PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN DI SEKTOR PARIWISATA, RESTORAN DAN HOTEL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESAI (BEI) PERIODE 2009-2013.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN
LABA PADA PERUSAHAAN DI SEKTOR PARIWISATA, RESTORAN, DAN HOTEL
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2009-2013

SKRIPSI

Diajukan Oleh :
Achmad Chafidz
1013015003/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN

LABA PADA PERUSAHAAN DI SEKTOR PARIWISATA, RESTORAN, DAN HOTEL
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2009-2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyar atan
dalam Memperoleh Gelar Sar jana EKONOMI DAN BISNIS
Pr ogdi Akuntansi

Diajukan Oleh :
Achmad Chafidz
1013015003/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014
i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN DI
SEKTOR PARIWISATA, RESTORAN DAN HOTEL YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE
2009- 2013
Disusun Oleh :
Achmad Chafidz
1013015003/FE/ EA
Telah dipertahankan dihadapan
dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
pada tanggal 24 Juli 2014
Pembimbing Utama,

Tim Penguji :
Ketua,


Dra. EC. Sari Andayani, M.Aks
NIP 19661011 199203 2001
Sekretaris,

Dr s. Ec. R. Sjarief Hidajat, M.Si
NIP.19600614 198803 1001

Dr s. Ec. R. Sjarief Hidajat, M.Si
NIP. 19600614 198803 1001
Anggota,

DR. Gideon Setyo B, M.Si
NIP. 2 670695 0243 1

Mengetahui :
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Prof. DR. Syamsul Huda, SE. MT

NIP. 19590828 199003 1001

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN DI
SEKTOR PARIWISATA, RESTORAN, DAN HOTEL YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE
2009- 2013

yang diajukan

Achmad Chafidz
1013015003/FE/ EA

Disetujui untuk Ujian Lisan oleh :


Pembimbing Utama

Tanggal : 24 Juli 2014

Drs. Ec. R. Sjarief Hidajat, M.Si
NIP. 196006141988031001

Mengetahui ,
Wakil dekan I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”
Jawa Timur

Drs.Ec.H. Rahman Amrullah Suwaidi, M.S
NIP. 196003301986031003
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR


Tiada yang pantas kami ucapkan selain ucapan Hamdalah. Rasa syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
karena atas Rahmat, Hidayah serta Kuasa-Nya kami dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRAKTIK

PERATAAN

LABA

PADA

PERUSAHAAN

DI

SEKTOR

PARIWISATA, RESTORAN, DAN HOTEL YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2009-2013”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan wajib bagi penulis dalam
menempuh Strata-1 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya guna
nantinya memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) Akuntansi.
Keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Secara tulus penulis menghaturkan terima kasih yang tiada terkira
kepada:
1. Prof. DR. Syamsul Huda, SE, MT selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bianis
2. DR. Hero Priono, SE, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi
3. DR. Sri Trisnaningsih, M.Si selaku Dosen Wali

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. Drs. Ec. R. Sjarief Hidajat, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu guna mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.

5. Abi dan Umi, Mochammad Chusnan dan Yasadah yang senantiasa dengan
sabar dan penuh kasih sayang membimbing, mendidik, memotivasi tanpa
batas waktu, serta memberi doa secara tulus ikhlas.
6. Bu Endah. S yang telah memberi bantuan serta bimbingan dalam
penyusunan skripsi ini.
7. Segenap dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jatim Surabaya yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat bagi penulis selama menjalani pendidikan Strata-1 Akuntansi.
8. Saudara-saudara penulis tercinta, Choirul bariyah, Hidayati, Fatkhur Rozi,
Khoirul Umam, Miftakhul Ulum dan Muhammad Shobar, yang senantiasa
membantu, memotivasi, menghibur serta memberi doa dalam penyelesaian
pendidikan di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim
Surabaya.
9. Teman-teman penulis, Mahasiswa kelas H-Sore Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bianis Universitas Pembanguna “Veteran” Jawa
Timur. Yuni Siswati, Debra Septia, Tito Brama, Dwi Ayu, Mariya Ulfa,
Kikie Adek, Dessyta P, Angga Adistya Patra, Ristyana, Nur Ika Febri,
Reni A, Shilatul M, Ichwan, Andika, Fery, Yogi, Shelly, Diana, Heryadi
dan Zatria atas kerjasama serta bantuannya selama menjalani kegiatan
perkuliahan maupun penyusunan skripsi.


v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10. Kak Rulli Agusta atas bantuannya, keponakan penulis Raisa Afrah Agusta,
Raidah Fahira Agusta serta Achmad Dzaki Alfarizi

yang senantiasa

berbagi keceriaan bagi penulis.
11. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis,
terima kasih atas segala bantuan, dukungan serta doanya kepada penulis
dalam penyelesaian skripsi.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis maupun segenap
pihak yang terkait serta umumnya bagi para

pembaca. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak

kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan guna
kesempurnaannya. Dan atas segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis semoga mendapat balasan kebaikan dari Allah SWT.

