Pengaruh Proses Penagihan Pajak PPh Badan terhadap Peningkatan Pencairan Tunggakan Pajak PPh Badan: Survey pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara Bandung.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Taxes are one source of state revenue that is used to carry out development for the whole Indonesian people. Taxes levied on Indonesian citizen and became one of liability that can be imposed on their billing. In practice there are often encountered parties who do not have the conscience to pay taxes. As mentioned above, that can be enforced collection, so those who do not want to pay these taxes can be done with the tax collection such as Warning Letter, Letter Forced, Implementing Instruction Letter Foreclosure and Auction. This study aimed to find out how big influence of improving the income tax collection for agency process to increased melting of delinquent income taxes for agency. The object of this research is processes of tax collection to increased melting of delinquent income tax for agency in Bojonagara tax payers office located at No. 2 Sutami Street. The research method used is descriptive analytical method that is a problem-solving procedure which seeks to provide a systematic and accurate picture about the facts, relations activities, and processes that are in progress and influence of a phenomenon through library research and field research. Data were collected by survey with distribution of questionnaires to the respondent in KPP Pratama Bojonagara,Bandung and documentation techniques and the measurement technique used is a Likert scale. In this study also used Cronbach’s Alpha statistical techniques used to measure the degree of influence among variables. Based on research results and a discussion, the authors noticed that the Income tax collection agencies are very influential to the increased melting of Income tax for agency. In connection with the research results and a discussion, a hypothesis which was originally proposed, namely: "The Effect from Process of Tax Collection for Agency of the Income Tax to Increased Disbursement of Delinquent Taxes Agency of the Income Tax" is acceptable. This is supported after conducting research, the authors get a conclusion that shows the contribution of 93.57%, while the remaining contribution of 6.43% influenced by other factors not observed by researchers.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang digunakan untuk melaksanakan pembangunan bagi masyarakat Indonesia keseluruhan. Pajak dipungut dari warga negara Indonesia dan menjadi salah satu kewajiban yang dapat dipaksakan penagihannya. Dalam praktek sering dijumpai ada pihak yang tidak memiliki kesadaran untuk membayar pajak. Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa penagihan pajak dapat dipaksakan penagihannya, sehingga kepada pihak yang tidak mau membayar pajak tersebut dapat dilakukan penagihan pajak dengan Surat Teguran, Surat Paksa, Surat Perintah Melakukan Penyitaan dan Lelang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh proses penagihan pajak PPh badan terhadap peningkatan pencairan tunggakan pajak. Objek penelitian ini adalah proses penagihan pajak terhadap peningkatan pencairan tunggakan pajak PPh badan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara yang terletak di jalan Sutami no.2. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif yaitu prosedur pemecahan masalah yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta, hubungan antar kegiatan, dan proses yang sedang berlangsung dan berpengaruh dari suatu fenomena melalui penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan survei lewat pembagian kuesioner kepada responden di KPP Pratama Bojonagara, Bandung dan teknik pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Selain itu pada penelitian ini juga digunakan teknik statistic Alpha Cronbach’s yang digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh antar variabel. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, penulis melihat bahwa proses penagihan pajak PPh badan sangat berpengaruh terhadap peningkatan pencairan tunggakan pajak PPh badan. Sehubungan dengan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, hipotesis yang semula diajukan yaitu: “Pengaruh Proses Penagihan Pajak PPh badan terhadap Peningkatan Pencairan Tunggakan Pajak PPh badan” dapat diterima. Hal ini didukung setelah melaksanakan penelitian, penulis mendapatkan simpulan yang menunjukkan hasil kontribusi sebesar 93,57%, Sedangkan sisa kontribusi sebesar 6,43% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..………...i

LEMBAR PENGESAHAN………..ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………...iii

KATA PENGANTAR……….iv

ABSTRACT………………vii

ABSTRAK………viii

DAFTAR ISI………...ix

DAFTAR GAMBAR……….xiv

DAFTAR TABEL………...xv

DAFTAR LAMPIRAN……….xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian………...1

