Pengaruh Rentabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (Car) Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 - 2015

(1)

PENGARUH RENTABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) SEKTOR PERBANKAN YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012 - 2015

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

DisusunOleh : FITRAH AMIRUDDIN

1 0 9 0 8 1 0 0 0 0 6 7

KONSENTRASI PERBANKAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. Data Pribadi

Nama : Fitrah Amiruddin

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 05 Desember 1990 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : Jl. Penerangan VI Komp. Deppen No. 100 Rt 007/07, Petukangan Selatan, Jakarta Selatan Kebangsaan : Indonesia

Agama : Islam

No. Telepon/HP : 02173690176/081290912666 Email : Fitrahamir@gmail.com

Fitrah.amir@yahoo.com Twitter : @Fitrah Amir

B. Pendidikan

1997 – 2003 : Sekolah Dasar (SD) / Madrasah Ibtida’iyyah (MI) 2003 – 2006 : MTS Jam’iyyah Islamiyyah

2006 – 2009 : MTS Jam’iyyah Islamiyyah

2009 – 2016 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta C. Pengalaman Organisasi

 Komunitas Mahasiswa Fotografi (KMF) Kalacitra UIN Jakarta  Pameran Fotografi Susur Foto (KMF) Kalacitra UIN Jakarta  Pameran Ekspedisi Suku Tengger Bromo Galeri Fotografi


(7)

D. Prestasi Yang Pernah Diraih

 Pameran Fotografi Susur Foto (KMF) Kalacitra UIN Jakarta  Pameran Ekspedisi Suku Tengger Bromo Galeri Fotografi Jurnalisti Antara


(8)

ABSTRACT

This study was conducted to test the effects of Rentability and Liquidity on Capital Adequacy Ratio (CAR) in the banking companies listed in the Indonesia Stock Exchange. This period of this study was 4 years, started from 2012 until 2015.

The population used in this study are all banking companies listed in Indonesia Stock Exchange for the period 2012-2015. Techniques using the sample selection criteria 10 banking companies that have the highest assets at year-end period 2011 to 2015. The data analysis technique was multiple regression analysis.

The result of the study showed that Return On Asset had positive and significant effect on Capital Adequacy Ratio, Return on Equity had negative and significant effect on Capital Adequacy Ratio, Loan to Asset Ratio had negative and significant effect on Capital Adequacy Ratio and Loan to Deposit Ratio had positive and significant effect on Capital Adequacy Ratio Based on Anova testing, this study had F statistic 4.003 with the significant level 0,026. R-Square adjusted value of 0.393, it means the ability of independent variables in explaining the variation of the dependent variable is equal to 39.3%, while the remaining 60.7% is explained by other variables outside the research model, such as NPL, BOPO, NIM, NPA and Efficiency.

Keywords : Return On Asset, Return on Equity, Operating Expenses to Operating Income Ratio, Non Performing Loan. Loan to Deposit Ratio, Loan to Asset Ratio and Capital Adequacy Ratio


(9)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Rentabilitas, Likuiditas terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama 4 tahun, mulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Teknik pemilihan sampel menggunakan 10 perusahaan perbankan dengan kriteria yang memiliki aset tertinggi pada periode akhir tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear beganda.

Berdasarkan hasil analisis data, secara parsial Return On Asset berpengaruh positif terhadap Capital Adequacy Ratio, Return On Equity berpengaruh positif terhadap Capital Adequacy Ratio, Loan to Asset Ratio berpengaruh negatif terhadap Capital Adequacy Ratio dan Loan to Deposit Ratio berpengaruh positif terhadap Capital Adequacy Ratio,. Berdasarkan uji Anova, diketahui nilai F statistik sebesar 4.003 dengan signifikansi sebesar 0,026. Nilai adjusted R- Square sebesar 0,393, hal ini berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen adalah sebesar 39,3%, sedangkan sisanya 60,7% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian, seperti NPL, BOPO, NIM, NPA dan Efisiensi.

Kata kunci: Return On Asset, Return On Equity, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Loan to Asset Ratio, Loan to Deposit Ratio dan Capital Adequacy Ratio


(10)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT sang maha pencipta, sang maha agung, sumber segala kebenaran, dan sang maha segala-gala-Nya diatas segalanya yang memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua makhluk ciptaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Sholawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir yang telah membawa kita sebagai umatnya dari zaman yang penuh dengan kebodohan kepada zaman yang terang benderang ini. Tidak lupa salam juga tertuju untuk keluarganya dan para pengikutnya hingga akhir zaman nanti.

Tujuan penulisan skripsi ini yang berjudul “ Pengaruh Rentabilitas dan Likuiditas terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 – 2015 ” dengan tujuan sebagai syarat meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis menemukan banyak kendala. Namun, berkat izin-Nya lah skripsi ini dapat selesai sesuai dengan harapan penulis. Semoga skripsi ini memberikan manfaat kepada semua pihak khususnya bagi penulis sendiri dan menambah wawasan bagi yang membaca.

Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan semoga Allah SWT memberikan pahala atas amal kebaikan dari semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, diantaranya adalah:

1. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta yaitu Bapak M. Firdaus dan Ibunda Siti Chadijah yang tidak pernah bosan memberikan kasih sayang, cinta, doa, nasihat dan motivasi untuk penulis selama ini. Tetesan keringat, air mata dan helaan nafas kalian merupakan dukungan terbesar saya untuk memberikan yang terbaik kepada Bapak


(11)

dan Ibu. Mudah-mudahan atas izin Allah SWT saya selalu dapat menjadi anak kebanggaan Bapak dan Ibu, dapat selalu mengukir senyum Bapak dan Ibu. Restu Bapak dan Ibu lah yang selama ini mengiringi langkah saya dalam beraktifitas. Terima kasih Bapak dan Ibu, semoga kelak di kemudian hari anakmu ini dapat meraih mimpinya menjadi orang yang sukses dan anakmu ini ingin melihat Bapak dan Ibu bahagia dengan kesuksesannya sebelum Allah SWT memanggilnya. Amin

2. Untuk semua keluarga Kakakku Muhammad Firmansyah, Nurul Hikmah Lidyani, Witha Widianti, Adik sepupu Ahmad Miftahul Huda yang tidak pernah henti nya memberikan dukungan dan motivasi untuk selalu tetap berjuang dan semangat menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraeni, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan sekaligus Dosen Pembimbing dan Penguji yang dengan sabar dan mau meluangkan waktunya untuk membimbing, member arahan dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi serta sebagai penggagas. Terima kasih banyak Pak Arief Semoga Allah SWT selalu melimpahkan nikmat iman, nikmat Islam, nikmat sehat wal’afiat dan nikmat panjang umur serta kebahagiaan di dunia dan akhirat kelak. Amin Ya Allah.

4. Ibu Titi Dewi Warninda, M.SI selaku Ketua Jurusan Manajemen, yang telah memberikan dukungan untuk Manajemen dan semua mahasiswanya.

5. Ibu Ella Patriana., MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen sekaligus pembimbing yang selalu memberikan informasi akademik kepada setiap mahasiswa Manajemen.

6. Ibu Amalia, SE, MSM selaku Dosen Penguji yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, motivasi, semangat, saran dengan meluangkan waktu, pikiran, tenaga, dan juga memberikan ilmu dalam membimbing


(12)

penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Dan juga tak pernah lupa menyarankan penulis agar selalu rajin dalam beribadah kepada Allah SWT.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis terutama jurusan Manajemen yang telah memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat untuk mahasiswa dan kemajuan FEB khususnya, serta Bangsa Dan Negara pada umumnya.

8. Seluruh karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah membantu dan memberi pelayanan dengan seoptimal mungkin demi kelancaran kegiatan belajar kami.

9. Terima kasih banyak Keluarga besar Kmf Kalacitra untuk waktu, support dan kesabarannya dalam membimbing dan memotivasi agar skripsi ini terselesaikan.

