16.02.17 DRAFT 2 ICON NEWS FEBRUARI 2017

Summry
Edisi Februari 2017

www.iconpln.co.id

IC

OF

ALL

WE DO

IN

N+

GR

N


IN

TE

O

ICON+ BE
RI

ICON News
ITA
EGR S
NT

ITY

I
AT
IS FOUND


O

C o m m u n i C at i n g o u r w o r l d

Wujudkan GCG
Melalui koMitMen
BersaMa dan
PenGuatan
internal

i

mplementasi good corporate governance
(GCG) merupakan komitmen ICON+
dalam mematuhi peraturan perundangundangan yang berlaku. Kemudian,
senantiasa disempurnakan guna mencapai
praktik bisnis terbaik serta penyesuaian
sistem dan prosedur yang diperlukan untuk
mendukung pelaksanaan GCG yang semakin
efektif.

Seluruh manajemen dan segenap ICONers
pun berkomitmen untuk menerapkan
GCG secara profesional dan berkelanjutan,
untuk mewujudkan perusahaan dengan
tata kelola yang beretika dan bertanggung
jawab. Komitmen ini sesuai dengan yang
dicanangkan Direksi ICON+ di tahun 2014
lalu terkait implementasi GCG di lingkungan
ICON+.
Disamping adanya komitmen bersama,
penguatan internal juga menjadi faktor
penting dan krusial untuk mencapai
GCG. Guna terus menjaga capaian
GCG, ICON+ terus berupaya
agar implementasi GCG bisa
menjadi budaya kerja
yang mengakar kuat
dalam diri setiap
ICONers.


Wujudkan GCG

Melalui komitmen
Bersama dan
Penguatan internal

daFtar iS
3

6


Editorial
FoKuS
WUJUDKAN GCG MELALUI KOMITMEN BERSAMA DAN
PENGUATAN INTERNAL

t

ata kelola perusahaan yang baik atau yang lebih

akrab di telinga dengan istilah Good Corporate
Governance (GCG) merupakan salah satu kunci
keberlanjutan perusahaan. Tata kelola yang
baik ini pun hanya dapat terwujud dengan komitmen
dan konsistensi seluruh elemen perusahaan dalam
mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG.

ProduK & layanan
DUKUNG SISTEM KENDALI PLN
ICON+ SIapkaN JarINgaN SCaDa Ber-SLa TINggI

8

ProduK intErnal

9

agEnda




FoKuS

Hal ini pun menjadi salah satu fokus dan perhatian
ICON+. Di tengah bisnis TIK yang demikian dinamis,
di mana peluang bisnis yang besar selalu diiringi
tantangan yang besar pula, tata kelola perusahaan
yang baik mutlak dicapai. Dengan demikian, mampu
mendukung peningkatan kinerja perusahaan yang
akan meningkatkan kepercayaan pelanggan sehingga
berujung pada keberlanjutan perusahaan.

I-TraCkINg, apLIkaSI Cek STaTuS TagIhaN MITra

Untuk itu, di awal 2017 ini, Manajemen ICON+ kembali
menegaskan tentang pentingnya GCG dan komitmen
seluruh ICONers terhadap GCG. Tak hanya itu, Manajemen
ICON+ pun telah mengambil sejumlah langkah penguatan
internal untuk mendukung GCG. Di antaranya, dengan
melakukan review serta mereposisi kembali regulasi

dan infrastruktur GCG, mendefinisikan, serta mapping
kebutuhan internalisasi dan sosialisasi GCG.

KEGIATAN ICONers

12 iConers

TINGKATKAN KINERJA DENGAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN yANG BAIK

Di sisi lain, ICON+ pun senantiasa menjaga integritas
dan kepercayaan sebagai bentuk tanggung jawabnya
kepada pemerintah, pemegang saham, masyarakat,
dan dunia usaha. Karenanya, penerapan prinsip-prinsip
Tata Kelola Perusahaan di seluruh kegiatan bisnis ICON+
dengan adanya komitmen bersama dan penguatan
internal merupakan faktor penting dan krusial. Hasilnya,
nilai-nilai ICON+ dapat terus meningkat sejalan dengan
pertumbuhan bisnisnya.


14 Sdm

MENUJU INTERNALISASI INTEGRITAS

Wujudkan GCG
Melalui komitmen
Bersama dan
Penguatan internal
Komitmen penerapan
good Corporate governance(gCg) merupakan
hal yang mutlak bagi iCon+. Hal tersebut dilakukan
melalui penguatan infrastruktur yang dimiliki dan, secara
berkesinambungan, meningkatkan sistem dan prosedur
yang mendukung efektivitas pelaksanaan gCg di iCon+.

Selamat membaca!

15 inSPiraSi

SIAPA PUN BISA MENJADI yOUTUBER


16 manajEmEn

ICON News

INGIN SEHAT? AyO ATUR PIKIRAN!

PENANGGUNG JAWAB :
Heni utari ambarwati [Sekretaris Perusahaan]
PEMIMPIN REDAKSI :
Budi rusdiana [Manajer Hubungan Kelembagaan]

17 tEKnologi

KOORDINATOR LIPUTAN :
Erna Pardede

GADGET LAWAS yANG BEREvOLUSI

18 jElajaH


WISATA AIR PANAS DI PESISIR PANTAI SELATAN

Pt indonESia ComnEtS PluS
Kawasan PLN Cawang
Jl. Mayjend Sutoyo N0.1
Cililitan, Jakarta Timur 13640
Telp. [021] 525 3019
Fax. [021] 525 3659
Email : humas@iconpln.co.id

KONTRIBUTOR :
agustina masito
NARASUMBER :
Seluruh manajer Pt indonesia Comnets Plus
SIKLUS :
nasari, Khasbullah, arief Santoso

KONSULTAN MEDIA
intEgriti

Pt integra Cipta Kreasi
telp/Fax : 021-27650747
EDITOR
muhammad Pamungkas
REPORTER &
PHOTOGRAPHER
dyota tenerezza, abdullah
Baraja, anita nur Fitriany,
Candra Fivetya, novita
Puspa, Chairudi B. dharma,
m. nur Fitrianto
DESAIN & TATA LETAK
andunk Bayumurti

sasaran
Untuk mewujudkan perusahaan yang
tumbuh berkembang dan berdaya saing
tinggi, ICON+ telah mengembangkan
struktur dan sistem tata kelola perusahaan
yang baik (GCG) sesuai dengan ketentuan
dan peraturan serta best practise yang
berlaku. Sebagaimana telah dicanangkan
oleh Direksi ICON+ pada tahun 2014,
implementasi GCG di lingkungan ICON+
pada umumnya dan lingkungan Direktorat
Keuangan dan SDM khususnya ditekankan
pada 3 (tiga) sasaran.

PT Indonesia Comnets Plus

Sasaran pertama adalah adanya
pemahaman ICONers terhadap semua
regulasi dan/atau infrastruktur GCG.
Infrastruktur GCG yang dimaksud
adalah, mulai dari Code of Conduct,
GCG Code, Program Pengendalian
Gratifikasi, WBS/Whistleblowing
System, LHKPN/Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggaraan Negara,
hingga Program Benturan Kepentingan/
Conflict of Interest. Pemahaman ini
diawali dengan adanya kampanye dan

sosialisasi serta internalisasi, baik secara
langsung maupun tidak langsung,
kepada seluruh ICONers.
Sasaran kedua adalah penerapan
dan pengoperasian regulasi dan/
atau infrastruktur GCG tersebut
berlangsung secara konsisten dan
dapat dipertanggungjawabkan. Fase
ini ditandai dengan ditunjuknya Tim
UPG (Unit Pengendali Gratifikasi)
dan Tim Implementasi GCG ICON+.

