PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LIKUIDITAS, DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LIKUIDITAS, DAN EFISIENSI
OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

ESTI AGUSTIYANI
1012010061

PROGRAM STUDI MANAJ EMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LIKUIDITAS, DAN EFISIENSI

OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyar atan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pr ogdi manajemen

Diajukan Oleh :

ESTI AGUSTIYANI
1012010061

PROGRAM STUDI MANAJ EMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LIKUIDITAS, DAN
EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS
PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
Disusun Oleh :
ESTI AGUSTIYANI
1012010061 / FEB / EM
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
pada tanggal : 28 Maret 2014
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
Ketua

Dra. Ec. Nurjanti Takarini, Msi

NIP. 196508141991032001

Dr. Eko Purwanto, Msi
Sekretaris

Dra. Ec. Nurjanti Takarini, Msi
Anggota

Dr. Ec. Herry Pudjo P. MM
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP. 19630924 198903 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur kita panjatkan kepada Rabbul izzati yang
telah mengatur roda kehidupan pada porosnya dengan keteraturan, dan hanya
kepada-Nyalah kita menundukkan hati dengan mengokohkan keimanan dan Izzah
kita dalam keridhoan-Nya. Karena berkat Rahmat dan Rahim-Nya sehingga
mampu menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan
kepada junjungan kita yaitu Rasulullah SAW.
Skripsi ini diajukan dalam rangka memperoleh gelar sarjana Ekonomi (SE)
Progdi manajemen Universitas pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
yang berjudul “PENGARUH
LUKUIDITAS,

DAN

CAPITAL

EFISIENSI

ADEQUACY

RATIO (CAR),


OPERASIONAL

TERHADAP

PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA”.
Dalam pelaksanaan dan penyusunan penelitian ini penulis telah banyak
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini
penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh hormat menghaturkan
terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1.

Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarta, Mp. selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Dr. H. Dhani Ichsanudin N, MM. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Dr. Muhadjir Anwar, MM. selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Dra. Ec.Nurjanti Takarini, Msi. Selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan, dan
dorongan yang sangat berhargaserta kesabaran dan perhatiannya dalam
penulisan penelitian ini.
5. Terima kasih yang paling utama penulis haturkan kepada kedua Orang
Tua, dan kedua kakak penulis Esta dan Tedy atas segala doa, pengorbanan
dan dukungannya yang tiada tara, juga kepada seluruh keluarga yang
mendukung serta mendoakan kesuksesan penulis.
6. Sahabat terbaik penghuni kost 52 Sari Rahayu, Pipit Widya, Silvi Amalia,
Steffany Yuadita, Natalia Simanjuntak, kalian teman terhebat. Terima
kasih telah memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan
penelitian ini, dan terima kasih atas segala kebersamaan kita selama ini
baik senang maupun susah. Terima kasih juga untuk Leny, Enes, Mbak
Getris (terima kasih untuk pinjaman buku-bukunya), Mbak Kiki, Kiky,
dan Ismi.

7. Rizal Irwansyah, motivator dan teman bertukar pikiran yang paling baik.
Terima kasih atas segala motivasi, semangat, waktu, serta masukanmasukan yang telah diberikan sehingga penulis bisa menyelesaikan
penulisan skripsi ini dengan penuh semangat.
8.

Sahabat seperjuangan Program Studi Manajemen Novita Sari (terima
kasih hadiah Al-Qur’an yang diberikan, sangat bermanfaat), Erina, Nita,

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Widi, saudara kembar Vito dan Wildan serta Shobri, dan teman
seangkatan Progdi Manajemen yang tidak dapat disebutkan satu per satu,
terima kasih atas dukungan dan semangat kalian.
Penulis menyadari dan seteguh hati bahwa penyelesaian skripsi ini masih
jauh dari kata sempurna karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan, wawasan,
dan pengalaman. Untuk itu penulis sangat mengharap kritik demi kesempurnaan
yang akan datang.


Surabaya, Maret 2014

Penulis

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................

i

DAFTAR ISI .......................................................................................... .... iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. .... vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vii

ABSTRAKSI .......................................................................................... .... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... .... 1
1.2 Perumusan Masalah ...................................................................... 11
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... .... 12
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... .... 12
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ....................................................... .... 14
2.2. Landasan Teori ......................................................................... .... 16
2.2.1. Pengertian Bank ............................................................ .... 16
2.2.2. Kinerja Keuangan........................................................... .... 17
2.2.3. Laporan Keuangan ........................................................ .... 19
2.2.4. Analisis Laporan Keuangan ............................................ .... 20
2.2.5. Analisis Rasio Keuangan ............................................... .... 21

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.6. Rasio leverage ................................................................ .... 22

