Analisis Pengaruh Merek Toko Vs Merek Nasional terhadap Persepsi Konsumen di Bandung.

(1)

ii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perkembangann industry ritel di Indonesia terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Retailer modern saat ini terus tumbuh di Indonesia dengan alasan karena sistem penjualannya yang dipandang sesuai dengan karakter konsumen di Indonesia yang menjadikan belanja sebagai bagian dari rekreasi atau hiburan. Adanya gerai-gerai ritel ini memberikan manfaat tidak hanya bagi para pelaku produsen yang memiliki pilihan saluran distribusi dengan cakupan yang semakin besar, tingkat penjualan yang tinggi, menaikan citra produk, tetapi juga bagi konsumen dengan tersedianya pilihan belanja yang lebih lengkap dan adanya kesempatan membandingkan harga dari satu produk dengan lainnya secara lebih leluasa. (Farida Jasfar,2005:3).

Analisis yang digunakan adalah dengan metode Chi Square test disebut juga dengan Chi-Kuadrat. Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data primer dan membagikan kuisioner kepada konsumen dengan jumlah sampel yang diambil adalah 100 orang responden.

Untuk mengetahui persepsi konsumen mengenai H1 : Terdapat perbedaan persepsi kemasan antara Merek Toko dan Merek Nasional diperoleh hasil Asymp Sig. 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H1 diterima. H2: Terdapat perbedaan kualitas antara barang Merek Toko dan Merek Nasional, nilai Asymp Sig. sebesar 0,000 atau dengan kata lain nilai Asymp Sig. 0,004 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H2 diterima

Dari hasil Kuesioner yang telah dilaksanakan, maka diperoleh hasil mengenai produk yang dipilih konsumen pada saat dihadapkan dengan dua produk dari private label

dan national brand. Konsumen lebih memilih produk national brand karena konsumen mempercayai bahwa produk national brand memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan produk private label.


(2)

iii

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Growth rate retail industry in Indonesia continues to grow each year. Today's modern retailers continue to grow in Indonesia with the reasons for his sales system that is deemed appropriate to the character of consumers in Indonesia, which makes shopping as part of recreation or entertainment. Their retail outlets provide benefits not only for the actors producers who have the choice of distribution channels with coverage greater, high level of sales, raise the image of the product, but also for consumers with the availability of shopping options are more complete and the opportunity to compare prices from one product to another more freely. (Farida Jasfar, 2005: 3).

The analysis is the method of Chi Square test is also called the Chi-Square. The data collection is done by collecting primary data and distribute a questionnaire to the consumer by the number of samples taken was 100 respondents. To determine consumer perceptions regarding Hypothesis 1: There is a packaging difference perception between store brands and national brands Asymp result Sig. 0.000 <0.05. It can be concluded that Hyphothesis 1 is accepted. Hypothesis 2: There is a difference in quality between the goods Brand Stores and National Brands, Asymp value Sig. 0,000 or in other words the value Asymp Sig. 0.004 <0.05. It can be concluded that the H2 is accepted.

From the results of questionnaires that have been implemented, the obtained results concerning the selected product consumers when faced with two products from private label and national brand. Consumers prefer national brand products because consumers believe that national brand products have better quality compared to private label products.


(3)

iv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Batasan Masalah... 8

1.4 Tujuan Penelitian ... 9

1.5 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 10

2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Manajemen Pemasaran ... 11

2.1.2 Marketing Mix ... 12

2.1.3 Produk ... 13

2.1.3.1 Klasifikasi produk ... 14

2.1.3.2 Tingkatan Produk ... 14

2.1.3.3 Diferensiasi Produk ... 15

2.1.3.4 Hubungan Produk dan Merek ... 17

2.1.3.4.1 Hierarki Produk... 17

2.1.3.4.2 Sistem dan Bauran Produk ... 18

2.1.3.4.3 Penetapan Harga Bauran Produk ... 19


(4)

