PERBUP NO 56 TAHUN 2015 TATA CARA PENGHITUNGAN DANA DESA

BUPAT I PACI T AN
PR OVI NSI JAWA T IBfUR
P ER A T UR A N BUPAT I PACI T AN
NOMOR 5 6 T AHUN 2 0 1 5
T ENT A NG
T A T A CA R A PENGHIT UNGAN

DANA DESA

DENGAN R AHMAT T UHAN Y ANG MAHA E S A

BUPAT I PACI T AN yxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWUTSRPONMLKJIHGFE
Menimb ang

: b ahwa gu na melaksanakan ketentu a n Pasal 10 ayat (1)
Peratu ran Menteri Keuangan Nomor
247/PMK.07/2015
tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyalu ran, Penggunaan,
Pemantau an da n Evalu asi D ana Desa, perlu menetapkan
Peratu ran B u pa ti tentang Tata Cara Penghitu ngan D ana Desa


Mengingat

: , 1. U ndang- U ndang Nomor 6 Ta h u n 2014 tentang Desa;
2. U ndang- U ndang
Nomor
23
Ta h u n
2014
tentang
Pemerintahan D aerah sebagaimana telah beberapa ka li
diu b a h terakhir dengan U ndang- U ndang Nomor 9 Ta h u n
2015;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahu n 2014 tentang
Peratu ran Pelaksanaan U ndang- U ndang Nomor 6 Ta h u n
2014 tentang Desa sebagaimana telah diu b a h dengan
Peratu ran Pemerintah Nomor 47 Ta h u n 2015;
4. Peratu ran Pemerintah Nomor 60 Ta h u n 2014 tentang
D ana Desa Yang B ersu mb er da ri Anggaran Pendapatan da n
Negara sebagaimana
telah diu b a h

dengan
Belanja
Peratu ran Pemerintah Nomor 22 Ta h u n 2015;
5. Peratu ran Menteri Keuangan Nomor 247/PMK.07/2015
tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyalu ran, Penggunaan,
Pemantau an da n Evalu asi D ana Desa;

MEMUT USK AN:
Menetapkan

: P ER A T UR A N
BUPAT I
T ENT A NG
PENGHIT UNGAN DANA DESA

T AT A

BAB I
K ET ENT UA N UBIUM
P asal 1

D alam Peratu ran B u pa ti in i yang dima ks u d dengan:
1.
Pemerintah D aerah adalah Pemerintah Kab u paten Pacitan
2.
B u pa ti adalah B u pa ti Pacitan
3.
Desa adalah desa d i Kab u paten Pacitan.

CA R A

4.

D ana Desa adalah dana yang b ersu mb er da ri Anggaran Pendapatan da n
Belanja Negara yang d ip eru n tu kka n bagi Desa yang ditransfer mela lu i
Anggaran Pendapatan da n Belanja D aerah Kab u paten da n digu na ka n
u n tu k
memb iayai
penyelenggaraan
pemerintahan,
pelaksanaan

pemb angu nan,
pemb inaan
kemasyarakatan,
da n
pemberdayaan
masyarakat;
5.
Pemerintah Desa adalah Kepala Desa a ta u yang diseb u t dengan na ma la in
dib a ntu Perangkat Desa sebagai u n s u r penyelenggara Pemerintahan Desa;
6.
Pejabat Pengelola Keuangan D aerah yang selanju tnya disingkat PPKD
adalah kepala satu an kerja pengelola keu angan daerah yang mempu nya i
tugas melaksanakan pengelolaan APBD da n b ertindak sebagai b endahara
u m u m daerah
7.
Anggaran Pendapatan da n Belanja Desa, yang selanju tnya disingkat
APBDesa, adalah rencana keu angan ta h u n a n Pemerintahan Desa.
8.
Alokasi dasar adalah alokasi min ima l dana desa yang a ka n diterima oleh
setiap desa.

