HUBUNGAN PELAKSANAAN KERJASAMA KEPALA SEKOLAH DENGAN KOMITE SEKOLAH, PELAKSANAAN DIKLAT DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN DENGAN MOTIVASI KERJA KEPALA SEKOLAH DI SMA KABUPATEN DELI SERDANG.

ANALISIS PELAKSANAAN KERJASAMA KEPALA SEKOLAH DENGAN
KOMITE SEKOLAH, FREKWENSI MENGIKUTI DIKLAT DAN PEMBERIAN
PENGHARGAAN DENGANMOTIVASI
KERJA KEPALA SEKOLAH DI SMA
KABUPATEN DELI SERDANG

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Adminstrasi Pendidikan

OLEH :

RIJAL
NIM . 071188130060

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN TAHUN 2013


Lembar Persetujuan Tesis
ANALISIS PELAKSANAAN KERJASAMA KEPALA SEKOLAH DENGAN
KOMITE SEKOLAH, PELAKSANAAN DIKLAT DAN PEMBERIAN
PENGHARGAAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN
MOTIVASI KERJA KEPALA SEKOLAH DI SMA
KABUPATEN DELI SERDANG

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
OLEH :

RIJAL
NIM . 071188130060

DISETUJUI

PEMBIMBING I


PEMBIMBING II

Prof. Dr. Belferik Manullang
NIP. 19471015197412 1 001

Syarifuddin, M.Sc, Ph.D
NIP. 19591122198601 1 001

Ketua Program Studi
Administrasi Pendidikan,

Direktur Program Pasca Sarjana
Universitas Negeri Medan,

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos, M.Pd
NIP. 19580509198611 1 001

Prof.Dr.H. Abdul Muin Sibues, M.Pd
NIP. 19581008 198103 1 002


ANALISIS PELAKSANAAN KERJASAMA KEPALA SEKOLAH DENGAN
KOMITE SEKOLAH, FREKWENSI MENGIKUTI DIKLAT DAN PEMBERIAN
PENGHARGAAN DENGANMOTIVASI
KERJA KEPALA SEKOLAH DI SMA
KABUPATEN DELI SERDANG

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Adminstrasi Pendidikan

OLEH :

RIJAL
NIM . 071188130060

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN TAHUN 2013

ABSTRACT
Rijal. NIM. 071 188 130 060. Principal Cooperation Relationship with the School
Committee, Frequency Following Training and Giving Awards With Work Motivation High
School Principal in Deli Serdang. Thesis: State University Graduate Program in Medan. 2011.
Research objectives were to determine: (1) the relationship between the co-operation of
the school committee with the principal motivation, (2) the relationship between frequency of
training with the motivation to follow the principal, (3) the relationship between the award with
the principal motivation, (4) the relationship cooperation between the school committee and the
frequency of follow training together with the principal motivation, (5) the relationship between
the co-operation of the school committee and the award jointly with the principal motivation, (6)
the relationship between frequency of training and awards to follow together with the principal
motivation, and (7) the relationship between the co-operation of the school committee, the
implementation of the training and the award jointly with the principal motivation.
Population were all district high school principals Deli Serdangn the principal amount of
120. The sample amounted to 38 principals. The research instrument was a questionnaire with
Likert scale models. Test requirements conducted to test normality, linearity, and independence
of the independent variables. The data analysis technique used correlation and regression and
simple correlation and multiple regression and correlation at significance level α = 0.05.

The findings of the study indicate: (1) there is a positive and significant relationship
between principals and committee co-operation with the school principal motivation correlation
with the numbers 0.357 and the regression line Y = 56.58 + 0.22 X1. (2) there is a positive and
significant relationship between frequency of training followed by work motivation principal
correlation with the numbers 0.566 and the regression line Y = 46.47 + 0.44 X2. (3) and there is
a positive and significant relationship between work motivation of the award with the principal
correlation with the numbers 0.328 and the regression line Y = 56.04 + 0.22 X3. (4), there is a
positive and significant relationship together between cooperation principals and school
committees and frekensi attend training with the principal motivation, with a correlation of 0.652
points and the regression line Y = 37.27 + 0.20 0.42 X1 + X2 (5) there is a positive and
significant relationship together the cooperation of principals and school committee, and the
award by the principal motivation, with a correlation of 0.436 points and the regression line Y =
20.66 + 0.44 + 0.45 X1 X3 (6 ) there is a positive and significant relationship together between
frequency of training and the award followed by the principal motivation, with a correlation of
0.592 points and the regression line Y = 40.96 + 0.37 X2 + 0.17 X3 and (7) there is a positive
relationship and significant co-operation between cooperation principals and school committees,
frequency following the training and motivation of the award with the principal work with
numbers and lines regression correlation 0.701 Y = 30.37 + 0.20 X1 + 0.42 X2 + 0.14 X3