Surabaya, 11 Juni 2014

Penulis

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN J UDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJ UAN UJ IAN LISAN ... ................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
KATA PENGANTAR... .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL.................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR... ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN.. ......................................................................................... xiii
ABSTRAK... ............................................................................................................. xiv
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Per umusan Masalah .......................................................................... 8
1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 8
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................ 9
BAB II. TINJ AUAN PUSTAKA .......................................................................... 11
2.1. Penelitian Ter dahulu ........................................................................ 11
2.2. Landasan Teori ................................................................................. 17
2.2.1. Pengertian Laporan Keuangan .................................................. 17
2.2.2. Tujuan Laporan Keuangan ...................................................... 19
2.2.3. Komponen Laporan Keuangan .................................................. 20
2.2.4.. Laba ......................................................................................... 21
2.2.5. Tujuan Pelaporan Laba ............................................................. 23
vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.6. Manajemen Laba ...................................................................... 25
2.2.7. Motivasi Manajemen Laba ..................................................... 25
2.2.8. Teknik Manajemen Laba ........................................................ 27
2.2.9. Strategi Manajemen Laba ....................................................... 28
2.2.10. Konsep Perataan Laba ............................................................ 29
2.2.11. Perataan Laba .......................................................................... 34
2.2.12. Tujuan Perataan Laba ............................................................. 36
2.2.13. Tipe Perataan Laba .................................................................. 38
2.2.14. Ukuran Perusahaan (Size) ....................................................... 40
2.2.15. Return On Asset (ROA)........................................................... 41
2.2.16. Net Profit Margin (NPM) ........................................................ 42
2.2.17. Debt to Equity Ratio (DER) .................................................... 43
2.2.18. Hubungan ukuran perusahaan terhadap perataan laba .......... 44
2.2.19. Hubungan ROA terhadap perataan laba ................................ 46
2.2.20. Hubungan NPM terhadap perataan laba ................................ 47
2.2.21. Hubungan DER terhadap perataan laba ................................. 48
2.2.22. Hubungan ukuran perusahaan, ROA, NPM dan DER
terhadap perataan laba ............................................................ 49
2.3. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 50
2.4. Hipotesis .............................................................................................. 51
BAB III. METODE PENELITIAN ..................................................................... 52
3.1 Objek Penelitian ................................................................................. 52
3.2 Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel .................................. 52
3.2.1 Variabel Independen .................................................................. 52
3.2.2 Variabel Dependen ..................................................................... 54

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.3. Populasi …........................................................................................... 56
3.3.1. Penentuan Sampel… .................................................................. 57
3.4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 58
3.4.1. Jenis Data .................................................................................... 58
3.4.2. Sumber Data ............................................................................... 58
3.4.3. Pengumpulan Data ..................................................................... 59
3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ................................................... 59
3.5.1. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) .................... 59
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................... 60
b. Uji Kelayakan Model Regresi .................................................. 60
3.5.2. Koefisien Regresi Logistik... ..................................................... 61
3.5.3. Estimasi Parameter…................................................................. 62
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data Penelitian ................................................................. 63
4.1.1. Sejarah Singkat PT Bayu Buana Tbk........................................ 63
4.1.2. Sejarah Singkat PT Fast Food Indonesia Tbk ......................... 64
4.1.3. Sejarah Singkat PT Mas Murni Indonesia Tbk ....................... 65
4.1.4.. Sejarah Singkat PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk .............. 65
4.1.5. Sejarah Singkat PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk ................ 66
4.1.6 Sejarah Singkat PT Pudjiadi And Sons Tbk ............................ 67
4.1.7. Sejarah Singkat PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. 67
4.1.8. Sejarah Singkat PT Pudjiadi Prestige Tbk............................... 68
4.1.9. Sejarah Singkat PT Hotel Sahid Jaya International Tbk ........ 69
4.1.10.Sejarah Singkat PT Jakarta Setiabudi International Tbk ........ 70
4.2. Hasil Penelitian… ............................................................................... 71

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.1. Deskripsi Hasil Penelitian ....................................................... 71
4.2.2. Analisis Deskriptif ..................................................................... 72
4.2.3. Keseluruhan Model (Overall Model Fit) .................................. 74
4.2.3.1.. Koefisien Determinasi (R2) ......................................... 76
4.2.3.2. Kelayakan Model Regresi ............................................ 76
4.2.4. Koefisien Regresi Logistik ........................................................ 78
4.2.5. Estimasi Parameter..................................................................... 80
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 81
4.3.1. Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang 85
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ....................................................................................... 87
5.1.1. Keterbatasan.. ............................................................................ 87
5.2. Sar an ................................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN DI SEKTOR
PARIWISATA, RESTORAN DAN HOTEL YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESAI (BEI) PERIODE 2009-2013

Achmad Chafidz
Abstrak
Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di dalam
laporan keuangan dan yang sangat penting bagi pihak internal maupun
eksternal perusahaan. Pentingnya informasi laba berakibat pada
kecenderungan manajemen melakukan disfunctional behavior yang
dipengaruhi oleh adanya asimetri informasi dalam konsep keagenan, dimana
tiap-tiap pihak mempunyai perbedaan kepentingan. Atas dasar pemikiran
tersebut penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi praktik perataan laba.
Penelitian ini menggunakan data sekunder perusahaan-perusahaan di
sektor pariwisata, restoran dan hotel yang terdaftar di BEI periode 2009-2013.
Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan variabel dependen
Size, ROA, NPM, DER serta variabel independen yaitu praktik perataan laba.
Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Size, ROA, NPM, DER peneliti
menggunakan deskriptif statistik dan regresi logistic.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat variabel independen tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap praktik perataan laba.
Kata kunci : Praktik Perataan Laba, Size, Return On Assets, Net Profit
Margin, Debt to Equity Ratio

