HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA GURU PKN SMA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

IUfBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI
BERPRES'fASI DENGAN KINERJA GURU PKn SMA
DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
TESIS

.sa/idi Sat:u Sya:mt

tDin.ju¥n fjuM :M.~
V~!Memprouli
~m

qeW.r !Mo,gister~n
Stutfi ftLm.ini.stmsi t;PeJrf'~a

,

PASCASARJANA
MEDAN

11


IUfBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI
BERPRES'fASI DENGAN KINERJA GURU PKn SMA
DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
TESIS

.sa/idi Sat:u Sya:mt

tDin.ju¥n fjuM :M.~
V~!Memprouli
~m

qeW.r !Mo,gister~n
Stutfi ftLm.ini.stmsi t;PeJrf'~a

,

PASCASARJANA
MEDAN

11


TESIS
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA
GURU PKn SMA DI KABUPATEN
SERDANG BEDAGAI
Disusun dan Diajukan Oleh:
YEDDI EFENDI SIPAYUNG
NIM. 071188130022

Tesis Dipertahankan di Hadapan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggal16 Desember 2011 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Salah satu Syarat untuk Memperoleh Gelar MagiSter Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Medan, 16 Desember 2011
Menyetujui,
Tim Pembimbing
Pembimbing I

~-


Prof. Dr. H.Syaiful Sagala, M.Pd.
NIP.19580509199611 1 001

Ketua Program Studi
Administrasi Pendidikan

~ -

...

Prof. Dr.H. Syaiful Sagala, M.Pd
NIP.19580509199611 1 001

Prof. Dian Armanto, M.Pd,M.A,M.Sc, Ph.D.
NIP.19631011198803 1 001

PERSETUJUAN DEWAN PENGUn
UnAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN


..

r

No. NAMA

TANDA TANGAN

1. Prof. Dr. H.Syaiful Sagala, M.Pd
NIP.195805091986111 001
( Pembimbing I )

2. Prof. DianArmanto, M.Pd, M.A, M.Sc, Ph.D •
NIP.196310111988031 001
( Pembimbing ll)

3. Dr. Sukarman Purba, M.Pd
NIP.19620523198703l 002
(Penguji)


--··-----·_{_
afl)
__ . _

4. Dr. Zulkitli Matondang, M.Si
NIP.l9680713199303l 003
(Penguji)

5. Dr. Arif Rahman, M.Pd
NIP.19660412199203 l 001
(Penguji)

Nama Mahasiswa
NIM
Tanggal Ujian

: Yeddi Efendi Sipayung
:071188130022
: 16 Desember2011


)

ABSTRAK

Yeddi Efendi Sipayung, 071188130042. Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala
Sekolah dan Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Guru PKn SMA di Kabupaten
Serdang Bedagai. Tesis: Program Pascasrujana Universitas Negeri Medan. 2011.

r
f

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya: (I) hubungan
antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kinelja guru PKn, (2)
hubungan antara motivasi berprestasi dengan kinelja guru PKn, dan (3} wdvmlgUl.
antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara
bersama-sama dengan kinelja guru PK.n. Populasi penelitian ini adalah seluruh
guru PK.n SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Serdang Bedagai yang tersebar
di 47 sekolah dengan jumlah 63 orang, dan semua populasi ditentukan menjadi
sampel penelitian (total sampling). Metode penelitian ini adalah ~
i.f.niJL

survey dengan pola kajian korelasi. lnstrumen penelitian ini adalah angket dengan
model skala Likert. Teknik · analisis y&ng digunakari adalah teknik korelasi,
regresi sederbana dan regresi ganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah denwm· Jr.inftrift.
guru PK.n, dengan koefisien korelasi 0.567 dan koefisien determinasi sebesar
0.321, sedangkan sumbangan efektif yang diberikan mencapai 18.18%, (2)
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dengan
kinelja guru PK.n dengan koefisien korelasi 0.631, dan koefisien determinasi
'Ut!W~.
sebesar 0.398, sedangkan sumbangan efektif yang diberikan ~
dan (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan
kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan kinelja guru
PK.n dengan koefisien korelasi 0.687 dan koefisien determinasi sebesar 0.4 71.
Saran-saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan temuan basil
diri dan
penelitian ini adalah: I) kepala sekolah harus melakukan pengmba~
melakukan inovasi dalam organisasi sekolah untuk meningkatkan kemampuan
memimpinnya sehingga sekolah yang dipimpinnya kondusif dan tercipta suasana
yang menyenangkan bagi para guru, 2) guru barns numingkatkan liMiQWI.;

berprestasi dengan mendalami dan membaca buku-buku yang ada hubungannya
dengan profesionalisme guru, dan 3) guru harus berupaya meningkatkan
kemampuan diri pada posisi yang profesional yaitu sebelum meng8jar 'narus
mempersiapkan bahan pembelajaran, baik dari segi ilmu pengetahuan maupun
mempersiapkan mental guru itu sendiri sehingga kegiatan belajar mengajar
menjadi aktif dan menarik perhatian siswa agar namanya menjadi harum, baik di
sekolah dan di masyarakat.

ABSTRACT

Yeddi Efendi Sipay1111g, 071188130042. The Relationship of Head Master
Managerial Style and The Motivation To Get Good Achievement With PKn
Teachers Performance cif Senior High School in Serdang Bedagai Regency.
Thesis, Post Graduate Studies. Medan State University, 20I I.

...

