Rencana kerja dan syarat syarat PPT (1)

Denah dan Rencana
kerja dan syaratsyarat
Kelompok
Rio
Chelta
Elsa
Suwarno
Prastyo
wennedi

Pengertian bestek
Definisi: Denah adalah tampak atas bangunan yang terpotong secara
horizontal setinggi 1m dari ketinggian 0.00 sebuah bangunan dengan bagian
atas bangunan dibuang/dihilangkan.
Fungsi denah antara lain untuk menunjukkan:
– fungsi ruang
– susunan ruang
– sirkulasi ruang
– dimensi ruang
– letak pintu dan bukaan
– isi ruang

– fungsi utilitas ruang (air, listrik, AC, dll.) pada denah-denah tertentu
Pada gambar denah presentasi, biasanya bagian dinding yang terpotong
hanya diblok dengan warna hitam, sementara kolom diberi warna putih untuk
pembedaan. Sedangkan, pada gambar teknik untuk pekerjaan lapangan,
bagian yang terpotong tersebut perlu dilengkapi dengan notasi material
sebagai pedoman pengerjaan.
Untuk ketebalan, bagian yang terpotong digambar dengan garis yang lebih
tebal. Furnitur dalam ruangan, kecuali tingginya melebihi 1m dari level 0.00
yang ditentukan, digambar dengan garis yang lebih tipis.

O Gambar detail bangunan atau bestek bisa terdiri dari gambar rencana

teknis. Gambar rencana teknis ini meliputi arsitektur, struktur,
mekanikal dan elektrikal, serta tata lingkungan. Semakin baik dan
lengkap gambar akan mempermudah proses pekerjaan dan
mempercepat dalam penyelesaian pekerjaan konstruksi.

Pengertian RKS
RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat) adalah
pedoman penting dalam melaksanakan suatu proyek

di samping gambar. Sehingga penting untuk direview
dan dipahami seawal mungkin untuk kelancaran
pelaksanaan proyek

KETERANGAN. Dijelaskan mengenai pihak-pihak yang
terlibat, yaitu pemberi tugas, konsultan, perencana,
konsultan pengawas, dan penyedia jasa. Termasuk hak
dan kewajiban dari setiap pihak tersebut. Disebukan pula
lampiran-lampiran
yang
disertakan,
dengan
menyebutkan macam-macam gambar dan jumlah
selengkapnya.
PENJELASAN UMUM, berupa : (i) jenis pekerjaan,
informasi tentang jenis pekerjaan yang akan dikerjakan,
(ii) peraturan-peraturan atau code yang akan digunakan,
penjelasan mengenai berita acara penjelasan pekerjaan
dan keputusan akhir yang akan digunakan, (iii) status
dan batas-batas lokasi pekerjaan beserta patok duga

yang digunakan.

SYARAT TEKNIS, adalah rincian syarat teknis setiap bagian
pekerjaan yang akan dilaksanakan dimulai pekerjaan
persiapan sampai dengan finishing.
SYARAT PELAKSANAAN, berupa penjelasan lengkap atas :
(i) Rencana Pelaksanaan Pekerjaan , misalnya pembuatan
Time Schedule, Perlengkapan kantor, Perlengkapan di
lapangan
sesuai
dengan
Peraturan
Kesehatan
dan
Keselamatan Kerja. (ii) Persyaratan dan Pemeriksaan bahan
yang akan digunakan, baik secara visual maupun
laboratorium beserta jumlah sample yg harus di uji. (iii)
Rencana Pengaturan Pelaksanaan ditempat pekerjaan,
misalnya letak dan besar kantor proyek dan direksi, system
aliran material di lokasi pekerjaan, letak peralatan konstruksi,

lokasi barak pekerja, bengkel kerja, dan tempat-tempat
penyimpanan material beserta sistemnya.

SYARAT ADMINISTRASI, yaitu penjelasan tentang tata
cara proses administrasi yang harus dilakukan selama
pelaksanaan pekerjaan. Dalam peraturan administrasi
dibedakan pula antara peraturan administrasi keuangan
dan teknis. Administrasi keuangan mencakup hal-hal
sebagai
berikut
:
Harga
penawaran
termasuk
didalamnya biaya pelelangan, ketentuan apabila terjadi
Pekerjaan tambah kurang, persyaratan yang harus
dipenuhi dari setiap jenis jaminan yang digunakan
(Tender bond, performance bond), ketentuan denda yang
disebabkan karena keterlambatan, kelalaian pekerjaan,
pemutusan kontrak dan pengaturan pembayaran kepada

Kontraktor, resiko akibat kenaikan harga upah dan
bahan.

FUNGSI, KLASIFIKASI, DAN PERSYARATAN
TEKNIS BANGUNAN GEDUNG

Bagian Kesatu Fungsi dan Klasifikasi Bangunan
Gedung Pasal 3
(1) Fungsi dan klasifikasi bangunan gedung meliputi persyaratan
mengenai: a. Fungsi dan penetapan fungsi bangunan gedung; b.
Klasifikasi bangunan gedung; dan c. Perubahan fungsi dan/atau
klasifikasi bangunan gedung.
(2) Rincian fungsi dan klasifikasi bangunan gedung sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum pada lampiran, yang
merupakan satu kesatuan dalam peraturan ini.
(3) (3) Setiap orang atau badan hukum termasuk instansi pemerintah,
dalam
penyelenggaraan
pembangunan
bangunan

gedung
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhi persyaratan
teknis yang diatur dalam Peraturan ini.

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN
UMUM NOMOR : 29/PRT/M/2006
TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN
TEKNIS BANGUNAN GEDUNG DENGAN
RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PEKERJAAN UMUM,

Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
Pasal 4
(1) Persyaratan teknis bangunan gedung meliputi:

a. Persyaratan tata bangunan dan lingkungan yang terdiri dari:
1) Peruntukan lokasi dan intensitas bangunan gedung;
2) Arsitektur bangunan gedung;
3) Pengendalian dampak lingkungan;
4) Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL);

5) Pembangunan bangunan gedung di atas dan/atau di bawah tanah,
air dan/atau prasarana/sarana umum.
b. Persyaratan keandalan bangunan gedung yang terdiri dari:
1) Persyaratan keselamatan bangunan gedung;
2) Persyaratan kesehatan bangunan gedung;
3) Persyaratan kenyamanan bangunan gedung;
4) Persyaratan kemudahan bangunan gedung.

2) Rincian persyaratan teknis
bangunan gedung sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum
pada lampiran peraturan ini
merupakan satu kesatuan pengaturan
yang tidak terpisahkan dari Peraturan
ini.

SEKIAN DAN
TERIMAKASIH