xiv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
IAI dalam PSAK No.25 (2009:2) menyatakan manfaat dari informasi
laba yaitu untuk menilai perubahan potensi sumber daya ekonomis yang
mungkin dapat dikendalikan di masa depan, menghasilkan arus kas dari
sumber daya yang ada, dan untuk perumusan pertimbangan tentang
efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya. Laba
merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di dalam laporan
keuangan dan yang sangat penting bagi pihak internal maupun eksternal
perusahaan. Informasi laba merupakan komponen laporan keuangan
perusahaan yang bertujuan untuk menilai kinerja manajemen, membantu
mengestimasi kemampuan laba yang representatif dalam jangka panjang,
dan menaksir risiko investasi atau meminjamkan dana (Kirschen heiter dan
Melumad 2002 dalam Juniarti 2005:148).
Pengguna laporan keuangan sering kali lebih fokus terhadap laba
daripada item laporan keuangan lainnya. Statement of Financial Accounting
Concept

(SFAC) No. 1 tentang "Objectives of Financial Reporting by

Business Enterprises” menyebutkan bahwa informasi laba pada umumnya
merupakan

perhatian

utama

dalam

menaksir

kinerja

atau

pertanggungjawaban manajemen, selain itu informasi laba membantu

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

pemilik atau pihak lain dalam melakukan penaksiran atas earning power
perusahaan di masa yang akan datang (FASB, 1978). Hughes (1968) dalam
Jogiyanto (2003:424) mengatakan bahwa nilai pada laporan keuangan
seperti laba bersih perusahaan dianggap sebagai sinyal yang menunjukkan
nilai dari perusahaan.
Dalam praktiknya informasi laba dapat mempengaruhi perilaku para
pemakai informasi laporan keuangan, khususnya pihak investor dan kreditor.
Apalagi dalam negara yang dalam perekonomiannya terdapat mekanisme
pasar modal di dalamnya. Suwardjono (2010:159).
Pentingnya

informasi

laba

disadari

oleh

manajemen

sehingga

manajemen cenderung melakukan disfunctional behaviour (perilaku yang
tidak semestinya) yang dipengaruhi oleh adanya asimetri informasi dalam
konsep teori keagenan di mana tiap-tiap pihak, baik principal selaku
pemegang saham maupun agent selaku manajemen perusahaan mempunyai
perbedaan kepentingan dan ingin memperjuangkan kepentingan masingmasing sehingga mendorong manajer untuk melakukan manajemen atas laba
(earnings management) atau manipulasi laba (earnings manipulation)
(Assih dan Gudono, 2000 dalam Dina Rahmawati, Dul Muid, 2012). Salah
satu bentuk dari tindakan ini adalah praktik perataan laba (income
smoothing) yang pada dasarnya merupakan tindakan yang dinilai
bertentangan dengan tujuan perusahaan (Widyaningdyah, 2001 dalam Ratih
Kartika Dewi Dra. Hj. Zulaikha, M.Si., Akt, 2010). Praktik perataan laba

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

merupakan suatu fenomena umum dan banyak terjadi dibeberapa negara
(Budhijono, 2006) dalam Dewi dan Carina (2008).
Menurut Prasetio, dkk (2002) praktik perataan laba meliputi usaha untuk
memperkecil jumlah laba yang dilaporkan jika laba aktual lebih besar dari
laba normal, dan usaha untuk memperbesar jumlah laba yang dilaporkan jika
laba aktual lebih kecil dari laba normal. Selain itu, perataan laba
didefinisikan sebagai pengurangan yang disengaja terhadap fluktuasi pada
beberapa level laba supaya dianggap normal bagi perusahaan.
Menurut Fudenberg dan Tirole (1995) dalam Syahriana (2006), perataan
laba adalah proses manipulasi waktu terjadinya laba atau laporan laba agar
laba yang dilaporkan kelihatan stabil.
Manajemen memilih untuk menjaga nilai laba yang stabil dibandingkan
nilai laba yang cenderung bergejolak (volatile), sehingga manajemen akan
menaikkan laba yang dilaporkan jika jumlah laba yang sebenarnya menurun
dari laba tahun sebelumnya. Sebaliknya manajemen akan memilih untuk
menurunkan laba yang dilaporkan jika laba yang sebenarnya meningkat
dibandingkan laba tahun sebelumnya (Novita, 2009).
Laba yang rata dari tahun ke tahun sangat disukai oleh manajemen dan
investor, karena laba yang rata mengindikasikan bahwa perusahan tersebut
kuat dan stabil (Atik,2008).
Perataan laba adalah tindakan sukarela manajemen yang dimotivasi oleh
aspek-aspek perilaku di dalam perusahaan dan lingkungannya (Wijayanti
dan Rahayu, 2008). Dalam hal ini, manajemen berusaha mencari celah-celah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

