Full Paper P00164

LAPORAN AKHIR
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

TRAINING DAN PENDAMPINGAN KEGIATAN PARENTING PENGEMBANGAN KARAKTER ANAK
U“IA DINI AUD MELALUI MODEL PERMAINAN KARTU PETA KARAKTER ANAK (PEKAN)

1. Dr. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd.

0608016502

2. Maria Melita Rahardjo, S.P., M.Teach(EC).

0607051985

3. Mozes Kurniawan, S.Pd., M.Pd.

0602019002

4. Desi Kusumawati, S.Pd., M.Pd.

0621058405


Program Studi PG – PAUD
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Satya Wacana
Oktober 2016

i

HALAMAN PENGESAHAN

Judul
Pelaksana
Nama Lengkap
NIDN
Jabatan Fungsional
Program Studi
Nomor HP
Alamat email
Anggota (1)
Nama Lengkap

NIDN
Jabatan Fungsional
Perguruan Tinggi
Anggota (2)
Nama Lengkap
NIDN
Jabatan Fungsional
Perguruan Tinggi
Anggota (3)
Nama Lengkap
NIDN
Jabatan Fungsional
Perguruan Tinggi
Institusi mitra
Biaya keseluruhan

:

Trai i g da Pe da pi ga Kegiata Pare ti g Pe ge a ga Karakter A ak
Usia Di i AUD Melalui Model Per ai a Peta Karakter Anak (PEKAN)


:
:
:
:
:
:

Dr. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd
0608016502
Lektor Kepala
Bimbingan Konseling (BK)
0822 7777 3646
yari.dwikurnaningsih@staff.uksw.edu

:
:
:
:


Maria Melita Rahardjo, S.P., M.Teach(EC).
0607058502
UKSW

:
:
:
:

Mozes Kurniawan, S.Pd., M.Pd.
0602019002
UKSW

:
:
:
:
:
:


Desi Kusumawati, S.Pd., M.Pd.
0621058405
UKSW
Rp 9.648.000,Salatiga, 30 Oktober 2016

Mengetahui,
Dekan FKIP UKSW

Ketua Pengabdian,

ttd

ttd

Dr. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd
NIP: 1989022

Dr. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd
NIP: 1989022
Menyetujui,

Ketua lembaga penelitian

ttd
Neil Semuel Rupidara, SE., M.Sc., Ph.D
NIP: 1995017

ii

RINGKASAN

Keterlibatan orang tua secara aktif dalam pendidikan anak usia dini, khususnya pendidikan
karakter, merupakan hal yang sangat penting. Namun terkadang, beberapa kendala seperti
keter atasa

pe getahua

te ta g il u pedagogik

e jadi alasa


ora g tua u tuk

e itipka

pendidikan karakter tersebut kepada pihak sekolah.
Salah satu solusi untuk menjembatani perbedaan pengetahuan tersebut adalah dengan
mengadakan kegiatan parenting. Kegiatan parenting yang dimaksud adalah kegiatan mengumpulkan
orang tua siswa untuk kemudian mengadakan transfer ilmu pengetahuan. Pihak sekolah, yang dalam hal
ini dianggap memiliki pengetahuan lebih tentang ilmu perkembangan anak dan kurikulum pendidikan,
berperan menjadi si penyampai pengetahuan dan pihak orang tua berperan sebagai penerima
pengetahuan.
Salah satu kendala yang sering muncul dalam kegiatan parenting adalah kejenuhan pihak orang
tua. Hal tersebut dikarenakan model parenting yang ada biasanya berbentuk training dimana ada
seorang pembicara dan orang tua menjadi pendengar pasif.
Berangkat dari kondisi tersebut, tim pengabdian UKSW bermaksud untuk mengenalkan metode
parenting menggunakan model permainan Peta Karakter Anak (PEKAN). Permainan PEKAN dirasa dapat
mengatasi masalah kejenuhan dalam kegiatan parenting. Dengan bermain, orang tua diajak aktif terlibat
selama kegiatan parenting berlangsung; bukan hanya duduk dan mendengarkan.
Selanjutnya, model permainan PEKAN ini berfokus pada pengembangan karakter anak
karenapendidikan karakter merupakan pendidikan yang seharusnya mendapat porsi terbesar dalam

pendidikan anak usia dini berdasar teori Bruner dan Rencana Strategis sistem pendidikan Indonesia.
Meskipun demikian, pendidikan karakter seperti kejujuran, disiplin, sopan santun, merupakan
konsep yang cukup abstrak bagi anak usia dini. Karenanya, lembaga PAUD yang menjadi sasaran tim
pengabdian UKSW adalah lembaga yang melayani pendidikan Kelompok Bermain (KB) dan Taman
Kanak-Kanak (TK) di kota Salatiga. Kisaran usia murid KB dan TK adalah 3 sampai 6 tahun. Usia tersebut
dirasa optimal untuk mulai intens mengembangkan karakter anak baik di lingkungan sekolah maupun
keluarga, walaupun tidak berarti bahwa usia sebelum tiga tahun tidak perlu dikenalkan dengan
pendidikan karakter. Alasannya adalah anak dengan kisaran usia tersebut telah memiliki perkembangan
bahasa yang cukup memadai untuk mengenal konsep karakter yang cukup abstrak.

