Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Produk Rusak pada PT Aswi Perkasa Tahun 2009.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The company has spent to improve the quality and minimize the number of defective products, but in reality the number of defective products produced there are those who come out of the standards set by management. This study aimed to determine how large the effect of prevention costs, appraisal costs, internal failure costs, external failure costs simultaneously and partially against defective products and to learn about damage control on PT Aswi Perkasa products in 2009. Population in this research is to census studies or population studies with a total sample of 12 pieces. Variables used in this study is the cost of prevention (X1), appraisal costs (X2), internal failure costs (X3), and external failure costs (X4) and defective products (Y). Methods of data collection in this study using documentation and interviews. Analysis of the data used in this study is mulitiple regression analysis and statistical quality control (SQC)

F test showed that X1, X2, X3, and X4 has a significant influence simultaneously on a defective product that is equal to 73.2%. T test results, the cost of quality that influence the defective product is a cost assessment, prevention costs and the cost of internal failure. In SQC, in the year 2009 that exceed the UCL defective product occurred in September. From the results of this study concluded that simultaneous X1, X2, X3, and X4 significant effect on the defective product. Partially X3 has the most significant influence on the defective product, X1 and X2 also has significant influence most of the defective product, and X4 does not significantly influence the defective product. Should can appropiately treat the cost of quality in order to minimize the occurrence of defective product and to supervise intensively in controlling the number of defective products, for major causes of product defects can be known.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perusahaan telah mengeluarkan biaya untuk meningkatkan kualitas dan meminimalkan jumlah produk rusak, tapi pada kenyataannya jumlah produk rusak yang dihasilkan masih ada yang keluar dari standar yang telah ditetapkan oleh manajemen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengaruh biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal secara simultan dan parsial terhadap produk rusak serta untuk mengetahui pengendalian kerusakan produk pada PT Aswi Perkasa pada tahun 2009.

Populasi dalam penelitian ini adalah dengan studi sensus atau studi populasi dengan jumlah sampel 12 buah. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah biaya pencegahan (X1), biaya penilaian (X2), biaya kegagalan internal (X3), dan biaya kegagalan eksternal (X4) dan produk rusak (Y). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan interview. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dan statistical quality control (SQC).

Uji F menunjukkan bahwa X1, X2, X3, dan X4 mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap produk rusak yaitu sebesar 73,2,. Hasil uji t, biaya kualitas yang berpengaruh terhadap produk rusak adalah biaya penilaian, biaya pencegahan dan biaya kegagalan internal. Secara SQC, pada tahun 2009 produk rusak yang melebihi UCL terjadi pada bulan September. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara simultan X1, X2, X3, dan X4 berpengaruh signifikan terhadap produk rusak. Secara parsial X3 mempunyai pengaruh signifikan paling besar terhadap produk rusak, X1 dan X2 juga mempunyai pengaruh signifikan paling terhadap produk rusak, dan X4 tidak berpengaruh signifikan terhadap produk rusak. Sebaiknya

dapat secara tepat memperlakukan biaya kualitas guna meminimalisir terjadinya produk rusak dan melakukan tindakan pengawasan secara intensif dalam mengendalikan jumlah produk rusak, agar faktor penyebab utama kerusakan produk dapat diketahui.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………. i

HALAMAN PENGESAHAN……….. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………. iii

