PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJARPADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG.
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB: 615/UN40.7.D1/LT/2014
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI
BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Rahmi Apriani Suhartono 1001350
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
(2)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI
BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Oleh
Rahmi Apriani Suhartono
Sebuah skripsi yang digunakan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Rahmi Apriani Suhartono 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh di perbanyak seluruhnya atau sebagian . Dengan di cetak ulang, di foto kopi, atau cara lain tanpa seizin penulis
(3)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA
MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing
Drs. Ani Pinayani, MM
NIP. 19620612 198803 1 001
Mengetahui :
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
Dr. Ikaputera Waspada, M.M. NIP.19610420 198703 1 00 2
(4)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERNYATAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG.
Beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Desember 2014 Yang membuat pernyataan,
Rahmi Apriani Suhartono NIM. 1001350
(5)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMAKASIH... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vi DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan dan Manfaat ... Error! Bookmark not defined. 1.3.1 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.3.2 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN
HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.
2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Pengertian Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Teori Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Proses Belajar Mengajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4.1 Pengertian Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4.2 Indikator Prestasi Belajar... Error! Bookmark not defined. 2.1.4.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belaja ... Error!
(6)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.5 Minat Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5.1 Pengertian Minat Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5.2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Minat...18 2.1.5.3 Jenis-Jenis Minat Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5.4 Indikator-indikator Minat ... Error! Bookmark not defined.
2.1.5.5 Cara Meningkatkan Minat BelajarError! Bookmark not
defined.
2.1.6 Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru ... Error!
Bookmark not defined.
2.1.6.1 Pengertian Persepsi ... Error! Bookmark not defined.
2.1.6.2 Faktor yang Mempengaruhi PersepsiError! Bookmark not
defined.
2.1.6.3 Proses Persepsi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6.4 Model Pengukuran Persepsi ... Error! Bookmark not defined.
2.1.6.5 Pengertian Keterampilan MengajarError! Bookmark not
defined.
2.1.6.6 Jenis-Jenis Keterampilan Mengajar GuruError! Bookmark not
defined.
2.1.6.7 Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru ... Error!
Bookmark not defined.
2.1.7 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
(7)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.3 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data... Error! Bookmark not defined. 3.6 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6.3 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Uji Multikolinearitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Teknik Analisa Data ... Error! Bookmark not defined. 3.9 Analisi Data dan Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 3.9.1 Analisis Deskriptif ... Error! Bookmark not defined. 3.9.2 Koefisien Determinasi (R2) ... Error! Bookmark not defined.
3.9.3 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)Error! Bookmark not
defined.
3.9.4 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)Error! Bookmark not
defined.
3.9.5 Pengujian Overall Model Fit dengan Statistik Q dan atau W... Error!
Bookmark not defined.
3.9.5 Koefisien Jalur error variable atau variabel residu (ei) ... Error!
Bookmark not defined.
3.9.6 Model Dekomposisi Pengaruh AntarvariabelError! Bookmark not
(8)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not
defined.
4.1 Gambaran Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Identitas SMA PGII 1 Bandung ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Sejarah Singkat SMA PGII 1 Bandung . Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Visi dan Misi Sekolah ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.1 Visi Sekolah:... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.2 Misi Sekolah: ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4 Struktur Organisasi Sekolah ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Gambaran Umum Responden ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error!
Bookmark not defined.
4.2.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan UmurError! Bookmark
not defined.
4.2.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Asal Sekolah ... Error!
Bookmark not defined.
4.2.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pendidikan Orang Tua ... Error! Bookmark not defined. 4.2.5 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua Error!
Bookmark not defined.
4.2.6 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Penghasilan Orang Tua ... Error! Bookmark not defined. 4.3 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.3.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 4.3.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 4.4 Uji Multikolinearitas ... Error! Bookmark not defined.
(9)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.5 Gambaran Umum Variabel Penelitian... Error! Bookmark not defined. 4.5.1 Gambaran Umum Variabel Keterampilan Mengajar Guru... Error!
Bookmark not defined.
4.5.2 Gambaran Umum Variabel Minat BelajarError! Bookmark not
defined.
4.5.3 Gambaran Umum Keseluruhan Variabel PenelitianError! Bookmark
not defined.
4.4.3.1 Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 4.4.3.2 Keterampilan Mengajar Guru .... Error! Bookmark not defined. 4.4.3.3 Minat Belajar ... Error! Bookmark not defined. 4.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis PenelitianError! Bookmark
not defined.
4.6.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 4.6.2 Hasil Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 4.6.2.1 Analisis Path Sub-Struktur 1 ... Error! Bookmark not defined. 4.6.2.1.1 Koefisien Korelasi Antarvariabel Keterampilan Mengajar
Guru (X1) terhadap Minat Belajar (X2)Error! Bookmark
not defined.
