l
Dirano, O."Kajian Mengenai Kerusakan, Metode Perbaikan, dan
Desain Perumahan Rakyat Tahan Gempa Pasca Gempa Sumatera
Barat
6
Maret 2007" Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Andalas, 2008.
U)
D.iamaan, D.F. "lnformasi Singkat Benih-Toona surenni Merr".
Direktorat Pembenihan Tanaman Hutan Departemen Kehutanan
Republik Indonesia, November 2002
t8l
Gutierrez, J."Notes On The Seismic Adequacy
Buildings
"
of
llernacular
13th World Conference on Earthquake Engineering.,
Vancouver, B.C., Canada., Paper No. 50 1 1., August 1 -6, 2004.
Drrrrltr rfrlt l tlrcrattT a r rtTNANrlL^fl^II'T.E'Itft/tflAD
rrrrrr nzqr llAgavA ttFttp ]l
Oleh
JURUSAN
ABSTRAK
Kearifan lokal nrerupakan hasil karya penduduk sualu daeral'l
untuk kehidupan dalam
menanggulangi kejadian
alarn
dan
perubahannya y-ang menghasilkan budal'a dan teknololti pada suatu
masyarakat setetrlpat. Bahaya bencana adalah lungsi bahaya dan
kerentanan (VulneraLbilityl. Bahaya merupakan kejadian alam yang
bersifal geologi. hidrologi dan meteorologi. Kerentanan adalah sesuatu
yang disebabkan aktivitas manusia yang bergantung terhadap kualitas
rnembangun lingkungan. Rumah tradisional
Minangkabau
mendeskripsikan karakteristik terhadap ketahanan terhadap bcncana
alam pada lingkungannla. Ilal ini rnenun-jukan bah$'it pcrlgctahLran
lokal sejalan dcngan desain dan konstruksi runrh tlaclisional 1'ang
nranrpu nrenyepadani leori kontempoter ketahanan gempa pada suatLl
non-engineered building. Hal ini dilakukan untuk menyikapi kesaclaran
nrasyarakat lokal akan kemanrpuan lokal untuk suatu rancangan telnpat
tinggal ,vang senantiasa telah ada sejak dLrlu dalam nrenghadapi
bencana terutama untuk bahaya genrpa.
Penelitian mengkaji studi kasus pengetaltuan Iokal nrasla|akat
\linangkabau dalam mengurangi danrpak clari bahaya genrpa pacla
runrah tinggal. Men-jelaskan hubungan pengetahuan lokal lLrnrah
tradisional Minangkabau dengan aplikasi modenl yang nendiskusikan
:entang tantangan reduksi bahaya gerrpa. Melakukan studi empiris
:lrrah tradisional Minangkabau dalam metcduksi bahal'a gempa secara
rarerial. struktur dan metoda konstruksi dan dilakukan tinjauan
.!rmparatif terhadap rumah beton seclethana dan rumah kayu sederhana.
l:nelitian ini clilakukan dibeberapa wilalah di SLtnratela Barat ),aitu
?:r akunrbuh. Koto Gadang. dan Solok.
Berdasarkan hasil analisa struktur. rumah gadang nrerupakan
:::iesentatif rumah tinggal yang tahan gempa yang memiliki
.: rkreristik base isolasion. sambungan semi kaku menyebabkan
-- -:h ini merriliki daya lcduksi terhadap efek gempa. Namun, secara
-.:::iirl rurnah gadang rrerriliki ketidal(linier dettgan kebutrrhan
: 'r:1a rnelnbutLlhkan inovasi ntaterial pellgganti utttuk Rutllah
::::-1. Sccar.it metoda konstruksi. Runrah Oadang telah nrerniliki tata
-
--'
r:lrksanaan konstruksi yang tclah baik 1'ang sesuai dengan kaedah
. :: konstruksi saat ini.
r.:: Kunci : Kearifan lokal, Runah
..
. . renlanart ,1111'4alhtli4t
Gadang, Non-erglireered building.
BAB
I
PENDAI{ULUAN
l-l
Latar Belakatrg
Kearifan lokal (lndigenous knowledege)
mengalami
pukembangan menurut waktu untuk menanggulangi kejadian alam dan
perubahannya. Banyak kasus kearifan lokal dihubungkan dengan cara
birlup dan mata pencaharian penduduk khususnya daerah
pedesaan,
dimana intoraksi antar manusia dengan alam lebih terlihat secara jelas.
Saat
ini,
adanya kesadaran untuk menggunakan kearifan lokal pada
pengurangan bahaya bencana. Sehingga, perlu adanya usaha untuk
nenumbuhkan hubungan praktek dan kebijakan kearifan lokal yang
hat
dalam mengurangi bahaya bencana.