The objectives of this research are to know (1) the relationship between
headmaster managerial style with PKn teachers performance, (2) the relationship
between good motivation to get good achievement with PKn Teachers

Performance and (3) the relationship between headmaster managerial style
and motivation to get good achievement altogether with PKn teachers
performance. The popull.uWn was all PKn teachers in state and private senior
high school in Serdang Bedagai regency in 47 schools for 63 persons. And all
population were tal«tn as the sample (total sampling). The method ofthe research
was quantitative wiflt S"ttT"YMY using correlation study pattern. The instrument
ofthe research was questionnaire using Likert scale model. Analysis techniques
used was co"elation technique, simple regression and multiple regression.
The results of research showed that (1) there was the relationship
between headmaster managerial style with PKn teachers performance with
co"elation coefficient for 0.567 and determination coefficient for 0.32I,
whereas the effective contribution given reached for 18. I 8%, (2)there was
positive and significant relationship between good motivation to get good
achievement with PKn Teachers Performance with correlation coefficient
0.631 and determination coefficient for 0.398, whereas the effective contribution
given reached for 28.96% and (3) there was positive and significant relationship
between headmaster managerkJJ style and motivation to get good achievement
altogether with PKn teachers performance with coefficient correlation 0.687
and determination coefficient for 0.47 I.
Based on thefinding:J cifthe study, it is suggested for (I) the headmaster

to keep getting self-development and innovation in the organization of school
in order to ·add the capability in leading for creating conducive and comport
feeling for teachers in teaching (2)the teachers should have good motivation to
get good achievement and read the available books related to teachers
professionalism and (3) the teachers must attempt to get self capability as
professional teachers such as having good preparation for the learning material
to create active and attractive learning-teaching process and also to get
reputation both in the school and in the society.

ii

KA TA PENGANTAR

,.

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
berkat, rahmat, kemurahan dan karuniaNya yang melimpah kepada penulis
sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Terwujudnya tesis ini tidak
terlepas dari partisipasi berbagai pihak yang telah memberikan bantuan baik moril
maupun materil. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan

terimakasih yang sebesar-besamya kepada:
1. Bapak Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk mengikuti

pendidikan pada program Pascasarjana

selamaini.
2. Bapak Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd sebagai Pembimbing I dan Bapak
Prof. Dian Armanto, M.Pd, M.A, M.Sc, Ph.D, sebagai Pembimbing II yang
telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan araban dan bantuan dalam
penyelesaian tesis ini.
3. Bapak Direktlir, Asisten Direktur, Ketua dan Sekretaris, Bapak/Ibu Dosen
serta Pegawai Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan yang telah membimbing dan memberikan
pelayanan kepada penulis selama mef!iadi mahasiswa.
4. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Serdang Bedagai yang telah
memberikan izin belajar dan izin penelitian bagi penulis.
5. Bapak Kepala Sekolah dan seluruh guru SMA Negeri l Bintang Bayu yang
telah membantu dalam pelaksanaan uji coba instrumen penelitian ini.

iii

,

6. Bapak/Ibu Kepala Sekolah serta seluruh guru PKn SMA Negeri dan Swasta se
Kabupaten Serdang Bedagai yang telah banyak membantu penulis dalam
pengumpulan data penelitian ini.
7. Bapak Dr. Sukarman Purba, M.Pd. dan Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M.Si
dan Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd sebagai dosen penguji; serta Bapak Drs.
Yasaratodo Wau, M.Pd yang telah banyak memberikan masukan yang sangat
berharga bagi penulis.
8. Bapak Drs. Bonaraja Purba. M.Si yang telah banyak rnernbantu penulis secara
moril

dalam perencanaan,

pelaksanaan dan

pengolahan data dalam

penyusunan tesis selama ini.
9. Ternan-ternan mahasiswa yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
10. Isteri terkasih dan putra-putri tersayang yang telah ban yak rnemberikan doa

dan dorongan moril, dengan tabah dan ikhlas menunggu serta mengorbankan
waktu kebersamaan keluarga selama penulis rnenjadi mahasiswa.
Akhirnya semoga sernua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu, yang telah rnernberikan kontribusi terhadap penyelesaian pendidikan dan
penyusunan tesis ini, rnendapat Iimpahan berkat dan rahmat dari Tuhan Yang
MahaEsa.
Medan, 17 Desember 20 II
Penulis,

Yeddi Efendi Sipayung

iv

DAFTARISI

Hal am an
ABSTRAK .................................................................................................. f
ABSTRACT............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................... iii
DAFTAR lSI.............................................................................................. v
DAFTAR TABEL .....................................................................................

Vll

DAFT AR GAMBAR ................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................... ...... ........ .... ........................ ix

DAB I

PENDAHULUAN .................................................................... .
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... .

B. Identifikasi Masalah ........ ..... ............ .. .... .......... ... .. ........ .. .. .. 8
C. Batasan Masalah ................................................ ........... ....... 9
D. Rumusan Masalah ............................................................... 9
E. Tujuan Penelitian........................................... ..... ......... .. ...... I 0
F. Manfaat Penelitian................ ......... .. ... .... ..... ..... ... ....... ... ..... . I 0

DAB II

KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN
HIPOTESIS PENELITIAN ................................................... 11
A.

K~ian

Teoretis ............................................. ....................... II
1. Kineija Guru.................................................................. 11

2. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah...................... ..... I7
3. Motivasi Berprestasi ...................................................... 28

v

B. Penelitian Relevan............................................................... 36
C. Kerangka Berpikir ............................................................... 38
D. Hipotesis Penelitian..... ........................................................ 41

DAB Ill METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 43
A. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................... 43

B. Jenis Penelitian.................................................................... 43
C. Populasi dan Santpel ........................ ................................ ... 44
D. Metode dan Rancangan Penelitian ...................................... 44
E. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ........................... 46
F. Swnber Data ........................................................................ 47

G. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 48
H. Ujicoba Instrwnen ............. ........... ...... .... ............ ................. 50

I.

DAB IV

Teknik Analisis Data ........................................................... 51

BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................... 55
A. Deskripsi Data dan Tingkat KecenderunganVariabel... ...... 55

..

