JURNAL PUBLIKASI Peningkatan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Lempar Tangkap Bola Kelompok B TK ABA Pandes 1 Wedi Klaten Tahun 2012/2013.

JURNAL PUBLIKASI
PENINGKATAN MOTORIK KASAR ANAK
MELALUI PERMAINAN LEMPAR TANGKAP BOLA
KELOMPOK B TK ABA PANDES I WEDI KLATEN

Disusun Oleh :
NAMA
NIM

: SRI WINARSIH
: A53B090033

2012

2

3

PENINGKATAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI
PERMAINAN LEMPAR TANGKAP BOLA KELOMPOK B
TK ABA PANDES I WEDI

Oleh :
SRI WINARSIH
A53B090033
ABSTRAK

Tujuan Umum Penelitian ini adalah untuk meningkatkan
fisik motorik kasar anak melalui permainan, sedangkan tujuan
khusus penelitian untuk mengetahui peningkatan fisik motorik
anak melalui permainan lempar tangkap bola.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode PTK.
S u b ye k p e n e l i t i a n i n i a d a l a h a n a k d i d i k d a n g u r u k e l o m p o k B T K
ABA Pandes I Wedi Klaten tahun ajaran 2012/2013 yang
berjumlah 22 anak, laki-laki berjumlah 12 anak sedangkan
perempuan berjumlah 10 anak.
M e t o d e P e n g u m p u l a n d a t a ya n g d i g u n a k a n a d a l a h o b s e r v a s i
dan dokumentasi. Data diperoleh melalui observasi indicator
kemampuan motorik kasar. Teknik analisis data yang digunakan
adalah persentase keberhasilan.
Hasil Penelitian yang menyimpulkan kemampuan motorik kasar
anak melalui permainan lempar tangkap bola meningkat dengan

baik, prasiklus 7 anak (31%), siklus I 11 anak (50%), Siklus II 19
anak (86%).
Kata Kunci : Permainan
Motorik Kasar.

Lempar

4

Tangkap

Bola,

Kemampuan

Pendahuluan.
Pembelajaran di TK meliputi beberapa bidang pengembangan
yaitu nilai-nilai agama, moral, bahasa, fisik motorik, kognitif dan
sosial. Adapun bidang pengembangan bidang motorik didalamnya
adalah motorik kasar anak, peneliti melakukan permainan lempar

tangkap bola. Peneliti mengajak anak-anak untuk melempar dan
menagkap bola dengan bimbingan bagaimana cara menagkap dan
melempar bola dengan benar. Namun anak-anak belum menyukai
permainan lempar tangkap bola.
Didalam

pengembangan

motorik

kasar

dapat

terlaksana

dengan baik maka anak didik dituntut memiliki perhatian dan
d a ya

tangkap


ya n g

baik

pula

seperti

kecepatan

bereaksi,

kesanggupan kerja sama, disiplin dan jujur sesuai kemampuan
anak didik.
Namun demikian, kemampuan anak-anak masih rendah dalam
mengembangkan

kemampuan


gerak

atau

fisik

motorik

kasar

terutama dala bermain lempar tangkap bola seperti yang terjadi di
TK ABA Pandes I Kelompok B. Sebagian besar anak-anak tidak
menyukai permainan lempar tagkap bola, mereka lebih tertarik
pada permainan yang lain misal: petak umpet, bermain kucing dan
tikus, menjala ikan, terlihat dalam kegiatan diluar kelas anak
kurang berminat dalam bermain lempar tangkap bola. Mungkin
disebabkan karena guru dalam menjelaskan permainan,memilih
m e t o d e k u r a n g t e p a t d a n j u g a a l a t p e r a g a ya n g d i g u n a k a n t i d a k
menarik minat anak karena sudah terbiasa dilihat.
Untuk meningkatkan kemampuan fisik motorik kasar anak

bias dilakukan dengan bermain. Dengan bermain anak mempunyai
kesempatan

untuk

berkreasi,bersosialisasi,mengembangkan

i d e , d a p a t m e l a t i h p e r k e m b a n g a n m o r a l , e t i k a s e r t a p e r c a ya d i r i
d a n b e l a j a r s e c a r a m e n ye n a n g k a n .