4.6.2.1.2 Model Koefisien Regresi dan Koefisien Jalur Variabel Keterampilan Mengajar Guru (X1) terhadap Minat Belajar (X2) ... Error! Bookmark not defined. 4.6.2.1.3 Uji Hipotesis Koefisien Regresi Parsial (Uji t) ... Error!
Bookmark not defined.
4.6.2.1.4 Koefisien Determinasi (R2) Error! Bookmark not defined.
4.6.2.1.5 Uji Signifikasi Model (Uji F)Error! Bookmark not
(10)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.6.2.2 Analisis Path Sub-Struktur 2 ... Error! Bookmark not defined. 4.6.2.2.1 Koefisien Korelasi Antarvariabel Keterampilan Mengajar
Guru (X1) dan Minat Belajar (X3) terhadap Prestasi Belajar (Y) ... Error! Bookmark not defined. 4.6.2.2.2 Model Koefisien Regresi dan Koefisien Jalur Variabel
Keterampilan Mengajar Guru (X1), Minat Belajar (X2) terhadap Prestasi Belajar Siswa (Y)Error! Bookmark not
defined.
4.6.2.2.3 Uji Hipotesis Koefisien Regresi Parsial (Uji t) ... Error!
Bookmark not defined.
4.6.2.2.4 Koefisien Determinasi ( 2
R )Error! Bookmark not
defined.
4.6.2.2.5 Uji Hipotesis Koefisien Regresi Simultan (Uji F) ... Error!
Bookmark not defined.
4.6.2.3 Dekomposisi Pengaruh AntarvariabelError! Bookmark not
defined.
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.7.1 Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru terhadap Minat Belajar .. Error!
Bookmark not defined.
4.7.2 Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.
4.7.3 Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi BelajarError! Bookmark
not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.
(11)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
(12)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
Menurut Arikunto (2010: 118), Objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Dimana Prestasi Belajar di SMA PGII 1 Bandung sebagai variabel terikat, sedangkan Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru dan Minat Belajar sebagai variabel bebas.
3.2 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2006: 1) metode penelitian adalah “merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanatory yaitu suatu metode penelitian yang bermaksud menjelaskan hubungan antar variabel dengan menggunakan pengujian hipotesis.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Menurut Sugiyono (2009: 117) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Arikunto (2010: 173) mengatakan “Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya populasi”.
Berdasarkan definisi di atas dan berdasarkan masalah yang diteliti maka yang menjadi ukuran populasi dalam penelitian ini adalah seluruh seswa kelas X SMA PGII 1 Bandung.
(13)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X
NO KELAS JUMLAH SISWA
1. X1 24
2. X2 24
3. X3 36
4. X4 35
5. X5 35
6. X6 37
7. X7 37
8. X8 33
JUMLAH 261
Sumber: SMA PGII 1 Bandung (data diolah) 3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Menurut Arikunto (2006: 131) sampel adalah “Sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sedangkan menurut Sugiarto (2001: 2) sampel adalah “sebagian anggota dari populasi yang dipilah dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya”.
Di dalam buku Arikunto (2010: 177-185) cara-cara pengambilan sampel penelitian ini dapat dilakukan sebagai berikut :
1) Sampel Random atau Sampel Acak, Sampel Campur
2) Sampel Berstata atau Stratified Sample
3) Sampel Wilayah atau Area Probability Sample
4) Sampel Proporsi atau Proportional Sampel, atau Sampel Imbangan
5) Sampel Bertujuan atau Purposive Sample
6) Sampel Kuota atau Quota Sample
7) Sampel Kelompok atau Cluster Sample
8) Sampel Kembar atau Double Sample
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik probability sampling, yaitu teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Secara aplikasinya, teknik probability sampling ini akan dialkukan dengan cara
(14)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Stratified Proportional random sampling yaitu cara mengambil sample dengan memperhatikan strata (tingkatan) di dalam populasi.
Dalam penentuan jumlah sampel siswa dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan rumus slovin, rumus ini digunakan untuk menentukan ukuran sampel minimal pada tingkatan di dalam populalsi, sebagai berikut :
Keterangan:
n = Ukuran sampel keseluruhan N = Ukuran populasi
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
Dengan menggunakan rumus diatas didapat sampel siswa sebagai berikut:
2
1 Ne N n
2
) 05 , 0 ( 261 1
261
=
) 0025 , 0 ( 261 1
261
= 157,9
Dari perhitungan diatas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini adalah 158 orang.
