Efektivitas Asam Dichlorophenoxyacetic (2,4-D) pada medium MS dan Lama Pencahayaan untuk Menginduksi Kalus dari Kotiledon Kedelai.

ABSTRAK
Pudyastuti, Sri. 2012. Efektivitas Asam Dichlorophenoxyacetic (2,4-D) pada
medium MS dan Lama Pencahayaan untuk Menginduksi Kalus dari Kotiledon
Kedelai. Skripsi, Jurusan Biologi. FMIPA. Universitas Negeri Semarang. Noor
Aini Habibah, S.Si, M.Si dan Drs. Sumadi, M.S.
Tanaman kedelai (Glycine max (L) Merr.) merupakan komoditas pertanian yang
sangat dibutuhkan di Indonesia baik sebagai bahan baku industri untuk pangan
ataupun minuman. Dalam upaya meningkatkan produktivitas kedelai, yang bertujuan
untuk menghasilkan kedelai tahan terhadap hama dan penyakit, dan juga ketahanan
terhadap cekaman, maka perlu dilakukan pemuliaan tanaman kedelai dengan cara
kultur jaringan. Kultur jaringan dapat digunakan untuk mengatasi masalah kelemahan
produktivitas kedelai, yaitu melalui kalus. Penggunaan kalus ini sebagai tahap
penelitian selanjutnya yaitu induksi variasi somaklonal atau transformasi genetik.
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kondisi
cahaya, konsentrasi 2,4 D yang optimal untuk mempelajari pertumbuhan kalus dari
kultur kotiledon kedelai yang ditumbuhkan dalam media Murashige & Skoog (MS)
dengan menggunakan berbagai konsentrasi zat pengatur tumbuh 2,4 D untuk
mengetahui respon dari eksplan dalam setiap perlakuan kombinasi yang dilakukan.
Tanaman kedelai, sampai saat ini belum diketahui kondisi cahaya yang tepat untuk
dapat menumbuhkan kalus dari kotiledon kedelai.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan Rancangan

Acak Kelompok yang terdiri dari 2 faktor. Kedua faktor tersebut adalah konsentrasi
2,4-D dan keadaan cahaya. Konsentrasi 2,4-D terdiri dari 4 taraf (0 ppm; 3 ppm; 6
ppm; 9 ppm;) dan 2 taraf lama pencahayaan (24 dan 0 jam). Variabel yang diamati
adalah waktu muncul kalus, persentase tumbuh kalus dan berat kalus.
Hasil penelitian menunjukan konsentrasi 2,4 D merupakan faktor yang
mempengaruhi induksi kalus kotiledon kedelai, interaksi 2,4 D dan kondisi
pencahayaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pembentukan kalus. Interaksi 2,4
D dan kondisi pencahayaan tidak ada yang efektif untuk menginduksi kalus.
Berdasarkan hasil uji Duncan dihasilkan konsentrasi 2,4-D yang paling optimal
adalah 9 ppm. Sehingga 2,4 D berpengaruh terhadap pembentukan kalus.
Kata kunci : 2,4-D, lama pencahayaan, induksi kalus.

iv

Dokumen yang terkait

Induksi Kalus Dan Embriogenesis Somatik Jati (Tectona Grandis L.F) Pada Media Ms Modifikasi

0 39 87

Pengaruh Pemberian Zpt 2,4 D Terhadap Pertumbuhan Dan Metabolit Kalus Kedelai Pada Proses Hypoxyda

2 40 70

Optimasi Konsentrasi 2,4 Dichlorophenoxyacetic Acid (2,4 D), Benzyl Adenine (BA) dan Lama Penyinaran untuk Memacu Regenerasi Tunas dari kalus Kedelai

0 15 66

Efektivitas Asam 2,4 Diklorofenoksiasetat (2,4 D) dan Kinetin pada Medium MS dalam Induksi Kalus Sambiloto dengan Eksplan Potongan Daun

0 3 75

STERILISASI DAN INDUKSI KALUS Aglaonema sp PADA MEDIUM MS DENGAN KOMBINASI 2,4-D KINETIN SECARA IN VITRO

0 2 51

INDUKSI KALUS DAUN PEGAGAN (Centella asiatica L.Urban.) PADA MEDIUM MURASHIGE SKOOG (MS) DENGAN PEMBERIAN BEBERAPA KONSENTRASI 2,4-DIKLOROFENOKSIASETAT (2,4-D) DAN BENZYL AMINOPURIN (BAP).

0 1 6

Pertumbuhan Kalus daun dewa [Gynura procumbens (Lour) Merr.] Dengan kombinasi Asam 2,4-diklorofenoksiasetat (2,4-D) dan kinetin pada medium Murashige Skoog (MS) secara In vitro.

0 0 1

Pengaruh Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat (2,4-D) terhadap Pembentukan dan Pertumbuhan Kalus serta Kandungan Flavonoid Kultur Kalus Acalypha indica L.

0 0 6

INDUKSI KALUS DARI EKSPLAN KOTILEDON KACANG PANJANG (Vigna unguiculata ssp. sesquipedalis (L.) Verdc) PADA BEBERAPA KONSENTRASI 2,4-D SECARA IN VITRO.

0 0 4

Induksi Kalus Daun Nyamplung (Calophyllum inophyllum Linn.) pada Beberapa Kombinasi Konsentrasi 6-Benzylaminopurine (BAP) dan 2,4-Dichlorophenoxyacetic Acid (2,4-D)

0 2 6