ASURANSI SOSIAL SEBAGAI ALTERNATIF PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA RUMAH TANGGA DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG JAMINAN SOSIAL NASIONA.
ABSTRAK
ASURANSI SOSIAL SEBAGAI ALTERNATIF PERLINDUNGAN HUKUM
TERHADAP PEKERJA RUMAH TANGGA DITINJAU DARI KITAB
UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG JAMINAN SOSIAL NASIONAL
AHMAD ADISAJJANA
110110110415
Berdasarkan Undang-undang Dasar 1945, setiap warga negara
Indonesia berhak mendapatkan suatu jaminan sosial yang mana hal ini
merupakan suatu bentuk dari perlindungan yang diberikan oleh konstitusi
nasional Indonesia dalam hal pemenuhan kebutuhan warga Negara untuk
memenuhi kehidupannya, sehingga pelaksanaan jaminan sosial tersebut
menjadi wajib bagi setiap warga negara Indonesia. Pekerja rumah tangga
sebagai pekerja belum mendapatkan suatu perlindungan berupa jaminan
sosial karena tidak termasuk kedalam kategori pekerja yang dilindungi
oleh Undang-undang Ketenagakerjaan. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan pekerja rumah tangga
tidak dilindungi oleh Undang-undang Ketenagakerjaan, serta mencari
perlindungan alternatif melalui Undang-undang jaminan sosial guna
melindungi pekerja rumah tangga dari risiko kerja yang mereka hadapi.
Metode pendekatan yang digunakan peneliti adalah yuridis normatif
yang menitikberatkan penelitian pada data sekunder dengan spesifikasi
penelitian deskriptif analitis yaitu menganalisis kaitan antara peraturan
perundang-undangan yang berlaku dengan teori-teori hukum dan praktik.
Data yang diperoleh berupa data sekunder dari bahan hukum primer,
sekunder dan tersier melalui penelitian lapangan yang diperoleh
berdasarkan hasil wawancara.
Hasil penelitian kali ini menunjukan pekerja rumah tangga telah
melakukan suatu hubungan hukum menurut Kitab Undang-undang Hukum
Perdata dalam proses bekerja. Namun hubungan hukum tersebut tidak
mengakibatkan pekerja rumah tangga masuk kedalam pekerja sektor
formal sehingga tidak dilindungi oleh Undang-undang Ketenagakerjaan
yang berakibat tidak mendapatkan asuransi pekerja pada umumnya.
Berdasarkan peraturan menteri yang ada, pihak pengguna pekerja rumah
tangga diwajibkan memberikan jaminan sosial kepada mereka, dengan
mekanisme yang telah ditetapkan melalui Undang-undang sistem jaminan
sosial nasional. Hal ini memberikan alternatif perlindungan hukum
terhadap pekerja rumah tangga dengan memberikan asuransi sosial untuk
mengalihkan risiko kerja.
iv
ASURANSI SOSIAL SEBAGAI ALTERNATIF PERLINDUNGAN HUKUM
TERHADAP PEKERJA RUMAH TANGGA DITINJAU DARI KITAB
UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG JAMINAN SOSIAL NASIONAL
AHMAD ADISAJJANA
110110110415
Berdasarkan Undang-undang Dasar 1945, setiap warga negara
Indonesia berhak mendapatkan suatu jaminan sosial yang mana hal ini
merupakan suatu bentuk dari perlindungan yang diberikan oleh konstitusi
nasional Indonesia dalam hal pemenuhan kebutuhan warga Negara untuk
memenuhi kehidupannya, sehingga pelaksanaan jaminan sosial tersebut
menjadi wajib bagi setiap warga negara Indonesia. Pekerja rumah tangga
sebagai pekerja belum mendapatkan suatu perlindungan berupa jaminan
sosial karena tidak termasuk kedalam kategori pekerja yang dilindungi
oleh Undang-undang Ketenagakerjaan. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan pekerja rumah tangga
tidak dilindungi oleh Undang-undang Ketenagakerjaan, serta mencari
perlindungan alternatif melalui Undang-undang jaminan sosial guna
melindungi pekerja rumah tangga dari risiko kerja yang mereka hadapi.
Metode pendekatan yang digunakan peneliti adalah yuridis normatif
yang menitikberatkan penelitian pada data sekunder dengan spesifikasi
penelitian deskriptif analitis yaitu menganalisis kaitan antara peraturan
perundang-undangan yang berlaku dengan teori-teori hukum dan praktik.
Data yang diperoleh berupa data sekunder dari bahan hukum primer,
sekunder dan tersier melalui penelitian lapangan yang diperoleh
berdasarkan hasil wawancara.
Hasil penelitian kali ini menunjukan pekerja rumah tangga telah
melakukan suatu hubungan hukum menurut Kitab Undang-undang Hukum
Perdata dalam proses bekerja. Namun hubungan hukum tersebut tidak
mengakibatkan pekerja rumah tangga masuk kedalam pekerja sektor
formal sehingga tidak dilindungi oleh Undang-undang Ketenagakerjaan
yang berakibat tidak mendapatkan asuransi pekerja pada umumnya.
Berdasarkan peraturan menteri yang ada, pihak pengguna pekerja rumah
tangga diwajibkan memberikan jaminan sosial kepada mereka, dengan
mekanisme yang telah ditetapkan melalui Undang-undang sistem jaminan
sosial nasional. Hal ini memberikan alternatif perlindungan hukum
terhadap pekerja rumah tangga dengan memberikan asuransi sosial untuk
mengalihkan risiko kerja.
iv