makalahkelompokxixii 160929080538

(1)

Makalah

KELEMBAGAAN, ORGANISASI Dan KEPEMIMPINAN Tentang

MANAJEMEN SEKOLAH

Di Susun Oleh : kelompok XI & XII

ADE TRIPUTRA GINA AMRIL RESVI LIVIA

RETNO VIVILIWANA .KN

Universitas Islam Sumatera Barat (UISB)

Solok 2016


(2)

KATA PENGANTAR

Dengan nama allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat yang tidak terhingga kepada segenap umat manusia. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada utusan-nya, kekasih-nya, penutup para Nabi dan Rasul yaitu Nabi besar Muhamma . SAW berserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yaitu umat akhir zaman semoga senantiasa istiqomah pada jalannya.

A

lhamdulillah berkah rahmat dan hidayah -nya allah, akhirnya pemakalah dapat menyelesaikan tugas makalah Kelembagaan Organisasi Kepemimpinan tentang “Manajemen Sekolah” pemakalah menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang, pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, khususnya kepada dosen pembimbing dan rekan-rekan mahasiswa atau mahasiswi.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah membatu penyusunan dan penyelesaian makalah ini, pemakalah mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Harapan pemakalah , semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat ber-manfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca. Amin Ya Rabbal Alamin

Solok, September 2016


(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...2

DAFTAR ISI...3

BAB I PENDAHULUAN...4

A. Latar Belakang...4

B. Rumusan Masalah...5

C. Tujuan Makalah...5

BAB II PEMBAHASAN...6

A. Manajemen Sekolah...6

1. Pengertian Manajemen Sekolah...6

2. Tujuan Manajemen Sekolah...7

3. Fungsi Manajemen Sekolah...8

a. Perencanaan (planning)...8

b. Pengorganisasian (organizing)...9

c. Pelaksanaan (actuating)...9

d. Pengawasan (controlling)...10

B. Hal Yang Terkait Dengan Manajemen Sekolah...11

C. Pendalaman Pemberdayaan Guru...12

BAB III PENUTUP...13

A. Kesimpulan...13

B. Saran...13


(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sekolah merupakan sebuah organisasi kecil yang bernaung dibawah naungan dinas pendidikan. Setiap sekolah memiliki struktur organisasi dimana ada ketua, sekretaris, bendahara dan anggota dari organisasi tersebut. Cara kerja dari setiap jabatan yang ada di tentukan oleh peraturan dan tugas setiap jabatan tersebut. Setiap jabatan diberi tanggung jawab akan tugas yang diembannya. Organisasi digunakan bukan hanya sebagai visi misi sekolah agar terlaksana dan mencapai tujuan dari visi misi tersebut. Salah satu jabatan tertinggi dalam organisasi sekolah adalah kepala sekolah yang bertanggung jawab untuk menuntaskan visi misi tujuan serta hasil dari visi misi sekolah tersebut akan tetapi juga menjalan kan manajemen sekolah yang telah diatur dengan sangat baik.

Manajemen sekolah merupakan faktor yang paling penting dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang keberhasilannya diukur oleh prestasi yang didapat, oleh karena itu dalam menjalankan kepemimpinan, harus menggunakan suatu sistem, artinya dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang di dalamnya terdapat komponen-komponen terkait seperti guru-guru, staff tu, orang tua siswa, masyarakat, pemerintah, anak didik, dan lain-lain harus berfungsi optimal yang dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja pimpinan.

Tantangan lembaga pendidikan adalah mengejar ketertinggalan artinya kompetisi dalam meraih prestasi terlebih dalam menghadapi persaingan global. Maka makalah kali ini akan membahas tentang bagaimana manajemen disekolah dan seperti apa pemberdayaan guru agar tertujunya tujuan manajemen sekolah.


