Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Kuantitas Produk Rusak (Studi kasus pada PT Warna Indah Samajaya).

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP KUANTITAS

PRODUK RUSAK

(Studi Kasus pada PT Warna Indah Samajaya)

Produk yang memiliki kualitas tinggi dengan harga yang lebih bersaing akan menjadi harapan konsumen, sehingga perusahaan yang memiliki produk berkualitas akan mudah mendapatkan keuntungan karena produknya terjual. Untuk mencapai produk yang berkualitas, perusahaan harus selalu melakukan pengawasan dan peningkatan terhadap kualitas produknya, sehingga akan diperoleh hasil akhir yang maksimal salah satu caranya adalah dengan mengeluarkan biaya kualitas.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis studi kasus. Subyek penelitian ini adalah PT Warna Indah Samajaya. PT Warna Indah Samajaya merupakan perusahaan jasa yang bergerak di bidang tekstil. Proses produksinya berupa jasa pencelupan kain, perusahaan melakukan produksi berdasarkan pemesanan dari perusahaan lain. Ada 2 (dua) variabel yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu: (1) variabel bebas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan eksternal, dan (2) variabel terikat yaitu produk rusak. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan program SPSS yaitu uji asumsi klasik dan uji regresi berganda.

Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh dari biaya kualitas terhadap produk rusak baik secara simultan maupun parsial hal tersebut dapat dilihat dari perhitungan manual yang menunjukkan pengaruh biaya kualitas terhadap produk rusak hanya sebesar 0.11%. Semakin besar biaya yang dikeluarkan untuk biaya pengendalian (biaya pencegahan dan biaya penilaian) maka kerusakan produk akan semakin kecil, begitupun sebaliknya. Semakin besar biaya kegagalan yang dikeluarkan (biaya kegagalan eskternal) maka menggambarkan semakin besarnya produk rusak begitupun sebaliknya.


(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………...…..i

HALAMAN PENGESAHAN………...ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……….iii

KATA PENGANTAR………....iv

ABSTRAK……….viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR...xii

DAFTAR TABEL...xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Kegunaan Penelitian... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 7

2.1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Biaya ... 7

2.1.1. Pengertian Akuntansi ... 7

2.1.2. Pengertian dan PerananAkuntansi Biaya ... 8

2.2. Biaya ... 10

2.2.1. Pengertian Biaya ... 10

2.2.2. Klasifikasi Biaya ... 13

2.3. Kualitas ... 14

2.3.1. Pengertian Kualitas ... 14

2.3.2. Dimensi Kualitas ... 17

2.3.3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kualitas ... 17

2.3.4. Pengendalian Kualitas ... 19

2.3.5. Ukuran Kualitas ... 20

2.4. Biaya Kualitas ... 22

2.4.1. Pengertian Biaya Kualitas ... 22


(3)

x Universitas Kristen Maranatha

2.4.3. Elemen Biaya Kualitas ... 24

2.4.4. Analisis Biaya Kualitas ... 27

2.4.5. Manfaat Analisis Biaya Kualitas ... 28

2.4.6. Distribusi Optimal Biaya Kualitas ... 29

2.5. Produk Rusak ... 31

2.5.1. Pengertian Produk Rusak ... 31

2.5.2. Perlakuan Terhadap Produk Rusak ... 31

2.6. Produk Cacat ... 33

2.6.1. Pengertian Produk Cacat ... 33

2.6.2. Perlakuan Terhadap Produk Cacat ... 33

2.7. Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Produk Rusak ... 34

2.8. Kerangka Pemikiran ... 35

2.9. Hipotesis ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1. Jenis Penelitian ... 38

3.2. Objek Penelitian ... 38

3.2.1. Variabel Bebas (X) ... 38

3.2.2. Variabel Terikat (Y) ... 40

3.3. Subjek Penelitian ... 40

3.4. Metode Penelitian... 40

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.6. Metode Analisis Data ... 42

3.6.1. Uji Asumsi Klasik ... 42

3.6.2. Regresi Linear Berganda (multiple regression). ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1. Hasil Penelitian ... 47