iii

PRAKATA

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu dari tiga pilar Tri Dharma
Perguruan Tinggi. Dosen sebagai seorang akademisi, berfungsi sebagai pembelajar aktif dan peneliti.
Hasil-hasil dari proses pembelajaran dan penelitian kemudian dikembalikan kepada masyarakat untuk
mencari solusi atas persoalan dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan bidang ilmu yang ditekuni
dosen tersebut.
Dalam kesempatan kali ini, dosen-dosen dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UKSW

mengangkat topik yang terkait dengan pendidikan karakter pada anak usia dini sebagai sasaran
pengabdian pada masyarakat. Topik ini dipilih karena keprihatinan akan karakter anak bangsa yang
makin terpuruk. Sebagian besar pemberitaan di media massa dipenuhi akan kasus-kasus kriminal, dan
kejahatan publik yang merugikan banyak orang dan negara.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini menyoroti dan mengingatkan kembali dua
peran vital lembaga yang sangat erat terkait dengan pendidikan anak usia dini: lembaga keluarga dan
lembaga sekolah. Karakteristik anak usia dini menjadikan kedua lembaga tersebut sebagai dua lembaga
yang memiliki akses paling dekat dengan pendidikan anak usia dini. Pengabdian kepada masyarakat kali
ini mengingatkan sekolah untuk selalu bekerjasama dengan lembaga keluarga dalam proses mendidik
anak usia dini. Tanpa adanya kerjasama dari kedua lembaga tersebut, pendidikan karakter pada anak
usia dini tidak akan berjalan optimal.

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..........................................................................................................................

i


HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................................................

ii

RINGKASAN ......................................................................................................................................

iii

PRAKATA ..........................................................................................................................................

iv

DAFTAR ISI........................................................................................................................................

v

DAFTAR TABEL .................................................................................................................................

vi


DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................................

vii

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................................................

viii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................................

1

BAB II TARGET DAN LUARAN ...........................................................................................................

5

BAB III METODE PELAKSANAAN .......................................................................................................

6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................................................

8

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................................................................

13

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................................

14

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Evaluasi Pengabdian .........................................................................................................

vi

11

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Komposisi kompetensi dalam jenjang pendidikan.........................................................

vii

2

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen Pengabdian Masyarakat
Lampiran 2. Poster Kegiatan
Lampiran 3. Daftar Hadir Kegiatan Pegabdian Masyarakat
Lampiran 4. Notulen Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Lampiran 5. Personalia Tenaga Pelaksana Beserta Kualifikasi
Lampiran 6. Foto – foto Kegiatan

viii

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Achenbach bersama Hoell (dalam Olim, 2010) melakukan penelitian selama 15 tahun (19701980-an) terhadap anak–anak dan menemukan:
... hasil pe elitia

e u jukka terjadi ya pe uru a kadar kecerdasa rasa secara ajeg di seluruh

dunia ditengah meningkatnya kecerdasan pikir (IQ) dan prestasi akademis. Tanda-tanda penurunan itu
antara lain kian tingginya kasus penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang, meningkatnya
kasus kriminalitas dan tindak kekerasan, hingga depresi, gampang putus asa, keterkucilan, kehamilan
tak dii gi ka , da putus sekolah .
Pernyataan tersebut, walaupun dibuat lebih dari 30 tahun yang lalu masih relevan dengan
kondisi masayarakat sekarang. Kasus bocornya kunci jawaban ujian, pembelian jabatan, korupsi,
narkoba, kekerasan dan perkosaan, pembunuhan, dan kasus-kasus kriminal lainnya tetap mendominasi
edia

assa dewasa i i. Masyarakat seaka tidak lagi

e a usiaka

ora g lai da ha ya

e uruti

hasrat kepentingan pribadinya saja.
Berpijak dari kenyataan tersebut, pendidikan karakter merupakan hal yang penting dan porsinya
harus dapat mengimbangi pendidikan intelektual dalam proses pendidikan, terlebih lagi pendidikan anak
usia dini. Bagi anak usia dini, porsi pedidikan karakter idealnya lebih besar dari pendidikan intelektual
(kognitifnya). Grafik yang dikembangkan oleh Marzano (1985) dan Bruner (1960) (Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2013) menggambarkan bahwa sikap/ karakter memegang porsi paling
besar untuk menjadi sasaran kompetensi yang harus dimiliki AUD. Dalam grafik tersebut, ada 3
komponen kompetensi yang perlu dimiliki peserta didik, yakni sikap, pengetahuan, dan ketrampilan.
Pada jenjang PAUD, porsi kompetensi terbesar yang diharapkan adalah kompetensi sikap, diikuti
kompetensi ketrampilan, dan baru selanjutnya kompetensi pengetahuan. Semakin tinggi jenjang,
sasaran kompetensi akan berbanding terbalik, hingga akhirnya pada jenjang perguruan tinggi,
kompetensi pengetahuan diharapkan memegang porsi terbesar untuk kompetensi peserta didik.