ICON

News Edisi Februari 2017

3

FoKuS

FoKuS
Secara kuantitatif, pencapaian GCG ICON+
di tahun 2017 berdasarkan nilai yang
ditentukan Pemegang Saham adalah
90. Dengan pencapaian nilai tersebut,
ICON+ dianggap telah masuk dalam
fase rencana jangka menengah atau
menjadi Good Governance Company.
Oleh karena itu, ICON+ berkomitmen
dan konsisten untuk menyinergikan
dan menyelaraskan target kuantitatif
tersebut dengan rencana jangka pendek
di tahun 2017. Di mana, target di
tahun ini adalah menjadi referensi dan
rujukan implementasi GCG bagi anak
perusahaan PLN lainnya.

Kedua tim tersebut masih di bawah
tanggung jawab Manajer Hukum,
mengingat monitoring pelaksanaan
program dan/atau regulasi GCG masih
perlu disinkronkan dengan ketentuan
hukum dan/atau peraturan internal
ICON+.
Selanjutnya, sasaran ketiga adalah
adanya kesadaran ber-GCG. Pada fase
ini, seluruh ICONers diharapkan dapat
menjadikan GCG sebagai platform
sekaligus identitas yang melekat dalam
komitmen integritas ICON+. Plt. Direktur
Keuangan dan SDM ICON+, Kuswowo,
sangat concern terhadap implementasi
GCG beserta nilai dan norma yang
terkandung di dalamnya terhadap pola
pikir dan pola tindak seluruh ICONers.
“Kami terus berupaya agar implementasi
GCG bisa menjadi budaya kerja
bagi seluruh ICONers,” ujar Direktur
yang ditunjuk oleh Dewan Direksi
sebagai penanggung jawab program
implementasi GCG di ICON+.
Kuswowo mengatakan, pihaknya telah
menginstruksikan kepada Ketua Tim
GCG ICON+ untuk segera melakukan
review dan penyesuaian, serta tindakan
lainnya yang diperlukan terhadap
seluruh regulasi/infrastruktur GCG yang
berlaku di ICON+.
“Kami yakin, jika perkembangan
dan dinamika ICON+ membutuhkan
regulasi/infrastruktur GCG yang
baik serta seiring sejalan dengan
perkembangan itu sendiri,” terangnya
dengan penuh optimis.
iMPleMentasi GCG
Untuk mewujudkan tata kelola perusahaan
yang baik, ICON+ melakukan langkahlangkah yang sesuai dengan nilai-nilai

4

ICON

News Edisi Februari 2017

GCG yang diusung PLN Group, yaitu
dengan menerapkan 5 prinsip GCG yaitu
Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas,
Independensi, dan Fairness. Kelima prinsip
tersebut ditransformasikan oleh Direksi
ICON+ ke dalam program-program
sosialisasi dan internalisasi terkait
pentingnya GCG di ICON+ yang dilakukan
secara berkala dan berkelanjutan.
Kuswowo menyebutkan, GCG adalah
ruh dalam nilai-nilai ICON+, sedangkan
Integritas sebagai nilai pertama ICON+
merupakan kristalisasi dari kelima
prinsip GCG yang berlaku. “ICON+
memiliki program diskusi GCG secara
berkala, yang di dalamnya dibahas
segala hal seputar perkembangan
GCG yang berlaku, dikaitkan dengan
implementasi GCG di ICON+,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, seperti halnya
anak perusahaan BUMN lainnya, ICON+
melakukan self-assessment terhadap
implementasi GCG yang dilaksanakan
setahun sekali. Sedangkan, externalassessment yang dilakukan oleh
BPKP setiap 2 tahun sekali. Program
assessment ini ditujukan untuk
memantau dan menilai efektivitas
implementasi GCG di ICON+.
“GCG bukan hanya sekadar pengukuran
assessment. Akan tetapi, GCG harus
menjadi kewajiban moral bagi kita semua
untuk menjalankannya,” tegasnya.
Menurut Kuswowo, Direksi ICON+ juga
telah menerapkan program pelaporan
LHKPN yang dibuat gradasi hingga ke
level manajer. “Maksudnya, hingga

level manajer pun memiliki kewajiban
pengisian dan penyerahan LHKPN yang
disebut juga LHKPP (Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Perusahaan).
Program ini sebelumnya selalu
didahului dengan adanya sosialisasi
dan workshop bagi para pejabat wajib
LHKPN/LHKPP,” imbuhnya.
Dalam implementasi GCG, ICON+
pun telah menyusun perencanaan
jangka pendek, menengah, dan jangka
panjang. Dalam rencana jangka pendek,
implementasi GCG di ICON+ dapat
menjadikan ICONers dan ICON+ sebagai
role model bagi penerapan GCG di
lingkungan anak perusahaan PLN.

GCG adalah ruh dalam nilainilai iCon+, sedangkan
integritas sebagai nilai
pertama iCon+ merupakan
kristalisasi dari kelima
prinsip GCG yang berlaku.
“iCon+ memiliki program
diskusi GCG secara berkala,
yang di dalamnya dibahas
segala hal seputar
perkembangan GCG yang
berlaku, dikaitkan dengan
implementasi GCG di iCon+,”

kuswowo
Plt. Direktur Keuangan dan SDM ICON+

Untuk rencana jangka menengah,
implementasi GCG dapat membawa
ICON+ masuk ke dalam fase “Good
Governance Company”. Tentunya, ini
membutuhkan komitmen dari Direksi,
Dewan Komisaris, dan ICONers. Dalam
fase Good Governance Company ini,
operasional ICON+ disandarkan pada
mekanisme dan pengelolaan risiko
secara bertanggung jawab dan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.

“Kami secara aktif menginstruksikan
kepada Tim GCG ICON+ untuk tidak hanya
berkontribusi pada implementasi GCG di
lingkungan ICON+ saja. Akan tetapi,
juga harus masuk dan berkontribusi ke
dalam implementasi GCG di lingkungan
PLN dan anak perusahaan PLN. Selain
itu, kami support dengan adanya Forum
GCG anak perusahaan PLN yang sejak
tahun 2015 sampai dengan saat ini
dipercayakan dan dipimpin oleh Ketua
Tim GCG ICON+,” sebut Kuswowo.
MenjaGa konsisten
Guna terus menjaga capaian good
corporate governance, ICON+ menjaga
konsistensi terhadap program-program
yang selama ini sudah berjalan baik.
Salah satunya dengan menerapkan
sebuah sistem sebagai wadah sarana
pengaduan terhadap tindak korupsi
maupun gratifikasi, yaitu Whistleblowing
System (WBS).

ICON+ telah memiliki aplikasi WBS
yang bisa diakses di wbs.iconpln.
co.id. Di dalamnya, terdapat secara
tegas dan jelas mekanisme pelaporan,
jenis pelaporan, dan perlindungan
serta pihak-pihak yang mengelola
WBS. Pihak pengelola WBS ini
merupakan pihak independen yang
tidak bisa diintervensi oleh siapa
pun di ICON+, termasuk Direksi.
Untuk mempermudah pelaporan dan
pengelolaannya, gratifikasi dimasukkan
dan diintegrasikan pula menjadi satu
aplikasi dalam WBS.
Untuk dapat terus meningkatkan
kinerja perusahaan, ICON+ terus
meningkatkan implementasi prinsip
GCG kepada pihak ketiga, yakni mitra
kerja, baik vendor maupun partner.
Secara berkala, dilakukan sosialisasi
dan internalisasi program-program
yang terkait dengan integritas
ICONers, terutama ICONers yang
berhubungan langsung dengan
mitra kerja. Dengan demikian, ketika
terdapat tindakan-tindakan yang
dinyatakan melanggar GCG dan
norma, bisa segera diketahui dan
ditangani dengan baik.
Kuswowo mengatakan, selain komitmen
bersama, penguatan internal juga
menjadi faktor penting dan krusial. “Di
tahun 2017 ini, ICON+ akan melakukan
review serta mereposisi kembali regulasi
dan infrastruktur GCG, mendefinisikan,
serta mapping kebutuhan internalisasi
dan sosialisasi GCG.Direksi dan Tim GCG
ICON+ senantiasa bertanggung jawab
terhadap implementasi GCG, sekaligus
menjadi teladan dan contoh bagi
ICONers yang lain,” pungkasnya.

