Penggunaan Kelompok Obat Penginduksi Kerusakan Hati pada Pasien Rawat Inap Penderita Penyakit Hati di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi.

ABSTRAK

Kerusakan hati oleh obat merupakan masalah kesehatan manusia yang serius. Salah
satu faktor resikonya ialah adanya gangguan fungsi hati. Penelitian observasional ini
bertujuan untuk mengetahui penggunaan obat penginduksi penyakit hati pada pasien
rawat inap penderita penyakit hati dan dampaknya terhadap perubahan fungsi hati di
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi. Data dikumpulkan secara retrospektif pada
periode 2010-2011 dari rekam medis pasien dengan populasi total 122 pasien, 69
pasien (57,98%) termasuk kriteria inklusi, 53 pasien (44,53%) diekslusi, total subjek
penelitian sebanyak 69 pasien (57,98%). Sebanyak 64 pasien (92,75%) menggunakan
obat penginduksi kerusakan hati dan 5 pasien (7,25%) tidak menggunakannya. Obat
penginduksi kerusakan hati yang paling banyak digunakan yaitu ranitidin (25,5%),
parasetamol (14,5%), dan omeprazole (11,4%). Terdapat 2 pasien (3,1%) pengguna
obat penginduksi kerusakan hati yang mendapat perlakuan khusus dan 62 pasien
(96,9%) tidak mendapatkannya. Sejumlah 6,25% pasien penderita penyakit hati yang
mendapat obat penginduksi kerusakan hati mengalami penurunan parameter klinik
fungsi hati. Tingkat penggunaan obat penginduksi kerusakan hati masih tinggi pada
pasien penyakit hati dan sebagian besar diberikan tanpa perlakuan khusus. Diperlukan
penelitian lebih lanjut dan mendalam untuk mengetahui penggunaan obat
penginduksi kerusakan hati.


Kata Kunci : Obat penginduksi kerusakan hati, gangguan fungsi hati, retrospektif

i

ABSTRACT

Drug induced liver injury (DILI) is a serious human health problems. Pre-existing
liver dysfunction (LD) are risk factor of drug induced liver injury (DILI). This
observational study aims to determine the use of drug induced liver injury (DILI) in
hospitalized patients with liver disease (LD) and its impact on changes in liver
function in Bekasi general hospital. Data were collected retrospectively in the period
2010-2011 from patient's and total population were 122 patients, including 69
patients (57,98%) inclusion criteria, 53 patients (44,53%) exclusion criteria, a total
of 69 patients (57,98%) as research subjects, total of 64 patients (92,75%) used drug
induced liver injury (DILI) and 5 patients (7,25 %) did not use it. The most drug
induced liver injury (DILI) widely used were ranitidine (25,5%), paracetamol
(14,5%), and omeprazole (11,4%). There were 2 patients (3,1%) got special
treatment and 62 patients (96,9%) did not get it. Some 6,25% patients with liver
disease who received drug induced liver injury decrease liver function clinical
parameters. Drug induced liver injury (DILI) usage rates were still high in patients

with LD and most were given without special treatment. Further research is needed
to determine the depth and the use of drug induced liver injury.

Keywords : Drug induced liver injury, liver dysfunction, retrospective

ii