PEMBUATAN PROTOTYPE PORTAL SECURITY PADA PERUMAHAN BERBASIS SMS GATEWAY DAN MIKROKONTROLER.

PEMBUATAN PROTOTYPE PORTAL SECURITY PADA
PERUMAHAN BERBASIS SMS GATEWAY DAN
MIKROKONTROLER

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syar atan
Dalam Memper oleh Gelar Sar jana Komputer
J ur usan Teknik Infor matika

Diajukan oleh :
ERNA TRI WAHYU NINGSIH
0834010214

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA
TIMUR
SURABAYA
2012


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

LEMBAR PENGESAHAN

PEMBUATAN PROTOTYPE PORTAL SECURITY PADAPERUMAHAN
BERBASIS SMS GATEWAY DANMIKROKONTROLER

Disusun Oleh :

ERNA TRI WAHYU NINGSIH
NPM : 0834010214
Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negara Lesan
Gelombang IV Tahun Akademik 2011/2012
Menyetujui,

Pembimbing Utama

Pembimbing Pendamping


Prof. Dr. H. Akhmad Fauzi, MMT.
NIP.19651109 199103 1 002

Ir. L. Urip Widodo, MT.
NPT.19570414 198803 1 001

Mengetahui,
Ketua J urusan Teknik Infor matika
Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT.
NPT. 19650731 199203 2001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PEMBUATAN PROTOTYPE PORTAL SECURITY PADA PERUMAHAN
BERBASIS SMS GATEWAY DAN MIKROKONTROLER

Disusun Oleh :
ERNA TRI WAHYU NINGSIH
NPM. 0834010214
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
J urusan Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional " Veteran" J awa Timur
Pada Tanggal 17 Februari 2012
SUSUNAN TIM PENGUJ I :
Pembimbing :

Tim Penguji :

1.

1.

3.

Prof. Dr. H. Akhmad Fauzi, MMT.
NIP. 19651109 199103 1 002


Basuki Rahmat, S.SI. MT.
NIP. 3 6907 06 0209 1

2.

2.

Ir. L. Urip Widodo, MT.
NPT.19570414 198803 1 001

Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT.
NPT. 19650731 199203 2 002

Penguji 1,

3.

Ir. R. Purnomo Edi Sasongko, MP
NIP. 19640714 198803 1 001


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Judul

: Pembuatan Prototype Portal Security Pada Perumahan Berbasis SMS
Gateway dan Mikrokontroler

Pembimbing 1

: Prof. Dr. Ir. H. Akhmad Fauzi, MMT.

Pembimbing 2

: Ir. L. Urip Widodo, MT.

Penyusun

: Erna Tri Wahyu Ningsih


ABSTRAK
Perkembangan teknologi saat ini merambah semakin luas dengan ditunjang dengan
perpaduan teknologi mikrokontroler, oleh sebab itu dapat mempengaruhi masyarakat luas dalam
menggunakan suatu alat yang canggih dan
itu menunjukkan suatu efisiensi dalam
penggunaanya. Kepraktisan teknologi dalam perkembangan tersebut sangat mempengaruhi
kebutuhan manusia untuk membuat suatu alat yang berfungsi sebagai pengontrolan keamanan
portal tanpa membutuhkan tenaga security untuk membuka dan menutupnya meskipun terdapat
security yang menjaga dan mengawasi keamanan komplek perumahan.
Untuk itu dibuatlah suatu sistem pengontrolan portal security pada perumahan berbasis
sms gateway dan mikrokontroler pada komplek perumahan dimana memudahkan penghuni
kompek perumahan untuk buka tutup portal hanya dengan mengirimkan SMS dari ponsel
penghuni komplek. Pada sistem tersebut menggunakan mikrokontroler tipe AT89S52 sebagai
pengontrol sistemnya serta menggunakan pemrograman BASCOM-8051, dan modem Wavecom
tipe M1206B untuk menghubungkan antara SMS dari ponsel penghuni komplek dengan
mikrokontrolernya. Selain itu ditanamkan juga LDR atau sensor cahaya yang digunakan untuk
penanganan resiko apabila terdapat objek / halangan yang berada pada tengah-tengah portal
sehingga portal tidak akan menutup selama terdapat halangan di tengah portal tersebut.
Digunakan juga Led untuk memberikan cahaya pada LDR agar dapat bekerja. Untuk datanya

diinterfacekan ke modem sistem secara serial dengan menggunakan serial port RS232.
Dalam implementasi sistem tersebut dapat berjalan dengan baik, dimana diberikan suatu
input yang telah ditentukan sebelumnya dan dikirimkan dari ponsel penghuni komplek
perumahan ke modem untuk disimpan dalam memori kemudian dihubungkan ke mikrokontroler
untuk diproses dan modem akan memberikan suatu balasan pada ponsel penghuni perumahan
bahwa terdapat pilihan untuk keamanan portal sebelum membuka portal secara otomatis yang
nantinya penghuni perumahan akan mendapatkan balasan baik dalam mengirimkan isi SMS
dengan OPEN maupun memilih pilihan dan nantinya portal akan tertutup secara otomatis hanya
dengan mengirimkan SMS tersebut.
Kata Kunci : Portal Security, SMS Gateway, Mikrokontroler AT89S52.
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, atas puji dan kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat serta
Kasih Sayang-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat untuk menempuh tugas akhir di
Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jatim. Penulis membahas tentang

Pembuatan Prototype Portal Security Berbasis SMS Gateway dan Mikrokontroler.
Pada kesempatan ini penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan fakultas Teknologi Industri Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya.
2. Ibu Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT., selaku ketua jurusan Teknik Informatika
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim.
3. Bapak Prof. Dr. H. Akhmad Fauzi, MMT.sebagai Dosen pembimbing I yang telah
meluangkan waktu memberikan kontribusi berupa masukan dan koreksi yang
berguna dalam membimbing menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Bapak Ir. L. Urip Widodo, MT.sebagai Dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu memberikan kontribusi berupa masukan dan koreksi yang
berguna dalam membimbing menyelesaikan Tugas Akhir ini.
5. Bapak Basuki Rahmat, S.SI, MT., Bapak Ir. R. Purnomo Edi Sasongko, MP. dan
Ibu Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT. selaku Dosen Penguji LesanTugas Akhir Jurusan
Teknik Informatika, FTI UPN “VETERAN” Jatim.
6. Bapak Firza Prima Aditiawan, S.Kom atas bimbingannya selaku PIA Tugas
Akhir.