5

Selain itu,bermain juga membantu anak mengenal dirinya
sendiri,orang lain dan lingkungannya. Bahkan bermain bagi anak
bukan hanya menjadi kesenangan,tetapi juga suatu kebutuhan
yang harus dipenuhi.Maka motorik kasar anak bias ditingkatkan
s a l a h s a t u n ya d e n g a n p e r m a i n a n l e m p a r t a n g k a p b o l a . A n a k b i s a
menenal cara – cara menangkap,melempar dengan benar. Setelah
itu anak anak diberi kesempatan untuk berkreasi agar dapat
menangkap dan melempar dengan baik dan anak merasa senang

dan bangga karena dapat melaksanakan kegiatan dengan baik.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka penulis merasa
perlu

melakukan

MOTORIK

penelitiandengan

KASAR ANAK

judul

MELALUI

PENINGKATAN

PERMAINAN


LEMPAR

TANGKAP BOLA.

Metode Penelitian.
Dalam kegiatan PTK ini adalah dengan melakukan pengamatan
(observasi) pada pelaksanaan tindakan. Peneliti melihat apakah
pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Pada saat mengobservasi peneliti melakukan pencatatan mengenai
data-data

yang

dibutuhkan

seperti

lembar

pengamatan


dan

melakukan pencatatan dengan pedoman observasi.
Lembar observasi penerapan permainan lempar tangkap bola
berisi tentang : Catatan pelaksanaan permainan lempar tangkap
bola antara lain :
Pendahuuan, inti, penggunaan alat, Penutup. Penilaian dalam
kegiatan permaianan lempar tangkap bola.
Prosedur Penyusunan dan Pengisian lembar observasi ini sebagai
berikut

1)

Menentukan

komponen

kegiatan


pembelajaran

:

pendahuluan, inti, dan penutup. 2) Menjabaran setiap komponen
ke

dalam

aspek-aspek

kegiatan

yang

dilakukan

pembelajaran. 3) Melakukan pencatatan hasil observasi.
6


dalam

Subyek Penelitian
S u b ye k d a l a m p e n e l i t i a n i n i a d a l a h a n a k k e l o m p o k B T K
ABA PANDES I WEDI KLATEN dengan jumlah 22 anak terdiri
dari

12

anak

kelompok

B

laki-laki
berjumlah

dan
2

10

anak

orang

perempuan.

terdiri

dari

:

Dan

guru

Peneliti

dan

kolaborator.

Sarana dan Prasarana
TK ABA PANDES I WEDI terdiri dari 2 kelas (A, B) dan
ada ruang kantor, dapur, kamar mandi dan WC, juga tersedia alatalat permainan didalam dan diluar kelas
Adapun Pedoman observasi Proses Penerapan Permainan
lempar tangkap bola untuk guru dan untuk anak sebagai berikut :
1 ) Y a n g u n t u k g u r u ya n g m e n g o b s e r v a s i a d a l a h k o l a b o r a t o r a t a u
guru kelas (teman sejawat) dan anak yang mengobservasi adalah
peneliti.

2)

Lembar

catatan

lapangan

yang

digunakan

untuk

mencatat semua kejadian yang terjadi diluar perencanaan atau
pencatatan permasalahan – permasalahan yang muncul ada waktu
dilaksanakan kegiatan.

