bab 3 BANK SENTRAL INDONESIA
BANK SENTRAL INDONESIA
A. Kajian Teoritis
1.
a.
Pengertian Bank dan Bank Sentral
Pengertian Bank
Bank termasuk perusahaan industri jasa karena produknya hanya memberikan
pelayanan jasa kepada masyarakat. Agar pengertian Bank menjadi jelas, penulis mengutip
beberapa definisi atau rumusan yang dikemukakan para penulis sebagai berikut :
Drs. H.Malayu S.P. Hasibuan ( 2001 : 1 ) mengemukakan “Secara bahasa bank
artinya bangku yang berasal dari kata Italia yaitu banco. Istilah bangku secara resmi dan populer
menjadi Bank” .
Berbeda halnya menurut Verryn Stuart (Thomas Suyatno, 2003: 1) mengatakan “
Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alatalat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain. “ Pendapat
yang bertentangan dengan Pierson ( Malayu S.P Hasibuan, 2001:1) beliau memberikan
definisi “ Bank is a company which accept credit, but didn’t give credit ( Bank adalah badan
usaha yang menerima kredit tetapi tidak memberikan kredit” .
Pengertian Bank dijelaskan secara umum didalam UU No 7 tahun 1992 ( Malayu S.P Hasibuan,
2001 : 1) yaitu bank adalah usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak.
Dari beberapa pandangan mengenai pengertian bank Dapat disimpulkan, bahwa
Bank adalah suatu Badan usaha yang dikelola dan dijalankan yang dana nya berasal dari
masyarakat, yang tugasnya memberikan pelayanan-pelayanan Bank berupa simpanan atau
tabungan, deposito berjangka, simpanan dalam rekening koran/giro atau pelayanan kredit dan
lain sebagainya.
b.
Pengertian
Bank
Sentral
R.G.Hawtrey ( Eka chan’s ,2011) mengemukakan Bank Sentral adalah “suatu
Bank yang berperan sebagai sumber pinjaman terakhir bagi bank-bank ( lender of the last
resort ).”
Pengertian lebih lanjut mengenai bank sentral menurut wikipedia (2015) mengartikan Bank
sentral adalah “ sebuah instansi yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah
negara tersebut.” Berbeda hal nya dengan pengertian Bank sentral menurut Vera smith (1936 :
32) menyatakan “suatu bank dikatakan sebagai bank sentral apabila Bank tersebut berperan
sebagai pencetak dan pengedar uang kertas dengan hak monopoli dari pemerintah ( the bank of
issue).” Sedangkan pengertian Bank sentral menurut Kisch ( 2006 : 20 ) berpendapat bahwa bank
Sentral adalah “suatu bank yang memiliki ciri yang paling hakiki, yaitu sebagai pemelihara
stabilitas moneter yang baku yang mendukung kontrol terhadap peredaran moneter.” Pengertian
menurut kisch sejalan dengan pengertian menurut Undang-undang yaitu Bank indonesia selaku
bank sentral berdasarkan Undang-undang No.23 tahun 1999 (Drs. H. Malayu S.P Hasibuan, 2001
: 8) adalah “lembaga Negara yang independen. Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank
Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal,yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah” .
Dari beberapa pendapat mengenai pengertian Bank Sentral dapat diketahui bahwa
pendapat yang satu dengan pendapat yang lain pengertian nya ada yang melihat bank sentral
diartikan dari peran, tanggungg jawab, tugas dan fungsi dari bank sentral itu sendiri. Dapat
penulis simpulkan bahwa Bank Sentral adalah suatu lembaga keuangan milik pemerintah dimana
di indonesia bank sentral nya adalah bank indonesia yang memiliki peran,fungsi, tugas dan
memiliki
tanggung
jawab
penuh
terhadap
kestabilan
nilai
rupiah
dalam
memajukan perekonomian di indonesia .
2.
a.
b.
Hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah dan lembaga keuangan lainnya
Hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah
Hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah seperti yang dituangkan dalam Undang-undang
Nomor 23 tahun 1999 ( Thomas suyatno :6) adalah sebagai berikut :
Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah
Untuk dan atas nama pemerintah Bank Indonesia dapat menerima pinjaman luar Negeri,
menatausahakan serta menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan pemerintah terhadap
pihak luar negeri
Pemerintah wajib meminta pendapat Bank Indonesia atau mengundang Bank indonesia dalam
sidang kabinet
Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah
Dalam hal pemerintah menerbitkan surat-surat hutang Negara
Bank Indonesia dapat membantu penerbitan surat-surat hutang Negara yang diterbitkan
pemerintah
Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada pemerintah
Hubungan dengan lembaga keuangan lainnya
Novita S (2012) menyatakan Hubungan yang terjalin Bank Indonesia dengan
Lembaga Keuangan lainnya adalah“Bank Indonesia menyalurkan dana kepada lembaga
keuangan lain (bank komersial/bank umum) agar dana tersebut dapat digunakan pada masyarakat
untuk tujuan usaha pembangunan yang produktif dan berencana.”
Pernyataan tersebut berbeda menurut Undang-undang no.23 tahun 1999 ( Thomas
suyatno :10) menyatakan bahwa salah satu tugas bank indonesia yaitu melakukan pengawasan
bank ,sehingga bank indonesia mentetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas
kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu bank serta mengenakan sanksi terhadap bank (pasal
24).
Dapat penulis simpulkan bahwa Bank indonesia jelas memiliki hubungan dengan
bank-bank umum dan lembaga keuangan bukan bank , bank indonesia memiliki tanggung jawab
terhadap bank-bank yang berdiri di Indonesia selain melakukan pengawasan terhadap bank-bank
umum, bank Indonesia juga memberikan bantuan berupa kredit kepada bank-bank umum
maupun lembaga keuangan lain.
3. Tujuan, tugas dan fungsi Bank Sentral Indonesia
a. Tujuan Bank sentral indonesia
Tujuan adalah sasaran yang harus dicapai dalam perencanaan yang telah disusun.
Tujuan bank sentral diantaranya :
1. Menurut Undang–Undang no 23 tahun 1999 ( Thomas suyatno :15) dinyatakan secara tegas
bahwa tugas Bank Indonesia adalah “mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah pasal 7”.
Tugas ini merupakan single objective atau tujuan tunggal .
2.
Berbeda halnya Menurut Undang-undang no 13 tahun 1968 ( Thomas suyatno :17) yaitu
tujuannya “ meningkatkan taraf hidup rakyat “
Dapat penulis simpulkan bahwa tujuan bank sentral berdasarkan undang-undang no 23
dan no 13 mempunyaai konsep yang berbeda yaitu bahwa tujuan bank sentral adalah
mencapai kestabilan nilai rupiah yang merupakan tujuan tunggal sedangkan uu no 13 mencapai
kesejahteraan rakyat dapat meningkat.
b. Tugas Bank Sentral Indonesia
Menurut Undang – undang No. 13/1968 (Thomas suyatno :17) menyatakan tugas Bank
a.
b.
c.
d.
e.
Indonesia terdiri dari :
Tugas pokok : bahwa tugas pokok bank indonesia yaitu membantu pemerintah dalam
mengatur, menjaga, memelihara kestabilan nilai rupiah , mendorong kelancaran produksi dan
pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat.
Tugas di bidang Pengedaran uang
Tugas di bidang perbankan dan perkereditan
Tugas di bidang hubungan keuangan dengan pemerintah
Tugas di bidang pengerahan dana
f.
1.
2.
3.
4.
Tugas dibidang hubungan Internasional
Ekonomi Holic (2015) menyatakan bahwa tugas Bank Sentral antara lain sebagai berikut :
Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
Mengatur dan mengawasi Bank
Sebagai penyedia dana terakhir ( last lending resort ) bagi Bank umum dalam bentuk bantuan
likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
Pengertian tersebut sepadan dan sejalan dengan tugas bank indonesia menurut
undang-undang no 23 tahun 1999 pasal 8 ( Thomas Suyatno : 28) yaiutu tugas tersebut terbagi
menjadi 3 pilar yang merupakan 3 bidang utama tugas bank indonesia, yaitu :” menetapkan dan
melaksanakan kebijakan monter , mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,
mengatur dan mengawasi bank”.
c.
Fungsi Bank Sentral yaitu Bank Indonesia
Fungsi adalah kegunaan terhadap suatu hal . Salah satu fungsi Bank Indonesia yang
diatur dalam peraturan perundang-undangan adalah mengatur dan mengawasi bank umum di
1.
2.
3.
4.
a.
b.
c.
Indonesia .
Rifky Andriyanto (2013) mengemukakan fungsi bank sentral adalah sebagai berikut :
Memperlancar lalu lintas pembayaran
Sebagai bankir, agen dan penasehat pemerintah
Memelihara cadangan / cashreserve bank umum
Memelihara cadangan devisa negara
Internal reserve dan eksternal reserve
Sebagai bankers bank dan lender of the last resort
Mengawasi bank
Prudential Supervision
Monetary Supervision
Pernyataan ini tidak sepadan dengan ardra , Ardra ( 2011) menyatakan Fungsi utama bank
sentral secara umum adalah “mengawasi penambahan atau ekspansi dan pengurangan atau
kontraksi jumlah uang yang beredar di masayarakat baik uang
kartal maupun uang giral”.
Jadi pada intinya bahwa fungsi bank sentral yaitu untuk menjalankan fungsi pemerintah
dalam bidang ekonomi dan moneter dimana fungsi tersebut tidak bisa dilakukan
pemerintah sehingga menjadi tanggung jawab Bank Sentral yaitu Bank Indonesia.
4. Status dan kedudukan Bank Sentral Indonesia
a. Lembaga Negara yang independen
Independen dapat diartikan bebas, merdeka, atau berdiri sendiri jadi lembaga Negara
yang bebas dan berdiri sendiri.