(5)

B. Rumusan Masalah 1. Apa itu manajemen sekolah?

2. Apa saja hal-hal yang terkai dengan menajemene sekolah? 3. Bagaimana pendalaman pemberdayaan guru?

C. Tujuan Makalah

1. Menegetahui apa yang dimaksud dari manajemen sekolah

2. Mengetahui apa saja hal-hal yang terkai dengan menajemene sekolah 3. Mengetahui bagaimana pendalaman pemberdayaan guru


(6)

BAB II PEMBAHASAN A. Manajemen Sekolah

1. Pengertian Manajemen Sekolah

Menurut stoner manajemen secara umum yang dikutip oleh t. Hani handoko (1995) manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Sedangkan dalam konteks sekolah yaitu manajemen sekolah menurut buku manajamen sekolah sebenarnya merupakan aplikasi ilmu manajemen dalam bidang persekolahan. Ketika istilah manajemen diterapkan dalam bidang pemerintahan akan menjadi manajemen pemerintahan, dalam bidang pendidikan menjadi manajemen pendidikan, begitu seterusnya.

Sedangkan menurut james jr. Manajemen sekolah adalah proses pendayagunaan sumber-sumber manusiawi bagi penyelenggara sekolah secara efektif. Sedangkan dalam konteks pendidikan ada juga manajemen pendidikan.1

Selanjutnya, di bawah ini akan disampaikan beberapa pengertian umum tentang manajemen yang disampaikan oleh beberapa ahli. Dari kathryn . M. Bartol dan david c. Martin yang dikutip oleh a.m. Kadarman sj dan jusuf udaya (1995) memberikan rumusan bahwa : “manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing),

1Rumah makalah.

langitjinggadipelupukmatarumahmakalah.blogspot.com/.../makalah-manajemen-sekolah


(7)

memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling). Dengan demikian, manajemen adalah sebuah kegiatan yang berkesinambungan”.2

Pada hakekatnya istilah manajemen pendidikan dan manajemen sekolah mempunyai pengertian dan maksud yang sama. Keduanya susah untuk dibedakan karena sering dipakai secara bergantian dalam pengertian yang sama. Apa yang menjadi bidang manajemen pendidikan adalah juga merupakan bidang manajemen sekolah. Demikian pula proses kerjanya ditempuh melalui fungsi-fungsi yang sama, yang diturunkan dari teori administrasi dan manajemen pada umumnya.

2. Tujuan Manajemen Sekolah

Tujuan manajemen berbasis sekolah menurut sagala (2007) adalah mewujudkan tata kerja yang lebih baik dalam empat hal (1) meningkatnya efesiensi penggunaan sumber daya dan penugasan staf, (2) meningkatnya profesionalisme guru dan tenaga kependidikan di sekolah, (3) munculnya gagasan-gagasan baru dalam implementasi kurikulum, penggunaan teknologi pembelajaran, dan pemanfaatan sumber-sumber belajar, (4) meningkatnya mutu partisipasi masyarakat dan stakeholder.

Tujuan utama penerapan mbs pada intinya adalah untuk penyeimbangan struktur kewenangan antara sekolah, pemerintah daerah pelaksanaan proses dan pusat sehingga manajemen menjadi lebih efisien. Lebih rincinya mbs bertujuan untuk:

a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia,

b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama, 2 Learning and sharing.

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/03/konsep-manajemen


(8)

c. Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orangtua, masyarakat, dan pemerintah tentang mutu sekolahnya; dan

d. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan dicapai.

3. Fungsi Manajemen Sekolah

Menurut g.r. Terry terdapat empat fungsi manajemen, yaitu : (1) planning (perencanaan); (2) organizing (pengorganisasian); (3) actuating (pelaksanaan); dan (4) controlling (pengawasan).

Untuk memahami lebih jauh tentang fungsi-fungsi manajemen pendidikan, di bawah akan dipaparkan tentang fungsi-fungsi manajemen pendidikan dalam perspektif persekolahan, dengan merujuk kepada pemikiran g.r. Terry, meliputi : (1) perencanaan (planning); (2) pengorganisasian (organizing); (3) pelaksanaan (actuating) dan (4) pengawasan (controlling). a. Perencanaan (planning)

Arti penting perencanaan terutama adalah memberikan kejelasan arah bagi setiap kegiatan, sehingga setiap kegiatan dapat diusahakan dan dilaksanakan seefisien dan seefektif mungkin. T. Hani handoko mengemukakan sembilan manfaat perencanaan bahwa perencanaan: a) Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan

perubahan-perubahan lingkungan;

b) Membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama;

c) Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran; d) Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat;