1.2 Identifikasi Masalah………7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………7


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka………9

2.1.1 Pajak………..9

2.1.1.1 Pengertian Pajak………9

2.1.1.2 Tinjauan Pajak dari Berbagai Aspek………...12

2.1.1.3 Fungsi Pajak………14

2.1.1.4 Perbedaan Pajak dan Jenis Pungutan Lainnya………14

2.1.1.5 Kedudukan Hukum Pajak………...15

2.1.1.6 Hukum Pajak Formal dan Hukum Pajak Materiil…………...16

2.1.1.7 Pembagian Pajak Menurut Golongan,Sifat,dan Pemungutannya………...17

2.1.1.8 Perlawanan Terhadap Pajak………18

2.1.1.9 Asas-asas Pemungutan Pajak………..18

2.1.1.10 Cara Pemungutan Pajak………23

2.1.2 Penagihan dan Perlawanan Terhadap Pajak………...25

2.1.2.1 Urgensi Penagihan Pajak………25

2.1.2.2 Penagihan Pajak Secara Pasif dan Penagihan Pajak Secara Aktif………27

2.1.2.3 Pejabat dan Juru Sita Pajak……….29

2.1.2.4 Surat Paksa………..32

2.1.2.5 Prosedur Penagihan Pajak………...33

2.1.2.6 Penagihan Seketika dan Sekaligus………..36


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.1.2.8 Paksa Badan (Gijzeling).……….40

2.1.3 Pajak Penghasilan (PPh).………43

2.1.3.1 Pengertian Pajak Penghasilan……….43

2.1.3.2 Subjek Pajak………45

2.1.3.2.1 Subjek Pajak Dalam Negeri dan Subjek Pajak Luar Negeri………48

2.1.3.2.2 Tidak Termasuk Subjek Pajak………..49

2.1.3.3 Objek Pajak……….50

2.1.3.3.1 Penghasilan yang Termasuk Objek Pajak……….51

2.1.3.3.2 Penghasilan yang Tidak Termasuk Objek Pajak……..52

2.1.3.4 Cara Menghitung Pajak………...53

2.1.4 Kepatuhan………...55

2.1.4.1 Pengertian Kepatuhan……….55

2.1.4.2 Kepatuhan Wajib Pajak………...56

2.1.5 Sanksi-sanksi Perpajakan………63

2.2 Kerangka Pemikiran………..67

2.3 Hipotesis………...69

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian………70

3.1.1 Sejarah Singkat KPP………...70

3.1.2 Visi,Misi dari KPP Pratama Bojonagara Bandung……….73

3.1.2.1 Visi KPP Pratama Bojonagara Bandung………...73

3.1.2.2 Misi KPP Pratama Bojonagara Bandung………..73


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

3.1.4 Uraian Tugas………...76

3.2 Metode Penelitian……….78

3.2.1 Operasional Variabel………...79

3.2.2 Populasi dan Sampel………...81

3.2.3 Pengumpulan dan Pengolahan Data………82

3.2.3.1 Pngumpulan Data………..82

3.2.3.2 Teknik Pengolahan Data………...83

3.2.4 Pengujian Data………84

3.2.4.1 Uji Validitas………..85

3.2.4.2 Uji Reliabilitas………..86

3.2.5 Analisis Data………...88

3.2.5.1 Analisis Deskriptif………88

3.2.5.2 Analisis Regresi Linier Sederhana………88

3.2.6 Pengujian Hipotesis………89

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian……….………93

4.1.1 Mekanisme Penagihan Pajak………..93

4.1.2 Penjelasan Mengenai Mekanisme Penagihan Pajak………...94

4.2 Pengujian Instrumen Penelitian…..………..96

4.2.1 Uji Validitas………96

4.2.2 Metode Kuantitatif………101

4.2.3 Uji Reliabilitas………..102

4.2.4 Analisis Deskriptif Data Penelitian………...103


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

4.2.4.2 Variabel Peningkatan Pencairan Tunggakan Pajak (Y)…..113 4.2.5 Analisis Pengaruh Proses Penagihan Pajak oleh KPP (X) Terhadap