Prosedur Penelitian
Prosedur atau langkah-langkah penelitian tindakan kelas
(PTK)

ya n g

akan

dilaksanakan

penulis

secara

rinci

sebagai

berikut : 1) Permasalahan – Perencanaan tindakan I, 2) Pelaksaan
Tindakan, 3) Pengamatan / Pengumpulan Data, 4) Refleksi – baru
hasil refleksi dilanjutkan Perencanaan tindakan II – Pelaksanaan


Pengamatan

permasalahan

Pengumpulan
belum

Data

terselesaikan

II



Refleksi

dilanjutkan



apabila

ke

siklus

berikutnya.
Langkah Persiapan pada tahap perencanaan untuk pembelajaran
kemampuan-kemampuan motorik kasar melalui permainan lempar
7

tangkap bola adalah :a) Mempersiapkan alat peraga dan media
yang digunakan.Peneliti memilih dan menyiapkan alat peraga
yaitu bola dan peluit, b) Mempersiapkan waktu untuk pelaksanaan
kegiatan.Waktu

ya n g

motorik

melalui

kasar

dibutuhkan

untuk

permainan

pelaksanaan

lempar

tangkap

kegiatan
bola

ini

direncanakan selama + 30 menit dengan rincian kegiatan sebagai
b e r i k u t : 1 ) 5 m e n i t u n t u k p e r s i a p a n a l a t p e r a g a ya n g d i p e r l u k a n
bola dan peluit.Guru mengajak anak keluar kelas
berkelompok

dibariskan

bersaf,

setiap

kelompok

setiap anak
mempunyai

kepala regu. Satu kelompok enam atau lima anak, dan guru
menjelaskan cara menangkap dan melempar bola, 2) 20 menit
waktu untuk
menit

mlaksanakan permaianan lempar tangkap bola. 3) 5

digunakan

untuk

penenangan,

c)

Membuat

rencana

pembelajaran dan menyiapkan instrumen
R e n c a n a p e m b e l a j a r a n ya n g d i g u n a k a n d a l a m p e n e l i t i a n i n i
berupa Rencana Bidang Pengembangan (RBP). Didalam RBP ini
juga

dilampirkan

skenario

pembelajaran.

Sedang

instrument

m e r u p a k a n a l a t ya n g d i g u n a k a n u n t u k m e n c a t a t d a m m e n d a p a t k a n
data yang diperlukan.

Jenis Data
Jenis data yang digunaka dan diambil dalam penelitian ini
adalah

tentang

peningkatan

kemampuan

motorik

kasar

anak

dengan diterapkan permainan lempar tangkap bola sebagai berikut
:

a)

Kemampuan

motorik

kasar

anak

untuk

mengetahui

kemampuan motorik kasar anak digunakan teknik observasi yaitu
melakukan pengamatan secara lansung dengan teliti terhadap
f e n o m e n a ya n g s e s u n g g u h n ya . O b s e r v a s i m e l i p u t i k r e a t i v i t a s a n a k
yang

dapat

dilihat

dari

pencapaian

indikator

yang

telah

ditetapkan melalui kegiatan permainan lempar tangkap bola. b)
Pelaksanaan Permainan lempar tangkap bola Untuk mengetahui
8

pelaksanaan permainan lempar tangkap bola agar sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan dalam penelitian guru sebagai
pelaksana

pembelajaran.

Adapun

komponen

yang

diobservasi

antara lain : Pembukaan, Pelaksanaan inti, kegiatan maupun
pemberian kesimpulan.

Metode Pengumpulan Data
Metode

pengumpulan

memperoleh data

data

adalah

suatu

kegiatan

untuk

ya n g d i b u t u h k a n d a n d a p a t d i o l a h m e n j a d i

suatu data yang dapat disajikan sesuai dengan masalah yang
d i h a d a p i d a l a m p e n e l i t i a n i n i . D a t a ya n g a k a n d i a m b i l d a l a m
penelitian
kasar

ini adalah tentang peningkatan kemampuan motorik

anak melalui permainan lempar tangkap bola.

pengumpulan data pada penelitian ini sebagai
1. O b s e r v a s i .