Dalam Undang-undang no.23 tahun 1999( Thomas suyatno :30) tentang Bank
Indonesia dinyatakan bahwa Bank Sentral Republik Indonesia adalah Bank Indonesia, suatu
lembaga Negara yang independen, bebas dari campur tangan pemerintah dan pihak-pihak lainnya
kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur Dalam undang-undang ini ( pasal 4).
b.
Bank Indonesia sebagai Badan Hukum
Pasal 4 Undang-undang No.23 tahun 1999 ( Thomas suyatno :35) merupakan dasar
hukum Bank Indoneia sebagai badan hukum.
c. Bank Indonesia dalam struktur Ketatanegaraan RI
Sebagai lembaga Negara, kedudukan Bank Indonesia tidak sejajar dengan DPR, MA,
BPK, atau Presiden yang merupakan lembaga tinggi Negara. Kedudukan Bank Indonesia juga
tidak sama dengan departemen karena kedudukan Bank Indonesia berada diluar pemerintah.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Bank Indonesia mempunyai hubungan kerja dengan DPR, BPK,
serta Pemerintah.
Jadi bahwa status dan kedudukan bank sentral Indonesia mempunya kedudukan yang
tidak sama dengan lembaga tinggi negara karena kedudukan bank Indonesia berada diluar
pemerintah , yaitu sebagai badan hukum, dan sebagai lembaga keuangan yang independen.
5.
Hubungan kerja sama internasional yang dilakukan Bank Indonesia
Kerja sama dapat diartikan salah satu bentuk interaksi sosial yang bersifat
asosiatif, yaitu apabila suatu kelompok masyarakat mempunyai pandangan yang sama untuk
mencapai tujuan tertentu.Sedangkan Internasional adalah hubungan antara beberapa Negara di
dunia. Jadi kerja sama Internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan suatu Negara
dengan Negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan untuk kepentingan
Negara-negara di dunia , kerja sama yang dilakukan meliputi kerja sama di bidang politik, sosial,
pertahanan, keamanan, kebudayaan, dan ekonomi. Kerja sama yang dilakukan bisa kerja sama
regional yaitu kerja sama antar Negara-negara sewilayah atau sekawasan.
Menurut
Juhaefah (2003) mengemukakan Bank Indonesia menjalin kerja sama Internasional yang
meliputi bidang-bidang :
1.
Investasi bersama untuk kestabilan pasar valuta asing
2.
Penyelesaian transaksi lintas Negara
3.
Hubungan koresponden
4.
Tukar-menukar informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan tugas-tugas selaku bank
sentral
5.
Pelatihan/penelitian di bidang moneter dan sistem pembayaran.
Keanggotaan Bank Indonesia di beberapa lembaga dan forum Internasional atas nama bank
Indonesia sendiri antara lain:
a.
The South East Asian Central Banks Research and tranings Centre ( SEACEAN Centre) .
b.
The South East Asian, New Zealand and Australia Forum of Banking Supervision (SEANZA)
c.
The Executive Meeting of East Asian and Pasific Central Banks (EMEAP)
d.
ASEAN Central Bank Forum (ACBF)
e.
Bank for Internasional Settlement (BIS)
Keanggotaan Bank Indonesia mewakili pemerintah Republik Indonesia antara lain
:
1.
ASEAN
2.
ASEAN +3 ( ASEAN + Cina, Jepang dan Korea)
3.
Asia Pasific Economic Cooperation (APEC)
4.
Dll.
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan kajian teoritis mengenai pengertian Bank yang dikemukakan dari berbagai
pendapat yang telah penulis susun. Dari beberapa pendapat tersebut dapat penulis jelaskan yaitu
menurut pendapat Malayu S.P. Hasibuan ( 2001 : 1 ) mengemukakan “bank dilihat dari asal kata
nya secara bahasa bank artinya bangku yang berasal dari bahasa Italia yaitu banca.” Dari
pengertian ini dapat dijelaskan bahwa bangku inilah yang pada saat itu dipergunakan untuk
tempat tukar menukar uang antar pedagang dari berbagai Negara. Usaha banca ini kemudian
berkembang tidak sekedar melayani tukar-menukar uang saja, tetapi juga menerima titipan uang
pedagang. Titipan ini lama-kelamaan menumpuk, sehingga banca berusaha meminjamkannya
kepada pedagang atau orang lain yang membutuhkannya. Akhirnya usaha banca menjadi
penyalur uang dari pedagang yang kelebihan uang kepada atau orang lain yang memerlukan
uang. Banca yang semula merupakan usaha person (pribadi) kemudian dilembagakan, sehingga
muncul lah lembaga keuangan yang kegiatan utama nya adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat, serta melayani jasa-jasa dalam lalu
lintas pembayaran dan peredaran uang. Lembaga keuangan ini kemudian disebut bank.
Kemudian pengertian bank ini di kembangkan lagi menurut Verryn Stuart ( Dr. Thomas Suyatno,
2003: 1) mengemukakan bahwa bank diartikan sebagai suatu badan yang tujuannya untuk
memuaskan kebutuhan kredit kepada masyarakat yang mana dana tersebut bisa berasal dari
simpanan masyarakat itu sendiri, artinya bank melayani simpanan dan pinjaman uang atau dana
yang berasal dari pihak lain contoh nya pinjaman bank dari bank indonesia. Sedangkan Pierson (
Malayu S.P Hasibuan, 2001:1) Teori Pierson yang dikemukakannya dapat penulis
jelaskan bahwa bank dalam operasionalnya hanya bersifat pasif saja, yaitu hanya menerima
titipan uang saja. Sehingga dalam pelayanannya tidak memberikan kredit tapi hanya menerima
simpananan dari masyarakat. Di Indonesia bank diartikan menurut Undang-undang No 7 tahun
1992 ( Malayu S.P Hasibuan, 2001 : 1) didalamnya menjelaskan bahwa bank diartikan sebagai
suatu lembaga yang melakukan usaha di bidang jasa yang mana tugas nya
melakukan penghimpunan dana yang berasal dari masyarakat dalam bentuk simpanan bagi
mereka yang kelebihan dana dan memberikan pelayanan sebagai penyalur atau perantara kredit
yaitu memberikan pinjaman uang bagi mereka yang kekurangan atau memerlukan uang tersebut
untuk mendirikan sebuah usaha atau bisnis yang mereka akan jalankan sehingga pemberian
kredit tersebut dapat meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Jadi dari beberapa pendapat
mengenai definisi Bank pada dasarnya tidak berbeda satu dengan yang lainnya. Kalaupun ada
perbedaan hanya nampak pada tugas atau usaha bank.
Pendirian bank khususnya di Indonesia diaharapkan dapat menjaga kepercayaan yang
telah masyarakat berikan tidak hanya itu bank-bank yang berdiri harus dapat memberikan arah
perkembangan terhadap perekonomian di Indonesia. Maka dari itu diperlukan sebuah lembaga
yang memimpin bank-bank tersebut untuk memberikan arahan dan pengawasan bank terhadap
aktifitas bank karena ditakutkan adanya penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan oleh
para bankir. Sejalan dengan harapan tersebut hadirlah suatu bank sentral dimana diberbagai
Negara selalu ada . Di Indonesia bank sentral nya ada satu yaitu Bank Indonesia yang berpusat di
Jakarta yang di bantu oleh cabang-cabang nya. Di kajian teoritis telah di paparkan ada beberapa
pendapat mengenai pengertian bank sentral yang telah penulis susun, menurut R.G.Hawtrey
( Eka chan’s ,2011) pengertian bank sentral diartikan dari segi perannya yitu berperan sebagai
sumber pinjaman terakhir bagi bank-bank ( lender of the last lesort). Karena bank sentral yaitu
bank Indonesia merupakan bank milik pemerintah dimana tugas nya untuk mencegah kegagalan
perbankan atau non perbankan maka jika bank yang diawasinya sedang memerlukan dana atau
kekurangan dana maka bankir tersebut dapat meminjam dana kepada bank Indonesia dengan
syarat menyerahkan surat-surat beraharga sebagai tanda peminjaman. Hal ini memberkan
indikasi bahwa bank sentral tugas nya sebagai pelayan publik yang bersifat memenuhi
kepentingan umum (publik purpose) dimana tujuan nya tidak untuk memaksimumkan profit atau
mencari keuntungan, tetapi mempengaruhi pasar uang dan memberi efek terhadap struktur
perbankan pada umumnya. Sedangkan menurut wikipedia (2015) bank diartikan sebagai suatu
badan atau lembaga yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah Negara nya. Di
Indonesia fungsi bank sentral diselenggarakan oleh bank indonesia . Dalam tanggung jawab nya
atas kebijakan moneter. Bank sentral menjaga agar tingkat inflasi terkendali dan selalu berada
pada nilai yang serendah mungkin atau pada posisi yang optimal bagi perekonomian (low/zero
inflation) dengan mengontrol keseimbangan jumlah uang dan barang. Apabila jumlah uang yang
beredar terlalu banyak, maka bank sentral dengan mengunakan instrumen dan otoritas yang
dimilikinya. Pengertian yang satu ini menurut Vera smith (1936 : 32) berbeda dengan pendapat
sebelumnya dia mengemukakan bahwa dapat dikatakan bank sentral, jika bank tersebut telah
berperan sebagai pencetak dan pengedar uang kertas dengan hak monopoli dari pemerintah,
pengertian ini dapat penulis jelaskan bahwa bank sentral atau bank Indonesia merupakan satusatunya lembaga yang mempunyai hak untuk mencetak uang dan mengedarkan uang, mungkin
sempat dalam pikiran kita terlintas sepintas mengapa Negara kita tidak mencetak uang
sebanyak-banyak nya agar kita menjadi Negara yang kaya? dapat penulis jawab bahwa dalam
menerbitkan dan mencetak uang terdapat dua macam sistem yang disebut “ pseudo gold “ dan
“uang fiat”. Dalam sistem pseudo gold, uang yang dicetak dan beredar di dukung dengan
cadangan emas dan perak yang di miliki badan yang menerbitkannya. Sedangkan dalam sistem
uang fiat, uang yang beredar tidak di dukung asset yang rill, bahkan tidak di dukung apa-apa.
