Analisis Pajak Penghasilan Berdasarkan Norma Penghitungan Penghasilan Neto dan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This research is aimed at investigating whether there is a significant difference between the income tax before and after the implementation of government decree number 46 year 2013. The data used are the income tax of Bandung private shop in 2010-2013. The data are analyzed by using Paired Sample T-Test. The results of this research show that there is a significant difference between the income tax before and after the implementation of government decree number 46 year 2013.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pajak penghasilan sebelum dan sesudah diterapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013. Data yang digunakan adalah pajak penghasilan toko pribadi Bandung tahun 2010 sampai 2013. Data dianalisis menggunakan uji dua sampel berkaitan (Paired Sample T-Test). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pajak penghasilan sebelum dan sesudah diterapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 6

2.1 Kajian Pustaka ... 6

2.1.1 Pengertian Pajak ... 6

2.1.2 Tata Cara Pemungutan Pajak ... 9


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.2.2 Asas Pemungutan Pajak ... 10

2.1.2.3 Sistem Pemungutan Pajak ... 11

2.1.3 Jenis Pajak ... 12

2.1.4 Fungsi Pajak ... 14

2.1.5 Tarif Pajak ... 15

2.1.6 Syarat Pemungutan Pajak ... 17

2.2 Pajak Penghasilan ... 19

2.2.1 Dasar Hukum Pajak Penghasilan ... 20

2.2.2 Subjek Pajak Penghasilan ... 21

2.2.3 Pengecualian Subjek Pajak Penghasilan ... 24

2.2.4 Cara Menghitung Pajak ... 25

2.2.4.1 Perhitungan PPh Dengan Dasar Pembukuan ... 25

2.2.4.2 Perhitungan PPh Dengan Dasar Pencatatan ... 26

2.2.5 Objek Pajak Penghasilan ... 28

2.2.5.1 Penghasilan Yang Termasuk Objek Pajak ... 30

2.2.5.2 Pengecualian Objek Pajak Penghasilan ... 32

2.2.6 Biaya-biaya Fiskal Dalam Perhitungan Pajak Penghasilan 35

2.2.7 Penghasilan Tidak Kena Pajak ... 39

2.2.8 Tarif Pajak Penghasilan ... 41

2.2.9 Pengurangan Tarif Pajak ... 41

2.2.10 Penghasilan Kena Pajak ... 42

2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ... 43

2.3.1 Wajib Pajak Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ... 43


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha 2.3.2 Tidak Termasuk Wajib Pajak Menurut Peraturan

Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ... 45

2.3.3 Pengenaan Pajak dan Tarif Pajak Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ... 46

2.4 Kerangka Pemikiran ... 47

2.5 Hipotesis ... 49

BAB III METODE PENELITIAN ... 50

3.1 Objek Penelitian ... 50

3.2 Jenis Penelitian ... 50

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 50

3.4 Metode Analisis Data ... 51

3.4.1 Uji Normalitas Data ... 52

3.4.2 Uji Dua Sampel Berkaitan ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

4.1 Analisis Hasil Penelitian ... 54

4.1.1 Pajak Penghasilan Sebelum Diterapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ... 54

4.1.2 Pajak Penghasilan Sesudah Diterapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ... 61

4.1.3 Hasil Perbandingan Pajak Penghasilan ... 62

4.2 Uji Normalitas Data ... 67


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.3.1 Uji Paired Sample T Test ... 70

4.4 Pembahasan ... 72

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 74

5.1 Simpulan ... 74

5.2 Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 77

LAMPIRAN ... 80


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Tarif Pajak Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri ... 41