2.2.7. Rasio Likuiditas ............................................................. .... 24
2.2.8. Rasio Profitabilitas ........................................................ .... 25
2.2.9. Pengaruh CAR terhadap ROA ........................................ .... 29
2.2.10. Pengaruh LDR terhadap ROA ..................................... .... 30
2.2.11. Pengaruh BOPO terhadap ROA .................................... .... 32
2.3. Kerangka Konseptual ............................................................... .... 34
2.4. Hipotesis .................................................................................. .... 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ....................... .... 36
3.2. Teknik Penentuan Sampel ....................................................... .... 39
3.2.1. Populasi ......................................................................... .... 39
3.2.2. Sampel .......................................................................... .... 39
3.3. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... .... 40
3.4. Teknik Pengolahan Data .......................................................... .... 41
3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis............................................ .... 41
3.5.1. Teknik Analisis ............................................................. .... 42
3.5.2. Uji Hipotesis .................................................................. .... 43
3.6. Uji Asumsi Klasik ................................................................... .... 46
3.6.1. Normalitas...................................................................... .... 46
3.6.2. Autokorelasi .................................................................. .... 47

3.6.3. Multikolinieritas ............................................................. .... 48
3.6.4. Heteroskedastisitas ........................................................ .... 50

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ..................................................... .... 51
4.1.1. Sejarah Singkat Perbankan ............................................. .... 51
4.1.2. Gambaran Umum Obyek Penelitian ............................... .... 54
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ....................................................... .... 55
4.2.1. ROA (Y) Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI .. .... 55
4.2.2. CAR (X1) Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI . .... 56
4.2.3. LDR (X2) Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI . .... 58
4.2.4. BOPO (X3) Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI ... 60
4.3. Deskripsi hasil Pengujian Hipotesis penelitian ......................... .... 62
4.3.1. Uji Asumsi Klasik .......................................................... .... 62
4.3.1.1. Uji Normalitas ................................................... .... 62
4.3.1.2. Uji Autokorelasi ................................................ .... 63
4.3.1.3. Uji Multikolinieritas .......................................... .... 65
4.3.1.4. Uji Heteroskedastisitas ...................................... .... 66
4.3.2. Hasil Regresi Berganda .................................................. .... 67
4.3.3. Uji Hipotesis Penelitian .................................................. .... 68
4.3.3.1. Uji F (Simultan) ................................................ .... 68
4.3.3.2. Uji t (Parsial) ..................................................... .... 69
4.4. Pembahasan ............................................................................. .... 71
4.4.1. Pengaruh CAR Terhadap ROA ...................................... .... 71
4.4.2. Pengaruh LDR Terhadap ROA ....................................... .... 72
4.4.3. Pengaruh BOPO Terhadap ROA .................................... .... 74

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ............................................................................. .... 76
5.2. Saran ....................................................................................... .... 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LIKUIDITAS, DAN EFISIENSI
OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh
Esti Agustiyani
1012010061/FEB/EM
ABSTRAKSI
Sebagaimana perusahaan pada umumnya, secara operasional bank juga memiliki tujuan
untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu bank harus mempertahankan
rasio keuangan yang sesuai dengan keputusan Bank Indonesia serta menjaga kinerjanya agar
tetap dipercaya oleh nasabah serta investor. Penelitian ini bertujuan untuk menganailis pengaruh
Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas (LDR), dan Efisiensi Operasional (BOPO) terhadap
profitabilitas (ROA) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
periode 2008-2012.
Populasi dalam penelitian ini terdari dari 32 perusahaan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dalam penelitian ini menggunakan teknik purpovise sampling
sebagai penentu sampel, sehingga diperoleh 18 perusahaan perbankan sebagai sampelnya.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda, karena dapat
menerangkan ketergantungan suatu variable dependen dengan satu atau lebih variable
independen, serta untuk menduga besar dan arah dari hubungan tersebut. Selain itu dalam
penelitian ini juga menggunakan uji hipotesis yang dilakukan dengan uji F untuk melihat secara
bersama-sama (simultan) pengaruh variable-vatiabel independen dengan variable dependen, dan
uji t untuk melihat pengaruh secara parsial variable independen terhadap variable dependen
dengan tingkat signifkansi 5%. Uji asumsi klasik yang digunakan meliputi uji normalitas,
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan autokorelasi.
Hasil dalam penelitian ini bahwa Capital adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas (ROA), Likuiditas (LDR) berpengaruh positif dan tidak
signifikan dan efisiensi operasional (BOPO) berpengaruh negative dan signifikan terhadap
profitabilitas (ROA) perusahaan perbankan. Hasil penelitian ini diharapkan bahwa variable CAR,
LDR, dan BOPO dapat digunakan sebagai pedoman untuk pengelolaan bank untuk menjdai bank
yang sehat.
Kata kunci : Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposite Ratio (LDR), BOPO, dan Return
On Asset (ROA)