Observasi

adalah

suatu

Metode

berikut :

teknik

yang

dilakukan

dengan mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan
secara sistimatis. Observasi memungkinkan seorang peneliti
melihat dan mengamati sendiri kemudian mencatat perilaku
kejadian

sebagaimana

yang

terjadi

pada

keadaan

ya n g

s e b e n a r n ya .
Observasi digunakan untuk mengumpulkan data peningkatan motorik kasar anak.
2. D o k u m e n t a s i . D o k u m e n t a s i a d a l a h s e k u m p u l a n c a t a t a n - c a t a t a n

tentang peristiwa yang terjadi di masa lampau/baru terjadi.
Dokumentasi ini bisa berupa buku pribadi, buku latihan dan
d o k u m e n l a i n n ya y a n g b e r h u b u n g a n d e n g a n p e n e l i t i a n .
Dokumen ini untuk memperoleh data sekolah dan identitas
anak.
3. T e k n i k v a l i d i t a s D a t a . D a t a ya n g t e l a h b e r h a s i l d i p e r o l e h ,

harus dilakukan kemantapan dan

k e b e n a r a n n ya . U n t u k

m e n j a m i n p e m a n t a p a n d a n k e b e n a r a n d a t a ya n g d i k u m p u l k a n
dan dicatat dalam penelitian, maka dipilih dan ditentukan cara9

c a r a ya n g t e p a t u n t u k m e n g e m b a n g k a n k e a b s a h a n d a t a y a n g
diperolehnya.
triangulasi.

Dalam penelitian
Teknik

ini akan digunakan teknik

triangulasi

adalah

teknik

pemeriksaan

k e a b s a h a n d a t a ya n g m e m a n f a a t k a n s e s u a t u ya n g l a i n d a l a m
membandingkan

hasil

wawancara

terhadap

o b ye k

lain

(Moloeng dalam http://sepriblog.blogspot.com).
Penelitian
pandang

ini

memanfaatkan

siswa,

serta

sudut

sudut

pandang

pandang

peneliti.

guru,sudut
Guru

dapat

menjelaskan tentang maksud dan tujuan pembelajaran, siswa
menjelaskan tentang tindakan dan respon mereka terhadap
guru. Dengan membandingkan hasil pengamatan dari peneliti,
g u r u m a u p u n a n a k , p e n e l i t i d a p a t m e n g a n a l i s i s h a s i l d a t a ya n g
diperoleh. Dari hasil perbandingan tersebut peneliti dapat
m e n g u j i k e b e n a r a n d a r i d a t a ya n g d i p e r o l e h s e r t a k e m u n g k i n a n
m e n g u b a h n ya

berdasarkan

data

lain

ya n g

baru

dan

lebih

lengkap.
4. T e k n i k A n a l i s i s D a t a . A n a l i s i s d a t a m e r u p a k a n t e k n i k ya n g

digunakan

untuk

membuktikan

menganalisis

hipotesis

penelitian tindakan

data

ya n g

kelas

hasil

penelitian

untuk

di

rumuskan.

Pada

telah

ini digunakan analisis berdasarkan

hasil observasi kegiatan pembelajaran
tindakan

yang

observasi

telah

dilakukan.

terhadap

guru

Analisis

sebagai

dari

hasil

dari

hasil

data

pelaksana

digunakan

peneliti dapat

m e n e n t u k a n t i n d a k a n ya n g a k a n d i a m b i l p a d a

berikutnya. Analisis

beberapa

melakukan

kegiatan

pembelajaran
siklus

untuk

maupaun

data

refleksi,

agar

terhadap anak dilakukan

t a h a p s e b a g a i b e r i k u t : 1 ) M e n j u m l a h k a n s k o r ya n g

dicapai anak pada setiap butir amatan, 2) Membuat tabulasi
skor observasi peningkatan kemampuan motorik kasar anak
yang terdiri dari nomor, nama
skor,

3)

Menghitung

anak, butir

prosentase
10

amatan, jumlah

peningkatan

kemampuan

motorik

kasar

anak

dengan

menerapkan

permainan

lempar

tangkap bola, dengan cara sebagai berikut : a) Prosentase
pencapaian

kemampuan

b)

Skor

maksimum = skor maksimum butir amatan x jumlah butir
amatan. Skor maksimum = 4 x 10 = 40, c) Hasil prosentase
diisikan

pada

tabel

tabulasi

pada

kolom

(%).