B. Uji Persyaratan Anal isis...................................................... 62
C. Pengujian Hipotesis Penelitian.. ............. .. .. ........... ....... ... ... . 72
D. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................. 78
E. Keterbatasan Penelitian .......... .... .......... ... ....... ........ ..... ... ... .. 82

DAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .......................... ... 84
A. Simpulan............................... ... ... ..... ...... ... .. ....... ............ ...... 84
B. Implikasi ................ ................. ... ........... .......................... ..... 85

C. Saran .................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA

89

vi

DAFTAR TABEL

Hal aman
Tabel 3.1. Kisi-kisi Angket Tentang Gaya Kepemimpinan ........................ 49
Tabel 3.2. Kisi-kisi Angket Tentang Motivasi Berprestasi ......................... 49
Tabel 3.3. Kisi-kisi Angket Tentang Kinetja Guru.....................................

50

Tabel4.1. Distribusi Frekuensi Variabel Gaya Kepemimpinan .................

55

Tabel 4.2. Analisis Tingkat Kecenderungan Gaya Kepemimpinan ............

57

Tabel4.3. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Berprestasi ..................

58

Tabel 4.4. Analisis Tingkat Kecenderungan Motivasi Berprestasi ... .......... 59
Tabel4.5. Distribusi Frekuensi Variabel Kinetja Guru.............................. 60

...

Tabel 4.6. Analisis Tingkat Kecenderungan Kinerja Guru.........................

62

Tabel4.7. Uji Multikolinearitas Menggunakan Uji Pearson Correlation...

66

Tabel 4.8. Ringkasan Anava Untuk Uji Linearitas Antara X 1 dan Y .......... 69
Tabel4.9. Ringkasan Anava Untuk Uji Linearitas Antara X2 dan Y..........

71

Tabel 4.1 0. Koefisien Korelasi Pearson Antar Variabel Penelitian ............

72

Tabel4.11. Rangkuman Hasil Analisis Koefisien X1 dengan Y.................

73

Tabel4.12. Rangkuman Hasil Analisis Koefisien X2 dengan Y.................

75

Tabe14.13. Rangkuman Hasil Analisis Koefisien X1 dan X2 dengan Y .....

76

Tabel 4.14. Rangkuman Analisis Korelasi Parsial .................................. :... 78

vii

DAFfAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1. Analisis Rendahnya Produktivitas Kerja................................

5

Gambar2.1. Model Teori Kepuasan tentang Motivasi. .............................

31

Gambar 3.1. Paradigma Penelitian..............................................................

45

Gambar 4.1. Histogram Distribusi Skor Variabel Gaya Kepemimpinan ... .

56

Gambar 4.2. Histogram Distribusi Skor Variabel Motivasi Berprestasi ....

59

Gambar 4.3. Histogram Distribusi Skor Variabel Kinerja Guru.................

61

Gambar 4.4. Scartterplot Nonnalitas Kinerja Guru ....................................

63

Gambar 4.5. Scartterplot Nonnalitas Motivasi Berprestasi ........................

63

Gambar 4.6. Scartterplot Nonnalitas Gaya Kepemimpinan ......... ..... ... .. ....

64

Gambar 4.7. Uji Heterokedastisitas ............................................................

65

Gambar 4.8. Uji Linearitas Untuk Variabel Gaya Kepemimpinan .............

68

Gambar 4.9. Uji Linearitas Untuk Variabel Motivasi Berprestasi ..............

70

..
viii

DAYf AR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Angket Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah (X 1) . ... . . ......... 92
Lampi ran 2. Angket Motivasi Berprestasi (X2)

........................ ..................

94

Lampiran 3. Angket Kinerja Guru (Y) ........................................................ 96
Lampiran 4. Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Variabel Gaya
Kepemimpinan ....................................................................... 98
Lampiran 5. Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi
Berprestasi .............. ~ ................................................................ 99
Lampiran 6. Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Guru ..... 100
Lampiran 7. Data Induk Penelitian ............ ........ ..... .. .... ...... .. .. .... .. .. .. .. .. .. .. .. 10 I
Lampiran 8. Deskripsi Data Penelitian................... ..................................... I 03
Lampiran 9. ldentifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian....... I 06
Lampiran 10. Uji Normalitas Data Penelitian ............................................. 109
Lampiran 11. Uji Heteroskedastisitas Data Penelitian................................ 112
Lampiran 12. Uji Multikolinearitas ............................................................. 113
Lampiran 13. Uji Linearitas dan Keberartian Garis Regressi ..................... 114
Lampiran 14. Analisis Regressi Linear Sederhana ..................................... 116
Lampiran 15. Analisis Regressi Linear Berganda ....................................... 120
Lampiran 16. Perhitungan Sumbangan Relatif(SR) dan Sumbangan
Efektif (SE) .... .. ....... ...... ..... ..... ..... ..... ... .. .......... .... ... ... .. ... .. .. . 123

ix

BABI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini yang masih menjadi bahan pembicaraan hangat di bidang pendidikan adalah masalah mutu atau kualitas pendidikan. Dalam bidang pendidikan,
yang dimaksud dengan mutu memiliki pengertian sesuai dengan makna yang
terkandung dalam siklus pembelajaran. Beberapa kata kunci pengertian mutu,
yaitu: sesuai standar (fitness to standard), sesuai penggunaan pasar/pelanggan

(fitness to use), sesuai perkembangan kebutuhan (fitness to latent requirements),
dan sesuai lingkungan global (fitness to global environmental requirements)
(Ibrahim, 2000:6-10). Adapun yang dimaksud mutu sesuai dengan standar, yaitu
jika salah satu aspek dalam pengelolaan pendidikan itu sesuai dengan standar

yang telah ditetapkan. Garvin seperti dikutip Gaspersz mendefinisikan delapan
dimensi yang dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik suatu mutu, yaitu: (1}
kineJ:ja (performance), (2) feature, (3) kehandalan (reliability), (4) konfinnasi

