S GEO 1002226 Abstract

ABSTRAK
POTENSI PENGEMBANGAN BUDIDAYA KARET (Hevea Brasiliensis) DI
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Oleh: Riko ArRasyid (1002226)
Masalah penelitian ini adalah faktor-faktor geografi fisik maupun sosial
serta evaluasi kesesuaian lahan yang menjadi daya dukung pengembangan
budiaya karet, mengetahui potensi dan pola pemasaran hasil budidaya, serta
sejauh mana arahan potensi pengembangan budidaya karet di Kabupaten Bandung
Barat. Tujuan yang ingin dicapai setelah penelitian ini adalah memperoleh
gambaran yang jelas mengenai faktor-faktor geografis analisis kesesuaian lahan
yang mendukung pengembangan budidaya karet, pola pengelolaan mengenai
potensi dan pola pemasaran guna menentukan strategi peluang pasar, serta
gambaran sejauh mana arahan potensi pengembangan budidaya karet di
Kabupaten Bandung Barat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survai deskriptif.
kegunaan metode penelitian survai deskriptif adalah evaluasi. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer
diperoleh dari hasil wawancara tehadap 100 orang responden dari petani karet,
dan untuk data kondisi fisik diperoleh dari hasil pengamatan dan pengukuran di
titik yang dijadikan sampel wilayah berdasarkan satuan lahan yaitu terdiri dari 39
titik sampel pengematan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari interpretasi

peta, penelaahan berbagai dokumen dari beberapa instansi dan literatul yang
berkaitan dengan masalah penelitian. Data tersebut dianalaisis dengan
menggunakan teknik presentase, yang hasilnya kemudian disajikan dalam bentuk
tabel dan gambar.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara umum yang menjadi daya
dukung pengembangan budidaya karet di Kabupaten Bandung Barat adalah
meliputi kondisi fisik seperti iklim, keadaan dan jenis tanah, ketersediaan air, dan
kemiringan lereng. Sementara kondisi sosialnya meliputi tingkat pendidikan dan
pengalaman petani, modal, tingkat proporsi pendapatan, transportasi, kebijakan
pemerintah, tenaga kerja, dan pemasaran. Pola dan potensi pemasaran
menunjukan karakteristik tingkatan petani. Sedangkan untuk arahan
pengembangan budidaya karet di Kabupaten Bandung Barat dapat diarahkan pada
lahan seluas 21234,728 Ha (16,26%) dari luas wilayah Kabupaten Bandung Barat.
Arahan pengembangan ini bukan untuk menekankan agar keseluruhan luasan
tersebut hanya sesuai untuk tanaman karet, akan tetapi hanya bersifat arahan agar
masyarakat yang berminat untuk mengembangkan tanaman karet dapat
menanamnya di areal arahan ini.
Berdasarkan hasil analisis merupakan salah satu upaya dasar dalam
mengembangkan budidaya karet di Kabupaten Bandung Barat. Potensi
pengembangan ini akan memberikan gambaran potensi apa yang akan

dikembangkan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, guna meningkatkan
taraf hidup serta pendapatan masyarakat.
Kata Kunci: Lahan, Budidaya Karet, Pendapatan Masyarakat
Riko ArRasyid, 2014
potensi pengembangan budidaya karet (hevea brasiliensis) di kabupaten bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACK

POTENTIAL DEVELOPMENT OF RUBBER (Hevea Brasiliensis)
CULTIVATION IN THE DISTRICT WEST OF BANDUNG
By: Riko ArRasyid (1002226)
The research problem is a factor – physical geography and social factors as
well as the evaluation of the suitability of land bearing capacity rubber
cultivation, determine the potential for culvation and marketing pattern, and the
extent to which the direction of the potential development of rubber cultivation in
West Bandung Regency. Objectives to be achieved after thi study was to obtain a
clear picture of the geographical factors of land suitability analysis that supports
the development of rubber cultivation, pattern and the pattern of management
regarding potential marketing strategies in order to determinethe market, and the

description of the extent to which the direction of the potential development of
rubber cultivation in the district west of Bandung.
Methods used in this study was a descriptive survey. The usefulness of a
descriptive survey research method is the evaluation. Data collection techniques
used are primary data and secondary data. Primary data obtained from
interviews with 100 respondents from the rubber farmers, and to the physical
condition of the data obtained from the measurement point and the observation of
the sampled areas based on land unit that is composed of 39 sample points of
observation. While the secondary data obtained from the interpretation of maps,
review of various documents from several agencies and literatul related to the
research problem. The data is analyzed by using percentages, and the result were
presented in the form of tables and figures.
The result of this study indicate that in general the carrying capacity of
rubber cultivation in West Bandung Regency is covering physical conditions such
as climate, soil conditions and the type, availabilityof water, and slope. While the
social conditions including the level of farmers’ education and experience,
capital, the proportion of income level, transportation, government policy, labor,
and marketing. Pattern an potential marketing degree shows the characteristics of
farmers. While the direction of the development for rubber cultivation in West
Bandung Regency. Direction of this development is not to emphasize that the

whole area is only suitable for rubber plant, but merely referrals to people
interested in developing rubber plants can be planted in the area this direction.
Based on the result of the analysis is one of the basic effort in developing
rubber cultivation in West Bandung regency. The potential of this development
will give you an idea of what the potential will be developed for the public
welfare, to improve living standards and incomes.
Keywords: Land, Rubber cultivation, People’s income

Riko ArRasyid, 2014
potensi pengembangan budidaya karet (hevea brasiliensis) di kabupaten bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu