Pengaruh elemen-elemen Good Corporate Governance pada kinerja keuangan sektor perbankan di Indonesia.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

PENGARUH ELEMEN-ELEMEN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PADA KINERJA KEUANGAN SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA
Agam Sujatmiko
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh elemen-elemen
dalam penerapan good corporate governance terhadap kinerja perusahaan
perbankan di Indonesia. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sedangkan sampel
adalah perusahaan perbankan selama periode 2004-2009. Pengambilan sampel
dilakukan dengan metode purposive sampling. Pengkajian hipotesis dilakukan

dengan analisis regresi berganda.
Dari hasil pengujian hipotesis, penelitian ini menunjukkan bahwa
pengaruh good corporate governance yang diproksi dengan kepemilikan
institusional dan dewan komisaris tidak mempengaruhi kinerja, sedangkan dewan
direksi dan komite audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.
Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan perbankan di
Indonesia sudah mulai menerapkan good corporate governance dalam upaya
meningkatkan kinerja perusahaan dan membangun kepercayaan masyarakat dan
dunia internasional.

Kata kunci:

good corporate governance, kepemilikan institusional, dewan
komisaris, dewan direksi, komite audit.

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF THE ELEMENTS OF GOOD CORPORATE
GOVERNANCE TOWARD THE FINANCIAL PERFORMANCE ON THE
BANKING SECTORS IN INDONESIA

Agam Sujatmiko
Sanata Dharma University
Yogyakarta, 2013

The research aims to understand the influence of the elements in the
implementation of the good corporate governance on the performance of banking
companies in Indonesia. The population employed in the research is the
companies listed in Indonesia Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia, BEI),
while the samples are the banking companies in the period of 2004-2009. The
samples were taken by employing purposive sampling technique. Data were

analyzed using multiple linear regression analysis.
From the results of hypothetical testing, result show that the influence
of good corporate governance proxied by the institutional ownership and the
board of commissioners did not influence performance; on the other hand, the
board of directors and the committee of audit had a positive influence on
performance. In general, the results of the research show that the banking
companies in Indonesia

have started to implement the good corporate

governance in an effort to improve the company performance and to build
people’s and international’s trust.
Keyword

: Good corporate governance, institutional ownership, board of
commissioners, board of directors, committee of audit.

xviii

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGARUH ELEMEN-ELEMEN GOOD CORPORATE
GOVERNANCE PADA KINERJA KEUANGAN SEKTOR
PERBANKAN DI INDONESIA

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen

Oleh :
Agam Sujatmiko
NIM : 082214112

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGARUH ELEMEN-ELEMEN GOOD CORPORATE
GOVERNANCE PADA KINERJA KEUANGAN SEKTOR
PERBANKAN DI INDONESIA

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen


Oleh :
Agam Sujatmiko
NIM : 082214112

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Motto :
Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orangorang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan
keberhasilan saat mereka menyerah.
(Thomas Alva Edison)


Today is today, tomorrow is today.
(Penulis)

Skripsi ini dipersembahkan kepada:
Bapak dan Mamakku tercinta,
Atas curahan segala cinta dan perhatiannya.
Kakak-kakakku,
Mas Agus dan Mbak Wit,
Pringgati PS, S.T.,
Atas segala perhatian dan semangat hidup.
Teman-teman Universitas Sanata Dharma.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Elemen-elemen Good Corporate Governance pada Kinerja Keuangan
Sektor Perbankan di Indonesia“. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan dan bimbingan
dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terselesaikan. Oleh karena itu melalui
kesempatan ini penulis ingin secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih
sebesar-besarnya kepada :
1. Rama Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Bapak Dr. Herry Maridjo M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. Lukas Purwoto M.Si. selaku Kaprodi Manajemen Universitas
Sanata Dharma.
4. Ibu Ike Janita Dewi S.E., M.B.A., Ph.D selaku Dosen Pembimbing I yang
telah begitu baik bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk

memberikan pengarahan dan bimbingan, masukan dan kritik yang sangat

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

berharga, dengan penuh perhatian dan kesabaran sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
5. Bapak A. Yudi Yuniarto S.E., M.B.A. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
begitu baik bersedia meluangkan waktu tenaga dan pikiran untuk memberikan
bimbingan, masukan dan kritik sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Segenap Dosen dan Staf pengajar Fakultas Ekonomi Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan kepada saya.
7. Pringgati PS, S.T. yang telah memberikan inspirasi, diskusi, masukan dan
kritik sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Terima kasih juga atas
bantuannya dan menjadikanku lebih sadar akan semuanya.
8. Bapak dan Mamakku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, dan
nasehat. Terima kasih juga telah banyak memberikan dukungan dan
pengorbanan baik secara moril maupun materil sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi dengan baik.
9. Mas Agus dan Mbak Wiwit atas dukungannya.
10. Saudara-saudaraku atas dukungan dan bantuannya.
11. Pojok BEI Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
12. Teman-teman Manajemen Angkatan 2008 Universitas Sanata Dharma
13. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu-persatu.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna
menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi
bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.
Yogyakarta, 02 Maret 2013
Penulis

Agam Sujatmiko
NIM: 082214112

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................

iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .....................

v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...............................................

vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ..............................................................

vii

HALAMAN DAFTAR ISI.............................................................................

x

HALAMAN DAFTAR TABEL ....................................................................

xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................

xiv

HALAMAN DAFTAR GRAFIK ..................................................................

xv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................

xvi

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

1

A. Latar Belakang ...................................................................................

1

B. Rumusan Masalah ..............................................................................

6

C. Batasan Masalah ................................................................................

7

D. Tujuan Penelitian ...............................................................................

7

E. Manfaat Penelitian .............................................................................

7

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN HIPOTESIS ...............................