4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 47

4.1.2. Aktivitas Manajemen Perusahaan ... 63

4.1.3. Pengendalian Produksi ... 64

4.1.4. Pengendalian Kualitas ... 65

4.1.5. Proses Pengendalian Kualitas ... 66

4.1.5.1.1. Inspeksi dalam Proses ... 67

4.1.5.1.2. Inspeksi Produk Akhir... 67

4.1.6. Jenis Kerusakan dan Penyebabnya... 68

4.2. Deskripsi Variabel Penelitian ... 69


(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.2.2 Produk Rusak ... 79

4.3. Hasil Analisis Data ... 81

4.3.1. Uji Asumsi Klasik ... 81

4.3.2. Regresi Linier Berganda ... 84

4.4. Pembahasan ... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 93

5.1. Kesimpulan ... 93

5.2. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 97


(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Nama

Gambar Judul Gambar Halaman

2.1 2.2 2.3

Grafik Biaya Kualitas AQL Grafik Biaya Kualitas Kontemporer

Bagan Kerangka Pemikiran

29 30 37


(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Nama

Gambar Judul Tabel Halaman

4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 4.16 4.17

Data Biaya Pemeliharaan Mesin Data Biaya Pengendalian Proses Data Bengujian Bahan Baku Data Biaya Laboratorium Data Biaya Kegagalan Eksternal Data Biaya Pencegahan

Data Biaya Penilaian

Data Biaya Kegagalan Eksternal Data Produk Rusak

Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinearitas Uji Autokolerasi Persamaan Regresi

Uji F (uji simultan / uji bersamaan) Uji Parsial (biaya pencegahan) Uji Parsial (biaya penilaian)

Uji Parsial (biaya kegagalan eksternal)

69 70 72 73 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 85 86


(7)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Dalam era globalisasi saat ini telah secara praktis mengubah perusahaan di dunia ke arah kehidupan yang lebih dinamis, efisien, dan efektif. Dampak adanya globlisasi adalah adanya persaingan bebas. Persaingan bebas menjadikan perusahaan memasuki lingkungan yang berbeda dari sebelumnya. Pasar tidak lagi dimasuki oleh pesaing-pesaing domestik melainkan telah dimasuki oleh pesaing-pesaing dari luar negeri yang memasarkan produk dan jasa yang memiliki keunggulan persaingan bisnis tingkat dunia.

Agar suatu perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan pesaing, maka perusahaan tersebut harus memberikan perhatian pada faktor kualitas, yaitu dengan melakukan aktivitas pengendalian kualitas yang bertujuan untuk mengurangi kerusakan pada produk (broken). Produk rusak adalah produk yang tidak sesuai standar mutu yang telah ditetapkan dan secara ekonomis tidak dapat diperbaharui menjadi produk yang baik (Mulyadi, 1993: 324).

Perusahaan dituntut menghasilkan produk yang terbaik bagi konsumen yang menggunakan produknya, hal ini merupakan upaya dalam mendukung eksistensi perusahaan dalam persaingan agar dapat bertahan. Salah satu usaha yang dilakukan perusahaan agar dapat bersaing adalah meningkatkan kualitas


(8)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha hasil produksinya, dengan hasil produksi yang berkualitas, maka di harapkan para pelanggan atau konsumen akan tertarik dan membeli hasil produksi yang ditawarkan oleh perusahaan.

Proses produksi yang memperhatikan kualitas akan menghasilkan produk yang terhindar dari kerusakan. Jika hal ini tercapai, maka adanya pemborosan dan inefisiensi dapat terhindar sehingga biaya produksi per unit dapat ditekan dan harga suatu produk dapat menjadi lebih bersaing.

Produk yang memiliki kualitas tinggi dengan harga yang lebih bersaing akan menjadi incaran konsumen, sehingga perusahaan yang memiliki produk berkualitas akan mudah mendapatkan keuntungan karena produknya terjual. Untuk mencapai produk yang berkualitas, perusahaan harus selalu melakukan pengawasan dan peningkatan terhadap kualitas produknya, sehingga akan diperoleh hasil akhir yang maksimal. Kualitas adalah derajat atau tingkat kesempurnaan, dalam hal ini kualitas merupakan ukuran relatif dari kebaikan (Hansen dan Mowen 2005: 5). Kualitas yang meningkat akan mengurangi terjadinya produk rusak sehingga mengakibatkan biaya – biaya yang terus menurun dan pada akhirnya meningkatkan laba. Biaya kualitas adalah biaya yang terjadi atau mungkin akan terjadi karena kualitas yang buruk (Tjiptono dan Diana 2003: 34). Jadi, biaya yang dikeluarkan dalam kaitannya dengan usaha peningkatan kualitas produk disebut biaya kualitas.