10. Terima kasih banyak kepada sahabat setia dan terbaik M. Nur Afifi, Eko Prasetyo Anggodo, Satrio Dedy Susanto, Wahyu K Saputra, Yudha Iskandar, Agus Utomo dan Abdul Qorib untuk kebersamaannya saling memotivasi di setiap kondisi, semoga silaturahmi terus terjaga. 11. Terima kasih Kepada para sahabat seperjuangan saya dari awal hingga

akhir kuliah Satrio Dedy Susanto, M. Nur Afifi, Eko Prasetyo Anggodo, Muhammad Rio Firdaus dan Muhammad Ulum.

12. Kepada seluruh teman-teman dan keluarga besar Manajemen B 2009 dan Manajemen Perbankan 2009 yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu, namun tidak mengurangi rasa hormat saya kepada teman-teman.

13. Seluruh Mahasiswa UIN Jakarta tahun 2009, terutama Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

14. Dan buat semua yang telah membantu langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan skripsi ini.


(13)

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi bahasa, isi maupun analisisnya, sehingga penulis sangat berharap atas kritik dan saran dari berbagai pihak untuk penyempurnaannya.

Akhirnya kata penulis mengucapkan Alhamdulillahirabil’alamin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 29 Juli 2016


(14)

DAFTAR ISI

COVER ...

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

KATAPENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LandasanTeori ... 9

1. Pengertian Bank ... 9

2. Jenis dan Sumber Dana Bank ... 10

3. Fungsi Bank ... 12


(15)

a. Definisi Rentabilitas ... 17

b. Definisi Likuiditas ... 18

B. Penelitian Terdahulu ... 20

C. Kerangka Pemikiran ... 24

D. Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ... 25

B. Tempat danWaktu Penelitian ... 25

C. Populasi dan Sampel ... 26

1. Populasi ... 26

2. Sampel ... 26

D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ... 26

E. Teknik Analisis Data ... 27

1. UjiAsumsiKlasik ... 27

a. Uji Normalitas ... 27

b. Uji Heteroskedastisitas ... 29

c. Uji Multikolinearitas ... 29

d. Uji Autokorelasi ... 29

2. Metode Analisis Regresi Linier Berganda ... 29

3. Uji Hipotesis ... 30

a. Uji Parsial (Uji-t )... 30

b. Koefisien Determinasi ( Adjusted R-square ) ... 31


(16)

F. Definisi Operasional dan Pengukuran Penelitian ... 31

1. Variabel Dependen ( Y ) ... 31

2. Variabel Independen ( X ) ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 36

B. Statistik Deskriptif ... 37

C. Uji Asumsi Klasik ... 39

a. Uji Normalitas ... 39

b. Uji Multikolinearitas ... 40

c. Uji Autokorelasi ... 42

d. Uji Heteroskedastisitas ... 43

D. Analisis Regresi Linear Berganda ... 44

E. Hipotesis ... 45

a. Uji Parsial (uji-t) ... 45

b. Uji Koefisien Determinasi ( ) ... 48

c. Uji Signifikansi Simultan (ujiStatistik F) ... 49

F. Interpretasi... 51

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan ... 54

B. Keterbatasan Penelitian ... 56

C. Saran ... 56 LAMPIRAN


(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu Hal 19

Tabel 3.1 Pengujian Durbin Watson Hal 30

Tabel 4.1 Data Sampel Perusahaan Hal 39

Tabel 4.2 Pengujian Descriptive Statistics Hal 40 Tabel 4.3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Hal 42

Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas Hal 43

Tabel 4.5 Uji Auto Korelasi Hal 44

Tabel 4.6 Uji Analisis Regresi Linear Berganda Hal 46

Tabel 4.7 Uji t Hal 47

Tabel 4.8 Uji Koefisien Determinasi ( ) Hal 50


(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar2.1 Kerangka Pemikiran Hal 22

Gambar4.1 Kerangka Pemikiran Hal 41


(19)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi pembayaran, serta alat transmisi kebijakan moneter. Bank berfungsi untuk menarik uang dari dan menyalurkannya kepada masyarakat, oleh karena itu bank harus memiliki kinerja yang baik yang dicapai dari aktifitas usahanya.

Kondisi perbankan pasca krisis moneter mendorong pihak- pihak yang terlibat di dalamnya untuk melakukan penilaian atas kesehatan bank. Salah satu pihak yang perlu mengetahui kinerja dari sebuah bank adalah investor, sebab semakin baik kinerja pada suatu bank tersebut maka jaminan keamanan atas dana yang diinvestasikan juga semakin besar. Investor dapat mengetahui kinerja pada suatu bank yaitu dengan menggunakan rasio keuangan.

Kinerja perusahaan dapat dilihat melalui berbagai macam variabel atau indikator. Variabel yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Apabila kinerja sebuah perusahaan publik meningkat, nilai keusahaannya akan semakin tinggi.


(20)

digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja dimasa depan dan hal- hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai seperti pembayaran deviden, upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo.

Meski menghadapi tekanan akibat krisis keuangan global yang dampaknya semakin meluas, kinerja perbankan sepanjang tahun 2008 relatif stabil. Meningkatnya fungsi pengawasan dan kerjasama dengan otoritas terkait yang disertai penerbitan beberapa peraturan oleh Bank Indonesia dan Pemerintah cukup efektif menjaga ketahanan perbankan dari dampak negatif gejolak pasar keuangan tersebut. Perbankan berhasil meningkatkan fungsi intermediasinya dan melaksanakan proses konsolidasi perbankan dengan hasil yang positif (Laporan Pengawasan Perbankan, 2008).

Pada tahun 2015, Bank Indonesia (BI) melihat bahwa industri perbankan masih cukup kuat menghadapi ancaman pelemahan pertumbuhan ekonomi dunia di tahun ini. Rasio angka permodalan masih cukup tinggi dan kredit bermasalah masih jauh dari batas bawah yang ditentukan oleh BI (Liputan6.com).

Mengutip dari Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, pada maret 2015, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio) industri perbankan tercatat sebesar 20,84 persen. Angka tersebut mengalami peningkatan jika dibanding dengan bulan sebelumnya yang ada di level 19,40 persen. Angka itu juga jauh di atas ketentuan minimum


(21)

yaitu 8 persen. Sedangkan untuk laba pada industri perbankan nasional mengalami penurunan pada akhir periode 2015 dibandingkan dengan awal periode. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pada Desember 2014 ROA bank-bank sebesar 2,85%, sedangkan di November 2015 ROA berada di level 2,30%. Akhir tahun ROA di sekitar 2,30% hingga 2,35%,”(Bisnis.com).

Kondisi persaingan antar bank yang begitu ketat dan ancaman likuidasi bagi bank-bank yang bermasalah membuat para bankir harus bekerja lebih keras untuk terus meningkatkan kinerjanya sehingga kesehatan bank dapat dijaga bahkan dipertahankan. Tingkat kesehatan bank merupakan suatu nilai yang harus dipertahankan oleh tiap bank, karena baik buruknya tingkat kesehatan bank akan mempengaruhi tingkat kepercayaan pihak-pihak yang berhubungan dengan bank yang bersangkutan. Bank juga merupakan sebuah perusahaan, karena itu persoalan likuiditas dan rentabilitas adalah persoalan yang amat penting dan berkaitan erat dengan kepercayaan masyarakat, nasabah juga pemerintah. Oleh karena itu sangat penting untuk mempertahankan kepercayaan publik terhadap kinerja perbankan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank dapat bersumber dari berbagai kinerja operasi yang ditunjukkan beberapa indikator. Salah satu sumber utama indikator yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan. Analisis laporan keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, baik pemerintah


(22)

dan para pemakai laporan keuangan lainnya dalam menilai kondisi keuangan suatu perusahaan, tidak terkecuali perusahaan perbankan.

Return On Assets (ROA) digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat pengembalian semakin besar.