(15)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu n
x N N ni i
(Al-rasyid, 1993:80)
Keterangan : N = ukuran sampel
Ni = ukuran populasi stratum ke 1
N = ukuran sampel keseluruhan ni = ukuran sampel
Dalam penarikan sampel siswa dilakukan secara proporsional, yang dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.2
Sampel Siswa Kelas X
NO KELAS JUMLAH SISWA SAMPEL SISWA
1. X1 24
ni =
261 24
X 158 = 15
2. X2 24
ni =
261 24
X 158 = 15
3. X3 36
ni =
261 36
X 158 = 22
4. X4 35
ni =
261 35
X 158 = 21
5. X5 35
ni =
261 35
X 158 = 21
6. X6 37
ni =
261 37
X 158 = 22
7. X7 37
ni =
261 37
X 158 = 22
8. X8 33
ni =
261 33
X 158 = 20
(16)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari 261 siswa akan diambil sampel sebanyak 158 siswa, dengan cara random.
3.4 Operasionalisasi Variabel
Pada dasarnya variabel yang akan diteliti dikelompokkan dalam konsep teoritis, empiris dan analitis. Konsep teoretis merupakan variabel utama yang bersifat umum. Konsep empiris merupakan konsep yang bersifat operasional dan terjabar dari konsep teoretis. Konsep analitis adalah penjabaran dari konsep teoretis dimana data itu diperoleh. Adapun bentuk operasionalisasinya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Teoretis Konsep Empiris Konsep Analisis Skala
Persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru (X1) Keterampilan mengajar guru adalah daya transformasi yang memungkinkan seseorang
menjadikan apa yang tersedia menjadi sesuatu yang bermanfaat, baik untuk dirinya maupun orang lain.
Keterampilan menyangkut pengenalan bahan, input, tahap
pelaksanaan, serta bobot atau jumlah energi yang dibutuhkan dalam melaksanakan suatu proses.
(Robby I
Chandra, 2003 : 45)
Total skor sejumlah pertanyaan berskala likert persepsi siswa tentang
keterampilan mengajar guru pada mata pelajaran ekonomi
Jawaban diperoleh dari responden tentang: 1. Keterampilan bertanya 2. Keterampilan memberi penguatan 3. Keterampilan mengadakan variasi 4. Keterampilan menjelaskan 5. Keterampilan
membuka dan menutup pelajaran 6. Keterampilan
membimbing diskusi kelompok kecil
7. Keterampilan mengelola kelas 8. Keterampilan
mengajar
kelompok kecil dan perorangan
9. Keterampilan mengadakan evaluasi atau perbaikan
(17)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Minat Belajar Siswa Pada Mata pelajaran ekonomi (X3)
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi / keinginan yang besar terhadap sesuatu.
(Syah, 2008:136)
Total skor sejumlah pertanyaan berskala likert minat belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi
Jawaban diperoleh dari responden tentang:
1Keinginan untuk mengetahui/
memiliki sesuatu. 2Obyek-obyek atau
kegiatan yang disenangi
3Jenis kegiatan untuk mencapai hal yang disenangi.
4Usaha untuk merealisasikan keinginan atau rasa senang terhadap sesuatu.
Ordinal
Prestasi Belajar (Y)
Prestasi Belajar sebagai nilai yang merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh guru terkait dengan kemajuan prestasi belajar siswa selama waktu tertentu. Suryabrata (2006 : 297)
Nilai hasil ujian akhir semester.
Data diperoleh dari pihak sekolah tentang nilai hasil ujian akhir semester ganjil siswa kela X pada mata pelajaran ekonomi.
Interval
3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data yang diambil adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden sedangkan data sekunder yaitu data yang berupa studi kepustakaan dan studi dokumenter.
Alat pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui:
1. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan
masalah-masalah yang akan diteliti dengan mempelajari buku-buku dan literatur.
2. Studi dokumenter, yaitu mempelajari dokumen-dokumen dan arsip-arsip yang
(18)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Angket yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden yang menjadi sampel penelitian
3.6 Pengujian Instrumen Penelitian
Dengan memperhatikan tujuan penelitian, jenis data yang butuhkan, dan populasi sebagai subjek penelitian, maka peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa angket/ kuisioner.
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data mengenai persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru, minat belajar, dan prestasi belajar mahasiswa, dilakukan dengan menyebarkan angket sebagai instrumen penelitian karena instrumen merupakan suatu alat pengukuran pengetahuan, keterampilan, sikap dan dapat berupa tes, angket atapun dengan wawancara.
Agar setiap jawaban responden dapat dihitung dengan baik, perlu alat ukur yang tepat dalam memberikan skor pada setiap jawaban responden. Alat ukur dalam pemberian skor atas jawaban responden adalah dengan menggunakan Skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang mengenai fenomena sosial.