Tabel II Penghasilan Neto Berdasarkan Norma Penghitungan ... 55

Tabel III Perhitungan Pajak Penghasilan Menggunakan Norma Tahun 2010 ... 57

Tabel IV Perhitungan Pajak Penghasilan Menggunakan Norma Tahun 2011 ... 58

Tabel V Perhitungan Pajak Penghasilan Menggunakan Norma Tahun 2012 ... 59

Tabel VI Perhitungan Pajak Penghasilan Menggunakan Norma Tahun 2013 ... 60

Tabel VII Peredaran Bruto ... 62

Tabel VIII Perbandingan Pajak Penghasilan Tahun 2010 ... 64

Tabel IX Perbandingan Pajak Penghasilan Tahun 2011 ... 65

Tabel X Perbandingan Pajak Penghasilan Tahun 2012 ... 66

Tabel XI Perbandingan Pajak Penghasilan Tahun 2013 ... 67

Tabel XII Uji Normalitas ... 69

Tabel XIII Uji Paired Samples Statistics ... 70


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ... 80

Lampiran B Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : Se-42/PJ/2013 ... 92

Lampiran C Peraturan Menteri Keuangan Nomor 107/PMK.011/2013 ... 106

Lampiran D Uji Normalitas ... 117

Lampiran E Uji Paired Samples T Test ... 118


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Di Indonesia, UKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Jumlah UKM hingga 2011 mencapai sekitar 52.000.000. UKM di Indonesia sangat penting bagi ekonomi karena menyumbang 60% dari PDB (Produk Domestik Bruto) dan menampung 97% tenaga kerja. Menteri Koperasi dan UKM, Syarifuddin Hasan mengatakan bahwa Pemerintah akan menarik pajak bagi sektor UKM beromzet Rp 300 juta hingga Rp 4 miliar per tahun. Hal tersebut dilaksanakan karena pemerintah mengakui membutuhkan uang untuk proyek infrastruktur (Eunike Jacklyn Susilo dan Betri Sirajuddin, 2013 :2).

Aturan PPh bagi wajib pajak dengan omzet tertentu sudah diberlakukan. Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap wajib pajak Orang Pribadi yang melakukan usaha dan Wajib Pajak Badan dengan omzet tidak melebihi Rp 4.8 miliar dikenakan PPh final dengan tarif 1% dari penjualannya. Keputusan ini 114 tertuang dalam PP 46 yang dikeluarkan media tahun 2013 ini. Meski banyak pro dan kontra yang menyertai keluarnya aturan ini, tetapi genderang perang sudah ditabuh (I Putu Gede Diatmika, 2013 : 113-114).

Target penerimaan pajak yang terus meningkat menuntut Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengoptimalisasikan penerimaan pajak yang dipatok di atas seribu triliun atau mencapai Rp 1.110,2 triliun pada APBN 2014. Angka ini naik sebesar Rp 115 triliun atau tumbuh sekitar 11,6% dibandingkan dengan target pajak dalam


(10)

Bab 1. Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha APBN-P 2013 sebesar Rp 995,2 triliun. Melalui media briefing Strategi Pajak 2014 yang diterbitkan melalui website resmi DJP, salah satu bentuk program kerja strategisnya adalah memperluas basis pajak, termasuk kepada sektor-sektor yang selama ini tidak terlalu banyak digali potensinya. Menurut DJP, sektor-sektor yang akan digali potensinya karena belum tersentuh secara maksimal diantaranya sektor perdagangan (Usaha Kecil dan Menengah) yang memiliki tempat usaha di pusat-pusat perbelanjaan dan sektor properti (Anisa Nurpratiwi, Muhammad Saifi, dan Otto Budihardjo , 2014:1).

Data Kementrian Koperasi dan UKM sampai tahun 2013 ada sekitar lebih dari 55 juta entitas UMKM (Admin: www.depkop.go.id). Jika dibandingkan jumlah wajib pajak orang pribadi dan badan sektor UMKM sekitar 8 juta wajib pajak, diperkirakan sekitar 4,7 juta tambahan wajib pajak berasal dari sektor ini. Tingkat kepatuhan wajib pajak UMKM, terutama sektor mikro dan kecil masih dinilai rendah. Kepatuhan ini sangat dipengaruhi besarnya biaya memenuhi kewajiban perpajakan. Besar kecilnya biaya dipengaruhi pajak yang harus dibayar dan biaya administrasi (Anisa Nurpratiwi, Muhammad Saifi, dan Otto Budihardjo , 2014 : 1).