1)

Membandingkan hasil prosentase pencapaian pada setiap anak
d e n g a n p r o s e n t a s e k e b e r h a s i l a n p a d a s e t i a p s i k l u s ya n g t e l a h
ditentukan peneliti. Penelitian pada setiap siklus akan berhasil
j i k a a n a k s u d a h m e n c a p a i p r o s e n t a s e ya n g t e l a h d i t e n t u k a n
peneliti

pada

setiap

siklusnya.

Keterangan

:a)

Prosentase

pencapaian : diperoleh dari perhitungan prosentase kemampuan
motorik kasar melalui permainan

lempar tangkap bola, b)

Prosentase keberhasilan : diperoleh dari prosentase minimal
yang harus dicapai anak setiap siklusnya, c) Status pencapaian
: diperoleh dari perbandingan antara skor maksimum setiap
siklus

dan

prosentase

pencapaian

setiap

anak,

dengan

ketentuan sebagai berikut: 1) S : sudah mencapai,jika hasil
prosentase pencapaian > prosentase

k e b e r h a s i l a n . 2 ) B : belum

mencapai jika hasil prosentase pencapaian prosentase

≤ keberhasilan

Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Siklus I
1. P e r e n c a n a a n T i n d a k a . K e g i a t a n p e r e n c a n a a n i n i d i l a k s a n a k a n

pada hari Kamis, 27 September 2012 di TK ABA Pandes I
W e d i . P e n e l i t i b e r d i s k u s i d e n g a n g u r u t e r u t a m a d a l a m h a l ya n g
akan
Siklus

dilakukan
I.

pada

peneliti

kegiatan

sebagai

pelaksanaan

pelaksana
11

tindakan

tindakan

dan

kelas
guru

membantu

selama

proses

pembelajaran

juga

sebagai

observator. Tindakan dalam Siklus I akan dilaksanakan dalam
3 kali pertemuan, dimana pertemuan pertama direncanakan
pada hari Kamis tanggal 27 September 2012, pertemuan kedua
hari Jum’at tanggal 28 September 2012 dan pertemuan ketiga
pada hari Sabtu tanggal 29 September 2012.
Ada beberapa hal yang direncanakan pada siklus I yaitu: a)
Mempersiapkan alat peraga yaitu peluit dan bola, b) Guru
mengatur

posisi

dibariskan

bershaf,

c)

Guru

menjelaskan

bagaimana menangkap dan melempar bola dengan benar, d)
Guru memberi semangat kepada anak-anak, e) Pemanasan, f)
Pelaksanaan permainan lempar tangkap bola, g) Permainan
selesai, kemudian anak-anak melakukan pendinginan.
2. P e l a k s a n a a n

Tindakan.

Pada

pertemuan

pertama,

peneliti

memberi penjelasan tentang permainan lempar tangkap bola
serta menawarkan apakah anak-anak bersedia bermain di luar.
Peneliti dan guru mengkondisikan anak agar tetap siap. Pada
t i n d a k a n k e l a s s i k l u s I p e n e l i t i b e r t i n d a k s e b a g a i g u r u ya n g
memberikan

tindakan

sedangkan

observer

ya n g

mengamati

jalannya proses pembelajaran.
Peneliti memberi contoh cara melempar dan menangkap
bola,

kemudian

anak-anak

mencoba

satu-persatu

sesuai

k e l o m p o k n ya . G u r u m e m b e r i s e m a n g a t p a d a a n a k - a n a k , d a l a m
proses kegiatan melempar dan menangkap bola, kolaborator
mencatat
akhir

pada pedoman

kegiatan,

guru

observasi berbentuk

menguji

hasil

checklist.

kegiatan

Di

anak-anak.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 28 September dan
ketiga pada tanggal 29 September 2012. Peneliti melakukan
t i n d a k a n ya n g h a m p i r s a m a d e n g a n p e r t e m u a n p e r t a m a d a n
kedua.
12