Dalam angket ini menggunakan Skala Likert, Skala Likert menggunakan ukuran ordinal. Butir-butir skala sikap yang telah dibuat berdasarkan aspek-aspek sikap yang ditetapkan menurut Likert, mempunyai kategori jawaban lima untuk X1, yaitu selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KD), jarang (JR), dan tidak pernah (TP), juga lima kategori untuk jawaban X2, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), cukup setuju (CS), kurang setuju (KS) dan tidak setuju (TS).
Jawaban setiap pertanyaan dalam instrumen penelitian berskala likert, mempunyai gradasi yang sangat positif. Besar skor diberikan sesuai dengan pertanyaan responden dalam angket.
Cara memberikan skor ditetapkan sebagai berikut:
1. Untuk pertanyaan positif, SL=5, SR=4, KD=3, JR=2, dan TP=1
SS=5, S=4, CS=3, KS=2 dan TS=1
2. Untuk pertanyaan negatif, SL=1, SR=2, KD=3, JR=4, dan TP=5
(19)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rXY3. Skor total setiap responden untuk semua item skala sikap dikenal dengan summated rating.
Agar hasil penelitian tidak bias, dan diragukan kebenarannya, maka alat ukur tersebut harus valid dan reliabel. Untuk itulah terhadap angket yang diberikan kepada responden dilakukan dua macam test yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.
3.6.1 Uji Validitas
Menurut Arikunto (2010: 211) validitas adalah “suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh
Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut :
(Arikunto, 2010 : 213)
Dengan menggunakan taraf signifikan = 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden dimana :
r hitung > r 0,05 = valid
r hitung r 0,05 = tidak valid.
Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya, (Arikunto, 2009: 75)
Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 – 0,799 : tinggi Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi
(20)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Antara 0,200 – 0,399 : rendah
Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid)
3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpulan data tersebut menunjukan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan atau konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda. Menurut Arikunto (2010: 239) untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini digunakan teknik belah dua dengan langkah sebagai berikut :
a. Membagai item-item yang valid menjadi dua belahan, dalam hal ini diambil
pembelahan atas dasar nomor ganjil dan genap, nomor ganjil sebagai belahan pertama, dan nomor genap sebagai belahan kedua.
b. Skor masing-masing item pada setiap belahan dijumlahkan sehingga
menghasilkan dua skor total untuk masing-masing responden, yaitu skor total belahan pertama dan skor total belahan kedua.
c. Mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua dengan teknik korelasi produk moment.
d. Mencari angka reliabilitas keseluruhan item tanpa dibelah, dengan cara mengkorelasi angka korelasi yang diperoleh dengan memasukkannya kedalam rumus :
2
1 1 1 2
1 i t n r n
dimana : 1 1r = reliabilitas yang dicari
n = banyaknya item
2
i
= jumlah varians skor tiap-tiap item2
t
(21)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi pada = 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrument tidak reliabel.
Selanjutnya, untuk melihat signifikansi reliabilitasnya dilakukan dengan mendistribusikan rumus student t, yaitu:
thit = √
√
Dengan kriteria : Jika thitung> ttabel, maka instrument penelitian reliabel dan
signifikan, begitu pula sebaliknya.
3.6.3 Uji Normalitas
Uji normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, “uji normalitas harus dilakukan mengingat penelitian ini menggunakan skala interval yang termasuk pada statistik parametris”, sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiyono (2009: 210). Data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila signifikansi data lebih besar dari 5% atau 0,05.
Dalam pengujian normalitas ini, penulis menggunakan perangkat lunak SPSS 16.0 for windows. Apabila data tersebar mengikuti garis normal, maka data tersebut berdistribusi normal.
3.7 Uji Multikolinearitas
Istilah multikolinearitas menunjukkan hubungan linear yang sempurna di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Multikolinearitas adalah kondisi adanya hubugan linear antarvariabel independen (variabel bebas). Karena melibatkan beberapa variabel independen, maka multikolinearitas tidak akan terjadi pada persamaan regresi sederhana (Rohmana, 2010:141). Sedangkan menurut Kusnendi (2008:51) multikolinearitas menunjukkan kondisi di mana antarvariabel penyebab terdapat hubungan linear yang sempurna, eksak, perfectly predicted atau singularity.
(22)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam mengaplikasikan analisis jalur (Path Analysis), menurut Kusnendi (2008:160) berpendapat bahwa:
“Ada satu asumsi klasik yang tidak dapat dilanggar dalam mengaplikasikan analisis jalur, yaitu asumsi multikolinearitas. Pelanggaran terhadap asumsi ini akan menjadikan hasil estimasi parameter model kurang dapat dipercaya. Hal tersebut ditunjukkan oleh estimasi koefisien determinasi yang tinggi estimasi koefisien jalur secara statistik tidak ada yang signifikan. Karena itu, sebelum koefisien jalur dihitung terlebih dahulu asumsi multikolinearitas diuji”.
