S KOR 0900254 CHAPTER 3

(1)

28

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi

Lokasi penelitian merupakan situasi, tempat, dimana penelitian dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan di Club Tenis Meja Ganiarta Bandung Jl. Soekarno hatta (Ujung Berung) .

2. Populasi

Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti melakukan subjek yang akan diteliti, subjek tersebut berupa populasi dan sampel. Menurut Arikunto (2010:173)

“populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Berdasarkan definisi tersebut,

maka populasi merupakan keseluruhan dari objek yang akan di teliti. Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti menentukan subjek yang akan diteliti, subjek tersebut merupakan populasi dan sampel. Populasi merupakan keseluruhan subjek dalam seluruh penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian subjek yang diambil dari keseluruhan populasi dan mewakili populasi tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet yang berada di Club Tenis Meja Ganiarta Bandung sebanyak 30 oramg.

3. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi dalam penelitian. Menurut

Arikunto (2010:174) menjelaskan bahwa: “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa

agar diperoleh sampel yang benar-benar berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan adalah metode purposive sampling, yaitu dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas


(2)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adanya tujuan tertentu. Disamping itu, Arikunto (2010:183) menjelaskan tentang syarat-syarat dari teknik purposive sampling adalah sebagai berikut:

a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.

b. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi (key subjectis).

c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menentukan sampel sebanyak 10 orang atlet tenis meja. Adapun karakteristik dari sampel tersebut adalah sebagai berikut:

a. Merupakan atlet atau anggota yang terdaftar di Club Gani Arta Bandung. b. Atlet yang dijadikan sampel berumur 8-20 tahun.

c. Keaktifan dalam kehadiran dan proses latihan. d. Telah menguasai teknik service yang baik.

e. Mempunyai pengalaman yang cukup baik dalam permainan dan

pertandingan tenis meja.

B.Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara menganalisa data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis dan sesuai dengan tujuan penelitian, karena itu desain penelitian berfungsi untuk memberikan jalan dan arah proses penelitian yang dilakukan. Desain penelitian diperlukan untuk dijadikan pegangan dalam pelaksanaan penelitian, agar penelitian yang dilakukan arahnya jelas dan terencana, sebagaimana yang diungkapkan oleh Nasution (2004:40) bahwa:

Tiap penelitian harus direncanakan untuk itu diperlukan suatu desain penelitian. Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisa data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu.


(3)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian ini, langkah-langkah yang disusun sebagai berikut: 1. Menetapkan populasi dan sampel penelitian

2. Pengambilan dan pengumpulan data melalui tes dan pengukuran 3. Analisis data

4. Menetapkan kesimpulan.

Desain penelitian yang digunakan sesuai dengn konstelasi masalah adalah sebagai berikut :

Gambar3.1 Desain Penelitian

Setelah desain penelitian ditentukan untuk memberikan kelancaran dan kelangsungan dalam pelaksanaan penelitian, kemudian penulis menyusun mengenai langkah- langkah penelitian. Berdasarkan penelitian yang digunakan, maka dapat dibuat langkah- langkah penelitian pada Bagan 3.2 di bawah ini.

Sampel

Tes service

sebelum modifikasi

Validitas

Tes service modifikasi

Realibilitas

Validitas Realibilitas


(4)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun langkah-langkah penelitian yang akan penulis lakukan sebagai berikut:

Gambar3.2

Langkah-langkah Penelitian

C.Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara tertentu sesuai dengan

Sampel

Pengumpulan Data Populasi

Pengolahan dan Analisis Data Tes

Kesimpulan Instrumen

sebelum modifikasi

Instrumen modifikasi


(5)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

prosedur penelitian. Metode yang penulis gunakan adalah metode deskriptif. Mengenai metode deskriptif Surakhmad (1998: 139) menjelaskan sebagai berikut:

Metode deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Karena banyak sekali ragam penyelidikan demikian, metode penyelidikan deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagai teknik deskriptif. Diantaranya ialah penyelidikan yang menuturkan, menganalisa, dan mengklasifikasi; penyelidikian dengan teknik

survey, dengan teknik interview, angket, observasi, atau dengan teknik tes. Pelaksanaan metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan data saja, tetapi meliputi analisa dan tafsiran mengenai arti dari data itu sendiri.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif dapat dilakukan dengan berbagai cara dan teknik sesuai dengan tujuan penelitiannya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, dan tes sebagai alat untuk memperoleh data.