dalam prinsip akuntansi yang bisa diterobos untuk mencapai tujuannya yaitu
stabilitas posisi manajemen yang bersangkutan dan kemudian kemakmuran
pribadi dan keamanan kerjanya.
Tindakan manajemen untuk melakukan perataan laba umumnya
didasarkan atas berbagai alasan baik untuk memuaskan kepentingan pemilik
perusahaan, maupun keinginan untuk mempertinggi keandalan prediksi yang
didasarkan pada laba dan untuk mengurangi risiko yang mengitari angkaangka akuntansi (Belkaoui ,2002:232).
Adanya perubahan informasi atas laba bersih suatu perusahaan melalui
berbagai cara akan memberikan pengaruh terhadap tindak lanjut para
pengguna informasi yang bersangkutan, tidak terkecuali penerapan perataan
laba oleh suatu perusahaan.
Berdasarkan permasalahan di atas maka dilakukan penelitian dengan
judul: “ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN DI SEKTOR
PARIWISATA, RESTORAN DAN HOTEL YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2009-2013”
Penelitian ini menguji beberapa faktor yang diduga mempengaruhi
perilaku perataan laba pada perusahaan di Sektor Pariwisata, Restoran dan
Hotel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2013.
Sektor Pariwisata, restoran dan hotel merupakan salah satu sektor yang
fluktuatif. Dalam bidang usaha perhotelan sangat tergantung pada lokasi
hotel didirikan. Hotel dikawasan bisnis tingkat hunian (room occupancy)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

yang tinggi pada hari Senin sampai Jumat sedangkan pada hari libur tingkat
hunian menurun. Sebaliknya, pada hotel di kawasan wisata pada hari libur
tingkat hunian sangat tinggi, namun pada hari kerja tingkat hunian sangat
rendah. Selain itu risiko keuangan menyebabkan fluktuasi laba bersih (net
income) menjadi lebih besar.
Data yang diperoleh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Indonesia

menunjukkan

adanya

fluktuasi

pertumbuhan

wisatawan

mancanegara yang dapat mempengaruhi laba pada perusahaan-perusahan
yang bergerak pada sektor pariwisata, restoran dan hotel. Sehingga Sektor
Pariwisata, Restoran dan Hotel sebagai populasi penelitian.
Tabel 1.1
Data wisatawan mancanegara
Tahun

Wisatawan
Mancanegara

Jumlah
2008
2009
2010
2011
2012

6,234,497
6,323,730
7,002,944
7,649,731
8,044,462

Pertumbuhan
(%)
13.24
1.43
10.74
9.24
5.16

Rata-Rata
Lama
Tinggal
(hari)

Rata-Rata
Pengeluaran
Per Orang
(USD)
Per
Hari
137.38
129.57
135.01
142.69
147.22

8.58
7.69
8,04
7.84
7.70

Per
Kunjungan
1,178.54
995.93
1,085.75
1,118.26
1,133.81

Penerimaan
Devisa

Jumlah
(juta USD)
7,347.60
6,297.99
7,603.45
8,554.39
9,120.85

Pertumbuhan
(%)
37.44
-14.29
20.73
12.51
6.62

Sumber : Pusdatin Kemenparekraf & BPS

Penelitian ini akan menguji beberapa faktor yang diduga mempengaruhi
perilaku perataan laba, yaitu:
1. Ukuran Perusahaan (Size):

Perusahaan yang ukurannya lebih besar

diperkirakan memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan
perataan laba (Suwito dan Herawaty, 2005) pada (Dina Rahmawati, Dul
Muid, 2012). Berdasarkan political cost hypothesis dalam teori akuntansi
positif dikemukakan bahwa perusahaan besar cenderung untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

melakukan pengelolaan atas laba, di antaranya melakukan

income

decreasing saat memperoleh laba tinggi untuk menghindari munculnya
peraturan baru dari pemerintah, contohnya menaikkan pajak penghasilan
perusahaan. Penentuan ukuran perusahaan ini didasarkan pada total asset
perusahaan.
2. ROA (Return On Asset): Pada perusahaan yang memiliki Return On
Asset yang tinggi menandakan bahwa laba yang diperoleh perusahaan
tinggi. Menurut Assih dkk, 2000 dalam Fatmawati Atik Djajanti, 2012)
profitabilitas yang dihitung dengan ROA (Return On Asset) dapat
mempengaruhi investor dalam berinvestasi. Perusahaan yang memiliki
ROA yang tinggi cenderung melakukan praktik perataan laba
dibandingkan ROA yang yang lebih rendah karena manajemen tahu akan
kemampuan untuk mendapatkan laba pada masa mendatang sehingga
memudahkan dalam menunda atau mempercepat laba. Maka lebih besar
kemungkinan melakukan manajemen laba dibandingkan dengan
perusahaan yang memiliki Return On Asset kecil.
3. NPM (Net Profit Margin): Net profit margin yang merupakan bagian
dari profitabilitas perusahaan melalui pengukuran antara rasio laba
bersih setelah pajak dengan total penjualan di mana laba bersih setelah
pajak sering digunakan oleh investor sebagai dasar pengambilan
keputusan ekonomi yang berhubungan dengan perusahaan sehingga
sering dijadikan tujuan perataan laba oleh manajemen untuk mengurangi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

fluktuasi laba dan menunjukan kepada pihak luar bahwa kinerja
manajemen perusahaan tersebut telah efektif (Azhari, 2010).
4. Rasio Debt to Equity (Debt to Equity ratio/ DER): Debt to equity ratio
menggambarkan kemampuan perusahaan dengan modal sendiri untuk
menjamin

hutang

yang

dimiliki

dan

menunjukkan

proporsi

pembelanjaan perusahaan yang dibiayai oleh pemegang saham (modal
sendiri) dan dibiayai dari pinjaman. Perusahaan dengan leverage yang
tinggi memiliki risiko menderita kerugian besar karena semakin tinggi
rasio leverage berarti semakin besar pula proporsi pendanaan perusahaan
yang dibiayai dari hutang sehingga cenderung melanggar perjanjian
hutang ketika mengalami default (tidak dapat melunasi kewajibannya
pada saat jatuh tempo) karena kesulitan keuangan. Hal ini menyebabkan
investor dan kreditur takut untuk berinvestasi atau meminjamkan
dananya