9.
Alokasi formu la adalah alokasi dana desa yang a ka n diterima desa
b erdasarkan bobot ju m la h pendu du k, angka kemis kina n, lu as wilayah da n
tingka t kes u lita n geografis.
10. Rekening Kas U m u m D aerah, yang selanju tnya disingkat RKU D , adalah
rekening tempat penyimpanan u a n g daerah yang ditentu ka n oleh
b u pa ti u n tu k menampu ng s elu ru h penerimaan daerah da n membayar
s elu ru h pengelu aran daerah pada b a nk yang ditetapkan.
11. Rekening Kas Desa, yang selanju tnya disingkat RKD, adalah rekening
tempat penyimpanan u a ng Pemerintah Desa yang menampu ng s elu ru h
penerimaan Desa da n digu na ka n u n tu k membayar s elu ru h pengelu aran
Desa pada b a nk yang ditetapkan.
12. Sisa Lebih Perhitu ngan Anggaran D ana Desa, yang selanju tnya diseb u t
SiLPA D ana Desa, adalah selisih leb ih realisasi penerimaan da n
pengeluaran anggaran D ana Desa selama s a tu periode anggaran.
13. Indeks Kesu litan Geografis Desa, yang selanju tnya diseb u t IKG Desa,
adalah angka yang mencerminkan tingka t kesu lita n geografis s u a tu Desa
b erdasarkan variabel ketersediaan pelayanan dasar, kondis i infra s tru ktu r,
transportasi, da n komu nika s i. yutsrponmlkihgfedcbaYXWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA


BAB I I
T A T A CA R A PENGHIT UNGAN PEMBAGI AN DANA DESA
Pasal 2
(1)

Rincian D ana Desa setiap Desa dih itu n g dengan r u mu s :
D ana Desa setiap desa =

(2)

(3)

alokasi dasar setiap desa + alokasi formu la
setiap desa
Alokasi dasar setiap desa besarannya adalah sebagaimana ditetapkan
da la m Peratu ran Presiden tentang rincia n APBN/APBN-P.
Alokasi formu la setiap desa d ih itu n g dengan mengu nakan r u mu s sebagai
b eriku t:
W = AF X [(0,25 X Z l ) + (0,35 x Z2) + (0,10 x Z3) + (0,30 x Z4)]
Keterangan:

AF = Alokasi formu la Kab u paten yang ditetapkan dalam
Presiden tentang rincia n APBN/APBN-P
W = Alokasi formu la setiap Desa.

Peratu ran

Zl
Z2
Z3
Z4

=
=
=
=

Rasio ju m la h pendu du k setiap Desa.
Rasio ju m la h pendu du k mis kin Desa.
Rasio lu as wilayah Desa.
Rasio Indeks Kesu litan Geografi (IKG) setiap Desa. yutsrponmlkihgfedcbaYXWVUTSRPON


Pasal 3
(1)

Rasio J u mla h pendu du k Desa (Zl) dih itu n g dengan r u mu s : nlcZKIG
jumlah penduduk desa
Zl = ywutsponmlkjihedbaTD
total penduduk desa se kabupaten

(2)

Rasio J u mla h Pendu du k M is kin Desa (Z2) d ih itu n g dengan r u mu s :
^2 _

jumlah penduduk miskin desa
total penduduk

(3)

kabupaten


Rasio Luas W ilayah Desa (Z3) dih itu n g dengan r u mu s :
2^ _

luas milayah desa
Total luas

(4)

miskin desa se

wilayah Desa se

kabupaten

Rasio Indeks Kesu litan Geografis Desa (Z4) dih itu n g dengan r u mu s :
Z4^
Total IKG desa di kabupaten
ncG


Pasal 4
(1) D ata j u m l a h pendu du k, angka kemis kina n, lu as wilayah da n tingka t
kesu litan geografis setiap Desa sebagaimana dima ks u d pada ayat (1)
b ersu mb er da ri kementerian yang berwenang da n/ a ta u lembaga yang
menyelenggarakan u r u s a n pemerintahan d i b idang statistik.
(2) IKG Desa sebagaimana dima ks u d dalam Pasal 3 ayat (4) dis u s u n da n
ditetapkan oleh B u p a ti b erdasarkan data da ri kementerian yang berwenang
da n/ a ta u lembaga yang menyelenggarakan u r u s a n pemerintah d i b idang
statistik.

