PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Di Indonesia.

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA
KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun oleh:

ERZI ERFINA
B 100 100 280

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014
1

2


HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca Artikel Publikasi Ilmiah dengan
judul :
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA
KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

Yang ditulis oleh:
ERZI ERFINA
B 100 100 280

Penandatanganan berpendapat bahwa Artikel Publikasi Ilmiah tersebut telah
memenuhi syarat untuk diterima.
Surakarta,

Desember 2014

Pembimbing

(Dra. Sri Wuryaningsih DL, MM.)


3

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA
KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
Oleh:
Erzi Ervina
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis pengaruh good corporate
governance terhadap kinerja keuangan pada studi kasus perbankan syariah di
Indonesia tahun 2011-2013. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk para pemegang saham dari perusahaan yang ingin mewujudkan
konsep Good Corporate Governance.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat analisis regresi
linier berganda dengan uji t, uji F dan koefisien determinasi (R2). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah di Indonesia, selama periode
2011-2013. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode
pooling sampling, Maka diambil 10 Bank Umum Syariah di Indonesia sebagai
sampel penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian sebelum memasukkan variabel kontrol

diketahui bahwa hanya Dewan Komisaris yang berpengaruh signifkan terhadap
kinerja keuangan perusahaan perbankan syariah di Bursa Efek Indonesia tahun
2011-2013 H2 diterima, Variabel yang tidak signifikan yaitu Dewan Direksi,
Proporsi Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan Repurasi KAP. Hasil
penelitian setelah memasukkan variabel kontrol Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa ukuran dewan direksi tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja keuangan perusahaan perbankan syariah di Bursa Efek Indonesia tahun
2011-2013, sehingga H1 ditolak. Ukuran dewan komisaris berpengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan syariah di Bursa Efek Indonesia
tahun 2011-2013, sehingga H2 diterima. Proporsi komisaris tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan syariah di Bursa Efek
Indonesia tahun 2011-2013, sehingga H3 ditolak. Ukuran dewan pengawas syariah
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan
syariah di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013, sehingga H4 ditolak. Reputasi
KAP berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan
syariah di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013, sehingga H5 diterima.
Kata kunci: good corporate governance, kinerja keuangan.

1


PENDAHULUAN
Corporate Governance merupakan konsep yang diajukan guna peningkatan
kinerja perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen serta
menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan
pada kerangka peraturan (M. Nasution dan D. Setiawan, 2007). Konsep corporate
governance diajukan demi tercapainya pengelolaan perusahaan yang lebih
transparan bagi para stakeholders. Sistem corporate governance memberikan
perlindungan efektif bagi stockholder dan stakeholder sehingga mereka akan
yakin memperoleh imbal hasil atas investasinya dengan benar. Corporate
governance juga membantu menciptakan iklim kondusif demi terciptanya
pertumbuhan yang efisien dan berkesinambungan di sektor korporasi.
Penerapan good corporate governance dalam suatu perusahaan dapat
dilihat melalui pelaporan keuangan yang mencerminkan kinerja perusahaan
tersebut. Hal ini didukung oleh pernyataan Claessens (2003) dalam Grais dan
Pellegrini (2006), yang mengidentifikasi empat area di mana bukti-bukti empiris
menunjukkan dampak positif corporate governance yang baik terhadap kinerja
perusahaan, yaitu:
1. Corporate governance memudahkan akses terhadap sumber pembiayaan
ekonomi. Para pemberi pinjaman dan investor lainnya lebih suka memperluas
pembiayaan terhadap suatu usaha jika mereka merasa nyaman dengan

pengaturan corporate governance-nya, termasuk kejelasan hak-hak para
kreditur dan penegakkannya.
2. Corporate governance yang baik akan membuat biaya modal yang diperlukan
lebih rendah, dengan adanya kesiapan pemegang saham untuk menerima
return yang lebih kecil karena adanya perasaan bahwa risiko telah berkurang.
3. Corporate governance yang baik terbukti mampu mendorong kinerja
perusahaan menjadi lebih baik.
4. Corporate governance yang baik mengurangi resiko tertular kesulitan
keuangan.
Kinerja bank merupakan gambaran prestasi yang dicapai bank dalam
operasionalnya, baik menyangkut aspek keuangan, pemasaran, penghimpunan,

