Gedung Program Studi Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

(1)

BAB V

KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN UNDIP

5.1 KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Merupakan suatu sikap dalam pengambilan keputusan awal yang nantinya menjadi dasar untuk penentuan program dasar perencanaan dan perancangan bangunan.Berikut konsep dasar perencanaan dan perancangan Gedung Program Studi Teknik Perkapalan dengan konsep Arsitektur Modern:

1. Menciptakan sebuah fasilitas pendidikan sesuai dengan kebutuhan ruang dan kapasitas pelaku aktivitas dalam Gedung Program Studi Teknik Perkapalan

2. Konsep Modern digunakan sebagai dasar penentuan segala aspek dalam perencanaan dan perancangan Gedung Program Studi Teknik Perkapalan

3. Penentuan segala aspek dalam dalam perencanaan dan perancangan Gedung Program Studi Teknik Perkapalan menggunakan standar ideal sebuah bangunan perkuliahan bagi Program Studi Teknik Perkapalan dengan tetap mempertimbangkan kesesuaian terhadap kondisi yang ada.

5.2 PROGRAM DASAR PERENCANAAN

Program dasar perencanaan Gedung Program Studi Teknik Perkapalan UNDIP dapat diuraikan sebagai berikut :

5.2.1 Pelaku Aktivitas

Pelaku kegiatan di Program Studi Teknik Perkapalan UNDIP, antara lain:

1. Pimpinan Program Studi: terdiri dari seorang ketua dan seorang sekretaris program

2. Mahasiswa : tidak ada penggolongan mahasiswa reguler 1 dan 2, mahasiswa sebagai pelaku utama kegiatan belajar di kelas maupun melakukan penelitian atau praktikum 3. Staf Edukatif : terdiri dari dosen yang merangkap sebagai koordinator akademik atau

kepala laboratorium

4. Staf Non Edukatif : terdiri dari staf tata usaha, staf perpustakaan, dan staf laboratorium 5. Pelaksana Servis : terdiri dari petugas kebersihan, keamanan


(2)

5.2.2 Pendekatan Kelompok Aktivitas

Aktivitas di Program Studi Teknik Perkapalan secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Kelompok Kegiatan Utama 2. Kelompok Kegiatan Pengelola 3. Kelompok Kegiatan Penunjang 4. Kelompok Aktivitas Servis

5.2.3 Program Ruang

1. Kelompok Kegiatan Utama

Tabel 5.1 Besaran Ruang kelompok Kegiatan Utama Sumber: Analisa

No

. Jenis ruang Kapasitas Standart Unit

luas (m²)

Jumlah luas (m²)

a. Ruang Kelas

R. Kelas 60 mahasiswa 1,9m²/orang(DA)

Sirkulasi 40% (MH)

5 164m² 820m²

b. Laboratorium

Lab. Studio Gambar Kapal

Meja gambar 40 orang 2,7m²/orang (DA) 1 108m²

Loker 2 loker 3m²/loker 1 6m²

R. Kepala Lab 1 orang (SA) 1 9m²

R. Staff 2 orang (SA) 1 12m²

Sirkulasi 30% 40,5m²

Jumlah 148,5m² 148,5m²

Lab. Struktur dan Konstruksi Kapal

R. Diskusi 40 orang 1,9m²/oarng (DA) 1 76m²

Towingtank 1 unit 11,2m²/(SA) 1 11,2m²

R. Kepala Lab 1 orang (SA) 1 9m²

R. Staff 2 orang (SA) 1 12m²

Alamari 2 buah (SA) 1 0,8m²

Rak Laci

penyimpanan

1buah (SA) 1 1,4m²

Almari permodelan

2 buah (SA) 1 2 m²

Sirkulasi 30% 31,02m²

Jumlah 135 m² 135 m²

Lab. Komputer/CAD

Komputer 40orang 1,5m²/unit (DA) 1 60m²

R. Kepala Lab 1 orang (SA) 1 9m²

R. Staff 2 orang (SA) 1 12m²

Alamari 7 buah 0,4m²/unit(SA) 1 2,8 m²

Almari Laci 1 buah 0,35m²/unit(SA) 1 0,35m²


(3)