Kusnendi (2008:52) memberikan alasan mengapa asumsi multikolinearitas dalam analisis jalur ini tidak dapat dilanggar karena:
“Apabila data sampelnya memiliki masalah multikolinearitas, dalam arti antara variabel penyebab terdapat hubungan linier yang sempurna, eksak, perfectly predictied atau singularity maka akan menghasilkan matriks non positive definitife, artinya parameter model yang tidak dapat diestimasi, dan keluaran dalam bentuk diagram, gagal ditampilkan atau jika parameter model dapat diestimasi dan keluaran diagram jalur berhasil ditampilkan, tetapi hasilnya kurang dapat dipercaya”.
Cara untuk mengetahui adanya multikolinearitas yaitu dengan menghitung koefisien korelasi antar variabel independen. Apabila nilai koefisiennya rendah maka tidak terdapat multikolinieritas, tetapi jika koefisiennya tinggi maka terdapat multikolinieritas. Kolinearitas dapat diduga jika nilai koefisien determinasi (R2) cukup tinggi yaitu nilai R2 > 0,8. Hal ini menandakan adanya multikolinearitas. (Rohmana, 2010:143).
Selain dengan itu ada cara lain untuk mengetahui adanya multikolinearitas, yaitu dengan bantuan SPSS dilakukan uji regresi dengan nilai patokan VIF (Variance Inflation Factor) dengan kriteria jika nilai VIF di sekitar angka 1 atau memiliki toleransi mendekati 1, maka dikatakan tidak terdapat masalah multikolinieritas (Sulistyo, 2011:56).
3.8 Teknik Analisa Data
Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, maka dilakukan pengolahan data. Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal dan interval. Dengan adanya data berjenis ordinal maka data harus diubah
(23)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjadi data interval melalui Methods of Succesive Interval (MSI). Salah satu kegunaan dari Methods of Succesive Interval dalam pengukuran sikap adalah untuk menaikkan pengukuran dari ordinal ke interval.
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2011:222) Berikut ini langkah-langkah atau prosedur pengolaan data yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Menyeleksi data agar dapat diolah lebih lanjut, yaitu memeriksa jawaban responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
2. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap item variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang telah ditentukan, kemudian menentukan skornya
3. Melakukan analisis secara deskriptif, untuk mengetahui kecenderungan data. Dari analisis ini dapat diketahui rata-rata, median, standar deviasi dan varians data dari masing-masing variabel
4. Melakukan uji korelasi, regresi dilanjutkan path anlysis
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2011:289-293) langkah-langkah menganalisis data dengan menggunakan path anlysis dengan menggunakan SPSS versi 18.0 adalah sebagai berikut :
1. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural model-1
a. Struktural model-1
X2 = x2x1 X1 + ei
Keterangan :
= Koefisien jalur
X1 = Keterampilan mengajar X2 = Minat belajar
ei = Faktor residual
b. Struktural model-2
Y = yx1 X1 + yx2 X2 + ei
Keterangan :
(24)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = Koefisien jalur
X1 = Keterampilan mengajar X2 = Minat belajar
ei = Faktor residual
2. Bentuk diagram koefisien jalur
a. Struktural Model-1
Gambar 3.1
Diagam analisis jalur Model
b. Struktural Model-2
Gambar 3.2
Diagam analisis jalur Model-2
c. Menghitung koefisien jalur dengan menghitung uji R2, Uji F, dan Uji t untuk menguji hipotesis
ei
ρ
x2x1X1 X2
ρ
yx1e2
ρ
x2x1ρ
yx2(25)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.9 Analisi Data dan Pengujian Hipotesis 3.9.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum mengenai variabel minat belajar, keterampilan dasar mengajar guru dan variabel hasil belajar akuntansi. Adapun langkah-langkah analisis deskriptifnya adalah :
a. Menentukan jawaban responden untuk setiap angket dan dimasukkan ke
dalam format berikut:
Tabel 3.4
Format Jawaban Responden
No Pernyataan SL SR KD JR TP ∑
F 5 F 4 F 3 F 2 F 1
Sumber: data diolah
b. Menentukan klasifikasi untuk setiap variabel dengan terlebih dahulu
menetapkan :
1) Mengetahui kategori penilaian dari masing-masing indikator melalui
rumus:
SMI = JP x ST x R
Dimana: JP = Jumlah pernyataan ST = Skor Tertinggi R = Responden
M = ½ x SMI
SD = ⅓ x M
2) Banyak kelas interval dibagi menjadi lima yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi
c. Menentukan distribusi frekuensi, baik untuk gambaran umum maupun
(26)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5
Distribusi Frekuensi Variabel/Indikator
Skala Kategori Rentang
M + 1,5 (SD) Sangat Tinggi ≥
M + 0,5 (SD) Tinggi ... - ...
M – 0,5 (SD) Sedang ... - ...
M – 1,5 (SD) Rendah ... - ...
Sangat Rendah ≤
Sumber : data diolah
d. Menginterpretasikan hasil distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran dari setiap variabel baik secara keseluruhan maupun untuk setiap indikator.
3.9.2 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi R2menunjukkan besarnya pengaruh secara bersama
atau serempak variabel eksogen yang terdapat dalam model struktural yang dianalisis. Koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan program SPSS versi 16.0. nilai R2 berkisar antar 0-1 (0< R2<1), dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jika R2 semakin mendekati angka 1 maka hubungan antar variabel eksogen
dengan variabel endogen semakin erat atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik
b. Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antar variabel eksogen
dengan variabel endogen akan jauh, dengan kata lain model tersebut kurang baik
3.9.3 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Uji secara simultan atau uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut :
Ho : yx2 = yx1 = 0 Ha : yx2 = yx1 ≠ 0
(27)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk melakukan pengujian signifikansi dalam penelitian ini
menggunakan bantuan program SpSS versi 16.0.
a. Struktural Model-1
Ho : x2x1 = x2x1 = 0
Ha : x2x1 = x2x1 ≠ 0
b. Struktural Model-2
Ho : yx2 = yx2 = 0 Ha : yx2 = yx2 ≠ 0
Dari persamaaan di atas, makna pengujian signifikansinya yaitu :
a. Jika nilai probabilitasnya 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig] maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang artinya tidak signifikan
b. Jika nilai probabilitasnya 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig] maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya signifikan
Tujuan dilakukannya pengujian ini adalah untuk menguji apakah penelitian ini bisa dilanjutkan atau tidak. Jika Ha terbukti diterima maka pengujian secara individual (pengujian antarvariabel dapat dilanjutkan)
3.9.4 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Pengujian t statistik bertujuan untuk menguji signifikansi masing-masing variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat (variabel dependen). Pengujian t statistika ini merupakan uji signifikansi satu arah dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0.
a. Struktural Model-1, yaitu (X1 terhadap X2)
Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ho : x2x1 = 0
(28)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Struktural Model-2, yaitu (X1 terhadap Y) Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ho : yx2 = yx2 = 0 Ha : yx2 = yx2 > 0
Adapun kriteria uji t ini dengan cara membandingkan antara nilai probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :
a. Jika nilai probabilitasnya 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig] maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang artinya tidak signifikan
b. Jika nilai probabilitasnya 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig] maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya signifikan
3.9.5 Pengujian Overall Model Fit dengan Statistik Q dan atau W
Pengujian Pengujian Overall Model Fit dengan Statistik Q dan atau W dilakukan jika hasil uji penelitian tidak sesuai dengan hasil yaitu jika ukuran sampel terlalu kecil ataupun terlalu besar. Berikut ini Pengujian Overall Model Fit dengan Statistik Q dan atau W dengan rumus Shumacker & Lomaz sebagai berikut : (Kusnendi, 2008:156)
(Kusnendi, 2008:156) Dimana :
R2m = Menunjukkan koefisien variasi terjelaskan seluruh model
M = Menunjukkan koefisien terjelaskan setelah koefisien jalur yang tidak signifikan dari model yang diuji
Koefisien R2m dan M dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
(29)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu R2m = M = 1 – (1- R21)(1- R22) ... (1- R2p)
Statistik Q berkisar antara 0 dan 1. Jika Q = 0 menunjukkan model yang diuji fit perlu diuji dengan statistik W yang dihitung dengan rumus sebagai berikut:
W = -(n-d) ln(Q) Dimana :
n = Ukuran sampel
d = Derajat kebebasan (df) yang ditunjukkan oleh jumlah koefisien jalur yang tidak signifikan
3.9.5 Koefisien Jalur error variable atau variabel residu (ei)
Menurut Kusnendi (2008:157), “Variabel residu menunjukkan besarnya pengaruh variabel lain yang tidak diobservasi atau tidak dijelaskan model”. Variabel residu dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagi berikut :
(Kusnendi, 2008:155)
3.9.6 Model Dekomposisi Pengaruh Antarvariabel
Model dekomposisi adalah model yang menekankan pada pengaruh yang bersifat kausalitas antarvariabel, baik pengaruh langsung maupun tidak langsung dalam kerangka path analysis, sedangkan hubungan yang sifatnya nonkausalitas atau hubungan korelasional yang terjadi antarvariabel eksogen tidak termasuk dalam perhitungan ini. (Riduwan dan Kuncuro, 2011:151)
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2011:152) perhitungan menggunakan analisis jalur dengan menggunakan model dekomposisi pengaruh kausal antarvariabel dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :
(30)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Direct causal effects (Pengaruh Kausal Langsung = PKL) adalah pengaruh satu variabel eksogen terhadap variabel endogen yang terjadi tanpa melalui variabel endogen lain.