i


ABSTRAK
Rijal. NIM. 071188130060. Hubungan Kerjasama Kepala Sekolah Dengan Komite
Sekolah, Frekwensi Mengikuti Diklat dan Pemberian Penghargaan Dengan Motivasi Kerja
Kepala Sekolah di SMA Kabupaten Deli Serdang. Tesis: Program Pasca Sarjana Universitas
Negeri Medan. 2011.
Tujuan penelitian untuk mengetahui: (1) hubungan antara kerjasama komite sekolah
dengan motivasi kerja kepala sekolah, (2) hubungan antara frekwensi mengikuti diklat dengan
motivasi kerja kepala sekolah, (3) hubungan antara pemberian penghargaan dengan motivasi
kerja kepala sekolah, (4) hubungan antara kerjasama komite sekolah dan frekwensi mengikuti
diklat secara bersama-sama dengan motivasi kerja kepala sekolah, (5) hubungan antara
kerjasama komite sekolah dan pemberian penghargaan secara bersama-sama dengan motivasi
kerja kepala sekolah, (6) hubungan antara frekwensi mengikuti diklat dan pemberian
penghargaan secara bersama-sama dengan motivasi kerja kepala sekolah, dan (7) hubungan
antara kerjasama komite sekolah, pelaksanaan diklat dan pemberian penghargaan secara
bersama-sama dengan motivasi kerja kepala sekolah.
Populasi penelitian adalah seluruh kepala sekolah SMA Kabupaten Deli Serdangn dengan
jumlah 120 kepala sekolah. Sampel penelitian ini berjumlah 38 kepala sekolah. Instrumen
penelitian adalah angket dengan model skala Likert. Uji persyaratan dilakukan untuk menguji
normalitas, linearitas, dan independensi antar variabel bebas. Teknik analisis data digunakan

korelasi dan regresi dan korelasi sederhana dan regresi dan korelasi ganda pada taraf signifikansi
α = 0,05.
Temuan penelitian menunjukkan: (1) terdapat hubungan positif dan signifikan antara
kerjasama kepala sekolah dan komite sekolah dengan motivasi kerja kepala sekolah dengan
angka korelasi 0,357 dan garis regresi Ŷ = 56,58 + 0,22X 1 . (2) terdapat hubungan positif dan
signifikan antara frekwensi mengikuti diklat dengan motivasi kerja kepala sekolah dengan angka
korelasi 0,566 dan garis regresi Ŷ = 46,47 + 0,44X 2 . (3) dan terdapat hubungan positif dan
signifikan antara pemberian penghargaan dengan motivasi kerja kepala sekolah dengan angka
korelasi 0,328 dan garis regresi Ŷ = 56,04 + 0,22X 3 . (4), terdapat hubungan positif dan
signifikan secara bersama-sama antara kerjasama kepala sekolah dan komite sekolah dan
frekensi mengikuti diklat dengan motivasi kerja kepala sekolah, dengan angka korelasi 0,652 dan
garis regresi Ŷ = 37,27 + 0,20X 1 + 0,42X 2 (5) terdapat hubungan positif dan signifikan secara
bersama-sama antara kerjasama kepala sekolah dan komite Sekolah dan pemberian penghargaan
dengan motivasi kerja kepala sekolah, dengan angka korelasi 0,436 dan garis regresi Ŷ = 20,66 +
0,44X 1 + 0,45X 3 (6) terdapat hubungan positif dan signifikan secara bersama-sama antara
frekwensi mengikuti diklat dan pemberian penghargaan dengan motivasi kerja kepala sekolah,
dengan angka korelasi 0,592 dan garis regresi Ŷ = 40,96 + 0,37X 2 + 0,17X 3 dan (7) terdapat
hubungan positif dan signifikan secara bersama-sama antara kerjasama kepala sekolah dan
komite sekolah, frekwensi mengikuti diklat dan pemberian penghargaan dengan motivasi kerja
kepala sekolah dengan angka korelasi 0,701 dan gari regresi Ŷ = 30,37 + 0,20X 1 + 0,42X 2 +

0,14X 3
ii

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan karuniaNya pada penulis hingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan tesis ini. Judul yang penulis pilih ini adalah : "Hubungan Kerjasama
Kepala Sekolah Dengan Komite Sekolah, Frekwensi Mengikuti Diklat dan Pemberian
Penghargaan Dengan Motivasi Kerja Kepala Sekolah di SMA Kabupaten Deli Serdang”.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik
mengenai isi maupun penulisannya. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu sangat diharapkan keritikan dan saran yang
konstruktif dari Bapak/Ibu dosen serta para pembaca sekalian demi perbaikan dan
penyempurnaan tesis ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Bapak Rektor beserta para Wakil Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Direktur beserta para Wakil Direktur Program Pasca Sarjana UNIMED.
3. Bapak Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pasca Sarjana UNIMED yang
telah memberikan pelayanan dan bimbingan kepada penulis selama mengikuti studi.

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Pasca Sarjana UNIMED yang telah mentransfer ilmu
pengetahuan kepada penulis selama menempuh studi.
5. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang yang telah memberikan izin serta
membantu penulis dalam pengumpulan data penelitian ini.
6. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, dan Bapak Dr. Syarifuddin, M.Sc, selaku pembimbing I
dan II yang telah memberikan bimbingan dan arahan hingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan tesis ini.
iii

7. Bapak Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd., dan Bapak Prof.Dr. Sahat Siagian, M.Pd., serta Bapak
Dr. Irsan Rangkuri, M.Pd selaku Narasumber yang juga banyak memberikan masukan dan
arahan dalam perbaikan penulisan tesis ini.
8. Bapak/Ibu petugas administrasi Program Pasca Sarjana UNIMED serta pihak-pihak lain yang
turut berpartisipasi dalam penyelesaian penulisan tesis ini.
9. Teristimewa kepada ‘Isteri dan Anak-anakku tercinta’ atas bantuan moril maupun spiritual
hingga penulis dapat menyelesaikan studi di Program Pasca Sarjana UNIMED.
Mudah-mudahan segala amal kebaikan yang Bapak/Ibu berikan akan mendapat balasan
yang berlipat dari Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa kelak dikemudian hari. Amin.