Pasal 5
Penetapan rincia n D ana Desa setiap Desa ditetapkan dengan Peratu ran B u pa ti.

BAB I I I
MEK A NI SME DAN T AHAPAN PENY ALUR AN DANA DESA
P asal 6
(1) Penyalu ran D ana Desa da ri Rekening Kas U m u m D aerah ke Rekening Kas
Desa dilaksanakan oleh B u pa ti
(2) Penyalu ran D ana Desa dila ku ka n secara b ertahap:
a. tahap I sebesar 40% (empat p u lu h perseratus);

b. tahap II sebesar 40% (empat p u lu h perseratus); dan
c. tahap 111 sebesar 20% (dua p u lu h perseratus).
(3) Penyalu ran D ana Desa tahap 1 dila ku ka n dengan ketentu an sebagai b eriku t:
a. Kepala Desa mengaju kan permohonan penyalu ran dana desa kepada
B u pa ti mela lu i Kepala Bapemas dan Pemdes paling lamb at minggu kedu a
b u la n maret;

b . Permohonan penyalu ran dana desa dila mpiri dengan:
1. Peratu ran Desa tentang APBDesa;
2. Peratu ran Kepala Desa tentang Penjabaran APBDesa;
3. Foto copy rekening desa; da n
4. Laporan realisasi ta h u n anggaran sebelumnya (laporan semester 11).
c. D alam h a l persyaratan penyalu ran terpenu hi, Kepala Bapemas da n
Pemdes menyampaikan rekomendasi pencairan kepada PPKD dengan
dila mpiri daftar penerima da n besaran alokasi masing- masing desa.
d. PPKD mela ku a n penyailuran dana desa dengan cara peminda hb u ku a n
da ri Rekening Kas U mu m D aerah ke Rekening Kas Desa sesuai
ketentu an pera tu ra n peru ndang- u ndangan yang b erlaku .
(4) Penyalu ran D ana Desa tahap II dila ku ka n dengan ketentu an sebagai
b eriku t:
a. Kepala Desa mengaju kan permohonan penyalu ran dana desa kepada
B u pa ti mela lu i Kepala Bapemas dain Pemdes paling lamb at minggu kedu a
b u la n j u l i;
b. Permohonan penyalu ran dana desa dila mpiri dengan laporan realisasi
dana desa tahap I paling ku ra n g su dah mencapai 50% (meru pakan
laporan semester 1);
c. D alam h a l persyaratan penyalu ran terpenu hi, Kepala Bapemas da n
Pemdes menyampaikan rekomendasi pencairan kepada PPKD.
d. PPKD mela ku a n penyalu ran dana desa dengan cara peminda hb u ku a n
da ri Rekening Kas U mu m D aerah ke Rekening Kas Desa sesuai ketentu a n
Peratu ran peru ndang- u ndangan yang b erla ku .
(5) Penyalu ran D ana Desa tahap III dila ku ka n dengan ketentan sebagai b eriku t:
a. Kepala Desa mengaju kan permohonan penyalu ran dana desa kepada
B u pa ti mela lu i Kepala Bapemas da n Pemdes paling lamb at minggu kedu a
b u la n September;
b. Permohonan penyalu ran dana desa dila mpiri dengan:
1. laporan realisasi dana desa tahap I paling ku ra n g s u da h mencapai
50%; da n
2. laporan realisasi dana desa tahap II paling ku r a n g su dah mencapai
50%.
c. D alam h a l persyaratan penyalu ran terpenu hi, Kepala Bapemas da n
Pemdes menyampaikan rekomendasi pencairan kepada PPKD.
d. PPKD melaku an penyalu ran dana desa dengan cara peminda hb u ku a n
da ri Rekening Kas U mu m D aerah ke Rekening Kas Desa sesuai ketentu a n
Peratu ran peru ndang- u ndangan yang b erlaku . yutsrponmlkihgfedcbaYXWVUTSRPONMLKJIHGFED