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7. Terima kasih kepada kedua orang tua yang telah memberikan dorongan motivasi
dan do’a untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
8.

Kakak dan keluarga kami yang selaku memberikan dukungannya kepada kami
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9.

My Soulmate yang sudah memberikan ide, semangat dan do’a

10. Kakak angkatan atas mas Firman yang telah memberikan ide dan memberikan
dorongan motivasi dalam mengerjakan Tugas Akhir.
11. Sahabat Geje Gank, Brader Dwi, Sister Marie, Brader Arip, dan Brader Dio yang
membantu memberikan support dan do’a.
12. Kepada teman – teman yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu atas segala
bantuannya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.


Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyelesaikan kerja
praktek ini, namun penulis berharap semoga pelaksanaan kerja praktek ini dapat ikut
menunjang perkembangan ilmu pengtahuan, khususnya Teknik Informatika, kritik
dan saran yang membangun kami harapkan nntuk kesempurnaan penukisan laporan
ini, semoga dapat bermanfaat.

Surabaya, Februari 2012
Penulis

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................i
KATA PENGANTAR ......................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................x


BAB I

: PENDAHULUAN ........................................................................1
1.1. Latar Belakang ....................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ...............................................................3
1.3. Batasan Masalah...................................................................4
1.4. Tujuan Penelitian ................................................................4
1.5. Manfaat Penelitian................................................................5
1.6. Metodologi Pelaksanaan .......................................................5
1.7. Sistematika Penulisan ...........................................................

BAB II

: TINJ AUAN PUSTAKA...............................................................9
2.1.

Kebutuhan Hardware .........................................................9

2.2.

Mikrokontroler Tipe AT89S52 ..................................... ....9
2.2.1.

Spesifikasi Mikrokontroler AT89S52 ...................10

2.2.2.

Fungsi Pin AT89S52 ............................................12

2.2.3.

Memori................................................................16

2.2.4.

Interupsi ..............................................................17

2.2.5.

Kode Instruksi Mikrokontroler AT89S52 .............18

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.6.

Register ...............................................................19

2.2.7.

Sumber Pencacah.................................................23

2.3.

Motor DC ..........................................................................24

2.4.

Relay .................................................................................25

2.5.

Sensor LDR .......................................................................26

2.6.

Wavecom M1206B ............................................................27

2.7.

Kebutuhan Software ...........................................................28

2.8.

Basic Compiler 8051 ..........................................................29
2.8.1. Bagian BASCOM ...................................................29
2.8.2. Program Simulasi ...................................................31
2.8.3. Compiler ................................................................33
2.8.4. Program BASCOM 8051 ........................................34
2.8.5. Karakter Dalam BASCOM .....................................35

2.9.

AT Command ....................................................................36

2.10. ISP PGM............................................................................38
2.11. Short Message Service .......................................................40
2.11.1. Sejarah SMS.........................................................40
2.11.2. SMS Gateway ......................................................41

BAB III

: ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM .............................44
3.1.

Deskripsi Sistem ................................................................44

3.2.

Diagram Blok Penelitian ....................................................46

3.3.

Analisa Kebutuhan Perangkat Keras...................................47
3.3.1. Mikrokontroler AT89S52 .......................................47

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.3.2. Motor DC ...............................................................47
3.3.3. Relay ......................................................................48
3.3.4. LDR .......................................................................48
3.3.5. Catu Daya...............................................................49
3.3.6. Wavecom M1206B.................................................49
3.3.7. Handphone .............................................................50
3.3.8. Maket Portal ...........................................................50
3.4.

Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak ..................................50
3.4.1. Basic Compiler ......................................................51
3.4.2. ISP PGM ................................................................51

3.5.

Analisa Kebutuhan Proses..................................................51
3.5.1 Proses Input ............................................................52
3.5.2. Proses Kontrol Utama .............................................52
3.5.3. Proses Eksekusi Portal ............................................52
3.5.4. Proses Output .........................................................53

3.6.

Analisa Perancangan Perangkat Keras ................................54
3.6.1. Mikrokontroler AT89S52 .......................................54
3.6.2. Rangkaian Sistem Keseluruhan...............................56

3.7. Perancangan Perangkat Lunak ................................................57
3.8. Perancangan Maket.................................................................61

BAB IV

: IMPLEMENTASI SISTEM ........................................................63
4.1.

Implementasi Perangkat Keras ...........................................63

4.2

Implementasi Perangkat Lunak ...........................................68

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V

: UJ ICOBA DAN ANALISA .......................................................80
5.1.

Uji Coba ....................................................................... ....80
5.1.1. Uji Coba Modem Wavecom M1206B ......................80
5.1.2. Uji Coba ISP dan Mikrokontroler ............................81
5.1.3. Uji Coba Portal ........................................................84
5.1.4. Uji Coba Sistem Secara Keseluruhan .......................88

5.2.

BAB VI

Analisa .......................................................................... ....91

: PENUTUP ....................................................................................92
6.1.

Kesimpulan ........................................................................92

6.2.

Saran ..................................................................................93

DAFTAR PUSTAKA

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Teknologi adalah cara untuk mendapatkan suatu kualitas yang lebih baik,

lebih murah, lebih cepat, lebih mudah dan lebih menyenangkan. Salah satu
teknologi yang berkembang pesat saat

ini adalah teknologi dibidang

mikrokontroler dan SMS (Short Message Service). Dalam perkembangan zaman
di era globalisasi untuk saat sekarang kemajuan teknologi sangat berkembang
dan itu menunjukkan suatu efisiensi dalam penggunaanya. kepraktisan teknologi
dalam perkembangan tersebut sangat mempengaruhi kebutuhan manusia untuk
membuat suatu alat yang berfungsi sebagai pengontrolan keamanan portal tanpa
membutuhkan tenaga security untuk membuka dan menutupnya meskipun
terdapat security yang menjaga dan mengawasi keamanan komplek perumahan.
Pada saat ini, keamanan dalam berbagai wilayah sangat perlu
ditingkatkan terutama pada wilayah komplek perumahan, dimana pengontrolan
security portalnya masih menggunakan sistem manual yaitu dengan tenaga
manusia / security. Pengontrolan keamanan portal yang banyak dijumpai dengan
menggerakkan portal tersebut untuk membuka dan menutupnya masih
mengandalkan tenaga manusia tidak secara otomatis. Untuk itulah dikembangkan
suatu alat yang dapat digunakan sebagai pengontrolan keamanan security pada
perumahan komplek.