Medan,


September 2012

Penulis,

Rijal
NIM. 071188130060

iv

DAFTAR ISI
Halaman
Abstract..............................................................................................................

i

Abstrak...............................................................................................................

ii


Kata Pengantar....................................................................................................

iii

Daftar Isi.............................................................................................................

v

Daftar Tabel.........................................................................................................

vii

Daftar Gambar.....................................................................................................

ix

Daftar Lampiran……...........................................................................................

x

BAB

I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................

1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................

11

C. Pembatasan Masalah ...........................................................................

11

D. Perumusan Masalah ............................................................................

12

E. Tujuan Penelitian .................................................................................

13

F. Manfaat Penelitian ...............................................................................

13

BAB II : KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis ....................................................................................

15

1. Pengertian Motivasi................... ......................................................

15

2. Teori Tentang Motivasi....................................................................

17

3. Motivasi Kerja Kepala Sekolah.......................................................

29

4. Kerjasama Kepala Sekolah dengan Komite Sekolah ........................

47

5. Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan (Diklat) .................................

57

6. Pemberian Penghargaan ....................................................................

76

B. Kerangka Berfikir ..................................................................................

69

i

C. Hipotesis Penelitian .................................................................................

85

BAB III : METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian .....................................................................................

87

B. Jenis Penelitian ........................................................................................

87

C. Populasi dan Sampel ...............................................................................

88

D. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................

88

E. Uji Coba Instrumen .................................................................................

90

F. Analisis Data ............................................................................................

92

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data…………………………………………….…………...

95

B. Uji Kecenderungan Variabel Penelitian……………………………….

100

C. Pengujian Persyaratan Analisis………………………….……………..

103

D. Pengujian Hipotesis………………………………………….…………

111

E. Temuan Penelitian ……………………………………………………..

121

F. Pembahasan…………………………………………………………….

125

G. Keterbatasan Penelitian………………………………………………..

130

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan…………………………………………………… ….………

132

B. Implikasi………………………………………………… …….………

134

C. Saran-Saran………………………………………………… …………

136

DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN

ii

DAFTAR TABEL

NO. TABEL

Halaman

3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian …………………………….......….

89

4.1 Rekapitulasi Data Penelitian

………………………………..…...

95

4.2 Distribusi Frekuensi Data Kerjasama Kepala Sekolah dan Komite
Sekolah ………………………………………………………….....

96

4.3 Distribusi Data Variabel Pelaksanaan Diklat ………………..……

97

4.4 Distribusi Data Variabel Pemberian Penghargaan ……………......

98

4.5 Distribusi Data Variabel Motivasi Kerja Kepala Sekolah ……..….

99

4.6 Tingkat Kecenderungan Variabel Kerjasama Kepala Sekolah dan
Komite Sekolah (X1) ………………………………………..……

101

4.7 Tingkat Kecenderungan Variabel Pelaksanaan Diklat (X2) ……....

101

4.8 Tingkat Kecenderungan Variabel Pemberian Penghargaan (X3) …

102

4.9 Tingkat Kecenderungan Variabel Motivasi Kerja Kepala Sekolah
(Y) ……………………………………………………………..….

102

4.10 Rangkuman Analisis Uji Normalitas …………………………..….

104

4.11 Rangkuman Anava Uji Linieritas Antara X1 dengan Y ……..……

105

4.12 Rangkuman Anava Uji Linieritas Antara X2 dan Y ………..…….

106

4.13 Rangkuman Anava Uji Linieritas Antara X3 dan Y ………..……

108

4.14 Rangkuman Uji Independensi Antara Variabel X1 dengan X2 ..….

109

4.15 Rangkuman Uji Independensi Antara Variabel X1 dengan X3 …...

110

4.16 Rangkuman Uji Independensi Antara Variabel X2 dengan X3 …...

111

4.17 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X1 dengan Y dan Uji Keberartiannya ………………………………………………………..….

112

4.18 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X2 dengan Y dan Uji Keberartiannya ………………………………………………………..….

113

iii

4.19 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X3 dengan Y dan Uji Keberartiannya …………………………………………………….…….

114

4.20 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi dan Uji Keberartiannya VaRiabel X1 dan X2 Dengan Y ………………………………….….

116

4.21 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi dan Uji Keberartian Variabel
X1 dan X3 Dengan Y …………………………………………….

117

4.22 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi dan Uji Keberartian Variabel
X2 dan X3 Dengan Y ………………………………………….…

118

4.23 Matrik Korelasi Antar Variabel …………………………………..

119

4.24 Rangkuman Analisis Regresi Ganda ………………………….….

119

4.25 Rangkuman Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif MasingMasing Variabel Prediktor ………………………………………..

120

4.26 Rangkuman Analisis Korelasi Parsial ………………………….

iv

121

DATA LAMPIRAN
NO. LAMP.
2. Uji Coba Instrumen Kerjasama Kepala Sekolah dan Komite
Sekolah.
2. Uji Coba Instrumen Pelaksanaan Diklat.
2. Uji Coba Instrumen Pemberian Penghargaan
2. Uji Coba Instrumen Motivasi Kerja Kepala Sekolah
3. Data Penelitian
4. Perhitungan Statistik Deskriftif
5. Uji Kecenderungan
6. Uji Normalitas
7. Uji Linieritas
8. Uji Independensi Antar Variabel Bebas
9. Perhitungan Korelasi Sederhana
10. Perhitungan Korelasi Ganda
11. Perhitungan Korelasi Parsial
12. Analisis Regresi Sederhana
13. Anaisis Regresi Ganda
14. Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE)
15. Tabel-Tabel Penolong Anaisis Data