Dalam penentuan tingkat rentabilitas bank, Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian besarnya Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) pada nilai rentabilitas suatu bank. Return On Assets (ROA) memfokuskan kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning dalam operasi bank, sedangkan Return On Equity (ROE) mengukur return yang diperolehnya.

Sementara, dalam aspek likuiditas perbankan pada Februari 2014 juga masih belum memperlihatkan peningkatan, yang ditandai dengan stabilnya rasio kredit terhadap simpanan atau LDR. LDR sedikit menurun dari 95,9 persen pada Januari 2015 menjadi 95,8 persen pada Februari 2015.

Fenomena yang didapat peneliti terjadi pada tahun 2014-2015 laba industri perbankan nasional mengalami penurunan. Sedangkan pada Rasio Capital Adequacy Ratio mengalami kenaikan. Kondisi ini bertentangan dengan teori bahwa jika CAR mengalami peningkatan maka ROA juga akan meningkat dan atau sebaliknya. CAR adalah rasio kecukupan modal, jika rasio ini meningkat maka profitabilitas perbankan meningkat.


(23)

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Winda dan Merta (2016) mengenai “ Pengaruh kualitas aset, likuiditas, rentabilitas dan efisiensi operasional terhadap rasio kecukupan modal “ memberikan bukti bahwa NPL dan LDR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap CAR, ROA dan BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CAR.

Penelitian yang dilakukan Barus (2011) tentang Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Institusi Perbankan Terbuka di Bursa Efek Indonesia. Secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR). Secara parsial, Interest Margin Loans dan Loan to Deposit Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap CAR. Quick Ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CAR, dan ROE tidak berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Institusi Perbankan Terbuka di Bursa Efek Indonesia.

Dan penelitian menurut Fitrianto dan Mawardi (2006) mengenai Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi terhadap Rasio Kecukupan Modal Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, memberikan hasil secara simultan variabel Non Performing Asset (NPA), Non Performing Loan (NPL), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan CAR. Secara parsial rasio ROE, NPA, NPL, dan BOPO tidak berpengaruh terhadap CAR. Rasio ROA berpengaruh positif


(24)

dan signifikan terhadap CAR, rasio LDR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CAR.

Dengan adanya perbedaan hasil penelitian yang dilakukan peneliti terdahulu, penelitian ini akan mencoba menguji konsistensi variable-variabel yang sebelumnya pernah diteliti untuk memprediksi pengaruh terhadap CAR. Maka peneliti bermaksud melakukan penelitian mengenai “ Pengaruh Rentabilitas dan Likuiditas terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) Sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015 “.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana pengaruh Rentabilitas yang diketahui dari return on asset (ROA) terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015 ?

b. Bagaimana pengaruh Rentabilitas yang diketahui dari return on equity (ROE) terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015 ?

c. Bagaimana pengaruh Likuiditas yang diketahui dari loan to asset ratio (LAR) terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015 ?


(25)

d. Bagaimana pengaruh Likuiditas yang diketahui dari loan to deposit ratio (LDR) terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015 ?

e. Apakah Rentabilitas dan Likuiditas mempunyai pengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015 ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui pengaruh Rentabilitas yang diketahui dari return on asset (ROA) terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015?

b. Untuk mengetahui pengaruh Rentabilitas yang diketahui dari return on equity (ROE) terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015?

c. Untuk mengetahui pengaruh Likuiditas yang diketahui dari loan to asset ratio (LAR) terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015?

d. Untuk mengetahui pengaruh Likuiditas yang diketahui dari loan to deposit ratio (LDR) terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015?


(26)

e. Untuk mengetahui apakah Rentabilitas dan Likuiditas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015?

D. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang diharapkan dari hasil penulisan ini adalah:

a.Bagi Investor dan Calon Investor

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan masukan bagi investor dan calon investor tentang bagaimana pengaruh rasio keuangan terhadap Capital Adequacy Ratio. Investor dan calon investor dapat menentukan startegi yang tepat dalam pengambilan keputusan investasi.

b.Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan di bidang perbankan, dan dapat dijadikan acuan bagi peneliti selanjutnya dalam penelitian tentang faktor-faktor yang memengaruhi Capital Adequacy Ratio.

c.Bagi Penulis

Penelitian ini dapat digunakan untuk mengaplikasikan teori-teori keuangan, khususnya tentang sector perbankan yang penulis dapatkan selama mengikuti perkuliahan.


(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Pengertian Bank

Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana

tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya” (Kasmir,

2010:11). Secara umum, fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannyakembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development, dan agent of service. Ketiga fungsi tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh dan lengkap mengenai fungsi bank dalam perekonomian, sehingga bank tidak hanya dapat diartikan sebagai lembaga perantara keuangan ( financial intermediary institution).

Pada perkembangan perbankan ada banyak permasalahan yang terkait dalam dinamika kehidupan ekonomi. Masalah utama yang muncul dalam praktik perbankan ini adalah pengaturan system keuangan yang berkaitan dengan mekanisme penentuan volume uang yang beredar dalam perekonomian. Untuk menjawab masalah ini, muncul beberapa paham antara lain paham merkantilisme dan paham


(28)

liberalisme ekonomi. Permasalahan inilah yang kemudian mendorong munculnya regulasi-regulasi perbankan karena memang praktik perbankan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap volume uang.

2. Jenis dan sumber dana bank

Menurut Dendawijaya (2005:15) bahwa jenis bank dapat digolongkan dari berbagai macam yaitu :

a. Berdasarkan undang-undang

Berdasarkan pasal 5 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan UU No 7 Tahun 1992 tentang perbankan terdapat dua jenis bank yaitu:

1) Bank umum dan

2) Bank perkreditan rakyat b. Berdasarkan kepemilikannya

1) Bank milik negara (Badan Usaha Milik Negara atau BUMN) 2) Bank milik pemerintah daerah (Badan Usaha Milik Daerah atau

BUMD)

3) Bank swasta milik Nasional

4) Bank milik swasta campuran (nasional dan asing) 5) Bank milik asing (cabang atau perwakilan) c. Berdasarkan penekanan kegiatan

1) Bank retail 2) Bank koorporasi


(29)

3) Bank komersial 4) Bank pedesaan 5) Bank pembangunan

d. Berdasarkan pembayaran bunga 1)Bank konvensional dan,

2)Bank berdasarkan prinsip syariah

Bank sebagai lembaga keuangan tidak terlepas dari masalah memperoleh dana. Perolehan dana tersebut nantinyaakan digunakan untuk membiayai operasinya serta menjalankan kegiatan usahanya dalam rangka memperoleh peningkatan profitabalitas serta meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Menurut Kasmir (2003:32) Adapun sumber-sumber dana bank tersebut adalah sebagai berikut:

a. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri

Sumber dana ini merupakan dana dari modal sendiri. Dana yangbersumber dari dana itu sendiri yang berbentuk modal setor yang berasal dari pemegang saham dan cadangan-cadangan serta keuntungan bank yang belum dibagikan kepada pemegang saham. Secara garis besar dapat disimpulkan pencairan dana sendiri terdiri dari :

1. Setoran modal dari pemegang saham.

2. Cadangan-cadangan bank, yaitu cadangan laba pada tahun lalu yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham.


(30)

3. Laba bank yang belum dibagi, merupakan laba yang memang belumdibagikan pada tahun yang bersangkutan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu. b. Dana yang berasal dari masyarakat luas

Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Adapun sumber dana dari masyarakat luas dapat dilakukan dalam bentuk simpanan giro, simpanan tabungan dan simpanan deposito

c. Dana yang berasal dari lembaga lainnya

Sumber dana ketiga ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencairan sumber dana pertama dan kedua. Pencairan dari sumber dana ini relatif lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Perolehan dana ini dapat diperoleh dari: kredit likuiditas dari Bank Indonesia, pinjaman antar bank (call money),pinjaman dari bank-bank luar negeri dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).