v

Universitas Kristen Maranatha

2.1.4 Pengertian Merek... 21

2.1.4.1 Mengembangkan Strategi Merek ... 21

2.1.4.2 Strategi Penetapan Merek ... 22

2.1.4.2.1 Ekuitas Merek ... 22

2.1.4.2.2 Membangun Merek yang Kuat ... 23

2.1.4.2.3 Merek Produsen Vs Merek Pribadi ... 23

2.1.4.2.4 Pengembangan Merek... 24

2.1.4.2.5 Mengelola Merek ... 24

2.1.5 Definisi Merek Toko ... 24

2.1.6 Persepsi Konsumen ... 26

2.1.6.1 Persepsi Harga ... 26

2.1.6.2 Persepsi Kualitas ... 27

2.1.6.3 Persepsi Kemasan ... 28

2.2 Rerangka Teoritis ... 29

2.3 Rerangka Pemikiran ... 30

2.4 Pengembangan Hipotesis dan Hipotesis ... 32

2.5 Model Penelitian ... 32

2.6 Ringkasan Empiris ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

3.1 Jenis Penelitian ... 39

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 39

Metode Pencarian Data... 41

3.3 Devinisi Operasai Variabel ... 42


(5)

vi

Universitas Kristen Maranatha

3.5 Metode Analisis Data ... 46

3.5.1 Uji Validitas ... 46

3.5.2 Uji Reliabilitas ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

4.1 Karakteristik Responden ... 48

4.2 Hasil Penelitian ... 69

4.2.1 Hasil uji kecukupan sampel ... 69

4.2.2 Hasil uji Validitas ... 70

4.2.3 Hasil uji Reliabilitas ... 70

4.3 Pembahasan ... 71

4.3.1 Persepsi konsumen ... 71

4.3.1.1 Persepsi konsumen terhadap kemasan ... 71

4.3.1.2 Persepsi konsumen terhadap kualitas ... 72

4.3.2 Pembuktian hipotesis ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

5.1 Kesimpulan ... 74

5.2 Implikasi Manajerial ... 74


(6)

vii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Gerai Ritel Modern di Indonesia ... 2

Tabel 2.1 Lima tingkat produk ... 14

Tabel 2.2 Rerangka Teoritis ... 28

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan... 48

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan frekuensi mengunjungi retail ... 49

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan pengetahuan tentang private label . 50 Tabel 4.4 Jawaban Responden Berdasarkan apakah pernah menggunakan private label ... 51

Tabel 4.5 Jawaban Responden mengenai apakah terdapat perbedaan harga yang besar antara Privat label dan National Brand ... 52

Tabel 4.6 Jawaban Responden mengenai apakah harga produk private label sesuai dengan manfaat yang didapat ... 53

Tabel 4.7 Jawaban Responden mengenai apakah produk private label memiliki harga yang terjangkau ... 54

Tabel 4.8 Jawaban Responden mengenai apakah harga produk private label sesuai dengan kualitas yang diberikan ... 55

Tabel 4.9 Jawaban Responden mengenai apakah produk private label memiliki merek yang mudah diingat ... 56

Tabel 4.10 Jawaban Responden mengenai apakah produk private label memiliki merek yang mudah dieja ... 57

Tabel 4.11 Jawaban Responden mengenai bagaimana kemasan dari produk private label ... 58

Tabel 4.12 Jawaban Responden mengenai apakah produk private label memiliki warna kemasan yang menarik ... 59

Tabel 4.13 Jawaban Responden mengenai apakah produk private label memiliki desain kemasan yang unik dan menarik ... 60


(7)

viii

Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.14 Jawaban Responden mengenai apakah kemasan produk private label

terbuat dari bahan yang berkualitas... 61

Tabel 4.15 Jawaban Responden mengenai apakah kemasan produk private label memberikan kesan bagus terhadap produk ... 62

Tabel 4.16 Jawaban Responden mengenai bagaimana kualitas dari produk private label ... 63

Tabel 4.17 Jawaban Responden mengenai apakah anda merasa nyaman saat menggunakan produk private label ... 64

Tabel 4.18 Jawaban Responden mengenai apakah anda merasa aman saat menggunakan produk private label ... 65

Tabel 4.19 Jawaban Responden mengenai apakah anda akan merekomendasikan produk private label yang pernah anda gunakan kepada orang lain ... 66

Tabel 4.20 Jawaban Responden mengenai faktor apakah yang menjadi pertimbangan dalam memilih private label ... 67

Tabel 4.21 KMO ... 68

Tabel 4.22 Uji Validitas ... 69

Tabel 4.23 Persepsi konsumen terhadap kemasan produk Privat Label ... 70


(8)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan jaman dan diiringi dengan pertumbuhan ekonomi salah satunya mengakibatkan perubahan gaya hidup masyarakat kini. Perubahan gaya hidup dipengaruhi semakin meningkatnya tingkat pendapatan, tingkat pendidikan yang semakin baik dan juga perubahan nilai budaya. Perubahan ini memicu timbulnya pola hidup yang konsumtif, yang selalu menuntut kemudahan salah satunya dalam hal belanja kebutuhan. Karena perubahan inilah yang menjadi salah satu alasan berkembangnya bisnis ritel modern.