Sementara itu, dalam rencana jangka
panjang, implementasi GCG dapat
menjadikan ICON+ sebagai perusahaan
yang diakui dan masuk dalam kategori
Good Corporate Citizen. Rencana jangka
panjang ini, memang masih belum
dilakukan. Namun, arah dan komitmen
Direksi, Dewan Komisaris, dan ICONers
selalu berorientasi pada GCG ataupun
Good Corporate Citizen.

PT Indonesia Comnets Plus

PT Indonesia Comnets Plus

ICON

News Edisi Februari 2017

5

ProduK & layanan

ProduK & layanan

dukung sistem kendali Pln

GI PLN 1

iCon+ siapkan jaringan
sCada Ber-sla tinggi

APB/APD

CLOUD
ICON+

dalam sebuah industri, sistem kendali berbasis komputer memiliki peran penting untuk
mengontrol proses bisnis yang berlangsung. sistem kendali yang dikenal dengan sebutan
sCada ini pun dibutuhkan bagi proses bisnis Pt. Pln (Persero). Guna mendukung sistem
kendalinya, Pln membutuhkan jaringan komunikasi data khusus. untuk itu, iCon+ hadir
dengan layanan jaringan sCada yang khusus diperuntukkan bagi Pln.

sla tinGGi
Jaringan SCADA merupakan jaringan
komunikasi data yang memiliki Service
Level Agreement (SLA) yang tinggi,
yaitu mencapai 99,96%. Hal tersebut
dikarenakan jaringan ini didukung
oleh jalur back-up dan back-up power
supply yang menjamin performa
dan keandalannya. Dalam sistem
kendali SCADA, jaringan komunikasi
tersebut berfungsi untuk men-support
komponen utama SCADA PLN, yaitu
komunikasi data antara Master Station
dengan Remote Station—seperti RTU,
SAS, Meter Energy, dan PMU—serta
persinyalan (Relay Proteksi).
PLN sendiri telah menerapkan sistem
SCADA di beberapa unit Distribusi dan
Transmisinya. Seiring berjalannya
waktu, sistem ini pun mengalami
peningkatan yang signifikan sehingga
dibutuhkan komponen-komponen
pendukung SCADA yang andal dan
mampu mengakomodasi kebutuhan
SCADA.
“Maka, perlu dilakukan pengembangan
agar dapat memenuhi kebutuhan
layanan komunikasi SCADA yang
diimplementasikan di semua unit
PLN serta compatible dengan semua
perangkat pendukung operasional
SCADA,” jelas Spv. Produk Jaringan
pada Divisi Pemasaran dan Produk
ICON+ Edi Rachmadi.

6

ICON

News Edisi Februari 2017

Selain SLA yang tinggi, jaringan
SCADA ICON+ memiliki keunggulan
karena didukung penuh oleh jaringan
fiber optic. Kemudian, perangkat yang
di-deliver menggunakan multiservice
platform dengan proteksi link
(dual link) serta proteksi power
supply dengan dual power supply.
Disamping itu, jaringan SCADA
ICON+ juga memiliki response time
yang lebih singkat (kurang dari 30
menit) dan MTTR yang sangat cepat
(maksimal 2 jam).
Dengan mengusung sejumlah
keunggulan tersebut, jaringan
SCADA ICON+ mampu meningkatkan
keandalan saluran data (komunikasi)

GI PLN 2

sehingga meminimalkan gangguan
dalam operasi pengaturan sistem.
Adanya dual power supply
bermanfaat untuk meningkatkan
kualitas power supply sehingga dapat
menunjang beroperasinya peralatan
dengan baik.
“Layanan jaringan yang andal bagi
PLN, tentunya akan berdampak pula
pada keandalan layanan PLN kepada
pelanggannya, yaitu terjadinya
peningkatan layanan kepada
pelanggan sehingga pelanggan bisa
menikmati listrik sesuai harapannya,”
jelas Engineer Pengembangan Produk
Jaringan Divisi Produk dan Pemasaran
ICON+ Mikael Kuncoro Rahadi.

standar dan tePat
Pengembangan jaringan SCADA
itu sendiri dilakukan berdasarkan
kebutuhan PLN. Karena itu,
pengembangannya merupakan hasil
diskusi bersama antara seluruh
stakeholder dan pengguna SCADA,
yaitu PLN P3B, PLN P3BS, serta seluruh
PLN Distribusi dan PLN Wilayah.
Dengan dirembug bersama, akan
diperoleh sebuah standar jaringan
komunikasi yang tepat dan dapat
diimplementasikan di seluruh
Indonesia. Kemudian, hasil diskusi
tersebut digodok oleh Tim ICON+
yang melibatkan Divisi Produk, Divisi
LKT, Divisi OSS, Divisi Renjar, dan
Divisi Rendes, hingga ICON+ berhasil
menghadirkan Layanan Jaringan
SCADA yang andal.

“Dalam proses pengembangannya,
kendala dan tantangan memang
tidak bisa kami hindari. Namun,
komunikasi yang terbangun dan
terjal in d eng an b aik, b aik d i
lingkungan internal ICON+ maupun
dengan seluruh stakeholder PLN,
membuat kami mampu menghadapi
setiap tantangan yang menghadang,”
jelas Mikael.
Menurut Edi, salah satu tantangan
selama proses pengembangan
jaringan SCADA adalah saat
penyusunan proposal Jaringan
Komunikasi SCADA dan sistem
proteksi, karena harus melakukan
survei di masing-masing site yang
dikirimkan oleh PLN. Khususnya,
lokasi GITET yang harus didatangi
langsung karena berkaitan dengan
rencana penempatan posisi instalasi
perangkat. Tantangan lainnya
adalah yang terkait dengan proses

perizinan dan pengajuan space
kepada PLN (P3B).
“Potensi tantangan lainnya adalah
saat implementasi kelak. Mengingat,
total lokasi yang harus dibangun
cukup signifikan, yaitu 612 Gardu
Induk di Jawa Bali dan Sumatra.
Kemudian, estimasi total deployment
FOC baru untuk implementasi SCADA
pun cukup besar,” imbuh Edi.
Kendati dihadapkan pada sejumlah
tantangan, Tim ICON+ optimis
bahwa jaringan SCADA ICON+
dapat menjadi solusi bagi PLN yang
membutuhkan keandalan dalam
jaringan komunikasi SCADA dan relay
proteksi perangkat transmisinya. Di
sisi lain, untuk dapat menjadi solusi
terbaik, ICON+ pun senantiasa akan
melakukan pengembangan lebih
lanjut terhadap layanan jaringan ini.
Hal ini dikarenakan sifat jaringan
yang sangat dinamis serta pesatnya
perkembangan teknologi.

Tim DIVISI PRODUK ICON+

PT Indonesia Comnets Plus

PT Indonesia Comnets Plus

ICON

News Edisi Februari 2017

7

ProduK intErnal

agEnda

i-tracking
aplikasi Cek status tagihan Mitra
kebutuhan mitra kerja iCon+ akan informasi status tagihan yang dikirimkan
mendorong divisi Perbendaharaan—yang bekerja sama dengan divisi Boss
untuk membuat aplikasi bertajuk i-tracking. aplikasi ini memungkinkan
mitra kerja untuk mengetahui status tagihan, mulai dari tagihan diterima
sampai tagihan dibayar.

solusi
Manajer Perbendaharaan ICON+,
Ronial Martriwansyah, menjelaskan
bahwa i-tracking mengusung konsep
yang kurang lebih sama seperti
tracking pengiriman barang pada
perusahaan ekspedisi. “Mitra kerja
ICON+ cukup memasukkan nomor
tracking ke kolom yang disediakan di
home aplikasi i-tracking. Selanjutnya,
informasi mengenai seluruh proses
dan status tagihan akan langsung
terlihat,” ujar Ronial.
Nomor tracking akan diperoleh mitra
pada saat menyerahkan invoice.
Setiap satu kali penyerahan invoice,
mitra akan menerima satu tanda
terima sekaligus nomor tracking.
Dengan nomor tracking tersebut,
mitra dapat mengecek status
tagihannya dengan mengunjungi
http://itracking.iconpln.co.id/.
Website ini dapat diakses melalui

laptop maupun smartphone yang
memiliki akses internet.
Pada aplikasi yang dikembangkan sejak
Desember 2016 lalu ini, tagihan harus
melewati lima tahap, yaitu invoice
diterima, verifikasi dokumen invoice,
verifikasi dokumen invoice selesai,
invoice siap dibayar, dan—yang
terakhir adalah invoice telah dibayar.
Jika pada tahap verifikasi, dokumen
tagihan tidak memenuhi syarat
ataupun terjadi cacat dokumen, maka
pada aplikasi tersebut akan muncul
status “dokumen dikembalikan”.
Jika muncul status tersebut, mitra pun
diberi kesempatan untuk melakukan
revisi dan mengirimkan kembali
tagihan tersebut ke ICON+. Untuk
mengetahui status tagihannya, mitra
bisa menggunakan nomor tracking
yang sama, yang diberikan saat
penyerahan invoice pertama kali.

ICONers berkacamata ini juga
menjelaskan bahwa kehadiran
i-tracking merupakan solusi dari
banyaknya frekuensi pertanyaan
mitra ICON+ melalui e-mail
maupun telepon mengenai status
tagihannya. “Setiap hari, kami
rata-rata menerima 20 pertanyaan
mengenai status pembayaran
invoice,” sebut Ronial.

Kehadiran i-tracking, menurut Ronial, merupakan
salah satu bentuk peningkatan pelayanan ICON+
kepada mitra kerja. Tak hanya perihal status, di
aplikasi ini, mitra juga bisa memperoleh informasi
mengenai rincian jumlah pembayaran, pajak, dan
potongan pembayaran (jika ada). Tak hanya mitra,
user internal ICON+ juga dapat mengecek status
pembayaran tagihan mitra dengan cara yang sama,
yaitu memasukkan nomor tracking yang diperoleh
saat menyerahkan invoice.
aPlikasi BaGi Pln GrouP
Setelah melalui masa pengembangan dan uji coba,
aplikasi ini sudah bisa dimanfaatkan mitra sejak 1
Januari 2017 lalu. Meskipun sosialisasi kepada mitra
belum dilaksanakan, informasi aplikasi beserta
cara kerjanya sudah diterima seluruh mitra saat
menyerahkan invoice.
“Rencananya sosialisasi mengenai i-tracking
akan dilaksanakan bersamaan dengan sosialisasi
e-procurement. Jadwal pastinya, kami menunggu
informasi dari Divisi Perencanaan Pengadaan,”
jelas Ronial.
Tak hanya disambut baik mitra, aplikasi ini juga
mendapat apresiasi manajemen ICON+. Plt. Direktur
Keuangan dan SDM ICON+ Kuswowo mengarahkan
agar aplikasi i-tracking juga dapat dimanfaatkan
oleh PLN Grup. “Aplikasi ini sangat bermanfaat untuk
Direktorat Keuangan di seluruh perusahaan,” sebut
Ronial mengulang testimoni Kuswowo.
Bak gayung bersambut, ICON+—bahkan telah
menerima permintaan dari beberapa unit PLN
untuk membangun aplikasi ini di perusahaannya.
Plt. Direktur Utama ICON+ Hikmat Drajat berharap
agar aplikasi ini dapat dikembangkan dan
menjadi cikal bakal fungsi SSC Module Procure
to pay. Di mana, informasi mitra, mulai dari
pengadaan hingga pembayaran, dapat terlihat
di aplikasi ini.

ronial Martriwansyah
Manajer Perbendaharaan ICON+

Namun, untuk saat ini, Ronial mengaku timnya
masih akan berfokus pada penyempurnaan aplikasi
i-tracking. Ke depannya, harapan Manajemen
terhadap aplikasi ini dapat diwujudkan dengan
melewati berbagai tahap pengembangan.

Launching aplikasi BBo Batch iii

s

ebagai tindak
lanjut rollout
Implementasi
Aplikasi BBO secara
Nasional, ICON+
bekerja sama dengan
PT PLN (Persero) Pusat
menggelar launching
Aplikasi Batubara Online (BBO) Batch III (tiga) yang mencakup
PLTU Adipala dan lima PLTU di Wilayah Indonesia Timur (PLTU
Amurang, PLTU Barru, PLTU Bolok, PLTU Jeranjang, dan PLTU
Kendari). Sebelumnya, ICON+ dan PLN telah menggelar launching
Aplikasi BBO Batch I (satu) dan Batch II (dua) untuk wilayah
Indonesia Bagian Barat dan Tengah.
Secara sistem, Aplikasi BBO Batch III (tiga) ini sebenarnya telah
operasional di PLTU Adipala dan beberapa PLTU di Wilayah Indonesia
Timur sejak tanggal 05 Desember 2016 lalu. Untuk semakin
mengukuhkan pemanfaatan Aplikasi BBO ini, digelarlah acara
Seremonial Go Live BBO Batch III (tiga) Indonesia Timur, bersamaan
dengan Acara Rakor Batubara PLN Luar Jawa Bali, Kamis (5/1).
Pada acara yang digelar di Auditorium PT PLN (Persero) Lantai
3 tersebut, Kepala Satuan Batubara Harlen mengucapkan
selamat atas Go Live BBO di 6 PLTU Batch III (tiga) dan berharap
operasional BBO berjalan lancar sehingga dapat membantu
seluruh pihak dalam mempermudah monitoring pasokan sampai
dengan penagihan mitra batubara.
Selanjutnya, penugasan rollout Aplikasi BBO Batch IV (empat)
rencananya akan dilakukan di empat PLTU di Wilayah Kalimantan,
Maluku, dan Papua.

Penandatanganan Pks iCon+
dan Pt Bayu Mitra telekarsa

u

ntuk semakin
mengukuhkan
kerja sama yang
selama ini telah terjalin,
PT Indonesia Comnets
Plus (ICON+) dan PT
Bayu Mitra Telekarsa
(BMT) menggelar acara
penandatanganan Perjanjian Kerja Sama terkait penyediaan
dan pemanfaatan infrastruktur ketenagalistrikan, Kamis (19/1).
Penandatanganan yang digelar di Ballroom Gedung Telesindo,
Jakarta Pusat tersebut dilaksanakan oleh Direktur PT. BMT,
Masha Ariobimo dan Plt. Direktur Niaga ICON+ Ardian Cholid.

Dalam sambutannya, Ardian mengungkapkan bahwa saat ini,
ICON+ mulai meluaskan pasar dengan menjadi supporting telco.
Turut hadir dalam acara tersebut, owner PT Setia Utama Telesindo
(Telesindo) selaku induk perusahaan PT Bayu Mitra Telekarsa
Hengky Setiawan; Presiden Direktur PT Tiphone Mobile Indonesia
Tan Lie Pin; Direktur Penjualan PT BMT, Subani Abdullah; Direktur
Operational PT BMT Mustapa Wangsa; GM Penjualan ICON+ Ario
Isworo; serta Manajer Penjualan Segmen Operator ICON+, Panca
Prattamto. Acara di akhiri dengan pemberian plakat dari ICON+
kepada PT BMT.

8

ICON

News Edisi Februari 2017

PT Indonesia Comnets Plus

PT Indonesia Comnets Plus

ICON

News Edisi Februari 2017

9

agEnda

agEnda

raPat kerja iCon+ 2017

lesehan Bareng direksi
di regional iCon+ jawa timur
dilanjutkan dengan dialog santai
antara Plt. Direktur Keuangan dan SDM
Kuswowo yang mewakili manajemen
ICON+ dengan ICONers di RO Jawa
Timur.