3. Fungsi Bank

Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat luas (funding) dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman atau kredit (lending) untuk berbagai tujuan. Secara garis besar bank hanya sebagai lembaga


(31)

perantara saja, sehingga tanpa adanya himpunan dana dari masyarakat luas maka bank tidak dapat menjalankan kegiatan operasionalnya, karena bagian terpenting dalam operasional bank adalah penyaluran pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan, hal tersebut merupakan sumber pendapatan terbesar yang dihasilkan oleh bank.

Menurut Budisantoso dan Triandaru (2006:9), fungsi bank yang lebih spesifik adalah sebagai berikut:

a. Agent of Trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan, baik dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan berminat menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan juga percaya bahwa pada saat yang telah dijanjikan masyarakat dapat menarik kembali simpanan dananya di bank. Pihak bank juga akan mau menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat apabila dilandasi unsur kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya, debitur akan mengelola dananya dengan baik, debitur akan mampu membayar pada saat jatuh tempo, dan juga bank percaya bahwa debitur mempunyai niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya pada saat jatuh tempo.


(32)

b. agent of development

Sektor dalam kegiatan perekonomian masyarakat yaitu sektor moneter dan sektor riil. Kedua sektor tersebut tidak bisa dipisahkan dan saling berinteraksi mempengaruhi satu dengan yang lain. Sektor riil tidak dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Tugas bank sebagai penghimpun dana dan penyalur dana sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan investasi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa, mengingat semua kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi selalu berkaitan dengan uang, sehingga dapat membangun perekonomian masyarakat.

c. Agent of Service

Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa-jasa yang ditawarkan ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa-jasa bank ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga, jasa pemberian jaminan bank, dan jasa penyelesaian tagihan.


(33)

4. Definisi Capital Adequacy Ratio ( CAR )

Secara umum, pengertian CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. Sedangkan, menurut Dendawijaya (2005:121) CAR adalah ” Rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan , surat berharga, tagihan pada bank lain ) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari sumber di luar bank , seperti dana dari masyarakat , pinjaman , dan lain-lain. CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang di sebabkan oleh aktiva yang berisiko.

Perhitungan penyediaan modal minimum atau kecukupan modal bank ( capital adequacy ratio ) didasarkan pada rasio atau perbandingan antara modal yang dimiliki bank dan jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko. Modal sendiri adalah total modal yang berasal dari perusahaan (bank) yang terdirti dari modal disetor, laba tak dibagi, dan cadangan yang dibentuk bank. Sedangkan ATMR adalah


(34)

merupakan penjumlahan ATMR aktiva neraca ( aktiva yang tercantum dalam neraca ) Dan ATMR aktiva administratif ( aktiva yang bersifat administrative ).

Langkah-langkah perhitungan penyediaan modal minimum bank adalah sebagai berikut ( Masyhud Al,2004 ):

1. ATMR aktiva neraca dihitung dengan cara mengalihkan nilai nominal masing-masing aktiva yang bersangkutan dengan bobot risikop dari masing-masing pos aktiva neraca tersebut.

2. ATMR aktiva administratif dihitung dengan cara mengalihkan nilai nominal rekening administratif yang bersangkutan dengan bobot risiko dari masing-masing pos rekening tersebut.

3. Total ATMR = ATMR aktiva neraca + ATMR aktiva administratif.

4. Rasio modal bank dihitung dengan cara membandingkan antara modal bank ( modal inti+modal pelengkap ) dan total ATMR. Rasio tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

………(1) 5. Hasil perhitungan rasio diatas, kemyudian dibandingkan

dengan kewajiban penyediaan modal minimum ( yakni sebesar 8% ). Berdasarkan hasil perbandingan tersebut telah memenuhi ketentuan kecukupan modal atau tidak.


(35)

a. Definisi Rentabilitas

Rentabilitas rasio sering disebut profibilitas usaha. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profibilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan (Kasmir. 2008:234).

Rasio yang digunakan untuk mengukur rentabilitas bank antara lain :

1. Return on Asset (ROA)

Return on Asset (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen menghasilkan income dari pengelolaan aset (Kasmir. 2008:236).

Return on Asset (ROA) merupakan perbandingan laba sebelum pajak terhadap total asset. Jadi Return on Asset (ROA) mengindikasikan seberapa besar kemampuan asset yang dimiliki untuk menghasilkan tingkat pengembalian atau pendapatan atau dengan kata lain Return on Asset (ROA) menunjukkan kemampuan total aset dalam menghasilkan laba (Sawir 2009:19). .

Rumus untuk mencari Return on Asset (ROA) adalah sebagai berikut :

ROA =

x 100 %


(36)

Return on Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola capital yang ada untuk mendapatkan laba setelah pajak (Net Income) (Kasmir. 2008:236).

Return on Equity (ROE) adalah rasio yang memperlihatkan sejauh mana perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan (Sawir 2009:20). ROE menunjukkan rentabilitas modal sendiri atau yang sering disebut rentabilitas usaha.

Rumus untuk mencari Return on Equity (ROE) adalah sebagai berikut :

ROE =

x 100 %

b. Definisi Likuiditas

Fred Weston menyebutkan bahwa rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo (Kasmir. 2008:129).

Dengan kata lain, rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi


(37)

kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun didalam perusahaan (likuiditas perusahaan). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegunaan rasio ini adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaandalam membiayai dan memenuhi kewajiban (utang) pada saat ditagih.

Perhitungan rasio likuiditas memberikan cukup banyak manfaat berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Pihak yang paling berkepentingan adalah pemilik perusahaandan manajemen perusahan guna menilai kemampuan mereka sendiri. Kemudian, pihak luar perusahaan juga memiliki kepentingan, seperti pihak kreditor atau penyedia dana bagi perusahaan, misalnya perbankan. Atau juga pihak distributor atau supplier yang menyalurkan atau menjual barang yang pembayaran secara angsuran kepada perusahaan.

1. Loan to Asset ratio (LAR)

Loan to Asset ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah harta yang dimiliki bank (Kasmir. 2008:224).

LAR =

x 100 %


(38)

Loan to deposit ratio merupakan salah satu perhitungan dari rasio likuiditas bank yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Besarnya loan to deposit ratio menurut peraturan pemerintah maksimum adalah 110 % (Kasmir. 2008:225).

Rumus untuk mencari loan to deposit ratio adalah sebagai berikut :

LDR =

x 100 %

B. Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian sebelumnya yang relevan dan menjadi landasan dalam penelitian ini antara lain:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian Judul penelitian Hasil Penelitian 1. Winda dan

Merta (2016) Pengaruh kualitas asset, likuiditas,rentabilitas dan efisiensi operasional terhadap rasio kecukupan modal

NPL dan LDR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap CAR, ROA dan BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CAR

2. Barus (2011) Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Institusi Perbankan Terbuka di Bursa Efek Indonesia.

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR). Secara parsial, Interest Margin Loans dan Loan to Deposit Ratio


(39)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap CAR. Quick Ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CAR, dan ROE tidak berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Institusi Perbankan Terbuka di Bursa Efek Indonesia. 3. Abusharba,

et.al (2013)

Determinants of Capital Adequacy Ratio (CAR) in Indonesian Islamic Commercial Banks menggunakan variabel dependen CAR dan variabel independen Profitability (ROA), Assets Earning Quality (NPF), Deposits Structure (DEP), Liquidity (FDR) and Operational Efficiency (OEOI).

Profitability (ROA) dan Liquidity (FDR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap CAR. Non performing Finance berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CAR dan Operational Efficiency tidak berpengaruh terhadap CAR.

4. Fitrianto dan Mawardi (2006) Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi terhadap Rasio Kecukupan Modal Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta

secara simultan variabel Non Performing Asset (NPA), Non Performing Loan (NPL), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan CAR. Secara parsial rasio ROE, NPA, NPL, dan BOPO tidak berpengaruh terhadap CAR. Rasio ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap CAR, rasio LDR


(40)

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CAR.

