TIPS DAN TRIK PEMASANGAN GIPS.

1
Majalah Kedokteran Andalas
Vol.27. No.1. Januari – Juni 2003
TINJAUAN PUSTAKA

TIPS DAN TRIK PEMASANGAN GIPS
Ahmad Rizal
Bagian Bedah FK Unand/RSUP Dr. M. Djamil Padang

Abstrak
Gips pada dasarnya merupakan alat untuk menjamin ke akuratan dan kecocokan
dalam membalut, biasanya dipergunakan untuk imobilisasi fraktur, koreksi kelainan
bawaan, pencegahan deformitas, pencegahan kontraktur dan lain sebagainya.
Dalam penggunaan gips harus diperhatikan sejumlah faktor utama, antara lain
teknik pemasangan, personil, perlengkapan yang dibutuhkan dan perawatan.
Pemasangan Gips dapat menimbulkan komplikasi berupa gangguan sirkulasi syaraf,
pressure / cast sore, kekakuan sendi, reaksi alergi yang harus di tangani segera.
Kata kunci : Gips, teknik, komplikasi

Majalah Kedokteran Andalas Vol.27. No.1. Januari – Juni 2003


2
Majalah Kedokteran Andalas
Vol.27. No.1. Januari – Juni 2003

PENDAHULUAN
Masalah
gips
merupakan
pekerjaan serta masalahnya bagi ahli
bedah maupun ahli bedah orthopaedi
dalam kehidupan sehari-harinya. Dalam
hal ini penulis mencoba untuk
memberikan berupa petunjuk serta kiat
pemasangan gips, agar dapat bermanfaat
bagi kita bersama. Untuk memperluas
cakrawala kita tentang gips ini, penulis
akan memberikan ulasan pendek perihal
sejarah,
kegunaan,
bagaimana

pemasangannya, apa yang harus di
perhatikan, komplikasi serta sebagai
pembalut.
SEJARAH
Gips yang kita kenal sehari-hari di
sebut secara umum sebagai Plaster of
Paris (POP) Berasal dari gypsum yang
terdapat di banyak tempat di dunia,
termasuk di sekitar Paris dan di Inggris di
sekitar Nottongham dan lebih dari 50
tahun Smith & Nephew memperoleh gips
Paris yang merupakan unsur pokok
Gypsona.(1.7) Formula kimia dari gypsum
adalah 2(CaSO4.22 ).(
1.2)

Gips Paris diperkenalkan secara
luas sebagai alat penjamin ke akuratan
dan kecocokan dalam membalut /
membelat seluruh bagian luar tubuh

manusia. Dukun patah tulang telah
mempunyai ke ahlian sendiri untuk
membuat bidai atau belat menangani
patah tulang. Pemasangan gips ini boleh
dilakukan oleh Dokter dan paramedis
yang terlatih.
Kegunaan gips Paris : (7)
1. Immobilisasi pada fraktur.
2. Immobilisasi pada penyakit tulang
dan sendi, misalnya inflamasi tulang
dan sendi.
3. Koreksi kelainan bawaan.

4.
5.

Pencegahan deformitas. Contoh :
“drop wrist” dan “drop foot” serta
rheumatoid arthritis.
Belat atau bidai darurat.

Pencegahan
kontraktur
pada
penyembuhan luka bakar dan luka
jaringan lunak.

Sebelum melakukan pemasangan gips
harus dilakukan 3 hal : (3-6)
1. Ruangan harus bersih dan terang,
sirkulasi udara yang baik, lantai tidak
licin, jauhkan peralatan listrik dan
bau kerja.
2. Peralatan berupa gunting gips, pisau,
gunting dan sebagainya.
3. Staf Tehnik ; mahir untuk
pemasangan gips serta mengetahui
anatomi
permukaan
terutama
tungkai.

Kendala sehari-hari penderita dengan
gips dan penanggulangannya.(3-6)
1. Keselamatan.
 Jangan di injakkan dan pakai
sepatu dengan telapaknya lebih
tebal pada sisi yang sehat,
sehingga gips tersebut tak
menyentuh
lantai
sewaktu
berjalan.
 Lantai tanpa permadani.
 Periksa karet tongkat (crutch).
2. Higenis.
Gips harus kering sepanjang waktu,
Caranya :
 Bungkus dengan plastik sewaktu
mandi, di gantung dengan
memakai tali.
 Waktu defeksi, tungkai yang pakai

gips ditinggikan dengan memakai
kursi kecil.
3. Makan dan minum bagi pasien pada
umumnya dapat mengatasinya.
4. Tidur.