KATA PENGANTAR……… iv

ABSTRACT………..vii

ABSTRAK……… viii

DAFTAR ISI……….. ix

DAFTAR GAMBAR……… xiii

DAFTAR TABEL………..xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... .1

1.2 Rumusan Masalah ... .5

1.3 Tujuan Penelitian ... .6

1.4 Manfaat Penelitian ... .6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Biaya ... 7

2.1.1.1 Pengertian Biaya ... 7


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.2 Kualitas ... ..11

2.1.2.1 Pengertian Kualitas ... ..11

2.1.2.2 Dimensi Kualitas ... ..11

2.1.3 Biaya Kualitas ... ..13

2.1.3.1 Pengertian Biaya Kualitas ... ..13

2.1.3.2 Penggolongan Biaya Kualitas... ..13

2.1.3.3 Tujuan dan Manfaat Biaya Kualitas ... ..24

2.1.4 Konsep Biaya Kualitas Optimal dan Pelaporan Informasi Biaya Kualitas ... ..25

2.1.4.1 Konsep Biaya Kualitas Optimal ... ..25

2.1.4.2 Pelaporan Informasi Biaya Kualitas ... ..27

2.1.5 Pengendalian Kualitas Statistik (SQC) ... ..28

2.1.5.1 Pengertian Statistical Quality Control... ..28

2.1.5.2 Sistem Statistical Quality Control ... ..28

2.1.5.3 Metode Statistical Quality Control ... ..29

2.1.6 Konsep Manajemen Kualitas ... ..31

2.1.7 Total Quality Management (TQM) ... ..32

2.1.8 Management by Expection (MBE) ... ..35

2.1.9 Peningkatan Kualitas Secara Berkelanjutan ... ..36

2.1.10 Produk Rusak... ..38

2.2 Kerangka Pemikiran ... ..39


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ... ..43

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... ..43

3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... ..44

3.1.3 Jam Kerja ... ..56

3.2 Metode Penelitian ... ..57

3.2.1 Populasi dan Sampel ... ..57

3.2.2 Variabel Penelitian ... ..57

3.2.2.1 Variabel Bebas (Independen) ... ..57

3.2.2.2 Variabel Terikat (Dependen) ... ..59

3.2.3 Metode Pengumpulan Data ... ..60

3.2.4 Metode Analisis Data ... ..60

3.2.4.1 Uji Asumsi Klasik ... ..60

3.2.4.1.1 Uji Normalitas ... ..60

3.2.4.1.2 Uji Multikolineritas ... ..61

3.2.4.2 Analisis Regresi Berganda ... ..62

3.2.4.3 Pengujian Hipotesis Secara Simultan ... ..62

3.2.4.4 Pengujian Hipotesis Secara Parsial ... ..63

3.3 Analisis Pengendalian Kerusakan Produk Dengan Menggunakan Statistic Quality Control (SQC) ... ..64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Variabel ... ..66


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.1.2 Biaya Kualitas ... ..67

4.2 Hasil Penelitian ... ..73

4.2.1 Uji Asumsi Klasik ... ..73

4.2.1.1 Uji Normalitas ... ..73

4.2.1.2 Uji Multikolineritas ... ..74

4.2.2 Analisis Regresi Berganda ... ..75

4.2.3Pengujian Hipotesis Secara Simultan ... ..76

4.2.4Pengujian Hipotesis Secara Parsial ... ..77

4.2.5 Analisis Pengendalian Produk Rusak Dengan Menggunakan Statistical Quality Control ... ..79

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... ..80

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 85

5.2 Saran... .... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 87

LAMPIRAN ... 88


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Metode Pendekatan Tradisional (TQL)………...………....26

Gambar 2 Model Kontemporer Biaya Quality Optimum (TQC)………....27

Gambar 3 Kerangka Pemikiran………...41

Gambar 4 Bagan Penelitian………42


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Data Jumlah Produksi dan Jumlah Produk Rusak………....…...66

Tabel II Data Biaya Perencanaan Produk………...68

Tabel III Data Biaya Pemeliharaan Peralatan…..………..69

Tabel IV Data Biaya Evaluasi Persediaan....………...70

Tabel V Data Biaya Scrap………...71

Tabel VI Data Biaya Retur Penjualan..………...72

Tabel VII Uji Normalitas……….73

Tabel VIII Uji Multikolinearitas ……….… 74

Tabel IX Ringkasan Hasil Analisis Regresi……….…. 75

Tabel X Uji f………... 76

Tabel XI Uji t………... 77


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sekarang ini di dunia persaingan yang ketat, kualitas perlu menjadi pusat perhatian dari perusahaan untuk menjalankan strategi operasinya. Pada era ini kualitas memegang peranan penting dalam usaha memenangkan persaingan diantara perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa. Kualitas merupakan dimensi kemampuan suatu produk dalam memenuhi kepuasan konsumen dan juga merupakan kunci keberhasilan perusahaan agar dapat bersaing secara kompetitif.

Banyak pakar kualitas berpendapat bahwa “kualitas adalah kesesuaian” (Hansen dan

Mowen 2001:964). Salah satu tujuan perusahaan adalah meningkatkan laba, terutama dari kegiatan operasinya. Strategi bisnis untuk meningkatkan keunggulan bersaing dapat dilakukan melalui usaha peningkatan kualitas.Dalam hal ini perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk dengan kualitas tinggi, harga rendah dan pengiriman tepat waktu.