5. Anjani dan Purnawati (2014)

Pengaruh Non Performing Loan (NPL), Likuiditas dan Rentabilitas terhadap Rasio Kecukupan Modal.

rasio NPL tidak berpengaruh terhadap CAR, sedangkan rasio

LDR dan ROE

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CAR. Untuk rasio NIM, rasio ini memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap CAR.

6. Bateni, Vakilifard dan Asghari (2014)

The Influential Factors on Capital Adequacy Ratio in Iranian Banks menggunakan tahun pengamatan selama 7 tahun mulai dari tahun 2006-2012

Bank Size memiliki pengaruh negatif dan signifkan terhadap Capital Adequacy Ratio. Loan to Asset Ratio, Return On Equity, Return On Asset, dan Equity Ratio memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap CAR. Deposit Asset Ratio dan Risk Asset Ratio tidak

berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio. 7. Raharjo, et.al

(2014)

Determinan of Capital Ratio : A Panel Data Analysis On State-Owned Banks In Indonesia.

Size dan Interest Rate Risk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio. Non Performing Loan dan Equity to Total Bank liabilities berpengaruh positif dan signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio. Net Interest Margin tidak berpengaruh terhadap


(41)

Capital Adequacy Ratio. Sumber : diolah dari berbagai referensi

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari serangkaian masalah yang ditetapkan. Kerangka pemikiran dapat disajikan dalam bentuk bagan, deskripsi kualitatif dan atau gabungan keduanya (Abdul Hamid, 2010:15).


(42)

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Bursa Efek Indonesia

Loan to deposit ratio (LDR) Loan to Asset

ratio (LAR) Return on Equity

(ROE) Return on Asset

(ROA) Capital Adequacy

Ratio (CAR)

Model Regresi

Interprestasi Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas 2. Uji Multikolinearitas 3. Uji Autokorelasi 4. Uji Heterokedastisitas

Uji F Uji R2

Uji t


(43)

D. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah :

1. H0 : Return On Asset (ROA) berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015

Ha: Return On Asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015

2. H0 : Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015

Ha: Return On Equity (ROA) tidak berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015

3. H0: Loan To Asset Ratio (LAR) berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015

Ha: Loan To Asset Ratio (LAR) tidak berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015

4. H0: Loan To Deposit Ratio (LDR) berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015


(44)

Ha: Loan To Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada sector perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015

5. H0: Rentabilitas dan Likuiditas secara simultan berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015

Ha: Rentabilitas dan Likuiditas secara simultan tidak berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015


(45)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berasal dari laporan tahunan (annual report) dan dipublikasikan melalui situs www.idx.co.id. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data kuantitatif. Data dalam penelitian ini merupakan laporan akhir tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2012-2015, yaitu 10 perusahaan perbankan yang memiliki nilai aset tertinggi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan sektor perbankan pada periode 2012-2015. Waktu penelitian direncanakan pada bulan Juni 2016 sampai dengan selesainya penelitian ini.

C. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi menurut Indriantoro dan Supomo (2002) adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai


(46)

karakteristik tertentu. Anggota populasi disebut dengan elemen populasi (population element). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b. Sampel

Sampel menurut Indriantoro dan Supomo (2002) adalah sebagian dari elemen-elemen populasi. Anggota sampel disebut dengan subyek (subject). Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Endraswara (2006) sampel metode purposive sampling artinya sampel yang bertujuan.Sampel yang dipilih menyesuaikan gagasan, asumsi, sasaran, tujuan, manfaat yang hendak dicapai oleh peneliti.

Dalam pemilihan sampel ini, terdapat beberapa kriteria yang ditetapkan, antara lain:

a. Perusahaan sektor perbankan yang terdaftar dan masih aktif di Bursa Efek Indonesia periode 2012, 2013, 2014 dan 2015 b. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan secara

lengkap mulai dari periode 2012, 2013, 2014 dan 2015 c. 10 perusahaan sektor perbankan yang mempunyai jumlah

aset tertinggi pada tahun 2012, 2013, 2014 dan 2015

D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data


(47)

penelitian berkaitan dengan sumber data dan pemilihan metode yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian. Penentuan metode pengumpulan data dipengaruhi oleh jenis dan sumber data penelitian yang dibutuhkan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data yang digunakan adalah data rasio CAR, ROA, ROE, LAR dan LDR yang berasal dari laporan keuangan bank periode akhir tahun 2012 sampai 2015. Data-data yang digunakan berasal dari laporan keuangan bank yang diperoleh dari situs resmi Indonesia Stock Exchange (www.idx.com ).

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, menggunakan teknik analisis data regresi linear berganda dengan menggunakan lag selama 1 tahun. Dengan Alat analisis yang digunakan adalah SPSS 19. Sebelum melakukan analisis regresi berganda, perlu dilakukan uji asumsi klasik. Untuk menguji hipotesis yang telah dibuat, peneliti akan melakukan uji parsial, uji simultan dan koefisien determinasi.

a. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F


(48)

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak dilakukan uji statistik Kolmogorov-Smirnov Test. Residual berdistribusi normal jika memiliki nilai signifikansi > 0,05 (Ghozali, 2011: 160-165).

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Imam Ghozali (2011: 105-106) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk menguji multikolinieritas dengan cara melihat nilai VIF masing-masing variabel independen, jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala multikolinieritas (Ghozali, 2011: 105-106). c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi digunakan pada model regresi yang datanya time series (Ghozali, 2005: 96). Jika terjadi korelasi, maka ada problem autokorelasi. Metode pengujian Run Test. Menurut Santoso (2006:24) Run test ialah sebuah alat statistik untuk menguji apakah


(49)

sebuah sampel yang mewakili sebuah populasi telah diambil secara acak (random). Jika tidak, maka sampel tersebut tidak bisa digunakan untuk perlakuan lebih lanjut, seperti untuk menggambar isi populasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan uji heteroskedastisitas, yaitu uji grafik plot, uji park, uji glejser, dan uji white. Pengujian pada penelitian ini menggunakan Grafik Plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y (Ghozali, 2011: 139-143).

b. Metode Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi linier berganda menurut Indriantoro dan Supomo (2002) pada dasarnya merupakan ekstensi dari metode regresi dalam analisis bivariate yang umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variable independen terhadap variable dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier. Perumusan regresi linear berganda ini akan menggunakan lag selama 1 tahun. Persamaannya dapat dituliskan


(50)

sebagai berikut:

Yt = α + β1,1x1, + β1,2x2, + β2,1x3, + β2,1x4,+ … + e

dimana:

Yt = Prediksi Rasio Kecukupan Modal (CAR)

A = Konstanta

X1 = Return On Asset (ROA)

X2 = Return On Equity (ROE) X3 = Loan to Asset Ratio (LAR) X4 = Loan to Deposit Ratio (LDR)

Β1,1;β1,2;β2,1;β2,2 = Koefisien Regresi

e = Error Term

c. Uji Hipotesis

a. Uji Parsial (Uji-t )

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat digunakan tingkat signifikan 5% (Ghozali, 2005: 84-85).

b. Koefisien Determinasi ( Adjusted R-square )


(51)

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011: 97). c. Uji Statistik F ( Anova )

Uji statistik F dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah keseluruhan variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap satu variabel dependen. Menurut Ghozali (2005:84), dapat disimpulkan bahwa jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak, namun jika nilai signifikan > 0,05 maka H0 diterima.