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Dengan adanya sistem keamanan portal pada perumahan komplek maka
penghuni komplek dapat mengendalikan portal tanpa harus menunggu security
untuk membuka dan menutupnya karena portal merupakan jalur penghubung
utama untuk masuk dalam komplek perumahan, sistem keamanan portal kali ini
menggunakan Mikrokontroler tipe AT89S52 sebagai pemroses kontrol hardware
handphone.

Sensor yang digunakan adalah sensor cahaya / LDR (Light

Dependent Resistor) sehingga pada saat delay selama 20 second telah habis dan
sensor mendeteksi objek yang masih berada di bawah portal maka sensor tersebut
menunggu hingga LDR tidak terdapat suatu halangan di sekitar portal.
Teknologi SMS diterapkan pada sistem aplikasi ini karena SMS
merupakan salah satu media komunikasi yang telah berkembang secara luas yang
digunakan oleh masyarakat baik dalam jarak dekat maupun jarak jauh yaitu
melalui ponsel. Saat ini ponsel merupakan barang yang menjadi kebutuhan
bahkan mempengaruhi perilaku dan budaya masyarakat seakan ponsel menjadi
kebutuhan penting yang wajib dibawa. Layanan ponsel yang paling banyak
digunakan oleh masyarakat saat ini adalah SMS karena penggunaan SMS
biayanya

murah

dan

pesannya

bersifat

pribadi.

Bila

menghubungkan

permasalahan yang telah dikemukakan pada awal fungsi dari ponsel yang dapat
digunakan untuk berkomunikasi dapat juga digunakan sebagai penghubung
dengan alat yang disetting sebelumnya, maka dapat dipangkas waktu yang
semaksimal dan seefesien mungkin. Dengan pemakaian ponsel tersebut maka
dapat dikembangkan fungsi dari penerima (receiver) yang dihubungkan dengan
portal agar dapat bekerja secara otomatis. Dan sistem itu lebih sederhana sehingga

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

dapat menghemat biaya yang dikeluarkan yaitu menggunakan SMS Gateway
sebagai software tambahan dan sebuah ponsel yang terhubung dengan komputer
melalui kabel data. Kini hanya dengan mengirimkan SMS dari ponsel yang di
gunakan ke nomor tujuan dan berlaku sebagai security elektronik, maka dapat
mengendalikan portal komplek perumahan yang bisa digunakan oleh penghuni
komplek perumahan.
1.2

Rumusan Masalah
Dalam Penjelasan yang telah di sampaikan pada Latar Belakang di atas,

dapat di rumuskan permasalahan Pembuatan Prototype Portal Security berbasis
SMS Gateway dan Mikrokontroler untuk saat ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana cara mendeteksi kondisi portal hingga dapat sebagai data
yang masuk pada mikrokontroler?
b. Bagaimana delay yang terjadi saat proses portal akan menutup ketika
terdapat suatu objek yang berada pada tengah-tengah portal tersebut?
c. Bagaimana mikrokontroler membaca data yang akan masuk dari
kondisi awal dan kemudian mengirimkannya lewat modem sebagai
SMS balasan ke ponsel penghuni perumahan?
d. Bagaimana mikrokontroler memahami isi SMS dari modem untuk
diproses sehingga dapat digunakan untuk mengontrol portal security?
e. Bagaimana respon sensor cahaya atau LDR dalam mendeteksi suatu
objek?
f. Bagaimana kondisi arus listrik yang mengalir pada motor DC saat
buka tutup portal?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

1.3

Batasan Masalah
Pada penyelesaian dan penganalisaan suatu masalah yang menyangkut

perangkat lunak yang digunakan maka di perlukan suatu batasan masalah untuk
mempermudah dalam pemecahan serta pembahasan tersebut. Adapun batasan
masalah sebagai berikut :
a. Pengontrolan portal security komplek perumahan yang digerakkan
oleh motor DC 9V.
b. Teknik yang digunakan dalam pengiriman SMS dari ponsel penghuni
komplek ke modem untuk mengontrol portal, dan sebaliknya dari
modem.
c. Tidak ada batasan untuk jumlah SMS yang dikirim oleh penghuni
perumahan komplek untuk membuka portal tersebut.
d. Mikrokontroler yang digunakan adalah AT89S52 sebagai sistem
pemrosesan kontrol untuk sistem.
e. Jaringan untuk SMS Gateway yang digunakan adalah jaringan GSM
dengan jasa operator seluler IM3.
f. Tidak menggunakan Database dalam penyimpanan SMS dalam
modem.
g. Nomor tujuan yang digunakan hanya 1 nomor.
h. Hanya bisa menerima kendaraan yang masuk sesuai dalam waktu 20
second.
1.4

Tujuan
Tujuan dari Penelitian ini adalah sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

a. Dapat membuat sistem pengontrolan portal security dengan mengirim
pesan melalui SMS.
b. Membangun sistem pengontrolan keamanan pada portal komplek
perumahan secara sederhana.
1.5