kepada

perusahaan

sehingga

menimbulkan

keinginan

manajemen untuk melakukan praktik perataan laba (Santoso, 2010) pada
(Dina Rahmawati, Dul Muid, 2012). Hasil penelitian (Masodah, 2007)
pada Muhammad Arfan dan Desry Wahyuni (2010) menunjukkan bahwa
Debt to Equity Ratio yang tinggi mengakibatkan perusahaan mengalami
kesulitan dalam memperoleh dana tambahan karena minimnya modal
yang digunakan untuk perlindungan hutang, sehingga perusahaan tidak
dapat melunasi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Perusahaan yang
mengalami hal seperti ini sangat rentan melakukan praktik perataan laba,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

diantaranya dengan memilih metode akuntansi yang dapat meningkatkan
labanya.

1.2. Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan
suatu masalah yaitu:
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi perataan laba
1. Apakah ukuran perusahaan (Size) berpengaruh secara signifikan
terhadap perilaku perataan laba?
2. Apakah ROA (Return On Asset) berpengaruh secara signifikan
terhadap perilaku perataan laba?
3. Apakah NPM (Net Profit Margin) berpengaruh secara signifikan
terhadap perilaku perataan laba?
4. Apakah DER (Debt to Equity ratio) berpengaruh secara signifikan
terhadap perilaku perataan laba?
b. Apakah terdapat variabel independen (ukuran perusahaan, ROA, NPM
dan DER ) yang secara dominan berpengaruh terhadap perilaku perataan
laba?

1.3. Tujuan Penelitian
1. Menguji dan menganalisis ukuran perusahaan (Size) berpengaruh secara
signifikan terhadap perilaku perataan laba?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

2. Menguji dan menganalisis ROA (Return On Asset) berpengaruh secara
signifikan terhadap perilaku perataan laba?
3. Menguji dan menganalisis NPM (Net Profit Margin) berpengaruh secara
signifikan terhadap perilaku perataan laba?
4. Menguji dan menganalisis DER (Debt to Equity ratio) berpengaruh
secara signifikan terhadap perilaku perataan laba?
5. Menguji dan menganalisis variabel independen (ukuran perusahaan,
ROA, NPM dan DER ) yang secara dominan berpengaruh terhadap
perilaku perataan laba?

1.4. Manfaat Penelitian
Adapun penelitan yang dilakukan ini dapat bermanfaat bagi:
a. Manfaat operasional (praktis):
1. Sebagai bahan kajian awal bagi pihak pengguna informasi laporan
keuangan yang dapat dijadikan landasan dalam melakukan penilaian
perusahaan penyaji informasi laporan keuangan.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak kreditur dan pemegang
saham untuk lebih hati-hati dalam membaca serta menilai informasi
laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan penyaji informasi
laporan keuangan.
b. Manfaat dalam pengembangan ilmu (akademis):
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
bermanfaat bagi pembaca.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

2. Sebagai

bahan

referensi tambahan

dan

perbandingan

guna

menambah wawasan serta menjadikan sumbangan pemikiran dalam
bidang yang sama di masa mendatang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu
A. J uniarti, Corolina (2005)
1. Judul Penelitian
“Analisa Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perataan
Laba (Income Smoothing) Pada Perusahaan- Perusahaan Go Public.”
2. Hipotesis :
H01: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara besaran
perusahaan, profitabilitas, sektor industri perusahaan perata laba
dengan perusahaan bukan perata laba.
H02: Besaran perusahaan, profitabilitas, sektor industri perusahaan
tidak berpengaruh terhadap terjadinya perataan laba..
3. Metode Analisis :
Metode analisis yang digunakan adalah analisis univariate selanjutnya
analisis multivariate dengan pengujian regresi logistik binomial.

4. Kesimpulan :
Variabel

profitabilitas

(PRFT)

memiliki

perbedaan

yang

signifikan antara perusahaan perata laba dengan bukan perata laba,
sedangkan variabel total aktiva (TA) dan sektor industri (DSI) tidak
memiliki perbedaan yang signifikan. Faktor besaran perusahaan,
11
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

profitabilitas, dan sektor industri perusahaan tidak berpengaruh
terhadap terjadinya tindakan perataan laba. Hasil pengujian pada
hipotesis kedua (H02) diperkuat dengan hasil pengujian multivariate
kedua dan multivariate ketiga, yang menunjukkan nilai signifikansi
diatas 5%, berarti variable independen TA, PRFT, dan DSI konsisten
dengan pengujian multivariate yang pertama, yaitu tidak berpengaruh
terhadap terjadinya tindakan perataan laba.

B. Dina Rahmawati, Dul Muid (2012)
1. judul Penelitian:
“Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Praktik
Perataan Laba (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
BEI Tahun 2007-2010)”
2. Hipotesis Penelitian :
HA1: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap praktik
perataan laba.
HA2: Net Profit Margin berpengaruh negatif terhadap praktik
perataan laba.
HA3: Debt to Equity Ratio berpengaruh positif terhadap praktik
perataan laba.
3. Metode Analisis :
Metode analisis yang digunakan adalah analisis multivariate.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

4. Kesimpulan :
Variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
praktik perataan laba yang dilakukan perusahaan. Sedangkan variabel
Net Profit Margin dan Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh
signifikan terhadap praktik perataan laba yang dilakukan oleh
perusahaan.