(cof(ormance), (5) dwability, (6) kompetensi pelayanan (servitability), (1) estetika
(aestetics), dan (8) kualitas yang dipersepsikan pelanggan yang bersifat subjektif
(Gaspersz, 1997:35-36).
Dalam pandangan masyarakat umum sering dijumpai bahwa mutu sekolah
atau keunggulan sekolah dapat dilihat dari ukuran fisik sekolah, seperti gedung

dan jumlah ekstra kurikuler yang disediakan. Ada pula masyarakat yang
berpendapat bahwa kualitas sekolah dapat dilihat dari jumlah lulusan sekolah
tersebut yang diterima di jenjang pendidikan selanjutnya Untuk dapat memahami

1

.
2

kualitas pendidikan fonnal di sekolah. perlu kiranya melihat pendidikan fonnal di
sekolah sebagai suatu sistem. Selanjutnya mutu sistem tergantung pada mutu
komponen yang membentuk sistem, serta proses yang berlangsung hingga
membuahkan basil.
Pemerintah bersama para ahli dan pengamat pendidikan telah berusaha
untuk. lebih meningkatkan mutu pendidikan dengan serangkaian program yang
diawali oleh kegiatan seminar, lokakarya dan pelatihan-pelatihan, baik dalam hal
pemantapan materi, sistematisasi kurikulurn, peningkatan kompetensi dan
hidup pendidik, kelengkapan

taraf

sarana prasarana dan peningkatan motivasi belajar

bagi siswa-siswi. Dari berbagai segi yang menjadi faktor peningkatan mutu
pendidikan tersebut, salah satu hal yang penting mer!iadi _perhatian kita semua
adalah berkaitan dengan kompetensi tenaga pendidik (guru).
Sel~utnya

menurut Raka Joni (dalam Suyanto dan Hisyam, 2000:78-79)

ada tiga jenis kompetensi guru, yaitu: (1) kompetensi profesional; memiliki
pengetahuan yang luas dari bidang studi yang diajarkannya, memilih dan
menggunakan berbagai metode mengajar di dalam proses belajar mengajar yang
diselenggarakannya; (2) kompetensi kemasyarakatan; mampu berkomunikasi,

baik dengan siswa, sesama guru, maupun masyarakat luas; (3) kompetensi
personal; yaitu memiliki kepribadian yang mantap dan patut diteladani. Dengan
demikian, seorang guru akan mampu menjadi

seorang pemimpin yang

meqjalankan peran: ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri
handayani.
Agar proses pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien, guru dituntut
memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis maupun isinya Namun,

3

jika kita selami lebih dalam lagi tentang isi yang terkandung dari setiap jenis
kompetensi, sebagaimana disampaikan oleh para ahli maupun dalam perspektif
kebijakan pemerintah, kiranya untuk menjadi guru yang kompeten bukan sesuatu
yang sederhana, untuk mewujudkan dan meningkatkan kompetensi guru
diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan komprehensif.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui optimalisasi peran
kepala

sekolah.

Kepala

sekolah

sebagai

pengelola

memiliki

tugas

mengembangkan kinerja personil (guru dan pegawai), terutama meningkatkan
kompetensi profesional guru. Perlu digarisbawahi bahwa yang dimaksud dengan
kompetensi profesional guru df sini, tidak hanya berkaitan dengan penguasaan
materi semata, tetapi mencakup seluruh jenis dan isi kandungan kompetensi
sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya.
Dalam meningkatkan mutu guru, salah satu usaha adalah meningkatkan
kinetja guru dalam pelaksanaan tugasnya. Hal ini dinyatakan karena kunci utama
keberhasilan pendidikan dan faktor penentu adalah guru yang bennutu. Setiap
mutu dan keberhasilan guru selalu dipertanyakan melalui tindakan dan perlakuan
guru yang dirasakan baik di sekolah maupun di masyarakat sekitamya.
Kinerja guru merupakan suatu prestasi atau basil ketja dari seseorang guru
setelah melakukan profesional dalam proses pembelajaran sekaligus merupakan
tolak ukur dari keberhasilan jabatannya. Dengan kinetja guru yang baik, maka
guru yang bersangkutan dapat disebut guru yang profesional dan sebaliknya tanpa

kinerja yang baik, maka guru yang bersangkutan tidak berhasil secara profesional.
Oleh karena itu kinerja guru sangat terkait dengan aktivitas yang dilakukannya.
Gibson (dalam Rivai, 2005: 15) mengemukakan kinetja merujuk kepada tingkat

4

keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan, artinya kinetja dikatakan baik atau sukses jika tujuan yang
diinginkan dapat tercapai dengan baik. Seseorang guru dengan tingkat kepuasan
ketja yang tinggi akan menunjukkan sikap yang positif terbadap pekerjaannya dan
seorang guru yang tidak puas terhadap kinet}anya akan menunjukkan sikap yang
negatif terhadap peketjaannya. Jika guru merasa puas terbadap perlakuan yang
diterimanya di tempat ketja, maka guru akan bersemangat untuk beketja
sebagaimana yang diharapkan dan berusaha meningkatkan prestasi kerjanya.
Tinggi rendahnya kinetja guru dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
secara umum dapat digolongkan kepada dua hal, yaitu: faktor internal dan faktor
ekstemal. Faktor internal adalah perangkat pribadi seorang guru baik secara fisik

dan psikis, sedangkan faktor ekstemal adalah seluruh lingkungan yang ada di
sekitar guru tersebut. Arikunto (1990:43) mengemukakan bahwa ada dua faktor
yang mempengaruhi kinetja seorang guru, yaitu pertama, faktor internal yang

terdiri dari sikap berkomunikasi, kemampuan manajemen, minat dan keinginan,
intelegensi, intelektual, motivasi, dorongan dan kepribadian, jati diri. Kedua,
faktor ekstemal terdiri dari sarana dan prasarana, intensif atau gaji guru, suasana
ketja dan lingkungan ketja. Mangkunegara (2007:15) lebih lanjut menjelaskan
bahwa faktor yang dapat niempengaruhi kinetja lebih khusus adalah faktor
kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Faktor kemampuan terdiri
dari pengetahuan dan keterampilan, sedangkan motivasi merupakan suatu sikap

terhadap situasi kerja.
Sugiyono (2010:48-50) menjelaskan bahwa secara umum rendahnya
prestasi dan kinerja dalam suatu komunitas maupun organisasi disebabkan