9

A. Landasan Teori...................................................................................

9

1. Pengertian dan Konsep Dasar Good Corporate Governance ........

9

2. Pengertian Bank dan Elemen Corporate Governance ...................

18

3. Teori Agensi...................................................................................

25

4. Kinerja Keuangan ..........................................................................

28

B. Penelitian Terdahulu ..........................................................................

29

C. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ....................................................

30

BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................

35

A. Jenis Penelitian...................................................................................

35

B. Subjek dan Objek Penelitian ..............................................................

35

C. Sumber Data.......................................................................................

35

D. Variabel Penelitian .............................................................................

36

E. Definisi Operasional ..........................................................................

36

F. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ............................................

38

G. Populasi dan Sampel ..........................................................................

39

H. Teknik Analisis Data..........................................................................

41

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ............................

48

A. Perbankan Indonesia ..........................................................................

48

B. Bursa Efek Indonesia .........................................................................

51

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ......................................

54

A. Statistik Deskriptif .............................................................................

55

B. Uji Asumsi Klasik ..............................................................................

58

1. Uji Normalitas ..............................................................................

58

2. Uji Multikolinieritas.....................................................................

61

3. Uji Heteroskedastisitas.................................................................

63

4. Uji Autokorelasi ...........................................................................

64

C. Pengujian Hipotesis ...........................................................................

67

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1. Uji Koefisien Determinasi .............................................................

67

2. Hasil Uji Pengaruh Simultan (Uji Statistik F) ...............................

68

3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ..................

69

D. Pembahasan........................................................................................

74

BAB VI KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN......................

81

A. Kesimpulan ........................................................................................

81

B. Implikasi untuk Penelitian Lanjutan ..................................................

82

C. Implikasi Manajerial ..........................................................................

83

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

85

LAMPIRAN .................................................................................................

88

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel Judul

Halaman

3.1

Sampel Perusahaan ........................................................................................... 40

4.1

Rangking by Total Asset ................................................................................... 52

4.2

Rangking by Net Profit/Loss ............................................................................ 53

5.1

Sampel Perusahaan ........................................................................................... 54

5.2

Statistik Deskriptif ........................................................................................... 56

5.3

Uji Kolmograv-Smirnov .................................................................................... 61

5.4

Uji Multikolonieritas ........................................................................................ 62

5.5

Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi ..................................... 65

5.6

Uji Durbin-Watson ........................................................................................... 65

5.7

Uji Durbin-Watson Setelah Diobati ................................................................. 66

5.8

Koefisien Determinasi ...................................................................................... 68

5.9

Uji Statistik F .................................................................................................... 69

5.10

Uji Statistik t .................................................................................................... 70

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Judul

Halaman

2.1

Kerangka Pemikiran Hipotesis .................................................................. 34

4.1

Rekapitulasi Institusi Perbankan Indonesia ............................................... 51

5.4

Hasil Durbin-Watson Setelah Diobati ....................................................... 67

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GRAFIK

Grafik

Judul

Halaman

5.1

Grafik Histogram ....................................................................................... 59

5.2

Grafik Normal Probability Plot................................................................. 60

5.3

Grafik Scatterplot ..................................................................................... 64

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran

Judul

Halaman

Lampiran 1

Daftar Nama Sampel.......................................................................... 88

Lampiran 2

Data Peelitian ..................................................................................... 89

Lampiran 3

Perhitungan CFROA.......................................................................... 93

Lampiran 4

Hasil Statistik Deskriptif dan Asumsi Klasik .................................... 97

Lampiran 5

Output Regresi ................................................................................... 102

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

PENGARUH ELEMEN-ELEMEN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PADA KINERJA KEUANGAN SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA
Agam Sujatmiko
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh elemen-elemen
dalam penerapan good corporate governance terhadap kinerja perusahaan
perbankan di Indonesia. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sedangkan sampel
adalah perusahaan perbankan selama periode 2004-2009. Pengambilan sampel
dilakukan dengan metode purposive sampling. Pengkajian hipotesis dilakukan
dengan analisis regresi berganda.
Dari hasil pengujian hipotesis, penelitian ini menunjukkan bahwa
pengaruh good corporate governance yang diproksi dengan kepemilikan
institusional dan dewan komisaris tidak mempengaruhi kinerja, sedangkan dewan
direksi dan komite audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.
Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan perbankan di
Indonesia sudah mulai menerapkan good corporate governance dalam upaya
meningkatkan kinerja perusahaan dan membangun kepercayaan masyarakat dan
dunia internasional.

Kata kunci:

good corporate governance, kepemilikan institusional, dewan
komisaris, dewan direksi, komite audit.