F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan adalah :

1. Variabel Dependen (Y)

Menurut Soegoto (2008) variabel dependen adalah variabel yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel independen. Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan adalah Capital Adequacy Ratio (CAR). Menurut Bank Indonesia


(52)

(2006), rasio CAR bertujuan untuk memastikan bahwa bank dapat menyerap kerugian yang timbul dari aktivitas yang dilakukan. CAR dapat dirumuskan sebagai berikut :

CAR =

x 100 %

2. Variabel Independen (X)

Definisi variabel independen menurut Soegoto (2008) adalah variable stimulus atau variabel yang memengaruhi variabel lain.Variabel independen merupakan variabel yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menetukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Rentabilitas

Analisis rasio rentabilitas bank menurut Dendawijaya (2009) adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Beberapa rasio yang digunakan untuk mengukur rasio rentabilitas antara lain adalah :


(53)

Return on Asset (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen menghasilkan income dari pengelolaan aset (Kasmir. 2008:236). Return on Asset (ROA) merupakan perbandingan laba sebelum pajak terhadap total asset. Jadi Return on Asset (ROA) mengindikasikan seberapa besar kemampuan asset yang dimiliki untuk menghasilkan tingkat pengembalian atau pendapatan atau dengan kata lain Return on Asset (ROA) menunjukkan kemampuan total aset dalam menghasilkan laba (Sawir 2009:19). ROA dapat dirumuskan sebagai berikut :

ROA =

x 100 %

2) Return On Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola capital yang ada untuk mendapatkan laba setelah pajak (Net Income) (Kasmir. 2008:236). Return on Equity (ROE) adalah rasio yang memperlihatkan sejauh mana perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan (Sawir 2009:20). ROE menunjukkan rentabilitas modal sendiri atau yang sering disebut rentabilitas


(54)

usaha. Rumus untuk mencari Return on Equity (ROE) adalah sebagai berikut :

ROE =

x 100 %

b. Likuiditas

Fred Weston menyebutkan bahwa rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo (Kasmir. 2008:129). Likuiditas dapat diukur menggunakan:

1) Loan to Asset ratio (LAR)

Loan to Asset ratio (LAR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah harta yang dimiliki bank (Kasmir. 2008:224). Rumus untuk mencari Loan to Asset ratio adalah sebagai berikut :

LAR =

x 100 %

2) Loan to deposit ratio (LDR)

Loan to deposit ratio merupakan salah satu perhitungan dari rasio likuiditas bank yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan.


(55)

Besarnya loan to deposit ratio menurut peraturan pemerintah maksimum adalah 110 % (Kasmir. 2008:225).

Rumus untuk mencari loan to deposit ratio adalah sebagai berikut :

LDR =


(56)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data

Penelitian ini menggunakan variabel dependen Capital Adequacy Ratio dan variabel independen yang digunakan adalah Rentabilitas dan Likuiditas. Variabel Rentabilitas dapat diukur menggunakan Return On Asset dan Return On Equity. Variabel Likuiditas dapat diukur menggunakan Loan to Deposit Ratio dan Loan to Asset Ratio.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor perbankan yang sudah dan masih terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berasal dari laporan tahunan (annual report) dan dipublikasikan melalui situs resmi www.idx.co.id periode 2012-2015.

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini adalah purposive sampling. Secara umum, teknik purposive sampling adalah memilih sampel sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Berikut ini daftar perusahaan perbankan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini pada periode 2012-2015.


(57)

Tabel 4.1 Data Sampel Perusahaan

No Code Nama Perusahaan

1. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk

2. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk 3. BBCA Bank Central Asia Tbk

4. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk 5. BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 6. BNGA Bank CIMB Niaga Tbk

7. BNLI Bank Permata Tbk

8. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 9. PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 10. NISP Bank NISP OCBC Tbk Sumber : www.idx.co.id

B. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data. Dalam statistik deskriptif berisi tentang jumlah sampel yang diteliti, nilai minimum dan maksimum, mean, dan standar deviasi. Berikut ini adalah hasil dari uji deskriptif data:


(58)

Tabel 4.2

Pengujian Statistik Deskriptif Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation Statistic Statistic Statistic Statistic

Std.

Error Statistic CAR 40 .138 .206 .16920 .002670 .016889 ROA 40 .011 .508 .20445 .021189 .134008 ROE 40 .082 .889 .21148 .021419 .135468 LAR 40 .530 .756 .64857 .009051 .057245 LDR 40 .101 1.169 .79685 .039966 .252766 Valid N

(listwise)

40

Sumber : Hasil Uji Statistik Deskriptif

Berdasarkan tabel 4.2 diatas nilai N menunjukkan banyaknya data yang digunakan dalam penelitian, yaitu sebanyak 40 data, yang merupakan jumlah sampel selama periode penelitian 2012 sampai dengan 2015. Data-data yang digunakan merupakan data perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berasal dari laporan tahunan (annual report) dan dipublikasikan melalui situs resmi www.idx.co.id periode 2012-2015.

Variabel CAR menunjukkan nilai rata–rata yang terjadi sebesar 0.16920 dengan standar deviasi sebesar 0.016889. Variabel ROA menunjukkan nilai rata–rata yang terjadi sebesar 0.20445 dengan standar deviasi sebesar 0.1340086. Variabel ROE menunjukkan nilai rata–rata yang terjadi sebesar 0.21148 dengan


(59)

standar deviasi sebesar 0.135468. Variabel LAR menunjukkan nilai rata–rata yang terjadi sebesar 0.057245 dengan standar deviasi sebesar 0.057245. Variabel LDR menunjukkan nilai rata–rata yang terjadi sebesar 0.79685 dengan standar deviasi sebesar 0.252766.

C. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji regresi berganda, terlebih dahulu dilakukan pengujian apakah terdapat penyimpangan asumsi klasik yaitu melalui pengujian normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedasitas.

1. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas disajikan dengan menggunakan grafik normal plot, adapun hasilsil uji tersebut adalah:

Gambar 4.1


(60)

Dari gambar 4.1 diatas, terlihat titik–titik data menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka model regresi dalam penelitian ini memenuhi syarat asumsi normalitas (Ghozali 2005:126).

Tabel 4.3

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 40

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation .01523531 Most Extreme Differences Absolute .101

Positive .101

Negative -.084

Kolmogorov-Smirnov Z .641

Asymp. Sig. (2-tailed) .806

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji Komolgorov-Smirnov diatas bahwa besarnya nilai Komolgorov-Smirnov adalah 0,641 dengan signifikansi sebesar 0,806 dimana > 0,05. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti data terdistribusi normal.

2. Hasil Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolonieritas antar variabel independen digunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Batas


(61)

dari tolerance value adalah 0,10 dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance value > 0,10 dan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolonieritas. Sampel hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS maka besar nilai VIF dan nilai tolerance dari masing-masing variabel independen. Berikut ini adalah hasil dari uji multikolinearitas:

Tabel 4.4

Berdasarkan tabel 4.4 diatas nilai tolerance variabel fundamental, ROA, ROE, LAR dan LDR berkisar antara 0.687 sampai dengan 0.853 atau lebih besar dari 0,10. Hasil perhitungan nilai tolerance tersebut menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10. Jadi dapat disimpulkan tidak ada korelasi antar variabel independen.

Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

Collinearity Statistics B

Std.

Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) .228 .036

ROA -.063 .023 -.496 .687 1.456

ROE .025 .021 .200 .824 1.213

LAR -.073 .051 -.247 .776 1.289 LDR -.005 .011 -.076 .853 1.173 a. Dependent Variable: CAR


(62)

independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10, karena nilainya berkisar antara 1.173 sampai dengan 1.456, jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.

3. Hasil Uji Autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk menguji suatu model apakah antara variabel pengganggu masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi dapat digunakan Uji Runs Test.

Tabel 4.5

Hasil Pengujian Autokorelasi : Uji Runs Test Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea -.00098

Cases < Test Value 20 Cases >= Test Value 20

Total Cases 40

Number of Runs 19

Z -.481

Asymp. Sig. (2-tailed) .631 a. Median

Sumber: Data Diolah

Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa residual dalam persamaan regresi tidak random dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05. Kondisi ini menunjukan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi.