penyimpanan

Printer 1 buah 0,96 /unit (SA) 1 0,58m²

Sirkulasi 30% 25,84m²

Jumlah 112m² 112m²

Lab. Teknologi Las Kapal

R. Diskusi 10 orang (SA) 1 18m²

Meja Las 40 meja 0,4m²/unit 1 16m²

Meja peralatan manual

2 buah (SA) 1 2,8m²

Bench driling machine (SA)

1 buah (SA) 1 1,5m²

Electric Bench Grinder

1 buah (SA) 1 1,5m²

Cat–off machine

1 buah (SA) 1 1m²

R. Kepala Lab 1 orang (SA) 1 9m²

R. Staff 2 orang (SA) 1 12m²

Alamari 3 buah 0,4m²/unit(SA) 1 1,2 m²

Almari Laci 1 buah 0,35m²/unit(SA) 1 0,35m²

Rak Laci

penyimpanan

1 buah 1,4m²/unit(SA) 1 1,4m²

Sirkulasi 30% 19,42m²

Jumlah 84m² 84m²

Lab. Mesin Kapal

R. Diskusi 40 orang 1,9m²/oarng (AD) 1 76m²

R. Kepala Lab 1 orang (SA) 1 9m²

R. Staff 2 orang (SA) 1 12m²

Alamari 3 buah 0,4m²/unit(SA) 1 1,2 m²

Almari Laci 1 buah 0,35m²/unit(SA) 1 0,35m²

Rak Laci

penyimpanan

1 buah 1,4m²/unit(SA) 1 1,4m²

Almari mesin baling-baling

1 buah (SA) 1 0,96 m²

Almari Permodelan

1 buah (SA) 1 0,5 m²

Sirkulasi 30% 30,42 m²

Jumlah 132 m² 132 m²

Lab. Instalasi Listrik Kapal dan Sistem

R. Diskusi 40 orang 1,9m²/oarng (DA) 1 76m²

R. Kepala Lab 1 orang (SA) 1 9m²

R. Staff 2 orang (SA) 1 12m²

Alamari 3 buah 0,4m²/unit(SA) 1 1,2 m²

Almari Laci 1 buah 0,35m²/unit(SA) 1 0,35m²

Rak Laci

penyimpanan

1 buah 1,4m²/unit(SA) 1 1,4m²

Sirkulasi 30% 29,92 m²

Jumlah 130 m² 130 m²


(4)

R. Diskusi 40 orang 1,9m²/oarng (DA) 1 76m²

R. Kepala Lab 1 orang (SA) 1 9m²

R. Staff 2 orang (SA) 1 12m²

Alamari 3 buah 0,4m²/unit(SA) 1 1,2 m²

Almari Laci 1 buah 0,35m²/unit(SA) 1 0,35m²

Rak Laci

penyimpanan

1 buah 1,4m²/unit(SA) 1 1,4m²

Sirkulasi 30% 29,92 m²

Jumlah 130 m² 130 m²

Sub total 1691,5m²

Sirkulasi 30% 507,45m²

TOTAL 2198,95m²

2. Kelompok Kegiatan Pengelola

Tabel 5.2 Besaran Ruang kelompok kegiatan Pengelola Sumber: Analisa

No Jenis ruang Kapasitas Standart Unit luas

(m²)

Jumlah luas (m²)

a. Ruang Ketua Jurusan

R. Kajur 1 orang

Meja kerja Loker Kursi tamu

20m² (KP).

1 20m² 20m²

Ruang Sekretaris Jurusan R. Sekjur 1 orang

Meja kerja Loker Kursi tamu

20m² (KP).