Manfaat
Adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
a. Meningkatkan kemampuan sistem berbasis SMS Gateway

dan

mikrokontroler yang semakin berkembang pesat dewasa ini.
b. Memanfaatkan teknologi ponsel terutama SMS dengan mengirimkan
kode tertentu informasi yang diinginkan dapat diketahui dan
mengontrol sistem kontrol sesuai perintah.
c. Memberikan kemudahan kepada penghuni komplek perumahan untuk
mengakses

dan

mengendalikan

portal

security

tanpa

harus

menghubungi security.
1.6

Metodologi Penelitian
Metode

penelitian

yang

digunakan

dalam

pembuatan

sistem

mikrokontroler ini melalui percobaan langsung jika gagal maka akan terus dicoba
lagi atau trayer error Dan untuk melakukan penelitian tersebut, berikut tahap tahapanya :
a. Metode Studi Kepustakaan
Metode Kepustakaan juga digunakan oleh penulis untuk
melakukan penelitian dengan cara mengumpulkan data yang diperoleh

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

dari buku, membuka situs-situs dari internet yang ada hubungannya
dengan penulisan untuk penelitian tersebut
b. Metode Perencanaan Alat
Dengan Metode perencanaan alat ini penulis dapat melakukan
pendaftaran atau merencanakan List alat apa saja yang dibutuhkan
untuk membuat dalam penelitian yang dilakukan.
c. Metode Pembuatan Softwar e
Dalam Metode ini penulis melakukan pembuatan software yang
akan ditanam dalam sistem mikrokontroler pada portal.
d. Metode Pengujian Alat dan analisa Alat
Pada metode ini penulis melakukan pengujian alat yang telah
dibuat serta hasil analisa terhadap data hasil pengujian.
e. Metode Kesimpulan
Metode ini penulis mengambil keputusan dari hasil pengujian
data pada sistemnya.
f. Metode Penyusunan buku lapor an
Dalam metode ini penulis melakukan pembuatan laporan
berdasarkan serangkaian kegiatan yang telah dilakukan dalam
penyelesaian tugas akhir.
1.7

Sistematika Penulisan
BAB I :

PENDAHULUAN
Bab ini berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan
Masalah, Tujuan, Manfaat, Metodologi Penulisan, dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Sistematika Penulisan Skripsi.
BAB II :

TINJ AUAN PUSTAKA
Pada bab ini membahas tentang landasan teori pemecahan
masalah yang berhubungan dengan penelitian tersebut yang
menyangkut sms (short massage service), konsep dasar
mikrokontroler, konsep dasar komunikasi serial dengan
komputer.

BAB III :

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi tentang perancangan sistem apa saja yang
perlu dianalisa dan digunakan yang meliputi : kebutuhan
data, kebutuhan hardware dan software, kebutuhan proses,
perancangan

sistem

yang

berbasis

mikrokontroler,

komunikasi serial dengan modem Wavecom M1206B, serta
analisa dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya.
BAB IV

IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari program
yang telah dibuat sebelumnya.dan ini merupakan bagian
yang paling penting untuk menjawab dari permasalahan
yang terjadi.

BAB V :

UJ I COBA DAN EVALUASI
Bab ini menjelaskan tentang uji coba dari program yang
telah dibuat dan melakukan pengevaluasian terhadap

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

pogram serta cara kerja apakah sesuai dengan tujuan yang
dimaksud.
BAB VI :

KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang
diperoleh setelah dilakukan penelitian terhadap alat yang
dibuat serta saran untuk pengembangan sistem selanjutnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
Bab ini akan menjelaskan dari bagian – bagian peralatan yang digunakan
yang menyangkut kebutuhan hardware dan kebutuhan software dalam pembuatan
alat untuk Pengontrolan portal security pada perumahan komplek yang berbasis
mikrokontroler.
2.1

Kebutuhan Hardwar e
Dalam pembuatan sistem kemananan portal security pada perumahan

komplek dibutuhkan suatu kebutuhan. Kebutuhan ini menyangkut kebutuhan
hardware dan kebutuhan software untuk mendukungnya. Dan kebutuhan tersebut
sangat mempengaruhi dalam pembuatan sistem pengontrolan portal.
Adapun

hardware

yang

digunakan

dalam

perancangan

sistem

pengontrolan kemanan portal pada perumahan komplek yaitu mikrokontroler tipe
AT89S52, Modem Wavecom

M1206B, Motor DC, Relay, Sensor LDR.

Kebutuhan ini nantinya akan berpengaruh dalam sistemnya.dan kebutuhan
perangkat keras tersebut mudah di temui di pasaran.
Tanpa adanya kebutuhan ini maka sistem tidak akan berjalan dan tidak
dapat difungsikan. Beberapa penjelasan tentang kebutuhan perangkat keras yang
mendukung pembuatan sistem keamanan ini akan di jelaskan dibawah ini.
2.2

Mikr okontroler tipe AT89S52
Mikrokontroler adalah mikroprosesor yang dirancang khusus untuk

aplikasi kontrol, dan dilengkapi dengan ROM, RAM dan fasilitas I/O pada satu

9

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

chip. AT89S52 adalah salah satu anggota dari keluarga MCS-51/52. AT89S52
dirancang oleh Atmel sesuai dengan instruksi standar dan susunan pin 80C5.
Mikrokontroler 89S52 ialah mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 8Kbyte
Flash Programmable dan Erasable Read Only Memory (PEROM), yang
memungkinkan memori program untuk dapat diprogram kembali. Mikrokontroler
bertekhnologi memori non Volatile kerapatan tinggi dari Atmel ini kompatibel
dengan mikrokontroler standar industry MCS-51 baik pin kaki IC maupun set
instruksinya.
Mikrokontroler AT89S52 mempunyai kelebihan di dalamnya. Kelebihan
tersebut yaitu mempunyai flash memori sebesar 8Kbyte, RAM 256 byte serta 2
buah data pointer 16 bit. Dan pada AT89S52 sistem kerjanya lebih powerfull
meskipun sedikit lebih mahal dibandingkan 89S51.
( Sumber : Widodo )
2.2.1

Spesifikasi Mikrokontroler AT89S52
Mikrokontroler type AT89S52 mempunyai spesifikasi yaitu Sebuah CPU