5

rendahnya produktivitas kerja orang-orang yang ada di dalamnya, tennasuk
pemimpin dan bawahannya. Maksudnya, bahwa faktor yang utama adalah
produktivitas yang rendah sehingga mengakibatkan rendahnya prestasi dan
kineJja. Berkaitan dengan hal tersebut dapat disebutkan bahwa hila kinerja guru

PKn rendah, maka salah satu penyebabnya adalah rendahnya motivasi berprestasi
dan gaya kepemimpinan kepala sekolah sehingga produktivitas guru-guru tersebut
menjadi rendah. Sugiyono menggambarkan hubungan tersebut dalam diagram
berikut ini:
Sistem promosi
Keterikatan anggota
dalam organisasi
informal

r
f-+

Motivasi

f-+

Penampilan

H

Pruduktivitas

Hubungan sosial
dalam pekerjaan

..:

Tata numg dalam
pekerjaan

Gambar 1.1 Analisis Rendahnya Produktivitas Kerja
Deskripsi basil analisis Sugiyono terhadap lembaga pendidik811 seperti
tampak pada gambar di atas dapat tidak jauh berbeda dengan pendapat Arikunto
(1990:44) sebelumnya. Di samping itu, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
guru dan lainnya, terihat bahwa kepala sekolah sebagai pimpinan dalam satuan

institusi pendidikan memiliki hubungan langsung kepada guru. Aspek secara
langsung ini dapat dilihat pada perspektif kebijakan pendidikan nasi9nal
(Depdiknas, 2006), bahwa terdapat tujuh peran utama kepala seko1ah dalam di
dalam institusi pendidikan yang dipimpinnya, yaitu: sebagai (1) educator

6

(pendidik); (2) manajer; (3) administrator; (4) supervisor (penyelia); (5) leader
(pemimpin); (6) pencipta iklim kelja; dan {7) wirausahawan.
Sehubungan dengan 7 (tujuh) peran kepala sekolah di atas, bahwa salah
satu unsur utama dari kepala sekolah dalam meningkatkan kinelja guru, dapat
dinilai dari gaya kepemimpinannya sebagai manajer dan pemimpin di sekolah
yang dipimpinnya. Sebagai manajer, salah satu tugas yang harus dilakukan kepala
sekolah adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi
para guru. Dalam hal ini, kepala sekolah seyogyanya dapat memfasilitasi dan
memberikan ruang kreatifitas melalui penghargaan secara pribadi, kompetisi,
partisipasi, kebanggaan atau kepuasaan dan materi. Sebagai manajer, kepala
sekolah pada hakikatnya selalu dituntut untuk mengetahui atau menebak
kebutuhan (need), keinginan (want), dan harapan (expectation) guru-guru agar
kinelja mereka dapat meningkat sekaligus memberikan hasil dan mutu pendidikan
yangbaik.
Sebagai pemimpin, kepala sekolah mestinya dapat menumbuh-suburkan
kreativitas sekaligus mendorong peningkatan kompetensi guru. Dalam teori
kepemimpinan setidaknya kita mengenal dua gaya kepemimpinan yaitu
kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan kepemimpinan yang berorientasi

pada sumber daya manusia Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru,
seorang kepala sekolah dapat menerapkan kedua gaya kepemimpinan tersebut
secara tepat dan tleksibel, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuban yang ada.
Kepemimpinan seseorang sangat berkaitan dengan kepribadian kepala sekolah
sebagai pemimpin tercermin dalam sifat-sifat sebagai berikut: (1) jujur; (2)

7

percaya diri; (3) tanggungjawab; (4) berani mengambil resiko dan keputusan; (5)
berjiwa besar; (6) emosi yang stabil, dan (7) teladan (Mulyasa, 2003).
Selanjutnya diharapkan

dapat

meningkatkan

kinerja

guru

dalam

memberikan pelayanan proses pembelajaran di sekolahnya masing-maSing.
Sebab, tingginya kompetensi seorang guru menandakan bahwa ia sanggup atau
mampu untuk memberikan kontribusi efektif terbadap keberbasilan tujuan
pendidikan. Dengan kemampuan dan profesionalitasnya, guru akan melaksanakan
tanggungjawabnya sebagai pendidik dengan penuh dedikasi dan kinetja yang
baik. Dengan kinerja yang baik itu pula seorang guru dapat memberikan
kontribusi bagi peningkatan mutu pendidikan.
Menurut Suryadi (200 1), bahwa guru yang memiliki kinerja yang baik
maka itulah yang disebut dengan guru profesional yang dicita-citakan tujuan
pendidikan nasional. Dengan demikian, telah tergambar secara utuh dan detail
bahwa mutu pendidikan dapat tercapai salah satunya melalui kinetja guru yang
baik. Kinerja tersebut berasal dari guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi,
sedangkan penguasaan kompetensi ini tidak terlepas dari gaya kepemimpinan
kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru-guru yang dipimpinnya.
Sehubungan dengan sistematisasi argumentasi di atas, peneliti tertarik
untuk melihat hubungannya dengan kinerja guru-guru PKn di SMA yang ada di
Kabupaten Serdang Bedagai, apakah gaya kepemimpinan kepala sekolah dan
motivasi berprestasi guru masing-masing berdampak positif atau sebaliknya
terhadap kinetja guru-guru PKn tersebut. Hal ini menarik untuk diteliti karena

berdasarkan pengamatan di lapangan bahwa kenyataannya kinetja guru-guru PKn
di SMA di Kabupaten Serdang Bedagai tidak sama. Perbedaan kinetja tersebut

8

mungkin saja sebagai akibat dari adanya pengaruh perbedaan gaya kepemimpinan
kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru itu sendiri, termasuk basil
pendidikan yang digambarkan sebagai mutu pendidikan antara masing-masing
sekolah berbeda-beda.
Berdasarkan kenyataan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang

"Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan

Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Guru PKn SMA di Kabupaten Serdang
Bedagai".