2

dan penyaluran dana, teknologi maupun sumber daya manusia. Kinerja keuangan
bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu
baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana (Jumingan,
2006 dalam Lestari dan Sugiharto, 2007). Salah satu alat pengukuran kinerja
keuangan adalah dengan menggunakan indikator profitabilitas. Profitabillitas
merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba (keuntungan)

dalam suatu periode tertentu (Simanjuntak, 2011).
Penelitian terdahulu telah menguji mengenai dampak corporate governance
terhadap kinerja bank di Yordania oleh Al-Manaseer, dkk (2012). Penelitian
tersebut menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara mekanisme
corporate governance: jumlah anggota dewan independen dan kepemilikan asing
dengan kinerja bank Yordania. Sedangkan, ukuran dewan dan pemisahan peran
Chief Executive Officer (CEO) dan direktur memiliki hubungan negatif dengan
kinerja.
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini bermaksud untuk
mengetahui apakah GCG memberikan pengaruh terhadap profitabilitas perbankan
syariah di Indonesia. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi
perusahaan perbankan, khususnya perusahaan perbankan yang telah go public.
Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH
GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA“.

TINJAUAN PUSTAKA
Good Corporate Governance
Corporate governance merupakan seperangkat tata hubungan diantara
manajemen perseroan, direksi, komisaris, pemegang saham dan para pemangku

kepentingan lainnya. (OECD dalam Leo J. Susilo dan Karlen Simarmata, 2007).
Menurut IICG dalam G. Suprayitno, et all, (2004) corporate governance sebagai
proses dan struktur yang diterapkan dalam menjalankan perusahaan, dengan
tujuan utama meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang, dengan
tetap memperhatikan kepentingan stakeholders yang lain.

3

Corporate governance adalah suatu konsep yang menyangkut struktur
perseroan, pembagian tugas, pembagian kewenangan dan pembagian beban
tanggung jawab dari masing-masing unsur yang membentuk struktur perseroan,
dan mekanisme yang harus ditempuh oleh masing-masing unsur dari perseroan
tersebut, serta hubungan-hubungan antara unsur-unsur dari struktur perseroan itu
mulai dari RUPS, direksi, komisaris, juga mengatur hubungan-hubungan antara
unsur-unsur dari struktur perseroan dengan unsur-unsur di luar perseroan yang
pada hakekatnya merupakan stakeholders dari perseroan, yaitu negara yang sangat
berkepentingan akan perolehan pajak dari perseroan yang bersangkutan, dan
masyarakat luas yang meliputi para investor publik dari perseroan itu (dalam hal
perseroan merupakan perusahaan publik), calon investor, kreditor dan calon
kreditor perseroan. Corporate governance adalah suatu konsep yang luas (Sutan

Remy Sjahdeini, 1999).
Berdasarkan uraian mengenai corporate governance tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa Good Corporate Governance adalah suatu sistem pengelolaan
perusahaan yang dirancang untuk meningkatkan kinerja perusahaan, melindungi
kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan serta nilai-nilai etika yang berlaku secara umum.

Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Diperlukan
ukuran-ukuran tertentu untuk menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan.
Kinerja perusahaan dapat dinilai melalui dua aspek yaitu aspek keuangan dan
aspek non keuangan. Penilaian aspek keuangan dapat dilakukan dengan
menganalisis laporan keuangan yang disusun oleh manajemen. Dengan
menganalisis pos-pos yang terdapat di dalam laporan keangan, kemudian dapat
ditemukan rasio-rasio yang digunakan sebagai indikator baik atau tidaknya kinerja
keuangan perusahaan.
Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi
manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat
dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal maupun


4

eksternal. Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibanya terhadap
penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Kinerja merupakan indikator dari baik buruknya keputusan
manajemen dalam pengambilan keputusan. Manajemen dapat berinteraksi dengan
lingkungan internal maupun eksternal melalui informasi. Informasi tersebut lebih
lanjut diungkapkan dalam laporan keuangan perusahaan. Manfaat penilaian
kinerja keuangan yaitu:
1. Digunakan untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam
periode tertentu yang mencerminkan keberhasilan pelaksanaan kegiatanya.
2. Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan, maka
pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilai konstribusi suatu
bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.
3. Dapat digunakan sebagai dasar penetuan strategi perusahaan untuk masa
depan.
4. Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi pada
umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada khususnya.
5. Sebagai


dasar

penentuan

kebijakan

penanaman

modal

agar

dapat

meningkatkan efisien dan produktivitas perusahaan.
Kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang menunjukan efektifitas
dan efisien suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuanya. Efektifitas apabila
manajemen memiliki kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efisiensi diartikan sebagai rasio