Heni Utari dan VP Perencanaan, Ari
Rahmat. Sementara, hari ketiga, diisi
dengan arahan Komisaris Utama Gong
Matua, yang didampingi Komisaris Agus
Sutiawan.

M

engawali perjalanan di tahun
2017, ICON+ menggelar Rapat
Kerja dengan mengusung tema
“Let’s Move On”. Acara yang digelar di
Ballroom Gede Pangrango Hotel Novotel,
Bogor, Jawa Barat ini dihadiri oleh
seluruh jajaran Manajemen ICON+, mulai
dari manajer hingga Direksi, (29-31/2).
Dalam arahannya, Plt. Direktur Utama
ICON+ Hikmat Drajat mengajak seluruh
ICONers untuk menanggapi perubahan
besar dalam struktur organisasi
ICON+ secara positif. Baginya, Big
Transformation adalah suatu proses yang
didasari atas keputusan RKAP 2017 yang
telah disetujui oleh pemegang saham.
“Melalui kegiatan ini, kita—bersamasama bisa mengetahui langkah yang

harus kita ambil agar sukses menjawab
tantangan pemegang saham. Kita akan
menetapkan formasi dan menjalankan
strategi. Jadi, sudah saatnya kita untuk
Move On,” ujar Hikmat.
Selain arahan dari Direksi, hari pertama
Raker juga dibacakan surat keputusan terkait
posisi penempatan dan jabatan sekaligus
pembubaran secara resmi Direktorat
Perencanaan dan Operasi oleh Plt. Direktur
Perencanaan dan Operasi Rully Fasri.
Hari kedua Raker, diwarnai dengan
nuansa F1 yang menjadi simbol
semangat seluruh ICONers untuk bekerja
cepat, cerdas, dan kompak. Agenda
kegiatan diisi oleh presentasi tentang
KPI dan Work Sheet Business Plan yang
disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan

Dalam arahannya, Gong Matua
kembali mengingatkan ICON+ untuk
berkontribusi maksimal kepada PLN.
Bagi Gong, potensi pasar ICON+
sangatlah besar ditambah dengan
hak eksklusif yang diberikan oleh
PT PLN (Persero) terkait jaringan
RoW. Tak hanya memberi arahan,
Dewan Komisaris juga membuka diri
untuk berdiskusi dengan ICONers. Di
moderatori oleh Rully Fasri, diskusi
terbangun hangat dan penuh solusi.
Pada Raker tahun ini, ICON+ juga
mengundang mitra serpo untuk masingmasing regional. Dengan tujuan,
memperkenalkan General Manager
SBU agar dapat berkordinasi dan bekerja
sama dengan baik dalam memberikan
pelayanan prima ke pelanggan. Raker
ditutup dengan Penandatanganan
Final Business Plan & Final Kontrak
Manajemen.

R

oadshow Lesehan Bareng
Direksi yang dimulai sejak
akhir tahun 2016 masih terus
berlanjut. Setelah sebelumnya
digelar di Kantor Regional Jawa Barat,
kini giliran Kantor Regional Jawa
Timur yang berada di Jalan Ketintang
Baru No 1-3, Surabaya menjadi lokasi
pertama lesehan bareng Direksi di
tahun 2017, Jumat (6/1).

lesehan Bareng direksi
di regional jawa tengah

Jadi, ICONers, ready to move on? Let’s
Start Our Engines!

s

iswa/i SMK Taman Siswa Sukoharjo
berkesempatan mengunjungi
“dapur” ICON+ di Gandul, Depok,
Selasa (17/1). Kunjungan dalam rangka
studi ekskursi tersebut merupakan salah
satu bentuk kegiatan CSR ICON+ di
bidang pendidikan. Melalui kegiatan ini,
ICON+ memberikan kesempatan kepada
pelajar untuk melihat dan mempelajari
langsung berbagai alat dan proses bisnis
di ICON+.

10

ICON

News Edisi Februari 2017

Center, NOC, dan Contact Center ICON+.
Kunjungan studi ekskursi ini diakhiri
dengan simulasi penyambungan kabel
fiber optic yang diperagakan oleh tim
ROJB.

yang ikut serta pada ajang Kanvas
ICON+, yaitu Made Muliarta, Satriyo
Io, Girang Wahyu Nurputra, Wikan
Wicaksono, dan Danang Arfianto.

r

Salah seorang guru pendamping
SMK Taman Siswa Sukoharjo Afnan
Widodo pun berharap kunjungan ini
dapat membuka cakrawala siswa/i
bimbingannya terkait salah satu aplikasi
real IT yang diterapkan oleh ICON+.

oadshow Lesehan Bareng Direksi
terus bergulir menuju lokasi
ketujuh, yaitu Kantor Regional
Jawa Tengah yang berada di GI Krapyak,
Jalan Siliwangi No 379, Semarang,
Jumat (20/1). Kali ini, giliran Plt.
Direktur Perencanaan dan Operasi
Rully Fasri yang mendapat kesempatan
untuk berdialog langsung dengan
seluruh ICONers yang berada di bawah
pimpinan Manajer Kantor Regional Jawa
Tengah Muhammad Naim.

Selain diperkenalkan dengan profil dan
beragam produk dan layanan ICON+,
para siswa/i juga berkesempatan
untuk melihat langsung ruang Data

Kegiatan yang diawali dengan senam
bersama ini dibuka oleh Manajer Humas
Titik Riana, yang memperkenalkan tim
inovator Kantor Regional Jawa Tengah

PT Indonesia Comnets Plus

Dalam arahannya, Kuswowo
menyampaikan apresiasi terhadap nilai
integritas yang telah diterapkan ICONers
di RO Jatim dalam melayani pelanggan.
Kuswowo mengingatkan agar ICONers
senantiasa menjaga infrastruktur secara
maksimal serta peduli atas aset ICON+
dan PLN.

Seperti biasa, acara lesehan bareng
direksi diawali dengan senam
bersama dan apresiasi terhadap
ICONers berprestasi yang mewakili
lokasi kantor Regional. Kemudian,

kunjungan sMk taman siswa sukoharjo
Kedatangan 47 siswa/i yang
didampingi oleh 4 guru tersebut
disambut hangat oleh jajaran Manajer
ICON+ yang berkantor di Gandul.
Manajer Humas Titik Riana dalam
sambutannya mengucapkan selamat
datang kepada siswa/i SMK Taman
Siswa dan memperkenalkan ICON+
secara singkat.

Manajer Regional Jawa Timur Pepen
Effendi menyampaikan apresiasi
terhadap program yang secara
konsisten dijalankan oleh jajaran Direksi
ini, sekaligus menyampaikan laporan

overview hasil kinerja tim RO Jatim dan
rencana kerja 2017.

PT Indonesia Comnets Plus

Melalui kegiatan ini, Rully Fasri
menyampaikan tentang kebijakan
Manajemen yang akan segera
menerapkan pengukuran target capaian
kantor regional—nantinya akan disebut
Unit Bisnis—yang disertai program
reward dan punishment.
“Tujuan penerapan program ini adalah
untuk menciptakan kompetisi sehat

antara seluruh kantor Regional. Hal ini
berkaitan juga dengan peningkatan
target revenue ICON+ tahun 2017 yang
diiharapkan pemegang saham naik 30%
dari target tahun lalu,“ ujar Rully.
Melalui kegiatan ini, ICONers RO Jawa
Tengah berkesempatan berdialog
langsung dengan Direksi. Meskipun
berlangsung singkat, ICONers di
Kantor Regional Jawa Tengah melalui
Muhammad Naim mengapresiasi
program ini sebagai salah satu media
komunikasi antara kantor Regional
dan Pusat.