1 20m² 20m²

b. Ruang Dosen

R. Dosen 21 dosen R.diskusi dosen

4m²/orang (KP) Sirkulasi 40%

1 139m² 139m²

c. Ruang Administrasi

R. Administrasi 1Kepala Administrasi 6Staff Administrasi 10m² (SA) 4 m²/orang (KP) Sirkulasi 40%

1 47.6m² 48m²

d. Ruang Tamu

R. Tamu 9 orang 2 unit sofa panjang

3 unit sofa individu 1 unit meja tamu Sirkulasi 40%

2 9 m² 18 m²

e. Ruang Rapat Prodi

R. Rapat 30 dosen 1,9m²/orang

(NM)

Sirkulasi 40%

1 85,5 m² 85,5 m²

Sub total 330,5m²

Sirkulasi 30% 99,15m²


(5)

3. Kelompok Kegiatan Penunjang

Tabel 5.3 Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Penunjang Sumber: Analisa

No Jenis ruang Kapasitas Standart Unit luas

(m²)

Jumlah luas (m²)

a. Perpustakaan

Perpustakaa n

Area rak buku 3 buah Area baca Administrasi Loker penitipan Area fotocpy 4m²/orang (KP) Sirkulasi 40%

1 206m² 206m²

b. Ruang Seminar

R. Seminar Area duduk 50 orang Area pembicara Area proyektor (ukuran screen 2x3m) 1,9m² (DA) Sirkulasi 40%.

1 152 m² 152 m²

c. Ruang Sidang

R. Sidang Area duduk Area pembicara Area proyektor (ukuran screen 2x3m) 20 orang 1,9m²/orang (DA) Sirkulasi 40%

1 60,5m² 60,5m²

d. Ruang Himpunan Mahasiswa

R. HM Ruang berkas

(1 rak) Ruang rapat Ruang pengurus 20 orang 0,4m²/rak 1,5m²/orang (DA 1m²/orang(DA) Sirkulasi 40%

1 46m² 46m²

Ruang Kursus bahasa inggris (Quali)

e. Ruang Ruang kursus

20 0rang Ruang pendaftaran

1,9m²/orang (DA) Sirkulasi 40%

1 70m² 70m²

f. Kantin

Kantin Area makan

Area masak dan pantry Gudang 50 orang

1,25m x 1,57m= 1,96m² Sirkulasi 30%

56m² 56m² 56m²

g. Koperasi

Koperasi R. staff

Fotocopy 3 Rak makanan kecil dan alat tulis

6m² (SA) 1,5m²

0,6x1,5m²(SA) 1,2m²


(6)

2 Loker Sirkulasi 40%

h. hotspot area

R. hotspot 3 Rak

Komputer 30 orang

1mx1m= 1m² 1 m²/ orang Sirkulasi 40%

1 45m² 45m²

i. Ruang Tunggu

R. Tunggu Mahasiswa

12 kursi tunggu 12 x 0,5m²=6m² Sirkulasi 40%

1 9m² 9m²

j. Mushola

Mushola 21 orang 2Tempat wudlu

0,85m²/ orang @6m²

Sirkulasi 30%

1 39m² 39m²

g. Toilet Mahasiswa

Toilet Pria 2Wastafel 2WC 3Urinoir @1,35m² @1m² @2,25m² Sirkulasi 30% 5

14m² 70m²

Toilet wanita 2WC 2Wastafel @2,25m² @1,35m² Sirkulasi 40%

5 10m² 50m²

Toilet pengelola Toilet Pria 2Wastafel

2WC 3Urinoir @1,35m² @1m² @2,25m² Sirkulasi 40%

2 14m² 28m²

Toilet wanita 2WC 2Wastafel @2,25m² @1,35m² Sirkulasi 40%

2 10m² 20m²

h. Lobby Kampus

Lobby 1unit 1 36 m² 36 m²

Sub total 902,5m²

Sirkulasi 30% 270,75m²

TOTAL 1173,25m²

4. Kelompok Kegiatan Service

Tabel 5.4 Besaran Ruang kelompok Service Sumber: Analisa

No Jenis ruang Kapasitas Standart Unit luas

(m²)