B. Identiflkasi .Masalab
Salah satu faktor yang turut menentukan mutu pendidikan nasional adalah
kinelja guru yang tinggi dan baik, sedangkan kinerja ini dapat tumbuh dan
berkembang hila diimpuls (didorong) oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah
dan motivasi berprestasi para guru. Sebaliknya, jika kinerja guru tersebut rendah

maka mutu pendidikan tidak akan tercapai secara optimal.Oleh sebab itu, masalah
yang teridentifikasikan dalam penelitian ini adalah seputar faktor-faktor yang
dapat meningkatkan kinerja guru PKn dalam menyelenggarakan proses belajar
dan pembelajaran. Masalah yang berkaitan dengan kinerja guru itu adalah: (1)
rendahnya mutu pendidikan nasional, tennasuk basil nilai mata pelajaran PKn; (2)
rendahnya kinerja para guru PKn dalam mengajar; (3) tidak tepatnya gaya
kepemimpinan kepala sekolah; (4) rendahnya tingkat motivasi berprestasi guru-guru
PKn. Di samping itu masalah dalam penelitian ini juga membicarakan bagaimana
konsep gaya kepemimpinan dan motivasi berprestasi yang seharusnya, sehingga
dapat meningkatkan kinerja · guru-guru PKn dalam kegiatan proses belajar
mengajarnya agar tercipta mutu pendidikan yang baik.

9

C. Batasan Masalab
Untuk meneliti hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan
motivasi berprestasi terhadap kinerja guru ini memiliki banyak variabel yang
harus diperhatikan, misalnya jenis kompetensi yang harus dimiliki guru, peran dan
tanggungjawab kepala sekolah, budayanya dan dari segi daerahnya, sehingga di
sini perlu peneliti membatasi masalahnya.
Lingkup penelitian ini dibatasi pada kinerja guru dengan faktor-faktor
yang mempengaruhinya yaitu gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi
berprestasi guru.

D. Rumusan Masalab
Setelah dilakukan identifikasi dan pembatasan masalah, maka masalah
utama dalam penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan di bawah ini:
1. Apakah terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan
kinetja gwu PKn SMA eli Kabupaten Serdang Bedagai?

2. Apakah terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan kinerja guru
PK.n SMA di Kabupaten Serdang Bedagai?
3. Apakah terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan
motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan kinerja guru PKn SMA di
Kabupaten Serdang Bedagai?

.
10

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui besamya hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah
dengan kinerja guru PKn SMA di Kabupaten Serdang Bedagai.
2. Untuk mengetahui besarnya hubungan antara nioiivasi berprestasi dengan
kinerja guru PKn SMA di Kabupaten Serdang Bedagai.
3. Untuk mengetahui besamya hubungan antara gaya kepemimpinan kepala
sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan kinerja guru
PKn SMA di Kabupaten Serdang Bedagai.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bennanfaat secara teoritis dan praktis:
1. Manfaat secara teoritis
a. Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan

khazanah ilmu pengetahuan mengenai peningkatan kinerja guru.
b. Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut tentang variabel yang
sama dengan penelitian ini.
2. Manfaat secara praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Serdang
Bedagai dan bahan evaluasi tentang kinerja guru.
b. Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah SMA Negeri dan Swasta
dalam memberikan evaluasi tentang gaya memimpin guru-guru.
c. Sebagai bahan masukan bagi guru SMA khususnya guru PKn untuk lebih
meningkatkan motivasi berprestasi dan kinerjanya dalam bertugas.

BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A.Simpulan
Berdasarkan basil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka
dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Gaya kepemimpinan kepala sekolah memberikan kontribusi yang si,gn.ifikan
terbadap kinetja guru PKn SMA di Kabupaten Serdang Bedagai. Hal ini
berarti semakin baik gaya kepemimpinan kepala sekolah maka semakin tinggi

pula kinetja guru di sekolah yang dipimpinnya tersebut. Dari basil temuan
penelitian, gaya kepemimpinan kepala sekolah memberikan sumbangan yang
cukup berarti terhadap kinerja guru. Selain itu gaya kepemimpinan kepala
sekolah sudah cenderung tinggi, namun masib diperlukan upaya-upaya dari
berbagai pihak untuk meningkatkannya agar menjadi kategori sangat tinggi.
2. Motivasi berprestasi memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinetja
guru PKn SMA di Kabupaten Serdang Bedagai. Hal ini berarti semakin baik

motivasi berprestasi dari seorang guru maka semakin tinggi pula kinetja guru
tersebut. Dari temuan basil penelitian, motivasi berprestasi para guru PKn ini
memberikan sumbangan yang cukup berarti terhadap kinetja guru. Selain itu
motivasi berprestasi guru PKn sudah cenderung tinggi, namun masih tetap
diperlukan usaha dan upaya untuk mempertahankan semangat yang telah ada
serta meningkatkan motivasi berprestasi tersebut agar menjadi kategori sangat

tinggi.

84

85

3. Motivasi berprestasi dan gaya kepemimpinan kepala sekolah secara bersamasama memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinetja guru PKn SMA
di Kabupaten Serdang Bedagai. Hal ini berarti bahwa motivasi untuk
berprestasi dan gaya kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sarna
mempunyai hubungan yang kuat dan memberikan kontribusi yang besar untuk
meningkatkan kinerja guru.