(63)

4. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantaranya yaitu Uji Park, Uji Glesjer, Melihat pola grafik regresi, dan uji koefisien korelasi Spearman.

Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data Diolah

Dilihat pada gambar 4.2 Grafik Scatter diatas, jelas bahwa tidak ada pola tertentu karena titik meyebar tidak beraturan di atas dan di bawah sumbu 0 pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan


(64)

tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.

D. Analisis Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan menggunakan software IBM SPSS 19. Menurut Indriantoro dan Supomo (2002) analisis regresi linier berganda pada dasarnya merupakan ekstensi dari metode regresi dalam analisis bivariate yang umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier.

Tabel 4.6

Uji analisis regresi linear berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .228 .036 6.413 .000

ROA -.063 .023 -.496 -2.697 .011

ROE .025 .021 .200 1.188 .243

LAR -.073 .051 -.247 -2.326 .023

LDR -.005 .011 -.076 -.463 .646

a. Dependent Variable: CAR Sumber: Data Diolah

Berdasarkan hasil uji analisis linear berganda pada tabel 4.6, dapat dirumuskan persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :


(65)

CAR = 0,228 + 0,063 ROA + 0,025 ROE– 0,073 LAR– 0,005 LDR + e

E. Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik, maka dapat dilakukan pengujian statistik/signifikan model regresi untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen baik secara parsial ( individual ) maupun secara simultan ( bersama-sama ).

a. Uji Parsial (Uji-t)

Menurut Ghozali (2011) uji-t bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :

1) H0 : Jika nilai signifikansi t < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

2) Ha : Jika nilai signifikansi t > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak.


(66)

Tabel 4.7 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .228 .036 6.413 .000

ROA -.063 .023 -.496 -2.697 .011

ROE .025 .021 .200 1.188 .243

LAR -.073 .051 -.247 -2.326 .023

LDR -.005 .011 -.076 -.463 .646

a. Dependent Variable: CAR Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 4.7 hasil uji parsial, pengaruh ROA, ROE, LAR, dan LDR dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pengaruh Return On Asset (X1) terhadap Capital Adequacy Ratio (Y)

H01 : t1 ≤ 0,05 Return On Asset berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio.

Ha1 : t1 > 0,05 Return On Asset tidak berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio.

Berdasarkan tabel 4.9, Return On Asset memiliki nilai koefisien sebesar -2,697. Nilai signifikansi Return On Asset adalah sebesar 0.0111 lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditetapkan, yaitu 5% atau 0,05. Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa Return On Asset berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio.


(67)

2. Pengaruh Return On Equity (X2) terhadap Capital Adequacy Ratio (Y)

H02 : t2 ≤ 0,05 Return On Equity berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio.

Ha2 : t2 > 0,05 Return On Equity tidak berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio.

Berdasarkan tabel 4.9, Return On Equity memiliki nilai koefisien sebesar 1.188 Nilai signifikansi Return On Equity adalah sebesar 0.243 lebih besar dari nilai signifikansi yang ditetapkan, yaitu 5% atau 0,05. Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa Return On Equity tidak berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio.

3. Pengaruh Loan to Asset Ratio (X3) terhadap Capital Adequacy Ratio (Y)

H03 : t3 ≤ 0,05, Loan to Asset Ratio berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio.

Ha3 : t3 ≤ 0,05, Loan to Asset Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio.

Berdasarkan tabel 4.9, Loan to Asset Ratio memiliki nilai koefisien sebesar -2.326. Nilai signifikansi Loan to Asset Ratio adalah sebesar 0.023 lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditetapkan, yaitu 5% atau 0,05. Hipotesis


(68)

ketiga yang menyatakan bahwa Loan to Asset Ratio tidak berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio.

4. Pengaruh Loan to Deposit Ratio (X4) terhadap Capital Adequacy Ratio (Y)

H04 : t4 ≤ 0,05, Loan to Deposit Ratio berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio.

Ha4 : t4 > 0,05, Loan to Deposit Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio.

Berdasarkan tabel 4.9, Loan to Deposit Ratio memiliki nilai koefisien sebesar -0,463. Nilai signifikansi Loan to Deposit Ratio adalah sebesar 0.646 lebih besar dari nilai signifikansi yang ditetapkan, yaitu 5% atau 0,05. Hipotesis keempat yang menyatakan bahwa Loan to Deposit Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio.

b. Uji Koefisien Determinasi R2

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian yaitu Pertumbuhan, Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, dan Efisiensi Perusahaan. Berikut ini adalah hasil dari uji Koefisien Determinasi R2:


(69)

Tabel 4.8

Uji Koefisien Determinasi R2 Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .432a .186 .393 .016082

a. Predictors: (Constant), LDR, ROE, LAR, ROA b. Dependent Variable: CAR

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 4.8 diatas diperoleh nilai koefisien determinasi (Adjusted Square R) sebesar 0,393 atau sama dengan 39,3%. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 39,3% variabel CAR dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel independen seperti ROA, ROE, LAR dan LDR. Sedangkan sisanya 60,7% dapat dijelaskan oleh faktor–faktor lain atau variabel–variabel lain diluar model dalam penelitian ini.

c. Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara bersama–sama (simultan) dapat berpengaruh terhadap variabel dependen. Berikut ini adalah hasil dari Uji signifikasi Simultan (Uji Statistik F) :


(70)

Tabel 4.9 Uji Statistik F

ANOVAb Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .002 4 .001 4.003 .026a

Residual .009 35 .000

Total .011 39

a. Predictors: (Constant), LDR, ROE, LAR, ROA b. Dependent Variable: CAR

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 4.9 diatas hasil uji F menunjukkan bahwa hasil F-hitung sebesar 4.003 dengan tingkat signifikansi 0,026. Sementara F-tabel dengan df;α (K-1) (n-K) atau df;0,05 (5-1) (40-5) sebesar 2,64. Oleh karena nilai F-hitung lebih besar dari F-tabel dan

tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari α 5% atau 0,05, maka

dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara simultan ROA, ROE, LAR dan LDR secara simultan atau secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu CAR.


(71)

F. Interpretasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, secara rinci mengenai hasil pengujian dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Capital Adequacy Ratio. Hipotesis pertama dalam penelitian ini menyatakan bahwa Return On Asset berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio. Berdasarkan hasil uji parsial, Return On Asset memiliki nilai koefisien regresi sebesar -2,697. Nilai signifikansi Return On Asset adalah sebesar 0,011 lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditetapkan, yaitu 5%, berarti hipotesis pertama yang menyatakan bahwa Return On Asset berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Chatarine dan Lestari (2013) yang menyatakan bahwa Return On Asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Abusharba, et.al (2013) yang menyatakan bahwa Return On Asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio.

2. Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Capital Adequacy Ratio.

Hipotesis kedua dalam penelitian ini menyatakan bahwa Return On Equity tidak berpengaruh signifikan terhadap Capital


(72)

Adequacy Ratio. Berdasarkan hasil uji parsial, Return On Equity memiliki nilai koefisien regresi sebesar 1.188. Nilai signifikansi Return On Equity adalah sebesar 0.243 lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditetapkan, yaitu 5% atau 0,05. Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa Return On Equity tidak berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Nuviyanti dan Anggono (2014) yang memiliki hasil Return On Equity berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CAR

3. Pengaruh Loan to Asset Ratio (LAR) terhadap Capital Adequacy Ratio

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini menyatakan bahwa Loan to Asset Ratio berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio. Berdasarkan hasil uji parsial, Loan to Asset Ratio memiliki nilai koefisien regresi sebesar -2.326. Nilai signifikansi Loan to Asset Ratio adalah sebesar 0.023 lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditetapkan, yaitu 5% atau 0,05, berarti hipotesis keenam yang menyatakan bahwa Loan to Asset Ratio berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Barus (2011) yang menyatakan bahwa Loan to Deposit Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap CAR. 4. Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Capital Adequacy


(73)

Ratio

Hipotesis keempat dalam penelitian ini menyatakan bahwa Loan to Deposit Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio. Berdasarkan hasil uji parsial, Loan to Deposit Ratio memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0.463. Nilai signifikansi Loan to Deposit Ratio adalah sebesar 0.646 lebih besar dari nilai signifikansi yang ditetapkan, yaitu 5% atau 0,05. Hipotesis keempat yang menyatakan bahwa Loan to Deposit Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bateni, Vakilifard dan Asghari (2014) yang menyatakan bahwa Loan to Deposit Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai CAR.