Biaya kualitas dikelompokkan mejadi empat golongan, yaitu biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal. Biaya pencegahan adalah biaya yang terjadi untuk mencegah produk rusak yang dihasilkan. Biaya penilaian adalah biaya yang terjadi untuk


(9)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha menentukan apakah produk atau jasa sesuai dengan persyaratan kualitas. Biaya kegagalan internal adalah biaya yang terjadi karena ada ketidaksesuaian dengan persyaratan dan terdeteksi sebelum barang dan jasa dikirimkan ke pihak luar (pelanggan). Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi karena produk atau jasa gagal memenuhi persyaratan dan diketahui setelah produk tersebut sampai ke tangan pelanggan.

Menurut penelitian terdahulu Dwi Yuni Prihartanto (2007) Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Produk Rusak pada PT Industri Sandang Nusantara Unit Patal Secang dengan hasil terdapat pengaruh secara simultan antara biaya penilaian dan pencegahan terhadap produk rusak, hasil perhitungan secara parsial menunjukkan bahwa komponen biaya kualitas memiliki pengaruh yang berbeda terhadap produk rusak dan biaya pencegahan memiliki pengaruh paling dominan dalam sumbangan biaya kualitas terhadap produk rusak. Supraptowo (2007) Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Pengendalian Produk Cacat Pada PT. Metec dengan hasil penelitian masing-masing biaya kualitas (biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan internal mempunyai perilaku berbeda terhadap produk cacat. Biaya pencegahan dan biaya kegagalan internal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produk cacat, namun biaya penilaian tidak.

Produk menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu barang atau jasa yang dibuat atau ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses produksi tersebut. Cacat mengandung pengertian kekurangan yang menyebabkan nilai atau mutunya kurang baik atau kurang sempurna. Produk cacat berarti barang atau jasa yang dibuat dalam proses


(10)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha produksi namun memiliki kekurangan yang menyebabkan nilai atau mutunya kurang baik atau kurang sempurna. Produk rusak adalah produk yang tidak sesuai standar mutu yang telah ditetapkan secara ekonomis tidak dapat diperbaharui menjadi produk yang baik (Mulyadi, 1993: 324). Hal ini berarti produk cacat masih bisa digunakan dan dimanfaatkan karena masih memiliki manfaat ekonomis sedangkan produk rusak tidak bisa dimanfaatkan kembali karena sudah tidak mempunyai manfaat ekonomis.

Hasil penelitian sebelumnya dapat diketahui bahwa hasil analisis biaya kualitas terhadap produk rusak dan cacat memiliki hasil yang berlainan, sehingga berdasarkan penelitian sebelumnya penelitian ini akan dikaji lebih lanjut kebenaran mengenai biaya kualitas terhadap produk rusak yang ada sehingga apa yang menjadi hasil dalam penelitian ini dapat mempertegas persepsi dan memperkuat teori yang ada.

Mengingat arti pentingnya biaya kualitas dalam rangka pengendalian produk rusak maka pengelolaan unsur -unsur yang dapat mempengaruhi kualitas produk bagi suatu perusahaan sangat diperlukan, tidak terkecuali bagi PT Warna Indah Samajaya dimana perusahaan selalu ingin memuaskan konsumen. Oleh karena itu meneliti unsur-unsur yang dapat mempengaruhi kualitas produk dirasa sangat penting.

PT Warna Indah Samajaya merupakan perusahaan jasa yang bergerak di bidang tekstil. Proses produksinya berupa jasa pencelupan kain, perusahaan melakukan produksi berdasarkan pemesanan dari perusahaan lain. PT Warna Indah Samajaya beralamat di Jl. Balekambang No. 29 Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.


(11)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian, terutama pada unsur biaya kualitas yang berdampak pada kuantitas produk rusak dan

mengambil judul “PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP

KUANTITAS PRODUK YANG RUSAK PADA PT WARNA INDAH SAMAJAYA”.