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF THE ELEMENTS OF GOOD CORPORATE
GOVERNANCE TOWARD THE FINANCIAL PERFORMANCE ON THE
BANKING SECTORS IN INDONESIA

Agam Sujatmiko
Sanata Dharma University
Yogyakarta, 2013

The research aims to understand the influence of the elements in the
implementation of the good corporate governance on the performance of banking
companies in Indonesia. The population employed in the research is the
companies listed in Indonesia Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia, BEI),
while the samples are the banking companies in the period of 2004-2009. The
samples were taken by employing purposive sampling technique. Data were
analyzed using multiple linear regression analysis.
From the results of hypothetical testing, result show that the influence
of good corporate governance proxied by the institutional ownership and the
board of commissioners did not influence performance; on the other hand, the
board of directors and the committee of audit had a positive influence on
performance. In general, the results of the research show that the banking
companies in Indonesia

have started to implement the good corporate

governance in an effort to improve the company performance and to build
people’s and international’s trust.
Keyword

: Good corporate governance, institutional ownership, board of
commissioners, board of directors, committee of audit.

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Krisis finansial Asia yang terjadi pada tahun 1997-1998 di Negara
Thailand, Jepang, Korea, Indonesia, Malaysia, Hongkong dan Singapura,
dipandang sebagai akibat lemahnya praktik Good Corporate Governance (The
World Bank, 1998 dalam Djalil 2000). Kelemahan tersebut antara lain terlihat dari
minimnya pelaporan kinerja keuangan dan kewajiban-kewajiban perusahaan,
kurangnya pengawasan atas aktivitas manajemen oleh komisaris dan auditor.
Kelemahan Good Corporate Governance juga disebabkan adanya kondisi-kondisi
obyektif
hubungan

yang relatif sarna di

Negara-negara tersebut, antara lain adanya

yang erat antara pemerintah dan pelaku bisnis, konglomerasi dan

monopoli, proteksi, dan intervensi pasar sehingga membuat negara-negara
tersebut tidak siap memasuki era globalisasi dan pasar bebas.
Isu tata kelola sudah lama dikenal di Negara-negara Eropa dan Amerika
dengan adanya konsep pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian
perusahaan. Pemisahan ini akan menimbulkan masalah karena adanya perbedaan
kepentingan antara pemegang saham sebagai prinsipal dengan pihak manajemen
sebagai agen (Jensen dan Meckling, 1976 dalam Arifin 2005).

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Karakteristik lemahnya praktik corporate governance (CG) di Asia
Tenggara khususnya Indonesia adalah (1) adanya konsentrasi kepemilikan dan
kekuatan insider shareholders (termasuk pemerintah dan pihak-pihak yang
berhubungan dengan pusat kekuatan), (2) lemahnya governance sektor keuangan,
dan (3) ketidakefektifan internal rules dan tidak adanya lingkungan hukum bagi
pemegang saham mayoritas dan manajer, menurut Pangestu dan Hariyanto dalam
pidato guru besar UNDIP, yaitu Arifin (2005).
Good Corporate Governance

(GCG)

akhirnya menjadi isu penting,

terutama di Indonesia yang merasakan paling parah akibat krisis tersebut dan
banyak kasus pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan emiten di pasar modal
yang ditangani Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Misalnya pada tahun
2001 adanya dugaan insider trading atas saham PT Bank Central Asia. Insider
trading adalah salah satu perilaku buruk yang dilakukan orang dalam PT. BCA
pada proses transaksi saham. Ini terlihat bentuk gejolak di dalam transaksi dan
pergerakan harga saham bank tersebut menjelang rencana divestasi. Hal ini diduga
berhubungan dengan adanya pihak manajemen yang mengetahui serta
memanfaatkan momentum penjualan saham kepada investor strategis untuk
memperoleh keuntungan dengan memanipulasi informasi. Praktik perdagangan
dengan menggunakan hak akses informasi orang dalam (inside information) ini
merupakan bentuk pelanggaran terhadap salah satu prinsip GCG, yaitu kewajaran
(fairness).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

Djalil (2000) menyebutkan runtuhnya perekonomian di Indonesia
disebabkan oleh tidak adanya Good Corporate Governance di dalam pengelolaan
perusahaan. Kajian Booz Allen & Hamilton pada tahun 1998 menunjukkan bahwa
indeks Good Corporate Governance Indonesia adalah yang paling rendah di Asia
Tenggara (2,88) dibandingkan dengan Malaysia (7,72), Thailand (4,89),
Singapura (8,93). Hal tersebut diperparah oleh inefisiensi hukum dan peradilan.
Dalam studi yang sama ditemukan bahwa indeks efisiensi hukum dan peradilan di
Indonesia hanya 2,5, jauh apabila dibandingkan dengan Malaysia (9,0), Thailand
(3,25), Singapura (10,0).
Skandal keuangan juga terjadi di negara maju, seperti di Amerika Serikat
dengan adanya kasus Enron (Arifin, 2005). Enron adalah sebuah perusahaan yang
mapan dengan pertumbuhan finansial yang pesat sehingga Enron menjadi salah
satu dari 10 perusahaan terbesar di Amerika Serikat. Skandal mulai terungkap
awal tahun 2002, perhitungan atas total revenue Enron di tahun 2000 yang
dinyatakan berjumlah 100,8 miliar US dolar (USD), setelah dihitung kembali oleh
Petroleum Finance Company (PFC) menjadi hanya 9 miliar USD. Skandal
finansial “megadolar” yang disebabkan adanya misleading financial statement
membawa dampak yang luar biasa, antara lain: Enron pailit, kurangnya
kepercayaan atas informasi keuangan, rusaknya citra profesi akuntan di Amerika,
dan hilangnya ratusan juta dolar uang yang diinvestasikan di Enron serta
hilangnya pekerjaan atas ribuan karyawan Enron.
Corporate Governance merupakan salah satu cara untuk menjamin bahwa
manajemen bertindak yang terbaik untuk kepentingan stakeholders. Pelaksanaan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