2. Indirect causal effects (Pengaruh Kausal Tidak Langsung = PKTL) adalah pengaruh satu variabel eksogen terhadap variabel endogen yang terjadi melalui variabel endogen lain yang terdapat dalam satu model kausalitas yang sedang dianalisis.
3. Total causal effects (Pengaruh Kausal Total = PKT) adalah jumlah dari pengaruh kausal langsung (PKL) dan pengaruh pengaruh kausal tidak langsung (PKTL) atau PKT = PKL + PKTL.
(31)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Bardasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan yang
telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Keterampilan mengajar guru berpengaruh positif terhadap minat belajar pada mata pelajaran ekonomi. Artinya ketika siswa memiliki persepsi yang positif terhadap keterampilan mengajar guru maka minat belajar akan semakin meningkat. Begutu pula sebaliknya, apabila siswa memiliki persepsi yang negatif terhadap keterampilan mengajar guru maka miant belajar siswapun akan menurun.
2. Keterampilan mengajar guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar
pada mata pelajaran ekonomi. Artinya ketika siswa memiliki persepsi yang positif terhadap keterampilan mengajar guru maka prestasi belajar akan semakin maningkat. Begitu pula sebaliknya, apabila siswa memiliki persepsi yang negatif terhadap keterampilan mengajar guru maka prestasi siswa akan menurun.
3. Minat belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Artinya ketika siswa memiliki minat belajar yang tinggi maka prestasi belajarpun akan meningkat. Begitu pula sebaliknya, ketika minat belajar siswa rendah maka prestasi belajar siswapun akan menurun.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA PGII 1 Bandung penulis memberikan beberapa saran, diantaranya:
1. Bagi siswa minat belajarnya terutama dalam mata pelajaran ekonomi sebaiknya lebih ditingkatkan lagi, dengan lebih banyak mengajukan pertanyaan mengenai pelajaran yang belum dimengerti, mencari informasi-informasi mengenai pelajaran ekonomi melalui internet atau
(32)
Rahmi Apriani Suhartono, 2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
media lain, banyak berdiskusi bersama teman-teman yang lain, dan rajir mengikuti mata pelajaran ekonomi di kelas.
2. Bagi guru sebaiknya lebih meningkatkan keterampilan mengajarnya
terutama dalam mengadakan variasi dalam proses pembelajaran. Sebaiknya guru manggunakan metode dan media yang menarik untuk meningkatkan minat siswa pada mata pelajaran ekonomi.
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menggali dan meneliti
faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar selain persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru dan minat belajar, dengan harapan dapat mengetahui kontribusi dari faktor lain untuk prestasi belajar yang mungkin lebih besar.
(1)
Untuk melakukan pengujian signifikansi dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SpSS versi 16.0.
a. Struktural Model-1 Ho : x2x1 = x2x1 = 0 Ha : x2x1 = x2x1 ≠ 0 b. Struktural Model-2
Ho : yx2 = yx2 = 0 Ha : yx2 = yx2 ≠ 0
Dari persamaaan di atas, makna pengujian signifikansinya yaitu :
a. Jika nilai probabilitasnya 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig] maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang artinya tidak signifikan
b. Jika nilai probabilitasnya 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig] maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya signifikan
Tujuan dilakukannya pengujian ini adalah untuk menguji apakah penelitian ini bisa dilanjutkan atau tidak. Jika Ha terbukti diterima maka pengujian secara individual (pengujian antarvariabel dapat dilanjutkan)
3.9.4 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Pengujian t statistik bertujuan untuk menguji signifikansi masing-masing variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat (variabel dependen). Pengujian t statistika ini merupakan uji signifikansi satu arah dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0.