(perbandingan) antara masukan dan keluaran yaitu dengan masukan tertentu
memperoleh keluaran yang optimal. Dengan begitu pengertian kinerja adalah
suatu usaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan
efektivitas dari aktifitas perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode tertentu
(Hanafi, 2000).
Kondisi kinerja keuangan perusahaan dapat tercermin pada laporan
keuangan melalui analisis rasio-rasio keuangan. Analisis rasio keuangan adalah
cara menganalisis dengan menggunakan perhitungan-perhitungan perbandingan

5

atas kuantitatif yang ditunjukkan dalam laporan keuangan. Laporan keuangan
adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang disusun dengan tujuan untuk
memberikan informasi keuangan suatu perusahaan. Informasi keuangan tersebut
dapat digunakan oleh para pemakai untuk pengambilan keputusan investasi.
Return on assets (ROA) merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk
mengukur tingkat profitabilitas perusahaan. Return on asset digunakan untuk
mengukur besarnya laba bersih yang dapat diperoleh dari operasional perusahaan
dengan menggunakan seluruh kekayaannya. Tinggi rendahnya ROA tergantung
pada pengelolaan asset perusahaan yang menggunakan efisiensi operasional
perusahaan.

Ukuran Bank
Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
manajemen laba perusahaan. Perusahaan besar cenderung bertindak hati-hati
dalam melakukan pengelolaan perusahan dan cenderung melakukan pengelolaan
laba secara efisien. Perusahaan yang besar lebih diperhatikan oleh masyarakt
sehingga mereka akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan,
sehingga berdampak perusahaan tersebut melaporkan kondisinya lebih akurat
(Abiprayu, 2011). Variabel yang digunakan untuk mengukur ukuran perusahaan
adalah total aktiva yang dimiliki perusahaan seperti yang dikemukakan oleh
Sartono (2004) serta (Nasser dan Herlina 2003).

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada Pusat Referensi Pasar Modal atau Capital
Market Reference Center dengan mengambil data keuangan perusahaan
perbankan syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013.
Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena tujuan penelitian ini adalah
meneliti hubungan sebab akibat antara dua variabel yaitu variabel independen
terhadap variabel dependen. Konsep indikator mekanisme corporate governance
atau dalam hal ini merupakan variabel independen, peneliti membatas pada
indikator ukuran dewan direksi, ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris

6

independen, ukuran DPS, reputasi KAP dan ukuran Bank. Selanjutnya variabel
yang kedua merupakan variabel dependen yang dalam penelitian ini adalah
kinerja keuangan. Untuk mengukur kinerja keuangan dalam penelitian ini
digunakan Return on Asset (ROA).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah di
Indonesia, selama periode 2011-2013. Metode pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan metode pooling. Adapun kriteria yang digunakan
untuk sampel penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Merupakan Bank Umum Syariah yang memiliki annual report tahun 20112013 yang terdapat pada website masing-masing bank.
2. Merupakan Bank Umum Syariah yang memiliki laporan keuangan tahun
2011-2013 yang terdapat pada website masing-masing bank.
Berdasarkan pada kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel di
atas, maka diperoleh daftar nama perusahaan sebagai berikut:
Tabel 1
Daftar Nama Perusahaan Sampel Penelitian
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Nama Perusahaan
PT. Bank BCA Syariah
PT. Bank BNI Syariah
PT. Bank BRI Syariah
PT. Bank Maybank Syariah Indonesia
PT. Bank Muamalat Indonesia
PT. Bank Panin Syariah
PT. Bank Syariah Bukopin
PT. Bank Syariah Mandiri
PT. Bank Mega Syariah
PT. Bank Victoria Syariah

Untuk menjawab hipotesis penelitian digunakan teknik multiple regesi
dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2007).
Y = a + bl X1 + b2X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5X5 + b6 X6 + e
Dimana:
Y