good corporate governance menuntut adanya perlindungan yang kuat terhadap
hak-hak pemegang saham, terutama pemegang saham minoritas. Prinsip-prinsip
atau pedoman pelaksanaan

corporate governance

menunjukkan adanya

perlindungan tersebut, tidak hanya kepada pemegang saham, tetapi meliputi
seluruh pihak yang terlibat dalam perusahaan termasuk masyarakat. Good
Corporate Governance membantu terciptanya hubungan yang kondisif dan
terintegrasi diantara elemen-elemen kunci dalam perusahaan, yaitu Dewan
Komisaris, Dewan Direksi, Komite-komite di perusahaan (Komite Audit,
Kebijakan Resiko, Kebijakan Governance), dan para pemegang saham dalam
peningkatan kinerja perusahaan.
Hampir semua sektor penggerak ekonomi berusaha mengimplementasikan
GCG dalam menjalankan perusahaannya. Salah satu dari sektor-sektor tersebut
adalah sektor perbankan, dimana sektor ini sangatlah penting dan krusial bagi
setiap negara di dunia. Menurut Macey dan O’Hara (2003), institusi keuangan
perbankan memiliki sifat usaha spesifik (nature of the firm) yang membedakannya
dari institusi non-keuangan. Sektor keuangan sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi suatu negara karena sektor ini adalah penyalur kredit bagi
masyarakat. Kajian yang dibuat oleh Bank Dunia menunjukkan bahwa lemahnya
implementasi corporate governance, terutama sistem perbankan dan keuangan,
merupakan faktor yang menentukan parahnya krisis di Asia. Kelemahan tersebut
terlihat dari minimnya pelaporan kinerja keuangan dan kewajiban-kewajiban
perusahaan, kurangnya pengawasan atas aktivitas manajemen oleh komisaris dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

auditor, serta kurangnya insentif eksternal untuk mendorong terciptanya efisiensi
di perusahaan melalui mekanisme persaingan yang fair (Djalil, 2000).
Tandelilin dkk. (2007) menegaskan bahwa pemerintah memperhatikan
sektor perbankan lebih daripada yang lain karena beberapa hal, yaitu:
1.

Aset yang dimiliki bank tidak diketahui dengan jelas, dan transparansinya
kurang sehingga masalah keagenan berpotensi muncul;

2.

Ketidakstabilan bank akan menyebabkan potensi penyebaran masalah
(contagion effect) sehingga akan berpengaruh pada sistem finansial dan
ekonomi;

3.

Bank memiliki posisi yang dominan pada pengembangan ekonomi dan
sistem keuangan negara.
Menurut Nasution dalam Maulana (2009), ada lima alasan pentingnya

kesehatan perbankan dan keuangan sehingga diperlukannya penerapan GCG yang
berkesinambungan. Pertama, keunikan karakteristik perbankan yang rentan
terhadap serbuan masyarakat yang menarik dana secara besar-besaran (bank rush)
sehingga berpotensi merugikan deposan dan kreditur bank. Kedua, penyebaran
kerugian di antara bank-bank sangat cepat melalui contagion effect sehingga
berpotensi menimbulkan system problem. Yang ketiga adalah proses penyelesaian
bank-bank bermasalah membutuhkan dana dalam jumlah yang tidak sedikit.
Keempat, hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan sebagai
lembaga intermediasi akan menimbulkan tekanan-tekanan dalam sektor keuangan
(financial distress). Terakhir adalah ketidakstabilan sektor keuangan akan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

berdampak pada kondisi makro ekonomi, khususnya dikaitkan dengan tidak
efektifnya transmisi kebijakan moneter.
Penelitian ini bertujuan menguji variabel corporate governance yang telah
disesuaikan dengan kondisi lingkungan bisnis di Indonesia. Pengukuran dalam
penelitian ini menggunakan Cash flow return on assets (CFROA) sebagai proksi
dari kinerja keuangan perbankan sehingga penelitian ini mengambil judul tentang
”Pengaruh Elemen-elemen Good Corporate Governance pada Kinerja Keuangan
Sektor Perbankan di Indonesia ”.