Jumlah luas (m²)

a. Pengelola Gedung dan Kebersihan

R. Genset 1 Mesin 9m² (standart Depdiknas) Sirkulasi 40%

1 9m² 9m²

R, Panel MDP 4m² (SA) 1 6m² 6m²

Gudang Peralatan

kebersihan

9m² (SA) 1 25m² 25m²

R.teknisi 1 m²(SA) 1 15m² 15m²

b. Keamanan


(7)

jaga Loker jaga

0,6m²

Sirkulasi 40%

Sub total 58,5m²

Sirkulasi 30% 17,55m²

TOTAL 76,05m²

Rekapitulasi

Tabel 5.6 Rekapitulasi Kebutuhan Luas Bangunan Sumber: Analisa

No. Kelompok Kegiatan Luas (m²)

1. Kelompok Kegiatan Utama 2198,95m²

2. Kelompok Kegiatan Pengelola 429,65m²

3. Kelompok Kegiatan Penunjang 1173,25m²

4. Kelompok Kegiatan Servis 76,05m²

Jumlah 3877,9m²

5.3 PROGRAM DASAR PERANCANGAN

Program dasar perancangan Gedung Program Studi Teknik Perkapalan UNDIP dapat diuraikan sebagai berikut :

5.3.1 Tapak

Berdasarkan analisa mengenai pendekatan kontekstual pada Gedung Program Studi Teknik Perkapalan UNDIP, maka lokasi dan tapak yang akan dibangun ditentukan sebagai berikut:

Berikut data tapak bagi Gedung Program Studi Teknik Lingkungan UNDIP:  Luas lahan : ± 2168,6 m2

 Topografi : 243-246 mdpl

Gambar 5.1 Lokasi Tapak Sumber : Analisa, 2013


(8)

 Batas –batas :

Utara : Gedung kuliah Bersama

Barat : Gedung Dekanat Teknik UNDIP Timur : Teknik Mesin

Selatan : Lahan Kosong

 Garis Sempadan Bangunan (GSB) : setengah dari jalan lingkungan  Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : 0.4

 Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : 1.31 (6 lantai, 30 m)  Kondisi lahan : berkontur relatif datar  Luas area yang boleh dibangun : 40% x 2168,6 = 867,44 m2Lahan yang tidak boleh dibangun : 1301,16 m2

Sesuai dengan ketentuan pada Review Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Fakultas Teknik UNDIP bahwa pembangunan bangunan baru ke arah vertikal, maka Gedung Program Studi Teknik Lingkungan direncanakan setinggi 6 lantai, sesuai batas maksimal jumlah lantai pada Fakultas Teknik dengan luas lantai dasar bangunan maksimal 1000m2.Sisa lahan digunakan untuk kebutuhan ruang luar,dan taman.

5.3.2 Aspek Teknis

- Struktur pondasi yang akan digunakan adalah struktur pondasi Sumuran.

- Untuk struktur vertical menggunakan kolom struktur beton bertulang, serta struktur horizontal menggunakan struktur balok beton bertulang.

- Rangka atap yang digunakan adalah perpaduan rangka baja konvensional/space truus,kombinasi struktur atap beton bertulang dengan penutup atap berupa green roof

5.3.3 Aspek Kinerja A. Sistem Pencahayaan

Menggunakan system pencahayaan alami dan buatan. Penggunaan pada siang hari menggunakan pencahayaan secara alami dengan maksimal. Untuk ruang tertentu yang memerlukan intensitas cahaya yang cukup dapat menggunakan pencahayaan buatan dengan lampu. Pada malam hari seluruh pencahayaan menggunakan pencahayaan buatan berupa lampu.


(9)

B. Sistem Transportasi

Sistem transportasi yang digunakan adalah tangga yang terdiri dari tangga dan lift. Serta untuk golongan difabel disediakan ramp sebagai jalur akses memasuki gedung.

C. Sistem Akustik

Penataan system akustik dengan penggunaan material yang spesifik untuk akustik baik pada plafon, dinding, dan lantai pada ruang yang membutuhkan ketenangan. Sedangkan untuk diluar ruangan dapat menggunakan vegetasi untuk mengontrol akustik yang berlebih dari luar gedung.