Peningkatan Pencairan Tunggakan Pajak (Y)……….122 4.2.5.1 Analisis Koefisien Korelasi………122 4.2.5.2 Analisis Persamaan Regresi Linier Sederhana…………...126 4.2.5.3 Analisis Koefisien Determinasi………..129 4.2.5.4 Pengujian Hipotesis (Uji-t)……….130 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan……….132 5.2 Saran………...133 DAFTAR PUSTAKA………...xvii LAMPIRAN


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Prosedur Penagihan Pajak………...35

Gambar 2 Kerangka Pemikiran………68

Gambar 3 Struktur Organisasi KPP Pratama Bojonagara Bandung………75

Gambar 4 Diagram Tabel Variabel X………105

Gambar 5 Diagram Tabel Variabel Y………115


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Operasional Variabel………..80

Tabel II Skor Kuisioner………81

Tabel III Rekapitulasi hasil uji validitas variabel X………..96

Tabel IV Tabel Penolong untuk uji validitas variabel X………97

Tabel V Rekapitulasi hasil uji validitas variabel Y………100

Tabel VI Rekapitulasi hasil uji reliabilitas kuesioner penelitian………..102

Tabel VII Variabel proses penagihan pajak oleh KPP (X)………104

Tabel VIII Pertanyaan no.1……….106

Tabel X Pertanyaan no 2……….106

Tabel XI Pertanyaan no 3……….107

Tabel XII Pertanyaan no 4……….108

Tabel XIII Pertanyaan no 5……….108

Tabel XIV Pertanyaan no 6……….109

Tabel XV Pertanyaan no 7……….110

Tabel XVI Pertanyaan no 8……….110

Tabel XVII Pertanyaan no 9……….111

Tabel XVIII Pertanyaan no 10..……….112

Tabel XX Pertanyaan no 11………...112

Tabel XXI Variabel peningkatan pencairan tunggakan pajak (Y) ……….114


(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

Tabel XXIII Pertanyaan no 13………...116

Tabel XXIV Pertanyaan no 14………...117

Tabel XXV Pertanyaan no 15………...118

Tabel XXVI Pertanyaan no 16………...118 Tabel XXVII Pertanyaan no 17………...119

Tabel XXVIII Pertanyaan no 18………...120

Tabel XXX Pertanyaan no 19………...120

Tabel XXXI Pertanyaan no 20………...121

Tabel XXXI Koefisien korelasi dan taksirannya………...122


(11)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Permohonan Mengadakan Penelitian………..135

Lampiran 2 Kertas Kerja Penelitian……….136

Lampiran 3 Lampiran Data………..138

Lampiran 4 Lampiran Perhitungan SPSS………140

Lampiran 5 Surat Keterangan Selesai Penelitian……….142

Lampiran 6 Surat Teguran………143


(12)

Bab I Pendahuluan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pajak merupakan komponen utama dalam penerimaan Negara sehingga sangat mempengaruhi kehidupan dan pembangunan di Indonesia. Hingga saat ini berbagai perubahan terjadi pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan dan peraturan baru dalam bidang perpajakan yang ditujukan untuk mendukung pertumbuhan pembangunan dan juga pemerataan pendapat dan akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

(www.pajak.go.id )

Penerimaan dalam negeri terdiri dari dua macam yaitu penerimaan pajak dan penerimaan bukan pajak. Penerimaan bukan pajak, seperti penerimaan dari minyak dan gas yang sangat tergantung pada pasaran minyak dunia serta kebijakan OPEC, begitu pula penerimaan dari ekspor non migas yang selalu dipengaruhi oleh Negara tujuan ekspor dan Negara-negara pesaing seperti kuota impor. Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu Negara dalam pembiayaan pembangunan Negara tersebut adalah menggali sumber dana yang berasal dari penerimaan pajak. Pajak dipungut dan digunakan untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi kepentingan bersama. ( www.pajak.go.id )

Ciri dan corak tersendiri dari pemungutan pajak menurut Waluyo Wirawan B. Ilyas (2002:22) adalah sebagai berikut:


(13)

Bab I Pendahuluan

2 Universitas Kristen Maranatha

1. Bahwa pemungutan pajak merupakan perwujudan dari pengabdian dan peran serta wajib pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan yang diperlukan untuk pembiayaan Negara dan pembangunan nasional.

