Analisis Pengaruh Entrepreneurial Leadership terhadap Product Innovation pada Dunia Pengusaha Muda di Bandung.

ABSTRAK

Usaha mikro dan kecil memiliki peran yang tidak kalah penting dalam
mendukung perekonomian suatu negara karena dapat menjadi ujung tombak
industri nasional, menciptakan lapangan pekerjaan tapi juga berkontribusi
mengatasi masalah pengangguran di Indonesia. Di Indonesia sendiri, menurut
sensus ekonomi tahun 2006 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS),
menunjukan bahwa seluruh perusahaan/usaha di luar sektor pertanian tercatat
sebanyak 22,7 juta. Entrepreneurial Leadership sangat penting dimiliki dalam
sebuah industri untuk tetap bertahan dan berkembang ditengah – tengah
persaingan yang semakin ketat karena tidak semua entrepreneur memiliki
entrepreneurial leadership. Selain memiliki entrepreneurial leadership, inovasi
juga merupakan bagian penting dalam keberhasilan suatu usaha. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah anggota organisasi Dunia Pengusaha
Bandung yang masih aktif sejumlah 162 orang. Dari hasil penelitian pada variabel
entrepreneurial leadership, dimensi visionary memiliki skor paling tinggi.
Sedangkan skor terendah terdapat pada dimensi innovativeness. Pada variabel
product innovation, dimensi dengan skor tertinggi terdapat pada dimensi quality.
Sedangkan skor terendah terdapat pada dimensi radical innovation. Secara
keseluruhan dapat disimpulkan bahwa variabel product innovation dipengaruhi
positif dan signifikan oleh entrepreneurial leadership.

Kata kunci: Entrepreneurial Leadership, product innovation, usaha mikro dan
kecil

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Micro and small businesses have a role that is no less important in supporting the
economy of a country because it can be the spearhead of the national industry;
creating jobs, but also contribute to overcoming the problem of unemployment in
Indonesia. In Indonesia alone, according to the 2006 economic census conducted
by the Badan Pusat Statistik (BPS), showed that all companies / businesses
outside the agricultural sector stood at 22.7 million. Entrepreneurial Leadership
is very important in an industry to survive and thrive amid - amid increasing
competition as not all entrepreneurs have entrepreneurial leadership. In addition
to having entrepreneurial leadership, innovation is also an important part in the
success of a business. The sample in this study is a member organization of Dunia
Pengusaha Muda in Bandung that still active in the organization. There are 162

people used as respondents. It can be seen from the variable entrepreneurial
leadership, dimensions with the highest scores are in the visionary dimension.
While the lowest scores are the innovativeness. It can be seen also in variables
product innovation, dimensions with the highest scores is on the dimensions of
quality. While the lowest scores are the radical innovation. Overall it can be
concluded that the variable product innovation positively and significantly
influenced by entrepreneurial leadership.
Keywords: Entrepreneurial Leadership, product innovation, micro and small
business

viii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………….

i


HALAMAN PENGESAHAN……………………………...

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………...

iii

KATA PENGANTAR……………………………………..

iv

ABSTRAK………………………………………………….

vii

ABSTRACT…………………………………………………

viii


DAFTAR ISI……………………………………………….

ix

DAFTAR GAMBAR……………………………………….

xiv

DAFTAR TABEL…………………………………………..

xv

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………….

xix

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian……………………..


1

1.2 Rumusan Masalah………………………………

5

1.3 Tujuan Penelitian……………………………….

6

1.4 Manfaat Penelitian……………………………...

6

BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Usaha Mikro dan Kecil………………….

8


2.1.2 Faktor keberhasilan……………………..

9

2.1.3 Entrepreneur…………………………….

11

2.1.4 Entrepreneurial Leadership…………….

11

ix

Universitas Kristen Maranatha

2.1.5 Product Innovation………………………

15


2.2 Rerangka Teori Fungsi…………………………

17

2.3 Penelitian Terdahulu………………………….

18

2.4 Rerangka Pemikiran……………………………

22

2.5 Pengembangan Hipotesis……………………….

23

2.6 Model Penelitian………………………………..

23


BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian…………………………………

24

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi………………..........................

24

3.2.2 Sampel………………............................

25

3.3 Definisi Operasional Variabel………………….

26

3.4 Teknik Pengumpulan Data……………………...


32

3.5 Teknik Analisis Data……………….................

35

3.5.1 Uji Validitas Instrumen……..………….

35

3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen………………

35

3.5.3 Uji Normalitas……………………………

37

3.5.4 Uji Heteroskedastisitas………………….


38

3.5.5 Statistik Deskriptif………………..……..

38

3.5.6 Regresi Linier Sederhana
Induktif…..………..………..……….……

x

39

Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Uji Validitas……………………....