Majalah Kedokteran Andalas Vol.27. No.1. Januari – Juni 2003

3
Majalah Kedokteran Andalas
Vol.27. No.1. Januari – Juni 2003

Jangan lupa ganjal di bawah lutut
5. Mobilisasi.
Di latih memakai “crutches” baik
untuk
naik dan turun tangga.
PEMASANGAN GIPS
Pemasangan gips merupakan hasil
karya seni dari kedua belah tangan dari

Dokter maupun perawat khusus.
Gips yang baik :(3)
1. Terpasang dengan baik, artinya
tak longgar gips tersbut.
2. Tidak mencekik (ketat), jika
ketat dapat timbul ganggauan
pembuluh darah dan syaraf.
3. Permukaan sebelah dalam harus
licin.
4. Ringan.
5. Pembalutan
merata
dengan
lapisan yang sama.
PERLENGKAPAN (3)
 Plaster strips to finish.
 Marking Pencil.
 Knife.
 Scissors.
 Elbow or Knee Rest.

 Plastic sheeting.
 Plastic aprons.
 Plastic-covered pillows.
 Bucket or bowl of water.
 Bowl of water and
washing. patient’s skin.
 Towel.
 Rubbish bag.
 Instruction leaflet.

PERSONIL
Jumlah personil yang dibutuhkan
untuk membantu operator tergantung
pada bagian tubuh yang akan di balut
dengan gips dan ditentukan sebelum
melakukannya. Idealnya adalah seorang
asisten memberikan gips yang sudah di
rendam atau operator dapat merangkap
tugas ini dan seorang asisten lagi untuk
mempertahankan

posisi
yang
dikehendaki.
PENCATATAN (7)
Berupa kartu arsip meliputi :
a. Identitas.
b. Diagnosa, tipe pembalut, anestesia
c. Instruksi.
d. Alat-alat pembentu, misalnya tongkat
kayu (kruk), mitella.
e. Hari kunjungan berikutnya.

cloth

PERAWATAN PASIEN
 Berikan jaminan serta penerangan
secukupnya dan izin dari pasien.
 Tanggalkan cincin serta perhiasan.
 Ciptakan
suasana

senyaman
mungkin.
TEHNIK PEMASANGAN GIPS
Penulis berpendapat penggunaan
bahan yang dibutuhkan, mudah di dapat
serta pengadaan yang kontiniu. Jadi di

Majalah Kedokteran Andalas Vol.27. No.1. Januari – Juni 2003

4
Majalah Kedokteran Andalas
Vol.27. No.1. Januari – Juni 2003

pakai gips biasa (tak tahan terhadap air)
serta kapas gips. Pemakaian stockimethe
pada keadaan sehari-hari susah untuk
menggutingnya
pada
keadaan
pembekalan setelah pemasangan gips.

Karena tak semua sempat mempunyai
plaster cutter.
Tahapan : (3.7)
1.
Pemasangan
kapas
(orthopaedic padding).

2.

3.

minimum pada daerah sebelah
tengah dan bukan daerah ujung.
Membalutnya harus secara sirkulasi
dan spiral. Hindari pemasangan
secara
bolak
balik
karena
menimbulkan gundukan-gundukan
pada sisi sebelah dalam gips.
Prinsipnya “roll on”.

gips

4.

Dengan cara menggosok gips
dengan telapak tangan secara terarut
dalam
keadaan
basah
akan
terciptalah bentuk gips sesuai
dengan anatomi tubuh serta melipat
pada bagian proksimal dan distal.
Jika
perlu
dapat
dilakukan
pemotongan gips sesuai kebutuhan.

5.

Hasil akhir dengan pemasangan
ganjalan bantal sling dan lain-lain.

Pembalut atau gips dicelupkan
seluruhnya kedalam air hangat
(25ºC-350C) dalam keadaan miring
450 untuk membantu mengeluarkan
gelembung-gelembung
udara
(selama 5 detik) kemudian gips
dikeluarkan
dan
memerasnya
dengan tangan secara hati-hati akan
membuat pembalut gips lebih
mantap kadar airnya dan ujung gips
harus terlepas bebas dan diserahkan
pada operator.

Posisi
tungkai
dipertahankan
selama pemasangan gips sampai
gips mengering. Harus diperhatikan
kekencangan membalut secara

Majalah Kedokteran Andalas Vol.27. No.1. Januari – Juni 2003

5
Majalah Kedokteran Andalas
Vol.27. No.1. Januari – Juni 2003

Penyulit yang bisa terjadi berupa : (3.7)
Gangguan sirkulasi dan syaraf
1.
“Pressure/Cast Sore”
2.
Kekakuan sendi.
3.
Reaksi Allergi.