v

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Motivasi yang dimiliki kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang
dapat mendorong sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran
sekolahnya melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana, bertahap
dan berkesinambungan.
Beberapa pendapat para ahli tentang motivasi sebagai dasar membahas
motivasi kerja kepala sekolah. Gibson dkk, (1997:340) mendefenisikan motivasi
sebagai semua kondisi yang memberikan dorongan dari dalam diri sesorang yang
digambarkan sebagai keinginan, kemauan dan dorongan dari dalam diri seseorang
yang digambarkan sebagai keinginan, kemauan dan dorongan. Motivasi melibatkan
keinginan seseorang untuk menunjukkan kinerja.
Selanjutnya Robbins (2006:213) mendefinisikan “motivasi sebagai proses
yang ikut menentukan intensitas, arah dan ketekunan individu dalam usaha mencapai
sasaran”. Usman (2006:223) menjelaskan motivasi ialah keinginan untuk berbuat
sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan (need), keinginan (Wish), dorongan
(Desire) atau implus. Motivasi merupakan keinginan yang terdapat pada seseorang
individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan atau sesuatu yang
menjadi dasar atau alasan seseorang berperilaku. Menurut

Hasibuan

(2007:95)

“Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja
seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan
skala daya upaya untuk mencapai upayanya untuk mencapai kepuasan”. Uno

2

(2008:1) mengemukakan motivasi adalah kekuatan baik dari dalam maupun dari luar
yang mendorong sesorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Rendahnya motivasi kerja dapat menyebabkan rendahnya kinerja seseorang.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tarihoran (2009), dengan
judul “Hubungan prilaku kepemimpinan dan motivasi kerja kepala sekolah dengan
konerja guru dalam pembelajaran di SMP Negeri Kabupaten Tapanuli Selatan”, yang
menyimpulkan bahwa: motivasi kerja kepala sekolah mempunyai mempunyai
hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja guru dalam proses
pembelajaran dengan kontribusi sebesar 6,24%, Dengan demikian disarankan dalam
meningkatkan kinerj guru dalam proses pembelajaran perlu ditingkatkan prilaku
kepemimpinan dan mitivasi kerja kepala sekolah.
Selanjutnya dari penelitian yang dilakukan oleh Iskandar Zulkarnain (2009),
yang berjudul : “Kontribusi budaya kerja, etos kerja, disiplin kerja dan otivasi kerja
terhadap kinerja dosen Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah”, menunjukkan
bahwa : motivasi kerja dosen yang paling rendah terdapat pada sub variabel dan
indikator motivasi kerja yang bersifat intrinsik pada askep kemandirian dan percaya
diri hanya memberikan pengaruh 3% terhdap kinerja dosen. Selain itu implikasi
peningkatan motivasi kerja dosen yang partisipatif, konsep baru dan inovatif,
diharapkan dapat meningkatkan kinera dosen.
Dari uraian di atas motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu.
Motivasi mampu mendorong seseorang untuk berbuat atau tidak berbuat. Mampu
membuat manusia semangat atau tidak semangat melakukan sesuatu. Motivasi dapat
naik dan dapat turun. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi

3

merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam
(intrinsik) maupun dari luar (ekstrinsik) sehingga seseorang berkeinginan untuk
mengadakan perubahan tingkah laku/aktivitas.
Selanjutnya menurut Uno (2008:7) motivasi intrinsik merupakan motivasi
yang terkait dengan pemaknaan dan peranan kognisi yaitu motivasi yang muncul dari
dalam seperti minat dan keingin tahuan sehingga seseorang tidak lagi termotivasi
oleh bentuk inisatif dan hukuman. Sedangkan motivasi ekstrinsik yang disebabkan
oleh keinginan untuk menerima ganjaran atau menghindari hukuman. Motivasi yang
terbentuk oleh faktor-faktor eksternal berupa ganjaran dan atau hukuman.
Dari berbagai pendapat dan uraian para ahli tentang motivasi di atas, motivasi
kerja kepala sekolah adalah dorongan atau keinginan yang melatar belakangi kepala
sekolah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di sekolah. Motivasi kerja
kepala sekolah dapat bersumber dari diri kepala sekolah (intrinsik) dan motivasi yang
bersumber dari luar diri kepala sekolah (ekstrinsik).
Menurut Dirjen PMPTK (2010:24) dengan adanya kerjasama dan
partisipasi kepala sekolah dengan masyarakat (komite sekolah) maka kepala
sekolah akan memiliki akuntatabilitas terhadap pihak-pihak tersebut yang
merupakan kewajiban kepala sekolah untuk selalu melibatkan pihak-pihak
terkait sebagai alat kontrol.
Dalga (2005) dengan penelitian tentang : Kontribusi Iklim kerjasama dan
Gaya Kepemimpinan kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru-guru SMP Negeri
Kecamatan X (sepuluh) Kota kabupaten Tanah Datar, menyimpulkan bahwa iklim
kerjasama dan gaya kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi secara signifikan
dengan kinerja guru baik secara sendiri sendiri maupun bersama-sama. Iklim