a. Struktural Model-1, yaitu (X1 terhadap X2) Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ho : x2x1 = 0
(2)
b. Struktural Model-2, yaitu (X1 terhadap Y) Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ho : yx2 = yx2 = 0 Ha : yx2 = yx2 > 0
Adapun kriteria uji t ini dengan cara membandingkan antara nilai probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :
a. Jika nilai probabilitasnya 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig] maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang artinya tidak signifikan
b. Jika nilai probabilitasnya 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig] maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya signifikan
3.9.5 Pengujian Overall Model Fit dengan Statistik Q dan atau W
Pengujian Pengujian Overall Model Fit dengan Statistik Q dan atau W dilakukan jika hasil uji penelitian tidak sesuai dengan hasil yaitu jika ukuran sampel terlalu kecil ataupun terlalu besar. Berikut ini Pengujian Overall Model Fit dengan Statistik Q dan atau W dengan rumus Shumacker & Lomaz sebagai berikut : (Kusnendi, 2008:156)
(Kusnendi, 2008:156) Dimana :
R2m = Menunjukkan koefisien variasi terjelaskan seluruh model
M = Menunjukkan koefisien terjelaskan setelah koefisien jalur yang tidak signifikan dari model yang diuji
(3)
R2m = M = 1 – (1- R21)(1- R22) ... (1- R2p)
Statistik Q berkisar antara 0 dan 1. Jika Q = 0 menunjukkan model yang diuji fit perlu diuji dengan statistik W yang dihitung dengan rumus sebagai berikut:
W = -(n-d) ln(Q) Dimana :
n = Ukuran sampel
d = Derajat kebebasan (df) yang ditunjukkan oleh jumlah koefisien jalur yang tidak signifikan
3.9.5 Koefisien Jalur error variable atau variabel residu (ei)
Menurut Kusnendi (2008:157), “Variabel residu menunjukkan besarnya pengaruh variabel lain yang tidak diobservasi atau tidak dijelaskan model”. Variabel residu dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagi berikut :
(Kusnendi, 2008:155)
3.9.6 Model Dekomposisi Pengaruh Antarvariabel
Model dekomposisi adalah model yang menekankan pada pengaruh yang bersifat kausalitas antarvariabel, baik pengaruh langsung maupun tidak langsung dalam kerangka path analysis, sedangkan hubungan yang sifatnya nonkausalitas atau hubungan korelasional yang terjadi antarvariabel eksogen tidak termasuk dalam perhitungan ini. (Riduwan dan Kuncuro, 2011:151)
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2011:152) perhitungan menggunakan analisis jalur dengan menggunakan model dekomposisi pengaruh kausal antarvariabel dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :
(4)
1. Direct causal effects (Pengaruh Kausal Langsung = PKL) adalah pengaruh satu variabel eksogen terhadap variabel endogen yang terjadi tanpa melalui variabel endogen lain.
2. Indirect causal effects (Pengaruh Kausal Tidak Langsung = PKTL) adalah pengaruh satu variabel eksogen terhadap variabel endogen yang terjadi melalui variabel endogen lain yang terdapat dalam satu model kausalitas yang sedang dianalisis.
3. Total causal effects (Pengaruh Kausal Total = PKT) adalah jumlah dari pengaruh kausal langsung (PKL) dan pengaruh pengaruh kausal tidak langsung (PKTL) atau PKT = PKL + PKTL.
(5)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Bardasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan yang
telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Keterampilan mengajar guru berpengaruh positif terhadap minat belajar pada mata pelajaran ekonomi. Artinya ketika siswa memiliki persepsi yang positif terhadap keterampilan mengajar guru maka minat belajar akan semakin meningkat. Begutu pula sebaliknya, apabila siswa memiliki persepsi yang negatif terhadap keterampilan mengajar guru maka miant belajar siswapun akan menurun.
2. Keterampilan mengajar guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran ekonomi. Artinya ketika siswa memiliki persepsi yang positif terhadap keterampilan mengajar guru maka prestasi belajar akan semakin maningkat. Begitu pula sebaliknya, apabila siswa memiliki persepsi yang negatif terhadap keterampilan mengajar guru maka prestasi siswa akan menurun.
3. Minat belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Artinya ketika siswa memiliki minat belajar yang tinggi maka prestasi belajarpun akan meningkat. Begitu pula sebaliknya, ketika minat belajar siswa rendah maka prestasi belajar siswapun akan menurun.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA PGII 1 Bandung penulis memberikan beberapa saran, diantaranya:
1. Bagi siswa minat belajarnya terutama dalam mata pelajaran ekonomi sebaiknya lebih ditingkatkan lagi, dengan lebih banyak mengajukan pertanyaan mengenai pelajaran yang belum dimengerti, mencari informasi-informasi mengenai pelajaran ekonomi melalui internet atau
(6)
media lain, banyak berdiskusi bersama teman-teman yang lain, dan rajir mengikuti mata pelajaran ekonomi di kelas.
2. Bagi guru sebaiknya lebih meningkatkan keterampilan mengajarnya terutama dalam mengadakan variasi dalam proses pembelajaran. Sebaiknya guru manggunakan metode dan media yang menarik untuk meningkatkan minat siswa pada mata pelajaran ekonomi.
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menggali dan meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar selain persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru dan minat belajar, dengan harapan dapat mengetahui kontribusi dari faktor lain untuk prestasi belajar yang mungkin lebih besar.