Artinya, dalam sistem fiat, pemerintah atau badan yang menerbitkan uang bisa mencetak uang
sebanyak apa pun sesuai keinginan. Dalam ekonomi, kita tahu, harga barang akan tergantung
pada perbandingan jumlah uang dan jumlah persediaan barang. Jika barang lebih banyak dari
jumlah uang yang beredar, maka harga akan cenderung turun. Sebaliknya, jika jumlah barang
lebih sedikit di banding jumlah uang yang beredar, maka harga-harga akan cenderung naik.
Karena itu lah, pencetakan uang secara tak langsung juga ditentukan oleh hal tersebut, agar tidak
terjadi inflasi. Apabila suatu Negara dengan alasan miskin mencetak uang sebanyak-banyak nya,
yang terjadi bukan Negara itu menjadi kaya, teteapi justru akan semakin miskin. Karena ketika
jumlah uang yang beredar semakin banyak, harga-harga barang akan melambung tinggi, dan
inflasi terjadi. Akibatnya, meski uang di cetak terus menerus, uang itu tidak bisa di sebut
kekayaan, karena nilainya terus merosot turun. Indonesia dulu pernah melakukan pencetakan
uang dalam jumlah yang banyak, pada masa kepresidenan soekarno. Karena pemerintah belum
bisa maksimal memungut pajak dari rakyat waktu itu, soekarno pun mengambil kebijakan untuk
mencetak uang secara berlebih. Hasilnya tentu inflasi. Semakin banyak uang yang di cetak, harga
barang semakin tinggi, dan terjadi hiperinflasi. Akhirnya, kita tahu adalah demonstrasi yang
terkenal dengan sebutan tritura ( tiga tuntutan rakyat ), yang salah satunya permintaan agar
harga-harga barang di turunkan. Jadi Negara miskin ataupun Negara kaya tidak bisa mencetak
uang sebanyak-banyak nya karena diperlukan berbagai pertimbangan. Pengertian lebih jelas
mengenai bank sentral dikemukakan menurut Kisch ( 2006 : 20 ) dan Undang-undang no 23
tahun 1999 yang mempunyai ke samaan di dalam nya mereka mengemukakan bahwa bank
sentral memiliki ciri yaitu sebagai pemelihara stabilitas moneter dalam peredaran moneter, yang
mana ini merupakan tujuan tunggal bank sentral. Kestabilan nilai rupiah yang dimaksud adalah
kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang diukur berdasarkan perkembangan laju
inflasi, serta terhadap perkembangan mata uang asing yang diukur berdasarkan pada
perkembangan nilai tukar rupiah (kurs) terhadap mata uang negara lain.
Sebagaimana dinegara lain, pengendalian inflasi sebagai sasaran akhir kebijakan moneter
dilakukan oleh Bank Indonesia dengan beberapa pertimbangan. Pertama, bukti empiris bahwa
dalam jangka panjang kebijakan moneter hanya dapat mempengaruhi tingkat inflasi dan tidak
dapat mempengaruhi variabel riil seperti pertumbuhan ekonomi atau tingkat
pengangguran. Kebijkan moneter hanya dapat mempengaruhi variabel riil dalam jangka
pendek. Kedua, pencapaian inflasi yang rendah merupakan persyaratan bagi tercapainya
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan karena perekonomian tidak dipacu untuk tumbuh
melebihi kapasitasnya. Ketiga,dengan ditetapkan inflasi sebagai sasaran tunggal, sasaran tersebut
akan menjadi acuan dalam perumusan kebijakan moneter.
Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia lebih transparan dan
mudah diukur. Penetapan tujuan tunggal di atas menjadikan sasaran dan batas tanggung
jawab Bank Indonesia semakin jelas dan terfokus.
Dari beberapa pendapat mengenai pengertian bank sentral yang telah penulis jelaskan diatas
dapat disimpulkan bahwa bank sentral adalah suatu lembaga keuangan milik pemerintah dimana
dalam pendirian nya tidak untuk mencari keuntungan atau memaksimumkan profit tetapi untuk
melayani kepentingan umum yang mempunyai tanggung jawab terhadap bank-bank umum yang
berdiri agar tidak terjadi kegagalan yang dialami perbankan dan mempunyai tanggung jawab
dalam memelihara kestabilan nilai rupiah dengan melaksanakan kebijakan moneter yang tidak
bisa dilakukan oleh pemerintah.
Dalam menjalankan tugas nya bank Indonesia memiliki hubungan dengan pemerintah
dan lembaga perbankan maupun non perbankan. Dalam rangka koordinasi kegiatan moneter dan
kegiatan fiskal, Bank Indonesia selaku otoritas moneter perlu menjamin kerja sama dengan
pemerintah selaku otoritas. Secara umum hubungan yang terjalin antara Bank Indonesia dengan
pemerintah seperti yang di tuangkan dalam undang-undang Nomor 23 tahun 1999 ( Thomas
suyatno :6) dapat dijelaskan dari beberapa poin yaitu pertama bank Indonesia di tunjuk sebagai
pemegang kas pemerintah. Karena Bank Indonesia merupakan bank milik pemerintah yang
mempunyai tugas memegang kas pemerintah dengan kewajiban untuk menyelenggarakan
penyimpanan kas umum maka bank Indonesia bertindak sebagai pemegang kas Republik
Indonesia. Kas tersebut akan dipergunakan pemerintah dalam pengeluaran-pengeluaran Negara,
sehingga bank Indonesia mengatur jalannya pengeluaran dan penerimaan kas Negara. Poin kedua
yaitu untuk dan atas nama pemerintah bank Indonesia dapat menerima pinjaman luar Negeri,
menatausahakan serta menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan pemerintah terhadap
pihak luar negeri. Dari poin ini dapat di jelaskan bahwa bank indonesia dalam menjalankan
fungsi pemerintah yaitu salah satu nya dapat menerima pinjaman luar Negeri atas nama
pemerintah yang mana pinjaman tersebut di pergunakan untuk memperkuat kas Negara menurut
keperluan sebagai mana di tetapkan dalam APBN, tugas ini hanya bisa dilakukan oleh bank
Indonesia dan tidak dapat di lakukan oleh pemerintah sendiri sehingga koordinasi antara
pemerintah dan Bank Indonesia harus tetap terjalin. Setelah bank Indonesia dapat menerima
pinjaman luar negeri, bank Indonesia kemudian menata usahakan kembali bagaimana pinjaman
atau kewajiban tersebut dapat diselesaikan kepada pihak luar negeri sesuai dengan waktu yang
telah di tentukan. Selain hubungan nya dengan keuangan, poin ke- 3 dari Undang-undang bahwa
pemerintah wajib meminta pendapat Bank Indonesia atau mengundang Bank indonesia dalam
sidang kabinet. Hal ini dilakukan dalam rangka membahas masalah yang berkaitan dengan tugas
Bank Indonesia yaitu masalah ekonomi. Jika pemerintah tidak mengundang bank indonesia maka
dari mana pemerintah akan tahu masalah-masalah atau kegiatan-kegiatan tentang ekonomi yang
dilakukan bank Indonesia . Dalam sidang kabinet pun bank indonesia berhak memberikan
pendapat, masukan serta pertimbangan kepada pemerintah mengenai rancangan APBN serta
kebijakan-kebijakan lain yang berkaitan dengan tugas dan wewenang nya . Dan pemerintah juga
dapat menghadiri rapat dewan gubernur BI dengan hak BI tetapi tanpa hak suara, oleh karena itu
implementasi independensi justru sangat di pengaruhi oleh kemantapan hubungan kerja yang
proporsional antara bank Indonesia dan pemerintah dengan tetap berlandaskan pembagian tugas
dan wewenang masing-masing. Dalam poin terakhir dalam undang-undang menyatakan bahwa
Bi di larang memberikan kredit kepada pemerintah, selama ini pemberian kredit kepada
pemerintah di tujukan untuk memperkuat kas Negara dalam mengatasi defisit pembelanjaan.
Dalam UU-BI secara tegas dinyatakan bahwa BI dilarang memberikan kredit kepada pemerintah
karena di anggap dapat mengganggu keutuhan konsep independensi BI. Walaupun BI merupakan
lembaga yang independen, namun koordinasi dengan pemerintah yang bersifat konsultatif tetap
di perlukan. Sedangkan hubungan bank indonesia dengan lembaga keuangan lain baik itu bank
maupun non bank yaitu Bank Indonesia mempunyai tanggung jawab dalam melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga perbankan maupun non perbankan hal ini
dilakukan untuk mencegah kegagalan dan peyelewengan yang dilakukan oleh para bankir. Bank
Indonesia juga dapat menyalurkan dana kepada lembaga perbankan maupun non perbankan yang
mana dana tersebut untuk dislaurkan kembali kepada masyarakat. Lembaga keuangan non bank
contoh nya yaitu ( pegadaian dll) . Karena begitu banyak tugas BI maka berdasarkan UU NO 21
tahun 2011 tugas pengawasan dan pengaturan perbankan di alihkan kepada otoritas jasa
keuangan. Dengan demikian OJK mempunyai peran mengawasi jasa keuangan dan industri
perbankan, pasar modal, auransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan, pegadaian, lembaga
penjamin, lembaga pembiayaan ekpor Indonesia. Dalam pendirian bank sentral yaitu bank
Indonesia di Negara Indonesia mempunyai maksud dan tujuan dalam kajian teoritis tujuan bank
Indonesia tertuang dalam undang-undang no 23 tahun 1999 dan undang-undang no 13 tahun
1968 dari ke dua undang-undang ini tujuan bank indonesia mempunyai konsep yang berbeda,
menurut undang-undang no 23 tahun 1999 tujuan bank indonesia yaitu mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah, kestabilan nilai rupiah yang di maksud telah di jelaskan
penulis dalam pengertian bank sentral. Tujuan menurut konsep Undang-undang no 23 tahun
1999 dalam bentuk single objective ini dimaksud kan untuk memperjelas sasaran yang akan di
capai dan batasan tanggung jawab yang harus di pikul oleh bank Indonesia. Konsep ini berbeda
dengan tujuan Bank Indonesia menurut Undang-undang no 13 tahun 1968 di dalam nya tertuang
tujuan bank indonesia yang di rumuskan secara umum yaitu “ meningkatkan taraf hidup rakyat “
ketidak tegasan tersebut menimbulkan implikais antara lain peran bank indonesia sebagai
otoritas tidak jelas dan tidak terfokus bahkan timbul konflik karena antara tugas menjaga
kestabilan nilai rupiah dengan tugas mendorong pertumbuhan sering kali tidak dapat berjalan
bersamaan, di samping itu ketidakjelasan tujuan juga menjadikan tanggung jawab terhadap
kebijakan yang di ambil tidak jelas. Untuk mencapai tujuan tersebut yang telah di tetapkan oleh
undang-undang bank Indonesia dukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugas nya.