D.Definisi Operasional

Untuk menghindari salah tafsir terhadap istilah-istilah yang dipergunakan dalam penelitian ini, makapenulis jelaskan istilah-istilah penting yang terdapat dalam penelitian ini. Istilah itu adalah sebagai berikut :

1. Modifikasi tes servis adalah pengembangan instrument tes servis dengan mengacu pada alat ukur yang sudah ada. Dalam konteks ini, modifikasi dilakukan dengan cara menambahkan sasaran ketinggian lintasan bola yang melewati atas net. Sasaran meja atau arah bola tadi mengacu pada tes servis yang dirancang oleh Damiri dalam Nurhasan (2007:215).

2. Teknik dasar cabang olahraga tenis meja, teknik dasar dalam tenis meja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterampilan service dalam cabang olahraga tenis meja dengan menggunakan pukulan drive (tanpa spin) dari arah forehand dan backhand.


(6)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E.Instrumen Penelitian dan Prosedur Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data penelitian yang diperlukan, penulis menggunakan alat ukur sebagai media atau alat pengumpulan data. Kualitas data yang diperoleh ditentukan oleh kualitas alat pengambilan data atau pengukurannya yang digunakan. Jadi dalam memilih instrumen yang akan digunakan sebaiknya peneliti melihat reliabilitas dan validitas instrument tersebut. Nurhasan (2007:3) mengatakan bahwa: “Pengukurana dalah proses pengumpulan data/informasi dari suatu objek tertentu, dalam proses diperlukan suatu alat ukur.” Reliabilitas yaitu alat ukur dapat digunakan pada berbagai objek yang hendak diukur, sedangkan validitas yaitu alat ukur yang dapat mengukur apa yang hendak diukur. Suatu alat ukur harus memiliki validitas (dapat mengukur) yang sesuai dengan materites yang akan diukur, sebagaimana yang dikatakan Nurhasan (2007:26) bahwa: “Suatu tes dikatakan sahih apabila tes dapat mengukur apa yang hendak diukur”. Berkaitan dengan penelitian ini, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes servis modifikasi dalam cabang olahraga tenis meja.

1. Pengumpulan Data Keterampilan Servis Tenis Meja

1. Tes servis pengsekoran

Instrumen tes dan pengukuran pengsekoran ini sudah digunakan cukup lama dan terujivaliditas juga reliabilitasnya, sehingga dalam waktu yang sangat lama tes ini terus digunakan baik oleh para pelatih atau dalam perkuliahan untuk mengetahui baik tidaknya seorang atlet ataupun yang bukan atlet dalam melakukan servis dalam cabang olahraga tenis meja. Dengan hal ini penulis ingin coba menginofasi instrumen tes yang baru sehingga dapat meningkatkan kreatifitas dalam memodifikasi instrumen


(7)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tes yang baru sebagai alternatif untuk melakukan teknik servis yang baik.

2. Tes servis modifikasi

Tujuan : tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan mengarahkan bola service ke arah sasaran dan melampaui tali-tali di atas net dengan tepat dan terarah.

Jenis tes : Tes service dengan 2 tali diatas net dengan masing-masing jarak tali 7 cm, dan sasaran di atas meja yang telah di beri angka.