Tingkat pertumbuhan ritel di Indonesia cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya meskipun dengan persentase pertumbuhan yang berbeda disetiap tahunnya.

Retailer modern saat ini terus tumbuh di Indonesia dengan alasan karena sistem penjualannya yang dipandang sesuai dengan karakter konsumen di Indonesia yang menjadikan belanja sebagai bagian dari rekreasi atau hiburan.

Ritel merupakan mata rantai yang penting dalam proses distribusi. Melalui ritel, suatu produk dapat bertemu langsung dengan penggunanya. Industri ritel dapat didefinisikan serangkaian kegiatan usaha yang memberikan nilai tambah pada produk dan jasa yang dijual kepada pelanggan untuk penggunaan pribadi atau keluarga (Levy, 2009: 48). Usaha eceran adalah suatu usaha yang kegiatannya menyangkut


(9)

2

Universitas Kristen Maranatha penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen untuk penggunaan pribadi dan nir-bisnis (Kotler dan Armstrong 2003;51). Produk yang dijual kebanyakan adalah pemenuhan dari kebutuhan rumah tangga. Perkembangan ritel di Indonesia dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 1.1 Jumlah Gerai Ritel Modern di Indonesia

Ritel Modern

2009 2010 2011 2012 2013 2013

Gerai (Unit)

Gerai (Unit)

Gerai (Unit)

Gerai (Unit)

Gerai (Unit)

Gerai (Unit) Minimarket

Alfamart 3892 4995 6006 7000 8557 9757

Indomart 3300 4812 5700 7200 8039 10600

Supermarket

Super Indo 63 70 91 103 120 165

Foodmart 27 25 103 116 120 135

Hypermaret

Carefour 58 67 84 85 88 93

Hypermart 43 51 63 67 72 84

Giant 26 38 41 45 48 53


(10)

3

Universitas Kristen Maranatha Adanya gerai-gerai ritel ini memberikan manfaat tidak hanya bagi para pelaku produsen yang memiliki pilihan saluran distribusi dengan cakupan yang semakin besar (market coverage), tingkat penjualan yang tinggi, menaikan citra produk, tetapi juga bagi konsumen dengan tersedianya pilihan belanja yang lebih lengkap dan adanya kesempatan membandingkan harga dari satu produk dengan lainnya secara lebih leluasa. (Farida Jasfar,2005:3).

Industry retail di Indonesia dengan cepat memperluas wilayahnya sampai ke pelosok daerah. Bagi sebagian konsumen, keberadaaan Hypermarket, Supermarket dan Minimarket, memberikan alternative belanja yang menarik selain menawarkan kenyamanan dan kualitas produk, harga yang mereka pasang juga cukup bersaing. Perubahan gaya hidup dan kebiasaan berbelanja konsumen saat ini juga berpengaruh besar. Konsumen saat ini menginginkan tempat berbelanja yang aman, lokasinya yang mudah dicapai, ragam barang yang bervariasi, dan sekaligus dapat dijadikan tempat berekreasi (Utami,2006).

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia atau Aprindo 2013, melaporkan bahwa pada tahun 2013, omset ritel modern diperkirakan tumbuh 10% – 11% dengan total penjualan mencapai Rp150 triliun. Pertumbuhan sektor ritel pada tahun 2014 diperkirakan meningkat dari tahun 2013 sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik yang lebih baik. Pertumbuhan bisnis ritel memberikan berbagai manfaat kepada konsumen sebagai sarana untuk berbelanja. Banyaknya alternatif bisnis ritel harus memperhatikan berbagai faktor, salah satunya yaitu persepsi konsumen.


(11)

4

Universitas Kristen Maranatha Menurut Kotler dan Amstrong (2001:214)

"Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan

menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambaran yang

berarti mengenai dunia."

Menurut Salomon (1999:67)

"Persepsi sebagai proses dimana sensasi yang diterima oleh seseorang

dipilah dan dipilih, kemudian diatur dan akhirnya diinterpretasikan"

Persepsi konsumen dipengaruhi oleh adanya rangsangan berupa cahaya, suara, warna, rasa, bau yang timbul, kemudian direspon secara langsung oleh panca indera manusia. Kemudian, rangsangan itu di seleksi, diorganisasikan, dan diterjemahkan sehingga pada akhirnya diketahui makna dan fungsi yang terkandung dalam suatu barang atau jasa yang diberikan dan diperoleh persepsi atas barang atau jasa tersebut. Untuk menghasilkan suatu persepsi, rancangan yang diterima harus dirasakan berulang kali pada suatu intensitas tertentu sebelum pada akhirnya diperoleh suatu persepsi.