3. H a s i l . O b s e r v a s i d i l a k u k a n p a d a s a a t k e g i a t a n p e m b e l a j a r a n

p e r m a i n a n l e m p a r t a n g k a p b o l a . B e r d a s a r k a n p e n g a m a t a n ya n g
dilakukan

peneliti

dan

observer

diperoleh

hasil

sebagai

b e r i k u t : 1 ) A d a a n a k ya n g m e n g e l u h c a p e k , 2 ) B e b e r a p a a n a k
a d a y a n g m e r a s a b o s a n j i k a b e r m a i n ya n g s a m a s e l a m a 3
p e r t e m u a n , 3 ) A d a beberapa anak yang enggan dan kurang semangat, 4)
Hasil observasi kemampuan motorik kasar anak sudah cukup menunjukkan
peningkatan yaitu dari sebelum tindakan 31%, pada Siklus I ini mencapai 50%
4. A n a l i s i s d a n R e f l e k s i . B e r d a s a r k a n h a s i l o b s e r v a s i t e r s e b u t ,

peneliti

dan

observer

melakukan

analisia

terhadap

proses

pembelajaran dan peningkatan kemampuan motorik kasar anak.
Analisis

ini

dilakukan

oleh

peneliti

dan

observer

dengan

b e r d i s k u s i , m e l i h a t k e k u r a n g a n - k e k u r a n g a n ya n g a d a d e n g a n
berpedoman pada hasil observasi peningkatan motorik kasar
anak untuk melanjutkan siklus berikutnya. Siklus I sebagian
besar anak-anak belum semangat dan aktif sehingga siklus I
diperoleh

bahwa

kemampuan

motorik

kasar

anak

melalui

permainan lempar tangkap bola masih rendah. Namun bila
dibandingkan
kelas,

dengan

pembelajaran

kegiatan
ini

sebelum

sudah

diberikan

mengalami

tindakan

peningkatan,

m e s k i p u n k e c i l h a l i n i d a p a t d i l i h a t d a r i b e b e r a p a a n a k ya n g
mampu dan semangat dalam melaksanakan kegiatan. Dari hasil
analisa tersebut, peneliti dan observer merasa bahwa hasil
penelitian ini belum maksimal. Oleh sebab itu, peneliti dan
guru

membuat

perencanaan

s e l a n j u t n ya .
Siklus II

13

untuk

tindakan

pada

siklus

1. P e r e n c a n a a n T i n d a k a n . P r o s e s t i n d a k a n p a d a s i k l u s I b e l u m

maksimal

tetapi

sudah

ada

peningkatan.

Peneliti

masih

menemukan anak yang belum mau mencoba. Untuk itu, peneliti
dan guru menentukan perencanaan pada siklus II. Kegiatan
perencanaan ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, tanggal
4 dan 5 Oktober 2012.
H a l - h a l ya n g p e r l u d i d i s k u s i k a n a n t a r a l a i n : a ) M e n i n d a k
l a n j u t i a n a k - a n a k ya n g b e l u m m a u m e n c o b a , b ) P e n e l i t i d a n
guru merencanakan untuk memberikan reward dengan memberi
h i a s a n b i n t a n g ya n g d i t e m p e l d i b a j u , c ) S e d a n g k a n a n a k ya n g
kurang memperhatikan dan tidak semangat, guru memberikan
rangsangan dan kesempatan pada anak untuk bermain dengan
c a r a m e r e k a s e n d i r i , s u p a ya g u r u d a p a t m e n g e t a h u i k e m a m p u a n
motorik

anak,

d)

Guru

tetap

memberikan

perhatian

dan

motivasi pada semua anak agar lebih semangat kemandirian
dalam kegiatan.
Adapun tahap-tahap proses pembelajaran pada siklus II adalah
sebagai berikut:a) Guru mempersiapkan alat peraga, b) Guru
mengatur

posisi

dengan

berbasis

ke

belakang

saling

berhadapan, c) Guru memberikan penjelasan cara menangkap
dan melempar bola, d) Guru memberi semangat kepada anakanak, e) Melakukan pemanasan,