= Kinerja Keuangan

X1

= Ukuran Dewan Direksi

7

X2

= Ukuran Dewan Komisaris

X3

= Proporsi Komisaris

X4

= Ukuran Dewan Pengawas Syariah

X5

= Reputasi Kantor Akuntan Publik

X6

= Ukuran Bank

a

= Kostanta

b

= Koefisien regresi

e

= Error

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis regresi berganda bertujuan mengetahui pengaruh good corporate
governance terhadap kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia. Adapun
berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 2
Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda Sesudah
Memasukkan Variabel Kontrol
Variabel

Coefficient

Beta

thitung

p

(Constant)
Dewan Direksi
Dewan Komisaris
Proporsi Komisaris
Dew. Pengawas Syari’ah
Reputasi KAP
Ukuran Bank
R2
= 0,570
Fhitung = 5,090
p
= 0,002

0,013
-0,002
0,005
0,028
0,007
0,010
-0,001

-0,131
0,434
0,074
0,215
0,370
-0,137

0,289
-0,849
2,525
0,475
1,180
2,135
-0,717

0,775
0,405
0,019
0,639
0,250
0,044
0,481

Sumber: data primer diolah 2014
1. Pengaruh Ukuran Dewan Direksi terhadap Kinerja Keuangan
Hasil penelitian tentang pengaruh ukuran dewan direksi terhadap
kinerja keuangan perusahaan perbankan di Indonesia dengan ukuran bank
sebagai variabel kontrol diperoleh nilai thitung sebesar -0,849 dengan p= 0,405.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai p > 0,05; maka H1 ditolak, yang
berarti bahwa ukuran dewan direksi tidak berpengaruh signifikan terhadap

8

kinerja keuangan perusahaan perbankan di Indonesia dengan ukuran bank
sebagai variabel kontrol.
Dewan direksi dalam sebuah perusahaan merupakan seseorang yang
memiliki perusahaan tersebut atau orang profesional yang ditunjuk oleh
pemilik

usaha

untuk

menjalankan

dan

memimpin

perusahaan

(id.wikipedia.org). Salah satu tugas dan tanggung jawab dewan direksi dalam
PBI No. 11/33/PBI/2009 adalah mengelola Bank Umum Syariah agar berjalan
sesuai dengan prinsip syariah. Alexander, Fernell, Halporn (1993) dan
Goodstein, Gautarn, Boeker (1994) dalam Wardhani (2006) menyatakan
bahwa jumlah dewan yang besar menguntungkan perusahaan dari sudut
pandang resource dependence yaitu bahwa perusahaan tergantung dengan
dewannya untuk dapat mengelola sumber daya secara lebih baik. Dengan
demikian, semakin besar jumlah dewan direksi maka pengelolaan sumber
daya pada Bank Umum Syariah akan semakin baik. Pengelolaan atau
manajemen perusahaan yang baik secara tidak langsung akan meningkatkan
kinerja keuangan.
2. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Kinerja Keuangan
Hasil penelitian tentang pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap
kinerja keuangan perusahaan perbankan di Indonesia dengan ukuran bank
sebagai variabel kontrol diperoleh nilai thitung sebesar 2,525 dengan p= 0,019.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai p < 0,05; maka H2 diterima, yang
berarti bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh signifikan terhadap
kinerja keuangan perusahaan perbankan di Indonesia dengan ukuran bank
sebagai variabel kontrol.
Dewan komisaris adalah sebuah dewan yang bertugas untuk
melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direktur perusahaan
(id.wikipedia.org). Salah satu tugas dan tanggung jawab dewan komisaris
dalam PBI No. 11/33/PBI/2009 adalah melakukan pengawasan terhadap
kegiatan Bank Umum Syariah. Menurut Chtourou, dkk (2001) dalam
Dewayanto (2010) menyatakan bahwa jumlah dewan yang semakin besar
maka mekanisme monitoring manajemen perusahaan akan semakin baik.

9

Selain itu, menurut Bukhori dan Raharja (2012), dengan semakin banyak
anggota dewan komisaris, pengawasan terhadap dewan direksi jauh lebih baik,
masukan atau opsi yang akan didapat direksi akan jauh lebih banyak. Dapat
disimpulkan bahwa semakin besar jumlah dewan komisaris maka pengawasan
akan semakin efektif. Dengan demikian, penyalahgunaan yang dapat
menurunkan kinerja keuangan bank dapat diminimalisir dengan lebih baik
sehingga kinerja keuangan bank dapat meningkat.