Pengesahan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentunya akan menimbulkan reaksi yang beragam dari masyarakat, terutama yang terdaftar sebagai Wajib Pajak, baik Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) maupun Wajib Pajak Badan (WP Badan). Lebih lanjut, salah satu kebijakan pemerintah yang menjadi pro dan kontra saat ini adalah kebijakan pajak bagi UKM sebesar 1 % dari omzet. Salah satu bentuk reaksi masyarakat dapat dilihat dari perilaku kepatuhan pajak. Perilaku kepatuhan pajak menjadi sesuatu yang sangat penting karena pada saat yang bersamaan akan timbul upaya penghindaran pajak (tax evasion) yang berdampak


(11)

Bab 1. Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha pada besarnya penerimaan negara dari pajak (Saifhul Anuar Syahdan dan Asfida Parama Rani, 2014 : 2).

Tujuan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 dikeluarkan adalah untuk memberikan kemudahan kepada Wajib Pajak orang pribadi dan badan yang memiliki peredaran bruto tertentu, perlu memberikan perlakuan tersendiri ketentuan mengenai perhitungan, penyetoran, dan pelaporan Pajak penghasilan yang terutang (www.hukumonline.com).

Perbedaan dari skripsi milik Andre Anggawijaya dengan skripsi yang sedang saya teliti ini adalah dimana saya melakukan penelitian toko milik orang pribadi Wajib Pajak di bidang retail dan memiliki omzet yang lebih kecil dibandingkan dengan penelitian sebelumnya.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan membahasnya dalam skripsi dengan judul : “Analisis Pajak Penghasilan Berdasarkan Norma Penghitungan Penghasilan Neto Dan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan dengan latar belakang penelitian di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah-masalah yang menarik untuk diteliti dan dianalisis sebagai berikut:

1. Seberapa besar pajak penghasilan sebelum diterapkannya PP Nomor 46 Tahun 2013?

2. Seberapa besar pajak penghasilan sesudah diterapkannya PP Nomor 46 Tahun 2013?


(12)

Bab 1. Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pajak penghasilan sebelum dan

sesudah diterapkannya PP Nomor 46 Tahun 2013?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pajak penghasilan sebelum diterapkannya PP Nomor 46 Tahun 2013.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pajak penghasilan sesudah diterapkannya PP Nomor 46 Tahun 2013.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pajak penghasilan sebelum dan sesudah diterapkannya PP Nomor 46 Tahun 2013.

1.4Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1. Bagi Penulis

a. Agar bisa meningkatkan pemahaman tentang masalah perpajakan khususnya mengenai dampak dari adanya PP No. 46 tahun 2013 terhadap PPh Terutang. b. Agar melengkapi salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menempuh

siding sarjana pada Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.

2. Bagi Wajib Pajak

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dalam pertimbangan bagi Wajib Pajak untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi, serta dapat memberikan beberapa informasi tambahan yang mungkin dapat membantu Wajib Pajak yang


(13)

Bab 1. Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha mempunyai rata-rata peredaran bruto tertentu dalam menerapkan perhitungan Pajak Penghasilan terutang yang akan dikenai tarif Pajak Penghasilan yang bersifat final yaitu sebesar 1% (satu persen).

3. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat menjadi sebuah informasi dan tambahan pengetahuan di bidang perpajakan, terutama bagi semua pihak-pihak yang berkepentingan seperti khususnya bagi Wajib Pajak yang mempunyai pendapatan dari usaha yang memiliki peredaran bruto tidak lebih dari Rp 4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah) dalam suatu Tahun Pajak.