2. Tanggung jawab atas kewajiban pelaksanaan pemungutan pajak sebagai pencerminan kewajiban dibidang perpajakan berada pada anggota masyarakat wajib pajak sendiri. Pemerintah, dalam hal ini aparat perpajakan, sesuai dengan fungsinya berkewajiban melakukan pembinaan, pelayanan, dan pengawasan terhadap pemenuhan kewajiban perpajakan ketentuan yang digariskan dalam peraturan perundang-undangan perpajakan.

3. Anggota masyarakat wajib pajak diberi kepercayaan untuk dapat melaksanakan kegotongroyongan nasional melalui system menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri pajak yang terutang (Self Assesment), sehingga melalui sistem ini administrasi perpajakan diharapkan dapat dilaksanakan dengan rapi, terkendali, sederhana, dan mudah dipahami oleh anggota masyarakat wajib pajak.

Penerimaan pajak Negara sebagai sumber dana utama dalam melaksanakan pembangunan antara lain, terdiri dari Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak atas Penjualan Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah Bangunan (BPHTB), penerimaan cukai, pencairan tunggakan pajak, maupun pajak-pajak lainnya. ( www.pajak.go.id )


(14)

Bab I Pendahuluan

3 Universitas Kristen Maranatha

Untuk itu pemerintah melakukan proses penagihan pajak untuk mengumpulkan penerimaan Negara yang berupa pajak. Proses penagihan pajak adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh pihak Ditjen Pajak agar Wajib Pajak melunasi hutang pajak dan biaya penagihan pajak. Utang pajak disini adalah pajak sebagaimana tercantum dalam dokumen-dokumen yang menjadi dasar penagihan pajak. Dokumen-dokuman tersebut adalah:

1. Surat Tagihan Pajak (STP)

2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)

3. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT) 4. Surat Keputusan Pembetulan

5. Surat Keputusan Keberatan 6. Putusan Banding, dan

7. Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah. ( http://dudiwahyudi.com/pajak/ketentuan-umum-dan-tatacara-perpajakan/stp-penagihan.html )

Sesuai dengan Pasal 9 ayat (3) UU KUP, masing-masing dokumen-dokumen pajak tersebut harus dilunasi satu bulan sejak tanggal diterbitkan. Dengan kata lain, tanggal jatuh tempo dokumen-dokumen pajak tersebut adalah satu bulan sejak tanggal diterbitkan. Apabila utang pajak yang tercantum dalam dokumen-dokumen tersebut tidak dilunasi dalam jangka waktu satu bulan, maka proses penagihan pajak mulai berjalan. Salah satu proses yang dilakukan oleh pihak aparat pajak adalah dengan Surat Tagihan Pajak (STP), Bunga Penagihan untuk menagih bunga atas utang pajak yang tidak/kurang/terlambat dibayar.


(15)

Bab I Pendahuluan

4 Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan Pasal 19 UU KUP, Bunga Penagihan ini diterbitkan dalam hal-hal sebagai berikut:

Pertama

Apabila Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, serta Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding atau Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah, pada saat jatuh tempo pelunasan tidak atau kurang dibayar, atas jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar itu dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan untuk seluruh masa, yang dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal pelunasan atau tanggal diterbitkannya Surat Tagihan Pajak, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.

Kedua

Dalam hal wajib pajak diperbolehkan mengangsur atau menunda pembayaran pajak juga dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan dari jumlah pajak yang masih harus dibayar dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.