41


4.1.2 Hasil Uji Reliabilitas…………………….

46

4.1.3 Hasil Uji Normalitas…………………….

47

4.1.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas…………..

49

4.1.5Hasil Analisis Deskriptif………………..

50

4.1.6 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
Induktif ………………………………………..

62

4.2 Pembahasan…………………………………….

64

4.3 Perbandingan Dengan Hasil Riset Empiris……..

66

BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan……………………………………..

67

5.2 Keterbatasan Penelitian………………………...

67

5.3 Implikasi Penelitian…………………………….

68

5.4 Saran……………………………………………

69

DAFTAR PUSTAKA……………………………………...

70

LAMPIRAN……………………………………………….

72

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)….

87

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1

Rerangka Teori Fungsi………………………

17

Gambar 2.2

Rerangka Pemikiran…………………………

22

Gambar 2.3

Model Penelitian……………………………..

23

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1

Kriteria UMKM……………………………………

9

Tabel 2.2

Riset Empiris………………………………………

18

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel……………………..

26

Tabel 3.2

Skala Likert………………………………………..

34

Tabel 3.3

Kelas interval untuk mean…………………………

38

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas Entrepreneurial Leadership…..

40

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas Product Innovation……………

43

Tabel 4.3

Hasil Uji Reliabilitas Entrepreneurial Leadership…

45

Tabel 4.4

Hasil Uji Reliabilitas Product Innovation…………

46

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas Entrepreneurial Leadership dan
Product Innovation…………………………………

47

Tabel 4.6

Hasil Uji Heteroskedastisitas……………………….

49

Tabel 4.7

Hasil Dimensi Able to Motivate……………………..

50

Tabel 4.8

Hasil Dimensi Visionary…………………………….

51

Tabel 4.9

Hasil Dimensi Proactive…………………………….

52

Tabel 4.10

Hasil Dimensi Innovativeness ……………………….

53

Tabel 4.11

Hasil Dimensi Risk Taking…………………………..

54

Tabel 4.12

Hasil Dimensi Achievement Oriented………………..

55

Tabel 4.13

Hasil Dimensi Persistence…………………………..

56

Tabel 4.14

Hasil Dimensi Radical Innovation…………………..

57

Tabel 4.15

Hasil Dimensi Incremental Innovation………………

58

Tabel 4.16

Hasil Dimensi Design……………………………….

59

Tabel 4.17

Hasil Dimensi Product Varian………………………

60

xiii

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.18

Hasil Dimensi Quality………………………………

61

Tabel 4.19

Analisa Regresi Uji T……………………………….

62

Tabel 4.20

Analisa Regresi R Square…………………………..

63

xiv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
A. Kuesioner Penelitian………………………………………..

70

B. Hasil Pengujian……………………………………………..

75

xv

Universitas Kristen Maranatha

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usaha mikro dan kecil memiliki peran yang tidak kalah penting
dalam mendukung perekonomian suatu negara karena dapat menjadi ujung
tombak industri nasional, menciptakan lapangan pekerjaan tapi juga
berkontribusi mengatasi masalah pengangguran di Indonesia. Di Indonesia
sendiri, menurut sensus ekonomi tahun 2006 yang dilaksanakan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukan bahwa seluruh perusahaan/usaha
di luar sektor pertanian tercatat sebanyak 22.7 juta. Dibandingkan tahun
1996, jumlah perusahaan/usaha meningkat 6.3 juta atau 3.32 persen per
tahun. Jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 50 juta orang.
Berdasarkan skala usaha, sebagian besar perusahaan/usaha
merupakan Usaha Mikro (UM) dan Usaha Kecil (UK), dengan persentase
masing-masing 83.43 persen dan 15.84 persen. Sedangkan jumlah
perusahaan/usaha yang merupakan Usaha Menengah dan Besar (UMB)
hanya 166.4 ribu atau tidak lebih dari satu persen terhadap seluruh
perusahaan/usaha.
Perkembangan jumlah unit usaha industri Industri

Kecil,

Menengah dan Besar juga dirasakan oleh Jawa Barat. Menurut BPS, di
Jawa Barat jumlah unit usaha tahun 2009 – 2012 mengalami peningkatan
sebesar 4.9 ribu unit usaha atau 2.43 persen.
Keberhasilan sebuah usaha tidak terlepas dari peran entrepreneur
yang memiliki entrepreneurial leadership dalam menjalankan bisnis
1