B. lmplikasi.

1. Upaya Peningkatan Kinerja Guru Melalui Gaya Kepemimpinan Kepala
Sekolah
Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa koefisien
korelasi adalah 0.567 berarti ada hubungan diantara Variabel (X,) dan variabel
(Y) tetapi hubungannya belum kuat. Hal ini terjadi berdasarkan temuan basil
penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah sudah baik

dan telah sesuai dengan profesinya, kepala sekolah dan guru hendaknya sudah
mulai memiliki kesadaran untuk bekerja sama dengan ternan sejawat, anak didik
juga hendaknya diperhatikan secara khusus. Guru pada umurnnya sudah
mengerjakan pekerjaan di sekolah dan pekerjaan juga diselesaikan dengan baik
sebelum mereka pulang. Supaya kinetja guru lebih baik maka Kepala Sekolah
harus mengingatkan bahwa seorang guru harus disiplin, ikuti peraturan yang
berlaku. Kepala sekolah juga harus mengingatkan bahwa berorganisasi _profesi
juga penting misalnya mengikuti Musyawarah Guru Mata pelajaran yang sudah
diprogramkan setiap seminggu sekali oleh dinas kabupaten. Agar pembelajaran
tidak terbengkalai maka sistem mengikuti MGMP harus bergantian sesuai dengan

86

bidang studinya rnasing-masing atau bergantian sesuai dengan rnateri pokok yang
dibahas pada rnata pelajaran PKn yang telah terjadwal oleh pimpinan guru PKn
SMA di Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Upaya Peningkatan Kinerja Guru Melalui Motivasi Berprestasi
Hasil yang diperoleh dari penelitian rnenunjukkan bahwa korelasi antara
variable rnotivasi berprestasi (X2) dengan kinerja guru (Y) sebesar 0.631 berarti

ada hubungan kuat ini rnenunjukkan adanya hubungan positif dan signiflkan
antara rnotivasi berprestasi dengan kinerja guru. Hal ini terjadi karena guru pada
urnurnnya sudah berusaha unggul, berusaha untuk berhasil, rnenyukai tantangan
dan menerima tanggung jawab untuk sukses narnun cara penyelesaian tugas
belum baik. Hal ini terjadi karena kepala sekolah percaya begitu

s~ia

deqgan

kinerja guru. Dianggapnya guru adalah tenaga profesional yang melaksanakan
tugasnya dengan sempurna. Karena kepala sekolah percaya begitu saja maka
akhimya kinerja guru belum sernpurna sesuai dengan yang diharapkan.
Berhubung penyelesaian tugas belum baik, rnaka cara memperbaikinya adalah
guru harus sering dibimbing agar rnemiliki keinginan untuk selalu sukses, gigih

dalarn meningkatkan kemarnpuan profesionalnya sebagai surnber ilrnu dan contoh
teladan bagi perkembangan pengetahuan anak didiknya. Selain itu guru juga
sering diberi nasehat agar tetap rnemiliki tanggung jawab yang besar dalarn
keberhasilan pembl~arny,

serta ditantang agar rnarnpu rnengemukakan ide

atau gagasan baru, dan dianjurkan bersedia mengikuti berbagai kompetisi guru
yang diadakan oleh lembaga pendidikan atau dinas pendidikan kabupaten rnaupun
propinsi, agar kinerjanya sebagai guru mengalarni peningkatan yang berarti.

87

3.Upaya Peningkatan Kinerja Guru Melalui Gaya Kepemimpinan Kepala
Sekolah Dan Motivasi Berprestasi Guru

Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa koefisien
korelasi adalah 0.687 berarti ada hubungan diantara Variabel (XI) dan Variabel
(X2) secara bersama-sama dengan variabel (Y) dan hubungannya tennasuk cukup

kuat. Hal ini terjadi berdasarkan temuan basil penelitian menunjukkan bahwa gaya
kepemimpinan kepala sekolah sudah baik dan telah sesuai dengan profes~a,
kepala sekolah dan guru hendaknya sudah mulai memiliki kesadaran untuk
bekerja sama dengan ternan sejawat. Agar peningkatan kinerja guru terus
berlangsung secara kontiniu di sekolah, perlu dilakukan berbagai upaya, antara
lain dengan melakukan penataran atau penyegaran bagi para kepala sekolah agar
tetap memiliki visi tentang kualitas dan komitmen terhadap perbaikan mutu.
Selain itu kepala sekolah dianjurkan untuk membentuk kelompok kerja guru yang
aktif dan senantias berupaya membangun mekanisme kerja yang sejuk dan
kondusif bagi para guru agar muncul sikap, tanggung jawab dan keinginan sukses
serta prakarsa dari para guru yang secara keseluruhan akan meningkatkan kineda
guru di sekolah.

C. Saran
Saran-saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan temuan basil
penelitian ini adalah:

88

I. Kepala sekolah harus melakukan pengembangan diri dan melakukan inovasi
dalam organisasi sekolah untuk meningkatkan kemampuan memimpinnya
sehingga sekolah yang dipimpinnya kondusif dan tercipta suasana yang
menyenangkan bagi para guru.
2. Guru harus meningkatkan motivasi berprestasi dengan mendalami dan
membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan profesionalisme guru.
3. Guru harus berupaya meningkatkan kemampuan diri pada posisi yang
profesional

yaitu

sebelum

mengajar

harus

mempersiapkan

bahan

pembelajaran, baik dari segi ilmu pengetahuan maupun mempersiapkan
mental guru itu sendiri sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi aktif dan
menarik perhatian siswa agar namanya menjadi harum, baik di sekolah dan di
masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Syafaruddin. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia: Strategi Keunggulan
Kompetitif. Yogyakarta: BPFE.
Alimuddin. (2005). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai
Badan Pengawas Daerah Kota Makassar. Tesis: Program Pascasarjana
UNHAS.