1

Gambar 1. Komposisi kompetensi dalam jenjang pendidikan

Selanjutnya agar optimal, pendidikan karakter pada anak usia dini hendaknya dilakukan secara
berkesinambungan baik dalam lembaga keluarga maupun lembaga sekolah. Keluarga, khususnya orang
tua, merupakan komponen penting yang harus aktif terlibat dalam pendidikan anak usia dini. Alasannya
adalah anak usia dini menghabiskan sebagian besar waktunya bersama-sama dengan orang tuanya
setelah mereka selesai mengikuti kegiatan di lembaga PAUD. Oleh karena orang tua merupakan
pendamping terdekat yang hadir dalam setiap kegiatan anak (Morrison, 2012).
Namun kenyataannya, ada orang tua yang belum menyadari peran pentingnya sebagai rekan
aktif lembaga PAUD dalam pendidikan karakter bagi anak usia dini. Ada orang tua yang menganggap
bahwa tanggung jawab pengajaran terbesar ada pada guru. Salah satu alasannya adalah karena guru
dianggap memiliki ilmu yang memadai tentang bagaimana mengajar dan mendidik anak-anak mereka.
Oleh karena itu, lembaga PAUD, dalam hal ini sekolah, perlu mengajak orang tua untuk aktif
berperan serta dalam mengajar dan mendidik anak-anak mereka. Alasan bahwa orang tua memiliki ilmu
yang terbatas tentang bagaimana mengajar dan mendidik anak usia dini, dapat disiasati dengan kegiatan
parenting. Kegiatan parenting yang dimaksud adalah kegiatan mengumpulkan orang tua siswa untuk
kemudian mengadakan transfer ilmu pengetahuan. Pihak sekolah, yang dalam hal ini dianggap memiliki
pengetahuan lebih tentang ilmu perkembangan anak dan kurikulum pendidikan, berperan menjadi si
penyampai pengetahuan dan pihak orang tua berperan sebagai penerima pengetahuan. Melalui
kegiatan parenting, pendidik AUD (guru), yang dalam hal ini dianggap memiliki ilmu pedagogik yang
memadai, dapat membagi ilmu pedagogik yang dimilikinya kepada orang tua. Lembaga AUD yang
kesehariannya berinteraksi dengan AUD yang bersangkutan lebih memiliki gambaran dalam memilih
topik-topik parenting yang sesuai dengan kebutuhan komunitasnya sehingga akan lebih tepat sasaran.
2

Selanjutnya, meskipun kegiatan parenting dianggap dapat menjadi solusi bagi masalah di atas,
kegiatan parenting tersebut dalam penyelenggaraanya terkadang dirasa kurang optimal. Beberapa
kegiatan parenting yang ada selama ini, biasanya menempatkan orang tua sebagai pendengar pasif,
meskipun di akhir materi ada diskusi atau tanya jawab singkat. Kegiatan parenting yang demikian
dikhawatirkan akan membuat orang tua jenuh, tidak sepenuhnya memahami materi yang disampaikan,
kurang mampu mengaitkan teori dengan kenyataan yang terjadi, dan pada akhirnya berkurang
motivasinya untuk menghadiri program parenting.Oleh karena itu, mengingat pentingnya kegiatan
parenting sebagai saran komunikasi, mencari solusi, dan sharing ilmu pengetahuan terkait pendidikan
Anak Usia Dini, kegiatan parenting tersebut perlu dibuat sekreatif mungkin supaya tidak membosankan.
Menilik dari permasalahan yang ada, maka tim pengabdian masyarakat UKSW berinisiatif untuk
e

uat se uah

odel per ai a ya g er a a Peta Karakter A ak PEKAN

u tuk secara aktif

melibatkan orang tua dalam mendampingi lembaga sekolah dalam mengembangkan karakter AUD. Ide
i i teri spirasi dari hasil pe ge

a ga

odel “ikaka

“i ulasi Karakter dalam Keluarga) PP-PAUDNI

Regional II Semarang (Anon, 2015). Model permainan kartu ini akan meliputi papan bermain, dadu dan
bidaknya, seperangkat kartu karakter yang berisi kasus karakter dalam keseharian, dan buku panduan
berisi umpan balik ideal untuk setiap kartu karakter. Dalam penggunaannya, model permainan PEKAN
akan melibatkan seluruh orang tua yang hadir dalam kegiatan parenting untuk ikut bermain, berdiskusi,
dan mensimulasikan kasus-kasus terkaitkarakterAUD yang penting dan perlu dikembangkan oleh
lembaga sekolah bersama dengan orang tua.
Model permainan ini dipilih karena dengan bermain, orang tua akan terlibat secara aktif dalam
kegiatan parenting. Mereka akan menjalankan bidak permainan baik secara pribadi atau beregu (jika
jumlah peserta terlalu banyak), kemudian mendiskusikan suatu contoh kasus terkait karakter anak.
Dengan kasus, mereka akan berpijak dari pengalaman nyata yang telah dimiliki kemudian
mengkaitkannya dengan teori perkembangan karakter dan teori perkembangan anak pada umumnya.
Dengan demikian proses pembelajaran akan lebih bermakna karena mereka tidak sesuai dengan konteks
keseharian (Fleer, Jane, dan Hardy, 2007).