1.2.Identifikasi Masalah

Untuk menghindari terlalu luasnya masalah yang akan diteliti maka dalam penelitian ini penulis ingin membatasi masalah dan hanya akan mengidentifikasi hal-hal sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh secara keseluruhan dari biaya pencegahan, biaya penilain dan biaya kegagalan eksternal terhadap kuantitas produk yang rusak. 2. Seberapa besar pengaruh biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya

kegagalan eksternal terhadap kuantitas produk yang rusak baik secara simultan ataupun parsial pada PT Warna Indah Samajaya.

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh biaya kualitas (biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan eksternal) terhadap kuantitas produk rusak baik secara simultan ataupun parsial pada PT Warna Indah Samajaya.

1.4.Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada seluruh pihak yang tertarik dan mempunyai kepentingan dengan masalah kualitas, baik bagi perusahaan, mahasiswa dan masyarakat umum.


(12)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha 1. Bagi Peneliti

Sebagai Tambahan wawasan dan Pengetahuan yang lebih luas mengenai pengaruh biaya kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya penialian dan biaya kegagalan eksternal terhadap produk rusak pada PT Warna Indah Samajaya.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan bagi perusahaan agar memperhatikan komponen-komponen yang akan diteliti untuk menciptakan sistem pengendalian kualitas yang berkualifikasi, mengetahui pengaruh biaya kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan eksternal terhadap produk rusak.

3. Bagi Pembaca


(13)

93 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah diuraikan pada bab IV dan berdasarkan hasil perolehan data yang diperoleh dalam penelitian pada PT Warna Indah Samajaya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. PT Warna Indah Samajaya belum mengelompokkan secara tersendiri biaya kualitas yang telah terjadi. Komponen biaya kualitas pada PT Warna Indah Samajaya dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Biaya pencegahan, meliputi biaya pemeliharaan mesin dan biaya pengendalian proses.

b. Biaya penilaian, meliputi biaya pengujian bahan baku dan biaya laboratorium.

c. Biaya kegagalan eksternal, meliputi biaya keluhan pelanggan dan biaya pengiriman produk yang dikembalikan oleh pelanggan. Berdasarkan hasil statistik melalui uji simultanyang telah dilakukan,biaya kualitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap produk rusak. Berdasarkan hasil statistik melalui uji secara parsial biaya kualitas (biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan eksternal) tidak mempunyai pengaruh terhadap kerusakan produk, akan tetapi perhitungan secara matematis menunjukkan biaya pencegahan,


(14)

Bab V Kesimpulan dan Saran 94

Universitas Kristen Maranatha biaya penilaian dan biaya kegagalan eksternal mempunyai penagruh terhadap produk rusak, hanya tidak signifikan.

2. Perhitungan matematis menunjukkan pengaruh biaya kualitas yaitu biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan eksternal yaitu hanya sebesar 0,11%. Besar persentase kerusakan secara matematis menggambarkan tingkat kerusakan produk yang memang sangat kecil jumlahnya. Golongan biaya kualitas yang mempengaruhi produk rusak adalah biaya pencegahan dan biaya penilaian, semakin besar biaya yang dikeluarkan untuk biaya pencegahan dan penilaian akan menggambarkan penurunan pada produk rusak, sebaliknya semakin kecil biaya yang dikeluarkan untuk biaya pencegahan dan penilaian akan mengakibatkan bertambahnya jumlah produk rusak. Sedangkan biaya kegagalan eksternal merupakan bagian dari biaya kualitas yang dipengaruhi produk rusak. Ketika produk rusak meningkat maka akan menyebabkan peningkatan pada biaya kegagalan eksternal karena perusahaan harus menanggung kerugian akibat banyaknya keluhan dari pelanggan dan besarnya biaya pengembalian produk dari pelanggan.