B. Rumusan Masalah
Corporate Governance merupakan salah satu elemen kunci dalam
meningkatkan efisiensi ekonomis, dimana meliputi serangkaian hubungan antar
stakeholders agar sektor keuangan di Indonesia dapat tumbuh dan berkembang
secara sehat, efektif, dan efisien. Maka rumusan masalah yang ingin diteliti dalam
penelitian ini adalah apakah elemen-elemen good corporate governance yang
terdiri dari
komite audit

kepemilikan institusional, dewan komisaris, dewan direksi, dan
berpengaruh pada kinerja keuangan perbankan yang diukur

menggunakan Cash flow return on assets (CFROA)?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

C. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini meneliti pengaruh
Good Corporate Governance pada Kinerja Keuangan sektor perbankan yang
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2004-2009.

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
menguji pengaruh good corporate governance yang terdiri dari kepemilikan
institusional, dewan komisaris, ukuran dewan direksi dan komite audit pada
kinerja keuangan perbankan di Indonesia yang diukur menggunakan Cash flow
return on assets (CFROA).

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat digunakan oleh
berbagai pihak yang berkepentingan :
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk lebih memahami
peranan praktik Corporate Governance terhadap manajemen laba yang
dilakukan perusahaan dalam upaya meningkatkan nilai perusahaan dan
memberikan masukan kepada para pemakai laporan keuangan dan praktisi
penyelenggara perusahaan dalam memahami mekanisme Corporate
Governance.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

2. Bagi Investor
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk
mengetahui perusahaan apa dan bagaimana yang akan dijadikan sebagai
tujuan investasinya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Prinsip Good Corporate Governance (GCG) sangatlah penting dalam
pengelolaan suatu perusahaan. GCG menjadi landasan agar tercipta suatu
hubungan harmonis, terintegrasi, dan kondusif diantara elemen elemen kunci
dalam perusahaan, yaitu Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite-komite di
perusahaan dengan stakeholder-stakeholder lain dalam suatu perusahaan demi
peningkatan dan perbaikan kinerja perusahaan.
A. Landasan Teori
1. Pengertian dan Konsep Dasar Good Corporate Governance
Good Corporate Governance (GCG) memiliki banyak definisi. Centre for
European Policy Studies mendefinisikan corporate governance sebagai seluruh
sistem dari hak-hak (rights), proses, dan pengendalian yang dibentuk didalam dan
diluar manajemen secara

menyeluruh dengan tujuan untuk melindungi

kepentingan stakeholder. Hak-hak adalah wewenang yang dimiliki oleh
stakeholder untuk mempengaruhi manajemen. Proses merupakan mekanisme dari
implementasi hak-hak tersebut. Sedangkan pengendalian merupakan mekanisme
yang memungkinkan stakeholder untuk mendapatkan informasi mengenai
aktivitas perusahaan, misalnya mengenai laporan audit (Djalil, 2000).

9

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

Good Corporate Governance menurut The Indonesian Institute for
Corporate Governance (IICG, 2009) didefinisikan sebagai struktur, sistem, dan
proses yang digunakan oleh organ-organ perusahaan sebagai upaya untuk
memberikan nilai tambah perusahaan secara berkesinambungan dalam jangka
panjang, dengan tetap memperhatikan stakeholders lainnya, berlandaskan
peraturan perundangan dan norma yang berlaku.
a. Baik (Good) adalah tingkat pencapaian terhadap suatu hasil upaya
yang memenuhi persyaratan, menunjukkan kepatuhan, dan keteraturan
operasional perusahaan sesuai dengan konsep CG
b. Sistem adalah prosedur formal dan informal yang mendukung struktur
dan strategi operasional dalam suatu perusahaan.
c. Proses adalah kegiatan mengarahkan dan mengelola bisnis yang
direncanakan

dalam

menyelaraskan

perilaku

rangka

mencapai

perusahaan

tujuan

dengan

perusahaan,

ekspektasi

dari

masyarakat, serta mempertahankan akuntabilitas perusahaan kepada
pemegang saham.
d. Struktur adalah (1) susunan atau rangka dasar manajemen perusahaan
yang didasarkan pada pendistribusian hak-hak dan tanggung jawab di
antara

organ

perusahaan

(dewan

komisaris,

direksi,

dan

RUPS/pemegang saham) dan stakeholders lainnya, dan (2) aturanaturan maupun prosedur-prosedur untuk pengambilan keputusan dalam
hubungan perusahaan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

Forum For Corporate Governance in Indonesia (FCGI) mendefinisikan
corporate governance sebagai seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan
antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta
para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya sehubungan dengan hakhak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan
mengendalikan perusahaan. Di kalangan pebisnis, secara umum, GCG diartikan
sebagai tata kelola perusahaan.
Masalah corporate governance menjadi semakin menarik perhatian di
beberapa negara Asia yang terkena krisis finansial (yang dimulai pada tahun
1997), ketika banyak para ahli yang berpendapat bahwa kelemahan di dalam
corporate governance merupakan salah satu sumber utama kerawanan ekonomi
yang menyebabkan memburuknya perekonomian negara-negara tersebut pada
tahun 1997 dan 1998. Maka oleh sebab itu Good Corporate Governance memang
sangat dibutuhkan untuk menjadikan tata kelola perusahaan semakin baik.
Indonesia mulai menerapkan prinsip GCG sejak menandatangani letter of
intent (Lol) dengan International Monetery Fund (IMF) yang salah satu bagian
pentingnya adalah pencantuman jadwal perbaikan pengelolaan perusahaan
(Corporate Governance) di Indonesia. Sejalan dengan langkah tersebut, pada
tahun 1999 pemerintah melalui Kep-10/M.EKUIN/08/1999 membentuk suatu
lembaga yaitu Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). Komite ini
bertugas untuk merumuskan dan menyusun rekomendasi kebijakan nasional
tentang CG, antara lain meliputi Code for Good Corporate Governance.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