(9)

e) Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi;

f) Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi;

g) Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami; h) Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti; dan

i) Menghemat waktu, usaha dan dana. b. Pengorganisasian (organizing)

Fungsi manajemen berikutnya adalah pengorganisasian (organizing). George r. Terry (1986) mengemukakan bahwa : “pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu”.

c. Pelaksanaan (actuating)

Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi


(10)

Dalam hal ini, george r. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.

d. Pengawasan (controlling)

Pengawasan (controlling) merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi. Semua fungsi terdahulu, tidak akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasan. Dalam hal ini, louis e. Boone dan david l. Kurtz (1984) memberikan rumusan tentang pengawasan sebagai : “… the process by which manager determine wether actual operation are consistent with plans”.

Sementara itu, robert j. Mocker sebagaimana disampaikan oleh t. Hani handoko (1995) mengemukakan definisi pengawasan yang di dalamnya memuat unsur esensial proses pengawasan, bahwa : “pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan – tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.”3


(11)

(12)

D. Hal Yang Terkait Dengan Manajemen Sekolah

Berbicara tentang kegiatan pendidikan, di bawah ini beberapa pandangan dari para ahli tentang bidang-bidang kegiatan yang menjadi wilayah garapan manajemen pendidikan. Ngalim purwanto (1986) mengelompokkannya ke dalam tiga bidang garapan yaitu :

1. Administrasi material, yaitu kegiatan yang menyangkut bidang-bidang materi/ benda-benda, seperti ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, gedung dan alat-alat perlengkapan sekolah dan lain-lain.

2. Administrasi personal, mencakup di dalamnya administrasi personal guru dan pegawai sekolah, juga administrasi murid. Dalam hal ini masalah kepemimpinan dan supervisi atau kepengawasan memegang peranan yang sangat penting.

3. Administrasi kurikulum, seperti tugas mengajar guru-guru, penyusunan sylabus atau rencana pengajaran tahunan, persiapan harian dan mingguan dan sebagainya.

Hal serupa dikemukakan pula oleh m. Rifa’i (1980) bahwa bidang-bidang administrasi pendidikan terdiri dari :

1. Bidang kependidikan atau bidang edukatif, yang menyangkut kurikulum, metode dan cara mengajar, evaluasi dan sebagainya.

2. Bidang personil, yang mencakup unsur-unsur manusia yang belajar, yang mengajar, dan personil lain yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar.


(13)

3. Bidang alat dan keuangan, sebagai alat-alat pembantu untuk melancarkan siatuasi belajar mengajar dan untuk mencapai tujuan pendidikan sebaik-baiknya.

E. Pendalaman Pemberdayaan Guru

Konsep pemberdayaan berasal dari kata power atau daya empowerment diartikan sabagai pemberdayaan. Daya berarti kekuatan yang barasal dari dalam, tetapi juga diperkuat dengan unsur-unsur penguatan yang diserap dari luar (kartasasmita dalam bukunya sufyama 203:63).

Menurut engkoswara (1999:19) mendefenisikan “pemberdayaan merupakan pemanfatan secara maksimal sumber daya yang ada “ dalam hal ini pemberdayaan berarti memanfaatkan segala potensi yang dimiliki agar dapat memiliki nilai guna yang lebih baik. Pemberdayaan guru merupakan salah satu langkah yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam mengoptimalkan guru sehingga mampu memberikan kinerjanya dengan baik samapai akhirnya dapat mempersembahkan pelayanan yang lebiig efektif dan efesien. Pemberdayaan guru dapat dilakukan melalui penggerakan atau ppengaktifan seluruh komponen atau potensi yang dimiliki oleh guru dengan memberikan kekuasaan dan kewenangan yang seluas-luasnya sehingga dapat menunjang produktifitas kerja guru.