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah
Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan
perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang
berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa
bank. Oleh karena itu, saat ini dan di masa yang akan datang kita tidak akan
dapat lepas dari dunia perbankan, baik itu perorangan maupun lembaga, baik
sosial maupun perusahaan.
Begitu pentingnya dunia perbankan, sehingga ada anggapan bahwa bank
merupakan “nyawa” untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara.
Anggapan ini tentunya tidak salah, karena fungsi bank sebagai lembaga
keuangan sangatlah vital, misalnya menyediakan uang untuk menunjang
kegiatan usaha, tempat mengamankan uang, tempat melakukan investasi dan
jasa keuangan lainnya.
Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 yang dimaksud dengan
bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit
dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak (Kasmir, 2012). Secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga
keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasajasa bank lainnya.
Di Indonesia sendiri perbankan merupakan lembaga keuangan yang
memiliki peranan dalam sistem keuangan. Dalam menjalankan usahanya
sebagai lembaga keuangan yang menjual kepercayaan dan jasa, setiap bank
berusaha sebanyak mungkin menarik nasabah baru ataupun investor,
memperbesar dananya dan juga memperbesar pemberian kredit dan jasanya.
Sehingga peran perbankan sangat strategis. Namun kesehatan dan stabilitas
perbankan menjadi sesuatu yang sangat vital. Dimana bank yang sehat, baik
secara individu maupun secara keseluruhan sebagai suatu sistem, merupakan
kebutuhan suatu perekonomian yang ingin tumbuh dan berkembang dengan
baik. Tetapi terganggunya fungsi intermediasi perbankan setelah terjadinya
krisis perbankan di Indonesia telah mengakibatkan lambannya kegiatan
investasi dan pertumbuhan ekonomi (Veithzal, dkk, 2007) dalam (Defri,
2012).
Salah satu masalah yang muncul karena terganggunya fungsi intermediasi
adalah adanya ketidakseimbangan antara penghimpunan dana dari nasabah
dan penyalurannya. Dimana, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada
akhir tahun 2010 terdapat dana mengendap sebesar 24,5% dari total DPK atau
sejumlah Rp. 572 triliun lebih terhadap LDR pada akhir tahun 2010 adalah
sebesar 75% dengan trend meningkat dalam periode 6 tahun terakhir (Yuda,
2011). Ini dikarenakan perbankan kurang dalam menyalurkan kredit, bankbank dan pemilik modal cenderung menempatkan dananya pada instrumen

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

keuangan yang berisiko rendah, sehingga lambannya kegiatan investasi dan
pertumbuhan ekonomi tidak seimbang. Padahal intermediasi di perbankan
merupakan sebuah fungsi yang membantu kelancaran sistem pembayaran, dan
yang tidak kalah pentingnya adalah lembaga yang menjadi sarana dalam
menjalankan kebijakan pemerintah yaitu kebijakan moneter. Karena fungsifungsinya tersebut, maka keberadaan bank yang sehat baik secara individu
ataupun keseluruhan sebagai suatu sistem, merupakan prasyarat bagi suatu
perekonomian yang sehat. Untuk menciptakan perbankan yang sehat, antara
lain diperlukan pengaturan dan pengawasan bank secara efektif. Kebijakan
perbankan dirumuskan dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia pada dasarnya
merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan, menjaga, dan memelihara
sistem perbankan yang sehat. (www.bi.go.id)
Sesuai dengan pasal 29 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia No. 10
tahun 1998, yaitu : Bank wajib memelihara tingkat kesehatan bank sesuai
dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas aset, kualitas manajemen,
likuiditas, profitabilitas, leverage, dan aspek lain yang berhubungan dengan
usaha bank, dan wajib melakukan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip kehatihatian (Dendawijaya, 2005). Agar lembaga perbankan di Indonesia mampu
berfungsi secara efisien, sehat, wajar, dan mampu melindungi secara baik dana
yang dititipkan masyarakat ke bidang-bidang yang produktif bagi pencapaian
sasaran pembangunan (Dito, 2011) dalam (Defri, 2012).
Manfaat bank yang sangat penting bagi perekonomian, membuat setiap
Negara berusaha agar perbankan selalu dalam kondisi yang sehat, aman dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

stabil. Namun rendahnya kualitas perbankan tercermin dari lemahnya kondisi
internal perbankan, kuantitas bank yang banyak menciptakan persaingan yang
semakin ketat dan kinerja bank yang menjadi rendah karena ketidakmampuan
bersaing di pasar sehingga banyak bank yang sebenarnya kurang sehat atau
bahkan tidak sehat secara finansial (Fitriani, 2010) dalam (Defri 2012).
Menurut Dendawijaya (2005) dalam analisis keuangan, terdapat analisis
rasio profitabilitas, rasio ini merupakan alat untuk menganalisis atau
mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank
yang bersangkutan. Selain itu, rasio-rasio dalam kategori ini dapat pula
digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank.
Profitabilitas merupakan indikator yang paling penting untuk mengukur
kinerja suatu bank. Menurut Dendawijaya (2005) profitabilitas merupakan
kemampuan bank menghasilkan atau memperoleh laba secara efektif dan
efisien.
Menurut Brighman dan Houston (2010), dalam (Defri, 2012) untuk
mengukur profitabilitas bank, biasanya menggunakan rasio profitabilitas
karena rasio profitabilitas sudah mencakup rasio utang, rasio aktivitas,
maupun rasio likuiditas yang terdiri dari ROE ( Return On Equity) yaitu rasio
yang menggambarkan besarnya kembalian atas modal untuk menghasilkan
keuntungan, dan ROA (Return On Asset) yaitu rasio yang menunjukkan
kemampuan dari keseluruhan aset yang ada dan digunakan untuk
menghasilkan keuntungan. Selain itu, dalam penentuan tingkat kesehatan
suatu bank, Bank Indonesia (BI) lebih mementingkan penilaian ROA dari