Selanjutnya komite ini secara berkesinambungan bertugas memantau perbaikan di
bidang CG di Indonesia.
Ada beberapa produk hukum dan peraturan-peraturan dari lembagalembaga terkait (BEI, BAPEPAMLK, dll) yang mengatur pelaksanaan GCG di
Indonesia. Undang-undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 diantaranya
telah memperhatikan perkembangan dunia usaha dan juga memperhatikan praktik
GCG sebagai nilai dan konsep yang terkandung dalam undang-undang tersebut.
Pada sektor perbankan, Bank Indonesia telah mempunyai peraturan Bank
Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance
di Bank Umum, serta peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/2006 tentang
perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006. Salah satu bentuk
implementasi dari peraturan tersebut Bank Indonesia telah melaksanakan rating
dan assessment pelaksanaan GCG (self assessment) di seluruh bank yang berada
dibawah pengawasannya pada tahun 2007 (IICG, 2009).
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance berdasarkan Keputusan
Menteri (KepMen) Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-117/M-MBU/2002
Tentang Penerapan Praktek Good Governance pada Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) meliputi:
a. Transparansi, keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan
keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan
relevan mengenai perusahaan;.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

b. Kemandirian, yaitu suatu keadaan dimana

13

perusahaan dikelola secara

profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak
manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan prinip-prinsip korporasi yang sehat;
c. Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggung
jawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana
secara efektif;
d. Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian didalam pengelolaan perusahaan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
perusahaan yang sehat;
e. Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan didalam memenuhi
hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Prinsip-prinsip pokok Corporate Governance menurut Komite Nasional
Kebijakan Governance (KNKG) yang perlu diperhatikan untuk terselenggaranya
praktik good corporate governance pada perbankan (KNKG, 2004) adalah:
a. Transparansi (transparency)
Kepercayaan investor dan efisiensi pasar sangat tergantung dari
pengungkapan kinerja perusahaan secara akurat dan tepat waktu. Agar
bernilai di pasar modal global, informasi tersebut haruslah jelas, konsisten,
dan dapat diperbandingkan serta menggunakan standar akuntansi yang
diterima di seluruh dunia. Dampak transparansi adalah bahwa pihak-pihak

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

yang berkepentingan dengan perusahaan dapat memperhitungkan dampak
resiko bertransaksi dengan perusahaan.
1) Bank harus mengungkapkan informasi secara tepat waktu,
memadai, jelas, akurat, dan dapat diperbandingkan serta mudah
diakses oleh stakeholders sesuai dengan haknya.
2) Informasi yang diungkapkan tidak terbatas pada hal-hal yang
berkaitan dengan visi, misi, sasaran usaha, dan strategi perusahaan,
kondisi keuangan, susunan dan kompensasi pengurus, pemegang
saham pengendali, pejabat eksekutif, pengelolaan resiko (risk
management), sistem pengawasan dan pengendalian intern, sistem
dan pelaksanaan GCG serta kejadian penting yang dapat
mempengaruhi kondisi bank
3) Prinsip keterbukaan yang dianut oleh bank tidak mengurangi
kewajiban untuk memenuhi ketentuan rahasia bank sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, rahasia jabatan, dan
hak-hak pribadi.
4) Kebijakan bank harus tertulis dan dikomunikasikan kepada pihak
yang berkepentingan (stakeholder) dan yang berhak memperoleh
informasi tentang kebijakan tersebut.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

b. Akuntabilitas (accountability)
Akuntabilitas merupakan salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah
agency problem antara Direksi dan pemegang saham.

Akuntabilitas

didasarkan pada sistem internal checks and balances yang mencakup
praktik audit yang sehat. Akuntabilitas juga dapat dicapai melalui
pengawasan efektif yang didasarkan pada keseimbangan kewenangan
antara pemegang saham, Komisaris, dan Direksi. Praktik audit yang sehat
dan independen mutlak diperlukan untuk menunjang akuntabilitas
perusahaan. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan mengefektifkan
Komite Audit.
1) Bank harus menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masingmasing organ organisasi yang selaras dengan visi, misi, sasaran
usaha, dan strategi perusahaan.
2) Bank harus meyakini bahwa semua organ organisasi bank
mempunyai kompetensi sesuai dengan tanggung jawabnya dan
memahami perannya dalam pelaksanaan GCG.
3) Bank harus memastikan terdapatnya check and balance system
dalam pengelolaan bank.
4) Bank harus memiliki ukuran kinerja dari semua jajaran bank
berdasarkan ukuran-ukuran yang disepakati konsisten dengan nilai
perusahaan, sasaran usaha, dan strategi bank serta memiliki
rewards and punishment system.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