4. Bagi Direktorat Jenderal Pajak

Hasil penelitian ini dapat menjadi patokan sebagai alat ukur terhadap PP Nomor 46 tahun 2013, sudah berjalan dengan baik atau belum dan bahan evaluasi di masa yang akan datang.


(14)

74 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pajak penghasilan sebelum dan sesudah diterapkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pajak penghasilan sebelum diterapkannya peraturan pemerintah Nomor 46 tahun 2013 wajib pajak harus membayar pajak penghasilannya pada tahun 2010 sebesar Rp 4.844.750,00, pada tahun 2011 sebesar Rp 5.172.650,00, pada tahun 2012 sebesar Rp 6.060.275,00, dan pada tahun 2013 sebesar Rp 5.311.587,50. Pajak penghasilan yang harus dibayar oleh wajib pajak orang pribadi cukup besar sebelum diterapkanya peraturan pemerintah yang baru tersebut.

2. Pajak penghasilan sesudah diterapkannya peraturan pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 wajib pajak hanya membayar pajak penghasilannya pada tahun 2010 sebesar Rp 2.715.737,50, pada tahun 2011 sebesar Rp 2.788.597,50, pada tahun 2012 sebesar Rp 2.985.855,00, dan pada tahun 2013 sebesar Rp 3.101.485,00. Pajak penghasilan yang harus dibayarkan wajib pajak orang pribadi jauh lebih kecil sesudah diterapkannya peraturan pemerintah yang berlaku pada 1 Juli 2013.

3. Perbedaan yang terjadi juga terbukti sebelum dan sesudah diterapkannya peraturan pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 menurut perhitungan terdapat


(15)

BAB V. Simpulan dan Saran 75

Universitas Kristen Maranatha perbedaan yang cukup besar pada tahun 2010 sebesar 43,94%, pada tahun 2011 sebesar 46,09%, pada tahun 2012 sebesar 50,73%, dan pada tahun 2013 sebesar 41,61%. Hal tersebut juga sama berdasarkan uji dua sampel berkaitan (Paired Sample T Test) dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013,terdapat perbedaan yang signifikan pajak penghasilan sebelum dan sesudah diterapkannya peraturan pemerintah Nomor 46 Tahun 2013.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan tersebut penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Sebaiknya para usaha kecil dan menengah yang belum membayarkan

kewajiban pajaknya mau menyadarkan dirinya untuk membayar pajak dengan benar karena dengan adanya peraturan pemerintah yang sudah berlaku sejak 1 Juli 2013 tersebut pemerintah bermaksud untuk meringankan beban pajak dari para pelaku usaha kecil dan menengah karena pajak penghasilan yang harus dibayar lebih kecil dan meringankan beban bagi pelaku usaha kecil dan menengah yang memang diwajibkan membayar pajak setiap tahunnya.

2. Wajib pajak harus tetap patuh dan mau mengikuti peraturan perpajakan yang ada dengan membayar pajak penghasilan sesuai dengan peraturan pemerintah Nomor 46 Tahun 2013, selain itu juga wajib pajak harus selalu memperbaharui pengetahuannya mengenai peraturan perpajakan yang baru sehingga wajib pajak tidak akan merugikan penerimaan pajak negara Indonesia.

3. Peneliti selanjutnya diharapkan bisa melakukan penelitian yang sama dengan meneliti beberapa usaha kecil dan menengah yang ada dengan bidang usaha


(16)

BAB V. Simpulan dan Saran 76

Universitas Kristen Maranatha yang berbeda dan diharapkan dapat mencoba melakukan penelitian ini dengan meneliti wajib pajak badan seperti CV dan PT.


(17)

77 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno., dan Estralita Trisnawati. 2013. Akuntansi Perpajakan (edisi 3), Jakarta : Salemba Empat.

Anisa Nurpratiwi, Muhammad Saifi, dan Otto Budihardjo. 2013. Analisis Persepsi Wajib Pajak Pemilik UMKM Terhadap Penetapan Kebijakan Pajak Penghasilan Final Sesuai Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 (Studi Pada KPP Pratama Malang Utara)., hal : 1.