Tujuan dari pemberdayaan guru adalah untuk memperbaiki keefektifan kerja organisasi sekolah, dimana melalui proses pemberdayaan ini guru mempunyai kebebasan dalam pelaksanaan tugas tanggung jawab serta dalam pengambilan keputusan sehingga guru dapat lebih berkarya dengan inisiatif dan kreatifitasnya dalam mengembangkan mutu organisasi sekolah. Hal tersebut sejalan dengan pendapat cook dan stave (1996) yang dikutip oleh sedarmayati (2008;80) yang mengemukakakn bahwa “pemberdayaan merupakan sesuatu perubahan untuk membantu memperbaiki baik terhadap kepuasan pelanggan


(14)

maupun karyawan, dan dengan demikian juga dapat membantu memeprbaiki keefektifan organisasi. 4


(15)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Manajemen didefinisikan sebagai kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan tertentu melalui cara menggerakkan orang lain. Manajemen merupakan suatu proses dimana sumber-sumber yang semula tidak berhubungan satu dengan yang lainnya lalu diintegerasikan menjadi suatu sistem menyeluruh untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Manajemen dan kepemimpinan sebenarnya memiliki kajian yang berbeda. Tetapi keduanya memiliki hubungan yang dekat. Memimpin terkait dengan menggerakkan dan mengarahkan kegiatan orang, sedangkan “memanage” terkait dengan kegiatan mengatur orang. Mengatur bisa dimaknai secara luas, misalnya menempatkan, memberi tugas, membagi-bagi, mencarikan jalan keluar, memperlancar dan mengubah-ubah tugas yang diberikan. Mengelola pendidikan bukanlah hal hal yang mudah untuk dilakukan karena mengelola pendidikan sangat rumit. Di sekolah, diperlukan adanya manajemen yang efektif agar pekerjaan dapat berjalan lancar.

F. Saran

Makalah ini jauh dari kata sempurna maka untuk itu agar makalah ini lebih sempurna lagi dan dapat manfaat bagi orang yang membacanya pemakalah meminta saran dan kritik dari pembaca agar makalah ini lebih sumpurna lagi. Besar harapan pemakalah atas kritik dan saran pembaca agar mekalah iini sempurna dan dapat bermanfaat untuk orang banyak.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Rumah makalah.

langitjinggadipelupukmatarumahmakalah.blogspot.com/.../makalah-manajemen-sekolah.diakses pada tanggal 25 september 2016

Pemberdayaan guru.journal.um.ac.id/index.php/jip/article/download/782/1555. Diakses pada tanggal 25 sepetember 2016

Artikel pendidikan. Blog pendidikan. www.informasi-pendidikan.com › Sekolah. Diakses pada tanggal 25 september 2016

Learning and sharing. Konsep manajemen sekolah. https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/03/konsep- manajemen -sekolah /.diakses pada tanggal 25 september 2016

Academia.Pemberdayaan guru.

www.academia.edu/.../ Pemberdayaan _ Guru _untuk_. diakses pada tanggal 25 september 2016


(1)

(2)

D. Hal Yang Terkait Dengan Manajemen Sekolah

Berbicara tentang kegiatan pendidikan, di bawah ini beberapa pandangan dari para ahli tentang bidang-bidang kegiatan yang menjadi wilayah garapan manajemen pendidikan. Ngalim purwanto (1986) mengelompokkannya ke dalam tiga bidang garapan yaitu :

1. Administrasi material, yaitu kegiatan yang menyangkut bidang-bidang materi/ benda-benda, seperti ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, gedung dan alat-alat perlengkapan sekolah dan lain-lain.

2. Administrasi personal, mencakup di dalamnya administrasi personal guru dan pegawai sekolah, juga administrasi murid. Dalam hal ini masalah kepemimpinan dan supervisi atau kepengawasan memegang peranan yang sangat penting.

3. Administrasi kurikulum, seperti tugas mengajar guru-guru, penyusunan sylabus atau rencana pengajaran tahunan, persiapan harian dan mingguan dan sebagainya.

Hal serupa dikemukakan pula oleh m. Rifa’i (1980) bahwa bidang-bidang administrasi pendidikan terdiri dari :

1. Bidang kependidikan atau bidang edukatif, yang menyangkut kurikulum, metode dan cara mengajar, evaluasi dan sebagainya.

2. Bidang personil, yang mencakup unsur-unsur manusia yang belajar, yang mengajar, dan personil lain yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar.


(3)

3. Bidang alat dan keuangan, sebagai alat-alat pembantu untuk melancarkan siatuasi belajar mengajar dan untuk mencapai tujuan pendidikan sebaik-baiknya.

