FUNGSI KOMITE PRIVATISASI DALAM UU NO.19 TAHUN 2003 TENTANG BUMN DAN KEPPRES NO.47 TAHUN 2014 TENTANG KOMITE PRIVATISASI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) DALAM RANGKA MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT.
FUNGSI KOMITE PRIVATISASI DALAM UNDANG-UNDANG NO.19
TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DAN
KEPUTUSAN PRESIDEN NO.47 TAHUN 2014 TENTANG KOMITE
PRIVATISASI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) DALAM
RANGKA MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT
Claudya Revina
110110110251
Privatisasi merupakan salah satu kebijakan yang diambil
pemerintah guna meningkatkan kinerja dan nilai tambah perusahaan.
Privatisasi memiliki tujuan, salah satunya adalah untuk meningkatkan
kepemilikan masyarakat atas saham persero. Dalam melaksanakan
privatisasi, Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 mengamanatkan untuk
membentuk sebuah badan yang dapat menjadi wadah kordinasi antar
sektor terkait jenis kebijakan privatisasi adalah kebijakan lintas sektoral.
Alhasil dibentuklah Komite Privatisasi. Hingga saat ini, kebiijakan
privatisasi masih dianggap sebagian kalangan sebagai kebijakan yang
hanya dilakukan demi tujuan beberapa golongan saja bukan masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut timbul pertanyaan apakah peran Komite
Privatisasi dalam proses privatisasi dan kendala hukum apa saja yang
dihadapi Komite Privatisasi dalam mencapai tujuan privatisasi. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis peran Komite Privatisasi dan kendala
hukum yang dihadapi Komite Privatisasi dalam mencapai tujuan privatisasi
berdasarkan Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha
Milik Negara dan Keputusan Presiden No. 47 Tahun 2014 Tentang Komite
Privatisasi Perusahaan Perseroan (Persero)
Penulis menggunakan metode penilitian yuridis normatif dan
analisa kasus dalam menjawab permasalahan dalam skripsi ini dengan
menitikberatkan pada penelitian kepustakaan dan data sekunder yang
berkaitan dengan hukum ekonomi dan hukum perusahaan.
Terdapat dua hal yang diperoleh sebagai hasil penelitian ini.
Pertama Komite Privatisasi tidak hanya berperan sebagai wadah kordinasi
antar sektor tetapi juga sebagai pemberi arahan dalam pelaksanaan
proses privatisasi. Kedua, kendala yang dihadapi komite privatisasi dalam
mencapai tujuan privatisasi adalah ketidakpercayaan masyarakat
terhadap kebijakan privatisasi dan perencanaan yang kurang matang
dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pelaksanaan
privatisasi.
iv
TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DAN
KEPUTUSAN PRESIDEN NO.47 TAHUN 2014 TENTANG KOMITE
PRIVATISASI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) DALAM
RANGKA MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT
Claudya Revina
110110110251
Privatisasi merupakan salah satu kebijakan yang diambil
pemerintah guna meningkatkan kinerja dan nilai tambah perusahaan.
Privatisasi memiliki tujuan, salah satunya adalah untuk meningkatkan
kepemilikan masyarakat atas saham persero. Dalam melaksanakan
privatisasi, Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 mengamanatkan untuk
membentuk sebuah badan yang dapat menjadi wadah kordinasi antar
sektor terkait jenis kebijakan privatisasi adalah kebijakan lintas sektoral.
Alhasil dibentuklah Komite Privatisasi. Hingga saat ini, kebiijakan
privatisasi masih dianggap sebagian kalangan sebagai kebijakan yang
hanya dilakukan demi tujuan beberapa golongan saja bukan masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut timbul pertanyaan apakah peran Komite
Privatisasi dalam proses privatisasi dan kendala hukum apa saja yang
dihadapi Komite Privatisasi dalam mencapai tujuan privatisasi. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis peran Komite Privatisasi dan kendala
hukum yang dihadapi Komite Privatisasi dalam mencapai tujuan privatisasi
berdasarkan Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha
Milik Negara dan Keputusan Presiden No. 47 Tahun 2014 Tentang Komite
Privatisasi Perusahaan Perseroan (Persero)
Penulis menggunakan metode penilitian yuridis normatif dan
analisa kasus dalam menjawab permasalahan dalam skripsi ini dengan
menitikberatkan pada penelitian kepustakaan dan data sekunder yang
berkaitan dengan hukum ekonomi dan hukum perusahaan.
Terdapat dua hal yang diperoleh sebagai hasil penelitian ini.
Pertama Komite Privatisasi tidak hanya berperan sebagai wadah kordinasi
antar sektor tetapi juga sebagai pemberi arahan dalam pelaksanaan
proses privatisasi. Kedua, kendala yang dihadapi komite privatisasi dalam
mencapai tujuan privatisasi adalah ketidakpercayaan masyarakat
terhadap kebijakan privatisasi dan perencanaan yang kurang matang
dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pelaksanaan
privatisasi.
iv