ICON

News Edisi Februari 2017

11

iConers

iConers

tingkatkan kinerja
dengan tata kelola
Perusahaan
yang Baik

ce
overnan
G
e
t
a
r
o
aban,
d Corp
tau Goo pertanggungjaw nya
a
ik
a
b
, tentu
n yang
bilitas,
tersebut ini pun
usahaaa a, yaitu akunta
r
ip
s
e
p
in
r
p
la
kelo
utam
prinsip
Prinsip
an tata
-prinsip
nerapan
sahaan.
e
ip
u
P
s
r
.
GCG di
e
in
n
p
r
p
ia
Penerap
ja
ir
r
and
sung
nerapan
kine
u
m
e
n
e
g
p
a
k
n
t
n
e
a
n
a
k
a
g
m
g
d
penin
(GCG)
na den
jaran,
an, kewa
terhadap +. lalu, bagaima
a
i
s
k
u
u
b
ib
r
r
e
t
t
ke
iCon
n kon
rsebut.
mberika
sisten di
akan me pkan secara kon rs tentang hal te
era
iCone
telah dit
endapat
p
t
u
ik
r
e
kontribusi optimal pada peningkatan
iCon+? B

ema
retnawati
internal audit iCon+

Tata Kelola Perusahaan yang Baik
atau GCG adalah struktur dan
mekanisme yang mengatur
pengelolaan perusahaan sehingga
menghasilkan nilai ekonomi jangka
panjang yang berkesinambungan
bagi pemegang saham maupun

12

ICON

News Edisi Februari 2017

pemangku kepentingan. Dalam hal
ini, ICON+ telah berkomitmen untuk
menjalankan tata kelola perusahaan
yang baik dengan standar tinggi.
Komitmen ini bukan sekadar untuk
memenuhi peraturan dalam rangka
pencapaian skor KPI Manajemen.
Komitmen ini pun telah diwujudkan
dalam berbagai hal. Di antaranya,
penerapan sistem gratifikasi dan
pelaporan pelanggaran (Whistleblowing
system), pencapaian skor GCG ICON+
pada tahun 2015 dengan pencapaian
skor 87, serta penerapan e-Proc dalam
pengadaan barang jasa.

kinerja perusahaan. Di sisi lain, penerapan
GCG akan mampu meningkatkan citra
perusahaan melalui pelayanan prima,
menjaga serta memelihara aset dan
sumber daya perusahaan.

anik
listyarini
operator dan petugas
administrasi - iCon+
region jateng & diY

Harapannya, hal tersebut dapat
menjadi motor penggerak dalam
pengelolaan perusahaan. Sehingga,
manfaat dari implementasi tata
kelola perusahaan yang baik dapat
dirasakan secara maksimal oleh
ICON+. Tidak itu saja, penerapan
tata kelola yang baik tentunya dapat
meningkatkan kinerja ICONers dan
perusahaan.
Selain itu, penerapan GCG juga diharapkan
dapat memberikan perlindungan yang
memadai dan perlakuan yang adil bagi
seluruh pegawai serta memberikan

Bagi Anik, implementasi tata kelola
perusahaan yang baik merupakan

PT Indonesia Comnets Plus

salah satu strategi untuk mencapai
visi misi perusahaan. Implementasi
tata kelola yang baik diwujudkan—
salah satunya—melalui komitmen
untuk tidak menerima ataupun
memberikan bingkisan dalam bentuk
apa pun. Komitmen ini telah
disepakati bersama oleh ICONers dan
juga keluarga besar PLN Group.

adi
Cahyadi
Plt. spv Pemeliharaan
area selatan iCon+ regional Pemeliharaan
jakarta & Banten

Menurut ICONers yang telah bergabung
di ICON+ selama 7 tahun tersebut,
dalam penerapannya, ICONers
hendaknya dapat melaksanakan
komitmen tata kelola perusahaan
yang telah dibuat secara konsisten,
transparan dan bertanggung jawab,
serta memberikan inovasi-inovasi yang
membangun. Hal ini akan berdampak
terhadap peningkatan kinerja dan
prestasi ICONers, dan tentunya juga
kinerja perusahaan yang lebih baik.
“Sebagai ICONers, saya berharap
penerapan GCG ini dapat dimulai
dari diri sendiri, setiap ICONers,
tanpa terkecuali, secara konsisten
dan bertanggung jawab,” ujar Anik.
Dengan demikian, akan lahir pegawai
yang berintegritas tinggi sehingga
mampu memberikan kontribusi
terbaik, tidak hanya bagi perusahaan,
melainkan juga bagi negeri ini.

PT Indonesia Comnets Plus

Implementasi GCG sesuai dengan
komitmen perusahaan dapat
dimulai dari diri sendiri dan
kepedulian terhadap lingkungan
sekitar. Salah satunya dengan cara
tidak menerima hadiah atau

gratifikasi, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dari
rekanan atau mitra perusahaan.
Terkait implementasi tata kelola
yang baik di ICON+, Adi bersyukur
hal tersebut berjalan dengan baik,
khususnya di Regional Pemeliharaan
Jakarta & Banten. “Implementasi GCG
di ICON+, khususnya di Regional
Pemeliharaan Jakarta & Banten, sudah
berjalan dengan baik, sesuai dengan
komitmen perusahaan dan hasil dari
Assessment GCG ICON+ 2014 per
tanggal 31 Maret 2015 yang berhasil
meraih skor 84.514 (BAIK),” jelasnya.
Untuk dapat mendukung peningkatan
kinerja perusahaan, menurut Adi,
penerapan GCG hendaknya diiringi
dengan profesionalisme dalam
bekerja, taat terhadap peraturan,
serta konsisten terhadap komitmen
yang telah ditetapkan perusahaan.
Dengan penerapan tata kelola
yang baik tersebut, ke depannya,
diharapkan ICON+ dapat menjadi
lebih baik lagi.

ICON

News Edisi Februari 2017

13

inSPiraSi

IC

IN

WE DO
ALL
OF

GR

N

IN

TE

N+

ITA
EGR S
T
N

O

ICON+ BE
RI

Sdm

IT Y

I
AT
IS FOUND

O

siaPa Pun Bisa Menjadi

Menuju

internalisasi
inteGritas

Youtuber

Gen Halilintar (Family Video), Eka
Gustiwana (Creative Music), dan Reza
Oktavian (Game Review).

di dalam peningkatan kinerja para iConers, integritas menjadi sebuah nilai yang memegang
peranan sangat penting. Banyak hal harus didasari atas integritas ini. di antaranya, kejujuran
terhadap disiplin kerja; pekerjaan yang dihasilkan; praktik kerja; hubungan dengan rekan
kerja, pelanggan, maupun stakeholder; hingga pelaporan data perusahaan.

iCon+ BerinteGritas
Integritas adalah sebuah nilai dasar
dari dalam diri setiap manusia untuk
dapat berinteraksi secara sehat dan
bersih dengan sesama. Dengan
adanya integritas, akan muncul suatu
kepercayaan yang dapat semakin
mempererat dan membentuk team
work yang solid.
Menurut GM SDM dan Umum ICON+
Detty Elviany, integritas sebagai
value korporasi harus menjadi bagian
perilaku ICONers. “Pemahaman nilai
ini sudah kami tanamkan sejak awal
kepada ICONers, baik mereka yang
masih dalam masa on the job training
(OJT) maupun ICONers lainnya melalui
program penanaman nilai values,”
katanya.
Manajer Pengembangan Organisasi
ICON+ Wisnu Cahyono, menambahkan
bahwa sejak 2015, ICONers telah
memiliki berbagai program sebagai
wujud komitmen terhadap prinsip
integritas. Sosialisasi pun telah
diberikan melalui Program
“ICON+ Berintegritas”,

program pengendalian gratifikasi
ICON+, sosialisasi Whistleblowing
System (WBS), penandatanganan
pakta integritas, dan penandatanganan
komitmen ICON+ Berintegritas.