BAB I V
P R I OR I T A S PENGGUNAAN DANA DESA
Pasal 7
(1) D ana Desa dipriorita s ka n u n tu k memb iayai b idang pemb angu nan da n
pemberdayaan masyarakat yang pelaksanaannya diu ta ma ka n secara
swakelola dengan menggu nakan su mb er daya/b ahan b a ku lokal, da n
diu payakan dengan leb ih b anyak menyerap tenaga kerja da ri masyarakat
Desa setempat
(2) Penggunaan D ana Desa sebagaimana dima ks u d pada ayat (1) dilaksanaikan
sesuai dengan prioritas penggunaan D ana Desa yang ditetapkan oleh
Menteri Desa, Pembangunan D aerah Tertinggal da n Transmigrasi.
P asal 8
(1) D ana Desa dapat digu na ka n u n tu k memb iayai kegiatan yang tida k
termasu k da la m prioritas penggunaan D ana Desa sebagaimana dima ks u d
dalam Pasal 7 ayat (2) setelah mendapat persetu ju an B u pa ti mela lu i Camat.

(2) Persetujuan B u pa ti mela lu i Camat sebagaimana dima ks u d pada ayat (1)
dib erikan pada saat evaluasi Rancangan Peratu ran Desa mengenai APB
Desa.
(3) D alam memb erikan persetu ju an sebagaimana dima ks u d pada ayat (1),
Camat memastikan pengalokasian D ana Desa u n tu k kegiatan yang menjadi
prioritas
telah terpenu hi da n/ a ta u kegiatan
pemb angu nan
da n
pemberdayaan masyarakat telah terpenu hi. yutsrponmlkihgfedcbaYXWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

BAB V
PENYUSUNAN DAN PEMYAMPAIAN LAPOR AN R EA L I SA SI
PENGGUNAAN DANA DESA
Pasal 9
(1) Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi penggunaan D ana Desa
kepada B u pa ti setiap semester.
(2) Penyampaian laporan realisasi penggunaan D ana Desa sebagaimana
dima ks u d pada ayat (1) dila ku ka n dengan ketentu a n:
a. semester I , pa ling lamb at minggu kedu a b u la n J u l i; d a n
b . semester I I , paling lamb at minggu kedu a b u la n maret ta h u n anggaran
b eriku tnya.
(3) B u pa ti dapat memfasilitasi percepatan penyampaian laporan realisasi
penggunaan D ana Desa oleh kepala Desa.
(4) Laporan realisasi penggunaan D ana Desa dis u s u n sesuai dengan format
sebagaimana terca ntu m dalam Lampiran Peratu ran in i yang meru pa ka n
b agian tida k terpisahkan da ri Peratu ran B u pa ti in i.

BAB V I
PEflSANTAUAN DAN EVA L UA SI SI L P A DANA DESA
Pasal 10
B u pa ti mela ku ka n pemantau an d a n evaluasi atas SiLPA D ana Desa.

Pasal 11
(1) D a la m h a l pemantau an dan evaluasi atas SiLPA D ana Desa sebagaimana
dima ks u d da la m Pasal 10 ditemu ka n SiLPA D ana Desa leb ih da ri 30% (tiga
p u lu h per seratus), B u pa ti:
a. meminta penjelasan kepada Kepala Desa mengenai SiLPA D ana Desa
tersebu t; da n/ a ta u
b . meminta aparat pengawas
fu ngsional daerah u n tu k mela ku ka n
pemeriksaan.
(2) SiLPA D ana Desa leb ih da ri 30% (tiga p u lu h per seratus) sebagaimana
dima ks u d pada ayat (1), dih itu n g da ri D ana Desa yang diterima Desa pada
ta h u n anggaran berjalan.
(3) SiLPA D ana Desa wajib dianggarkan kemb ali d a n digu na ka n sesuai dengan
peru ntu ka nnya pada ta h u n anggaran b eriku tnya .