4

kerjasama

dan

gaya

kepemimpinan

kepala

sekolah

secara

bersama-sama

berkontribusi sebesar 26,8%.
Selanjutnya menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Suriadi (2009)
menunjukkan bahwa : terdapat hubungan yang signifikan antara peran komite
sekolah dengan efektifitas keberhasilan implementasi MBS dengan kontribusi
sebesar 19,11%. Dalam penelitian ini disarankan agar komite sekolah melaksanakan
fungsi dan perannya secara proporsional dalam mendukung tercapainya efektifitas
keberhasilan implementasi MBS di sekolah.
Rohiat (2008:60) Sekolah yang efektip adalah sekolah yang meyakini
bahwa partisipasi warga sekolah dan masyarakat (komite sekolah) merupakan
bagian dari kelangsungan hidup sekolah. Hal ini dilandasi oleh keyakinan
bahwa makin tinggi tingkat partisipasi, makin besar rasa memiliki, makin besar
pula rasa tanggung jawab dan makin besar pula tingkat dedikasinya. Esensi
hubungan

sekolah

dan

masyarakat

(komite

sekolah)

adalah

untuk

meningkatkan keterlibatan, kepedulian, kepemilikan dan dukungan dari
masyarakat terutama dukungan moral dan finasial.
Peran serta masyarakat diatur dalam kelembagaan yang di sebut komite
sekolah. Menurut Depdiknas (2004:3) komite sekolah diharapkan menjadi
mitra sekolah yang mewadahi dan menyalurkan aspirasi serta prakarsa
masyarakat dalam membuat kebijakan operasional dan program pendidikan di
sekolah.
Sedang menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pada pasal 55
merinci komite sekolah sebagai lembaga mandiri dengan anggota orangtua/wali
peserta didik, komite sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan.

5

Selanjutnya pada pasal 56 ayat 3 menyebutkan komite sekolah sebagai lembaga
mandiri, dibentuk dan berperan dalam mutu pelayanan dengan memberikan
pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta
pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.
Selain itu, menurut keputusan menteri pendidikan nasional, Nomor :
044/U/2002 dalam Depdiknas (2003:263) dinyatakan komite sekolah adalah
badan

mandiri

yang

mewadahi

peranserta

masyarakat

dalam

rangka

peningkatan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengeloalaan pendidikan di satuan
pendidikan, baik pada pendidikan prasekolah, jalur pendidikan sekolah,
maupun jalur pendikan luar sekolah.
Dari uraian tersebut disimpulkan komite sekolah adalah lembaga
mandiri yang mewadahi peranserta masyarakat yang beranggotakan orangorang yang peduli pendidikan, dibentuk dan berperan dalam rangka upaya
peningkatan mutu, pemerataan dan efesiensi pengelolaan pendidikan dan
memberikan pertimbangan, arahan, dukungan dan pen pengawasan di tingkat
sekolah.
Ketrampilan dan kemampuan kepala sekolah merupakan faktor penentu
bagi keberhasilan pendidikan di sekolah, baik ketrampilan kepala sekolah
sebagai educator, ketrampilan kepala sekolah sebagai manager, ketrampilan
kepala sekolah sebagai administrator, ketrampilan kepala sekolah sebagai
supervisor, ketrampilan kepala sekolah sebagai leader, ketrampilan kepala
sekolah sebagai innovator, maupun ketrampilan kepala sekolah sebagai
motivator, yang dikanal dengan istilah (EMASLIM). Ketrampilan-ketrampilan
tersebut harus terus diasah dan dikembangkan agar profesionalisme kerja

6

kepala sekolah dapat terus ditingkatkan sehingga diharapkan efisiensi dan
efektivitas kerja kepala sekolah dapat dicapai sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
Untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan kepala sekolah
tentunya salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan memberikan
pendidikan dan pelatihan (diklat) secara kontinu. Program-program diklat ini
tentunya harus direncanakan dengan matang agar arah dan tujuan diklat yang
dilaksanakan tapat sasaran, dalam arti setelah diklat selesai terlihat dampak
yang positif ke arah peningkatan ketrampilan kepala sekolah sebagai
EMASLIM.
Pendidikan dan pelatihan (diklat) adalah upaya untuk mengembangkan
sumber daya manusia terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kepribadian manusia. Penggunaan istilah pendidikan dan pelatihan dalam suatu
organisasi biasanya disatukan menjadi diklat, namun secara teori dapat dibedakan
melalui pengertian berikut:
a. Taliziduhu Ndraha (1997:159) dalam konteks metodologi ilmu pemerintahan
mengatakan bahwa pendidikan dititikberatkan pada pembentukan pribadi (cipta,
rasa, karsa dan percaya), pelatihan dititikberatkan pada aspek formal dalam
pendidikan dan pelatihan pada jabatan. Pendidikan dan pelatihan dari segi jabatan
bertujuan mentransfer, membentuk, dan menanamkan tiga nilai dalam diri trainee
: “nilai tahu (T. knowledge, skill), nilai mau (B. behavior, attitude, continent,
culture, dan nilai mampu (M. capability = capasity + ability = kondisi diri +
sarana dan prasarana dari lingkungan kerja). Faktor “T” dapat diperoleh melalui