Ketiga

Dalam hal Wajib Pajak diperbolehkan menunda penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan dan ternyata penghitungan sementara pajak yang terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (5) kurang dari jumlah pajak yang sebenarnya terutang atas kekurangan pembayaran pajak tersebut, dikenai bunga sebesar 2% (dua persen)


(16)

Bab I Pendahuluan

5 Universitas Kristen Maranatha

per bulan yang dihitung dari saat berakhirnya batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3).

Penagihan pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang tela disita. ( www.id.wikipedia.org )

Penagihan pajak ada 2 macam, yaitu penagihan pasif dan penagihan aktif. Penagihan pasif adalah penagihan pajak mulai dari dikeluarkannya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) sampai dengan jatuh tempo dengan jangka waktu 1 bulan. Sedangkan penagihan aktif adalah kegiatan tindakan pelaksanaan penagihan sejak tanggal jatuh tempo pembayaran sampai dengan pengajuan permintaan penetapan tanggal dan tempat pelelangan meliputi jangka waktu 58 hari.

Untuk itu pemerintah Republik Indonesia memandang perlu mengeluarkan Undang-undang no 19 tahun 2000 tentang penagihan pajak dengan Surat Paksa. Dalam Undang-undang ini disebutkan, apabila seorang Wajib Pajak sudah diinformasikan bahwa perhitungan pajaknya mengalami kekuarangan bayar tetapi tidak juga dilunasi maka tindakan yang dapat dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) adalah melakukan penagihan pajak dengan Surat Paksa. Surat Paksa ini mempunyai kekuatan eksekutorial dan kedudukan hukum yang sama dengan putusan pengadilan pajak yang didalamnya terdapat kekuatan hukum yang tetap meskipun dan dapat juga diajukan kasasi ke tingkat yang lebih tinggi.


(17)

Bab I Pendahuluan

6 Universitas Kristen Maranatha

Dengan terdapatnya peraturan-peraturan tentang tindakan penagihan pajak dengan Surat Paksa di dalam Undang-undang, sudah barang tentu hal demikian itu mempunyai akibat untuk mencegah adanya kehendak kepada pihak pembayar pajak untuk tidak memenuhi kewajibannya. Agar dapat terjamin penerimaan pajak ke kas Negara, maka dalam hal ini diadakanlah paksaan yang bersifat langsung, yaitu dengan penyitaan dan pelelangan barang-barang orang yang berhutang pajak. Undang-undang penagihan pajak ini diharapkan akan memberikan penekanan yang lebih pada keseimbangan antara kepentingan masyarakat dan kepentingan Negara. Keseimbangan kepentingan yang dimaksud berupa pelaksanaan hak dan kewajiban oleh kedua belah pihak yang tidak berat sebelah atau tidak memihak, adil, serasi, dan selaras dalam wujud tata aturan yang jelas dan sederhana serta memberikan kepastian hukum.

Jurusita pajak adalah pelaksana tindakan penagihan pajak yang bertugas:

1. Melaksanakan Surat Penagihan Seketika dan Sekaligus 2. Memberitahukan Surat Paksa

3. Melaksanakan penyitaan atas barang Penanggung Pajak berdasarkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan; dan

4. Melaksanakan penyanderaan berdasarkan Surat Perintah Penyanderaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimanakan pengaruh proses penagihan pajak dalam instansi perpajakan terhadap efektivitas penerimaan pajak penghasilan wajib pajak badan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul:


(18)

Bab I Pendahuluan

7 Universitas Kristen Maranatha “Pengaruh Proses Penagihan Pajak PPh Badan Terhadap Peningkatan

Pencairan Tunggakan Pajak PPh Badan”

(Survey pada Kantor Pelayanan Pajak Bojonegoro Bandung)

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah:

1. Bagaimana proses dan prosedur penagihan pajak terhadap pencairan tunggakan pajak yang telah ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku?

2. Seberapa besar pengaruh proses penagihan pajak terhadap peningkatan pencairan tunggakan pajak PPh badan?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana proses dan prosedur penagihan pajak terhadap pencairan tunggakan pajak yang telah ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh proses penagihan pajak terhadap peningkatan pencairan tunggakan pajak PPh badan.