(Central Processing Unit) 8 bit, empat buat port I/O. yang masing-masing terdiri
dari 8 bit, 8Kbyte in system programmable (ISP) flash memori dengan
kemampuan 1000 kali baca/tulis tegangan kerja 4V-5.0V, 256x8 bit RAM
(Random Acces Memory) internal, 32 jalur I/O dapat diprogram, 3 Buah 16 bit
Timer/Counter (T0, T1, dan T2), 8 sumber Interrupt.
Selain itu terdapat juga sebuah port serial dengan full duplex UART
(Universal Asynchronous Receiver Transmitter), Watchdog Timer, dual data
pointer, mode pemrograman ISP yang fleksibel (Byte dan Page Mode). Dimana

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

dapat bekerja dengan rentang 0 – 33Mhz, kecepatan maksimum pelaksanaan
interuksi per siklus adalah 0,5 µs pada frekuensi clock 24Mhz
Apabila frekuensi clock mikrokontroler yang digunakan adalah 12Mhz,
maka kecepatan pelaksanaa interuksi adalah 1 µs . Dalam mikrokontroler terdapat
blok diagram yang menjelaskan tentang bagian- bagian di dalam mikrokontroler
tersebut. Blok diagram dapat ditampilkan pada Gambar 2.1 berikut :

Gambar 2.1 Blok Diagram Mikrokontroller AT 89S52
( Sumber : Riadhy, Rifqi, 2011 )
Mikrokontroler AT89S52 mempunyai beberapa pin di dalamnya yang
akan dijelasakan pada Gambar 2.2 di bawah ini.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Gambar 2.2 pin Mikrokontroler tipe AT89S52
( Sumber : Riadhy, Rifqi, 2011 )
2.2.2

Fungsi dar i masing – masing pin AT89S52

a. Pin 1 sampai 8 (Port 1)
Merupakan port pararel 8 bit dua arah (bidirectional) yang dapat
digunakan untuk berbagai keperluan (general purpose).
b. Pin 9
Merupakan pin reset, reset aktif jika mendapat catuan tinggi. Jika
pada pin ini diberi input “1” (HIGH) selama minimal 2 machine cycle,
maka sistem akan direset dan register internal AT89S52 akan bernilai
default tertentu.
Proses reset merupakan proses untuk mengembalikan sistem
kekondisi semula. Reset tidak mempengaruhi internal program memori.
Reset terjadi jika pin RST bernilai high selama minimal dua siklus lalu
kembali bernilai low.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

Power on reset merupakan proses reset yang berlangsung secara
otomatis pada saat sistem pertama kali diberi suplai.
Proses ini mempengaruhi semua register dan internal data memori.
c. Pin 10 sampai 17 (Port 3)
Adalah port parallel 8 bit dua arah yang memiliki fungsi sebagai
berikut :


P3.0 (10) : RXD (port serial penerima data)



P3.1 (11) : TXD (port serial pengirim data)



P3.2 (12) : INT0 (input interupsi eksternal 0, aktif low)



P3.3 (13) : INT1 (input interupsi eksternal 1, aktif low)



P3.4 (14) : T0 (eksternal input timer / counter 0)



P3.5 (15) : T1 (eksternal input timer / counter 1)



P3.6 (16) : WR (Write, aktif low)
sinyal kontrol penulisan data dari port 0 ke memori data dan inputoutput eksternal.



P3.7 (17) : RD (Read, aktif low)
sinyal kontrol pembacaan memori data input-output eksternal ke
port 0.

d. Pin 18
Pin 18 Sebagai XTAL 2. Keluaran osilator yang terhubung pada
Kristal. ( XTAL2 ini berfungsi sebagai keluaran dari rangkaian osilasi
mikrokontroler tersebut ).
e. Pin 19
Sebagai XTAL 1, masukan ke osilator berpenguatan tinggi,
terhubung pada Kristal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

(XTAL1 berfungsi sebagai masukan dari rangkaian osilasi
mikrokontroler).
f. Pin 20
Sebagai Vss, terhubung ke 0 atau ground pada rangkaian.
g. Pin 21 sampai 28 (Port 2)
Merupakan dual-purpose port (port pararel 8 bit dua arah). Pada
desain minimum digunakan sebagai port I/O (Input/Output). Sedangkan
pada desain lebih lanjut digunakan sebagai high byte dari

address

(alamat), dan di dalam port ini mengirim byte alamat bila pengaksesan
dilakukan pada memori eksternal.
h. Pin 29
Sebagai PSEN (Program Store Enable) adalah sinyal yang
digunakan untuk membaca (Read ), memindahkan program memori
eksternal (ROM / EPROM) ke mikrokontroler (aktif low). PSEN adalah
sinyal kontrol yang mengizinkan untuk mengakses program (code)
memori eksternal. Pin ini dihubungkan ke pin OE (Output Enable) dari
EPROM.
Sinyal PSEN akan “0” (LOW) pada tahap fetch (penjemputan)
interuksi. PSEN akan selalu bernilai “1” (HIGH) pada pembacaan ( Read )
program memori internal. PSEN terdapat pin 29.
i. Pin 30
Sebagai ALE (Address Latch Enable) untuk menahan alamat
bawah selama mengakses memori eksternal. Pin ini juga berfungsi sebagai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

PROG (aktif low) yang diaktifkan saat memprogram internal flash memori
pada mikrokontroler (on chip). ALE digunakan untuk men-demultiplex
address (alamat) dan data bus.
Ketika menggunakan program memori eksternal, port 0 akan
berfungsi sebagai address (alamat) dan data bus. Pada setengah paruh
pertama memori cycle ALE akan bernlai high sehingga mengizinkan
penulisan address (alamat) pada register eksternal. Dan pada setengah
paruh berikutnya akan bernilai high sehingga port 0 dapat digunakan
sebagai data bus.
j. Pin 31
Sebagai EA (External Access) untuk memilih memori yang akan
digunakan, memori program internal (EA = Vcc) atau memori program
eksternal (EA = Vss), juga berfungsi sebagai Vpp (Programming supply
voltage)

pada

saat

memprogram

internal

flash

memori

pada

mikrokontroler.
Jika EA diberi input high , maka mikrokontroler menjalankan
program memori internal saja. Jika EA diberi input low, maka AT89S52
menjalankan program memori eksternal (PSEN akan bernilai LOW).
k. Pin 32 sampai 39 (Port 0)
Merupakan port pararel 8 bit 2 arah. Berfungsi sebagai alamat
bawah yang ultiplex dengan data untuk mengakses program dan data
memori eksternal. Port 0 ini dapat digunakan sebagai port Input/Output
(I/O).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

l. Pin 40
Sebagai Vcc, terhubung ke +5 V sebagai catuan untuk
mikrokontroler.
2.2.3

Memori
a.