7

tiga kategori lembaga dikjarlat ; (perguruan tinggi, lembaga diklat, serta nilai unit
kerja yang bersangkutan), Faktor “B” diproleh melalui diklat dan unit kerja yang
bersangkutan, sedangkan faktor “M” hanya pada unit kerja yang bersangkutan.
b. Selanjutnya Ranupandojo dan Hasnan dalam Lili Susanti (2002: 11) mengatakan:
Pendidikan merupakan suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan umum
seseorang termasuk didalamnya peningkatan penguasaan teori dan ketrampilan,
menentukan berbagai persoalan yang menyangkut tujuan organisasi. Pelatihan
membantu karyawan dalam memahami suatu pengetahuan praktis dan
penerapannya guna meningkatkan ketrampilan, kecakapan dan sikap yang
diperlukan oleh organisasi dalam usaha mencapai tujuan.
c. Siagian (2002:182) mengatakan pendidikan dan pelatihan dimaksudkan untuk
membantu meningkatkan kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas.
Pelatihan dapat berfungsi sebagai pengefektipan penggunaan sumber daya
manusia, dan sebagai alat pengembangan karier karena mempersiapkan
seseorang untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar di kemudian hari
Sejalan dengan uraian di atas, menurut penelitian yang dilakukan oleh
Julianty Kasihati Hasibuan (2010) ditemukan hasil bahwa : penyelenggaraan diklat
kurang maksimal karena sarana diklat dan kemampuan peserta yang beragam dan
mint sebagian peserta terhadap materi juga sangat rendah, selain itu kendala yang
dihadapi juga berupa keterlambatan surat permohonan mengajar pada widyaswara
baik pada diklat teknis maupun administrasi, keterlambatan pendistribusian bahan
ajar oleh panitia kepada peserta serta penyampaian surat panggilan yang terlambat
sehingga peserta pun terlambat mengikuti diklat

8

Selanjutnya hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Sri Rahayu (2009)
menunjukkan bahwa : diakhir penyelenggaraan diklat diharapkan pelaksanaan
evaluasi hendaknya benar-benar dijalankan sehingga apa yang sudah dilaksanakan
tidak menjadi sia-sia. Hasil evaluasi hendaknya dapat dijadikan bahan informasi dan
sebagai masukan serta pertimbangan dalam mengambil sesuatu keputusan yang
berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program diklat pada
masa yang akan datang
Di samping memberikan diklat, menurut Rohiat (2008:59) kepala
sekolah dalam menjalankan tugasnya juga harus diberikan

penghargaan

(reward) atau sanksi (punishment), Kolaborasi dan sinergi, harus merupakan
basis untuk kerjasama, warga sekolah merasa aman terhadap pekerjaannya,
atmosfer keadilan (Fairness) harus ditanamkan, imbal jasa harus sepadan
dengan nilai pekerjaannya, dan warga sekolah merasa memiliki sekolah.
Memberikan penghargaan sebagai salah satu bentuk promosi dapat
dijalankan terhadap kepala sekolah dalam rangka mengisi jabatan, promosi
berkaitan erat dengan salah satu fungsi administrasi/ manajemen yaitu
penyusunan pegawai (staffing), Luther Gullick mengatakan bahwa keseluruhan
fungsi dari pada kepegawaian sebagai usaha pelaksanannya, melatih para staf
dan memelihara situasi pekerjaan yang menyenangkan, sementara menurut H.
Koontz & O’Donnell (dalam Soewarno, 1994:22-24) mengatakan bahwa
penyusunan pegawai berhubungan dengan penempatan orang-orang yaitu
menempatkan orang-orang yang sesuai dengan jabatan yang telah ditetapkan
dalam struktur organisasi, untuk keperluan ini dengan sendirinya memerlukan
persyaratan penentuan tenaga kerja bagi sesuatu pekerjaan/jabatan yang harus

9

disesuaikan, dan pekerjaan ini juga termasuk mengadakan inventarisasi,
penilaian, dan pemilihan calon untuk jabatan tersebut.
Undang-undang sistem pendidikan nasional pasal 43 ayat (1)
menyatakan “Promosi dan pengharagaan bagi tenaga

pendidik dan

tenaga kependidikan dilakukan berdasarkan latar belakang pendidikan,
pengalaman, kemampuan dan prestasi kerja dalam bidang pendidikan.
Penghargaan (rewars) ini sangat penting untuk meningkatkan profesionalisme
kepala sekolah, dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang produktif. Melalui
penghargaan ini para kepala sekolah dapat dirangsang untuk meningkatkan
profesionalisme secara positif dan produktif. Pemberian penghargaan dapat dikaitkan
dengan prestasi kepala sekolah secara terbuka, sehingga mereka memiliki peluang
untuk meraihnya.
Dari hasil penelusuran penulis di lapangan menunjukkan bahwa masih sangat
minim literatur yang menguraikan tentang kerjasama kepala sekolah dengan komite
sekolah, pelatihan dan pemberian penghargaan kepada kepala sekolah sebagai
motivasi dalam menjalankan tugas kepemimpinannya.
Banyak kepala sekolah yang tidak mampu melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya sebagai seorang pemimpin, misalnya saja; kepala sekolah tidak mampu
merangkul orang tua siswa yang tergabung dalam komite sekolah, kepala sekolah
tidak pernah diberi pelatihan/diklat secara maksimal untuk dapat mengembangkan
kemampuan dan letrampilannya, kepala sekolah yang berprestasi jarang sekali
mendapatkan penghargaan dari pemerintah, kepala sekolah tidak mempu
menciptakan suasana kerja yang harmonis di sekolah, kepala sekolah tidak mampu
untuk mendorong guru mempelajari dan memanfaatkan teknologi informasi,