Hansen dan Mowen (2005,13) berpendapat bahwa peningkatan biaya kualitas khususnya biaya kontrol (biaya pencegahan dan biaya penilaian) akan berdampak pada kinerja produksi perusahaan dalam mencegah atau mendeteksi unit-unit yang tidak sesuai kualitas dan meminimalisasi terjadinya produk cacat. Hal ini dapat menghindarkan adanya pemborosan dan inefisiensi sehingga biaya produksi per unit dapat ditekan dan harga produk dapat menjadi lebih kompetitif. Produk yang memiliki kualitas yang lebih tinggi dengan harga yang kompetitif akan menjadi


(10)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha

incaran konsumen, sehingga dengan demikian perusahaan yang memiliki produk berkualitas akan mudah mendapatkan keuntungan karena produknya laku terjual. Perbaikan dan peningkatan kualitas produk tidak berarti meningkatkan biaya tetapi produk yang berkualitas buruk justru akan menambah biaya. Dalam mencapai produk yang berkualitas, perusahaan selalu berusaha untuk mempertahankan efisiensi biaya. Manajemen selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas produk dengan biaya yang seminimal mungkin, yaitu melalui pengendalian dan pengalokasian biaya-biaya berkaitan secara tepat.

Biaya kualitas adalah “the cost that exist because poor quality may or does exist“. (Hansen dan Mowen 2003:442). Biaya kualitas dapat dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal.

Biaya pencegahan adalah biaya yang terjadi untuk mencegah kerusakan produk yang dihasilkan. Biaya penilaian adalah biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa sesuai dengan persyaratan-persyaratan kualitas. Biaya kegagalan internal adalah biaya yang terjadi karena ada ketidaksesuaian dengan persyaratan dan terdeteksi sebelum barang dan jasa tersebut dikirimkan ke pihak luar (pelanggan). Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi karena produk atau jasa gagal memenuhi persyaratan-persyaratan yang diketahui setelah produk tersebut dikirimkan kepada para pelanggan.

Secara operasional kualitas suatu barang atau jasa adalah sesuatu yang memenuhi harapan pelanggan. Untuk mencapai produk yang berkualitas, perusahaan harus selalu melakukan pengawasan dan peningkatan terhadap kualitas produknya, sehingga akan diperoleh hasil akhir yang optimal. Proses pengawasan kualitas


(11)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha

tersebut dimulai dari penelitian terhadap bahan baku yang digunakan apakah sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan atau belum, kemudian pengawasan dilakukan pada saat proses produksi dihentikan sementara waktu dan dilanjutkan lagi setelah diadakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Setelah itu perlu dilakukan pengawasan produk akhir yang tidak menutup kemungkinan adanya produk cacat yang dihasilkan dari proses produksi.

Sedangkan menurut penelitian terdahulu Lia Dwi Astuti (2005) yang berjudul Analisis Biaya Kualitas dan Pengaruhnya Terhadap Produk Rusak pada CV. Aneka Ilmu, dengan rumusan masalah seberapa besar pengaruh biaya kualitas terhadap produk rusak pada CV. Aneka Ilmu tahun 2001-2003. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam analisis regresi berganda F diperoleh hasil sebesar 6,968, dengan tingkat signifikansi 0,000, ini berarti kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap produk cacat yang terjadi di CV. Aneka Ilmu, dengan kontribusi (R²) sebesar 47,3%, sedangkan sisanya sebesar 52,7% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Berdasarkan uji t (secara individu), biaya kualitas yang berpengaruh terhadap produk cacat adalah biaya pencegahan dan biaya kegagalan internal, namun biaya pencegahan yang paling berpengaruh secara signifikan yaitu sebesar 3,177 dengan tingkat signifikansi 0,003. Kontribusi secara parsial (r²) yang mampu diberikan oleh biaya pencegahan sebesar 24,60%, biaya penilaian sebesar 0,01%, biaya kegagalan internal sebesar 13,39%, dan biaya kegagalan eksternal sebesar 0,06%.