(19)

Bab I Pendahuluan

8 Universitas Kristen Maranatha

1.4Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut: a. Bagi Penulis

Dapat dijadikan sarana untuk mengaplikasikan konsep dan teori yang diperoleh pada waktu kuliah terhadap fenomena yang ditemui pada objek penelitian.

b. Bagi Kantor Pajak

Sebagai bahan evaluasi kinerja dan informasi terhadap pengambilan keputusan.

c. Pihak Lain yang Berkepentingan

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas.


(20)

123 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Setelah penulis mengadakan pembahasan mengenai Pengaruh Proses Penagihan Pajak oleh KPP (X) terhadap Peningkatan Pencarian atas Tunggakan Pajak (Y), maka penulis dalam bab ini akan memcoba menarik suatu kesimpulan dan memberikan saran berdasarkan atas uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab sebelumnya.

1. Proses dan prosedur penagihan pajak terhadap pencairan tunggakan pajak yang telah ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku sudah sangat baik, melihat dari hasil pengujian dan hasil survey oleh penulis lewat penyebaran kuisioner.

2. Pengaruh proses penagihan pajak terhadap peningkatan pencairan tunggakan pajak PPh badan yang telah diuji oelh penulis adalah berpengaruh sangat besar, hal ini ditunjukkan oleh hasil pengujian sebagai berikut:

a.) Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian untuk variabel Proses Penagihan Pajak oleh KPP (X) dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden tentang Proses Penagihan Pajak oleh KPP (X) termasuk dalam kategori Baik.

b.) Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian untuk variabel Peningkatan Pencarian atas Tunggakan Pajak (Y) maka dapat disimpulkan


(21)

124 Universitas Kristen Maranatha

bahwa tanggapan responden tentang Peningkatan Pencarian atas Tunggakan Pajak (Y) termasuk dalam kategori Baik.

c.) Berdasarkan keseluruhan pemaparan analisis perhitungan statistik pada uji korelasi, koefisien determinasi, dan uji hipotesis, dapat diambil kesimpulan bahwa, secara statistik, pengaruh Proses Penagihan Pajak oleh KPP (X) telah terbukti mempunyai korelasi yang sangat kuat dan pengaruh yang signifikan terhadap Peningkatan Pencarian atas Tunggakan Pajak (Y) dengan kontribusi sebesar 93,57%, Sedangkan sisa kontribusi sebesar 6,43% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan diatas, berikut saran dari penulis yang berkaitan dengan masalah yaitu sebagai berikut:

1. Melihat dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa proses penagihan pajak berpengaruh sangat signifikan terhadap peningkatan pencairan tunggakan pajak, akan tetapi untuk lebih meningkatkan yang lebih baik lagi, peneliti menyarankan agar pemberitahuan yang lebih jelas dan menyeluruh atas sosialisasi dari pemerintah mengenai setiap perubahan peraturan perundang-undangan pajak, dan penyuluhan tentang pentingnya pajak sebaiknya lebih ditingkatkan lagi, seperti dengan cara mendatangi langsung wajib pajaknya maupun dengan membuat selebaran tentang informasi perpajakan. Sehingga penanggung pajak dapat menyadari kegunaan pajak, dan diharapkan dapat membayar utang atau tunggakan pajaknya tepat pada waktunya, sehingga akan meningkatkan penerimaan pajaknya.


(22)

125 Universitas Kristen Maranatha

2. Untuk peneliti selanjutnya yang tertarik dengan permasalahan serupa, sebaiknya melakukan penelitian terhadap subjek lain yang lebih luas atau pun hal lainnya yang mempunyai hubungan dengan pencairan tunggakan pajak,. Diantaranya yaitu kinerja pengawas pajak dalam pengawasan kewajiban perpajakan Wajib Pajak, kinerja ekstentifikasi perpajakan, dll. Selain itu bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan topic mengenai proses penagihan pajak, penulis menyarankan untuk melakukan penelitian tidak hanya pada satu KPP Pratama saja, sedangkan saat ini sudah terdapat banyak KPP modern sebagai hasil reformasi pajak.