f) Pelaksanaan permainan

lempar tangkap bola, g) Guru memberikan kesempatan pada
anak untuk berkreasi dengan cara mereka sendiri, h) Permainan
selesai, anak-anak melakukan pendinginan.
2. P e l a k s a n a a n T i n d a k a n . S e b a g a i m a n a ya n g t e l a h d i r e n c a n a k a n

s e b e l u m n ya , t i n d a k a n p a d a s i k l u s I I d i l a k s a n a k a n 2 p e r t e m u a n ,
yaitu pada tanggal 4 dan 5 Oktober 2012. Peneliti memberikan
p e n j e l a s a n t e n t a n g p e r m a i n a n ya n g a k a n d i l a k s a n a k a n . G u r u
menawarkan pada anak-anak apakah mereka bersedia bermain
14

di luar atau tidak. Peneliti mengkondisikan anak agar tetap
siap. Guru memberikan contoh cara melempar bola saling
berhadapan. Guru memberi semangat pada anak-anak sebelum
kegiatan dilaksanakan terlebih dahulu melakukan pemanasan.
Anak-anak melempar dan menangkap bola saling berhadapan
setelah melaksanakan langsung mundur ke belakang barisan
dilanjutkan belakangnya sampai semua anak mencoba.
Kolaborator
lempar

mencatat

observasi.

Di

pada

akhir

pedoman

kegiatan

guru

observasi
memuji

dan
hasil

kegiatan anak. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 5
Oktober

2012.

Peneliti

melakukan

tindakan

hampir

sama

dengan pertemuan yang pertama.
3. H a s i l . K e g i a t a n o b s e r v a s i d i l a k u k a n p a d a s a a t k e g i a t a n l e m p a r

tangkap bola. Peneliti dibantu oleh kolaborator mengamati
kemampuan

motorik

kasar anak melalui permainan

lempar

tangkap bola. Peneliti dan kolaborator mengamati anak-anak
pada waktu proses pembelajaran. Pada siklus II ini anak-anak
merasa senang dan bersemangat dalam bermain lempar tangkap
bola. Tetapi dalam siklus II ini masih ada anak yang masih
enggan dan kurang bersemangat.
P e l a k s a n a a n k e g i a t a n ya n g d i b e r i k a n o l e h p e n e l i t i d a p a t
dilaksanakan dengan baik. Adapun kegiatan lempar tangkap
bola dalam satu kelas ada peningkatan 86% dibandingkan
siklus I yang baru mencapai 50%

4. A n a l i s i s d a n R e f l e k s i . P r o s e s p e l a k s a n a a n t i n d a k a n p a d a s i k l u s

II sudah baik. Kelemahan yang ada pada siklus I dapat diatasi
dengan

baik.

permainan

Hal

lempar

iin

membuat

tangkap

bola

kualitas
mengalami

pemebelajaran
peningkatan.

Peningkatan kualitas pembelajaran terlihat dari tercapainya
15

indikator yang ditetapkan. Peneliti dibantu oleh kolaborator
telah berhasil meningkatkan kemampuan motorik kasar anak
melalui permainan lempar tangkap bola dibandingkan dengan
s i k l u s s e b e l u m n y a . M e s k i p u n p e n e l i t i a n t i n d a k a n p a d a siklus II
ini masih ada sedikit permasalahan yang belum dapat teratasi,
tetapi pembelajaran permainan lempar tangkap bola yang telah
dilaksanakan menunjukkan adanya peningkatan

Menentukan Indikator Instrumen dan Perolehan Data
Instrumen

merupakan

mencatat atau

alat

bantu

ya n g

digunakan

untuk

mendapatkan data yang diperlukan. Pembuatan

instrument disusun sebelum

peneliti terjun

Dalam penelitian ini instrument yang digunakan

ke lapangan.

yaitu :