Memori Program
Pada EPROM 8 Kbyte, jika EA (External Access) bernilai tinggi,

maka program akan menempati alamat 0000 H sampai 0FFF H secara
internal. Jika EA bernilai rendah maka program akan menempati alamat
1000 H sampai FFFF H ke program eksternal. Memori program
merupakan suatu ruang memori yang digunakan untuk menyimpan kode
program dan konstanta yang sifatnya tetap.
Memori program hanya bias dibaca saja (Read Only Memory),
dalam artian ketika sedang melakukan eksekusi program memori hanya
bersifat dibaca saja namun tidak dapat diubah isinya, sebagian memori
program terdapat di dalam chip mikrokontroler (On-Chip) dan sebagian
lagi berada di luar (Off-Chip). Mikrokontroler ATMEL AT89S52
mempunyai kapasitas memori program on-chip sebesar 8 kb
b.

Memori Data
RAM merupakan memori data internal (On-Chip). Untuk

AT89S52 mempunyai memori sebesar 256 byte. Pada segment data ini
dibagi menjadi tiga bagian, dimulai dari alamat 0x00 sampai dengan 0xFh
dikenal sebagai register R0 sampai dengan R7 yang diorganisasikan
menjadi 4 bank.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Pemilihan bank yang dilakukan dengan memberikan kombinasi
logika pada register Program Status Word (PSW). Bagian berikutnya
adalah mulai alamat 0x20 sampai dengan 0x2f sebanyak 128 bit
merupakan

lokasi memori

yang

dapat

dimanipulasi perbit

(bit

addressable) juga dikenal dengan segment bit (BDATA). Bagian
berikutnya adalah general purpose RAM mulai alamat 0x30 sampai
dengan 0x7fh.
( Sumber : Riadhy, Rifqi, 2011 )
2.2.4

Interupsi
Program yang sedang dijalankan oleh Pengendali Mikro AT89S52 dapat

dihentikan untuk sementara dengan meminta interupsi. Apabila AT89S52
mendapat permintaan interupsi maka program counter (PC) akan diisi alamat dari
vektor interupsi.
Kemudian AT89S52 melaksanakan rutin pelayanan interupsi mulai dari
alamat tersebut setelah selesai maka AT89S52 akan kembali ke pelaksanaan
program utama yang ditinggalkan. Pengendali MikroAT89S52 menyediakan 6
sumber interupsi yaitu 2 buah interupsi eksternal (INT 0 dan NT INT 1), 2 buah
interupsi timer (Timer 0, Timer 1) dan 2 buah interupsi port serial.
Selain itu ada juga sebuah non maskable interrupt yaitu reset yang tidak
dapat dihalangi oleh perangkat lunak. Setiap sumber interupsi dapat diprogram
secara individual (sendiri-sendiri) baik pengaktifannya maupun prioritasnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Untuk mengaktifkan atau menonaktifkan interupsi dikendali oleh register IE
(interrupt enable), sedangkan untuk tingkat prioritasnya diatur oleh IP (interrupt
priority).
( Sumber : Widodo )
2.2.5

Kode instr uksi Pengendali Mikrokontroler AT89S52
Pengendali Mikro AT89S52 mempunyai 256 kode instruksi. Seluruh

instruksi dapat dikelompokkan dalam 4 bagian yang meliputi instruksi 1 byte
sampai 4 byte.
Semua instruksi tersebut dapat dibagi menjadi lima kelompok menurut
fungsinya, yaitu:
a. Instruksi Pemindahan Data
Bagian instruksi ini hanya menyalin data suatu lokasi memori
(sumber) ke lokasi tertentu (tujuan), tanpa terjadi perubahan isi data dari
sumber.
Selain lokasi memori, data juga dapat dipindahkan dari suatu
register ke register lain, pemindahan (penyalinan) antar muka-register dan
antar muka-memori.
b. Instruksi Aritmatika
Instruksi ini melaksanakan operasi aritmatika yang meliputi
penjumlahan, pengurangan, penambahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

c. Instruksi Logika dan Manipulasi Bit
Instruksi ini berhubungan dengan operasi-operasi logika pada
accumulator.
Macam dari instruksi ini adalah AND, OR, XOR, perbandingan,
pergeseran, dan komplemen data.
d. Instruksi Percabangan
Instruksi ini mengubah urutan normal pelaksanaan suatu program.
Dengan instruksi ini program yang sedang dilaksanakan akan mencabang
ke suatu alamat tertentu. Instruksi ini dibedakan atas percabangan
bersyarat (misalnya CJNE) dan percabangan tanpa syarat (misalnya
ACALL).
e. Instruksi Stack, I/O, dan Kendali
Kendali ini mengatur penggunaan stack, membaca/menulis port
I/O, serta pengontrolan-pengontrolan.
2.2.6

Register
Pengendali Mikro AT89S52 mempunyai register-register sebagai berikut
ini:
a.

Accumulator (register A)
Accumulator adalah sebuah register 8 bit. Yang merupakan pusat dari

semua operasi accumulator termasuk didalam operasi aritmatika, operasi logika,
membebani dan serta menyimpan operasi-operasi masukan.
b.

Register B
Register ini memilki fungsi yang sama dengan register A.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

c.

Pr ogr am Counter (PC)
Pencacah program merupakan sebuah register 16 bit yang selalu

menunjukan lokasi memori dari instruksi yang akan diakses.
d.

Stack Pointer (SP)
Stack Pointer merupakan sebuah register 16 bit yang mempunyai fungsi

khusus sebagai penunjuk alamat atau data yang berada paling atas pada operasi
penumpukan di RAM. Penunjukan penumpukan selalu berkurang dua setiap kali
data didorong masuk kedalam lokasi penumpukan dan selalu bertambah dua
setiap kali data ditarik ke luar dari lokasi penumpukan.
e.