(23)

xviii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Masri Singarimbun et al. (1987). Metode Penelitian Survai. Edisi Revisi. Penerbit PT. Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta.

Waluyo. (2009). Perpajakan Indonesia. Edisi 8. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Djoko Mulyono. (2009). Tax Planning. Edisi Pertama. Penerbit Andi. Yogyakarta. Prof. DR. Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Penerbit Alfabeta.

Bandung.

Prof. Dr. Jogiyanto H.M., M.B.A., Akt. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. Penerbit BPFE-YOGYAKARTA. Yogyakarta.

Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia. Edisi 10. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Moh. Nazir, Ph.D. (2009). Metodologi Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta. Yustinus Praswoto. (2009). Panduan Lengkap Pajak. Penerbit Raih Asa Sukses. Jakarta.

Prof. Dr. Mardiasmo, M.B.A.,Ak. (2009). Perpajakan Edisi Revisi 2009. Edisi XVI. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Ir.M.Iqbal Hasan,M.M.,(2002). Pokok-pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta.

Drs.Safri Nurmantu,MSi. (2003). Pengantar Perpajakan. Edisi 2. Penerbit Granit. Jakarta.

http://yoppyheddy.blogspot.com/2010/07/penagihan-pajak-dan-permasalahannya.html http://dudiwahyudi.com/pajak/ketentuan-umum-dan-tatacara-perpajakan/surat-tagihan-pajak-stp.html

http://dudiwahyudi.com/pajak/ketentuan-umum-dan-tatacara-perpajakan/stp-penagihan.html


(1)

Bab I Pendahuluan

7 Universitas Kristen Maranatha “Pengaruh Proses Penagihan Pajak PPh Badan Terhadap Peningkatan

Pencairan Tunggakan Pajak PPh Badan”

(Survey pada Kantor Pelayanan Pajak Bojonegoro Bandung)

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah:

1. Bagaimana proses dan prosedur penagihan pajak terhadap pencairan tunggakan pajak yang telah ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku?

2. Seberapa besar pengaruh proses penagihan pajak terhadap peningkatan pencairan tunggakan pajak PPh badan?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana proses dan prosedur penagihan pajak terhadap pencairan tunggakan pajak yang telah ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh proses penagihan pajak terhadap peningkatan pencairan tunggakan pajak PPh badan.


(2)

Bab I Pendahuluan

8 Universitas Kristen Maranatha

1.4Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut: a. Bagi Penulis

Dapat dijadikan sarana untuk mengaplikasikan konsep dan teori yang diperoleh pada waktu kuliah terhadap fenomena yang ditemui pada objek penelitian.

b. Bagi Kantor Pajak

Sebagai bahan evaluasi kinerja dan informasi terhadap pengambilan keputusan.

c. Pihak Lain yang Berkepentingan

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas.


(3)

123 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Setelah penulis mengadakan pembahasan mengenai Pengaruh Proses

Penagihan Pajak oleh KPP (X) terhadap Peningkatan Pencarian atas Tunggakan Pajak (Y), maka penulis dalam bab ini akan memcoba menarik suatu kesimpulan dan

memberikan saran berdasarkan atas uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab sebelumnya.

1. Proses dan prosedur penagihan pajak terhadap pencairan tunggakan pajak yang telah ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku sudah sangat baik, melihat dari hasil pengujian dan hasil survey oleh penulis lewat penyebaran kuisioner.