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

pada ROE karena Bank Indonesia lebih mengutamakan nilai profitabilitas
suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar berasal dari
dana simpanan masyarakat sehingga ROA lebih mewakili dalam mengukur
tingkat profitabilitas perbankan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin
besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik
pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset (Lukman 2005) dalam
(Defri, 2012). Menurut Machfoedz (1999) dalam Defri (2012) faktor utama
yang

mempengaruhi

profitabilitas

adalah

manajemen,

yaitu

seluruh

manajemen suatu bank, salah satunya baik yang mencakup manajemen
permodalan (CAR), manajemen umum, manajemen rentabilitas (BOPO), dan
manajemen likuiditas (LDR) yang akan mempengaruhi pada perolehan laba
(profitabilitas) perusahaan perbankan.
Capital Adequacy Ratio (CAR) atau kecukupan modal merupakan satu
masalah yang dihadapi perbankan dalam sektor internal. Bank harus
memelihara modal yang cukup untuk mendukung pengambilan risiko, oleh
karena itu setiap bank harus memiliki jumlah modal minimum. Modal bank
harus cukup untuk memenuhi fungsi dasar yaitu, membiayai organisasi dan
operasi sebuah bank, memberikan rasa perlindungan pada penabung dan
kreditor lainnya, dan memberikan rasa percaya pada para penabung dan pihak
berwenang.
Bank yang tidak memiliki kecukupan modal maka bank tersebut bisa
dikatakan tidak sehat rasionya. Sehingga bank tersebut masuk dalam kriteria
bank dalam pengawasan khusus karena rasio kecukupan modal (Capital

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Adequacy Ratio) CAR-nya dibawah standar yang ditetapkan Bank Indonesia
(8%). Sehingga kemampuan bank untuk survive pada saat mengalami
kerugian dan juga mengakibatkan turunnya kepercayaan nasabah yang pada
akhirnya dapat menurunkan profitabilitas bank. Jika nilai CAR rendah maka
profitabilitas ROA bank akan mengalami penurunan (Lukman, 2005).
Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan pengukuran kinerja
perbankan dengan menggunakan rasio kecukupan modal (CAR) untuk menilai
profitabilitas perbankan namun hasilnya masih berbeda-beda antara lain,
Capital Adequacy Ratio (CAR) yang diteliti oleh Yulyani (2007) yaitu tentang
“Hubungan Efisiensi Operasional dengan Kinerja Profitabilitas Pada Sektor
Perbankan yang Go Publik di BEJ” menunjukkan adanya pengaruh yang
signifikan positif antara Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap profitabilitas
atau Return On Asset (ROA). Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Usman
(2003) yang berjudul “Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi
Perubahan Laba Pada Bank-bank di Indonesia”

yang menunjukkan hasil

bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif.
Likuiditas, menurut Kasmir (2012) likuiditas merupakan rasio untuk
mengukur kemampuan bank untuk membayar semua kewajiban terutama
kewajiban jangka pendek. Dengan kata lain, dapat membayar kembali
pencairan dana deposannya pada saat ditagih serta dapat memenuhi semua
permohonan kredit yang telah diajukan. Salah satu cara dalam mengukur
likuiditas bank yaitu dapat diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR). LDR
mencerminkan kegiatan utama suatu bank yang dapat diartikan tingkat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