Bahaya bencana adalah fungsi bahaya dan kerentanan
(rnlneralbility). Bahaya merupakan kejadian alam yang bersifat geologi,
lidrologi dan meteorologi. Kerentanan adalah sesuatu yang disebabkan
*tivitas manusia yang t€rgantung terhadap kualitas membangun
hgkungan. Bahaya adalah konsekuensi, seperti kematian, cidera, dan
tehilangan secara sosial dan ekonomi. Untuk mengurangi p€ngaruh
bencana, membutuhkan penelusuran pada akar masalah. Akar masalah
terentanan adalah kekurangan sumber daya, persepsi, kesadaran, kritik
irformasi, dan pengetahunan. Masalah ini disebabkan karena kondisi
;rrng semakin buruk dengan tekanan pertambahan penduduk, urbanisasi,
dan degradasi lingkungan. Kapasitas untuk mengurangi kerentanan
:tgantung
kepada tindakan manusia.
Rumah tradisional Minangkabau merupakan salah satu
ror-
engineered building yang merupakan hasil kearifan lokal masyarakat
Sumatera Barat. Namun, pengetahuan dan keahlian membangun
konstruksi
ini mulai dilupakan dan
keberadaan rumah tradisional
Minangkabau tidak lagi memiliki peranan sebagai rumah tinggal yang
tahan gempa.
Sumatera Barat merupakan kawasan rawan gempa tektonik
dengan rentetan sejarah g€mpa yang cukup banyak sebagaimana tercatat
pada tahun 1926 pemah mengalami gempa 8,7 skala richter dan 6 Mar€t
2007 yang juga mengguncang patahan sumatera dengan pusat gempa 49
kilometer timur laut kota Padang dengan kedalaman episentrum 30 km
dengan skala magnitud 6,4.
Hal ini
mengindikasikan bahwa
peng€tahuan lokal berperan penting untuk mengatasi kasus ini terhadap
sistem konsbuksi rumah yang memiliki tingkat k€rentanan terhadap
bahaya gempa.
Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
l.
Penelitian mengkaji studi kasus pengetahuan lokal masyarakat
Minangkabau dalam mengurangi dampak dari bahaya gempa pada
rumah tinggal.
2.
Menielaskan hubungan pengetahuan
lokal rumah
tradisr'onal
Minangkabau dengan aplikasi modern yang mendiskusikan tentang
tantangan reduksi bahaya gempa.
3.
Melakukan studi empiris rumah tradisional Minangkabau dalarn
mereduksi bahaya gempa secara material, struktur dan metoda
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah
l.
Pengetahuan tradisjonal pada rumah tradisional Minangkabau
terhadap reduksi bahaya bencana telah berlaku pada masyarakat
hal ini terlihat dari jenis konstruksi yang dipakai terul.ama pada
rumah gadang.
Pada rumah gadarg terdapat sistem konstruksi tahan gempa
dengan metoda konstruksi yang diterapkan pada aplikasi modern
untuk sebuah rumah tahan gempa.
Secara struktur
dan metoda konstruksi rumah
tradisional
minangkabau memiliki kapasitas yang baik sebagai sebuah rumah
tinggal yang tahan gempa- Namun, secara material rumah
tradisional Minangkabau memiliki permasalahan dalam supply
dan proses pengolahan yang masih tradisional.
6.2
Saratr
Untuk melakukan penelitian ini lebih lanjut, maka
dilakukan beberapa saran sebagai berikut
l.
perlu
:
Tiniauan struktur terhadap rumah gadang sebagai hasil teknologi
konstruksi Iokal diharapkan bisa dilakukan lebih detail lagi
terhadap elemen-elcmen strukturnya.
r09
DAFTAR PT'STAKA
tlt
Annon, "PKKI Nl-5 : Tata Cara Perencanaan Konstruksi Kayu
Indonesia
121
"
Badan Standarisasi Nasional, Jakarta, 2002
Annon- "SNI-]726-2003
:
Tata Cara Perenca.naan Ketahanan
Gempa untuk Bangunan Gedung (Beta Version)" Badan
Standarisasi Nasional, Bandung, Juli 2003
l3l
Annon. "Pedoman Teknis Pembangunan Rumah
Sederhana
Sehaf' Pusat Litbang Pemukiman, Departemen Pekerjaan Umum.
Juli 2002.
t4t
Arnel, A. "Proses Rancang Bangun Rumah
Tradisional
Minangkabau di Sumanik" Laporan Seminar Arsitektur, Jurusan
Arsitektur. Univeritas Bung Hatta., 1995
t5l
Boen, Teddy. "Perencanaan Bangunan Rumah Sederhana Tahan
Gempa, Modul C-4" Bandung. 2004
t6l
Dirano, O."Kajian Mengenai Kerusakan, Metode Perbaikan, dan
Desain Perumahan Rakyat Tahan Gempa Pasca Gempa Sumatera
Barat
6
Maret 2007" Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Andalas, 2008.
U)
D.iamaan, D.F. "lnformasi Singkat Benih-Toona surenni Merr".
Direktorat Pembenihan Tanaman Hutan Departemen Kehutanan
Republik Indonesia, November 2002
t8l
Gutierrez, J."Notes On The Seismic Adequacy
Buildings
"
of
llernacular
13th World Conference on Earthquake Engineering.,
Vancouver, B.C., Canada., Paper No. 50 1 1., August 1 -6, 2004.