Pr ogr am Status Wor d
Register ini berisi beberapa bit status yang mencerminkan keadaan

Pengendali Mikro. Difinisi dari bit-bit PSW dijelaskan pada Gambar 2.3 seperti
berikut :
CF

AC

F0

RS1

RS2

OV

-

P

Gambar 2.3 Definisi bit – bit PSW mikro
-

Bit carry flag (CF)
Bit carry (bit ke-8) mempunyai dua fungsi yaitu: Pertama : carry akan
menunjukan apakah operasi penjumlahan mengandung carry (sisa) atau pada
operasi pengurangan mengandung borrow (kurang). Apabila operasi ini
mengandung carry, maka bit ini akan diset nol. Sedangkan jika mengandung

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

borrow, maka bit ini akan diset nol. Kedua: carry dimanfaatkan sebagai bit ke
delapan untuk operasi pergeseran (shift) atau perputaran.
-

Bit Auxiliar y Carr y (AC)
Bit ini menunjukan adanya carry (bawaan) dari bit ketiga menuju ke bit
keempat pada operasi aritmatika atau dari 4 bit rendah ke 4 bit tinggi.
Bit ini jarang digunakan dalam program, tetapi digunakan oleh Pengendali
Mikro secara implisit pada operasi maritmatika bilangan BCD.

-

Big Flag 0 (F0)
Bit ini menunjukan apakah hasil operasinya nol atau tidak. Apabila hasil
operasi adalah not, maka bit ini diset 1. Dan apabila hasil operasinya adalah tidak
nol maka bit ini reset. Bit ini juga digunakan pada perbandingan dua buah data.
Bila kedua data sama maka aka diset 1. Sedangkan jika kedua data itu berbeda
makan akan direset nol.

-

Bit register select (RS)
RS0 dari RS1 digunakan untuk memilih bank register. Delapan buah
register ini merupakan register serbaguna. Lokasinya pada awal 32 Random
Access Memory atau RAM internal yang memiliki alamat dari 00H sampai 1FH.
Register ini dapat diakses melalui simbol assembler (R0, R1, R2, R3, R4,
R5, R6 dan R7). Pemilihan bank register diperlihatkan pada Tabel 2.2.
Tabel 2.1 Pemilihan Bank Register
RS1

RS2

Bank

Lokasi Memari

0

0

0

00H – 07H

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Lanjutan Tabel 2.1 Pemilihan Bank Register
0

1

1

08H – 0FH

1

0

2

10H – 17H

1

3

18H – 1 FH

Register R0 dan R1 dapat digunakan untuk pengalamatan tak langsung pada
internal RAM.
-

Bit Overflow (OF)
Bit ini menunjukan adanya kelebihan atau kekurangan bit pada operasi
penjumlahan atau pengurangan.

-

Bit par ity (P)
Bit ini menunjukan paritas dari hasil operasi, jika 1 (satu) maka hasil
operasinya adalah genap, dan jika 0 (nol) maka hasil operasinya adalah ganjil.

-

Power Control Register (PCON)
Register Power Control Register berfungsi sebagai pengontrol mode kerja
dari pada CPU. Register Power Control Register ini tidak dapat dialamati per bit.

-

Register Timer Mode (TMOD)
Register Timer Mode yang berfungsi sebagai pengontrol pemilihan mode
operasi untuk timer/counter. Sedangkan untuk pengontrol kerja timer/counter
adalah register timer control (TCON).

-

Serial Control Register (SCON)
Register Serial Control Register yang berfungsi untuk mengontrol kerja

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

port serial. Port serial Pengendali Mikro AT89S52 bersifat full duflex, yang
berarti dapat mengirim dan menerima data secara bersamaan.
Digunakan untuk memilih bank register. Delapan buah register ini
merupakan register serbaguna. Lokasinya pada awal 32 RAM internal yang
memiliki alamat Register penerima dan pengirim pada port serial diakses pada
SBUF (serial buffer).
-

Unit Ar itmatik Logik
ALU (Arithmetic Logic Unit) berfungsi melaksanakan operasi-operasi
aritmatik maupun logika, seperti penjumlahan (increment), pengurangan
(decrement), operasi OR, operasi NAND dan sebagainya.
Hasil operasi

tersebut

selanjutnya

disimpan

kembali ke

dalam

accumulator. Operasi yang terjadi pada ALU berhubungan erat dengan
accumulator dan bit status pada register F/PSW.
(Sumber : Malik, 2003 )
2.2.7

Sumber Pencacah Pewaktuan AT89S52
Pengendali Mikro AT89S52 dilengkapi dengan sumber detak/osilator

internal (on chip oscillator) yang dapat digunakan sebagai sebagai sumber clock
bagi AT89S52.
Untuk menggunakan osilator internal diperlukan tambahan kristal atau
resonator keramik antara pena XTAL1 dan XTAL2 dan sebuah kapasitor ke
ground. Untuk kristalnya dapat digunakan frekuensi dari 3 sampai 24 MHz.
Sedangkan untuk kapasitornya dapat bernilai 30pF+10 pF. Bila menggunakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

sumber clock eksternal XTAL 2 NC (No Connection) dan sumber dihubungkan
dengan XTAL1
(Sumber : Nalwan, 2003 )
2.3

MOTOR DC
Motor DC adalah suatu motor yang mengubah energi listrik searah

menjadi mekanis yang berupa tenaga penggerak torsi. Motor DC digunakan
dimana kontrol kecepatan dan kecepatan torsi diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan. Bagian motor DC yang paling penting adalah rotor dan stator.
Yang termasuk bagian stator adalah badan motor, sikat – sikat dan inti
kutub magnet. Bagian rotor adalah bagian yang berputar dari suatu motor dc.
Yang termasuk rotor ialah lilitan jangkar, jangkar, komutator, tali, isolator, poros,
bantalan dan kipas.