penyaluran kredit juga mempengaruhi besarnya ROA, dimana rasio yang
mengukur perbandingan jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang
diterima oleh bank. Menurut Veithzal (2007) dalam (Defri 2012) semakin
tinggi dana yang disalurkan ke dana pihak ketiga, sehingga LDR yang
meningkat dapat meningkatkan profitabilitas bank.
Penelitian yang berkaitan dengan pengukuran kinerja perbankan dengan
menggunakan rasio likuiditas atau Loan to Deposit Ratio (LDR) untuk menilai
profitabilitas perbankan antara lain, Kartika (2006) dengan penelitiannya yang
berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank
Umum di Indonesia” menunjukkan bahwa hasil Loan to Deposit Ratio (LDR)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA).
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sudiyatno (2010) dengan judul
“Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, BOPO, CAR, dan LDR Terhadap
Kinerja Keuangan Pada Sektor Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek
Indonesia” menunjukkan hasil bahwa Loan to Deposit (LDR) berpengaruh
negative dan tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA).
Efisiensi operasional juga mempengaruhi lemahnya kondisi internal sektor
perbankan. Karena hal ini berkaitan dengan operasional perbankan, maka
efisiensi operasional merupakan masalah yang kompleks dimana setiap
perusahaan perbankan selalu berusaha untuk memberikan layanan yang
terbaik kepada nasabah, namun pada saat yang sama bank harus berupaya
untuk beroperasi dengan efisien (Veithzal, dkk, 2007) dalam (Defri 2012).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Dalam mengukur efisiensi operasional, rasio BOPO merupakan rasio yang
salah satunya mempengaruhi ROA. Menurut Veithzal, dkk (2007) dalam
(Defri 2012), rasio BOPO adalah perbandingan antara biaya opersional
dengan pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan
kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Mengingat kegiatan
utama bank pada prinsipnya adalah betindak sebagai perantara, yaitu
menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, maka biaya dan pendapatan
operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan hasil bunga. Rasio BOPO
ini bertujuan untuk mengukur kemampuan pendapatan operasional dalam
menutup biaya operasional. Menurut Lukman (2005), setiap peningkatan
biaya operasional akan berakibat pada berkurangnya laba sebelum pajak yang
pada akhirnya akan menurunkan laba atau profitabilitas (ROA) bank yang
bersangkutan. Atau dalam Surat Edaran Internal BI (2004), rasio BOPO yang
semakin meningkat mencerminkan kurangnya kemampuan bank dalam
menekan biaya operasional dan meningkatkan pendapatan operasionalnya
yang dapat menimbulkan kerugian karena bank kurang efisien dalam
mengelola usahanya. Dan sebaliknya menurut Veithzal, dkk (2007) dalam
(Defri 2012), semakin kecil rasio biaya (beban) operasionalnya akan lebih
baik, karena bank yang bersangkutan dapat menutup biaya (beban)
operasional dengan pendapatan operasionalnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Usman (2003) yang berjudul “Analisis
Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Perbankan Laba Pada Bankbank di Indonesia” memperlihatkan bahwa BOPO berpengaruh positif dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Sedangkan penelitian yang
dilakukan Restiyana (2011) dengan judul “Analisis Pengaruh CAR, NPL,
BOPO, LDR, dan NIM Terhadap Profitabilitas Perbankan” menunjukkan hasil
yang sebaliknya, yaitu BOPO berpengaruh negative signifikan terhadap
Return On Asset (ROA).
Perkembangan Return On Asset (ROA) bank-bank dalam industry
perbankan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI), dalam kurun
waktu 2008-2012 mengalami fluktuasi yang cukup berarti. Berikut merupakan
perkembangan Return On Asset (ROA) 18 peruahaan perbankan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
Dari data-data rasio tabel 1.1 mengindikasikan bahwa terdapat fluktuasi
rasio profitabiliats (ROA). Pada Bank Ekonomi Raharja profitabilitas (ROA)
selalu mengalami penurunan yang terus menerus dari tahun ke tahun. Pada
Bank Mega pada tahun 2008 ROA-nya sebesar 1,98% dan pada tahun 2009
mengalami kenaikan yang sangat drastis yaitu sebesar 5,79% sehingga ROAnya menjadi 7,77%, tetapi pada tahun 2010 kembali mengalami penurunan
yang sangat drastis yaitu sebesar 5,32% sehingga ROA-nya sebesar 2,45%.
Pada Bank Jawa Barat ROA-nya juga mengalami penerunan yang terus
menerus dari tahun 2008 sampai dengan 2012.

Mengingat pentingnya

penilaian profitabilitas bank, untuk menentukan kebijakan-kebijakan guna
mempertahankan

kelangsungan

operasional

bank

dalam

persaingan sesama jenis usaha.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

menghadapi

10

Tabel 1.1
Tabel Perkembangan Profitabilitas (ROA) Pada Perbankan yang Terdaftar
di BEI Tahun 2008-2012

NO

BANK

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

BANK CAPITAL
BANK BUKOPIN
BANK NEGARA INDONESIA
BANK DANAMON
BANK CIMB NIAGA
BANK ICB BUMI PUTRA
BANK MUTIARA
BANK EKONOMI RAHARJA
BANK NUSANTARA PARAHYANGAN
BANK OF INDIA INDONESIA
BANK INTERNASIONAL INDONESIA
BANK VICTORIA
BANK MEGA
BANK RAKYAT INDONESIA
BANK PERMATA
BANK JAWA BARAT
BANK BRI AGRO
BANK WINDU
BANK QNB KESAWAN
BANK CENTRAL ASIA
BANK TABUNGAN NEGARA
BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL
BANK BUMI ARTA
BANK BTPN
BANK HIMPUNAN SAUDARA
BANK OCBC
BANK SINARMAS
BANK MANDIRI
BANK PAN INDONESIA
BANK MAYAPADA INTERNASIONAL
BANK ARTHA GRAHA
BANK PUNDI INDONESIA

2008
1.14
1.66
1.1
1.5
1.1
0.09
-52.09
2.26
1.17
2.53
1.11
0.88
1.98
4.18
1.1
3.31
-0.11
0.25
0.27
3.4
1.8
-2
2.07
4.48
3
1.51
-

2009
1.42
1.46
1.7
1.5
2.1
0.18
3.84
2.21
1.02
3.53
0.07
1.1
7.77
3.73
1.7
3.24
0.18
1
0.3
3.4
1.47
2.41
1.19
-

ROA
2010
0.24
1.62
2.5
2.7
2.75
0.51
2.53
1.78
1.5
2.93
1.14
1.71
2.45
4.64
2.5
3.15
0.67
1.11
3.5
2.78
1.29
1.44

2.5
4.41
0.34
-2

3
4.27
0.44
-7.88

3.4
7.28
0.76
-12.90

2011
0.27
1.87
2.9
2.6
2.85
-1.64
2.17
1.49
1.53
3.66
1.13
2.65
2.29
4.93
2.9
2.65
1.39
0.96
3.8
3
1.91
1.07

2012
0.34
1.83
2.9
2.7
3.18
0.09
1.06
1.02
1.57
3.14
1.63
2.17
2.74
5.15
2.9
2.46
1.63
2.04
3.6
2.78
1.74