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasar latar belakang yang ada, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1.

Peran orang tua dirasa masih kurang mendukung peran sekolah dalam hal pendidikan karakter
anak usia dini.

3

2.

Metode kegiatan parenting yang selama ini ada biasanya membosankan karena kurang
mengajak orang tua berperan aktif selama kegiatan tersebut.

C. BATASAN MASALAH
Berdasar identifikasi masalah tersebut, pengabdian ini difokuskan untuk mambuat model
parenting yang menyenangkan dan melibatkan orang tua peserta secara aktif sehingga menyadari
peran mereka sebagai rekan yang setara dengan sekolah dalam tugas pendidikan pengembangan
karakter anak. Selanjutnya kegiatan parenting yang dimaksud adalah kegiatan yang melibatkan
orang tua anak didik KB dan TK di kecamatan Sidorejo kota Salatiga.

D. TUJUAN PENGABDIAN MASYARAKAT
Tujuan pengabdian ini adalah untuk memperkenalkan model parenting PEKAN yang dapat
melibatkan orang tua sebagai partisipan aktif kepada lembaga PAUD yang memiliki layanan KB dan
TK di Kecamatan Sidorejo, kota Salatiga. Selanjutnya, pengabdian ini juga bertujuan untuk
mendampingi dua lembaga PAUD peserta training yang berminat untuk menerapkan model
parenting PEKAN pada kegiatan parenting mereka.

4

BAB II
TARGET DAN LUARAN

A. TARGET
Peserta yang diharapkan mengikuti kegiatan training dan pendampingan tentang kegiatan
pare ti g Pe ge

a ga Karakter A ak Usia Di i AUD

elalui

odel per ai a PEKAN adalah

pendidik AUD di Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Lembaga PAUD yang dipilih adalah lembaga KB dan
TK, yaitu sejumlah 49 lembaga. Diharapkan masing-masing lembaga PAUD tersebut mengirimkan
minimal satu orang perwakilannya untuk mengikuti training dan workshop ini.

B. LUARAN
Luaran yang akan dihasilkan dari kegiatan pelatihan dan workshop tentang kegiatan parenting
Pe ge

a ga Karakter A ak Usia Di i AUD

a. Satu paket

elalui

odel si ulasi kartu adalah:

odel Per ai a Peta Karakter A ak PEKAN

b. Metode pare ti g pe ge

a ga karakter AUD

e ggu aka

odel PEKAN

c. Kesempatan pendampingan bagi lembaga PAUD yang ingin menerapkan metode parenting dengan
model permainan PEKAN
d. Publikasi ilmiah pada jurnal nasional

5

BAB III
METODE PELAKSANAAN

Sasaran dari kegiatan training dan pendampngan Kegiata Pare ti g Pe ge
A ak Usia Di i AUD

a ga Karakter

Melalui Per ai a Peta Karakter A ak PEKAN adalah se ua le

aga PAUD

yang memiliki layanan Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK). Lembaga-lembaga tersebut
akan diberi surat pemberitahuan tentang training dan workshop ini. Nama dan alamat lembaga PAUD di
kecamatan Sidorejo, kota Salatiga didapat dari DAPODIK PAUDNI online. Menurut DAPODIK, di
kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, yaitu PAUD yang melayani kelompok Taman Kanak-Kanak (TK) dan
Kelompok Bermain (KB), sejumlah 49 lembaga. Diharapkan masing-masing lembaga PAUD tersebut
mengirimkan minimal satu orang perwakilannya unuk mengikuti training dan pendampingan ini.
Surat pemberitahuan pengadaan training dan pendampingan akan berisi informasi mengengai
hari-tanggal pengadaan training, jadwal acara training, dan permintaan untuk mendaftarkan perwakilan
guru AUD nya jika ingin mengikuti training. Pendaftaran dibuka selama satu minggu sesuai tanggal yang
telah dite tuka . Pe daftara dilakuka