E. Pendalaman Pemberdayaan Guru

Konsep pemberdayaan berasal dari kata power atau daya empowerment diartikan sabagai pemberdayaan. Daya berarti kekuatan yang barasal dari dalam, tetapi juga diperkuat dengan unsur-unsur penguatan yang diserap dari luar (kartasasmita dalam bukunya sufyama 203:63).

Menurut engkoswara (1999:19) mendefenisikan “pemberdayaan merupakan pemanfatan secara maksimal sumber daya yang ada “ dalam hal ini pemberdayaan berarti memanfaatkan segala potensi yang dimiliki agar dapat memiliki nilai guna yang lebih baik. Pemberdayaan guru merupakan salah satu langkah yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam mengoptimalkan guru sehingga mampu memberikan kinerjanya dengan baik samapai akhirnya dapat mempersembahkan pelayanan yang lebiig efektif dan efesien. Pemberdayaan guru dapat dilakukan melalui penggerakan atau ppengaktifan seluruh komponen atau potensi yang dimiliki oleh guru dengan memberikan kekuasaan dan kewenangan yang seluas-luasnya sehingga dapat menunjang produktifitas kerja guru.

Tujuan dari pemberdayaan guru adalah untuk memperbaiki keefektifan kerja organisasi sekolah, dimana melalui proses pemberdayaan ini guru mempunyai kebebasan dalam pelaksanaan tugas tanggung jawab serta dalam pengambilan keputusan sehingga guru dapat lebih berkarya dengan inisiatif dan kreatifitasnya dalam mengembangkan mutu organisasi sekolah. Hal tersebut sejalan dengan pendapat cook dan stave (1996) yang dikutip oleh sedarmayati (2008;80) yang mengemukakakn bahwa “pemberdayaan merupakan sesuatu perubahan untuk membantu memperbaiki baik terhadap kepuasan pelanggan


(4)

maupun karyawan, dan dengan demikian juga dapat membantu memeprbaiki keefektifan organisasi. 4


(5)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Manajemen didefinisikan sebagai kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan tertentu melalui cara menggerakkan orang lain. Manajemen merupakan suatu proses dimana sumber-sumber yang semula tidak berhubungan satu dengan yang lainnya lalu diintegerasikan menjadi suatu sistem menyeluruh untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Manajemen dan kepemimpinan sebenarnya memiliki kajian yang berbeda. Tetapi keduanya memiliki hubungan yang dekat. Memimpin terkait dengan menggerakkan dan mengarahkan kegiatan orang, sedangkan “memanage” terkait dengan kegiatan mengatur orang. Mengatur bisa dimaknai secara luas, misalnya menempatkan, memberi tugas, membagi-bagi, mencarikan jalan keluar, memperlancar dan mengubah-ubah tugas yang diberikan. Mengelola pendidikan bukanlah hal hal yang mudah untuk dilakukan karena mengelola pendidikan sangat rumit. Di sekolah, diperlukan adanya manajemen yang efektif agar pekerjaan dapat berjalan lancar.

F. Saran

Makalah ini jauh dari kata sempurna maka untuk itu agar makalah ini lebih sempurna lagi dan dapat manfaat bagi orang yang membacanya pemakalah meminta saran dan kritik dari pembaca agar makalah ini lebih sumpurna lagi. Besar harapan pemakalah atas kritik dan saran pembaca agar mekalah iini sempurna dan dapat bermanfaat untuk orang banyak.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Rumah makalah.

langitjinggadipelupukmatarumahmakalah.blogspot.com/.../makalah-manajemen-sekolah.diakses pada tanggal 25 september 2016

Pemberdayaan guru.journal.um.ac.id/index.php/jip/article/download/782/1555. Diakses pada tanggal 25 sepetember 2016

Artikel pendidikan. Blog pendidikan. www.informasi-pendidikan.com › Sekolah. Diakses pada tanggal 25 september 2016

Learning and sharing. Konsep manajemen sekolah.

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/03/konsep- manajemen

-sekolah /.diakses pada tanggal 25 september 2016

Academia.Pemberdayaan guru.

www.academia.edu/.../ Pemberdayaan _ Guru _untuk_. diakses pada