D. Sistem Pengkondisian udara

Sistem pengkondisian udara di gedung Jurusan Perkapalan Undip ini menggunakan pengkondisian udara sacara alami dan buatan. Dalam pengkondisian sacara alami dapat dimaksimalkan potensi angin yang ada diluar ruangan dengan membuat bukaan secara maksimal agar terjadi cross ventilation. Sedangkan pada beberapa ruangan yang memerlukan pengkondisian udara buatan dapat menggunakan AC.

E. Sistem Pencegahan Kebakaran

Jenis pencegahan bahaya kebakaran yang akan diaplikasikan pada bangunan ini adalah:

- Perencanaan utilitas untuk pencegahan bahaya kebakaran adalah Fire alarm, Heat Detector, Smoke Detector.

- Penanganan saat terjadi kebakaran berupa Sprinkle system, Fire Extinguiser, Hydrant box cabinet dan hydrant pilar.

F. Sistem Penangkal Petir

System penangkal petir yang akan digunakan adalah system penangkal petir radioaktif

G. Jaringan Air Bersih

Jaringan air bersih menggunakan system downfeet di mana sumber air sumur artetis dan PDAM ditampung dalam groundtank kemudian dialirkan di rooftank yang selanjutnnya disalurkan ke area-area yang membutuhkan air bersih.

H. Jaringan Air Kotor

Limbah cair dialirkan menuju sumur resapan dan riol. Untuk limbah padat dialirkan menuju septiktank yang kemudian dialirkan menuju sumur resapan yang nanti secara otomatis


(10)

akan terserap oleh tanah. Pembuangan air hujan yang tertampung oleh talang pada bagian atap bangunan dibuang melalui saluran drainase ke bawah, kemudian dialirkan menuju selokan lingkungan kampus.

I. Jaringan Sampah

Sistem distribusi sampah dibedakan menurut jenisnya, yaitu sampah organik dan sampah non organik melalui kantong sampah yang dipasang pada box sampah. Peletakan sampah diletakkan pada setipa ruang untuk mempermudah jangkauan seseorang ketika mau membuang sampah. Pengangkutan sampah dilakukan dengan menggunakan troley sampah yang dilakukan setiap hari diluar jam kerja. Pengumpulan sampah dari dalam gedung kemudian diletakkan pada tempat tersendiri yang sekiranya mudah dijangkau oleh truck pengangkut sampah.

J. Sistem Mekanikal Elektrikal

Sumber listrik didapatkan dari PLN, namun jika kondisi tertentu juga disediakan genset untuk suplay listrik tambahan. Listrik dari PLN disalurkan menuju MDP (Main Distribution Panel) yang diletakkan dilantai dasar bangunan. Dari MDP kemudian listrik dialirkan menuju SDP (Sub Distribution Panel) melalui jaringan kabel yang diletakkan pada shaft elektrikalyang terhubung pada setiap lantai pada gedung ini. Setelah dari SDP baru kemudian disalurkan ke jaringan-jaringan elektronika dalam bangunan ini.

Meteran PLN

Instalasi

Instalasi Instalasi

ATS Trafo

MDP Genset

SDP

Gambar 5.1 Skema Jaringan Mekanikal Elektrikal Gedung Program Studi Teknik Perkapalan UNDIP


(11)

K. Sistem Telekomunikasi

Untuk kelancaran komunikasi dan menunjang aktivitas dalam kompleks gedung ini disediakan alat komunikasi seperti telepon, internet, dan faximile. Sedangkan komunikasi di dalam kompleks bangunan atau antar ruang dalam bangunan ini disediakan interkom. Untuk melayani kebutuhan mahasiswa dan umum juga disediakan wi-fi.