BAB V I I
SANK SI
Bagi an K e sat u
Pe nundaan P e ny al uran Dana De sa

Pasal 12 yxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
(1) B u pa ti menu nda penyalu ran D ana Desa tahap I , dalam h a l:
a. Kepala Desa tida k memenu hi ketentu an sebagaimana dima ks u d dalam
pasal 6 ayat (1) h u r u f a da n h u r u f b.
b . terdapat SiLPA D ana Desa ta h u n anggaran sebelumnya leb ih da ri 3 0 %
(tiga p u lu h per seratus); da n/ a ta u
c. terdapat u s u la n da ri aparat pengawas fu ngsional daerah.
(2) Penu ndaan penyalu ran D ana Desa sebagaimana dima ks u d pada ayat (1)
h u r u f b dila ku ka n terhadap penyalu ran D ana Desa tahap I ta h u n anggaran
berjalan sebesar SiLPA D ana Desa ta h u n anggaran sebelumnya.
(3) D alam ha l SiLPA D ana Desa leb ih besar da ri ju m la h D ana Desa ya ng a ka n
dis a lu rka n pada tahap I , ma ka penyalu ran D ana Desa tahap I tida k
dila ku ka n.
(4) Penu ndaan penyalu ran D ana Desa sebagaimana dima ks u d pada ayat (1)
h u r u f b dila ku ka n sampai dengan SiLPA D ana Desa ta h u n anggaran
sebelumnya telah direalisasikan penggunaannya, sehingga ju m la h SiLPA
dana desa menjadi paling tinggi sebesar 30% (tiga p u lu h per seratus) da ri
anggaran D ana Desa ta h u n anggaran sebelumnya.
(5) D alam h a l sampai minggu kedu a b u la n Agu stu s ta h u n anggaran berjalan
SiLPA D ana Desa ta h u n anggaran sebelumnya ma s ih leb ih besar dari 30%
(tiga p u lu h per seratus), penyalu ran D ana Desa yang ditu nda sebagaimana
dima ks u d pada ayat (2) dis a lu rka n bersamaan dengan penyalu ran D ana
Desa tahap I I .

Pasal 13
(1) B u pa ti menu nda penyalu ran D ana Desa
tida k memenu hi ketentu a n sebagaimana
h u r u f a da n h u r u f b .
(2) B u pa ti menu nda penyalu ran D ana Desa
tida k memenu hi ketentu a n sebagaimana
h u r u f a da n h u r u f b.

tahap II, dalam h a l Kepala Desa
dima ks u d dalam pasal 6 ayat (4)
tahap II, dalam ha l Kepala Desa
dima ks u d dalam pasal 6 ayat (5)

Pasal 14
Penu ndaan penyalu ran D ana Desa sebagaimana dima ks u d dalam Pasal 12
ayat (1) h u r u f a da n Pasal 13, sampai dengan diterimanya persyaratan
sebagaimana dima ks u d dalam Pasal pasal 6 ayat (1) h u r u f a da n h u r u f b ,
ayat (4) h u r u f a da n h u r u f b , ayat (5) h u r u f a da n h u r u f b oleh B u pa ti

Bagi an K e dua
Pemot ongdh Pe ny aluran Dana De sa
Pasal 15
(1) B u pa ti mela ku ka n pemotongan penyalu ran D ana Desa dalam h a l setelah
dikenakan sanksi penu ndaan penyalu ran D ana Desa
sebagaimana
dima ks u d da la m Pasal 12 ayat (1) h u r u f b, desa ma s ih terdapat SiLPA
D ana Desa leb ih da ri 30% (tiga p u lu h per seratus) pada ta h u n anggaran
berjalan.