Agoes, Sukrisno., dan Estralita Trisnawati. 2013. Akuntansi Perpajakan (edisi 3), Jakarta : Salemba Empat.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Publik Praktik, Jakarta : Rineka Cipta.

Eunike Jacklyn Susilo dan Betri Sirajuddin, S.E., M.Si., Ak., CA. 2013. Pemahaman Wajib Pajak Terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Usaha Kecil Menengah (Studi Kasus Pada Wajib Pajak yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat), hal : 2.

Ghozali, Imam. (2008). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hartono, Jogiyanto. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE.

HukumOnline.Com, diakses dari

http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt51cbf460dc372/nprt/lt50f928a a7a764/pp-no-46-tahun-2013-pajak-penghasilan-atas-penghasilan-dari- usaha-yang-diterima-atau-diperoleh-wajib-pajak-yang-memiliki-peredaran-bruto-tertentu, pada tanggal 20 September 2014.

I Putu Gede Diatmika (2013) Penerapan Akuntansi Pajak Atas PP No. 46 Tahun 2013 Tentang PPh Atas Penghasilan Dari Usaha Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu. Jurnal Akuntansi Profesi, 3 (2), hal: 113-114, Universitas Pendidikan Ganesha.

Jendela Ilmu Sebi, diakses dari,

http://jendelailmusebi.blogspot.com/2013/06/pengertian-pajak-penghasilan-pph.html, pada 14 Oktober 2014.

Meliala, T.S. Fransisca, Widianti Oetomo. 2010. Perpajakan dan Akuntansi Pajak, (edisi 7), Jakarta : Semesta Media.


(18)

78

Universitas Kristen Maranatha Muyassaroh, Etty. 2013. Panduan Menghitung dan Melaporkan Pajak Pribadi bagi

Pemilik NPWP, Jakarta : Pustaka Yustistia.

Nugroho, B.A. (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan

SPSS, Yogyakarta: Andi.

Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tanggal 12 Juni 2013 tentang Pajak

Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.

Peraturan Menteri Keuangan No. 107/ PMK.011/2013 Tanggal 30 Juli 2013 tentang

Tata Cara Perhitungan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Usaha Yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.

Pudyatmoko, Y.S. 2002. Pengantar Hukum Pajak, Yogyakarta : ANDI.

Resmi, Siti. 2011.Edisi 4. Perpajakan Teori dan Kasus, Jakarta : Salemba Empat. Resmi, Siti. 2013. Edisi 6. Perpajakan Teori dan Kasus, Jakarta : Salemba Empat. Saiful Anuar Syah dan Asfida Parama Rani. 2014. Dimensi Keadilan Atas

Pemberlakuan PP No. 46 Tahun 2013 Dan Peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak. Hal : 2.

Soemitro, H.R. 1988. Pengantar Singkat Hukum Pajak, Bandung : Eresco. Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis, Yogyakarta: Andi.

Sunjoyo., Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. (2013).

Aplikasi SPSS untuk SMART Riset, Alfabeta, Bandung.

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-42/PJ/2013 Tanggal 2 September 2013 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013

Tentang Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima Atau Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.

Tax, diakses dari

http://thepowerofkitty-tax.blogspot.com/2013/01/dasar-hukum-uu-nomor-36-tahun-2008.html, pada tanggal 22 Oktober 2014.

Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan.

Undang – Undang Pajak Lengkap Tahun 2011. (2011). Jakarta : Mitra Wacana Media.


(19)

79

Universitas Kristen Maranatha Wahono, Sugeng. 2012. Teori dan Aplikasi Mengurus Pajak Itu Mudah, Jakarta : PT

Elex Media Komputindo.

Waluyo. 2010. Perpajakan Indonesia (edisi 10), Buku 1, Jakarta : Salemba Empat. Waluyo. 2013. Perpajakan Indonesia (edisi 11), Buku 1, Jakarta : Salemba Empat. Wikipedia, diakses dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Pajak_penghasilan,pada 14 Oktober 2014.