Universitas Kristen Maranatha

B A B I PE NDA HULUA N |2

mereka. Entrepreneurial Leadership adalah pemimpin yang bertanggung
jawab dalam menyusun, mengelola, memanfaatkan dan mengubah
kesempatan menjadi ide yang dapat dijual dan dipasarkan, memberi nilai
tambah dengan memanfaatkan upaya, waktu, biaya atau kecakapan dengan
tujuan mendapatkan keuntungan dan dengan mengukur resiko. (Steven
Tanutama, 2013)
Entrepreneurial Leadership sangat penting dimiliki dalam sebuah
industri untuk tetap bertahan dan berkembang ditengah – tengah
persaingan yang semakin ketat karena tidak semua entrepreneur memiliki
entrepreneurial leadership.
Adapun hal – hal yang memotivasi penulis melakukan penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Dari data yang penulis dapatkan, dari 327 pemilik usaha yang
tergabung di Dunia Pengusaha Muda, hanya ada beberapa
pemilik usaha yang mampu berinovasi, baik inovasi produknya
atau penggunaan metode produksi yang baru. Sebagian besar
produk-produk yang ditawarkan adalah produk yang memang
sudah sering dijual sebelumnya. Maka dari itu, penulis ingin
mengetahui apakah entrepreneurial leadership seorang pelaku
bisnis mempengaruhi product innovation dari usaha yang
sedang dijalankannya.
b. Karena produk yang dijual oleh anggota Dunia Pengusaha
Muda terkesan monoton walaupun adapula pemilik usaha yang

Universitas Kristen Maranatha

B A B I PE NDA HULUA N |3

dapat melakukan inovasi produk dan memperkenalkan metode
produksi yang baru.
Selain

memiliki

entrepreneurial

leadership,

inovasi

juga

merupakan bagian penting dalam keberhasilan suatu usaha. Inovasi telah
menjadi salah satu faktor yang dapat memberikan kesuksesan dari sebuah
usaha dalam pasar saat ini. Tetapi, variasi dari produk yang ditawarkan
oleh pemilik usaha cenderung monoton dan hanya itu – itu saja. Terjadi
kesenjangan akan adanya tuntutan inovasi agar usaha yang dijalankan bisa
menjadi usaha yang sukses dan dapat bersaing di pasar.
Oleh

karena

itu,

penulis

ingin

memahami

karakteristik

entrepreneurial leadership dan product innovation dari anggota Dunia
Pengusaha Muda. Penulis akan mencoba melakukan replikasi dari
penelitian terdahulu yang akan dilakukan pada UMK yang ada di Bandung
khususnya pada anggota dari Dunia Pengusaha Muda. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui apa yang dibutuhkan agar pemilik usaha dapat terus
berkembang dan dapat bersaing dalam negeri maupun luar negeri. Dan
apakah variable entrepreneurial leadership dan product innovation ini
masih relevan untuk digunakan pada objek penelitian yang akan
dilakukan.
Dunia

Pengusaha

Muda

adalah

suatu

organisasi

yang

mengumpulkan pengusaha – pengusaha muda. Tercatat ada 327 orang
yang bergabung di Dunia Pengusaha Muda yang berkecimpung di

Universitas Kristen Maranatha

B A B I PE NDA HULUA N |4

berbagai jenis industri. Para pemilik usaha harus terus melakukan inovasi
agar bisa bersaing dengan pengusaha dalam negeri maupun luar negeri.
Setelah mendapatkan data mengenai anggota Dunia Pengusaha
Muda, ditemukan masalah berupa kurangnya inovasi dari para pemilik
usaha di Dunia Pengusaha Muda. Ini terlihat dari variasi produk yang
ditawarkan para pemilik usaha yang monoton. Hanya ada beberapa
pemilik usaha yang mampu melakukan inovasi pada produk dan
memperkenalkan metode produksi baru.
Para pemilik usaha juga kurang mampu melihat dan membaca
peluang yang terjadi di pasar, itu sebabnya produk yang mereka tidak
bervariasi dan cenderung menjual produk yang sudah sering dijual. Para
pemilik usaha kurang mampu memperkenalkan dan mengembangkan produk
dengan menggunakan teknologi/metode produksi baru

dan cenderung

melakukan metode produksi yang sama dengan bisnis-bisnis yang sudah
ada sebelumnya dikarenakan produk/jasa yang ditawarkan tidak bervariasi.
Batasan masalah berupa alasan pemilihan ruang lingkup adalah
pada variable entrepreneurial leadership dan product innovation. Pada
penelitian

yang

dilakukan

oleh

Febrika

Kusmintarwanto

(2014)

menyatakan bahwa variable product innovation dipengaruhi oleh
entrepreneurial leadership. Steven Tanutama dan Retno Ardianti (2013)
menunjukan bahwa responden yang memiliki entrepreneurial leadership
telah melakukan inovasi pada usaha mikro dan kecil.