ICON

News Edisi Februari 2017

Anda ingin mencoba mencari
penghasilan melalui Youtube? Atau
penasaran dari mana asal penghasilan
seorang Youtuber? Berikut adalah
jawabannya!

internalisasi
Tahun 2017 ini, ICON+ telah
menyiapkan rencana internalisasi
nilai integritas kepada ICONers.
Menurut Wisnu, internalisasi nilai
integritas adalah menanamkan
kembali nilai-nilai integritas dalam
menunaikan pekerjaan sehari-hari.
“Kami akan melakukan internalisasi
tahun ini, mulai dari sosialisasi nilainilai integritas yang akan dilakukan
oleh seluruh senior leader ICON+,
dan tentunya ada beberapa artefakartefak integritas di lingkungan
kantor,” jelasnya.
Selanjutnya, internalisasi akan
dilakukan melalui peningkatan
kedisiplinan pegawai terhadap
ketentuan perusahaan yang berlaku.
Kedisiplinan ini mencakup jam
kerja, penggunaan seragam kerja,
pemakaian tanda pengenal, maupun
ketaatan mengikuti seluruh kegiatan
Perusahaan yang diwajibkan .
Sementara, Detty menyebutkan
di tahun ini, ICON+ juga
telah merencanakan
Program Agent of
Change (AoC).

14

Menjadi seorang Youtuber,
keahlian sinematografi memang
menjadi tonggak keberhasilan yang
memunculkan daya tarik video. Namun,
tidak mengesampingkan konten yang
disajikan.

detty elviany
GM SDM dan Umum ICON+

Melalui AoC, ICONers diharapkan
dapat menjadi agen perubahan
dan internalisasi dari nilai-nilai
perusahaan, termasuk nilai integritas.
Selain AoC, menurut Detty, dibutuhkan
pula figur kepemimpinan yang tepat
untuk lebih memperkuat internalisasi
nilai perusahaan. Sebagai langkah
awal, ICON+ telah melaksanakan
program “Lesehan Bareng Direksi”
untuk meningkatkan komunikasi
antara manajemen dengan seluruh
ICONers.
“Melalui kegiatan tersebut, kami
dapat menampilkan sosok pemimpin
yang dapat menjadi panutan
‘Walk the Talk’. Cara ini pun dapat
memuluskan upaya internalisasi,
sehingga nilai-nilai perusahaan
dapat mengakar kuat ke dalam diri
setiap ICONers,” tutup Detty.

PT Indonesia Comnets Plus

k

esibukan dan rutinitas
sehari-hari, tak jarang, dapat
menimbulkan kebosanan.
Di kala kebosanan
melanda, sebagian orang
menyiasatinya dengan melakukan
kegiatan unik. Salah satunya, merekam
aktivitasnya dan menceritakan hal-hal
unik yang terjadi, lalu diunggah ke sosial
media, seperti Youtube.

Profesi MenGuntunGkan
Mengunggah video dengan berbagai
konten menarik dan membagikannya
ke seluruh akun jejaring sosial yang kita
miliki, tentunya akan menarik perhatian
para pengguna jejaring sosial, khususnya
followers kita. Konten yang menarik,
pasti akan membuat followers tergoda
untuk melihat video-video yang kita
upload. Bahkan, bukan tak mungkin
juga dapat menambahkan subscriber
(followers).

PT Indonesia Comnets Plus

Apakah ada
keuntungannya
ketika publik
melihat videovideo kita dari
Youtube? Tentu
saja ada!
Kini, para pengguna
Youtube yang aktif atau
kerap disebut sebagai Youtuber atau
Vlogger, dapat meraup penghasilan
yang disesuaikan dengan jumlah
viewers-nya. Menurut informasi yang
didapatkan dari beberapa forum sosial
media, Youtube akan memberikan
profit sekitar 1 dolar AS untuk 1000
viewers.
Belum lagi, jika ada yang memasang
iklan, dapat dibayangkan besarnya
penghasilan yang diperoleh Youtuber
yang viewers-nya melampaui jutaan.
Di Indonesia, Youtuber memiliki aneka
ragam konten yang menarik, seperti

Monetizing options
Youtuber mengaktifkan
pilihan Monetize saat
mengunggah video.
Artinya, pengguna
Youtube tersebut
mengizinkan
Youtube atau
Google untuk
menaruh iklan
di dalam video
mereka. Tentu saja,
hal itu memberikan
keuntungan bagi pemilik
akun Youtube tersebut, yaitu
akan mendapatkan bagi hasil dari
iklan yang ditampilkan sebesar 45
persen untuk Youtube dan 55 persen
untuk Youtuber.
BRand deaLs
Youtuber yang memiliki konten menarik
tidak akan lepas dari massa yang
setia (subscriber) untuk mengikuti
video-video yang diunggah. Dari situ,
Youtuber memiliki potensi untuk
menarik para sponsor, baik pengiklan
dari Youtube hingga program investor
ke dalam Youtube channel-nya. Dari
situlah sumber penghasilan seorang
Youtuber. Menjadi seorang Youtuber
yang dapat menghasilkan income bisa
dilakukan oleh siapa pun asalkan konten
yang diberikan menarik, menghibur,
mendidik, inspiratif, informatif dan
antimainstream.

ICON

News Edisi Februari 2017

15

manajEmEn

s
a
w
a
L
t
e
g
d
Ga yang Berevolusi
tEKnologi

Ingin Sehat?

ayo atur Pikiran!
ternyata, pikiran kita sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita. untuk itu,
manajemen pikiran sangat diperlukan untuk hidup yang sehat.

s

ecara ilmiah, ahli kesehatan
menjelaskan beberapa
penyakit yang disebabkan
oleh pikiran manusia.
Pasalnya, masalah yang
terlalu membebani pikiran membuat
tubuh kita mengeluarkan terlalu banyak
energi yang bisa menurunkan daya
tahan tubuh. Turunnya daya tahan
tubuh ini akan menyebabkan mudahnya
gangguan kesehatan.
Ketika seseorang sakit, biasanya, dokter
akan menyarankan untuk istirahat
dan tidak boleh banyak berpikir
terlebih dahulu. Termasuk, untuk
tidak memikirkan “kapan sembuh?”
karena hal tersebut bisa menjadi beban
pikiran yang justru memperlambat
kesembuhan.
Di sisi lain, setiap harinya, kita juga
dituntut untuk cepat mengatasi setiap
permasalahan yang dihadapi. Masalah
ini tidak bisa dihindari, tetapi harus
segera diselesaikan, yang tentunya
bisa membuat pikiran kita tertekan.
Setiap masalah yang dihadapi
membutuhkan jalan keluar atau
solusi. Karena itu, pikiran yang jernih

sangat diperlukan untuk mendapatkan
solusi terbaik.
ManajeMen Pikiran
Untuk bisa mendapatkan solusi atau
jalan keluar dari setiap masalah yang kita
hadapi, diperlukan manajemen pikiran.
Dengan manajemen pikiran, pikiran kita
dapat sedikit lebih tertata dan positif
dalam menjalani hidup sehari-hari.
Berikut ini, sederet tips dalam menata
pikiran melalui manajemen pikiran.
Yakin
Kita harus yakin terhadap diri kita
sendiri bahwa kita mampu menghadapi
permasalahan yang ada dan
menemukan jalan keluarnya. Dengan
keyakinan yang kuat terhadap diri
sendiri, maka kita akan langsung
mencari solusi dan tidak berlarut-larut
memikirkannya. Jadi, kita lebih fokus
solusi sehingga energi kita tidak habis
kepada masalah.
positive thinking
Berpikirlah positif, maka ungkapan kita
pun akan baik. Untuk berpikir positif,
tentu kita harus menjauhi dari kata-kata
negatif. Bukan hanya kata-kata negatif,

kita juga harus menjauhi musik-musik
yang liriknya terlalu berlebihan dan
menjatuhkan diri sendiri.
Curahan hati (Curhat)
Jika kita sedang dihadapi masalah yang
tidak bisa kita cari solusinya seorang diri,
maka jangan paksakan diri. Kita dapat
curhat atau sharing kepada teman
terdekat. Teman curhat pun harus
dipilih yang dapat dipercaya dan dapat
diandalkan dalam memberikan solusi,
dan dapat memberikan pertimbangan
positif dan objektif.
dekati sanG Maha PenCiPta
Terkadang, kita sering merasa
segalanya sangat sulit untuk dihadapi.
Bahkan, teman-teman dan keluarga
pun tidak mengerti terhadap keadaan
kita. Maka, berhentilah sejenak dan
dekati Tuhan Maha Kuasa. Mintalah agar
kita dikuatkan dan dimudahkan dalam
menghadapi masalah.