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan sehubungan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Meskipun tingkat kerusakan produk pada PT Warna Indah Samajaya sedikit dan menggambarkan tingkat kualitas produk yang baik, lebih baik lagi bagi perusahaan bila lebih meningkatkan pelaksanaan biaya kualitas


(15)

Bab V Kesimpulan dan Saran 95

Universitas Kristen Maranatha dengan menggolongkan biaya kualitas dan membuat laporan biaya kualitas serta analisisnya secara spesifik karena selama ini biaya kualitas di dalam perusahaan masih tersebar dalam laporan biaya produksi, biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum, hal ini juga baik dilakukan agar kesalahan dapat terdeteksi sejak dini dan perbaikan dapat dilakukan udengan segera.PT Warna Indah Samajaya hendaknya membuat informasi biaya kualitas secara terpisah dalam laporan biaya kualitas, sehingga perusahaan dapat melakukan analisis, perencanaan, dan pengendalian biaya kualitas sehingga tidak terjadi pemborosan biaya. Peningkatan biaya pencegahan dan biaya penilaian diharapkan dapat menekan jumlah biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal seminimal mungkin, dengan menurunnya biaya kegagalan makan akan menurunkan jumlah produk rusak dan kualitas dapat dicapai secara maksimal.

2. Adanya pengaruh atau tidak dalam penelitian biaya kualitas terhadap produk rusak tergantung pada tersedianya data yang dibutuhkan baik mengenai komponen biaya kualitas dan banyaknya jumlah produk rusak yang terjadi, keakuratan pada saat pengolahan data dan subjek serta latar belakang usaha dari subjek tersebut.Adanya keterbatasan peneliti sehingga dalam penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel penelitian terhadap biaya kualitas, dan diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian sejenis untuk menambah jumlah tempat penelitian dari perusahaan sejenis sehingga diperoleh hasil yang


(16)

Bab V Kesimpulan dan Saran 96

Universitas Kristen Maranatha akurat dan melakukan pengembangan terhadap suatu penelitian dengan memecah variabel biaya kualitas menjadi empat variabel, yaitu: biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal.


(17)

97 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Everett E, dan Ronald J. Ebert. (1992). Production and Operation

Management : Concept, Models and Behaviour. Edisi 10. New Jersey :

Prentice Hall, Inc.

Adnan, Muhammad Akhyar. 2000. Akuntansi Mutu Terpadu. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Algifari. 2000. Analisis Regresi. Yogyakarta : Andi.

Arens, A. Alvin, James K. Loebecke. (2000). Edisi 8. Auditing an Integrated

Approach. Upper Saddle River: Prentice-Hall Int.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Besterfield, Dale H. (1998). Quality Control. Edisi 5. New Jersey : Prentice Hall, Inc.

Blocher, Edward J., Kung H. Chen, dan Thomas W. Lin. 2000. Manajemen Biaya dengan Tekanan Stratejik. Terjemahan A. Susty Ambarriani. Jakarta : Salemba Empat.

Carter, K William. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi 14. Terjemahan: Krista. Jakarta : Salemba Empat.

Feigenbaum, Armand V. (1991). Total Quality Control. Edisi 3. Singapore : McGraw Hill, Inc.

Gaspersz, Vincent. (1997). Manajemen Bisnis Total. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Gasperz, Vincent. 2005. Total Quality Management. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit UNDIP

Gryna, Frank M. (2001). Edisi 4. Quality Planning &Analysis : From Product Development Through Use. McGraw-Hill.

Hammer, Lawrence H., William K. Carter, and Milton F, Usry. (2002). Edisi 13. Cost Accounting. Cincinnati, Ohio : South-Western Publishing Co.

Hansen, Don R. and Marryanne M. Mowen. (2003). Edisi 6. Management Accounting.Cincinnati, Ohio:South-Western College Publishing.


(18)

98

Universitas Kristen Maranatha Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. 2005. Akuntansi Manajemen. Terjemahan

Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Jakarta : Salemba Empat.

Horngren, Charles T., Srikant M Datar, George Foster. (2003). Edisi 11. Cost

Accounting-A Managerial Emphasis. New Jersey: Prentice Hall, Int.

Horngren, Charles T., George Foster, Srikant M. Datar. (2006). Edisi 12. Cost

Accounting: A Managerial Emphasis. Upper Saddle River New Jersey:

Prentice-hall Inc.

Mulyadi. 1993. Akuntansi Biaya. Yogyakarta : STIE-YKPN.

Matz, Adolph., Milton F. Usry, and Lawrence H, Hammer. (1992). Akuntansi Biaya

Perencanaan dan Pengendalian. Terjemahan Alfonsius Sirait dan Herman

Wibowo. Jakarta : Erlangga.

Montgomery, D. C. 1985. Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik. Terjemahan: Zanzawi, S. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada

Nurgiyantoro. 2000. Metode Statistik. Jakarta : Salemba Empat.