Alat-alat dan perlengkapan :

- Bola pingpong (tenis meja) 5 buah - Bat pingpong (tenis meja) 2 buah - Meja pingpong

- Tiang bambu dua buah - Tali benang woll 3 meter - Formulir pencatatan hasil tes Pelaksanaan :

- Testee berada dalam daerah service dan melakukan service yang sah sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk service. - Bentuk pukulan service adalah bebas

- Kesempatan melakukan service sebanyak 5 kali Skor :

Skor setiap service ditentukan oleh tinggi bola waktu melampaui jaring dan dan angka sasaran dimana bola jatuh.

1. Bola yang melewati jaring diantara batas atas jaring dan tali setinggi 7 cm, skor : angka sasaran ditambahkan tiga.

2. Bola yang melampaui jaring diantara kedua tali yang direntangkan, skor : angka sasaran ditambahkan dua.


(8)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bola yang melampaui jaring lebih tinggi dari tali yang tertinggi, skor : angka sasaran ditambahkan satu.

4. Bola yang dimainkan dengan cara yang tidak sah atau bola menyentuh jaring dan atau jatuh diluar bagian lapangan dimana terdapat sasaran, skor : 0

“Skor” untuk service adalah jumlah dari empat skor hasil perkalian

terbalik.

NET 7cm

3 5 30 cm

2

1 4 25 cm

X

1 4 25 cm

2

3 5 30 cm

Gambar 3.3 Tes servis Modifikasi

c 1

b 2 7 cm

a 3 7 cm

Gambar 3.4

Tali Di Atas Net Yang Dimodifikasi

NET TALI


(9)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

X : Testee

Nilai 1, 2, 3, 4, dan 5 : Nilai sasaran yang harus diraih oleh testee. Nilai 1, 2, 3 : Nilai melewati tali di atas net

Jarak ab = bc = 7 cm

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Untuk pengolahan data penulis menggunakan prosedur pengolahan data dari buku mata kuliah statistik yang disusun oleh Nurhasan et al (2008). Adapun langkah-langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur adalah sebagai berikut :

1. Menghitung nilai rata-rata dari setiap variabel digunakan rumus :

=

X

n

Keterangan :

X= Rata- rata yang dicari/mean

∑ = Jumlah dari X1

X1= Skor mentah

n = Jumlah sampel

2. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data atau variabel dengan menggunakan rumus :

=

(

� −

n

1

Keterangan :

S = Simpangan baku yang dicari X = Skor mentah

X

= Rata-rata dari skor mentah n = Jumlah sample


(10)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumus- rumus di atas merupakan langkah awal yang dipergunakan untuk pengolahan data hasil tes pada tahap sebenarnya. Yang akan dipergunakan untuk menyelesaikan pengolahan data untuk memperoleh nilai-nilai yang menjadi bahan penelitian yang dilakukan.

3. Menguji normalitas dari setiap data, untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah dengan uji

statistika non perametrik yang dikenal dengan “Uji Lilliefors”. Untuk menguji

hipotesis nol ditempuh dengan prosedur sebagai berikut :

3.1. Pengamatan X1, X2,...Xn dijadikan bilangan baku Z1

Z2...Zn dengan menggunakan rumus : Z =

� −� �

(X dan Z masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku)

3.2. Untuk setiap bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku kemudian dihitung peluang F (Z1) = P(Z ≤ Z1)

3.3. Menghitung proporsi Z1, Z2,...Zn yang lebih kecil atau sama

dengan Z1 jika proporsi ini dinyatakan dengan rumus :

S(s)= � � �� − …. �≤

3.4. Hitung selisih F(Z1) – S(Z1)

3.5. Ambil harga yang paling besar antara harga-harga mutlak selisih tersebut, sebutlah harga tersbesar itu ɑ untuk menerima dan menolak hipotesis nol maka LOdibandingkan dengan nilai kritis L yang diambil dari uji

Lilliefors dengan taraf nyata 0,05 kriteriannya adalah ditolak hipotesis nol bila populasi berdistribusi normal jika Lo yang diperoleh dari perhitungan lebih besar dari Ltabel, dalam hal lain hipotesis diterima.