sebagian dari anda
tentunya merasa rin
du dengan gadget
elektronik yang ad
maupun peralatan
a saat masa kecil.
Mungkin, anda term
menginginkannya.
asuk yang masih
tidak perlu berkec
il hati karena bera
masih banyak di pa
gam produk lawas
saran. namun, kini
tersebut
produk-produk elek
beragam kelebihan.
tronik tersebut hadi
Penambahan bebe
r dengan
rapa fitur terkini m
“jadul” menjadi “k
ampu mengubah im
ekinian”. Berikut be
ej
berapa gadget ters
ebut:

iPod nano

Semua orang tentunya menyukai musik. Kecintaan orang terhadap musik akan terus
berlangsung seiring bergulirnya waktu. Berkenaan dengan hal itu, banyak produk
teknologi yang hadir untuk memuaskan para penikmat musik. Salah satu pemutar
musik tersebut adalah iPod Nano. Gadget besutan Apple ini memiliki fungsi untuk
mendengarkan musik, radio, serta menonton video.
Salah satu fitur unik yang hadir di iPod Nano generasi terakhir, yaitu Nike+. Fitur
itu bisa menunjukkan jumlah langkah, jarak dan kalori yang telah dibakar pada saat
Anda berjalan atau berlari. Anda akan diminta untuk memasukan berat badan serta
tinggi tubuh untuk menjalankan aplikasi tersebut. Bagi yang menyukai olahraga tentunya
akan menyukai fitur ini, terutama bagi Anda yang senang mendengarkan musik sambil
berolahraga.

fuji filM instax Mini 8

Kamera lawas ini akan mengingatkan Anda akan keseruan mengambil
beragam foto dengan isi film dengan jumlah terbatas. Fujifilm Instax Mini
8 dilengkapi lensa 60mm f/12.7 dan support untuk penggunaan film tipe
Fujifilm Intax untuk menghasilkan hasil foto instan (langsung jadi) seukuran
kartu kredit.

Sbensrnys, manajemen pikiran
hanyalah solusi sederhana yang dapat
kita lakukan setiap saat. Untuk itu, mari
perbaiki dan atur pikiran agar hidup kita
lebih sehat dan bahagia, pastinya.

Flash built-in nya memberikan pencahayaan tambahan untuk exposure pada saat
mengambil foto di lingkungan atau keadaan yang pencahayaannya kurang terang
dan automatic exposure control-nya dapat membantu Anda untuk menyajikan
exposure yang akurat serta konsisten dalam berbagai kondisi pencahayaan. Untuk
sumber tenaganya, kamera ini masih menggunakan 2 baterai AA.

G MaGno Wooden radio

Radio merupakan salah satu benda elektronik yang memegang peranan penting sebelum
era internet hadir dan booming. Jika menyukai benda elektronik nostalgia itu, Anda bisa
memilih G Magno Wooden Radio. Radio ini semuanya terbuat dari kayu. Radio kayu
bermerek Magno yang diproduksi anak Indonesia ini, modelnya mengadopsi model
radio transistor lama, klasik, vintage, tetapi sekaligus terkesan modern minimalis.
Sepintas seperti mainan, tetapi jangan dikira, radio ini bisa menangkap gelombang
FM dengan baik. Radio ini dapat menerima sinyal AM dan FM. Dapat dioperasikan
hanya dengan 4 buah baterai AAA. Radio ini juga memiliki handle (pegangan) sehingga
memudahkan untuk dibawa.

16

ICON

News Edisi Februari 2017

PT Indonesia Comnets Plus

PT Indonesia Comnets Plus

ICON

News Edisi Februari 2017

17

jElajaH

tEroPong

Pilih sistem listrik

Prabayar atau
Pascabayar?

Wisata

Ar Panas

menjalani segala aktivitas di rumah pasti anda kerap menggunakan berbagai
peralatan yang membutuhkan tenaga listrik. Semakin banyak kegiatan yang
dilakukan, maka semakin banyak pula tenaga listrik yang dibutuhkan.

di Pesisir Pantai selatan
ingin berlibur sekaligus terapi kesehatan? wisata air panas bisa menjadi pilihan anda.
destinasi wisata ini lazimnya menyajikan pemandangan sekaligus tempat pemandian
air panas yang terdapat di kawasan pegunungan. namun, tidak demikian dengan wisata
air panas Cisolok. alih-alih pegunungan, obyek wisata di daerah Sukabumi ini justru
terdapat di kawasan pesisir Pantai Selatan.

cukup tinggi. Bahkan, tetesan air dari
sisa semburan pun masih terasa pedih
jika terkena kulit. Karena itu, pengunjung
harus berhati-hati dan tidak mengulurkan
tangan ke atas semburan air.

suMBer air Panas alaMi
Mata air panas Cisolok merupakan
salah satu obyek wisata yang terletak
di Kabupaten Sukabumi yang cukup
menarik wisatawan untuk singgah.
Lokasinya hanya berjarak sekitar 15 km
ke arah barat dari Pelabuhan Ratu. Oleh
karenanya, setiap pengunjung wilayah
Pelabuhan Ratu, pasti akan singgah di
wisata air panas ini.
Untuk sampai ke air panas Cisolok,
wisatawan dari Jakarta harus
menempuh jarak sekitar 200 km atau
kurang lebih 3,5 jam perjalanan. Selama
perjalanan, wisatawan akan disuguhi
pemandangan dari kawasan berbukit
sambil menelusuri pesisir Selatan

18

ICON

News Edisi Februari 2017

Sukabumi. Kemudian, perjalanan
dilanjutkan menempuh jalan sepanjang
2 km dari jalan utama.
Selanjutnya, wisatawan pun harus
berjalan kaki untuk sampai ke sumber
air panas. Menyeberangi jembatan
gantung yang membentang di atas
aliran sungai deras hingga sampai di
sungai yang diselimuti kabut putih. Di
sungai inilah terdapat sumber air panas.
Di tengah sungai, terlihat tiga titik
semburan air panas dari dalam tanah
yang ditutupi bebatuan.
Tidak hanya panas (sekitar 800C), air
panas yang memancar juga bertekanan
tinggi sehingga semburannya kuat dan

kolaM dan Pijat
Pengunjung bisa menikmati kehangatan
air panas dengan berendam langsung di
sungai. Untuk yang satu ini, pengunjung
tidak akan dikenakan biaya. Memang,
cukup banyak pengunjung yang
melakukannya. Selain murah meriah,
air panas ini diyakini bisa mengobati
beragam penyakit kulit, seperti eksim,
bisul, dan gatal-gatal.
Pihak pengelola pun telah menyediakan
kolam khusus untuk berenang atau
berendam air panas. Jika merasa
tidak nyaman berendam di tempat
terbuka, juga telah tersedia tempat
yang tertutup dan lebih pribadi dengan
harga sewa per jam.
Selain itu, tersedia pula kamar pijat
tradisional bagi wisatawan yang ingin
merasakan pijatan tradisional sebelum
berendam. Puas menikmati sentuhan
air hangat di sekujur tubuh, pengunjung
pun bisa menikmati eksotika suasana
alam sekitarnya dengan berkeliling
sambil melatih otot-otot kaki.

PT Indonesia Comnets Plus

u

ntuk mengendalikan
pemakaian listrik sekal