3.4
0.72
-4.75

3.5
0.68
0.98

Sumber : www.idx.co.id
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah
adanya temuan yang berbeda dari beberapa faktor yang mempengaruhi
profitabilitas (ROA), serta dari data perkembangan profitabilitas (ROA) diatas

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

terjadi beberapa penurunan ROA, sehingga penelitian ini ingin mengkaji lebih
lanjut mengenai hubungan tingkat kinerja keuangan perusahaan perbankan
dengan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas (LDR), dan Efisiensi
Operasional (BOPO) dalam pengaruhnya terhadap profitabilitas (ROA).
Sehingga yang menjadi hasil penelitian nantinya akan mempertegas dan
memperkuat teori yang ada.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini akan diuji
untuk menganalisis dan membuktikan apakah Capital Adequacy Ratio (CAR),
likuiditas (LDR) dan Efisiensi Operasional (BOPO) memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap profitabilitas (ROA), sehingga penulis tertarik mengambil
judul “ PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LIKUIDITAS
DAN

EFISIENSI

OPERASIONAL

TERHADAP

PROFITABILITAS

PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA”.

1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, permasalahan yang
akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah

Capital

Adequacy

Ratio

(CAR)

berpengaruh

terhadap

profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) ?
2. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

3. Apakah efisiensi operasional berpengaruh terhadap profitabilitas pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ?

1.3.Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian
ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio
(CAR) terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI)
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh likuiditas terhadap
profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI)
3. Untuk mengetahui dan menganalisis efisiensi operasional

terhadap

profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI)

1.4.Manfaat Penelitian
1. Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi investor
dalam berinvestasi dengan melihat

Capital Adequacy Ratio (CAR),

likuiditas (LDR), dan efisiensi operasional (BOPO) sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di perusahaan
perbankan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2. Emiten
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu dasar
pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam bidang keuangan
terutama dalam rangka memaksimumkan profitabilitas
3. Bagi peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk memperdalam dan mengaplikasikan teori
yang sudah diperoleh, terutama dalam hal menganalisa kinerja keuangan
perusahaan
4. Bagi peneliti lebih lanjut
Penelitian ini juga diharapkan sebagai sumber informasi dan referensi
untuk memungkinkan penelitian selanjutnya mengenai topik-topik yang
berkaitan, baik yang bersifat melanjutkan maupun melengkapi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian tentang pengaruh Capital
Adequacy Ratio (CAR), likuiditas atau Loan to Deposit Ratio (LDR), dan efisiensi
operasional (BOPO) terhadap profitabilitas (ROA). Hasil dari beberapa penelliti
akan digunakan sebagai bahan referensi dan perbandingan dalam penelitian ini,
antara lain sebagai berikut :
1. Kartika (2006)
Melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kinerja keuangan Bank Umum di Indonesia”. Penelitian
ini menggunakan variable dependen ROA dan variable independennya
adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), LDR, NPL, DER dan BOPO. Alat
analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda untuk variable
independen yang lebih dari satu. Berdasarkan hasil penelitian data
sekunder yang berupa laporan keuangan bank-bank umum yang terdiri dari
5 bank persero, 40 bank umum swasta nasional devisa, dan 39 bank umu
swasta nasional non devisa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Capital
Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA,
Loan To Deposite Ratio (LDR) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap ROA, Non Performing Loans (NPL) berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap ROA, Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh
14
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

negative tidak signifikan terhadap ROA, dan Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negative dan signifikan
terhadap ROA.
2. Yulyani (2007)
Telah melakukan penelitian mengenai “Hubungan Efisiensi Operasional
dengan Kinerja Profitabilitas Pada Sektor Perbankan yang Go Publik di
BEJ”. Variable dependen yang digunakan adala ROA sedangkan variable
independennya adalah MSDN, CAR, BOPO, LDR. Alat analisis yang
digunakan adalah regresi time series cross-section. berdasarkan hasil
penelitian pda 25 bank antara tahun 2004 sampai tahun 2006 maka
diperoleh kesimpulan bahwa BOPO berpengaruh secara signifikan
negative, CAR yang berpengaruh signifikan positif, sedangkan MSDN dan
LDR adalah variable yang tidak signifikan.
Indonesia periode 2004-2008. Variable LDR berpengaruh signifikan
positif terhadap variable perubahan laba.
3. Sudiyatno (2010)
Melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Dana Pihak
Ketiga, BOPO, CAR, dan LDR Terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor
Perbankan Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia”. Variable
dependennya adalah ROA, sedangkan variable independennya adalah
DPK, BOPO< CAR, dan LDR. Alat analisis yang digunakan adalah
regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian pada bank umum
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005 sampai 2008 maka

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

diperoleh kesimpulan bahwa DPK berpengaruh positif dan signifikan,
BOPO berpengaruh negative dan signifikan, CAR berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA. Dan LDR berpengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap ROA.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Bank
Bank termasuk lembaga keuangan yang sangat penting peranannya dalam
pembangunan ekonomi. Bukan hanya sebagai lembaga yang menghimpun dana
dan menyediakan dana, akan tetapi juga memotivasi dan mendorong inovasi
dalam berbagai cabang kegiatan ekonomi.
Menurut Undang-Undang No. 10 Pasal 1 Ayat 1 Tahun 1998 yang
dimaksud dengan bank adalah “Badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam
bentuk kredit dan/ atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak”.
Menurut Kasmir (2012), bank merupakan lembaga keuangan yang
kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan
kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.
Sedangkan menurut Dendawijaya (2003), “Bank adalah suatu badan usaha
yang

tugas

utamanya

sebagai

lembaga

perantara

keuangan

(Financial

Intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak yang kelebihan dana (Idle