Praptono. 1986. Buku Materi Pokok Statistika Pengawasan Kualitas. Jakarata: Universitas Terbuka.

Rayburn, L Gayle. (1999). Akuntansi Biaya : Dengan Menggunakan

PendekatanManajemen Biaya. Terjemahan: Sugyarto,S.E(Staf Departemen

Keuangan).Edisi 6. Jakarta : Erlangga.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : PT. Tarsito.

Suwardjono. (2009). Akuntansi Pengantar Bagian Satu Proses Penciptaan Data

Pendekatan Sistem. Edisi 3. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy, dan Anastasia Diana. (2003). Total Quality Manajemen. Edisi 5. Yogyakarta : Andi.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah diuraikan pada bab IV dan berdasarkan hasil perolehan data yang diperoleh dalam penelitian pada PT Warna Indah Samajaya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. PT Warna Indah Samajaya belum mengelompokkan secara tersendiri biaya kualitas yang telah terjadi. Komponen biaya kualitas pada PT Warna Indah Samajaya dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Biaya pencegahan, meliputi biaya pemeliharaan mesin dan biaya pengendalian proses.

b. Biaya penilaian, meliputi biaya pengujian bahan baku dan biaya laboratorium.

c. Biaya kegagalan eksternal, meliputi biaya keluhan pelanggan dan biaya pengiriman produk yang dikembalikan oleh pelanggan. Berdasarkan hasil statistik melalui uji simultanyang telah dilakukan,biaya kualitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap produk rusak. Berdasarkan hasil statistik melalui uji secara parsial biaya kualitas (biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan eksternal) tidak mempunyai pengaruh terhadap kerusakan produk, akan tetapi perhitungan secara matematis menunjukkan biaya pencegahan,


(2)

Bab V Kesimpulan dan Saran 94

Universitas Kristen Maranatha biaya penilaian dan biaya kegagalan eksternal mempunyai penagruh terhadap produk rusak, hanya tidak signifikan.

2. Perhitungan matematis menunjukkan pengaruh biaya kualitas yaitu biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan eksternal yaitu hanya sebesar 0,11%. Besar persentase kerusakan secara matematis menggambarkan tingkat kerusakan produk yang memang sangat kecil jumlahnya. Golongan biaya kualitas yang mempengaruhi produk rusak adalah biaya pencegahan dan biaya penilaian, semakin besar biaya yang dikeluarkan untuk biaya pencegahan dan penilaian akan menggambarkan penurunan pada produk rusak, sebaliknya semakin kecil biaya yang dikeluarkan untuk biaya pencegahan dan penilaian akan mengakibatkan bertambahnya jumlah produk rusak. Sedangkan biaya kegagalan eksternal merupakan bagian dari biaya kualitas yang dipengaruhi produk rusak. Ketika produk rusak meningkat maka akan menyebabkan peningkatan pada biaya kegagalan eksternal karena perusahaan harus menanggung kerugian akibat banyaknya keluhan dari pelanggan dan besarnya biaya pengembalian produk dari pelanggan.

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan sehubungan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Meskipun tingkat kerusakan produk pada PT Warna Indah Samajaya sedikit dan menggambarkan tingkat kualitas produk yang baik, lebih baik lagi bagi perusahaan bila lebih meningkatkan pelaksanaan biaya kualitas


(3)

dengan menggolongkan biaya kualitas dan membuat laporan biaya kualitas serta analisisnya secara spesifik karena selama ini biaya kualitas di dalam perusahaan masih tersebar dalam laporan biaya produksi, biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum, hal ini juga baik dilakukan agar kesalahan dapat terdeteksi sejak dini dan perbaikan dapat dilakukan udengan segera.PT Warna Indah Samajaya hendaknya membuat informasi biaya kualitas secara terpisah dalam laporan biaya kualitas, sehingga perusahaan dapat melakukan analisis, perencanaan, dan pengendalian biaya kualitas sehingga tidak terjadi pemborosan biaya. Peningkatan biaya pencegahan dan biaya penilaian diharapkan dapat menekan jumlah biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal seminimal mungkin, dengan menurunnya biaya kegagalan makan akan menurunkan jumlah produk rusak dan kualitas dapat dicapai secara maksimal.