2. Pengaruh proses penagihan pajak terhadap peningkatan pencairan tunggakan pajak PPh badan yang telah diuji oelh penulis adalah berpengaruh sangat besar, hal ini ditunjukkan oleh hasil pengujian sebagai berikut:

a.) Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian untuk variabel Proses

Penagihan Pajak oleh KPP (X) dapat disimpulkan bahwa tanggapan

responden tentang Proses Penagihan Pajak oleh KPP (X) termasuk dalam kategori Baik.

b.) Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian untuk variabel


(4)

124 Universitas Kristen Maranatha

bahwa tanggapan responden tentang Peningkatan Pencarian atas Tunggakan

Pajak (Y) termasuk dalam kategori Baik.

c.) Berdasarkan keseluruhan pemaparan analisis perhitungan statistik pada uji korelasi, koefisien determinasi, dan uji hipotesis, dapat diambil kesimpulan bahwa, secara statistik, pengaruh Proses Penagihan Pajak oleh KPP (X) telah terbukti mempunyai korelasi yang sangat kuat dan pengaruh yang

signifikan terhadap Peningkatan Pencarian atas Tunggakan Pajak (Y)

dengan kontribusi sebesar 93,57%, Sedangkan sisa kontribusi sebesar 6,43% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan diatas, berikut saran dari penulis yang berkaitan dengan masalah yaitu sebagai berikut:

1. Melihat dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa proses penagihan pajak berpengaruh sangat signifikan terhadap peningkatan pencairan tunggakan pajak, akan tetapi untuk lebih meningkatkan yang lebih baik lagi, peneliti menyarankan agar pemberitahuan yang lebih jelas dan menyeluruh atas sosialisasi dari pemerintah mengenai setiap perubahan peraturan perundang-undangan pajak, dan penyuluhan tentang pentingnya pajak sebaiknya lebih ditingkatkan lagi, seperti dengan cara mendatangi langsung wajib pajaknya maupun dengan membuat selebaran tentang informasi perpajakan. Sehingga penanggung pajak dapat menyadari kegunaan pajak, dan diharapkan dapat membayar utang atau tunggakan pajaknya tepat pada waktunya, sehingga akan meningkatkan penerimaan pajaknya.


(5)

125 Universitas Kristen Maranatha

2. Untuk peneliti selanjutnya yang tertarik dengan permasalahan serupa, sebaiknya melakukan penelitian terhadap subjek lain yang lebih luas atau pun hal lainnya yang mempunyai hubungan dengan pencairan tunggakan pajak,. Diantaranya yaitu kinerja pengawas pajak dalam pengawasan kewajiban perpajakan Wajib Pajak, kinerja ekstentifikasi perpajakan, dll. Selain itu bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan topic mengenai proses penagihan pajak, penulis menyarankan untuk melakukan penelitian tidak hanya pada satu KPP Pratama saja, sedangkan saat ini sudah terdapat banyak KPP modern sebagai hasil reformasi pajak.


(6)

xviii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Masri Singarimbun et al. (1987). Metode Penelitian Survai. Edisi Revisi. Penerbit PT. Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta.

Waluyo. (2009). Perpajakan Indonesia. Edisi 8. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Djoko Mulyono. (2009). Tax Planning. Edisi Pertama. Penerbit Andi. Yogyakarta. Prof. DR. Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Penerbit Alfabeta.

Bandung.

Prof. Dr. Jogiyanto H.M., M.B.A., Akt. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. Penerbit BPFE-YOGYAKARTA. Yogyakarta.

Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia. Edisi 10. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Moh. Nazir, Ph.D. (2009). Metodologi Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta. Yustinus Praswoto. (2009). Panduan Lengkap Pajak. Penerbit Raih Asa Sukses. Jakarta.

Prof. Dr. Mardiasmo, M.B.A.,Ak. (2009). Perpajakan Edisi Revisi 2009. Edisi XVI. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Ir.M.Iqbal Hasan,M.M.,(2002). Pokok-pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta.

Drs.Safri Nurmantu,MSi. (2003). Pengantar Perpajakan. Edisi 2. Penerbit Granit. Jakarta.

http://yoppyheddy.blogspot.com/2010/07/penagihan-pajak-dan-permasalahannya.html http://dudiwahyudi.com/pajak/ketentuan-umum-dan-tatacara-perpajakan/surat-tagihan-pajak-stp.html

http://dudiwahyudi.com/pajak/ketentuan-umum-dan-tatacara-perpajakan/stp-penagihan.html