C. Siti Sundari, Rida Perwita Sari (2011)
1. Judul Penelitian
“pengaruh Return On Asset dan Net Profit Margin terhadap
praktik perataan laba pada perusahaan automotif yang tercatat di bursa
efek indonesia”
2. Hipotesis Penelitian :
Return on Asset dan Net Profit Margin berpengaruh terhadap
perataan laba pada Perusahaan Automotive yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia
3. Metode Analisis :
Teknik analisis regresi logic.
4. Kesimpulan :
1. Model regresi logistic yang digunakan untuk menguji hipotesis
dalam penelitian ini adalah cocok/ sesuai.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2. Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap perataan laba
sedangkan Return On Asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap
perataan laba.
D. Muhammad Arfan, Desry Wahyuni (2010)
1. Judul Penelitian
“Pengaruh Firm Size, Winner/Loser Stock dan Debt to Equity
Ratio Terhadap Perataan Laba (Studi Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
2. Hipotesis Penelitian :
H1: Firm size, winner/ loser stock, dan Debt to Equity Ratio secara
simultan berpengaruh terhadap perataan laba pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI.
H2: Firm size berpengaruh positif terhadap perataan laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
H3: Winner/ loser stock berpengaruh positif terhadap perataan laba
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
H4: Debt to Equity Ratio berpengaruh positif terhadap perataan
laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
3. Metode Analisis :
Metode analisis yang digunakan adalah regresi logistic (logistic
regression).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

4. Kesimpulan :
1. Firm size, winner/loser stock, dan Debt to Equity Ratio secara
simultan berpengaruh terhadap perataan laba pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI.
2. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa:
a. Firm size berpengaruh positif terhadap perataan laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
b. Winner/loser stock berpengaruh positif terhadap perataan laba
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
c. Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh positif terhadap
perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI.

Tabel 2.1
IKHTISAR HASIL PENELITIANTERDAHULU
No.

Nama dan
Tahun

1.

J uniar ti,
Cor olina
(2005)

J udul

Hipotesis

Metode Analisis

“AnalisaFaktor Faktor yang
Ber pengar uh Ter hadap
Per ataan Laba(Income
Smoothing) Pada
Per usahaan- Per usahaan Go
Public.”

H01: Tidak
terdapat
perbedaan yang
signifikan
antara besaran
perusahaan,
profitabilitas,
sektor industri
perusahaan
perata laba
dengan
perusahaan
bukan perata
laba.

analisis
univariate
selanjutnya
analisis
multivariate
dengan
pengujian
regresi
logistik binomial

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

H02: Besaran
perusahaan,
profitabilitas,
sektor industri
perusahaan
tidak
berpengaruh
terhadap
terjadinya
perataan laba.

2.

Dina
Rahmawati,
Dul Muid
(2012)

“Analisis Faktor -Faktor
yang Ber pengar uh
Ter hadap Pr aktik Per ataan
Laba”
(Studi Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di
BEI Tahun 2007-2010)

HA1:Ukuran
perusahaan
berpengaruh
positif terhadap
praktik perataan
laba.

Metode
multivariate.

analisis

HA2: Net Profit
Margin
berpengaruh
negatif terhadap
praktik perataan
laba.
HA3: Debt to
Equity Ratio
berpengaruh
positif terhadap
praktik perataan
laba.

3.

Siti
Sundar i,
Rida
Per wita
Sar i (2011)

“Pengar uh Return On Asset
Dan Net Profit Margin
Ter hadap Pr aktik Per ataan
Laba Pada Per usahaan
Automotif Yang Ter catat Di
Bur sa Efek Indonesia”

Return on Asset
dan Net Profit
Margin
berpengaruh
terhadap
perataan laba
pada
Perusahaan
Automotive
yang tercatat di
Bursa Efek
Indonesia

Teknik analisis regresi
logic

4.

M. Ar fan,
Desr y
Wahyuni
(2010)

“Pengar uh Firm Size,
Winner/Loser Stock dan Debt
to Equity Ratio Ter hadap
Per ataan Laba (Studi Pada
Per usahaan Manufaktur
Yang Ter daftar di Bur sa
Efek Indonesia)” .

H1: Firm size,
winner/loser
stock, dan debt
to equity ratio
secara simultan
berpengaruh
terhadap
perataan laba

Metode analisis
regresi logistic
(logistic regression).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

pada
perusahaan
manufaktur
yang terdaftar
di BEI.
H2: Firm size
berpengaruh
positif terhadap
perataan laba
pada
perusahaan
manufaktur
yang terdaftar
di BEI.
H3: Winner/
loser stock
berpengaruh
positif terhadap
perataan laba
pada
perusahaan
manufaktur
yang terdaftar
di BEI.
H4: Debt to
equity ratio
berpengaruh
positif terhadap
perataan laba
pada
perusahaan
manufaktur
yang terdaftar
di BEI

2.2. Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Laporan Keuangan
Menurut PSAK No 1 (revisi 2009: 09) :
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Laporan keuangan bertujuan umum (selanjutnya disebut sebagai
‘laporan keuangan’) adalah laporan keuangan yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan
(PSAK No. 1 revisi 2009: 07).
Sofyan (2010:1) mendefinisikan Laporan Keuangan sebagai
berikut :
“Laporan keuangan adalah media informasi yang merangkum semua
aktivitas perusahaan”
Menurut

Sofyan,

dkk

(2010:105)

laporan

keuangan

menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan
pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Laporan keuangan yang
akan menjadi bahan sarana informasi (screen) bagi analisis dalam
proses

pengambilan

keputusan.