5.3.4 Aspek Arsitektural

Berdasarkan analisa mengenai pendekatan arsitektural pada Gedung Program Studi Teknik Perkapalan UNDIP, maka program dasar aspek arsitektural ditentukan sebagai berikut:

A. Penampilan Bangunan

a. Ekspresi filosofi arsitektur berorientasi pada karakter arsitektur modern. Contoh penerapannya dengan penggunaan tritisan pada bangunan dan penggunaan material lokal seperti batu alam.

b. Penciptaan konsep arsitektur lokal tetap mempertimbangkan keluwesan bangunan, missal dengan penggunaan bentukan lengkung pada massa bangunan

c. Pencitraan bangunan sebagai bangunan pendidikan dengan penciptaan ruang-ruang yang mengutamakan kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar

d. Penciptaan tampilan bangunan yang dapat menyatu dengan alam. Contoh penerap penciptaan green roof pada atap

e. Irama dari penampakan arsitektur bangunan, penekanan tekstur, penyelesaian akhir, dan warna yang harmonis dan melengkapi landscape jalan, serta tidak monoton

f. Pemilihan material kulit bangunan dengan material alami seperti penggunaan bata exposed dan batu alam untuk finishing bangunan

g. Tampak depan bangunan terdiri dari massa-massa vertikal dengan pengaturan tampak yang serasi

B. Massa Bangunan

a. Penciptaan massa bangunan yang tipis dengan orientasi pembangunan vertikal

b. Membagi massa menjadi beberapa bagian (lebih dari 1 massa) untuk memperlancar sirkulasi

c. Penciptaan massa bangunan yang luwes seperti penggunaan bentuk lengkung untuk merespon pergerakan angin


(12)

e. Penciptaan jalur pedestrian berupa penataan ruang antar bangunan yang nyaman C. Orientasi Bangunan

a. Melihat pada kondisi tapak dan lingkungan sekitar tapak, maka orientasi bangunan diarahkan agar tetap berkomunikasi dengan bangunan sekitar seperti Gedung Dekanat, teknik elektro Jurusan Teknik Mesin, dan Gedung kuliah bersama

b. Orientasi bangunan diarahkan untuk memanjang pada lintasan matahari yaitu arah timur-barat sehingga permukaan yang lebih luas berorientasi ke utara-selatan dimana efek radiasi panas lebih sedikit.


(1)

jaga Loker jaga

0,6m²

Sirkulasi 40%

Sub total 58,5m²

Sirkulasi 30% 17,55m²

TOTAL 76,05m²

Rekapitulasi

Tabel 5.6 Rekapitulasi Kebutuhan Luas Bangunan Sumber: Analisa

No. Kelompok Kegiatan Luas (m²)

1. Kelompok Kegiatan Utama 2198,95m²

2. Kelompok Kegiatan Pengelola 429,65m²

3. Kelompok Kegiatan Penunjang 1173,25m²

4. Kelompok Kegiatan Servis 76,05m²

Jumlah 3877,9m²

5.3 PROGRAM DASAR PERANCANGAN

Program dasar perancangan Gedung Program Studi Teknik Perkapalan UNDIP dapat diuraikan sebagai berikut :

5.3.1 Tapak

Berdasarkan analisa mengenai pendekatan kontekstual pada Gedung Program Studi Teknik Perkapalan UNDIP, maka lokasi dan tapak yang akan dibangun ditentukan sebagai berikut:

Berikut data tapak bagi Gedung Program Studi Teknik Lingkungan UNDIP:  Luas lahan : ± 2168,6 m2

 Topografi : 243-246 mdpl

Gambar 5.1 Lokasi Tapak Sumber : Analisa, 2013


(2)

 Batas –batas :

Utara : Gedung kuliah Bersama

Barat : Gedung Dekanat Teknik UNDIP Timur : Teknik Mesin

Selatan : Lahan Kosong

 Garis Sempadan Bangunan (GSB) : setengah dari jalan lingkungan  Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : 0.4

 Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : 1.31 (6 lantai, 30 m)  Kondisi lahan : berkontur relatif datar

Luas area yang boleh dibangun : 40% x 2168,6 = 867,44 m2

Lahan yang tidak boleh dibangun : 1301,16 m2

Sesuai dengan ketentuan pada Review Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Fakultas Teknik UNDIP bahwa pembangunan bangunan baru ke arah vertikal, maka Gedung Program Studi Teknik Lingkungan direncanakan setinggi 6 lantai, sesuai batas maksimal jumlah lantai pada Fakultas Teknik dengan luas lantai dasar bangunan maksimal 1000m2.Sisa lahan digunakan untuk kebutuhan ruang luar,dan taman.