elalui ko tak o or telepo

telepo , s s, atau what s up

dan kotak email.
Untuk metode, pelaksanaan kegiatan akan dibagi menjadi 2 tahap. Tahap pertama adalah
training selama sehari. Kegiatan training sehari ini akan difasilitasi oleh tiga fasilitator (penyaji training)
yaitu Dr. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd., Maria Melita Rahardjo, S.P., MTeach(EC), Mozes Kurniawan, S.Pd.,
M.Pd., dan Desi Kusumawati, S.Pd., M.Pd. Fasilitator pertama mmerupakan dekan dan dosen Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP) Program Studi S1 bimbingan konseling. Sedangkan ketida
fasilitator berikutnya adalah dosen di FKIP jurusan Pendidikan Guru (PG) Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) di Universitas Kristen Satya Wacana.
training dan pendampingan tersebubt diharapkan dapat memberi penguatan pada lembaga
PAUD tentang pentingnya program parenting dalam rangka membangun keterlibatan aktif para orang
tua AUD. training juga bertujuan memperkenalkan model parenting yang kreatif, khusunya Permainan
PEKAN dalam rangka pengembangan karakter AUD, sehingga orang tua AUD termotivasi untuk terus
hadir dalam program parenting selanjutnya.
Tahap kedua adalah tahap implementasi mikro hasil training tersebut. Maksud dari tahap
implementasi mikro adalah akan dipilih dua lembaga PAUD yang bersedia mencobakan model ini di
komunitasnya. Dua lembaga PAUD yang bersedia kemudian akan mengatur pengadaan parenting
de ga te a Pe ge

a ga Karakter A ak Usia Di i de ga
6

e ggu aka

odel “i ulasi Kartu dari

hasil training dan pendampingan. Pada tahap implementasi mikro ini, lembaga PAUD tersebut akan
melibatkan orang tua AUD dan didampingi oleh tim pengabdian masyarakat UKSW.
Diharapkan kegiatan parenting dengan menggunakan model permainan dapat memperoleh
respon positif dari para orang tua AUD. Dengan demikian kegiatan ini dapat diterapkan ke lembaga
PAUD lain, bahkan dilakukan pengembangan untuk materi parenting yang lain.

7

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.

Pelaksanaan Kegiatan
Kegiata pe ga dia

Pe ge

asyarakat ya g ertajuk Trai i g da Pe da pi ga Kegiata Pare ti g

a ga Karakter A ak Usia Di i AUD Melalui Model Per ai a Peta Karakter A ak PEKAN

terselenggara dengan baik pada hari Kamis, 20 Oktober 2016, dimulai pukul 09.00 sampai 16.00 WIB di
Gedung E126, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Kegiatan tersebut ditujukan untuk membantu lembaga-lembaga PAUD untuk dapat menyelenggarakan
kegiatan parenting dengan metode yang lebih baik. Metode yang dimaksud yaitu metode yang berbeda
dan memiliki daya stimulasi agar kegiatan parenting berjalan dengan kondusif, kreatif dan informatif.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga ditujukan untuk melakukan pendampingan kepada dua
sekolah yang hendak menerapkan metode parenting dengan PEKAN alam kegiatan parenting di
lembaga-lembaga pendidikan tersebut.
Berdasarkan hasil kegiatan training dan pendampingan yang telah dilaksanakan, diketahui
bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif dan direspon dengan baik oleh para peserta kegiatan.
Pada saat training parenting dengan metode PEKAN, peserta nampak antusias. Kegiatan training ini
dimulai dengan seminar yang mengusung tema parenting atau keterlibatan orang tua/keluarga dalam
pendidikan anak. Terdapat tiga pembicara dalam seminar tersebut antara lain: Mozes Kurniawan, M.Pd.,
Desi Kusumawati, M.Pd., dan Dr. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd. Pembicara pertama menyampaikan materi
ya g erjudul Ma aje e Pe

elajara Ber asis Keluarga di “ekolah . Papara di ulai dari sejarah

keterlibatan keluarga dalam pendidikan anak yang selanjutnya bermuara pada beberapa prinsip praktis
yang dapat ditangkap oleh pendidik dan/atau tenaga kependidikan PAUD terkait dengan pengelolaan
pembelajaran anak berbasis keluarga. Selanjutnya, pembicara kedua membahas mengenai
pembelajaran yang didasarkan pada karakter. Karakter-karakter yang diperlukan dalam pendidikan anak
juga diulas dala

sajia

Pe

e

i ara ketiga

ya g

erika

erjudul Ma aje e

Pe didika

Karakter di Li gku ga

“ekolah .