Beberapa penelitian dalam perilaku selama ini menunjukkan bahwa persepsi dipengaruhi oleh pengalaman (Assael, 2001).Persepsi terbentuk dari pengalaman secara langsung maupun secara tidak langsung. Dalam keputusan pembelian kebutuhan sehari-hari di toko ritel modern, pengalaman berbelanja konsumen lain yang dibagikan ke konsumen melalui mulut ke mulut dalam toko ritel tertentu, dapat membentuk persepsi konsumen akan ritel yang sama. Pengalaman berbelanja di toko ritel lain berinteraksi dengan stimulus yang diberikan toko ritel tertentu, juga dapat memengaruhi persepsi konsumen akan toko ritel modern tertentu.


(12)

5

Universitas Kristen Maranatha Mowen dkk. (1990) dalam Pan dan Zinkhan (2006), Bellenger dan Moschis (1982), serta Granbois (1981), menemukan bahwa pengalaman berbelanja memengaruhi keputusan lokasi pembelanjaan. Semakin berpengalaman konsumen dalam berbelanja di toko ritel tertentu, membuat keputusan lokasi berbelanja menjadi suatu kebiasaan. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pengalaman berbelanja di toko ritel tertentu akan memengaruhi keputusan lokasi berbelanja melalui kebiasaan berbelanja. Kebiasaan berbelanja, menurut Granbois (1981), memengaruhi tidak hanya keputusan dalam pemilihan toko, tapi juga keputusan frekuensi kunjungan pembelanjaan ke toko yang sama, barang yang akan dibeli, dan jumlah yang akan dibelanjakan. Pengalaman berbelanja tidak hanya memengaruhi keputusan lokasi pembelanjaan secara langsung, tapi juga secara tidak langsung melalui variabel psikografis lainnya.

Saat ini kepercayaan konsumen akan merek tertentu dengan kualitas yang dimilikinya mulai memudar, berganti dengan keyakinan bahwa setiap merek memiliki kualitas yang relatif sama. Alasan utama konsumen berbelanja bukan lagi pada pertimbangan merek saja, tetapi juga mempertimbangkan unsur harga yang terjangkau serta adanya promosi penjualan, pemberian diskon, pelaksanaan undian berhadiah dan lain sebagainya yang umumnya dapat menghasilkan peningkatan penjualan pada suatu barang. Hal ini lah yang membuat retailer meluncurkan produk

private label untuk membedakan barang dagangannya dengan retailer yang lain.

Private label adalah merek yang dimiliki oleh distributor atau pedagang.

Suatu produk dapat dipesan dari pihak lain, kemudian merek toko


(13)

6

Universitas Kristen Maranatha

(Kismono, 2012: 354). Sedangkan dalam definisi lain private label atau home

brand item adalah item-item barang yang dijual dengan menggunakan merek

yang sama dengan merek retailer atau turunannya atau suatu nama merek

yang secara independen dibuat oleh retailer yang bersangkutan (Sujana,

2005: 47).

Peritel meluncurkan produk private label untuk membedakan barang dagangannya dengan ritel yang lain. Produk private label diharapkan dapat meningkatkan potensi peningkatan penjualan karena menarik perhatian konsumen,

Retail Forward, (2010), diantaranya adalah peritel akan menjadi brand manager. Ini berarti bahwa peritel harus mempunyai keunggulan kompetitif dengan cara membangun merek sendiri atau mereka akan kalah dalam persaingan dengan peritel lainnya. Selain itu Collins-Dodd dan Lindley, (2003; dalam Rzem dan Debabi, 2012) mengemukakan bahwa dengan adanya keterkaitan yang erat diantara citra gerai dan citra merek produk private label diperhitungkan sebagai persyaratan mendasar bagi strategi diferensiasi yang sukses.

Produk private label telah menjadi semacam trend di antara para peritel, namun penetrasi penggunaaan produk private label di masyarakat masih terhadang oleh kehadiran merek nasional. Hal ini dikarenakan karena masyarakat Indonesia masih beranggapan bahwa merek nasional mempunyai good value for money yang lebih besar dibandingkan produk private label. Pernyataan ini juga diperkuat dengan publikasi riset yang dilakukan oleh AC Nielsen Company (2008) yang mengatakan bahwa lebih dari 40% konsumen Indonesia berpendapat bahwa lebih baik membeli merek nasional, walaupun fakta bahwa lebih dari 50% konsumen Indonesia


(14)

7

Universitas Kristen Maranatha mempunyai persepsi bahwa kualitas dan kemasan produk private label sama baiknya dengan merek nasional. Hal ini tidak lepas dari rendahnya pengetahuan konsumen Indonesia mengenai produk private label.