3. Pengaruh Proporsi Komisaris terhadap Kinerja Keuangan
Hasil penelitian tentang pengaruh proporsi komisaris terhadap kinerja
keuangan perusahaan perbankan di Indonesia dengan ukuran bank sebagai
variabel kontrol diperoleh nilai thitung sebesar 0,475 dengan p= 0,639. Hasil
perhitungan menunjukkan bahwa nilai p > 0,05; maka H3 ditolak, yang berarti
bahwa proporsi direksi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan perusahaan perbankan di Indonesia dengan ukuran bank sebagai
variabel kontrol.
Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang bukan
merupakan pegawai atau orang yang berurusan langsung dengan perusahaan
tersebut, dan tidak mewakili pemegang saham (id.wikipedia.org). Komisaris
independen diangkat

karena pengalamannya

dianggap berguna

bagi

perusahaan tersebut. Mereka dapat mengawasi dewan komisaris dan
mengawasi bagaimana perusahaan tersebut dijalankan (id.wikipedia.org).
Yuso dan Argonda (2007) dalam Santoso (2012) menyatakan bahwa
Komisaris Independen lebih efektif dalam melakukan pengawasan terhadap
perusahaan karena kepentingan mereka tidak terganggu oleh ketergantungan
pada organisasi. Menurut Fama dan Jansen (1983) dalam Santoso (2012),
komisaris yang berasal dari luar perusahaan dapat meningkatkan keefektifan
dewan komisaris dalam melakukan fungsi utamanya, yaitu mengawasi
pengelolaan perusahaan oleh manajemen. Dengan demikian, semakin besar
jumlah komisaris independen, maka semakin tinggi indepedensi yang ada

10

dalam dewan komisaris, sehingga pengawasan yang dilakukan akan lebih
obyektif terhadap pengelolaan oleh manajemen yang dapat menurunkan
kinerja keuangan lebih dapat diminimalisir, sehingga kinerja keuangan akan
lebih meningkat.
4. Pengaruh Ukuran Dewan Pengawas Syariah terhadap Kinerja Keuangan
Hasil penelitian tentang pengaruh ukuran dewan pengawas syariah
terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan di Indonesia dengan ukuran
bank sebagai variabel kontrol diperoleh nilai thitung sebesar 1,180 dengan p=
0,250. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai p > 0,05; maka H4 ditolak,
yang berarti bahwa ukuran dewan pengawas syariah tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan di Indonesia
dengan ukuran bank sebagai variabel kontrol.
Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah dewan yang bertugas
mengawasi kegiatan bank agar sesuai dengan prinsip syariah (PBI No.
11/33/PBI/2009). Menurut Chtourou, dkk (2001) dalam Dewayanto (2010)
menyatakan bahwa jumlah dewan yang semakin besar maka mekanisme
monitoring manajemen perusahaan akan semakin baik. Dengan demikian,
semakin besar jumlah anggota Dewan Pengawas Syariah maka akan
meningkatkan pengawasan terhadap pengelolaan bank yang sesuai dengan
prinsip syariah, sehingga tidak terjadi penggunaan dana yang tidak berprinsip
syariah yang dapat mengurangi kinerja keuangan. Dengan demikian, kinerja
keuangan bank akan meningkat.
5. Pengaruh Reputasi KAP terhadap Kinerja Keuangan
Hasil penelitian tentang pengaruh reputasi KAP terhadap kinerja
keuangan perusahaan perbankan di Indonesia dengan ukuran bank sebagai
variabel kontrol diperoleh nilai thitung sebesar 2,135 dengan p= 0,044. Hasil
perhitungan menunjukkan bahwa nilai p < 0,05; maka H5 diterima, yang
berarti bahwa reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan
perusahaan perbankan di Indonesia dengan ukuran bank sebagai variabel
kontrol.