Universitas Kristen Maranatha

B A B I PE NDA HULUA N |5

Dari uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
untuk mengetahui pengaruh entrepreneurial leadership terhadap product
innovation pada anggota Dunia Pengusaha Muda.

1.2 Rumusan Masalah
Entrepreneurial Leadership sangat penting dimiliki oleh setiap
entrepreneur untuk tetap dapat bertahan dan mengembangkan usahanya.
Jumlah unit usaha yang terus berkembang setiap tahunnya, menuntut
pemilik usaha agar mampu berinovasi pada produk atau memperkenalkan
metode produksi baru. Berdasarkan uraian latar belakang, maka penulis
merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Seberapa tinggi dimensi entrepreneurial leadership?
2. Seberapa tinggi dimensi product innovation?
3. Adakah pengaruh entrepreneurial leadership terhadap product
innovation?

Universitas Kristen Maranatha

B A B I PE NDA HULUA N |6

1.3 Tujuan Penelitian
Setelah melakukan latar belakang dan rumusan masalah, dapat dirumuskan
tujuan dari penelitian ini, yaitu:
1. Menggambarkan entrepreneurial leadership pada anggota Dunia
Pengusaha Muda di Bandung.
2. Menggambarkan product innovation pada anggota Dunia Pengusaha
Muda di Bandung.
3. Serta

mengetahui

dan

menjelaskan

pengaruh

entrepreneurial

leadership terhadap product innovation.

1.4 Manfaat penelitian
Manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi peneliti
Dengan adanya penelitian ini peneliti dapat menambah wawasan
mengenai

entrepreneurial

leadership

dan

kaitannya

terhadap

kemampuan berinovasi.
2. Manfaat bagi praktisi bisnis
Penelitian ini para pelaku bisnis dapat memahami dunia bisnis yang
sebenarnya dan dapat memperluas wawasan mengenai entrepreneurial
leadership dan kaitannya terhadap kemampuan berinovasi sehingga
para pelaku bisnis dapat bersaing dalam persaingan dalam negeri
maupun luar negeri
3. Manfaat bagi pemerintah

Universitas Kristen Maranatha

B A B I PE NDA HULUA N |7

Dengan

adanya

penelitian ini, pemerintah dapat

mengetahui

keterbatasan dari pengusaha muda di Bandung terhadap bisnis yang
dijalankan dan kedepannya dapat mengatasi keterbatasan yang
dihadapi oleh para pengusaha

Universitas Kristen Maranatha

BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan:
a. Berdasarkan

hasil

analisa

deskriptif

variabel

entrepreneurial

leadership, dapat diketahui bahwa dimensi dengan skor paling tinggi
terdapat pada dimensi visionary. Sedangkan skor terendah terdapat
pada dimensi innovativeness.
b. Dari hasil analisa deskriptif variabel product innovation, dapat
diketahui bahwa dimensi dengan skor tertinggi terdapat pada dimensi
quality. Sedangkan skor terendah terdapat pada dimensi radical
innovation.
c. Dari hasil analisa regresi, dapat disimpulkan bahwa variabel product
innovation dipengaruhi oleh entrepreneurial leadership.

5.2 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan yang penulis hadapi adalah sebagai berikut:
a. Populasi dan sampel yang digunakan terbatas hanya bersumber dari
pemilik usaha yang tergabung dalam organisasi Dunia Pengusaha
Muda, sehingga data yang dihasilkan tidak mewakili semua pemilik
usaha di Kota Bandung.
b. Variabel yang digunakan dalam penelitian hanya terdapat dua variabel.
Yaitu variabel entrepreneurial leadership dan product innovation.

67

Universitas Kristen Maranatha

B A B V P E N U T U P | 68

c. Hanya terdapat dua belas dimensi dan tiga puluh lima indikator
dikarenakan sumber penelitian ini berasal dari penelitian sebelumnnya.