10

melakukan supervisi kelas dan sebagainya sehingga kepala sekolah tidak memiliki
motivasi yang tinggi untuk melaksanakan tugasnya dengan baik.
Untuk itu, kepala sekolah sebagai seorang pimpinan puncak di sekolah harus
mendapat perhatian yang serius dari pemerintah. Apabila kondisi ini dibiarkan
berlarut-larut bukan tidak mungkin akan menyebabkan semakin terpuruknya kualitas
pendidikan kita di masa yang akan datang.
Diharapkan kepada pemerintah agar memperhatikan para kepala sekolah dan
dapat memberikan penghargaan (reward) kepada kepala sekolah yang berprestasi dan
memberikan hukuman (funishment) bagi kepala sekolah yang tidak menjalankan
tugasnya dengan benar. Dengan perhargaan ini diharapkan para kepala sekolah
nantinya akan semakin termotivasi untuk dapat melaksanakan tugas dan taggung
jawabnya dengan sebaik-baiknya.
Disamping

itu

pemerintah

juga

seyogyanya

secara

rutin

dan

berkesinambungan membuat program pelatihan utamanya yang menyangkut tentang
pelaksanaan tugas kepala sekolah, sehingga kepala sekolah dalam melaksanakan
tugasnya mampu menciptakan suasana sekolah yang nyaman dan menyenangkan
yang pada akhirnya proses belajar mengajar berlangsung dengan lancar dan sukses
dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Selain hal-hal di atas, kepala sekolah juga seharusnya mampu menjalin kerja
sama yang baik dengan para orang tua siswa yang tergabung dalam komite sekolah,
karena sesuai dengan program pemerintah dalam menjalankan Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS) kepala sekolah diberi otonomi yang lebih luas dalam
menyelenggarakan dan mengambil kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan
kualitas pembelajaran, pembenahan sarana dan prasarana pendukung sekolah dan

11

kebijakan dalam merangkul mitra sekolah untuk melaksanakan segenap program
sekolah. Dalam menjalankan tugas-tugas ini diharapkan kepala sekolah dapat
merangkul Komite Sekolah (KS) sebagai mitra utama dalam melaksanakan semua
program kerja yang telah dibuat.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti
tentang : “Analisis pelaksanaan kerjasama kepala sekolah dengan komite sekolah,
pelaksanaan diklat dan pemberian penghargaan dalam rangka meningkatkan motivasi
kerja kepala sekolah di SMA Negeri kabupaten Deli Serdang”, yang sekaligus
diharapkan menjadi judul penelitian ini.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka dapat dimaknai
bahwa pemberian motivasi merupakan salah satu komponen penting dalam
meningkatkan kinerja kepala sekolah. Demikian pentingnya fungsi motivasi, maka
tinggi atau rendahnya kinerja kepala sekolah turut mewarnai bagi berhasil atau
tidaknya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah sebagai suatu lembaga
pendidikan. Faktor-faktor yang dianggap

mempengaruhi motivasi kerja kepala

sekolah meliputi : promosi jabatan, pendidikan dan latihan (diklat), pemberian
insentif, kerjasama dengan komite sekolah, mutasi jabatan, pemberian penghargaan,
keinginan untuk berprestasi, kepuasan kerja, hubungan interpersonal dan sebagainya.

C. Pembatasan Masalah
Untuk meneliti motivasi kerja kepala sekolah, banyak variabel yang perlu
diperhatikan seperti yang diungkapkan dalam identifikasi masalah sebelumnya,
sehingga penulis merasa perlu membuat suatu batasan masalah yang akan dikaji dan

12

dianalisis dalam penelitian ini. Sehubungan dengan hal tersebut, maka lingkup
penelitian ini dibatasi pada motivasi kerja kepala sekolah di SMA Negeri se
kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara dan melihat hubungannya dengan komite
sekolah, diklat dan pemberian penghargaan.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan antara kerjasama komite sekolah dengan motivasi
kerja kepala sekolah ?
2. Apakah ada hubungan antara pelaksanaan diklat dengan motivasi kerja
kepala sekolah ?
3. Apakah ada hubungan antara pemberian penghargaan dengan motivasi kerja
kepala sekolah ?
4. Apakah ada hubungan antara kerjasama komite sekolah dan pelaksanaan
diklat secara bersama-sama dengan motivasi kerja kepala sekolah ?
5. Apakah ada hubungan antara kerjasama komite sekolah dan pemberian
penghargaan secara bersama-sama dengan motivasi kerja kepala sekolah ?
6. Apakah ada hubungan antara pelaksanaan diklat dan pemberian penghargaan
secara bersama-sama dengan motivasi kerja kepala sekolah ?
7. Apakah ada hubungan antara kerjasama komite sekolah, pelaksanaan diklat
dan pemberian penghargaan secara bersama-sama dengan motivasi kerja
kepala sekolah ?

13

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Hubungan antara kerjasama komite sekolah dengan motivasi kerja kepala
sekolah.
2. Hubungan antara pelaksanaan diklat dengan motivasi kerja kepala sekolah.
3. Hubungan antara pemberian penghargaan dengan motivasi kerja kepala
sekolah.
4. Hubungan antara kerjasama komite sekolah dan pemberian diklat secara
bersama-sama dengan motivasi kerja kepala sekolah.
5. Hubungan antara kerjasama komite sekolah dan pemberian penghargaan
secara bersama-sama dengan motivasi kerja kepala sekolah.
6. Hubungan antara pelaksanaan diklat dan pemberian penghargaan secara
bersama-sama dengan motivasi kerja kepala sekolah.
7. Hubungan antara kerjasama komite sekolah, pelaksanaan diklat dan
pemberian penghargaan secara bersama-sama dengan motivasi kerja kepala
sekolah.

F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian, maka diperoleh manfaat secara teoritis
sebagai berikut yaitu hasil penelitian ini diharapkan menambah khasanah
pengetahuan tentang kerjasama komite sekolah, pelaksanaan diklat dan pemberian
penghargaan dalam hubungannya motivasi kerja kepala sekolah.
Sedangkan manfaat praktis penelitian ini adalah: (1) bagi Dinas Pendidikan
kabupaten Deli Serdang sebagai pembinaan kepala sekolah dalam rangka

14

peningkatan motivasi kerja kepala sekolah, (2) bagi kepala sekolah, sebagai masukan
dalam meningkatkan kinerjanya, dan (3) bagi peneliti lain, sebagai bahan kajian awal
dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan motivasi kerja.