Masih banyak persepsi tentang kualitas produk private label yang lebih rendah dari produk-produk merek nasional. Namun, pendapat ini semakin lama semakin hilang karena teknologi pembuatan produk yang telah menjadi suatu komiditi dan di lain pihak karena adanya kemampuan peritel modern untuk menarik perhatian konsumen yang berbelanja di tempatnya. Olehkarena itu, para peritel tidak hanya sekedar menekankan bahwa produk private label miliknya lebih murah, tetapi juga produk dengan nilai dan kualitas yangbersaing.

Persepsi mengenai harga adalah salah satu faktor yang mempengaruhi pembelian produk private label (Manikandan, 2012). Konsumen tidak selalu melihat harga aktual dari sebuah produk, namun merek melihat harga menurut pendapat mereka dan bagi mereka. Harga hanya digolongkan menjadi kategori mahal dan murah. Purba (2012) mengatakan bahwa harga berkaitan dengan bagaimana konsumen dapat memahami informasi harga dan memberikan makna yang dalam bagi mereka.

Selain harga terdapat pula persepsi kualitas. Purba (2012) mengatakan bahwa persepsi kualitas dapat didefinisikan sebagai persepsi konsumen terhadap kualitas dan keunggulan produk atau jasa yang berkaitan dengan maksud yang diharapkan. Persepsi konsumen terhadap kualitas merupakan hal yang subjektif karena setiap konsumen memiliki kepentingan yang berbeda terhadap suatu barang atau jasa. Kemudian salah satu hal yang mempengaruhi persepsi konsumen adalah kemasan.


(15)

8

Universitas Kristen Maranatha Kemasan suatu produk mempunyai arti yang penting bagi konsumen, karena kemasan tidak hanya digunakan sebagai pelindung produk saja, tetapi juga digunakan untuk menarik konsumen (Setiyaningsih, 2010).

Oleh sebab itu maka penulis bermahsud untuk membahas masalah tentang perilaku konsumen dalam penelitian yang berjudul “Analisis pengaruh merek nasional Vs merek toko terhadap persepsi konsumen di Bandung”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, masalah dapat diidentifikasi sebagai beriku:

1) Apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai Kemasan antara Privat Label dan National Brand?

2) Apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai Kualitas produk antara Privat Label dan National Brand?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah yang diangkat dalam penelitian ini terlalu luas jika diteliti secara menyeluruh. Maka dari itu agar masalah tidak melebar kemana-mana penulis hanya meneliti tentang persepsi konsumen terhadap kualitas dan kemasan barang dengan merek toko dengan merek nasional.


(16)

9

Universitas Kristen Maranatha

1.4Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengacu pada rumusan masalah yaitu :

1) Untuk menguji perbedaan persepsi mengenai kemasan antara Privat Label dan National Brand.

2) Untuk menguji perbedaan persepsi mengenai Kualitas produk antara Privat Label dan National Brand?

1.5Manfaat Penelitian

 Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat membantu dan juga memberikan informasi bagi para akademisi mengenai persepsi konsumen terhadap produk merek toko (private label) dan juga produk dengan merek nasional. Diharapkan juga penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian lebih lanjut dan sebagai media pemahaman lebih lanjut dalam rangka memperluas wacana.

 Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam memahami persepsi yang diberikan konsumen kepada barang dengan merek nasional maupun barang dengan merek toko, sehingga dapat memahami lebih dalam terhadap brand awareness, brand image, dari produk-produk yang ditawarkan kepada konsumen.


(17)

74

Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil Kuesioner yang telah dilaksanakan, maka diperoleh hasil mengenai persepsi konsumen pada saat dihadapkan dengan dua produk dari private label dan

national brand. Disimpulkan bahwa terdapat perbedaan persepsi mengenai kemasan antara produk privat label dan national brand. Kemasan dari produk privat label dianggap biasa dan tidak terlalu menarik dibandingkan dengan kemasan dari produk national brand.

Hasil penelitian yang kedua adalah terdapat perbedaan persepsi mengenai kualitas produk privat label. Sebanyak 49% responden menganggap bahwa kualitas dari produk privat label lebih rendah dibandingkan dengan kualitas dari produk nasional.