Ke tiga bidang tugas ini adalah pertama menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter, Bank Indonesia diberi kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui
penetapan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi serta melakukan
pengendalian jumlah uang beredar dengan menggunakan berbagai instrumen kebijakan moneter.
Kebijakan moneter yang ditempuh oleh otoritas moneter merupakan salah satu bagian
integral dari kebijakan ekonomi makro. Kebijakan moneter mempunyai peranan yang sangat
strategis, seperti stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, dan perluasan kesempatan kerja, serta
pengendalian devisa.
Dalam melakukan pengendalian moneter, bank sentral dapat menggunakan instrumen
langsung seperti: melakukan operasi pasar terbuka di pasar uang, baik rupiah maupun valuta
asing, Penetapan tingkat diskonto,Penetapan cadangan wajib minimum dan Pengaturan kredit
dan pembiayaan. Maksud dari melakukan operasi pasar terbuka yaitu melakukan transaksi di
pasar uang yang di lakukan bank indonesia dengan bank dan pihak lain yaitu sebagai cara yang
di lakukan untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar, yaitu dengan menjual atau membeli
surat berharga pemerintah . Jika ingin menambah jumla uang yang beredar, pemerintah akan
membli surat berhrga pemerintah . Namun, jika ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka
pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga
pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan
SPBU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang. Dalam melakukan pengendalian moneter
selain melakukan operasi pasar terbuka yaitu dengan melakukan penetapan tingkat diskonto
maksud nya yaitu pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank
sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga
harus menjamin ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah
menurunkan tingkat bunga bank sentral,serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi
membuat uang yang beredar berkurang. Sehingga dengan menaikkan suku bunga masyarakat
lebih memilih untuk menyimpan uang nya daripada meminjam uang karena tingkat suku bunga
yang tinggi. Pengendalian lain yang dilakukan yaitu dengan penetapan cadangan wajib minimum
maksud nya mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan
perbankan yang harus di simpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah
menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang yang beredar, pemerintah
menaik kan rasio. Dan cara terakhir yang dilakukan dalam pengendalian moneter yaitu dengan
melakukan pengaturan krdit, maksud nya pemerintah melakukan penetapan pengaturan kredit
kepada perbankan agar tidak memberikan kredit yang melebihi dari peraturan yang ditetapkan
untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih
ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian. Tugas ke- dua
selain melaksanakan kebijakan moneter yaitu mengatur dan menjaga sistem pembayaran. Sistem
pembayaran yang lancar dan aman merupakan salah satu prasyarat dalam keberhasilan
pencapaian tujuan kebijakan moneter. Sehubungan dengan hal tersebut Bank Indonesia mengatur
dan menjaga kelancaran sistem pembayaran melalui sistem kewenangan dalam melaksanakan
dan memberikan persetujuan dan izin atas jasa sisa pembayaran, mewajibkan penyelenggara jasa
sistem pembayaran untuk laporan tentang kegiatannya dan menetapkan penggunaan alat
pembayaran. Tugas ke tiga bank Indonesia yaitu mengatur dan mengawasi bank ini merupakan
salah satu tugas yang penting, khususnya dalam rangka menciptakan sistem perbankan
yang sehat yang pada akhirnya dapat mendorong efektivitas kebijakan moneter. Agar
pelaksanaan pengawasan peraturan perbankan dapat berjalan efektif tugas bank Indonesia
terhadap perbankan yaitu
Melakukan prinsip kehatia-hatian, Menyehatkan kegiatan
operasional di bidang finansial perbankan melalui program-program penyehatan
perbankan, Menetapkan sistem pengawasan bank dan Meningkatkan mutu pengelolan
bank. Ketiga tugas ini perlu di integrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah dapat di capai secara efektif dan efisien. Setelah tugas mengatur dan mengawasi
perbankan di alihkan kepada otoritas jasa keuangan, tugas Bank Indonesia dalam mengatur dan
mengawasi perbankan tetap berlaku namun di fokuskan pada aspek makroprudensial sistem
perbankan secara makro. Dalam melaksanakan tugas dan wewenang nya BI di pimpim oleh
seorang Gubernur. Fungsi bank indonesia merupakan tugas yang harus di jalankan oleh BI agar
tujuan BI yang tertuang dalam undang-undang no 23 tahun 1999 dapat tercapai sesuai harapan
bangsa dan Negara. Di Indonesia Bank Indonesia memiliki status dan kedudukan sebagai
lembaga Negara yang independen , sebagai badan hukum, dan mempunyai status dan
kedudukan dalam struktur Ketatanegaraan RI.Sebagai suatu lembaga negara yang independen,
Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas
dan wewenangnya, sebagaimana ditentukan dalam undang-undang. Pihak luar tidak dibenarkan
mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk
menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga.
Untuk lebih menjamin independensi tersebut, undang-undang ini telah memberikan kedudukan
khusus kepada Bank Indonesia dalam strukturketatanegaraan Republik Indonesia. Sebagai
Lembaga negara yang independen kedudukan Bank Indonesia tidak sejajar dengan Lembaga
Tinggi Negara. Disamping itu, kedudukan Bank Indonesia juga tidak sama
denganDepartemen, karena kedudukan Bank Indonesia berada diluar Pemerintah. Status dan
kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan
fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien. Sedangkan kedudukan Bank
Indonesia sebagai badan hukum maksud nya status Bank Indonesia baik sebagai badan
hukum publikmaupun badan hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan
hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum yang
merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai
dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak
untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan. Dalam melakukan kerja sama
Bank Indonesia tidak hanya dengan lembaga perbankan indonesia ataupun non perbankan tapi
melakukan kerja sama Internasional juga. Bank Indonesia juga menjalin hubungan kerja dengan
lembaga-lembaga internasional, hal ini diperlukan untuk menunjang kelancaran tugas Bank
Indonesia maupun pemerintah yang berhubungan dengan ekonomi, moneter dan perbankan.
Dalam melaksanakan kerja sama Internasional berdasarkan kajian teoritis Bank Indonesia
menjalin kerja sama Internasional yang meliputi bidang-bidang yang dapat penulis jelaskan yaitu
pertama bank Indonesia melakukan Investasi bersama untuk kestabilan pasar valuta asing. Pasar
valuta asing yaitu pasar yang memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah transaksitransaki keuangan perdagangan dan keuangan Internasional. Bidang lain yaitu menyelasaikan
transaksi lintas Negara , yaitu dalam peminjaman uang dari luar negeri bank indonesia
bertanggung jawab atas penyelesaian pinjaman luar negeri tersebut. Adapun bidang lain yaitu
Hubungan koresponden, Tukar-menukar informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan tugastugas selaku bank sentral dan Pelatihan/penelitian di bidang moneter dan sistem pembayaran.
Kerja sama ini sangat bermanfaat dalam kemajuan perekonomian Indonesia. Contoh kerja sama
Internasional yang dilakukan Bank Indonesia yaitu kerja sama bank sentral EMEAP
( Executives’ Meeting of East Asia-Pasific), merupakan forum kerja sama bank sentral dan
otoritas moneter . Tujuan utama forum ini adalah untuk memperkuat kerja sama moneter dan
keuangan di antara anggota nya. Kerja sama ini telah menyelenggarakan beberapa
teleconference untuk mendiskusikan perkembangan terkini di kawasan. Bank Sentral Negara
anggota EMEAP akan terus berupaya untuk memonitor secara dekat perkembangan yang terus
ber langsung atas kondisi keuangan global yang saat ini masih tidak menentu. Komite sepakat
bahwa krisis keuangan yang merebek saat ini telah menegaskan penting nya mengedepankan
kerja sama di kawasan dalam hal sharing informasi dan monitoring bersama atas dampak dari
perkembangan krisis keuangan global terhadap perekonomian kawasan serta implikasi nya
terhadap bank sentral di kawasan.
STATUS DAN KEDUDUKAN BANK INDONESIA
Lembaga Negara yang Independen
Babak baru dalam sejaraBank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya dimulai ketika sebuah undang-undang baru, yaitu UU
No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999 dan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 6/ 2009. Undangundang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara yang independen
dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan Pemerintah dan/atau
pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini.
Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas
dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut. Pihak luar tidak
dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga
berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak
manapun juga.
Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan
peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.
:: Sebagai Badan Hukum
Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum perdata
ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia berwenang
menetapkan peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang
mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum
perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar
pengadilan.