(74)

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa pengaruh variabel Return On Asset ( ROA ), Return On Equity ( ROE ), Loan to Asset Ratio ( LAR ) dan Loan to Deposit Ratio ( LDR ) terhadap Capital Adequacy Ratio ( CAR ). Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap keempat hipotesa yang telah diuji menggunakan analisis regresi berganda, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama dalam penelitian ini menyatakan bahwa Return On Asset berpengaruh positif terhadap Capital Adequacy Ratio. Berdasarkan hasil uji parsial, Return On Asset memiliki nilai koefisien regresi sebesar -2,697. Nilai signifikansi Return On Asset adalah sebesar 0,011 lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditetapkan, yaitu 5%, berarti hipotesis pertama yang menyatakan bahwa Return On Asset berpengaruh positif terhadap Capital Adequacy Ratio diterima.

2. Hipotesis kedua dalam penelitian ini menyatakan bahwa Return On Equity berpengaruh positif terhadap Capital Adequacy Ratio. Berdasarkan hasil uji parsial, Return On Equity memiliki nilai koefisien regresi sebesar 1.188. Nilai signifikansi Return On Equity adalah sebesar 0.243 lebih besar dari nilai signifikansi yang ditetapkan, yaitu 5% atau 0,05. Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa Return On Equity berpengaruh negatif terhadap Capital Adequacy Ratio ditolak.


(1)

Lampiran 6 : Data Perhitungan

Loan to Deposit Ratio

( LDR )

LDR =

x 100 %

No Tahun Kode

Bank

kredit yang diberikan ( Dalam Ribuan

Rupiah )

DPK ( Dalam Ribuan Rupiah )

LDR %

1 2012 BMRI 311,093,306 384,728,603 0.81

2 2012 BBRI 285,406,257 384,264,345 0.74

3 2012 BBCA 202,254,927 323,427,592 0.63

4 2012 BBNI 163,533,423 231,295,740 0.71

5 2012 BBTN 59,337,756 58,645,450 0.10

6 2012 BNGA 122,960,842 131,814,304 0.93

7 2012 BNLI 69,541,029 78,969,332 0.88

8 2012 BDMN 87,698,136 85,307,428 0.10

9 2012 PNBN 71,079,802 85,748,532 0.83

10 2012 NISP 41,275,778 47,419,539 0.87

No Tahun Kode

Bank

kredit yang diberikan ( Dalam Ribuan

Rupiah )

DPK ( Dalam Ribuan Rupiah )

LDR %

1 2013 BMRI 384,581,706 442,837,863 0.87

2 2013 BBRI 350,758,262 450,166,383 0.78

3 2013 BBCA 256,228,415 370,274,199 0.69

4 2013 BBNI 200,742,305 257,660,841 0.78

5 2013 BBTN 75,410,705 75,782,530 1.00


(2)

No Tahun Kode Bank

kredit yang diberikan ( Dalam Ribuan

Rupiah )

DPK ( Dalam Ribuan Rupiah )

LDR %

1 2014 BMRI 467,170,449 556,341,661 0.84

2 2014 BBRI 434,316,466 504,281,382 0.86

3 2014 BBCA 311,814,829 409,485,763 0.76

4 2014 BBNI 250,637,843 282,739,954 0.89

5 2014 BBTN 92,386,308 90,852,326 0.10

6 2014 BNGA 149,691,501 163,737,362 0.91

7 2014 BNLI 119,771,487 134,451,000 0.89

8 2014 BDMN 105,780,641 109,161,182 0.97

9 2014 PNBN 104,829,874 120,256,653 0.87

10 2014 NISP 63,759,436 68,936,691 0.92

No Tahun Kode

Bank

kredit yang diberikan ( Dalam Ribuan

Rupiah )

DPK ( Dalam Ribuan Rupiah )

LDR %

1 2015 BMRI 494,124,487 588,453,600 0.84

2 2015 BBRI 490,400,000 600,400,000 0.82

3 2015 BBCA 367,400,000 411,400,000 0.89

4 2015 BBNI 259,738,793 291,743,000 0.89

5 2015 BBTN 106,271,000 106,471,000 1.00

6 2015 BNGA 176,383,000 174,723,000 1.01

7 2015 BNLI 131,388,000 148,005,000 0.89

8 2015 BDMN 139,057,000 118,921,000 1.17

9 2015 PNBN 119,440,000 126,105,000 0.95

10 2015 NISP 66,933,000 69,529,000 0.96


(3)

Lampiran 8 : Hasil Pengolahan Data Menggunakan Software SPSS

Pengujian Descriptive Statistics

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation Statistic Statistic Statistic Statistic

Std.

Error Statistic

CAR 40 .138 .206 .16920 .002670 .016889

ROA 40 .011 .508 .20445 .021189 .134008

ROE 40 .082 .889 .21148 .021419 .135468

LAR 40 .530 .756 .64857 .009051 .057245

LDR 40 .101 1.169 .79685 .039966 .252766

Valid N (listwise)

40


(4)

Hasil Pengujian Kolmogorov Smirnov

Hasil Pengujian Multikolinearitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz ed Residual

N 40

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation .01523531 Most Extreme

Differences

Absolute .101

Positive .101

Negative -.084

Kolmogorov-Smirnov Z .641

Asymp. Sig. (2-tailed) .806

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

Collinearity Statistics B

Std.

Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) .228 .036

ROA -.063 .023 -.496 .687 1.456

ROE .025 .021 .200 .824 1.213

LAR -.073 .051 -.247 .776 1.289

LDR -.005 .011 -.076 .853 1.173


(5)

Hasil Uji Runs Test Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea -.00098

Cases < Test Value 20

Cases >= Test Value 20

Total Cases 40

Number of Runs 19

Z -.481

Asymp. Sig. (2-tailed) .631

a. Median

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji analisis regresi linear berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .228 .036 6.413 .000

ROA -.063 .023 -.496

-2.697 .011


(6)

Uji Parsial (Uji-t) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .228 .036 6.413 .000

ROA -.063 .023 -.496 -2.697 .011

ROE .025 .021 .200 1.188 .243

LAR -.073 .051 -.247 -2.326 .023

LDR -.005 .011 -.076 -.463 .646

a. Dependent Variable: CAR

Uji Koefisien Determinasi R2 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .432a .186 .393 .016082

a. Predictors: (Constant), LDR, ROE, LAR, ROA b. Dependent Variable: CAR

Uji Statistik F

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .002 4 .001 4.003 .026a

Residual .009 35 .000

Total .011 39

a. Predictors: (Constant), LDR, ROE, LAR, ROA b. Dependent Variable: CAR


Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Capital Adequacy Ratio, Dan Leverage Terhadap Opini Audit Going-Concern Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

2 77 80

Studi Beda Capital Adequacy Ratio Bank Swasta Nasional dan Bank Asing di Bursa Efek Indonesia Studi Kasus Periode 2007-2010

0 30 103

Pengaruh Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) Pada Institusi Perbankan Terbuka Di Bursa Efek Indonesia

1 39 94

Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Capital Adequacy Ratio pada Sektor Perbankan Terbuka Di Indonesia

1 28 83

Pengaruh Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia

1 63 116

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta

3 23 127

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LIKUIDITAS, DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 90

PENGARUH RENTABILITAS, EFISIENSI, KUALITAS ASET, DAN LIKUIDITAS TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 149

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LIKUIDITAS, DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 24