(12)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha

Menurut penelitian Dwi Yuni Prihartanto (2007) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Biaya Kualitas pada PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Secang, dengan rumusan masalah seberapa besar pengaruh biaya kualitas (biaya pencegahan dan biaya penilaian) terhadap produk rusak baik secara simultan ataupun parsial pada PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Secang tahun 2004-2006. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah biaya kualitas merupakan modal yang berharga dalam rangka meminimalkan produk rusak yang terjadi pada PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Secang. Adanya hubungan yang signifikan antara biaya kualitas dengan produk rusak perlu diperhatikan bagi manajemen perusahaan dalam pencapaian kualitas produk yang lebih baik secara menyeluruh. Menurut penelitian Farida Aryani (2006) dalam penelitiannya yang berjudul

“Analisis Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Produk Rusak Pada PT. Masscom

Graphy Semarang Tahun 2004-2005”. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dan statistical quality control (SQC). Rumusan masalah dari penelian ini adalah adakah pengaruh biaya kualitas yang meliputi biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal secara simultan maupun parsial terhadap produk rusak pada PT. Masscom Graphy Semarang tahun 2004-2005. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa secara simultan biaya pencegahan (X1), biaya penilaian (X2), biaya kegagalan internal (X3), dan biaya kegagalan eksternal (X4) berpengaruh signifikan terhadap produk rusak. Secara parsial X3 mempunyai pengaruh signifikan paling besar terhadap produk rusak, X1 mempunyai pengaruh signifikan paling kecil terhadap produk rusak, X4 tidak berpengaruh secara signifikan, dan X2 paling tidak


(13)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha

berpengaruh signifikan terhadap produk rusak serta pengendalian kerusakan produk pada PT. Masscom Graphy dari tahun 2004 sampai 2005 masih kurang baik.

Berdasarkan pemaparan penelitian-penelitian terdahulu mengenai pentingnya biaya kualitas dalam pengendalian produk rusak pada perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai biaya kualitas ini, namun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah objek perusahaan yang diteliti.

Dalam mengeluarkan biaya kualitas perlu dilakukan pengendalian agar mencapai biaya yang optimal, namun pada kenyataannya PT. Aswi Perkasa sudah mengeluarkan biaya kualitas akan tetapi produk rusak tetap ada. Sehingga perlu diadakan penelitian secara empiris apakah ada pengaruh antara biaya kualitas terhadap produk rusak. Dengan adanya fenomena tersebut di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul: “Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Produk Rusak pada PT. Aswi Perkasa tahun 2009”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah

a. Seberapa besar pengaruh biaya kualitas terhadap produk rusak baik secara simultan ataupun parsial pada PT. Aswi Perkasa tahun 2009?

b. Bagaimana pengendalian kerusakan produk pada PT. Aswi Perkasa tahun 2009?


(14)

BAB I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai permasalahan yang dihadapi, maka tujuan dari dilakukan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui besarnya pengaruh biaya kualitas terhadap produk rusak baik secara simultan ataupun parsial pada PT. Aswi Perkasa tahun 2009. b. Untuk mengetahui pengendalian kerusakan produk pada PT. Aswi Perkasa

tahun 2009.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai

berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi peneliti memperluas pengetahuan peneliti secara khusus tentang teori yang telah diperoleh dibangku kuliah khususnya mengenai biaya kualitas. Bagi pembaca sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan mengenai biaya kualitas dan produk rusak khususnya.

b. Bagi peneliti lain sebagai referensi dan refleksi kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk pemecahan masalah yang terkait dengan biaya kualitas dan produk rusak.

2. Manfaat Praktis

Sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biaya kualitas terhadap produk rusak dan bagaimana pengendalian kerusakan produk tersebut.


(15)

85 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan bantuan dari SPSS, yaitu dengan metode regresi berganda serta pembahasan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan untuk menjawab identifikasi masalah dari penelitian ini.

1. Biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produk rusak. Kontribusi secara simultan ditunjukkan dengan nilai R Square biaya kualitas terhadap produk rusak sebesar 73,2%, sedangkan sisanya sebesar 26,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

2. Biaya kegagalan internal merupakan komponen biaya kualitas mempunyai pengaruh signifikan paling besar terhadap produk rusak. Biaya pencegahan dan biaya kegagalan eksternal juga berpengaruh secara signifikan terhadap produk rusak. Sedangkan komponen biaya kualitas yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produk rusak yaitu biaya penilaian.

3. Pada tahun 2009 jumlah produk rusak yang melebihi batas pengendalian atas (under control line) yaitu terjadi pada bulan September.