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

fund/Surplus unit) kepada pihak yang membutuhkan dana atau yang kekurangan
dana pada waktu yang ditentukan”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi bank sebagai
“financial Intermediary” dengan usaha perbankan meliputi tiga kegiatan utama
yaitu :
1. Menghimpun dana (funding) dari masyarakat dalam bentuk simpanan,
dalam hal ini bank sebagai tempat menyimpan uang atau berinvestasi bagi
masyarakat. Bank memberikan surat atau lembar kertas dalam bentuk : a.
Giro b. Deposito Berjangka c. Tabungan
2. Menyalurkan dana ke masyarakat, dalam hal ini bank memberi pinjaman
(kredit) kepada masyarakat. Dengan kata lain bank menyediakan dana bagi
masyarakat yang membutuhkan.
3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya seperti pengiriman uang (transfer),
penagihan surat berharga yang berasal dari dalam kota (kliring), penagihan
surat-surat berharga yang berasal dari luar kota dan luar negeri (Inkaso),
Letter of Credit Kasmir ( 2002).

2.2.2. Kinerja Keuangan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) kinerja keuangan adalah
sesuatu yang dicapai/prestasi yang diperlihatkan mengenai keadaan keuangan oleh
instansi yang berbadan hukum yang mengadakan transaksi atau usaha.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Menurut Menteri Keuangan RI berdasarkan keputusan No. 740/KMK.
00/1989 tanggal 28 Juni 1989, kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh
perusahaan selama periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan dari
perusahaan tersebut. Pengukuran kinerja mempunyai tujuan untuk mengukur
kinerja bisnis dan manajemen dibandingkan dengan tujuan atas sasaran
perusahaan
Menurut Husnan (2004), kinerja keuangan perusahaan adalah salah satu
dasar penilaian terhadap kondisi keuangan perusahaan yang dapat dilakukan
berdasarkan analisis terhadap rasio-rasio keuangan perusahaan. Kinerja keuangan
perusahaan dapat dinilai melalui berbagai macam variable.
Kinerja dapat diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan
keuangan. Informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu sering
kali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja di
masa depan. Kinerja yang baik merupakan hal penting yang harus dicapai oleh
perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, karena kinerja merupakan cerminan
oleh perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dananya. Selain
itu tujuan pokok penilaian kerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam
mencapai sasaran organisasi dan dapat mematuhi standar perilaku yang ditetapkan
sebelumnya agar dapat membuahkan hasil dan tindakan yang diharapkan. Standar
perilaku ini berupa tinjauan formal yang dituangkan di dalam anggaran.
Pengukuran kinerja perbankan yang paling tepat adalah dengan mengukur
kemampuan perbankan dalam menghasilkan laba atau profit dari berbagai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

kegiatan yang dilakukan. Sebagaimana umumnya tujuan perusahaan adalah untuk
mencapai nilai yang tinggi, dimana untuk mencapai nilai tersebut perusahaan
harus dapat secara efisien dan efektif dalam mengelola berbagai kegiatannya.
Ukuran dapat diukur dengan rasio Return On Asset (ROA) dan rasio ini dapat
digunakan untuk mengukur kinerja keuangan.
2.2.3. Laporan Keuangan
Setiap perusahaan, baik bank maupun non bank pada suatu waktu (periode
tertentu) akan melaporkan semua kegiatan keuangannya. Laporan keuangan ini
bertujuan untuk memberikan informasi keuangan perusahaan, baik kepada
pemilik, manajemen maupun pihak luar yang berkepentingan terhadap laporan
tersebut.
Menurut Kasmir (2003), laporan keuangan bank merupakan kondisi
keuangan bank secara keseluruhan, dimana dapat terlihat kondisi bank
sesungguhnya, termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Laporan ini juga
menunjukkan kinerja manajemen bank selama suatu periode, sehingga pihak
manajemen dapat memperbaiki kelemahan yang ada serta mempertahankan
kekuatan yang dimilikinya.
Menurut Harahap (2009), laporan keuangan media yang paling penting
untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Laporan keuangan
inilah yang menjadi bahan sarana informasi (screen) dalam proses pengambilan
keputusan. Laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

hasil usaha perusahaan dalam suatu periode, dan arus dana (kas) perusahaan
dalam periode tertentu.
2.2.4. Analisis Laporan Keuangan
Menurut Munawir (2010), analisis laporan keuangan adalah analisis
laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada
hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi
keuangan dan hasil operasi serta hasil perkembangan perusahaan yang
bersangkutan. Menurut Harahap (2009), analisis laporan keuangan berarti
menguraikan akun-akun laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil
dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna
antara yang satu dengan yang lain baik data kuantitatif maupun data nonkuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang
sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Sedangkan
menurut Sundjaja dan Barlian (2001), analisis laporan keuangan pada dasarnya
merupakan perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan di masa lalu,
saat ini, dan kemungkinannya di masa depan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis
laporan keuangan merupakan proses untuk mempelajari data-data keuangan agar
dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil operasi
dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara mempelajari hubungan data
keuangan serta kecenderungannya terdapat dalam suatu laporan keuangan,
sehingga analisis laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