A. Kajian Teoritis
1.
a.
Pengertian Bank dan Bank Sentral
Pengertian Bank
Bank termasuk perusahaan industri jasa karena produknya hanya memberikan
pelayanan jasa kepada masyarakat. Agar pengertian Bank menjadi jelas, penulis mengutip
beberapa definisi atau rumusan yang dikemukakan para penulis sebagai berikut :
Drs. H.Malayu S.P. Hasibuan ( 2001 : 1 ) mengemukakan “Secara bahasa bank
artinya bangku yang berasal dari kata Italia yaitu banco. Istilah bangku secara resmi dan populer
menjadi Bank” .
Berbeda halnya menurut Verryn Stuart (Thomas Suyatno, 2003: 1) mengatakan “
Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alatalat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain. “ Pendapat
yang bertentangan dengan Pierson ( Malayu S.P Hasibuan, 2001:1) beliau memberikan
definisi “ Bank is a company which accept credit, but didn’t give credit ( Bank adalah badan
usaha yang menerima kredit tetapi tidak memberikan kredit” .
Pengertian Bank dijelaskan secara umum didalam UU No 7 tahun 1992 ( Malayu S.P Hasibuan,
2001 : 1) yaitu bank adalah usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak.
Dari beberapa pandangan mengenai pengertian bank Dapat disimpulkan, bahwa
Bank adalah suatu Badan usaha yang dikelola dan dijalankan yang dana nya berasal dari
masyarakat, yang tugasnya memberikan pelayanan-pelayanan Bank berupa simpanan atau
tabungan, deposito berjangka, simpanan dalam rekening koran/giro atau pelayanan kredit dan
lain sebagainya.
b.
Pengertian
Bank
Sentral
R.G.Hawtrey ( Eka chan’s ,2011) mengemukakan Bank Sentral adalah “suatu
Bank yang berperan sebagai sumber pinjaman terakhir bagi bank-bank ( lender of the last
resort ).”
Pengertian lebih lanjut mengenai bank sentral menurut wikipedia (2015) mengartikan Bank
sentral adalah “ sebuah instansi yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah
negara tersebut.” Berbeda hal nya dengan pengertian Bank sentral menurut Vera smith (1936 :
32) menyatakan “suatu bank dikatakan sebagai bank sentral apabila Bank tersebut berperan
sebagai pencetak dan pengedar uang kertas dengan hak monopoli dari pemerintah ( the bank of
issue).” Sedangkan pengertian Bank sentral menurut Kisch ( 2006 : 20 ) berpendapat bahwa bank
Sentral adalah “suatu bank yang memiliki ciri yang paling hakiki, yaitu sebagai pemelihara
stabilitas moneter yang baku yang mendukung kontrol terhadap peredaran moneter.” Pengertian
menurut kisch sejalan dengan pengertian menurut Undang-undang yaitu Bank indonesia selaku
bank sentral berdasarkan Undang-undang No.23 tahun 1999 (Drs. H. Malayu S.P Hasibuan, 2001
: 8) adalah “lembaga Negara yang independen. Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank
Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal,yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah” .
Dari beberapa pendapat mengenai pengertian Bank Sentral dapat diketahui bahwa
pendapat yang satu dengan pendapat yang lain pengertian nya ada yang melihat bank sentral
diartikan dari peran, tanggungg jawab, tugas dan fungsi dari bank sentral itu sendiri. Dapat
penulis simpulkan bahwa Bank Sentral adalah suatu lembaga keuangan milik pemerintah dimana
di indonesia bank sentral nya adalah bank indonesia yang memiliki peran,fungsi, tugas dan
memiliki
tanggung
jawab
penuh
terhadap
kestabilan
nilai
rupiah
dalam
memajukan perekonomian di indonesia .
2.
a.
b.
Hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah dan lembaga keuangan lainnya
Hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah
Hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah seperti yang dituangkan dalam Undang-undang
Nomor 23 tahun 1999 ( Thomas suyatno :6) adalah sebagai berikut :
Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah
Untuk dan atas nama pemerintah Bank Indonesia dapat menerima pinjaman luar Negeri,
menatausahakan serta menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan pemerintah terhadap
pihak luar negeri
Pemerintah wajib meminta pendapat Bank Indonesia atau mengundang Bank indonesia dalam
sidang kabinet
Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah
Dalam hal pemerintah menerbitkan surat-surat hutang Negara
Bank Indonesia dapat membantu penerbitan surat-surat hutang Negara yang diterbitkan
pemerintah
Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada pemerintah
Hubungan dengan lembaga keuangan lainnya
Novita S (2012) menyatakan Hubungan yang terjalin Bank Indonesia dengan
Lembaga Keuangan lainnya adalah“Bank Indonesia menyalurkan dana kepada lembaga
keuangan lain (bank komersial/bank umum) agar dana tersebut dapat digunakan pada masyarakat
untuk tujuan usaha pembangunan yang produktif dan berencana.”
Pernyataan tersebut berbeda menurut Undang-undang no.23 tahun 1999 ( Thomas
suyatno :10) menyatakan bahwa salah satu tugas bank indonesia yaitu melakukan pengawasan
bank ,sehingga bank indonesia mentetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas
kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu bank serta mengenakan sanksi terhadap bank (pasal
24).
Dapat penulis simpulkan bahwa Bank indonesia jelas memiliki hubungan dengan
bank-bank umum dan lembaga keuangan bukan bank , bank indonesia memiliki tanggung jawab
terhadap bank-bank yang berdiri di Indonesia selain melakukan pengawasan terhadap bank-bank
umum, bank Indonesia juga memberikan bantuan berupa kredit kepada bank-bank umum
maupun lembaga keuangan lain.
3. Tujuan, tugas dan fungsi Bank Sentral Indonesia
a. Tujuan Bank sentral indonesia
Tujuan adalah sasaran yang harus dicapai dalam perencanaan yang telah disusun.
Tujuan bank sentral diantaranya :
1. Menurut Undang–Undang no 23 tahun 1999 ( Thomas suyatno :15) dinyatakan secara tegas
bahwa tugas Bank Indonesia adalah “mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah pasal 7”.
Tugas ini merupakan single objective atau tujuan tunggal .
2.
Berbeda halnya Menurut Undang-undang no 13 tahun 1968 ( Thomas suyatno :17) yaitu
tujuannya “ meningkatkan taraf hidup rakyat “
Dapat penulis simpulkan bahwa tujuan bank sentral berdasarkan undang-undang no 23
dan no 13 mempunyaai konsep yang berbeda yaitu bahwa tujuan bank sentral adalah
mencapai kestabilan nilai rupiah yang merupakan tujuan tunggal sedangkan uu no 13 mencapai
kesejahteraan rakyat dapat meningkat.
b. Tugas Bank Sentral Indonesia
Menurut Undang – undang No. 13/1968 (Thomas suyatno :17) menyatakan tugas Bank
a.
b.
c.
d.
e.
Indonesia terdiri dari :
Tugas pokok : bahwa tugas pokok bank indonesia yaitu membantu pemerintah dalam
mengatur, menjaga, memelihara kestabilan nilai rupiah , mendorong kelancaran produksi dan
pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat.
Tugas di bidang Pengedaran uang
Tugas di bidang perbankan dan perkereditan
Tugas di bidang hubungan keuangan dengan pemerintah
Tugas di bidang pengerahan dana
f.
1.
2.
3.
4.
Tugas dibidang hubungan Internasional
Ekonomi Holic (2015) menyatakan bahwa tugas Bank Sentral antara lain sebagai berikut :
Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
Mengatur dan mengawasi Bank
Sebagai penyedia dana terakhir ( last lending resort ) bagi Bank umum dalam bentuk bantuan
likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
Pengertian tersebut sepadan dan sejalan dengan tugas bank indonesia menurut
undang-undang no 23 tahun 1999 pasal 8 ( Thomas Suyatno : 28) yaiutu tugas tersebut terbagi
menjadi 3 pilar yang merupakan 3 bidang utama tugas bank indonesia, yaitu :” menetapkan dan
melaksanakan kebijakan monter , mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,
mengatur dan mengawasi bank”.
c.
Fungsi Bank Sentral yaitu Bank Indonesia
Fungsi adalah kegunaan terhadap suatu hal . Salah satu fungsi Bank Indonesia yang
diatur dalam peraturan perundang-undangan adalah mengatur dan mengawasi bank umum di
1.
2.
3.
4.
a.
b.
c.
Indonesia .
Rifky Andriyanto (2013) mengemukakan fungsi bank sentral adalah sebagai berikut :
Memperlancar lalu lintas pembayaran
Sebagai bankir, agen dan penasehat pemerintah
Memelihara cadangan / cashreserve bank umum
Memelihara cadangan devisa negara
Internal reserve dan eksternal reserve
Sebagai bankers bank dan lender of the last resort
Mengawasi bank
Prudential Supervision
Monetary Supervision
Pernyataan ini tidak sepadan dengan ardra , Ardra ( 2011) menyatakan Fungsi utama bank
sentral secara umum adalah “mengawasi penambahan atau ekspansi dan pengurangan atau
kontraksi jumlah uang yang beredar di masayarakat baik uang
kartal maupun uang giral”.
Jadi pada intinya bahwa fungsi bank sentral yaitu untuk menjalankan fungsi pemerintah
dalam bidang ekonomi dan moneter dimana fungsi tersebut tidak bisa dilakukan
pemerintah sehingga menjadi tanggung jawab Bank Sentral yaitu Bank Indonesia.
4. Status dan kedudukan Bank Sentral Indonesia
a. Lembaga Negara yang independen
Independen dapat diartikan bebas, merdeka, atau berdiri sendiri jadi lembaga Negara
yang bebas dan berdiri sendiri.