(16)

BAB V Kesimpulan dan Saran 86

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis mencoba untuk memberikan beberapa saran yaitu sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan yang diteliti dengan mengetahui pengaruh hubungan biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal perusahaan dapat secara tepat memperlakukan biaya kualitas guna meminimalisir terjadinya produk rusak dan melakukan tindakan pengawasan secara intensif dalam mengendalikan jumlah produk rusak, agar faktor penyebab utama kerusakan produk dapat diketahui.

2. Bagi peneliti selanjutnya, dianjurkan untuk mengambil variabel dan sampel penelitian yang berbeda dari yang diambil penulis sehingga dapat melengkapi keterbatasan yang ada sehingga hasilnya lebih baik.


(17)

87 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, Wahyu. 2004. Pengendalian Kualitas Statistik Pendekatan Kuantitatif dalam Manajemen Kualitas. Andi. Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Rineka Cipta. Jakarta.

Blocher dkk. 2000. Manajemen Biaya Jilid II Edisi Pertama. Salemba Empat. Jakarta.

Carter. 2009. Akuntansi Biaya Jilid I Edisi Empat Belas. Salemba Empat. Jakarta. Gaspersz, Vincent. 2001. Total Quality Management. PT Gramedia. Jakarta.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPPS Edisi 2. UNDIP. Semarang.

Handoko, Hani, T. 2003. Manajemen Edisi 2. BPFE. Yogyakarta.

Hansen dan Mowen. 2000. Akuntansi Manajemen Jilid 2. Jakarta : Erlangga. Hansen dan Mowen. 2001. Manajemen Biaya Jilid 2. Salemba Empat. Jakarta. Hansen dan Mowen 2005 . Akuntansi Manajemen Jilid 2. Salemba Empat. Jakarta. Ibrahim, Budhi. 2000. Total Quality Management. Djambatan. Jakarta.

Krismiaji. 2002. Dasar-Dasar Akuntansi Manajemen. AMP YKPN. Yogyakarta. Nugroho, Agung, Bhuono. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian

dengan SPSS. Andi. Yogyakarta.

Santoso, Singgih. 2004. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Elex MediaKomputindo. Jakarta.

.

Sumayang, Lalu. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. SalembaEmpat. Jakarta.


(1)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha Menurut penelitian Dwi Yuni Prihartanto (2007) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Biaya Kualitas pada PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Secang, dengan rumusan masalah seberapa besar pengaruh biaya kualitas (biaya pencegahan dan biaya penilaian) terhadap produk rusak baik secara simultan ataupun parsial pada PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Secang tahun 2004-2006. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah biaya kualitas merupakan modal yang berharga dalam rangka meminimalkan produk rusak yang terjadi pada PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Secang. Adanya hubungan yang signifikan antara biaya kualitas dengan produk rusak perlu diperhatikan bagi manajemen perusahaan dalam pencapaian kualitas produk yang lebih baik secara menyeluruh. Menurut penelitian Farida Aryani (2006) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Produk Rusak Pada PT. Masscom Graphy Semarang Tahun 2004-2005”. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dan statistical quality control (SQC). Rumusan masalah dari penelian ini adalah adakah pengaruh biaya kualitas yang meliputi biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal secara simultan maupun parsial terhadap produk rusak pada PT. Masscom Graphy Semarang tahun 2004-2005. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa secara simultan biaya pencegahan (X1), biaya penilaian (X2), biaya kegagalan internal (X3), dan biaya kegagalan eksternal (X4) berpengaruh signifikan terhadap produk rusak. Secara parsial X3 mempunyai pengaruh signifikan paling besar terhadap produk rusak, X1 mempunyai pengaruh signifikan paling kecil terhadap produk rusak, X4 tidak berpengaruh secara signifikan, dan X2 paling tidak


(2)

BAB I Pendahuluan 5 berpengaruh signifikan terhadap produk rusak serta pengendalian kerusakan produk pada PT. Masscom Graphy dari tahun 2004 sampai 2005 masih kurang baik.

Berdasarkan pemaparan penelitian-penelitian terdahulu mengenai pentingnya biaya kualitas dalam pengendalian produk rusak pada perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai biaya kualitas ini, namun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah objek perusahaan yang diteliti.