mengambil keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan juga dalam
melakukan analisisnya tidak akan lepas dari peranan rasio-rasio laporan keuangan,
dengan melakukan analisis terhadap rasio-rasio keuangan akan dapat menentukan
suatu keputusan yang akan diambil.
2.2.5. Analisis Rasio Keuangan
Dalam melakukan analisa laporan keuangan biasanya membutuhkan
ukuran tertentu untuk mengukur dan menilai kinerja perusahaan. Ukuran yang
digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah berupa rasio keuangan.
Menurut Harahap (2009), rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh
dari hasil perbandingan dari satu akun laporan keuangan dengan akun lainnya
yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Menurut Simamora
(2002) analisis rasio keuangan merupakan cara penting untuk menyatakan
hubungan-hubungan yang bermakna diantara komponen-komponen dari laporanlaporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah
tertentu dengan jumlah lain dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio
akan menjelaskan atau menggambarkan kepada penganalisa baik atau buruknya
keadaan posisi keuangan suatu perusahaan.
Dengan

menggunakan analisisi rasio

dimungkinkan untuk dapat

menentukan tingkat kinerja suatu bank.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

2.2.6. Rasio Leverage
Rasio leverage adalah rasio yang menggambarkan hubungan antara utang
perusahaan terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh
perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan
yang digambarkan oleh modal (equity). Rasio Leverage terdiri dari Capital
Adequacy Ratio (CAR), Capital Formation, Harahap (1997).
Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio permodalan merupakan modal
dasar yang harus dipenuhi oleh bank. Menurut peraturan Bank Indonesia (2008)
CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh aktiva bank yang
mengandung resiko (kredit, penyertaan, surta berharga, tagihan pada bank lain)
ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana dari
sumber-sumber diluar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (hutang), dll.
Capital Adequacy Ratio (CAR) dijadikan variable indipenden yang
mempengaruhi ROA didasarkan atas hubungannya dengan tingkat risiko bank
yang bermuara pada profitabilitas bank (ROA). Rasio CAR digunakan untuk
mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang
mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan. Semakin
tinggi CAR semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko
dari setiap kredit atau aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi (sesuai
dengan ketentuan Bank Indonesia sebesar 8 %) berarti bahwa bank tersebut
mampu membiayai operasi bank, dan keadaan yang menguntungkan tersebut

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

dapat memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas (ROA) bank
yang bersangkutan Dendawijaya (2005).
Ketentuan pasal 2 Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor
26/20/KEP/DIR tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank tanggal
29 Mei 1993, modal bagi bank yang beroperasi di Indonesia diatur sebagai berikut
(Muhammad, 2000) yaitu pertama modal bagi bank yang didirikan dan berkantor
pusat di Indonesia terdiri dari modal inti (primary capital) dan modal pelengkap
(secondary capital), dan yang kedua yaitu modal bagi bank kantor cabang dari
suatu bank berkedudukan di luar negeri terdiri atas dana bersih kantor pusat dan
kantor cabangnya di luar Indonesia (net head office funds).
Perhitungan kebutuhan modal minimum bank didasarkan pada Aktiva
Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Sesuai dengan penilaian rasio CAR
berdasarkan peraturan Bank Indonesia Nomor 14/18/PBI/2012 dimana perusahaan
perbankan dalam menyediakan modal minimum sesuai profil risiko ditetapkan
paling rendah sebagai berikut :
1. 8 % dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 1
2. 9 % sampai dengan < 10 % dari ATMR untuk bank dengan profil
risiko peringkat 2
3. 10 % sampai dengan < 11 % dari ATMR untuk bank dengan profil
risiko peringkat 3
4. 11 % sampai dengan 14 % dari ATMR untuk bank dengan profil
risiko peringkat 4 atau 5

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

2.2.7. Rasio Likuiditas
Analisis rasio likuiditas adalah analisis yang dilakukan terhadap
kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya atau
kewajiban yang sudah jatuh tempo. Beberapa rasio likuiditas yang sering
digunakan dalam menilai kinerja suatu bank, antara lain adalah Cash Ratio,
Reserve Requirement, Loan to Deposit Ratio, Loan to Asset Ratio, dan Net Call
Money to Current Asset (Margaretha, 2007).
Analisis Likuiditas dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar
kemampuan bank tersebut mampu memba

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Capital Adequacy Ratio, Dan Leverage Terhadap Opini Audit Going-Concern Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

2 77 80

Pengaruh Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) Pada Institusi Perbankan Terbuka Di Bursa Efek Indonesia

1 39 94

Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Capital Adequacy Ratio pada Sektor Perbankan Terbuka Di Indonesia

1 28 83

Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 33 104

Pengaruh Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia

1 63 116

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta

3 23 127

Pengaruh Rentabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (Car) Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 - 2015

0 3 96

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

0 0 1

PENGARUH RENTABILITAS, EFISIENSI, KUALITAS ASET, DAN LIKUIDITAS TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 149

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LIKUIDITAS, DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 24