5.3.2 Aspek Teknis

- Struktur pondasi yang akan digunakan adalah struktur pondasi Sumuran.

- Untuk struktur vertical menggunakan kolom struktur beton bertulang, serta struktur horizontal menggunakan struktur balok beton bertulang.

- Rangka atap yang digunakan adalah perpaduan rangka baja konvensional/space truus,kombinasi struktur atap beton bertulang dengan penutup atap berupa green roof

5.3.3 Aspek Kinerja A. Sistem Pencahayaan

Menggunakan system pencahayaan alami dan buatan. Penggunaan pada siang hari menggunakan pencahayaan secara alami dengan maksimal. Untuk ruang tertentu yang memerlukan intensitas cahaya yang cukup dapat menggunakan pencahayaan buatan dengan lampu. Pada malam hari seluruh pencahayaan menggunakan pencahayaan buatan berupa lampu.


(3)

B. Sistem Transportasi

Sistem transportasi yang digunakan adalah tangga yang terdiri dari tangga dan lift. Serta untuk golongan difabel disediakan ramp sebagai jalur akses memasuki gedung.

C. Sistem Akustik

Penataan system akustik dengan penggunaan material yang spesifik untuk akustik baik pada plafon, dinding, dan lantai pada ruang yang membutuhkan ketenangan. Sedangkan untuk diluar ruangan dapat menggunakan vegetasi untuk mengontrol akustik yang berlebih dari luar gedung.

D. Sistem Pengkondisian udara

Sistem pengkondisian udara di gedung Jurusan Perkapalan Undip ini menggunakan pengkondisian udara sacara alami dan buatan. Dalam pengkondisian sacara alami dapat dimaksimalkan potensi angin yang ada diluar ruangan dengan membuat bukaan secara maksimal agar terjadi cross ventilation. Sedangkan pada beberapa ruangan yang memerlukan pengkondisian udara buatan dapat menggunakan AC.

E. Sistem Pencegahan Kebakaran

Jenis pencegahan bahaya kebakaran yang akan diaplikasikan pada bangunan ini adalah:

- Perencanaan utilitas untuk pencegahan bahaya kebakaran adalah Fire alarm, Heat Detector, Smoke Detector.

- Penanganan saat terjadi kebakaran berupa Sprinkle system, Fire Extinguiser, Hydrant box cabinet dan hydrant pilar.

F. Sistem Penangkal Petir

System penangkal petir yang akan digunakan adalah system penangkal petir radioaktif

G. Jaringan Air Bersih

Jaringan air bersih menggunakan system downfeet di mana sumber air sumur artetis dan PDAM ditampung dalam groundtank kemudian dialirkan di rooftank yang selanjutnnya disalurkan ke area-area yang membutuhkan air bersih.

H. Jaringan Air Kotor

Limbah cair dialirkan menuju sumur resapan dan riol. Untuk limbah padat dialirkan menuju septiktank yang kemudian dialirkan menuju sumur resapan yang nanti secara otomatis


(4)

akan terserap oleh tanah. Pembuangan air hujan yang tertampung oleh talang pada bagian atap bangunan dibuang melalui saluran drainase ke bawah, kemudian dialirkan menuju selokan lingkungan kampus.