11

Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah badan usaha yang telah
mendapatkan izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik
dalam memberikan jasanya (id.wikipedia.org). Niinimaki (2001) dalam
Dewayanto (2010) menyatakan bahwa seorang auditor memainkan peran
penting sebagai pengawas bank untuk memastikan pengendalian laporan
keuangan dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan.
Kualitas Kantor Akuntansi Publik sering diproksikan reputasi Kantor
Akuntan Publik. Kantor Akuntan Publik dapat diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu KAP Big 4 dan Non Big 4. Apabila sebuah perusahaan menggunakan
KAP Big 4 maka pengendalian terhadap laporan keuangan akan semakin baik
(Sari, 2012). Dengan demikian, secara tidak langsung hal-hal yang dapat
mengurangi kinerja keuangan akan dapat terdeteksi dan ditanggulangi oleh
perusahaan, sehingga kinerja keuangan suatu perusahaan akan meningkat.

KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana terlah diinterpretasikan di dalam
bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan:
1. Ukuran dewan direksi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan
perusahaan perbankan syariah di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013,
sehingga H1 ditolak.
2. Ukuran dewan komisaris berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan
perusahaan perbankan syariah di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013,
sehingga H2 diterima.
3. Proporsi komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan
perusahaan perbankan syariah di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013,
sehingga H3 ditolak.
4. Ukuran dewan pengawas syariah tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja keuangan perusahaan perbankan syariah di Bursa Efek Indonesia tahun
2011-2013, sehingga H4 ditolak.

12

5. Reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan
perbankan syariah di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013, sehingga H5
diterima.
Adanya berbagai keterbatasan dan kekurangan dari hasil penelitian ini,
maka penulis memberikan rekomendasi sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan perbankan syariah diharapkan senantiasa mengoptimlakkan
dewan direksi, dewan komisaris dan dewan pengawas syariah dalam
mengontrol kegiatan perusahaan khususnya yang terkait dengan kepemilikan
perusahaan, sehingga akan berdampak baik pada peningkatan kinerja
keuangan.
2. Bagi investor diharapkan lebih cermat dalam melakukan investasi, terutama
dengan perusahaan yang mempunyai kinerja keuangan baik dan kemampuan
dalam mengimplementasikan good corporate governance, sehingga akan
terhindar dari risiko kerugian dalam berinvestasi.
3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk lebih meningkatkan penelitian
melalui penambahan perusahaan sebagai sampel penelitian dan periode
penelitian serta faktor utama yang berpengaruh terhadap profitabilitas
perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
Bank Indonesia. 2009. Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha Syariah.
Bank Indonesia, Peraturan No. 8/14/PBI/ 2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang
Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 mengatur
tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum.
Bukhori, Iqbal dan Raharja. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance dan
Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada
Perusahaan yang Terdaftar di BEI 2010). Diponegoro Journal of
accounting. http://ejournal s1.undip.ac.id/index.php/accounting.
Forum for Corporate Governance in Indonesia, 2003., Indonesian Company Law.
(http://www.fcgi.org.id)

13

Dewayanto, Totok. 2010. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance
terhadap Kinerja Perbankan Nasional Studi pada Perusahaan Perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008. Fokus Ekonomi.
Vol. 5 No.2. p. 104-123.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Susetyo, Budi. 2009. Menuju Teori Stewardship Manajemen. Jurnal Permana.
Vol. 1 No.1.
Wijayanti, Sri dan Siti Mutmainah. 2012. Pengaruh Penerapan Corporate
Governance terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011. Diponegoro
Journal of Accounting. http://ejournals1. undip.ac.id/index.php/accounting.
Sari, Kumala. 2012. Analisis Pengaruh Audit Tenure, Reputasi KAP, Disclosure,
Ukuran Perusahaan, dan Likuiditas terhadap Penerimaan Opini Audit
Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan manufaktur yang Listing di
BEI tahun 2005-2010). Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro.
Virda Rakhma Septiputri, Siti Mutmainah 2013. Dampak Corporate Governance
Terhadap
Profitabilitas Perbankan Syariah Indonesia Tahun 20072011. Diponegoro Journal
of Accounting. http://ejournals1.undip.ac.id/
index.php/accounting.
David Tjondro, r. Wilopo. 2011. Pengaruh good corporate governance (gcg)
terhadap Profitabilitas dan kinerja saham perusahaan perbankan Yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pascasarjana STIE Perbanas Surabaya
STIE Perbanas Surabaya.

14