Dengan demikian jika dihadapkan dengan dua pilihan antara produk privat label dan produh national brand, konsumen lebih cenderung memilih produk National Brand karena konsumen percaya produk national brand memiliki kualitas yang lebih baik dan juga kemasan yang lebih menarik.

5.2 Implikasi Manajerial

1) Perusahaan perlu melakukan evaluasi penetapan harga produk, karena harga produk private label yang lebih murah dapat menimbulkan persepsi yang negatif bagi konsumen.


(18)

75

Universitas Kristen Maranatha

2) Kemasan produk private label perlu diperbarui dengan desain yang lebih menarik agar konsumen tidak memandang rendah produk private label

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini hanya mengukur persepsi konsumen terhadap kemasan produk Privat Label. Diharapkan dalam penelitian selanjutnya dapat membahas pengaruh lain seperti citra toko, atmosfer toko, kenyamanan yang mempunyai kemungkinan untuk berpengaruh terhadap persepsi konsumen.

5.4 Saran

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat diuji dengan menggunakan metode analisis data yang berbeda, kemudian factor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi persepsi konsumen juga dapat diteliti lebih lanjut seperti cirta toko, merek produk, kenyamanan, atmosfer toko, pelayanan dan lain sebagainya. Yang mempunyai kemungkinan untuk dapat mempengaruhi persepsi konsumen


(19)

ANALISIS PENGARUH MEREK TOKO VS MEREK

NASIONAL TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN

DI BANDUNG

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh,

Sidang Sarjana Strara 1 (S-1)

Oleh

Jerry Dwitanto

1352213

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(20)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat yang telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelasikan tugas akhir yang berjudul “Analisis Pengaruh Merek Nasional Vs Merek Toko Terhadap Persepsi Konsumen di Bandung” denagn sebaik-baiknya.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan.penelitian ini hanya berfokus terhadap persepsi konsumen secara umum terhadap produk tanpa melibatkan factor-faktor lain yang mungkin bissa mempengaruhi seperti kenyamanan, pengalaman, citra toko dan lain sebagainya.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.

1. Ibu A. Rinny Maharsi, S.E.,M.M selaku pembimbing Tugas Akhir.

2. Ibu Nonie Magdalena, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen dan juga pengajar mata kuliah Metode Riset Bisnis dan Seminar Manajemen Pemasaran.

3. Keluarga yang selalu memberikan dukungan selama ini. 4. Pihak-pihak yang tidak bias disebutkan satu per satu.

Ahir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan kasih dan berkatNya kepada semua pihak atas segala kebaikan dan bantuan yang yang telah diberikan.

Bandung, Desember 2016


(21)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

AC Nielsen Company., 2008., Trade –Winds : What’s Going On in Retail Land. Collins-Dodd, C., dan Lindley., T, 2003., Store brands and retail differentiation: the

influence of store image and store brand attitude on store own brand perceptions. Journal of Retailing and Consumer Services Vol. 10, Issue 6, November 2003, Pages 345–352.

Kotler, Philip, 1998. Dasar-dasar Pemasaran, alih bahasa : Wilhelnus W. Bakowatun, S.E, Intermedia, Jakarta.

Kotler, Philip dan Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2001. Marketing Management, Preahallindo, Jakarta.

Kotler, Philip (2002), Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Milenium, PT. Prebalindo, Jakarta.

Keller, K. L., 2003., Strategic Brand Management : Building, Measuring And Managing Brand Equity. New Jersey: Prentice Hall.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2004. Marketing : An Introduction, Prentice Hall PTR, Jakarta.

Kotler, Philip., dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas Jilid 1&2. Terjemahan oleh Adi Maulana dan Wibi Hardani. Jakarta: Erlangga.

Manikandan, M., 2012. “Theory Building on Private label Brands: A Literature

Review” The IUP Journal of Brand Management, Vol. IX, No. 2, 2012.

Hendri Ma’ruf, 2006, Pemasaran Ritel, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama,

Morrisan,M.A. 2010. Periklanan. Jakarta : Prenadamedia Group

Purba, Johanes S., 2012. Analisis Pengaruh Persepsi Nilai Konsumen Terhadap

Minat Beli Produk Private label Hypermarket Carrefour Di Kota Semarang. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas


(22)

Universitas Kristen Maranatha Setianingsih, Agustina B., 2010. Pengaruh Persepsi Atribut Produk Teh Celup

Sariwangi Terhadap Loyalitas Konsumen. Skripsi Program S1 Fakultas

Pertanian Univeritas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).