Dalam Undang-undang no.23 tahun 1999( Thomas suyatno :30) tentang Bank
Indonesia dinyatakan bahwa Bank Sentral Republik Indonesia adalah Bank Indonesia, suatu
lembaga Negara yang independen, bebas dari campur tangan pemerintah dan pihak-pihak lainnya
kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur Dalam undang-undang ini ( pasal 4).
b.
Bank Indonesia sebagai Badan Hukum
Pasal 4 Undang-undang No.23 tahun 1999 ( Thomas suyatno :35) merupakan dasar
hukum Bank Indoneia sebagai badan hukum.
c. Bank Indonesia dalam struktur Ketatanegaraan RI
Sebagai lembaga Negara, kedudukan Bank Indonesia tidak sejajar dengan DPR, MA,
BPK, atau Presiden yang merupakan lembaga tinggi Negara. Kedudukan Bank Indonesia juga
tidak sama dengan departemen karena kedudukan Bank Indonesia berada diluar pemerintah.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Bank Indonesia mempunyai hubungan kerja dengan DPR, BPK,
serta Pemerintah.
Jadi bahwa status dan kedudukan bank sentral Indonesia mempunya kedudukan yang
tidak sama dengan lembaga tinggi negara karena kedudukan bank Indonesia berada diluar
pemerintah , yaitu sebagai badan hukum, dan sebagai lembaga keuangan yang independen.
5.
Hubungan kerja sama internasional yang dilakukan Bank Indonesia
Kerja sama dapat diartikan salah satu bentuk interaksi sosial yang bersifat
asosiatif, yaitu apabila suatu kelompok masyarakat mempunyai pandangan yang sama untuk
mencapai tujuan tertentu.Sedangkan Internasional adalah hubungan antara beberapa Negara di
dunia. Jadi kerja sama Internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan suatu Negara
dengan Negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan untuk kepentingan
Negara-negara di dunia , kerja sama yang dilakukan meliputi kerja sama di bidang politik, sosial,
pertahanan, keamanan, kebudayaan, dan ekonomi. Kerja sama yang dilakukan bisa kerja sama
regional yaitu kerja sama antar Negara-negara sewilayah atau sekawasan.
Menurut
Juhaefah (2003) mengemukakan Bank Indonesia menjalin kerja sama Internasional yang
meliputi bidang-bidang :
1.
Investasi bersama untuk kestabilan pasar valuta asing
2.
Penyelesaian transaksi lintas Negara
3.
Hubungan koresponden
4.
Tukar-menukar informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan tugas-tugas selaku bank
sentral
5.
Pelatihan/penelitian di bidang moneter dan sistem pembayaran.
Keanggotaan Bank Indonesia di beberapa lembaga dan forum Internasional atas nama bank
Indonesia sendiri antara lain:
a.
The South East Asian Central Banks Research and tranings Centre ( SEACEAN Centre) .
b.
The South East Asian, New Zealand and Australia Forum of Banking Supervision (SEANZA)
c.
The Executive Meeting of East Asian and Pasific Central Banks (EMEAP)
d.
ASEAN Central Bank Forum (ACBF)
e.
Bank for Internasional Settlement (BIS)
Keanggotaan Bank Indonesia mewakili pemerintah Republik Indonesia antara lain
:
1.
ASEAN
2.
ASEAN +3 ( ASEAN + Cina, Jepang dan Korea)
3.
Asia Pasific Economic Cooperation (APEC)
4.
Dll.
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan kajian teoritis mengenai pengertian Bank yang dikemukakan dari berbagai
pendapat yang telah penulis susun. Dari beberapa pendapat tersebut dapat penulis jelaskan yaitu
menurut pendapat Malayu S.P. Hasibuan ( 2001 : 1 ) mengemukakan “bank dilihat dari asal kata
nya secara bahasa bank artinya bangku yang berasal dari bahasa Italia yaitu banca.” Dari
pengertian ini dapat dijelaskan bahwa bangku inilah yang pada saat itu dipergunakan untuk
tempat tukar menukar uang antar pedagang dari berbagai Negara. Usaha banca ini kemudian
berkembang tidak sekedar melayani tukar-menukar uang saja, tetapi juga menerima titipan uang
pedagang. Titipan ini lama-kelamaan menumpuk, sehingga banca berusaha meminjamkannya
kepada pedagang atau orang lain yang membutuhkannya. Akhirnya usaha banca menjadi
penyalur uang dari pedagang yang kelebihan uang kepada atau orang lain yang memerlukan
uang. Banca yang semula merupakan usaha person (pribadi) kemudian dilembagakan, sehingga
muncul lah lembaga keuangan yang kegiatan utama nya adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat, serta melayani jasa-jasa dalam lalu
lintas pembayaran dan peredaran uang. Lembaga keuangan ini kemudian disebut bank.
Kemudian pengertian bank ini di kembangkan lagi menurut Verryn Stuart ( Dr. Thomas Suyatno,
2003: 1) mengemukakan bahwa bank diartikan sebagai suatu badan yang tujuannya untuk
memuaskan kebutuhan kredit kepada masyarakat yang mana dana tersebut bisa berasal dari
simpanan masyarakat itu sendiri, artinya bank melayani simpanan dan pinjaman uang atau dana
yang berasal dari pihak lain contoh nya pinjaman bank dari bank indonesia. Sedangkan Pierson (
Malayu S.P Hasibuan, 2001:1) Teori Pierson yang dikemukakannya dapat penulis
jelaskan bahwa bank dalam operasionalnya hanya bersifat pasif saja, yaitu hanya menerima
titipan uang saja. Sehingga dalam pelayanannya tidak memberikan kredit tapi hanya menerima
simpananan dari masyarakat. Di Indonesia bank diartikan menurut Undang-undang No 7 tahun
1992 ( Malayu S.P Hasibuan, 2001 : 1) didalamnya menjelaskan bahwa bank diartikan sebagai
suatu lembaga yang melakukan usaha di bidang jasa yang mana tugas nya
melakukan penghimpunan dana yang berasal dari masyarakat dalam bentuk simpanan bagi
mereka yang kelebihan dana dan memberikan pelayanan sebagai penyalur atau perantara kredit
yaitu memberikan pinjaman uang bagi mereka yang kekurangan atau memerlukan uang tersebut
untuk mendirikan sebuah usaha atau bisnis yang mereka akan jalankan sehingga pemberian
kredit tersebut dapat meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Jadi dari beberapa pendapat
mengenai definisi Bank pada dasarnya tidak berbeda satu dengan yang lainnya. Kalaupun ada
perbedaan hanya nampak pada tugas atau usaha bank.
Pendirian bank khususnya di Indonesia diaharapkan dapat menjaga kepercayaan yang
telah masyarakat berikan tidak hanya itu bank-bank yang berdiri harus dapat memberikan arah
perkembangan terhadap perekonomian di Indonesia. Maka dari itu diperlukan sebuah lembaga
yang memimpin bank-bank tersebut untuk memberikan arahan dan pengawasan bank terhadap
aktifitas bank karena ditakutkan adanya penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan oleh
para bankir. Sejalan dengan harapan tersebut hadirlah suatu bank sentral dimana diberbagai
Negara selalu ada . Di Indonesia bank sentral nya ada satu yaitu Bank Indonesia yang berpusat di
Jakarta yang di bantu oleh cabang-cabang nya. Di kajian teoritis telah di paparkan ada beberapa
pendapat mengenai pengertian bank sentral yang telah penulis susun, menurut R.G.Hawtrey
( Eka chan’s ,2011) pengertian bank sentral diartikan dari segi perannya yitu berperan sebagai
sumber pinjaman terakhir bagi bank-bank ( lender of the last lesort). Karena bank sentral yaitu
bank Indonesia merupakan bank milik pemerintah dimana tugas nya untuk mencegah kegagalan
perbankan atau non perbankan maka jika bank yang diawasinya sedang memerlukan dana atau
kekurangan dana maka bankir tersebut dapat meminjam dana kepada bank Indonesia dengan
syarat menyerahkan surat-surat beraharga sebagai tanda peminjaman. Hal ini memberkan
indikasi bahwa bank sentral tugas nya sebagai pelayan publik yang bersifat memenuhi
kepentingan umum (publik purpose) dimana tujuan nya tidak untuk memaksimumkan profit atau
mencari keuntungan, tetapi mempengaruhi pasar uang dan memberi efek terhadap struktur
perbankan pada umumnya. Sedangkan menurut wikipedia (2015) bank diartikan sebagai suatu
badan atau lembaga yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah Negara nya. Di
Indonesia fungsi bank sentral diselenggarakan oleh bank indonesia . Dalam tanggung jawab nya
atas kebijakan moneter. Bank sentral menjaga agar tingkat inflasi terkendali dan selalu berada
pada nilai yang serendah mungkin atau pada posisi yang optimal bagi perekonomian (low/zero
inflation) dengan mengontrol keseimbangan jumlah uang dan barang. Apabila jumlah uang yang
beredar terlalu banyak, maka bank sentral dengan mengunakan instrumen dan otoritas yang
dimilikinya. Pengertian yang satu ini menurut Vera smith (1936 : 32) berbeda dengan pendapat
sebelumnya dia mengemukakan bahwa dapat dikatakan bank sentral, jika bank tersebut telah
berperan sebagai pencetak dan pengedar uang kertas dengan hak monopoli dari pemerintah,
pengertian ini dapat penulis jelaskan bahwa bank sentral atau bank Indonesia merupakan satusatunya lembaga yang mempunyai hak untuk mencetak uang dan mengedarkan uang, mungkin
sempat dalam pikiran kita terlintas sepintas mengapa Negara kita tidak mencetak uang
sebanyak-banyak nya agar kita menjadi Negara yang kaya? dapat penulis jawab bahwa dalam
menerbitkan dan mencetak uang terdapat dua macam sistem yang disebut “ pseudo gold “ dan
“uang fiat”. Dalam sistem pseudo gold, uang yang dicetak dan beredar di dukung dengan
cadangan emas dan perak yang di miliki badan yang menerbitkannya. Sedangkan dalam sistem
uang fiat, uang yang beredar tidak di dukung asset yang rill, bahkan tidak di dukung apa-apa.