4. Memasukan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus product moment dengan simpangan, untuk mendapatkan nilai koefisien korelasi yang menggambarkan besarnya derajat validitas tes sebagai berikut :


(11)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumus:

  

2 2 y x

xy

xy

 

 

5. Langkah selanjutnya yaitu memasukan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus

product moment dengan angka kasar, untuk mendapatkan nilai koefisien korelasi yang menggambarkan besarnya derajat reliabilitas tes sebagai berikut :

Rumus:

  

  

 

 

2 2

2 2

y y

N x x

N

y x xy

N

xy

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi yang dicari

XY: Jumlah perkalian skor x dan skor y

∑X : Jumlah skor x

∑Y : Jumlah skor y


(1)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E.Instrumen Penelitian dan Prosedur Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data penelitian yang diperlukan, penulis menggunakan alat ukur sebagai media atau alat pengumpulan data. Kualitas data yang diperoleh ditentukan oleh kualitas alat pengambilan data atau pengukurannya yang digunakan. Jadi dalam memilih instrumen yang akan digunakan sebaiknya peneliti melihat reliabilitas dan validitas instrument tersebut. Nurhasan (2007:3) mengatakan bahwa: “Pengukurana dalah proses pengumpulan data/informasi dari suatu objek tertentu, dalam proses diperlukan suatu alat ukur.” Reliabilitas yaitu alat ukur dapat digunakan pada berbagai objek yang hendak diukur, sedangkan validitas yaitu alat ukur yang dapat mengukur apa yang hendak diukur. Suatu alat ukur harus memiliki validitas (dapat mengukur) yang sesuai dengan materites yang akan diukur, sebagaimana yang dikatakan Nurhasan (2007:26) bahwa: “Suatu tes dikatakan sahih apabila tes dapat mengukur apa yang hendak diukur”. Berkaitan dengan penelitian ini, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes servis modifikasi dalam cabang olahraga tenis meja.

1. Pengumpulan Data Keterampilan Servis Tenis Meja 1. Tes servis pengsekoran

Instrumen tes dan pengukuran pengsekoran ini sudah digunakan cukup lama dan terujivaliditas juga reliabilitasnya, sehingga dalam waktu yang sangat lama tes ini terus digunakan baik oleh para pelatih atau dalam perkuliahan untuk mengetahui baik tidaknya seorang atlet ataupun yang bukan atlet dalam melakukan servis dalam cabang olahraga tenis meja. Dengan hal ini penulis ingin coba menginofasi instrumen tes yang baru sehingga dapat meningkatkan kreatifitas dalam memodifikasi instrumen


(2)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tes yang baru sebagai alternatif untuk melakukan teknik servis yang baik.

2. Tes servis modifikasi

Tujuan : tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan mengarahkan bola service ke arah sasaran dan melampaui tali-tali di atas net dengan tepat dan terarah.

Jenis tes : Tes service dengan 2 tali diatas net dengan masing-masing jarak tali 7 cm, dan sasaran di atas meja yang telah di beri angka.

Alat-alat dan perlengkapan :

- Bola pingpong (tenis meja) 5 buah - Bat pingpong (tenis meja) 2 buah

- Meja pingpong

- Tiang bambu dua buah - Tali benang woll 3 meter - Formulir pencatatan hasil tes Pelaksanaan :

- Testee berada dalam daerah service dan melakukan service yang sah sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk service. - Bentuk pukulan service adalah bebas

- Kesempatan melakukan service sebanyak 5 kali Skor :

Skor setiap service ditentukan oleh tinggi bola waktu melampaui jaring dan dan angka sasaran dimana bola jatuh.

1. Bola yang melewati jaring diantara batas atas jaring dan tali setinggi 7 cm, skor : angka sasaran ditambahkan tiga.

2. Bola yang melampaui jaring diantara kedua tali yang direntangkan, skor : angka sasaran ditambahkan dua.


(3)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bola yang melampaui jaring lebih tinggi dari tali yang tertinggi, skor : angka sasaran ditambahkan satu.