Simamora, 2003. Membongkar Kotak Hitam Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung

Tjiptono, F., 2005. Brand Management dan Strategy. Yogyakarta: Penerbit Andi Utami, C.W., 2006., Upaya Relasional dan Outcome Relasional dalam Membangun

Retensi Pelanggan pada Peritel (Studi Pada Ritel Orientasi Makanan Skala Besar). Jurnal Widya Manajemen dan Akuntasi, Vol. 6 No. 3, hal. 271 – 301. Utami, C. W., 2006. Manajemen Ritel (Strategi dan Implementasi Ritel Modern),

Jakarta: Salemba Empat.

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/brand-equity-kekuatan-suatu-merek.html

http://organisasi.org/strategi-jenis-macam-dan-pengertian-merek-merk-brand-produk-barang-dan-jasa-manajemen-pemasaran


(1)

74

Universitas Kristen Maranatha BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil Kuesioner yang telah dilaksanakan, maka diperoleh hasil mengenai

persepsi konsumen pada saat dihadapkan dengan dua produk dari private label dan

national brand. Disimpulkan bahwa terdapat perbedaan persepsi mengenai kemasan

antara produk privat label dan national brand. Kemasan dari produk privat label

dianggap biasa dan tidak terlalu menarik dibandingkan dengan kemasan dari produk

national brand.

Hasil penelitian yang kedua adalah terdapat perbedaan persepsi mengenai

kualitas produk privat label. Sebanyak 49% responden menganggap bahwa kualitas

dari produk privat label lebih rendah dibandingkan dengan kualitas dari produk

nasional.

Dengan demikian jika dihadapkan dengan dua pilihan antara produk privat

label dan produh national brand, konsumen lebih cenderung memilih produk National

Brand karena konsumen percaya produk national brand memiliki kualitas yang lebih

baik dan juga kemasan yang lebih menarik.

5.2 Implikasi Manajerial

1) Perusahaan perlu melakukan evaluasi penetapan harga produk, karena harga

produk private label yang lebih murah dapat menimbulkan persepsi yang


(2)

75

Universitas Kristen Maranatha

2) Kemasan produk private label perlu diperbarui dengan desain yang lebih

menarik agar konsumen tidak memandang rendah produk private label

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini hanya mengukur persepsi konsumen terhadap kemasan produk

Privat Label. Diharapkan dalam penelitian selanjutnya dapat membahas pengaruh lain

seperti citra toko, atmosfer toko, kenyamanan yang mempunyai kemungkinan untuk

berpengaruh terhadap persepsi konsumen.

5.4 Saran

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat diuji dengan menggunakan metode

analisis data yang berbeda, kemudian factor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi

persepsi konsumen juga dapat diteliti lebih lanjut seperti cirta toko, merek produk,

kenyamanan, atmosfer toko, pelayanan dan lain sebagainya. Yang mempunyai


(3)

ANALISIS PENGARUH MEREK TOKO VS MEREK

NASIONAL TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN

DI BANDUNG

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh,

Sidang Sarjana Strara 1 (S-1)

Oleh

Jerry Dwitanto

1352213

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat yang telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelasikan tugas akhir yang berjudul

“Analisis Pengaruh Merek Nasional Vs Merek Toko Terhadap Persepsi

Konsumen di Bandung” denagn sebaik-baiknya.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan.penelitian ini hanya berfokus terhadap persepsi konsumen secara umum terhadap produk tanpa melibatkan factor-faktor lain yang mungkin bissa mempengaruhi seperti kenyamanan, pengalaman, citra toko dan lain sebagainya.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.

1. Ibu A. Rinny Maharsi, S.E.,M.M selaku pembimbing Tugas Akhir.

2. Ibu Nonie Magdalena, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen dan juga pengajar mata kuliah Metode Riset Bisnis dan Seminar Manajemen Pemasaran.

3. Keluarga yang selalu memberikan dukungan selama ini. 4. Pihak-pihak yang tidak bias disebutkan satu per satu.

Ahir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan kasih dan berkatNya kepada semua pihak atas segala kebaikan dan bantuan yang yang telah diberikan.

Bandung, Desember 2016


(5)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

AC Nielsen Company., 2008., Trade –Winds : What’s Going On in Retail Land. Collins-Dodd, C., dan Lindley., T, 2003., Store brands and retail differentiation: the

influence of store image and store brand attitude on store own brand perceptions. Journal of Retailing and Consumer Services Vol. 10, Issue 6, November 2003, Pages 345–352.