(1)

74 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pajak penghasilan

sebelum dan sesudah diterapkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pajak penghasilan sebelum diterapkannya peraturan pemerintah Nomor 46 tahun 2013 wajib pajak harus membayar pajak penghasilannya pada tahun 2010 sebesar Rp 4.844.750,00, pada tahun 2011 sebesar Rp 5.172.650,00, pada tahun 2012 sebesar Rp 6.060.275,00, dan pada tahun 2013 sebesar Rp 5.311.587,50. Pajak penghasilan yang harus dibayar oleh wajib pajak orang pribadi cukup besar sebelum diterapkanya peraturan pemerintah yang baru tersebut.

2. Pajak penghasilan sesudah diterapkannya peraturan pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 wajib pajak hanya membayar pajak penghasilannya pada tahun 2010 sebesar Rp 2.715.737,50, pada tahun 2011 sebesar Rp 2.788.597,50, pada tahun 2012 sebesar Rp 2.985.855,00, dan pada tahun 2013 sebesar Rp 3.101.485,00. Pajak penghasilan yang harus dibayarkan wajib pajak orang pribadi jauh lebih kecil sesudah diterapkannya peraturan pemerintah yang berlaku pada 1 Juli 2013.

3. Perbedaan yang terjadi juga terbukti sebelum dan sesudah diterapkannya peraturan pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 menurut perhitungan terdapat


(2)

BAB V. Simpulan dan Saran 75

Universitas Kristen Maranatha

perbedaan yang cukup besar pada tahun 2010 sebesar 43,94%, pada tahun 2011 sebesar 46,09%, pada tahun 2012 sebesar 50,73%, dan pada tahun 2013 sebesar 41,61%. Hal tersebut juga sama berdasarkan uji dua sampel berkaitan (Paired Sample T Test) dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013,terdapat perbedaan yang signifikan pajak penghasilan sebelum dan sesudah diterapkannya peraturan pemerintah Nomor 46 Tahun 2013.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan tersebut penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Sebaiknya para usaha kecil dan menengah yang belum membayarkan

kewajiban pajaknya mau menyadarkan dirinya untuk membayar pajak dengan benar karena dengan adanya peraturan pemerintah yang sudah berlaku sejak 1 Juli 2013 tersebut pemerintah bermaksud untuk meringankan beban pajak dari para pelaku usaha kecil dan menengah karena pajak penghasilan yang harus dibayar lebih kecil dan meringankan beban bagi pelaku usaha kecil dan menengah yang memang diwajibkan membayar pajak setiap tahunnya.

2. Wajib pajak harus tetap patuh dan mau mengikuti peraturan perpajakan yang ada dengan membayar pajak penghasilan sesuai dengan peraturan pemerintah Nomor 46 Tahun 2013, selain itu juga wajib pajak harus selalu memperbaharui pengetahuannya mengenai peraturan perpajakan yang baru sehingga wajib pajak tidak akan merugikan penerimaan pajak negara Indonesia.

3. Peneliti selanjutnya diharapkan bisa melakukan penelitian yang sama dengan meneliti beberapa usaha kecil dan menengah yang ada dengan bidang usaha


(3)

BAB V. Simpulan dan Saran 76

Universitas Kristen Maranatha

yang berbeda dan diharapkan dapat mencoba melakukan penelitian ini dengan meneliti wajib pajak badan seperti CV dan PT.


(4)

77 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno., dan Estralita Trisnawati. 2013. Akuntansi Perpajakan (edisi 3), Jakarta : Salemba Empat.

Anisa Nurpratiwi, Muhammad Saifi, dan Otto Budihardjo. 2013. Analisis Persepsi Wajib Pajak Pemilik UMKM Terhadap Penetapan Kebijakan Pajak Penghasilan Final Sesuai Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 (Studi Pada KPP Pratama Malang Utara)., hal : 1.