ateri ya g erjudul Ma aje e “trategis Peli ata Ora g Tua dala

PAUD da Ke dala ya . Pada agia i i, pe

i ara

e gulas se ara terperi i pe ti g ya ora g tua /

keluarga dalam pendidikan anak. Terdapat berbagai strategi yang disampaikan guna mengatasi kendalakendala yang muncul dalam PAUD terkait dengan keterlibatan orang tua. Ketiga topik bahasan tersebut
memancing keingintahuan peserta kegiatan yang ditunjukan dengan banyak pertanyaan dan diskusi
yang secara antusias disampaikan oleh para peserta. Kegiatan pun berlanjut pada sesi diskusi panel
8

dimana pertanyaan-pertanyaan, komentar-komentar dan isu-isu yang disampaikan oleh perserta
direspon dan dijelaskan secara lebih dalam sesuai dengan kajian teoritis dan pengalaman/fakta
lapangan.
Pada bagian selanjutnya, Maria Melita Rahardjo, S.P., M.Teach(EC) menjadi pembicara dalam
sesi simulasi permainan PEKAN. Pada sesi ini, pembicara mengulas mengenai makna pendidikan
karakter, berbagai karakter yang perlu dimiliki oleh anak usia dini dan pihak-pihak yang terlibat dalam
pendidikan karakter. Ulasan tersebut didahului dengan pertanyaan-pertanyaan yang menstimulasi
gagasan para peserta kegiatan sebelum mereka dibekali dengan konsep ideal dari pendidikan karakter
tersebut. Setelah para peserta memahami konsep pendidikan karalter AUD, kegiatan dilanjutkan dengan
pengenalan metode parenting melalui simulasi permainan PEKAN. Peserta dibagi menjadi beberapa
kelompok didampingi oleh fasilitator pada masing-masing kelompoknya. Kegiatan berlangsunng dengan
ceria dan bersemangat dimana para peserta nampak berantusias dalam mengutarakan gagasan dan
pendapat serta pengalaman yang pernah dijumpai terkait dengan mendidik anak-anak untuk memiliki
karakter-karakter yang baik. Kegiatan kegiatan tersebut dapat dikatakan menjawab permasalahan yang
mendasari dan mendukung tujuan yang ditetapkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini.
Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, antara lain:
1. Dekan FKIP UKSW : Dr. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd.
2. Dosen-dosen PG-PAUD UKSW sebagai pemrakarsa kegiatan
-

Mozes Kurniawan, M.Pd.

-

Desi Kusumawati, M.Pd.

-

Maria Melita Rahardjo, S.P., M.Teach(EC)

3. Dosen-dosen PG-PAUD UKSW sebagai fasiltator kegiatan
-

Lanny Wijayaningsih, M.Pd.

-

Ajeng Ayu W., S.S., M.A.

4. Total 51 peserta kegiatan yang merupakan pendidik / tenaga kependidikan PAUD di Kecamatan
Sidorejo, Kota Salatiga
5. Dua sekolah sebagai tempat dilakukannya pendampingan kegiatan parenting melalui metode
bermain PEKAN: TK Trisula Pertiwi Salatiga dan TK Kristen Satya Wacana Salatiga.
Pihak-pihak tersebut sesuai dengan yang diharapkan pemrakarsa kegiatan pada awal kegiatan ini
hendak dilaksanakan. Keterlibatan pihak-pihak dlaam kegiatan ini dinilai baik dan tercapai dari sisi
kuantitas.

9

Kegiatan ini terlaksana dengan baik tentunya dengan pengorganisasian yang telah direncanakan
sebelumnya. Terdapat bagian-bagian dalam kepanitiaan kegiatan pengabdian masyarakat dan pihakpihak pada bagian-bagian tersebut berfungsi dengan baik. Berikut pengorganisasian kegiatan training
dan pendampingan parenting yang telah terselenggara:
Ketua Pengabdian:
Dr. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd.
Pemrakarsa Pengabdian:
Mozes Kurniawan, M.Pd.
Maria Melita Rahardjo, S.P., M.Teach(EC)
Desi Kusumawati, M.Pd.
Fasilitator Pengabdian:
Lanny Wijayaningsih, M.Pd.
Ajeng Ayu W., S.S., M.A.
Panitia Mahasiswa:
Indri Graecela Amalo
Nareswari Tiara
Dian Erilya Batmanlusy
Abner Pahanael
Eleonora Esther Debora Sopacua
Ira Lesni Yuliana Nuban
Yeyen Sophiany Lau

Kegiatan pengabdian ini terbagi menjadi dua bagian. Kegiatan pertama merupakan training yang
telah dilaksanakan di FKIP UKSW pada hari Kamis, 20 Oktober 2016 dimulai pukul 09.00 sampai 16.00
WIB. Sedangan kegiatan kedua merupakan kegiatan pendampingan yang dilaksanakan pada hari Jumat,
28 Oktober 2016, di dua sekolah yang berbeda yaitu TK Trisula Pertiwi Salatiga dan TK Kristen Satya
Wacana Salatiga. Kegiatan kedua tersebut dilaksanakan dengan melibatkan pihak sekolah sebagai
pemrakarsa dan orang tua sebagai objek kegiatan parenting. Kegiatan parenting tersebut dimulai dan
dilaksanakan seperti biasa sesuai dengan budaya dan tata kelola sekolah. Perbedaannya terletak pada
sesi diskusi. Jika kedua sekilah tersebut biasa melakukan sesi diskusi dengan orang tua atau memberikan
informasi kepada orang tua melalui metode ceramah atau seminar, pada saat itu, pemrakarsa kegatan
parenting menggunakan metode permainan PEKAN. Kondisi yang nampak dari kedua sekolah tersebut
10

ketika metode permainan PEKAN dijalankan tidak berbeda dengan kondisi ketika para pendidik dilatih
dengan simulasi permainan.
Orang tua siswa nampak begitu tertarik dengan metode baru yang diterapkan dalam pertemuan
tersebut. Ada beberapa orang tua di TK trisula Pertiwi yang tertarik untuk terus bermain dan secara
tidak langsung juga memberi gagasan dan berbagi pengalaman terkait dengan kasus-kasus atau kondisi
yang ada pada kartu-kartu permainan PEKAN. Sementara itu, di TK Kristen Satya Wacana, meski jumlah
orang tua yang ikut dalam permainan PEKAN tidak sebanyak di TK sebelumnya tetapi mereka
menganggap permainan tersebut merupakan permainan yang dapat dilakukan dengan baik terkhusus
pada waktu orang tua menunggu anak atau pada saat parents meeting. Pada akhir dari kegiatan
parenting, salah satu pendidik di sekolah yang bersangkutan menanyakan apakah kegiatan tersebut
menyenangkan dan bermanfaat. Beberapa orang tua melontarkan pendapat bahwa kegiatan saat itu
sangat menyenagkan dan membuat mereka tidak bosan untuk melakukan diskusi dan penyampaian
gagasan terkait dengan pendidikan karakter anak usia dini terkhusus anak-anak yang bersekolah di
PAUD-PAUD tersebut.

B.

Evaluasi Kegiatan
Meskipun kegiatan ttersebut dinilai baik dan terselenggara dengan sukses namun terdapat pula

beberapa masalah yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Masalah-masalah, strategi
penanganan dan rekomendasi untuk kegiatan mendatang terrangkum dalam tabel berikut:
Tabel 1. Evaluasi Pengabdian Masyarakat
Masalah

Penanganan

Rekomendasi
Untuk

Pemrakarsa

kegiatan

pengabdian

masyarakat

yang
Referensi alamat PAUD-PAUD

kegiatan

selanjutnya

berhubungan

dengan

data lembaga-lembaga PAUD,
berinisiatif untuk mendaatangi

yang didapat dari pangkalan

dapat langsung menuju dinas
ketua Himpunan Pendidik dan

data Dapodik kurang lengkap.

pendidikan untuk memperoleh
Tenaga Kependidikan PAUD

Ada beberapa nama lembaga

data secara absah dan/atau
dan Ikatan Guru Taman Kanak-

PAUD yang tidak tercatat di

mencarinya

di

himpunan-

Kanak untuk memperoleh data
pangkalan data tersebut.

himpunan apabila jangkauan
terkini terkait alamat PAUD/TK
kegiatan

bersifat

lokal

yang hendak diundang.
kelurahan atau kecamatan.
Pada

masa

persiapan, Pemrakarsa

memutuskan Kedepannya,
11

pemrakarsa

pemrakarsa

kegiatan untuk menggunakan sistem kegiatan

mengusulkan

kewalahan untuk mengundang berantai bekerjasama dengan pihak-pihak
lembaga-lembaga

tenaga

dan

hendak

PAUD ketua HIMPAUDI dan IGTKI melakukan kegiatan serupa

karena kurangnya informasi untuk
lembaga

yang

bagi

dapat

menghubungi dapat mempersiapkan data

kurangnya lembaga-lembaga PAUD dalam absah

penghantar

kemudian

terkait masa pembagian undangan rencana

dengan ketidaktahuan kontak dan

konfirmasi

mengatur

strategis

promosi

kehadiran. kegiatan jauh hari. Apabila ada

dan lokasi pasti dari lembaga- Pemrakarsa,

kemudian, kesempatan

untuk

lembaga tersebut. Undangan merekam data peserta yang menghadiri

dapat

pertemuan

diantarkan mendekati waktu telah konfirmasi melalui jalur himpunan atau ikatan akan
kegiatan dan hanya dalam pribadi ke nomor pemrakarsa lebih baik dari sisi promosi
waktu

singkat,

pemrakarsa kegiatan

atau

kegiatan melakukan kontak himpunan atau ikatan.
dan meminta bantuan untuk
konfirmasi.