Ananda, M.Sofa. (2010). "Hubungan Persepsi Gaya Kepemimpinan Situasional
Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru Di SMK
Rayon 02 Medan ". Tesis : Universitas Negeri Medan.
Anthony, William P., K. Michele Kacmar and Pamela L. Perrewe. (2001). Human
Resources Management: A Strategic Approach. The Dryden Press.
Arikunto, S. (1990). Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan. Jakarta: Grafindo Persada.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktelc. Jakarta: Rineka
Cipta.
As'ad, Mob. (2000). Psikologi lndustri: Seri Sumber Daya Manusia. Edisi keempat.
Yogyakarta: Liberty.
Budi Wiyon, Bambang. (2000). Gaya Kepemimpinan Kepala Selwlah dan Semangat
Kerja Guru dalam Melaksanakan Tugas Jabatan di Sekolah Dasar.
(abstrak) Ilmu Pendidikan: Jumal Filsafat, Teori, dan Praktik
Kependidikan. Universitas Negeri Malang. (Accessed, 3 Juni 2011).
Depdiknas. (2003). Pedoman Pelatihan Peningkatan Kualitas Profesional Guru
Sekolah Menengah. Jakarta : Ditjen Dikdasmen.
Depdiknas. (2006). Standar Kompetensi Kepala Selwlah TK,SD, SMP, SMA, SMK &
SLB. Jakarta: BP. Cipta Karya
Fred, R. David. (2010). Manajemen Strategis. Jakarta: Salemba Empat
Gibson, dkk. (1997). Organiations: Behavior, Structure & Process, Texas: Bussiness
Publications.
Hamalik, 0. (2001). Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Bandung: Cipta Aditya Bakti.

89

90

Handoko, Hani. (1995). Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Hoy, Wayne K., and Miskel, Cecil G. (1978). Education Administration: Theory,
Research, and Practice, New York: Random House, Ic.
Ibrahim, Buddy..(2000). Total Quality Management: Panduan untuk Menghadapi
Persaingan Global. Jakarta: Djambatan.
lrawan, dkk. (1997). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: STIA LAN Press.
Jerome, PaulJ. (1994). Mengevaluasi Kinerja Karyawan, Jakarta: Lembaga
Manajemen PPM.
Koontz, O'Donnell dan Weihrich .(1986). lntisari Manajemen. Jakarta: Bina Aksara.
Luthans, Fred. (1995). Perilaku Organisasi, Terjemahan, Yogjakarta: Perpustakaan
Nasional.
Justin, Veronica. (2003). Pengaruh Karakteristik Penilaian Kinerja Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan PT.Philips Electronics Indonesia. Tesis:
Program Pascasarjana UHAMKA.
Mangkunegara, Anwar Prabu. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia
Permasahan Remaja, Bandung: Rusda Karya
Moleong, L. Y. (2001). Metode Pene/itian Kualitatif. Bandung: PT Penerbit Remaja
Rosdakarya.
Mulyasa, E. (2003). Standar Kompetensi Guru dan Sertifikasi Guru. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Nasution, S. (1995). Berbagai Pendekatan Da/am Proses Be/ajar Dan Mengajar.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Purba, Rismawati.(2005). Hubungan Motivasi Berprestasi dan Ilclim Kerja Dengan
Kinerja Guru SMA di Kecamatan Medon Kota. Tesis: Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Rivai, Vetrizal. (2005). Kepemimpinan dan Peri/aku Organisasi, Jakarta: Grafindo
Remaja.
Santoso. (2002). Problema Pendidikan dan Cara Mengatasinya. Jakarta: Kreasi Pena
Gad in g.

91

Siagian, Sondang, P. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Simanjuntak, Rivai.M. (2010). "Pengaruh Motivasi Berprestasi, Kecerdasan, dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru di SMK Negeri Kabupaten Deli
Serdang. Tesis: Universitas Negeri Medan.
Stoner, James A.F. (1996). Manajemen. Jakarta: Alfabeta
Sudjana. (2001). Penilaian Dalam Manajemen Program Pendidikan. Bandung:
Fallah Production.
Sudjana (2002). Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Suryadi, Ace dan Tilaar, H.A.R. (200 I). Ana/isis Kebijalcan Pendidilcan, Suatu
Pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Suyanto dan Djihad Hisyarn. (2000). Rejlelcsi dan Reformasi Pendidilcan Indonesia
Memasuki Millenium III. Yogyakarta : Adi Cita.
Thoha, Miftah. (1996). Kepemimpinan Dalam Manajemen, Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Usman, M.U.(2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya
Vincent Gaspersz, (1997). Membangun Tujuh Kebiasaan Kualitas, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Yuki, Gary.(l994). Leadership in Organizations, Alihbahasa Jusuf Udaya,
"Kepemimpinan Dalam Organisasi", Jakarta: Prenhalindo.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KEBIJAKAN KARIER DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN PEMALANG

1 5 174

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN PERSEPSI GURU TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DENGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

0 2 36

HUBUNGAN ANTARA IKLIM KERJA, PERSEPSI TENTANG KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU DENGAN KINERJA GURU SMK NEGERI SE-KABUPATEN DELI SERDANG.

0 4 51

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN PERSEPSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dan Persepsi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru ( Studi Pada Penerima Tunjangan Sertifikasi Guru ).

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN PERSEPSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dan Persepsi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru ( Studi Pada Penerima Tunjangan Sertifikasi Guru ).

0 1 15

HUBUNGAN KOORDINASI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA GURU SMA DI KECAMATAN RANTAU UTARA KABUPATEN LABUHAN BATU.

0 1 23

HUBUNGAN PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA GURU SMK NEGERI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN.

0 0 29

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MOTIVASI MENGAJAR GURU SMK PAB KABUPATEN DELI SERDANG.

0 3 18

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SMA KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN KOTA MEDAN.

0 1 24

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU SMP

0 0 13