Gambar 2.4 Motor DC
Konstruksi motor DC sangat mirip dengan generator DC. Kenyataannya
mesin yang bekerja baik sebagai generator akan bekerja baik pula sebagi motor.
Motor biasanya lebih tertutup rapat dibandingkan generator karena motor
sering berada pada lokasi yang tingkat kerusakan mekanisnya tinggi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

Gambar 2.5 Prinsip Kerja Motor DC
Prinsip kerja motor DC yaitu suatu kumparan atau lilitan kawat yang
dialairi arus listrik untuk memperkuat medan magnetic akan mendapatkan gaya
yang dikeluarkan medan magnet tersebut dengan arah tegak lurus pada garis
medan yang dialiri arus.
( Sumber : Andi, 2010 )
2.4

RELAY
Transistor tidak dapat berfungsi sebagai sebagai switch (saklar) tegangan

DC atau tegangan tinggi .Selain itu, umumnya tidak digunakan sebagai switching
untuk arus besar (>5 A). Dalam hal ini, penggunakan relay sangatlah tepat. Relay
berfungsi sebagai saklar yang bekerja berdasarkan input yang dimilikinya.
Keuntungan relay :


dapat switch AC dan DC, transistor hanya switch DC



Relay dapat switch tegangan tinggi, transistor tidak dapat



Relay pilihan yang tepat untuk switching arus yang besar



Relay dapat switch banyak kontak dalam 1 waktu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

Kekurangan relay :


Relay ukurannya jauh lebih besar daripada transistor



Relay tidak dapat switch dengan cepat



Relay butuh daya lebih besar disbanding transistor



Relay membutuhkan arus input yang besar

( Sumber : Widodo )
2.5

SENSOR LDR
Resistor jenis lainnya adalah Light dependent resistor (LDR). Resistansi

LDR berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya.
Dalam keadaan gelap resistansi LDR sekitar 10MΩ

dan dalam keadaan terang

sebesar 1KΩ atau kurang.
LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti kadmium sulfida. Dengan
bahan ini energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang
dilepas atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami
penurunan.
LDR digunakan untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik.
Saklar cahaya otomatis dan alarm pencuri adalah beberapa contoh alat yang
menggunakan LDR. Akan tetapi karena responsnya terhadap cahaya cukup
lambat, LDR tidak digunakan pada situasi dimana intesitas cahaya berubah secara
drastis.
Dibawah ini merupakan gambar dari sensor cahaya atau LDR yang
biasanya digunakan daam pembuatan suatu alat yang tamapak pada Gambar 2.6
berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

Gambar 2.6 Sensor Cahaya LDR

Sensor cahaya berfungsi untuk mendeteksi cahaya yang ada di sekitar
kita. Sensor yang terkenal untuk mendeteksi cahaya ialah LDR(Light Dependent
Resistor). Sensor ini akan berubah nilai hambatannya apabila ada perubahan
tingkat kecerahan cahaya.

Prinsip inilah yang akan kita gunakan untuk mengaktifkan transistor
untuk dapat menggerakkan motor DC (mirip dengan dinamo pada mainan mobilmobilan anak-anak).

Perubahan nilai hambatan pada LDR tersebut akan

menyebabkan perubahan beda tegangan pada input basis transistor, sehingga akan
mengaktif/nonaktifkan transistor.
( Sumber : Ridwansyah, 2011 )
2.6

WAVECOM M1206B
Wavecom adalah pabrikkan asal Perancis (bermarkas di kota Issy-les-

Moulineaux, Perancis) yaitu Wavecom.SA yang berdiri sejak 1993 bermula
sebagai biro konsultan teknologi dan sistim jaringan nirkabel GSM. Dan pada
1996 Wavecom mulai membuat desain daripada modul wireless GSM pertamanya
dan diresmikan pada 1997, bentuk modul GSM pertama berbasis GSM dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

pengkodean khusus yang disebut AT-command. Sulit mencari referensi module
tipe apa yang pertama dibuat oleh Wavecom SA.
Modem Wavecom tipe M1206B ini merupakan modem yang dapat
digunakan dalam SMS Gateway. Fisik dari Wavecom tipe M1206B ukurannya
lebih besar dan panjang dari pada wavecom tipe M1306B. selain itu antena
standar pada tipe M1206B berupa antenna l, dan adaptornya berupa colokan bulat.
Dalam Wavecom tipe M1206B ini motherboard chipset designnya standar
dan tidak sedikit tahan panas. Dalam Modem wavecom M1206B ini harganya
sedikit murah dibandingkan dengan tipe wavecom M1306B. Adaptor pada
modem wavecom tipe M1206B dapat diganti dengan adaptor nokia, karena pada
dasarnya adaptor nokia sama dengan adaptor di modem wavecom tipe M1206B.
Di bawah ini merupakan modem Wavecom Fastrack tipe M1206B beserta
perangkatnya yang ditunjukkan pada Gambar 2.7 :

Gambar 2.7 Modem Wavecom Fastrack M1206B
( Sumber : WM_PRJ_M12_UGD_001 – 002, 2003 )
2.7

Kebutuhan Software
Pada Kebutuhan software yang terkait dengan pemrograman banyak

macamnya yang digunakan antara lain, BASCOM-AVR, BASCOM-8051,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

29

Pinneacle, dan AVR Studio-4. Penulis menggunakan pemrograman Basic
Compiler yaitu software BASCOM-8051 dalam perancangan sistem pengontrolan
security portal pada komplek perumahan. dan untuk menanamkan software yang
telah dibuat dalam bahasa pemograman pada mikrokontroler adalah ISP PGM.
Dari program yang telah dibuat yaitu dari BASCOM-8051 akan
ditanamkan dalam mikrokontroler AT89S52. Dengan kabel data serial yang
digunakan untuk mendeteksi data yang masuk pada mikrokontroler.
2.8

Basic Compiler 8051
BASCOM-8051 adalah program BASIC compiler berbasis windows untuk

mikrokontroler keluarga 8051 seperti AT89C51, AT89C2051, dan lainnya.
BASCOM-8051 merupakan pemrograman dengan bahasa tingkat tinggi BASIC
yang dikembangkan dan dikeluarkan oleh MCS Electric
( Sumber : Wahyudin,