c. Kewajaran (fairness)
Fairness meliputi kejelasan hak-hak pemegang saham untuk melindungi
kepentingan pemegang saham, termasuk perlindungan terhadap pemegang
saham mayoritas, dari kecurangan seperti praktek insider yang merugikan
atau dari keputusan direksi atau pemegang saham mayoritas yang
merugikan kepentingan pemegang saham secara keseluruhan.
1) Bank harus senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh
stakeholders berdasarkan azas kesetaraan dan kewajaran.
2) Bank harus memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholders
untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi
kepentingan bank serta mempunyai akses terhadap informasi sesuai
dengan prinsip keterbukaan.
d. Independensi (Independency)
Perusahaan harus dikelola secara indipenden sehingga masing organ
perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak diintervensi oleh pihak
lain.
1) Bank harus menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh
stakeholders manapun dan tidak terpengaruh oleh kepentingan
sepihak serta bebas dari benturan kepentingan.
2) Bank dalam mengambil keputusan harus obyektif dan bebas dari
segala tekanan dari pihak manapun.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

e. Responsibilitas (responsibility)
Perusahaan yang responsible mempunyai tanggung jawab untuk mematuhi
hukum dan perundang-undangan yang berlaku termasuk ketentuan yang
mengatur masalah lingkungan hidup, perlindungan konsumen, perpajakan,
ketenagakerjaan, larangan monopoli dan praktik persaingan yang tidak
sehat, kesehatan dan keselamatan kerja, dan peraturan lainnya yang
mengatur kehidupan perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha.
1) Untuk menjaga kelangsungan usahanya, bank harus berpegang
pada prinsip kehati-hatian (prudential banking practice) dan
menjamin dilaksanakannya ketentuan yang berlaku.
2) Bank harus bertindak sebagai good corporate citizen (perusahaan
yang baik) termasuk peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan
tanggung jawab sosial.
Pelaksanaan good corporate governance sangat diperlukan untuk
membangun kepercayaan masyarakat dan dunia internasional sebagai syarat
mutlak bagi dunia perbankan untuk berkembang dengan baik dan sehat.
Dari berbagai definisi yang ditemukan, dapat disimpulkan bahwa
corporate governance merupakan :
a. Suatu struktur yang mengatur pola hubungan yang harmonis tentang peran
Dewan Komisaris, Direksi, RUPS dan para stakeholder lainnya;

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

b. Suatu sistem Check and balance mencakup perimbangan kewenangan atas
pengendalian perusahaan yang dapat membatasi munculnya dua peluang :
pengelolaan yang salah dan penyalahgunaan aset perusahaan;
c. Suatu proses yang transparan atas penentuan tujuan perusahaan,
pencapaian dan pengukuran kinerjanya.

2. Pengertian Bank dan Elemen-elemen Corporate Governance
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,
yang dimaksud dengan bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak”.
Adapun kegiatan-kegiatan perbankan yang ada di Indonesia dewasa ini adalah:
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan
dan deposito.
b. Menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit investasi, kredit
modal kerja maupun kredit perdagangan.
c. Memberikan jasa-jasa bank lainnya.
Industri perbankan mempunyai regulasi yang lebih ketat dibandingkan
dengan industri lain, misalnya suatu bank harus memenuhi kriteria CAR
minimum. Bank Indonesia menggunakan laporan keuangan sebagai dasar dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

penentuan status suatu bank (apakah bank tersebut merupakan bank yang sehat
atau tidak). Oleh karena itu, manajer mempunyai insentif untuk melakukan
manajemen laba supaya perusahaan mereka dapat memenuhi kriteria yang
disyaratkan oleh Bank Indonesia.
Setiawati dan Na’im (2001) dalam Sam’ani (2008) berpendapat bahwa
laporan keuangan yang telah direkayasa oleh manajemen dapat mengakibatkan
distorsi dalam alokasi dana. Selain itu, industri perbankan merupakan industri
“kepercayaan”. Jika investor berkurang kepercayaannya karena laporan keuangan
yang bias, maka mereka akan melakukan penarikan dana secara bersama-sama
yang dapat mengakibatkan rush. Oleh karena itu, perlu suatu mekanisme untuk
mengatur dan mengoptimalkan kinerja perusahaan perbankan. Salah satu
mekanisme yang dapat digunakan adalah praktek corporate governance.

Menurut Berghe dan Ridder (1999) dalam Sam’ani (2008), mereka
menghubungkan kinerja perusahaan dengan good corporate governance. Hal ini
tidak mudah dilakukan. Young (2003) dalam Sam’ani (2008) menganalisis
beberapa penelitian yang menghubungkan corporate governance dengan kinerja
perusahaan. Berghe dan Ridder menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai
poor perfomance disebabkan oleh poor governance. Walaupun penelitianpenelitian tentang hubungan corporate governance dengan kinerja perusahaan
menunjukkan hasil yang berbeda, namun semuanya menyatakan bahwa corporate
governance mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap kinerja perusahaan.
Penelitian ini dimotivasi oleh penelitian Cornett dkk. (2006) di Amerika