Artinya, dalam sistem fiat, pemerintah atau badan yang menerbitkan uang bisa mencetak uang
sebanyak apa pun sesuai keinginan. Dalam ekonomi, kita tahu, harga barang akan tergantung
pada perbandingan jumlah uang dan jumlah persediaan barang. Jika barang lebih banyak dari
jumlah uang yang beredar, maka harga akan cenderung turun. Sebaliknya, jika jumlah barang
lebih sedikit di banding jumlah uang yang beredar, maka harga-harga akan cenderung naik.
Karena itu lah, pencetakan uang secara tak langsung juga ditentukan oleh hal tersebut, agar tidak
terjadi inflasi. Apabila suatu Negara dengan alasan miskin mencetak uang sebanyak-banyak nya,
yang terjadi bukan Negara itu menjadi kaya, teteapi justru akan semakin miskin. Karena ketika
jumlah uang yang beredar semakin banyak, harga-harga barang akan melambung tinggi, dan
inflasi terjadi. Akibatnya, meski uang di cetak terus menerus, uang itu tidak bisa di sebut
kekayaan, karena nilainya terus merosot turun. Indonesia dulu pernah melakukan pencetakan
uang dalam jumlah yang banyak, pada masa kepresidenan soekarno. Karena pemerintah belum
bisa maksimal memungut pajak dari rakyat waktu itu, soekarno pun mengambil kebijakan untuk
mencetak uang secara berlebih. Hasilnya tentu inflasi. Semakin banyak uang yang di cetak, harga
barang semakin tinggi, dan terjadi hiperinflasi. Akhirnya, kita tahu adalah demonstrasi yang
terkenal dengan sebutan tritura ( tiga tuntutan rakyat ), yang salah satunya permintaan agar
harga-harga barang di turunkan. Jadi Negara miskin ataupun Negara kaya tidak bisa mencetak
uang sebanyak-banyak nya karena diperlukan berbagai pertimbangan. Pengertian lebih jelas
mengenai bank sentral dikemukakan menurut Kisch ( 2006 : 20 ) dan Undang-undang no 23
tahun 1999 yang mempunyai ke samaan di dalam nya mereka mengemukakan bahwa bank
sentral memiliki ciri yaitu sebagai pemelihara stabilitas moneter dalam peredaran moneter, yang
mana ini merupakan tujuan tunggal bank sentral. Kestabilan nilai rupiah yang dimaksud adalah
kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang diukur berdasarkan perkembangan laju
inflasi, serta terhadap perkembangan mata uang asing yang diukur berdasarkan pada
perkembangan nilai tukar rupiah (kurs) terhadap mata uang negara lain.
Sebagaimana dinegara lain, pengendalian inflasi sebagai sasaran akhir kebijakan moneter
dilakukan oleh Bank Indonesia dengan beberapa pertimbangan. Pertama, bukti empiris bahwa
dalam jangka panjang kebijakan moneter hanya dapat mempengaruhi tingkat inflasi dan tidak
dapat mempengaruhi variabel riil seperti pertumbuhan ekonomi atau tingkat
pengangguran. Kebijkan moneter hanya dapat mempengaruhi variabel riil dalam jangka
pendek. Kedua, pencapaian inflasi yang rendah merupakan persyaratan bagi tercapainya
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan karena perekonomian tidak dipacu untuk tumbuh
melebihi kapasitasnya. Ketiga,dengan ditetapkan inflasi sebagai sasaran tunggal, sasaran tersebut
akan menjadi acuan dalam perumusan kebijakan moneter.
Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia lebih transparan dan
mudah diukur. Penetapan tujuan tunggal di atas menjadikan sasaran dan batas tanggung
jawab Bank Indonesia semakin jelas dan terfokus.
Dari beberapa pendapat mengenai pengertian bank sentral yang telah penulis jelaskan diatas
dapat disimpulkan bahwa bank sentral adalah suatu lembaga keuangan milik pemerintah dimana
dalam pendirian nya tidak untuk mencari keuntungan atau memaksimumkan profit tetapi untuk
melayani kepentingan umum yang mempunyai tanggung jawab terhadap bank-bank umum yang
berdiri agar tidak terjadi kegagalan yang dialami perbankan dan mempunyai tanggung jawab
dalam memelihara kestabilan nilai rupiah dengan melaksanakan kebijakan moneter yang tidak
bisa dilakukan oleh pemerintah.
Dalam menjalankan tugas nya bank Indonesia memiliki hubungan dengan pemerintah
dan lembaga perbankan maupun non perbankan. Dalam rangka koordinasi kegiatan moneter dan
kegiatan fiskal, Bank Indonesia selaku otoritas moneter perlu menjamin kerja sama dengan
pemerintah selaku otoritas. Secara umum hubungan yang terjalin antara Bank Indonesia dengan
pemerintah seperti yang di tuangkan dalam undang-undang Nomor 23 tahun 1999 ( Thomas
suyatno :6) dapat dijelaskan dari beberapa poin yaitu pertama bank Indonesia di tunjuk sebagai
pemegang kas pemerintah. Karena Bank Indonesia merupakan bank milik pemerintah yang
mempunyai tugas memegang kas pemerintah dengan kewajiban untuk menyelenggarakan
penyimpanan kas umum maka bank Indonesia bertindak sebagai pemegang kas Republik
Indonesia. Kas tersebut akan dipergunakan pemerintah dalam pengeluaran-pengeluaran Negara,
sehingga bank Indonesia mengatur jalannya pengeluaran dan penerimaan kas Negara. Poin kedua
yaitu untuk dan atas nama pemerintah bank Indonesia dapat menerima pinjaman luar Negeri,
menatausahakan serta menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan pemerintah terhadap
pihak luar negeri. Dari poin ini dapat di jelaskan bahwa bank indonesia dalam menjalankan
fungsi pemerintah yaitu salah satu nya dapat menerima pinjaman luar Negeri atas nama
pemerintah yang mana pinjaman tersebut di pergunakan untuk memperkuat kas Negara menurut
keperluan sebagai mana di tetapkan dalam APBN, tugas ini hanya bisa dilakukan oleh bank
Indonesia dan tidak dapat di lakukan oleh pemerintah sendiri sehingga koordinasi antara
pemerintah dan Bank Indonesia harus tetap terjalin. Setelah bank Indonesia dapat menerima
pinjaman luar negeri, bank Indonesia kemudian menata usahakan kembali bagaimana pinjaman
atau kewajiban tersebut dapat diselesaikan kepada pihak luar negeri sesuai dengan waktu yang
telah di tentukan. Selain hubungan nya dengan keuangan, poin ke- 3 dari Undang-undang bahwa
pemerintah wajib meminta pendapat Bank Indonesia atau mengundang Bank indonesia dalam
sidang kabinet. Hal ini dilakukan dalam rangka membahas masalah yang berkaitan dengan tugas
Bank Indonesia yaitu masalah ekonomi. Jika pemerintah tidak mengundang bank indonesia maka
dari mana pemerintah akan tahu masalah-masalah atau kegiatan-kegiatan tentang ekonomi yang
dilakukan bank Indonesia . Dalam sidang kabinet pun bank indonesia berhak memberikan
pendapat, masukan serta pertimbangan kepada pemerintah mengenai rancangan APBN serta
kebijakan-kebijakan lain yang berkaitan dengan tugas dan wewenang nya . Dan pemerintah juga
dapat menghadiri rapat dewan gubernur BI dengan hak BI tetapi tanpa hak suara, oleh karena itu
implementasi independensi justru sangat di pengaruhi oleh kemantapan hubungan kerja yang
proporsional antara bank Indonesia dan pemerintah dengan tetap berlandaskan pembagian tugas
dan wewenang masing-masing. Dalam poin terakhir dalam undang-undang menyatakan bahwa
Bi di larang memberikan kredit kepada pemerintah, selama ini pemberian kredit kepada
pemerintah di tujukan untuk memperkuat kas Negara dalam mengatasi defisit pembelanjaan.
Dalam UU-BI secara tegas dinyatakan bahwa BI dilarang memberikan kredit kepada pemerintah
karena di anggap dapat mengganggu keutuhan konsep independensi BI. Walaupun BI merupakan
lembaga yang independen, namun koordinasi dengan pemerintah yang bersifat konsultatif tetap
di perlukan. Sedangkan hubungan bank indonesia dengan lembaga keuangan lain baik itu bank
maupun non bank yaitu Bank Indonesia mempunyai tanggung jawab dalam melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga perbankan maupun non perbankan hal ini
dilakukan untuk mencegah kegagalan dan peyelewengan yang dilakukan oleh para bankir. Bank
Indonesia juga dapat menyalurkan dana kepada lembaga perbankan maupun non perbankan yang
mana dana tersebut untuk dislaurkan kembali kepada masyarakat. Lembaga keuangan non bank
contoh nya yaitu ( pegadaian dll) . Karena begitu banyak tugas BI maka berdasarkan UU NO 21
tahun 2011 tugas pengawasan dan pengaturan perbankan di alihkan kepada otoritas jasa
keuangan. Dengan demikian OJK mempunyai peran mengawasi jasa keuangan dan industri
perbankan, pasar modal, auransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan, pegadaian, lembaga
penjamin, lembaga pembiayaan ekpor Indonesia. Dalam pendirian bank sentral yaitu bank
Indonesia di Negara Indonesia mempunyai maksud dan tujuan dalam kajian teoritis tujuan bank
Indonesia tertuang dalam undang-undang no 23 tahun 1999 dan undang-undang no 13 tahun
1968 dari ke dua undang-undang ini tujuan bank indonesia mempunyai konsep yang berbeda,
menurut undang-undang no 23 tahun 1999 tujuan bank indonesia yaitu mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah, kestabilan nilai rupiah yang di maksud telah di jelaskan
penulis dalam pengertian bank sentral. Tujuan menurut konsep Undang-undang no 23 tahun
1999 dalam bentuk single objective ini dimaksud kan untuk memperjelas sasaran yang akan di
capai dan batasan tanggung jawab yang harus di pikul oleh bank Indonesia. Konsep ini berbeda
dengan tujuan Bank Indonesia menurut Undang-undang no 13 tahun 1968 di dalam nya tertuang
tujuan bank indonesia yang di rumuskan secara umum yaitu “ meningkatkan taraf hidup rakyat “
ketidak tegasan tersebut menimbulkan implikais antara lain peran bank indonesia sebagai
otoritas tidak jelas dan tidak terfokus bahkan timbul konflik karena antara tugas menjaga
kestabilan nilai rupiah dengan tugas mendorong pertumbuhan sering kali tidak dapat berjalan
bersamaan, di samping itu ketidakjelasan tujuan juga menjadikan tanggung jawab terhadap
kebijakan yang di ambil tidak jelas. Untuk mencapai tujuan tersebut yang telah di tetapkan oleh
undang-undang bank Indonesia dukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugas nya.