APA
YANG
HARUS
DI
PERHATIKAN
Karena masyarakat kita sulit
untuk memahami penjagaan gips dan
ketidak tahuan manfaat dari gips ini,
maka perlu di beri selain penerangan juga perlu
petunjuk tertulis.

SUBBAGIAN ORTHOPAEDI 7
Harap baca dengan baik
petunjuk di bawah ini.
JANGAN BASAHI, POTONG,
PANASI ATAU MENGAPA-APAKAN
PEMBALUT GIPS INI.
Laporkan secapatnya :
1. Kalau retak, longgar atau tidak
enak di pakainya
2. Kalau ada rasa sakit
3. Kalau ada yang keluar (nanah
dan sebagainya)
4. Kalau jari tangan / kaki menjadi
mati rasa atau sukar digerakkan
5. Kalau jari tangan / kaki
membengkak atau membiru
PENYULIT
Maksud dengan apa yang bisa terjadi
adalah penyulit / komplikasi akibat
pemasangan gips ini. Selalu di waspadai
bahwa pencegahan lebih baik dari pada
timbul penyulit dan dapat di cegah
dengan :
- Tehnik pemasangan gips yang
baik
- Segera kontrol jika timbul
masalah.

Gangguan Sirkulasi Syaraf
Keadaan ini dapat timbul disebabkan
- Pembengkakan jaringan lunak
yang meluas.
- Pemasangan gips yang ketat.
- Balutan yang dilakukan tak
sebanding
dengan
pembengkakan
yang
bakal
timbul.
- Tekanan lokal pada pembuluh
darah atau syaraf yang dekat
dengan permukaan kulit.
Klinis Penekanan
- Arteri : Bagian akral Berubah
warna : putih -- Biru --
Kehitaman.
- Vena : Bagian akral menjadi
merah meluas nyeri dan kadangkadang Bengkak.
- Syaraf : Timbul gangguan
i.
Rasa Baal.
ii.
Gerakan di sertai nyeri.
Tindakan :
- Elevasi - gerakan jari dan
akral panas.
- Split gips (di belah) - Sirkulasi
pembaik.
- Windows (buat jendela) - pada
tekanan lokal dari syaraf.
Compartment Syndrome
Peninggian tekanan intra fascial
merupakan penyulit dari fraktur dan
trauma
jaringan
lunak
akibat
pembedahan. Perlu didiagnosis segera.
Klinis
Peningkatan rasa nyeri.

Majalah Kedokteran Andalas Vol.27. No.1. Januari – Juni 2003

6
Majalah Kedokteran Andalas
Vol.27. No.1. Januari – Juni 2003

-

Nyeri pasif extensi jari.
Parasthesia.
Paralysis.
Denyut nadi makin

Tindakan
Physioterapy dilakukan setelah
bebas dari gips.

melemah.
Tindakan
- Bivalve Gips - Sampai ke kulit
- Angkat extremitas dari gips dan
di periksa.
- Fasciotomy.
Pressure / Cast Sores
Timbul ulcerasi pada kulit yang
tertutup dengan gips.
Penyebabnya :
- Tehnik
balutan
yang
tak
sempurna.
- Tak sempurna balutan (kapas gips)
pada tonjolan tulang.
- Gips terlalu ketat atau longgar.
- Benda asing dalam gips.
Pencegahan :
teknik pemasangan yang sempurna
Tanda-tanda klinis :
rasa terbakar atau nyeri
karena timbul bulae.
rasa panas local.
menyebarkan bau.
bekas warna gips.
demam pada anakanak.
Kekakuan Sendi
Kekakuan sendi tidak hanya
terjadi pada sendi di dalam gips tetapi
juga pada sendi proksimal dan distal dari
gips.
Pencegahan.
Dapat di atasi dengan memakai
“functional brace” pada sendi dalam gips
dan di suruh / intruksi menggerakan sendi
yang berada di luar gips.