Agoes, Sukrisno., dan Estralita Trisnawati. 2013. Akuntansi Perpajakan (edisi 3), Jakarta : Salemba Empat.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Publik Praktik, Jakarta : Rineka Cipta.

Eunike Jacklyn Susilo dan Betri Sirajuddin, S.E., M.Si., Ak., CA. 2013. Pemahaman Wajib Pajak Terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Usaha Kecil Menengah (Studi Kasus Pada Wajib Pajak yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat), hal : 2.

Ghozali, Imam. (2008). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hartono, Jogiyanto. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE.

HukumOnline.Com, diakses dari

http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt51cbf460dc372/nprt/lt50f928a a7a764/pp-no-46-tahun-2013-pajak-penghasilan-atas-penghasilan-dari- usaha-yang-diterima-atau-diperoleh-wajib-pajak-yang-memiliki-peredaran-bruto-tertentu, pada tanggal 20 September 2014.

I Putu Gede Diatmika (2013) Penerapan Akuntansi Pajak Atas PP No. 46 Tahun 2013 Tentang PPh Atas Penghasilan Dari Usaha Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu. Jurnal Akuntansi Profesi, 3 (2), hal: 113-114, Universitas Pendidikan Ganesha.

Jendela Ilmu Sebi, diakses dari,

http://jendelailmusebi.blogspot.com/2013/06/pengertian-pajak-penghasilan-pph.html, pada 14 Oktober 2014.

Meliala, T.S. Fransisca, Widianti Oetomo. 2010. Perpajakan dan Akuntansi Pajak, (edisi 7), Jakarta : Semesta Media.


(5)

78

Universitas Kristen Maranatha

Muyassaroh, Etty. 2013. Panduan Menghitung dan Melaporkan Pajak Pribadi bagi Pemilik NPWP, Jakarta : Pustaka Yustistia.

Nugroho, B.A. (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS, Yogyakarta: Andi.

Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tanggal 12 Juni 2013 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.

Peraturan Menteri Keuangan No. 107/ PMK.011/2013 Tanggal 30 Juli 2013 tentang Tata Cara Perhitungan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Usaha Yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.

Pudyatmoko, Y.S. 2002. Pengantar Hukum Pajak, Yogyakarta : ANDI.

Resmi, Siti. 2011.Edisi 4. Perpajakan Teori dan Kasus, Jakarta : Salemba Empat. Resmi, Siti. 2013. Edisi 6. Perpajakan Teori dan Kasus, Jakarta : Salemba Empat. Saiful Anuar Syah dan Asfida Parama Rani. 2014. Dimensi Keadilan Atas

Pemberlakuan PP No. 46 Tahun 2013 Dan Peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak. Hal : 2.

Soemitro, H.R. 1988. Pengantar Singkat Hukum Pajak, Bandung : Eresco. Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis, Yogyakarta: Andi.

Sunjoyo., Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset, Alfabeta, Bandung.

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-42/PJ/2013 Tanggal 2 September 2013 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima Atau Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.

Tax, diakses dari http://thepowerofkitty-tax.blogspot.com/2013/01/dasar-hukum-uu-nomor-36-tahun-2008.html, pada tanggal 22 Oktober 2014.

Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan.

Undang – Undang Pajak Lengkap Tahun 2011. (2011). Jakarta : Mitra Wacana Media.


(6)

79

Universitas Kristen Maranatha

Wahono, Sugeng. 2012. Teori dan Aplikasi Mengurus Pajak Itu Mudah, Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Waluyo. 2010. Perpajakan Indonesia (edisi 10), Buku 1, Jakarta : Salemba Empat. Waluyo. 2013. Perpajakan Indonesia (edisi 11), Buku 1, Jakarta : Salemba Empat. Wikipedia, diakses dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Pajak_penghasilan,pada 14 Oktober 2014.