5.3 Implikasi Penelitian
a. Implikasi teoritis
Pada penelitian ini, didapatkan bahwa anggota Dunia Pengusaha Muda
merupakan orang yang visionary dan selalu memperhatikan kualitas
dari produk yang ditawarkan.

b. Implikasi manajerial
Para pemilik usaha harus memiliki inovasi baik pada produk maupun
metode produksi agar usaha yang dijalankannya dapat berkembang dan
bersaing ditengah perkembangan jumlah unit usaha. Pemilik usaha
juga harus terus bertahan pada pekerjaannya meski penuh tantangan

c. Implikasi metodologi
Metode pada penelitian ini hanya menggunakan sampel yang ada di
Bandung dan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian hanya
162 responden. Untuk kedepannya, diharapkan penelitian mengenai
entrepreneurial leadership dan product innovation dapat mencakup
Jawa Barat, bahkan seluruh Indonesia dan menggunakan jumlah
sampel yang lebih besar.

Universitas Kristen Maranatha

B A B V P E N U T U P | 69

5.4 Saran
Saran dibuat berdasarkan kesimpulan dari rumusan masalah dan hasil
penelitian, serta keterbatasan penelitian sehingga bisa menjadi masukan
bagi pihak lain untuk melakukan penelitian yang lebih baik lagi.
a. Saran bagi pemerintah agar pemerintah membuat penyuluhan tentang
inovasi produk kepada pengusaha muda sehingga para pengusaha
muda dapat berkembang dan bersaing di pasar dalam negeri maupun
pasar luar negeri
b. Saran bagi peneliti, dapat memahami dunia bisnis yang sebenarnya dan
dapat memperluas wawasan mengenai entrepreneurial leadership dan
kaitannya terhadap kemampuan berinovasi pada Dunia Pengusaha
Muda.
c. Saran bagi responden, memberikan masukan dan saran untuk
kemajuan usaha yang sedang dijalani sehingga dapat menciptakan
inovasi produk dan akan membuat usahanya terus berkembang. Juga
dapat mempertahankan sifat-sifat entrepreneurial leadership yang
sudah baik dan terus meningkatkannya agar bisa menjadi entrepreneur
yang sukses.

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. (2000). Kewirausahaan. Penerbit ALFABETA, Bandung.
Darling, J., Keeffe, M., & Ross, J. (2007). Entrepreneurial Leadership Strategies
and Values: Keys to Operational Excellence. Journal of Small Business
and Entrepreneurship. 16(2), 108-109
De Jong, J & Hartog, D D. 2003. Leadership as a determinant of innovative
behavior

A

Conceptual

framework.

http://www.eim.net/pdf-

ez/H200303.pdf. 21 April 2006
Hartini, S. (2012). Peran Inovasi: Pengembangan Kualitas Produk dan Kinerja
Bisnis. JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN Vol. 14 (No. 1).
Hal 82 – 88.Goossen, Richard J. (2007). Entrepreneurial Leaders:
Reflection on Faith at Work. Vancouver: Trinity Western University
Publishing.
Kusmintarwanto, F. (2014). Analisa pengaruh antara Entrepreneurial Leadership
dan Product Innovation pada industri makanan dan minuman di Jawa
Timur. AGORA Vol. 2. (No. 2), hal 1 – 8.
Jogiyanto Hartono. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman – pengalaman. Cetakan Ketiga. Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Junianto, R. dan Harjanti. (2013). Analisa Inovasi Produk pada Sektor Usaha
Fornal dan Informal di Jawa Timur. AGORA Vol. 1. (No. 3). hal 1 – 5.
Rubianto, Billy. (2015). Dampak Inovasi Produk terhadap Kinerja Pemasaran
(Studi Kasus pada Peluncuran Produk Baru dalam Industri Rokok).
AGORA Vol. 3. (No. 1). Hal 1 – 8
Suwignyo, P. dan Ardianti. (2013). Entrepreneurial Leadership pada pengusaha
mikro dan kecil di Jawa Timur. AGORA Vol. 1. (No. 3), hal 2 – 8.

70

Universitas Kristen Maranatha

71

Sugiyono. & Susanto, A. (2015). Cara Mudah Belajar SPSS dan LISREL: Teori
dan Aplikasi untuk Analisis Data Penelitian. Cetakan Kesatu. Penerbit
ALFABETA, Bandung.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedelapanbelas. Penerbit
ALFABETA, Bandung.
Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis. Edisi Kedua. Penerbit Andi, Yogyakarta
Tanutama, S dan Ardianti. (2013). Analisa deskriptif Entrepreneurial Leadership
dan Inovasi Produk pada pengusaha mikro dan kecil di Jawa Timur.
AGORA Vol. 1 (No. 3), hal 1 – 8.

Universitas Kristen Maranatha