Ke tiga bidang tugas ini adalah pertama menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter, Bank Indonesia diberi kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui
penetapan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi serta melakukan
pengendalian jumlah uang beredar dengan menggunakan berbagai instrumen kebijakan moneter.
Kebijakan moneter yang ditempuh oleh otoritas moneter merupakan salah satu bagian
integral dari kebijakan ekonomi makro. Kebijakan moneter mempunyai peranan yang sangat
strategis, seperti stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, dan perluasan kesempatan kerja, serta
pengendalian devisa.
Dalam melakukan pengendalian moneter, bank sentral dapat menggunakan instrumen
langsung seperti: melakukan operasi pasar terbuka di pasar uang, baik rupiah maupun valuta
asing, Penetapan tingkat diskonto,Penetapan cadangan wajib minimum dan Pengaturan kredit
dan pembiayaan. Maksud dari melakukan operasi pasar terbuka yaitu melakukan transaksi di
pasar uang yang di lakukan bank indonesia dengan bank dan pihak lain yaitu sebagai cara yang
di lakukan untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar, yaitu dengan menjual atau membeli
surat berharga pemerintah . Jika ingin menambah jumla uang yang beredar, pemerintah akan
membli surat berhrga pemerintah . Namun, jika ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka
pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga
pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan
SPBU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang. Dalam melakukan pengendalian moneter
selain melakukan operasi pasar terbuka yaitu dengan melakukan penetapan tingkat diskonto
maksud nya yaitu pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank
sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga
harus menjamin ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah
menurunkan tingkat bunga bank sentral,serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi
membuat uang yang beredar berkurang. Sehingga dengan menaikkan suku bunga masyarakat
lebih memilih untuk menyimpan uang nya daripada meminjam uang karena tingkat suku bunga
yang tinggi. Pengendalian lain yang dilakukan yaitu dengan penetapan cadangan wajib minimum
maksud nya mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan
perbankan yang harus di simpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah
menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang yang beredar, pemerintah
menaik kan rasio. Dan cara terakhir yang dilakukan dalam pengendalian moneter yaitu dengan
melakukan pengaturan krdit, maksud nya pemerintah melakukan penetapan pengaturan kredit
kepada perbankan agar tidak memberikan kredit yang melebihi dari peraturan yang ditetapkan
untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih
ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian. Tugas ke- dua
selain melaksanakan kebijakan moneter yaitu mengatur dan menjaga sistem pembayaran. Sistem
pembayaran yang lancar dan aman merupakan salah satu prasyarat dalam keberhasilan
pencapaian tujuan kebijakan moneter. Sehubungan dengan hal tersebut Bank Indonesia mengatur
dan menjaga kelancaran sistem pembayaran melalui sistem kewenangan dalam melaksanakan
dan memberikan persetujuan dan izin atas jasa sisa pembayaran, mewajibkan penyelenggara jasa
sistem pembayaran untuk laporan tentang kegiatannya dan menetapkan penggunaan alat
pembayaran. Tugas ke tiga bank Indonesia yaitu mengatur dan mengawasi bank ini merupakan
salah satu tugas yang penting, khususnya dalam rangka menciptakan sistem perbankan
yang sehat yang pada akhirnya dapat mendorong efektivitas kebijakan moneter. Agar
pelaksanaan pengawasan peraturan perbankan dapat berjalan efektif tugas bank Indonesia
terhadap perbankan yaitu
Melakukan prinsip kehatia-hatian, Menyehatkan kegiatan
operasional di bidang finansial perbankan melalui program-program penyehatan
perbankan, Menetapkan sistem pengawasan bank dan Meningkatkan mutu pengelolan
bank. Ketiga tugas ini perlu di integrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah dapat di capai secara efektif dan efisien. Setelah tugas mengatur dan mengawasi
perbankan di alihkan kepada otoritas jasa keuangan, tugas Bank Indonesia dalam mengatur dan
mengawasi perbankan tetap berlaku namun di fokuskan pada aspek makroprudensial sistem
perbankan secara makro. Dalam melaksanakan tugas dan wewenang nya BI di pimpim oleh
seorang Gubernur. Fungsi bank indonesia merupakan tugas yang harus di jalankan oleh BI agar
tujuan BI yang tertuang dalam undang-undang no 23 tahun 1999 dapat tercapai sesuai harapan
bangsa dan Negara. Di Indonesia Bank Indonesia memiliki status dan kedudukan sebagai
lembaga Negara yang independen , sebagai badan hukum, dan mempunyai status dan
kedudukan dalam struktur Ketatanegaraan RI.Sebagai suatu lembaga negara yang independen,
Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas
dan wewenangnya, sebagaimana ditentukan dalam undang-undang. Pihak luar tidak dibenarkan
mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk
menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga.
Untuk lebih menjamin independensi tersebut, undang-undang ini telah memberikan kedudukan
khusus kepada Bank Indonesia dalam strukturketatanegaraan Republik Indonesia. Sebagai
Lembaga negara yang independen kedudukan Bank Indonesia tidak sejajar dengan Lembaga
Tinggi Negara. Disamping itu, kedudukan Bank Indonesia juga tidak sama
denganDepartemen, karena kedudukan Bank Indonesia berada diluar Pemerintah. Status dan
kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan
fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien. Sedangkan kedudukan Bank
Indonesia sebagai badan hukum maksud nya status Bank Indonesia baik sebagai badan
hukum publikmaupun badan hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan
hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum yang
merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai
dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak
untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan. Dalam melakukan kerja sama
Bank Indonesia tidak hanya dengan lembaga perbankan indonesia ataupun non perbankan tapi
melakukan kerja sama Internasional juga. Bank Indonesia juga menjalin hubungan kerja dengan
lembaga-lembaga internasional, hal ini diperlukan untuk menunjang kelancaran tugas Bank
Indonesia maupun pemerintah yang berhubungan dengan ekonomi, moneter dan perbankan.
Dalam melaksanakan kerja sama Internasional berdasarkan kajian teoritis Bank Indonesia
menjalin kerja sama Internasional yang meliputi bidang-bidang yang dapat penulis jelaskan yaitu
pertama bank Indonesia melakukan Investasi bersama untuk kestabilan pasar valuta asing. Pasar
valuta asing yaitu pasar yang memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah transaksitransaki keuangan perdagangan dan keuangan Internasional. Bidang lain yaitu menyelasaikan
transaksi lintas Negara , yaitu dalam peminjaman uang dari luar negeri bank indonesia
bertanggung jawab atas penyelesaian pinjaman luar negeri tersebut. Adapun bidang lain yaitu
Hubungan koresponden, Tukar-menukar informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan tugastugas selaku bank sentral dan Pelatihan/penelitian di bidang moneter dan sistem pembayaran.
Kerja sama ini sangat bermanfaat dalam kemajuan perekonomian Indonesia. Contoh kerja sama
Internasional yang dilakukan Bank Indonesia yaitu kerja sama bank sentral EMEAP
( Executives’ Meeting of East Asia-Pasific), merupakan forum kerja sama bank sentral dan
otoritas moneter . Tujuan utama forum ini adalah untuk memperkuat kerja sama moneter dan
keuangan di antara anggota nya. Kerja sama ini telah menyelenggarakan beberapa
teleconference untuk mendiskusikan perkembangan terkini di kawasan. Bank Sentral Negara
anggota EMEAP akan terus berupaya untuk memonitor secara dekat perkembangan yang terus
ber langsung atas kondisi keuangan global yang saat ini masih tidak menentu. Komite sepakat
bahwa krisis keuangan yang merebek saat ini telah menegaskan penting nya mengedepankan
kerja sama di kawasan dalam hal sharing informasi dan monitoring bersama atas dampak dari
perkembangan krisis keuangan global terhadap perekonomian kawasan serta implikasi nya
terhadap bank sentral di kawasan.
STATUS DAN KEDUDUKAN BANK INDONESIA
Lembaga Negara yang Independen
Babak baru dalam sejaraBank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya dimulai ketika sebuah undang-undang baru, yaitu UU
No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999 dan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 6/ 2009. Undangundang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara yang independen
dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan Pemerintah dan/atau
pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini.
Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas
dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut. Pihak luar tidak
dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga
berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak
manapun juga.
Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan
peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.
:: Sebagai Badan Hukum
Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum perdata
ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia berwenang
menetapkan peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang
mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum
perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar
pengadilan.