Laporan

keuangan

dapat

mengambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaan
dalam suatu periode, dan arus dana (kas) perusahaan dalam periode
tertentu. Dari laporan keuangan, akan tergambar kondisi keuangan
suatu perusahaan khususnya untuk mengantisipasi sinyal financial
distress.
Subramanam dkk (2010:79) mendefinisikan Laporan Keuangan
merupakan produk proses pelaporan keuangan yang diatur oleh standar
dan aturan akuntansi, insentif manajer, serta mekanisme pelaksanaan
dan pengawasan perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Menurut Kieso, et.al (2008:2) laporan keuangan merupakan sarana
pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di
luar korporasi. Laporan keuangan (financial statement) yang sering
disajikan adalah neraca, laba rugi, laporan arus kas, laporan ekuitas
pemilik atau pemegang saham dan catatan atas laporan keuangan atau
pengungkapan juga merupakan bagian integral dari setiap laporan
keuangan.

2.2.2. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut PSAK no. 1 Revisi 2009: 09
menyatakan:
“Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai
posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam
pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan
hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya
yang dipercayakan kepada mereka.”
Tujuan Laporan Keuangan menurut SAK (Sofyan, 2010:134) adalah :
“Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja,
serta perubahan posisi keuangansuatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakaidalam pengambilan keputusan ekonomi”.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2.2.3. Komponen Laporan keuangan
Menurut PSAK No 1 revisi 2009: 10, Komponen- komponen laporan
keuangan yang lengkap terdiri dari:
a. Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode.
b. Laporan laba rugi komprehensif selama periode.
c. Laporan perubahan ekuitas selama periode.
d. Laporan arus kas selama periode.
e. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan
akuntansi penting dan informasi penjelasan lain; dan
f. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang
disajikan ketika entitas menerapkan seuatu kebijakan akuntansi
secara restrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos
laporan keuangan, atau ketika entitas mereklassifikasi pos-pos
dalam laporan keuangannya.
Menurut Sofyan (2010:72) dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK),
laporan keuangan utama terdiri atas :
“1). Daftar Neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan
pada tanggal tertentu, 2). Perhitungan laba/rugi yang menggambarkan
jumlah hasil, biaya dan laba/rugi perusahaan pada suatu periode
tertentu, 3). Laporan sumber dan penggunaan dana.”
Komponen laporan laba rugi komprehensif meliputi:
a. Pendapatan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

b. Biaya keuangan.
c. Bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang
dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.
d. Beban pajak.
e. Suatu jumlah tunggal yang mencakup total dari :
(i) Laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan; dan
(ii) Keuntungan dan kerugian setelah pajak yang diakui dengan
pengukuran nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau dari
pelepasan aset atau kelompok yang dilepaskan dalam rangka
operasi yang dihentikan.
f. Laba rugi.
g. Setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain yang
diklasifikasikan sesuai dengan sifat (h) ).
h. Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan
ventura bersama yang dicatat dengan menggunakan metode
ekuitas.
i.

Total laba rugi komprehensif.

2.2.4. Laba
Menurut Belkaoui (1993) dalam Ratih Kartika Dewi dan Dra. Hj.
Zulaikha, M.Si., Akt (2010), laba merupakan suatu pos dasar dan
penting dari ikhtisar keuangan yang memiliki berbagai kegunaan
dalam berbagai konteks. Laba pada umumnya dipandang sebagai suatu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

dasar bagi perpajakan, determinan pada kebijakan pembayaran
dividen, pedoman investasi, dan pengambilan keputusan, dan unsur
prediksi.
Dalam buku Suwardjono, (2005: 456), laba merupakan selisih
pengukuran pendapatan dan biaya secara akrual. Fisher dan Bedford
(yang dikutip oleh Ghozali dan Chariri, 2007) menyatakan bahwa pada
dasarnya ada tiga konsep laba yang umum dibicarakan dan digunakan
dalam ekonomi. Ketiga konsep tersebut semuanya penting, meskipun
pengukuran terhadap psychic income sulit untuk dilakukan.
Ketiga konsep tersebut adalah :
1. Psychic income, yang menunjukan konsumsi barang/ jasa yang dapat
memenuhi kepuasan dan keinginan individu.
2. Real income, yang menunjukan kenaikan dalam kemakmuran
ekonomi yang ditunjukkan oleh kenaikan cost of living.
3. Money income, yang menunjukan kenaikan nilai sumber-sumber
ekonomi yang digunakan konsumsi yang sesuai dengan biaya hidup
(cost of living).
Belkaoui(dalam Salno dan Baridwan, 2000 ) menyebutkan bahwa laba
akuntansi mempunyai lima karakteristik sebagai berikut:
1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual terutama yang
berasal dari penjualan barang atau jasa.
2. Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodisasi dan mengacu
pada kinerja perusahaan selama satu periode tertentu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

3. Laba

akuntansi

didasarkan

pada

prinsip

pendapatan

yang

memerlukan pemahaman khusus mengenai definisi, pengukuran dan
pengakuan pendapatan.
4. Laba akuntansi memerlukan pengukuran tentang biaya (expenses)
dalam bentuk cost historis.
5. Laba akuntansi menghendaki adanya perbandingan (matching) antara
pendapatan dengan biaya yang relevan dan berkaitan dengan
pendapatan tersebut.

2.2.5.

Tujuan Pelaporan Laba
Menurut Chariri dan Ghozali (2001:304), salah satu tujuan
pelaporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang
dapat menunjukkan prestasi perusahaan dalam menghasilkan laba.
Informasi laba sebenarnya dapat digunakan untuk memenuhi berbagai
tujuan.
Dalam buku Suwardjono, (2005: 456) Tujuan pelaporan laba
adalah untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pihak yang
berkepentingan informasi tentang laba perusahaan dapat digunakan
sebagai berikut;
a. Indicator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam
perusahaan yang diwujudkan dalam tingkat kembalian atas
investasi (rate of return on invested capital).
b. Pengukur prestasi atau kinerja badan usaha dan manajemen.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

c. Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak.
d. Alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomik suatu Negara.
e. Dasar penentuan dan penilaian kelayakan tarif dalam perusahaan
public.
f. Alat pengendalian terhadap debitor dalam kontrak utang.
g. Dasar kompensasi dan pembagian bonus.
h. Alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan.
i.

Dasar pembagian dividen

Informasi laba dapat digunakan untuk memenuhi berbagai tujuan.
Tujuan pelaporan laba menurut Harahap (2004: 42) dibagi atas :
1. Tujuan umum, yaitu laba harus merupakan hasil penerapan aturan
dan prosedur yang logis serta konsisten secara internal.
2. Tujuan utama, yaitu memberikan informasi yang berguna bagi
mereka yang saling berkepentingan dengan laporan keuangan.
3. Tujuan

khusus,

keberhasilan

yaitu

penggunaan

laba

sebagai

pengukur

serta sebagai pedoman pengambilan keputusan

manajerial di masa yang akan datang.
Informasi laba merupakan komponen laporan keuangan perusahaan
yang

bertujuan

untuk

menilai

kinerja

manajemen,

membantu

mengestimasi kemampuan laba yang representatif dalam jangka panjang,
menaksir risiko dalam investasi atau meminjamkan dana (Dwiatmini dan
Nurkholis 2001:28). Hal ini didukung oleh pernyataan Nasser dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

Herlina (2003:291) yang menyatakan bahwa informasi laba pada
umumnya merupakan perhatian utama dalam menaksir kinerja atau
pertanggung jawaban manajemen, selain itu informasi laba juga
membantu pemilik perusahaan atau pihak lainnya dalam menaksir
“earnings power” perusahaan di masa yang akan datang.

2.2.6. Manajemen laba
Menurut Schipper, 1989 dalam (Subramanyam and Wild, 2010:
131) definisi dari manajemen laba yaitu: “ intervensi manajemen
dengan sengaja dalam proses penentuan laba, biasanya untuk
memenuhi tujuan pribadi”. Proses ini sering kali mencakup
mempercantik laporan keuangan, terutama laba.
Earning management

adalah suatu konsep yang dilakukan

perusahaan dalam mengelola laporan keuangan supaya laporan
keuangan tampak terlihat memiliki kualitas (quality of financial
reporting) (Suhendah, 2005 dalam sri widodo, 2011). Laporan
keuangan yang paling sering dimanipulasi oleh perusahaan adalah
laporan laba rugi.

2.2.7. Motivasi Manajemen Laba
Menurut Jumingan (2003) seperti yang dikutip oleh Sri Widodo
(2011), earning management merupakan suatu proses yang disengaja,
menurut standar akuntansi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

Manajemen laba terjadi karena beberapa alasan, seperti untuk
meningkatkan kompensasi, menghindari persyaratan utang, memenuhi
ramalan analis dan mempengaruhi harga saham (Subramanyam and
Wild, 2010: 130).
Motivasi Earnings Management Menurut

Scott (2009:86-88)

terdapat beberapa motivasi terjadinya Earnings Management antara
lain:

1. Bonuse purposes
Manajer perusahaan akan lebih memilih metode akuntansi yang
dapat menggeser laba periode mendatang ke periode saat ini
sehingga dapat menaikkan laba saat ini. Hal ini dilakukan karena
manajer lebih menyukai pemberian bonus yang lebih tinggi untuk
masa kini.
2. Political Motivation
Untuk mengurangi biaya politis dan pengawasan dari
pemerintah,

untuk

memperoleh

kemudahan

dan

fasilitas

pemerintah seperti subsidi dan perlindungan dari pesaing luar
negeri, untuk meminimalkan tuntutan serikat buruh yang dilakukan
dengan cara menurunkan laba.
3. Taxation Motivation
Manajemen laba dilakukan untuk tujuan penghematan pajak,
yaitu

dengan

cara

memperkecil

perolehan

laba

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

sehingga

27

mengakibatkan apa yang dibayarkan kepada pemerintah juga lebih
kecil dari yang seharusnya.
4. Pergantian Chief Executive Officer ( CEO )
CEO yang mendekati akhir jabatannya, cenderung melakukan
income maximation untuk meningkatkan bonus mereka.
5. Initial Public Offering (IPO )
Perusahaan yang akan melakuk

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

2 85 108

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Periode 2009 – 2012)

0 49 97

ANALISIS KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN UTANG DAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2009-2013

2 11 87

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 4 24

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 2 9

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 7

Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Sub Sektor Hotel, Restoran, dan Pariwisata yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014.

0 1 19

ANALISA BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN TEKSTIL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 3 80

TINDAKAN PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 10

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN DI SEKTOR PARIWISATA, RESTORAN, DAN HOTEL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2009-2013 SKRIPSI

0 0 22