I. Jaringan Sampah

Sistem distribusi sampah dibedakan menurut jenisnya, yaitu sampah organik dan sampah non organik melalui kantong sampah yang dipasang pada box sampah. Peletakan sampah diletakkan pada setipa ruang untuk mempermudah jangkauan seseorang ketika mau membuang sampah. Pengangkutan sampah dilakukan dengan menggunakan troley sampah yang dilakukan setiap hari diluar jam kerja. Pengumpulan sampah dari dalam gedung kemudian diletakkan pada tempat tersendiri yang sekiranya mudah dijangkau oleh truck pengangkut sampah.

J. Sistem Mekanikal Elektrikal

Sumber listrik didapatkan dari PLN, namun jika kondisi tertentu juga disediakan genset untuk suplay listrik tambahan. Listrik dari PLN disalurkan menuju MDP (Main Distribution Panel) yang diletakkan dilantai dasar bangunan. Dari MDP kemudian listrik dialirkan menuju SDP (Sub Distribution Panel) melalui jaringan kabel yang diletakkan pada shaft elektrikalyang terhubung pada setiap lantai pada gedung ini. Setelah dari SDP baru kemudian disalurkan ke jaringan-jaringan elektronika dalam bangunan ini.

Meteran PLN

Instalasi

Instalasi Instalasi

ATS Trafo

MDP Genset

SDP

Gambar 5.1 Skema Jaringan Mekanikal Elektrikal Gedung Program Studi Teknik Perkapalan UNDIP


(5)

K. Sistem Telekomunikasi

Untuk kelancaran komunikasi dan menunjang aktivitas dalam kompleks gedung ini disediakan alat komunikasi seperti telepon, internet, dan faximile. Sedangkan komunikasi di dalam kompleks bangunan atau antar ruang dalam bangunan ini disediakan interkom. Untuk melayani kebutuhan mahasiswa dan umum juga disediakan wi-fi.

5.3.4 Aspek Arsitektural

Berdasarkan analisa mengenai pendekatan arsitektural pada Gedung Program Studi Teknik Perkapalan UNDIP, maka program dasar aspek arsitektural ditentukan sebagai berikut:

A. Penampilan Bangunan

a. Ekspresi filosofi arsitektur berorientasi pada karakter arsitektur modern. Contoh penerapannya dengan penggunaan tritisan pada bangunan dan penggunaan material lokal seperti batu alam.

b. Penciptaan konsep arsitektur lokal tetap mempertimbangkan keluwesan bangunan, missal dengan penggunaan bentukan lengkung pada massa bangunan

c. Pencitraan bangunan sebagai bangunan pendidikan dengan penciptaan ruang-ruang yang mengutamakan kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar

d. Penciptaan tampilan bangunan yang dapat menyatu dengan alam. Contoh penerap penciptaan green roof pada atap

e. Irama dari penampakan arsitektur bangunan, penekanan tekstur, penyelesaian akhir, dan warna yang harmonis dan melengkapi landscape jalan, serta tidak monoton

f. Pemilihan material kulit bangunan dengan material alami seperti penggunaan bata exposed dan batu alam untuk finishing bangunan

g. Tampak depan bangunan terdiri dari massa-massa vertikal dengan pengaturan tampak yang serasi

B. Massa Bangunan

a. Penciptaan massa bangunan yang tipis dengan orientasi pembangunan vertikal

b. Membagi massa menjadi beberapa bagian (lebih dari 1 massa) untuk memperlancar sirkulasi

c. Penciptaan massa bangunan yang luwes seperti penggunaan bentuk lengkung untuk merespon pergerakan angin


(6)

e. Penciptaan jalur pedestrian berupa penataan ruang antar bangunan yang nyaman C. Orientasi Bangunan

a. Melihat pada kondisi tapak dan lingkungan sekitar tapak, maka orientasi bangunan diarahkan agar tetap berkomunikasi dengan bangunan sekitar seperti Gedung Dekanat, teknik elektro Jurusan Teknik Mesin, dan Gedung kuliah bersama

b. Orientasi bangunan diarahkan untuk memanjang pada lintasan matahari yaitu arah timur-barat sehingga permukaan yang lebih luas berorientasi ke utara-selatan dimana efek radiasi panas lebih sedikit.