DAFTAR KEPUSTKAAN

Cohran, W.G., 1977, Sampling Technique, New Delhi, Estern Private Limited.
Departemen Pendidikan Nasional, 2004, Panduan Umum Dewan Pendidikan dan
Komite Sekolah, Jakarta, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Depdiknas. 2007. Buku Saku Kurikulum satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007,
tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Jakarta: Depdiknas.
Fattah, Nanang, 1996, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung, Remaja
Rosdakarya.
Fattah, Nanang, 2004, Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan Sekolah,
Bandung, Pustaka Bani Quraisy.
Gibson, Ivancevich, Donelly, 1997, Organisasi ; Prilaku, Struktur, Proses, Edisi
Kelima, Jilid 1, Jakarta, Erlangga.
Hamalik, Oemar. (1993). Pengembangan Kurikulum Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
(Sistem dan Prosedur). Bandung: Trigenda Karya
Handoko, T. Hani., 1994, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia,
Yogyakarta, BPFE.
Hasibuan, Melayu SP, 2007, Manajemen Sumberdaya Manusia Dasar dan Kunci
Keberhasilan, Jakarta, CV. Mas Agung.
Hasibuan, Melayu, 2001, Manajemen Sumberdaya Manusia, Jilid Ketujuh, Jakarta,
Gunung Agung.
Indrafachrudi, Soekarto, 2006, Mengantar Bagaimana Memimpin Sekolah yang Baik,
Jakarta, Ghalia Indonesia.
Kemendiknas. 2010. Penelitian Tindakan Sekolah Materi Pelatihan Penguatan
kemampuan Kepala Sekolah. Jakarta: Dirjen PMPTK.
Komariah, A., & Triatna, C., 2008, Visionary Leadership Menuju Sekolah yang Efektif,
Jakarta, Bumi Aksara.
123

Martoyo, Susilo, 1987, Pengetahuan Dasar Manajemen dan Kepemimpinan,
Yogyakarta, BPFE.
Mulyasa, E, 2007, Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks Menyukseskan
MBS dan KBK, Penerbit : PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Munir, Abdullah, 2008, Menjadi Kepala Sekolah yang Efektif, Yogyakarta, Ar-Ruzz
Media.
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil (online). (http://www.depdagri.go.id, diakses 3
April 2009).
Purwanto, M. Ngalim, 2007, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung, Remaja
Rosdakarya.
Robbins, S.P., 2006, Prilaku Organisasi, Edisi Kesepuluh, Alih bahasa : Drs. Benyamin
Molan, Indonesia, Macanan Jaya Cemerlang.
Robbins, Stefen P., & Thimoty A. Judge, 2008, Perilaku Organisasi, Jakarta, Salemba
Empat.
Robbins, S.P. & Coulter, Mary, 2007, Manajemen, Edisi kedelapan/ Jilid 1, Alih Bahasa
: Harry Slamet, Indonesia, Macanan Jaya Cemerlang.
Rohiat, 2008, Kecerdasan Emosional Kepemimpinan Kepala Sekolah, Bandung, Refika
Aditama.
Sagala, Syaiful, Dr.H., M.Pd., 2007. Manajemen Strategik dalam Meningkaktkan Mutu
Pendidikan. Bandung, Alfabeta
Sahertian, Piet A., 2000, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka
Pengembangan Sumberdaya Manusia, Jakarta, Rineka Cipta.
Sardiman, 2004, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, Raja Grafika.
Siagian, S. P. 2002. Filsafat Administrasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Simanjuntak, P.J. 1996, Manajemen Dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, Bandung, Alfabeta.

124

Umar, H. 2004. Riset Sumber Daya Manusia dan Administrasi. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Uno, Hamzah B., 2008, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis dibidang
Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara.
Usman, Husaini. 2006. Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan. Edisi Kedua,
Jakarta: Bumi Aksara
Usman, Husaini. dan Akbar, P.S. 2008. Pengantar Statistik. Edisi Kedua, Jakarta: Bumi
Aksara
Usman, M. Uzer, 1995, Menjadi Guru yang Profesional, Bandung, Remaja Rosdakarya.
UU RI No. 20 Tahun 2003, Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Jakarta, Sinar Grafika.
Wahjosumidjo, 2010, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.

125

Dokumen yang terkait

Hubungan Intensitas pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah dengan motivasi kerja guru di SMPN 106 Jakarta

0 4 81

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah Di SMP Negeri 1 Baturetno Kabupaten Wonogiri.

0 3 12

HUBUNGAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DAN KOMITMEN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN SEKOLAH EFEKTIF SMP NEGERI DI KABUPATEN DELI SERDANG.

0 2 44

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TENTANG EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN EFEKTIVITAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KEPUASAN KERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG.

0 4 33

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TERHADAP KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMA NEGERI KABUPATEN DELI SERDANG.

0 1 27

HUBUNGAN KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KEMAMPUAN SUPERVISI PENGAWAS DENGAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI KABUPATEN DELI SERDANG.

0 2 30

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA GURU PKN SMA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

0 1 31

HUBUNGAN PENGETAHUAN MANAJEMEN GURU DAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG.

0 1 22

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MOTIVASI MENGAJAR GURU SMK PAB KABUPATEN DELI SERDANG.

0 3 18

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI DAN KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH DENGAN PRESTASI KERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN SIEMPATNEMPU KABUPATEN DAIRI.

0 1 33