4. Bola yang dimainkan dengan cara yang tidak sah atau bola menyentuh jaring dan atau jatuh diluar bagian lapangan dimana terdapat sasaran, skor : 0

“Skor” untuk service adalah jumlah dari empat skor hasil perkalian terbalik.

NET 7cm

3 5 30 cm

2

1 4 25 cm

X

1 4 25 cm

2

3 5 30 cm

Gambar 3.3 Tes servis Modifikasi

c 1

b 2 7 cm

a 3 7 cm

Gambar 3.4

Tali Di Atas Net Yang Dimodifikasi NET TALI


(4)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

X : Testee

Nilai 1, 2, 3, 4, dan 5 : Nilai sasaran yang harus diraih oleh testee. Nilai 1, 2, 3 : Nilai melewati tali di atas net

Jarak ab = bc = 7 cm

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Untuk pengolahan data penulis menggunakan prosedur pengolahan data dari buku mata kuliah statistik yang disusun oleh Nurhasan et al (2008). Adapun langkah-langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur adalah sebagai berikut :

1. Menghitung nilai rata-rata dari setiap variabel digunakan rumus :

=

X

n

Keterangan :

X= Rata- rata yang dicari/mean ∑ = Jumlah dari X1

X1= Skor mentah

n = Jumlah sampel

2. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data atau variabel dengan menggunakan rumus :

=

(

� −

n

1

Keterangan :

S = Simpangan baku yang dicari X = Skor mentah

X

= Rata-rata dari skor mentah n = Jumlah sample


(5)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumus- rumus di atas merupakan langkah awal yang dipergunakan untuk pengolahan data hasil tes pada tahap sebenarnya. Yang akan dipergunakan untuk menyelesaikan pengolahan data untuk memperoleh nilai-nilai yang menjadi bahan penelitian yang dilakukan.

3. Menguji normalitas dari setiap data, untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah dengan uji statistika non perametrik yang dikenal dengan “Uji Lilliefors”. Untuk menguji hipotesis nol ditempuh dengan prosedur sebagai berikut :

3.1. Pengamatan X1, X2,...Xn dijadikan bilangan baku Z1

Z2...Zn dengan menggunakan rumus : Z =

� −� � (X dan Z masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku)

3.2. Untuk setiap bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku kemudian dihitung peluang F (Z1) = P(Z ≤ Z1)

3.3. Menghitung proporsi Z1, Z2,...Zn yang lebih kecil atau sama

dengan Z1 jika proporsi ini dinyatakan dengan rumus :

S(s)= � � �� − …. �≤ �

3.4. Hitung selisih F(Z1) – S(Z1)

3.5. Ambil harga yang paling besar antara harga-harga mutlak selisih tersebut, sebutlah harga tersbesar itu ɑ untuk menerima dan menolak hipotesis nol maka LOdibandingkan dengan nilai kritis L yang diambil dari uji

Lilliefors dengan taraf nyata 0,05 kriteriannya adalah ditolak hipotesis nol bila populasi berdistribusi normal jika Lo yang diperoleh dari perhitungan lebih besar dari Ltabel, dalam hal lain hipotesis diterima.

4. Memasukan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus product moment dengan simpangan, untuk mendapatkan nilai koefisien korelasi yang menggambarkan besarnya derajat validitas tes sebagai berikut :


(6)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Rumus:

  

2 2

y x

xy

xy

 

 

5. Langkah selanjutnya yaitu memasukan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus

product moment dengan angka kasar, untuk mendapatkan nilai koefisien korelasi yang menggambarkan besarnya derajat reliabilitas tes sebagai berikut :

Rumus:

  

  

 

 

2 2

2 2

y y

N x x

N

y x xy

N

xy

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi yang dicari

XY: Jumlah perkalian skor x dan skor y

∑X : Jumlah skor x ∑Y : Jumlah skor y