L e m b a r o b s e r v a s i p e n i n g k a t a n k e m a m p u a n m o t o r i k k a s a r , ya n g
berisi

tentang catatan

kemampuan

anak

hasil

yang

sesuai dengan

d i c a p a i . P r o s e d u r p e n yu s u n a n
ini

antara

dalam

lain
ya n g

dan

kegiatan
indikator

pengisian lembar

sebagai berikut : 1) Menjabarkan

butir-butir

indikator

pelaksanaan

amatan
dapat

ya n g

dilakukan

ketika

ya n g a k a n
observasi

indikator

menunjukkan
anak

mengenai

ke

pencapaian

melaksanakan

kegiatan, 2) Menjabarkan indikator ke dalam butir-butir amatan
yang menunjukkan pencapaian

indikator

ya n g

dapat dilakukan

anak ketika melaksanakan kegiatan. 3) Menentukan
butir

amatan

dengan

deskriptor

pemberian skor dengan ketentuan sebagai

berikut : 4 = jika anak mampu, 3 = jika anak mampu dengan
sedikit bantuan, 2 = jika anak mampu dengan banyak bantuan, 1 =
jika anak tidak mencoba, 4) Membuat
digunakan
Adapun

untuk

lembar
jumlah

observasi

ya n g

hasil pengamatan setiap melakukan tindakan.
observasi

kelompok/semester,
amatan,

lembar

ini

indikator,

butir

terdiri

butir

amatan
16

yang

dari

amatan,
mampu

nama

deskriptor

siswa,
butir

dilakukan.

5)

Melakukan pencatatan

hasil observasi dengan memberi tanda

checklist (√) pada kolom : 1 :

jika

anak

tidak

mencoba

atau

melakukan, 2 : jika anak mampu dengan banyak bantuan, 3 : jika
anak mampu dengan sedikit bantuan, 4: jika anak mampu

Indikator Kinerja
Keberhasilan kegiatan penelitian ini akan tercermin dengan
a d a n ya p e n i n g k a t a n y a n g s i g n i f i k a n t e r h a d a p k e m a m p u a n m o t o r i k
kasar meliputi memutar dan mengayunkan lengan, dan menangkap
dan menangkap bola dengan dua tangan.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah
dilakukan dalam dua siklus dengan menerapkan pembelajaran
motorik kasar anak melalui permainan lempar tangkap bola bagi
siswa

kelompok

disimpulkan

B

bahwa

TK

ABA

Pandes

hipotesis

yang

I

Wedi

Klaten

dirumuskan

dapat

terbukti

k e b e n a r a n n y a . A r t i n ya b a h w a p e r m a i n a n l e m p a r t a n g k a p b o l a
dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak bagi siswa
kelompok B TK ABA Pandes I Wedi tahun 2012/2013.

Implikasi Hasil Penelitian
B e r d a s a r k a n h a s i l P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s ya n g t e l a h
dilakukan dalam dua siklus melalui permainan lempar tangkap
bola dapat meningkatkan kemampuan dan pengembangan motorik
kasar anak.

17

Saran
B e r d a s a r k a n h a s i l p e n e l i t i a n , m a k a a d a b e b e r a p a s a r a n ya n g
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan sebagai bahan
u r a i a n p e n u t u p p a d a k a r ya t u l i s i n i a n t a r a l a i n :
1. B a g i G u r u . a ) G u r u s e h a r u s n ya s e l a l u b e r i n o v a s i d a n m e n c o b a

melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode, media
yan g dapat men ingkatk an motivasi siswa dala m belaj arn ya ,
sehingga
khususnya

pembelajaran
anak

usia

dapat
dini,

menyenangkan
b)

Guru

bagi

siswa

sebaiknya

selalu

mengadakan evaluasi jangka pendek guna mengetahui tingkat
kemampuan siswa, c) Sebagai seorang pendidik atau guru,
harus memiliki karakter baik yang dapat dicontoh oleh siswa.
2. B a g i S e k o l a h . H e n d a k n ya s e k o l a h m e n y e d i a k a n s a r a n a y a n g

dapat mendukung kegiatan pembelajaran berupa media bola
yan g beraneka warna dan berbagai ukuran dan media lainn ya
demi tercapainya kegiatan belajar mengajar dalam peningkatan
kemampuan motorik kasar anak.

18