(2) Pemotongan penyalu ran D ana Desa sebagaimana dima ks u d pada ayat (1)
dila ku ka n pada penyalu ran D ana Desa ta h u n anggaran b eriku tnya . yutsrponmlkihgfedcbaYX

BAB V I I I
K ET ENT UA N P ER A L I HA N
Pasal 16
Penu ndaan penyalu ran D ana Desa sebagaimana dima ks u d dalam Pasal 12 ayat
(1) h u r u f b mu la i b erla ku pada ta h u n anggaran 2017.

BAB DC
K ET ENT UA N PENUT UP
Pasal 17
Pada saat Peratu ran B u pa ti in i b erla ku , ma ka Peratu ran B u pa ti Nomor 13
Ta h u n 2015 tentang
Tata Cara Penghitu ngan D ana Desa, dica b u t d a n
dinyatakan tida k b erla ku lagi.
Pasal 18
Peratu ran B u pa ti in i mu la i b erla ku pada tanggal diu nda ngka n.
Agar setiap orang mengetahu i, memerintahkan pengu ndangan Peratu ran
B u pa ti in i dengan penempatannya dalam B erita D aerah Kab u paten Pacitan
D itetapkan d i Pacitan
Pada tanggal

31

-

12

BUPAT I PACI T AN
Cap.t t d
I NDAR T AT O

Di undangkan di P ac i t an
Pada t anggal 3 1 De se m be r 2 0 1 5
S E K R E T A R I S DA ER A H
K A BUP A T EN PACI T AN

Drs.SUK O WIYONO.MM ยป
Pe m bi na Ut am a Mady a
NIP. 1 9 5 9 1 0 1 7 1 9 8 5 0 3 1 0 1 5
BE R I T A DA ER A H K A BUP A T EN PACI T AN TAHTUV 2 0 1 5 NOMOR 5 6

- 2015

LAMPI R AN

P ER A T UR A N BUPAT I P A CI T A N
NOMOR
:
56 yxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
i
T AHUN
2015
T A N GGA L :
31
12 2015

F OR MA T LAPOR AN R EA L I SA SI PENGGUNAAN DANA DESA

SEMESTER

KOD E
REKENIN
G

U RAIAN

1

2
1

1

2

1

2

PENDAPATAN
Pendapatan Transfer

1

2
2

1

2
2
2

1 1
1 2
1 3

D ana Desa
TAHAP PERTAMA
TAHAP KED U A
TAHAP KETIGA
B ELANJA DESA
B idang Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa

dst

LAPORAN REALISASI PENGGU NAAN DANA DESA
TAHU N ANGGARAN
PEMERINTAH DESA
KECAMATAN
KABU PATEN
NOMOR D AN
TANGGAL
B U KTI
PENYALURAN
(b r2D )

JU M LAH
PENERIMAAN
(DEBET)

JU M LAH
PENGELU ARAN
(KREDIT)

SALDO

Rp.

Rp.

Rp.

3

4

5

6

KET.

7

2

2

B ida ng Pelaksanaan Pemb angu nan
Desa yutsrponmlkihgfedcbaYXWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

O

O

1

2
o
2
2

2
o
2
2

1
2o
3

2
2
2
2

3
3
3
3

nlcZKIG

B idang Pemberdayaan Masyarakat
1
2
3
B ida ng Pemb inaan kemasyarakatan
Kegiatan
dst
J u m la h

Rp.

Keterangan
* SP2D Penyalu ran D ana Desa da ri
Kab u paten ke Desa
D isetu ju i oleh,
Kepala Desa ..

B endahara Desa

(

)

(

)

BUPAT I P A CI T A N
Cap.t t d
I NDA R T A T O