2. Adanya pengaruh atau tidak dalam penelitian biaya kualitas terhadap produk rusak tergantung pada tersedianya data yang dibutuhkan baik mengenai komponen biaya kualitas dan banyaknya jumlah produk rusak yang terjadi, keakuratan pada saat pengolahan data dan subjek serta latar belakang usaha dari subjek tersebut.Adanya keterbatasan peneliti sehingga dalam penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel penelitian terhadap biaya kualitas, dan diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian sejenis untuk menambah jumlah tempat penelitian dari perusahaan sejenis sehingga diperoleh hasil yang


(4)

Bab V Kesimpulan dan Saran 96

Universitas Kristen Maranatha akurat dan melakukan pengembangan terhadap suatu penelitian dengan memecah variabel biaya kualitas menjadi empat variabel, yaitu: biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Everett E, dan Ronald J. Ebert. (1992). Production and Operation Management : Concept, Models and Behaviour. Edisi 10. New Jersey : Prentice Hall, Inc.

Adnan, Muhammad Akhyar. 2000. Akuntansi Mutu Terpadu. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Algifari. 2000. Analisis Regresi. Yogyakarta : Andi.

Arens, A. Alvin, James K. Loebecke. (2000). Edisi 8. Auditing an Integrated Approach. Upper Saddle River: Prentice-Hall Int.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Besterfield, Dale H. (1998). Quality Control. Edisi 5. New Jersey : Prentice Hall, Inc.

Blocher, Edward J., Kung H. Chen, dan Thomas W. Lin. 2000. Manajemen Biaya dengan Tekanan Stratejik. Terjemahan A. Susty Ambarriani. Jakarta : Salemba Empat.

Carter, K William. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi 14. Terjemahan: Krista. Jakarta : Salemba Empat.

Feigenbaum, Armand V. (1991). Total Quality Control. Edisi 3. Singapore : McGraw Hill, Inc.

Gaspersz, Vincent. (1997). Manajemen Bisnis Total. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Gasperz, Vincent. 2005. Total Quality Management. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit UNDIP

Gryna, Frank M. (2001). Edisi 4. Quality Planning &Analysis : From Product Development Through Use. McGraw-Hill.

Hammer, Lawrence H., William K. Carter, and Milton F, Usry. (2002). Edisi 13. Cost Accounting. Cincinnati, Ohio : South-Western Publishing Co.

Hansen, Don R. and Marryanne M. Mowen. (2003). Edisi 6. Management Accounting.Cincinnati, Ohio:South-Western College Publishing.


(6)

98

Universitas Kristen Maranatha Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. 2005. Akuntansi Manajemen. Terjemahan

Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Jakarta : Salemba Empat.

Horngren, Charles T., Srikant M Datar, George Foster. (2003). Edisi 11. Cost Accounting-A Managerial Emphasis. New Jersey: Prentice Hall, Int.

Horngren, Charles T., George Foster, Srikant M. Datar. (2006). Edisi 12. Cost Accounting: A Managerial Emphasis. Upper Saddle River New Jersey: Prentice-hall Inc.

Mulyadi. 1993. Akuntansi Biaya. Yogyakarta : STIE-YKPN.

Matz, Adolph., Milton F. Usry, and Lawrence H, Hammer. (1992). Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian. Terjemahan Alfonsius Sirait dan Herman Wibowo. Jakarta : Erlangga.

Montgomery, D. C. 1985. Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik. Terjemahan: Zanzawi, S. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada

Nurgiyantoro. 2000. Metode Statistik. Jakarta : Salemba Empat.

Praptono. 1986. Buku Materi Pokok Statistika Pengawasan Kualitas. Jakarata: Universitas Terbuka.

Rayburn, L Gayle. (1999). Akuntansi Biaya : Dengan Menggunakan PendekatanManajemen Biaya. Terjemahan: Sugyarto,S.E(Staf Departemen Keuangan).Edisi 6. Jakarta : Erlangga.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : PT. Tarsito.

Suwardjono. (2009). Akuntansi Pengantar Bagian Satu Proses Penciptaan Data Pendekatan Sistem. Edisi 3. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy, dan Anastasia Diana. (2003). Total Quality Manajemen. Edisi 5. Yogyakarta : Andi.