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

Serikat, dengan objek penelitian pada industri perbankan di Indonesia. Konsep
indikator mekanisme corporate governance terdiri dari; ukuran dewan komisaris,
dewan direksi, kepemilikan institusional, dan komite audit.
Pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap kinerja perusahaan memiliki
hasil yang beragam. makin banyaknya personel yang menjadi dewan komisaris
dapat berakibat pada makin buruknya kinerja yang dimiliki perusahaan.
Berkaitan dengan ukuran dewan direksi, beberapa peneliti menemukan hasil yang
berbeda. Dalton dkk. (1999) dalam Sam’ani (2008)

menyatakan adanya

hubungan positif antara ukuran dewan direksi dengan kinerja perusahaan.
Sedangkan Eisenberg dkk. (1998) dalam Sam’ani (2008) menyatakan bahwa ada
hubungan yang negatif antara ukuran dewan dengan kinerja perusahaan.
Adanya perbedaan-perbedaan hasil penelitian tersebut membuat peneliti
tertarik untuk meneliti mengenai pengaruh mekanisme corporate governance
yang terdiri atas ukuran dewan komisaris, dewan direksi, kepemilikan
institusional, dan komite audit terhadap kinerja keuangan pada bank di Indonesia.
a. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan
yang dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi,
bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusi lain. Investor
institusional

merupakan

pemegang

saham

yang

memiliki

pengaruh besar terhadap perusahaan karena kepemilikan sahamnya
yang

besar. Dalam hubungannya dengan fungsi monitor, investor

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

institusional diyakini memiliki kemampuan yang ooptimal untuk
memonitor tindakan manajemen lebih baik daripada investor individual.
Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa kepemilikan
institusional memiliki peranan yang sangat penting dalam meminimalisasi
konflik keagenan yang terjadi antara manajer dan pemegang saham.
Keberadaan investor institusional dianggap mampu menjadi mekanisme
monitoring yang efektif dalam setiap keputusan yang diambil oleh
manajer. Hal ini disebabkan investor institusional terlibat dalam
pengambilan yang strategis sehingga tidak mudah percaya terhadap
tindakan manipulasi laba.

b. Dewan Komisaris
Tugas utama dari dewan komisaris adalah mengawasi kebijakan
dan pelaksanaan kebijakan tersebut oleh direksi dalam menjalankan
perusahaan serta memberi nasehat kepada direksi. Rincian dari tugas
tersebut, biasanya dapat ditemukan pada anggaran dasar perusahaan.
Kebijakan yang menjadi perhatian dewan komisaris adalah yang bersifat
strategis dan penting. Tugas komisaris sering disebut sebagai business
oversight

karena

menyangkut

pemantauan

terhadap

kemampuan

perusahaan untuk bertahan hidup, melakukan kegiatan bisnis, dan
tumbuh/berkembang.
Ukuran dewan komisaris dipengaruhi oleh berbagai hal, antara lain :
1) Ukuran dewan direksi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

Jumlah anggota dewan komisaris berpengaruh terhadap
ukuran dewan direksi karena apabila jumlah anggota dewan
komisaris lebih sedikit dari jumlah anggota dewan direksi dalam
proses diskusi dan negosiasi rapat penting antara dewan komisaris
dan dewan direksi, akan ada kemungkinan dewan komisaris
mengalami tekanan psikologis. Untuk memperkecil kemungkinan
tersebut, sebaiknya jumlah anggota dewan komisaris paling tidak
sama dengan jumlah anggota dewan direksi.

2) Industri dan jenis keahlian yang dibutuhkan
Jumlah anggota komisaris tergantung kepada industri
dimana perusahaan berada karena akan turut menentukan jenis
kompetensi yang sebaiknya dimiliki oleh dewan komisaris secara
keseluruhan. Walaupun dewan komisaris dapat memanfaatkan jasa
ahli dari luar perusahaan, kemampuan dewan komisaris untuk
mendeteksi adanya masalah secara lebih dini akan jauh lebih tajam
apabila ada anggota komisaris yang memang ahli dalam bidang
terkait dengan masalah tersebut.
3) Overall risk yang dihadapi
Ukuran

dewan

komisaris

ditentukan

oleh

resiko

menyeluruh yang dihadapi perusahaan. Semakin banyak yang
memikirkan dan memantau berbagai resiko yang dihadapi
perusahaan, semakin besar kemungkinan perusahaan dapar

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23

mengatasi ancaman yang dibawa oleh resiko tersebut, walaupun
tentunya dengan mempertimbangkan kendala yang ada dan
kemampuan perusahaan.
4) Komite yang ada
Dalam menjalankan GCG, tugas komisaris dilakukan
melalui komite-komite yang ada. Setiap komite terdiri dari seorang
atau lebih anggota komisaris dan anggota yang bukan komisaris.
Oleh karena itu semakin banyak komite yang ada dalam struktur
governance di suatu perusahaan, semakin banyak anggota
komisaris yang dibutuhkan.
Ukuran dan komposisi dewan komisaris dapat membantu
keefektifan kerja dewan komisaris. Ukuran yang tidak seimbang dengan
jumlah direksi lebih banyak akan menyebabkan komisaris menghadapi
kesulitan ketika bernegosiasi dengan dewan direksi. Komposisi keahlian
dewan komisaris juga akan mempengaruhi ketajaman dan keluasan
analisis untuk dapat melakukan pengambilan keputusan yang baik dan
tepat waktu.
c. Ukuran Dewan Direksi
Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,
Direksi bertan