Kotler, Philip, 1998. Dasar-dasar Pemasaran, alih bahasa : Wilhelnus W. Bakowatun, S.E, Intermedia, Jakarta.

Kotler, Philip dan Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2001. Marketing Management, Preahallindo, Jakarta.

Kotler, Philip (2002), Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Milenium, PT. Prebalindo, Jakarta.

Keller, K. L., 2003., Strategic Brand Management : Building, Measuring And Managing Brand Equity. New Jersey: Prentice Hall.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2004. Marketing : An Introduction, Prentice Hall PTR, Jakarta.

Kotler, Philip., dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas Jilid 1&2. Terjemahan oleh Adi Maulana dan Wibi Hardani. Jakarta: Erlangga.

Manikandan, M., 2012. “Theory Building on Private label Brands: A Literature

Review” The IUP Journal of Brand Management, Vol. IX, No. 2, 2012.

Hendri Ma’ruf, 2006, Pemasaran Ritel, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama,

Morrisan,M.A. 2010. Periklanan. Jakarta : Prenadamedia Group

Purba, Johanes S., 2012. Analisis Pengaruh Persepsi Nilai Konsumen Terhadap

Minat Beli Produk Private label Hypermarket Carrefour Di Kota Semarang. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas


(6)

Universitas Kristen Maranatha

Setianingsih, Agustina B., 2010. Pengaruh Persepsi Atribut Produk Teh Celup

Sariwangi Terhadap Loyalitas Konsumen. Skripsi Program S1 Fakultas

Pertanian Univeritas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).

Simamora, 2003. Membongkar Kotak Hitam Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung

Tjiptono, F., 2005. Brand Management dan Strategy. Yogyakarta: Penerbit Andi

Utami, C.W., 2006., Upaya Relasional dan Outcome Relasional dalam Membangun Retensi Pelanggan pada Peritel (Studi Pada Ritel Orientasi Makanan Skala Besar). Jurnal Widya Manajemen dan Akuntasi, Vol. 6 No. 3, hal. 271 – 301. Utami, C. W., 2006. Manajemen Ritel (Strategi dan Implementasi Ritel Modern),

Jakarta: Salemba Empat.

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/brand-equity-kekuatan-suatu-merek.html

http://organisasi.org/strategi-jenis-macam-dan-pengertian-merek-merk-brand-produk-barang-dan-jasa-manajemen-pemasaran


Dokumen yang terkait

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP MEREK NASIONAL VS MEREK GLOBAL (Eksperimen dengan metode blind dan non-blind test terhadap produk Cokelat Monggo vs Cadbury).

0 4 14

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP MEREK NASIONAL VS MEREK GLOBAL PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP MEREK NASIONAL VS MEREK GLOBAL (Eksperimen dengan metode blind dan non-blind test terhadap produk Cokelat Monggo vs Cadbury).

0 4 17

PENDAHULUAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP MEREK NASIONAL VS MEREK GLOBAL (Eksperimen dengan metode blind dan non-blind test terhadap produk Cokelat Monggo vs Cadbury).

1 7 9

Landasan teori PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP MEREK NASIONAL VS MEREK GLOBAL (Eksperimen dengan metode blind dan non-blind test terhadap produk Cokelat Monggo vs Cadbury).

5 45 22

PENUTUP PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP MEREK NASIONAL VS MEREK GLOBAL (Eksperimen dengan metode blind dan non-blind test terhadap produk Cokelat Monggo vs Cadbury).

0 3 51

ANALISIS PENGARUH KESADARAN MEREK, PERSEPSI KUALITAS, DAN LOYALITAS MEREK TERHADAP Analisis Pengaruh Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, Dan Loyalitas Merek Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Produk Private Label Indomaret.

0 3 11

ANALISIS PENGARUH KESADARAN MEREK, PERSEPSI KUALITAS, DAN LOYALITAS MEREK TERHADAP Analisis Pengaruh Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, Dan Loyalitas Merek Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Produk Private Label Indomaret.

0 2 16

Analisis Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Ekuitas Merek pada Minat Beli Konsumen di Toko Rumah Mode Bandung.

0 1 25

ANALISIS PENGARUH ELEMEN KUNCI MANAJEMEN MEREK TERHADAP KOMITMEN MEREK (Studi pada Toko UD Rukun Tani Karangdowo Klaten)

1 1 104

Analisis pengaruh kepercayaan atas merek terhadap ekuitas merek

1 1 68