Reaksi Alergi
Adakalanya timbul reaksi alergi
dapat disebabkan kapas balutan atau
bahan gips, apakah penderita sensitif
kulitnya.
Tindakan :
Buka gips.
Tukar gips jenis lain
atau reposisi terbuka
dengan fiksasi interna.
MEMBUKA GIPS
Membuka
pembalut
gips
diperlukan ketrampilan serta perhatian
seperti saat pemasangannya.
Alat-alat yang harus tersedia seperti
gunting, gunting gips, tang penekuk serta
pemotong gips listirik jika ada. Sebelum
dilakukan tindakan perlu di beri
penjelasan pada sipenderita terutama pada
anak-anak.
Jangan
menimbulkan
kecemasan serta ketakutannya terutama
dengan bunyi bising dari pemotong gips
listrik.
Tehnik :
1.
Ukuran gunting disesuaikan
dengan ukuran pembalut gips yang
akan di buka.
2.
Buatlah garis pada satu sisi
atau 2 tergantung apa yang akan
dilakukan (Slab), hindari melalui
daerah tonjolan tulang anggota
gerak.
3.
Kapas gips (kaus, stockinette)
harus di gunting pada ujung – ujung
pembalut gips agar supaya gunting
gips ditempatkan di atas kapas gips
(kaus pelapis, stockinette).(3.7)

Majalah Kedokteran Andalas Vol.27. No.1. Januari – Juni 2003

7
Majalah Kedokteran Andalas
Vol.27. No.1. Januari – Juni 2003

kebelakang setiap empat atau enam
guntingan dan kesempatan istirahat
sipenderita. Alat penekuk gips dapat
dipergunakan saat tersebut. Untuk
kelancaran pengguntingan gips atau
di mulai pemotongan gips dari
ujung lain dan pemotongan
seterusnya dan bertemu dengan
yang di lakukan pada awal.(3.7)
Pada mulanya cara pengguntingan gips
ini sulit dan melelahkan sioperator karena
yang dipergunakan gerakan lengan saja.
4.

5.

6.
7.

Mata gunting gips diselipkan
di bawah pembalut gips dan di atas
kapas
gips
(kaus
pelapis,
stockinette), terletak paralel dengan
kulit di pegang dengan mantap
dalam posisi vertikal. mata gunting
di sebelah luar langsung memotong
pada garis yang di buat sebelumnya
dengan posisi paralel dengan
permukaan kulit.(3.7)

Posisi gunting yang baik jika
penderita tak kesakitan, sebab
posisi yang tak benar dapat
menyebabkan lebam dan luka oleh
mata gunting bagian bawah.
Sesudah setiap guntingan,
mata gunting harus diluruskan
kembali sebelum maju.
Kemajuan
pengguntingan
dapat terganggu karena halangan
pembalut gips atau benang-benang,
di anjurkan agar menarik gunting

TIPS dan TRIK :
Siku harus diam dan kekuatan
menggunting harus berasal dari otot bahu
dan dada.
PASCA PEMASANGAN GIPS
Segera setelah bebas dari gips
maka tungkai tersebut dibersihkan dan
dikeringkan, seandainya ada luka-luka
harus di rawat. Lalu di pijat dan di beri
olesan campuran minyak dan spritus (2 :
1) atau nivea dll. Manfaatnya supaya
mengembalikan gizi serta elastisitas kulit
ke
kondisi
yang
normal
pasca
immobilisasi yang lama biasanya terjadi
oedema bagian tubuh yang tergantung.
Hal ini dapat di atasi dengan pemasangan
balutan elastis dan menggerakkan jari-jari
serta sendi pada waktu istirahat. Penderita
harus di beritahu bawa mereka kurang
mampu bergerak sementara tanpa
pembalut gips selama beberapa hari
sampai otot-otot kembali normal.(7)
KEPUSTAKAAN
1.

Bleck, EE; Atlas of Plaster Cast
Techniques; Second Edition; Year
Book Medical Publihers, INC; San
Antonio California, 1974.

Majalah Kedokteran Andalas Vol.27. No.1. Januari – Juni 2003

8
Majalah Kedokteran Andalas
Vol.27. No.1. Januari – Juni 2003

2.
3.
4.

Rockwood, C.A, et al; Fractures
in Adults; Fourth edition; Volume I;
Texas, 1996.
Miles, S et al; A Practical Guide
to Casting; Second Edition; 2000.

5.

Standinger, P et al; A Practical
Guiede to Plaster of Paris Bandages by
Peter Standinger and Prof. DR.. Dr.
Matsen; Plaster Master 2; Nurenberg;
1991.

Standinger, P et al; A Practical
Guide to Plaster of Paris Bandages by
Peter Standinger and Prof. DR.. Dr.
Matsen; Plaster Master; Nurenberg;
1990.

6.

Standinger, P et al; Syntethic
Supportive Bandage; Plaster Master
3;3 rd edition; Nurenberg; 1994.

7.

Soelarto R; Teknik gypsona;
cetakan kedua; Jakarta; 1980.

Majalah Kedokteran Andalas Vol.27. No.1. Januari – Juni 2003