Dalam mengeluarkan biaya kualitas perlu dilakukan pengendalian agar mencapai biaya yang optimal, namun pada kenyataannya PT. Aswi Perkasa sudah mengeluarkan biaya kualitas akan tetapi produk rusak tetap ada. Sehingga perlu diadakan penelitian secara empiris apakah ada pengaruh antara biaya kualitas terhadap produk rusak. Dengan adanya fenomena tersebut di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul: “Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Produk Rusak pada PT. Aswi Perkasa tahun 2009”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah

a. Seberapa besar pengaruh biaya kualitas terhadap produk rusak baik secara simultan ataupun parsial pada PT. Aswi Perkasa tahun 2009?

b. Bagaimana pengendalian kerusakan produk pada PT. Aswi Perkasa tahun 2009?


(3)

BAB I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai permasalahan yang dihadapi, maka tujuan dari dilakukan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui besarnya pengaruh biaya kualitas terhadap produk rusak baik secara simultan ataupun parsial pada PT. Aswi Perkasa tahun 2009. b. Untuk mengetahui pengendalian kerusakan produk pada PT. Aswi Perkasa

tahun 2009.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi peneliti memperluas pengetahuan peneliti secara khusus tentang teori yang telah diperoleh dibangku kuliah khususnya mengenai biaya kualitas. Bagi pembaca sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan mengenai biaya kualitas dan produk rusak khususnya.

b. Bagi peneliti lain sebagai referensi dan refleksi kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk pemecahan masalah yang terkait dengan biaya kualitas dan produk rusak.

2. Manfaat Praktis

Sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biaya kualitas terhadap produk rusak dan bagaimana pengendalian kerusakan produk tersebut.


(4)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan bantuan dari SPSS, yaitu dengan metode regresi berganda serta pembahasan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan untuk menjawab identifikasi masalah dari penelitian ini.

1. Biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produk rusak. Kontribusi secara simultan ditunjukkan dengan nilai R Square biaya kualitas terhadap produk rusak sebesar 73,2%, sedangkan sisanya sebesar 26,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

2. Biaya kegagalan internal merupakan komponen biaya kualitas mempunyai pengaruh signifikan paling besar terhadap produk rusak. Biaya pencegahan dan biaya kegagalan eksternal juga berpengaruh secara signifikan terhadap produk rusak. Sedangkan komponen biaya kualitas yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produk rusak yaitu biaya penilaian.

3. Pada tahun 2009 jumlah produk rusak yang melebihi batas pengendalian atas (under control line) yaitu terjadi pada bulan September.


(5)

BAB V Kesimpulan dan Saran 86

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis mencoba untuk memberikan beberapa saran yaitu sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan yang diteliti dengan mengetahui pengaruh hubungan biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal perusahaan dapat secara tepat memperlakukan biaya kualitas guna meminimalisir terjadinya produk rusak dan melakukan tindakan pengawasan secara intensif dalam mengendalikan jumlah produk rusak, agar faktor penyebab utama kerusakan produk dapat diketahui.

2. Bagi peneliti selanjutnya, dianjurkan untuk mengambil variabel dan sampel penelitian yang berbeda dari yang diambil penulis sehingga dapat melengkapi keterbatasan yang ada sehingga hasilnya lebih baik.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, Wahyu. 2004. Pengendalian Kualitas Statistik Pendekatan Kuantitatif dalam Manajemen Kualitas. Andi. Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Rineka Cipta. Jakarta.

Blocher dkk. 2000. Manajemen Biaya Jilid II Edisi Pertama. Salemba Empat. Jakarta.

Carter. 2009. Akuntansi Biaya Jilid I Edisi Empat Belas. Salemba Empat. Jakarta. Gaspersz, Vincent. 2001. Total Quality Management. PT Gramedia. Jakarta.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPPS Edisi 2. UNDIP. Semarang.

Handoko, Hani, T. 2003. Manajemen Edisi 2. BPFE. Yogyakarta.

Hansen dan Mowen. 2000. Akuntansi Manajemen Jilid 2. Jakarta : Erlangga. Hansen dan Mowen. 2001. Manajemen Biaya Jilid 2. Salemba Empat. Jakarta. Hansen dan Mowen 2005 . Akuntansi Manajemen Jilid 2. Salemba Empat. Jakarta. Ibrahim, Budhi. 2000. Total Quality Management. Djambatan. Jakarta.

Krismiaji. 2002. Dasar-Dasar Akuntansi Manajemen. AMP YKPN. Yogyakarta. Nugroho, Agung, Bhuono. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian

dengan SPSS. Andi. Yogyakarta.

Santoso, Singgih. 2004. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Elex MediaKomputindo. Jakarta.

.

Sumayang, Lalu. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. SalembaEmpat. Jakarta.