12

melalui kegiatan
dilakukan.

yang

hendak

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN
Kegiatan seminar dan workshop ini dapat dikatakan berhasil karena dilihat dari peserta yang
semula ditargetkan sebanyak 49 peserta, tetapi realisasinya peserta yang hadir 51 peserta. Itu artinya
lembaga PAUD yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias. Pada saat kegiatan, antusiasiasme peserta
dalam mengikuti kegiatan seminar yang disajikan oleh keempat narasumber sangat baik, bahkan dalam
sesi Tanya jawab pesertapun antusias untuk bertanya. Begitu pula saat kegiatan pengenalan permainan
Peta Karakter Anak (PEKAN) yang dipandu oleh fasilitator, peserta sangat senang bermain dan tidak
ingin berhenti bermain.
2. SARAN
Saran untuk kegiatan ini yaitu kegiatan ini bias kembali dilakukan tetapi bukan hanya melibatkan
guru tetapi perlu juga mengundang orang tua. Selain itu, produk pengabdian yang dihasilkan perlu
dikembangkan lagi sehingga hasilnya bias diajukan menjadi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

13

DAFTAR PUSTAKA

Koesoema, D. (2010). Pendidikan karakter utuh dan menyeluruh. Yogyakarta: Kanisius.
Lickona, T. (2013). Pendidikan karakter: Panduan lengkap mendidik siswa menjadi pintar dan baik.
Bandung: Nusa Media.
McEwan, E.K. (2014) 10 karakter yang harus dimiliki guru yang sangat efektif. Jakarta: Indeks.
Nucci dan Narvaez. (2015). Handbook pendidikan moral dan karakter. Bandung: Nusa Media

14

LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PENGABDIAN MASYARAKAT
Kotak Permainan PEKAN: Papan Permainan, Token, Dadu, Kartu dan Buku Panduan

LAMPIRAN 2
Poster Kegiatan Pengabdian Masyarakat

LAMPIRAN 3
Daftar Hadir Kegiatan Pengabdian Masyarakat

LAMPIRAN 4
Notulen Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Training dan Pendampingan Kegiatan Parenting
“PENGEMBANGAN KARAKTER ANAK USIA DINI (AUD)”
Melalui model permainan Peta Karakter Anak (PEKAN)
Kamis,20 oktober 2016
Universitas Kristen Satya Wacana
Topik:
 Manajemen pembelajaran berbasis keluarga di sekolah
 kendala-kendala & strategi kreatif untuk melibatkan orang tua di Lembaga PAUD(sekolah) dalam PAUD
 Manajemen pendidikan karakter di lingkungan sekolah
 Pengenalan model simulasi kartu “PEKAN”

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Pertanyaan
Apa yang dimaksud dengan parenting?
Apabila ada teman yang nakal dengan sesame teman apa yang
di lakukan oleh guru?

Tanggapan/Jawaban
Pola pengasuhan yang melibatkan pihak sekolah dan orang tua
Berkunjung kerumah dan berbicara dengan orang tua. Menceritakan
tentang kelaluan anak di sekolah.(adanya komunikasi)

Training dan Pendampingan Kegiatan Parenting
“PENGEMBANGAN KARAKTER ANAK USIA DINI (AUD)”
Melalui model permainan Peta Karakter Anak (PEKAN)
Kamis,20 oktober 2016
Universitas Kristen Satya Wacana
Topik:
 Manajemen pembelajaran berbasis keluarga di sekolah
 kendala-kendala & strategi kreatif untuk melibatkan orang tua di Lembaga PAUD(sekolah) dalam PAUD
 Manajemen pendidikan karakter di lingkungan sekolah
 Pengenalan model simulasi kartu “PEKAN”
No
1

2

Nama Penanya
Ibu Sri

Ibu Nani

Asal Sekolah
KB Mawar

TK Lab Satya
Wacana

Pertanyaan
Menceritakan pengalaman tentang parenting.
“orang tua hebat anak cerdas”

Banyak orang tua yang sibuk dengan
pekerjaan sendiri.
Orang tua memberi karakter yang berbeda.
Orang tua sering kali menuntut anak.
Tetapi guru harus bisa menyelesaikan
permasalahan










Jawaban
“Guru yang hebat memiliki peserta
didik yang hebat”.Tidak ada anak
yang bodoh.
Parenting adalah hal yang penting
Ketika membentuk karakter di mulai
dari orang tua terlebih dahulu.
Ketika salah harus mengaku salah.
Dari situ anak bisa mencontohnya
Untuk membentuk karakter anak
kembali kepada orang tua sendiri
walaupun itu orang muda.Tetapi
perlu adanya disiplin kepada anak
Membuat alternative program dan di
adakan pertemuan dengan orang tua.

3

Ayu Lestari

KB Buah Hati

Pendidik kadang serba salah saat
menyampaikan materi karena orang tua tidak
mendukung.Bagaimana mengatasinya?

4

Ibu Cindy

TK Islam Al-Ashar

Kampanye nasionalis itu seperti apa?
Harapan,UKSW mempunyai S2 PG PAUD



Budaya di sekolah dan di rumah
berbeda.untuk itu harus adanya
komunikasi dua arah. Antara orang
tua dan guru tentang Bagaimana
cara penyampaian materinya untuk
anak
Kampanye nasionalis itu contohnya seperti
kata Anis Baswedan “ yuk orang tua kita
antar anak-anak kesekolah”

LAMPIRAN 5
Personalia Tenaga Pelaksana Kegiatan
beserta Kualifikasinya

LAMPIRAN 6
Foto-Foto Kegiatan Pengabdian Masyarakat