Definisi Kristal dan Mineral p1

Definisi KristaL & Mineralogi

KRISTAL

Kristal atau hablur adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion
penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga
dimensi. Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses
pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua
atom-atom dalam padatannya "terpasang" pada kisi atau struktur kristal yang
sama, tapi, secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secara simultan
sehingga menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakan logam yang
kita temui sehari-hari merupakan polikristal.
Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada
kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien.
Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi.

Meski proses pendinginan sering menghasilkan bahan kristalin, dalam keadaan
tertentu cairannya bisa membeku dalam bentuk non-kristalin. Dalam banyak
kasus, ini terjadi karena pendinginan yang terlalu cepat sehingga atom-atomnya
tidak dapat mencapai lokasi kisinya. Suatu bahan non-kristalin biasa disebut
bahan amorf atau seperti gelas. Terkadang bahan seperti ini juga disebut sebagai

padatan amorf, meskipun ada perbedaan jelas antara padatan dan gelas. Proses
pembentukan gelas tidak melepaskan kalor lebur jenis (Bahasa Inggris: latent
heat of fusion). Karena alasan ini banyak ilmuwan yang menganggap bahan
gelas sebagai cairan, bukan padatan. Topik ini kontroversial, silakan lihat gelas
untuk pembahasan lebih lanjut.

Kristal insulin.
Struktur kristal terjadi pada semua kelas material, dengan semua jenis ikatan
kimia. Hampir semua ikatan logam ada pada keadaan polikristalin; logam amorf
atau kristal tunggal harus diproduksi secara sintetis, dengan kesulitan besar.
Kristal ikatan ion dapat terbentuk saat pemadatan garam, baik dari lelehan
cairan maupun kondensasi larutan. Kristal ikatan kovalen juga sangat umum.
Contohnya adalah intan, silika dan grafit. Material polimer umumnya akan

membentuk bagian-bagian kristalin, namun panjang molekul-molekulnya
biasanya mencegah pengkristalan menyeluruh. Gaya Van der Waals lemah juga
dapat berperan dalam struktur kristal. Contohnya, jenis ikatan inilah yang
menyatukan lapisan-lapisan berpola heksagonal pada grafit.
Kebanyakan material kristalin memiliki berbagai jenis cacat kristalografis. Jenis
dan struktur cacat-cacat tersebut dapat berefek besar pada sifat-sifat material

tersebut.

Galium, logam yang dengan mudah membentuk kristal tunggal berukuran besar
Meskipun istilah "kristal" memiliki makna yang sudah ditentukan dalam ilmu
material dan fisika zat padat, dalam kehidupan sehari-hari "kristal" merujuk pada
benda padat yang menunjukkan bentuk geometri tertentu, dan kerap kali sedap
di mata. Berbagai bentuk kristal tersebut dapat ditemukan di alam. Bentukbentuk kristal ini bergantung pada jenis ikatan molekuler antara atom-atom
untuk menentukan strukturnya, dan juga keadaan terciptanya kristal tersebut.
Bunga salju, intan, dan garam dapur adalah contoh-contoh kristal.
Beberapa material kristalin mungkin menunjukkan sifat-sifat elektrik khas,
seperti efek feroelektrik atau efek piezoelektrik.
Kelakuan cahaya dalam kristal dijelaskan dalam optika kristal. Dalam struktur
dielektrik periodik serangkaian sifat-sifat optis unik dapat ditemukan seperti
yang dijelaskan dalam kristal fotonik.

PENGGOLONGAN
Kristal logam
Kristal dengan kisi yang terdiri atas atom logam yang terikat melalui ikatan
logam. Atom logam merupakan atom yang memiliki energi ionisasi kecil
sehingga elektron valensinya mudah lepas dan menyebabkan atom membentuk

kation. Bila dua atom logam saling mendekat, maka akan terjadi tumpah tindih
antara orbital-orbitalnya sehingga membentuk suatu orbital molekul. Semakin
banyak atom logam yang saling berinteraksi, maka akan semakin banyak terjadi
tumpang tindih orbital sehingga membentuk suatu orbital molekul baru.
Terjadinya tumpang tindih orbital yang berulang-ulang menyebabkan elektronelektron pada kulit terluar setiap atom dipengaruhi oleh atom lain sehingga
dapat bergerak bebas di dalam kisi.

Salah satu sifat kristal logam adalah dapat ditempa. Sifat ini diperoleh dari ikatan
logam yang membentuknya. Dalam ikatan logam, terjadi interaksi antara
atom/ion dengan elektron bebas di sekitarnya sehingga dapat membuat logam
mempertahankan strukturnya bila diberikan suatu gaya yang kuat.

Kristal ionik
Kristal ionik terbentuk karena adanya gaya tarik antara ion bermuatan positif
dan negatif. Umumnya, kristal ionik memiliki titik leleh tinggi dan hantaran listrik
yang rendah. Contoh dari kristal ionik adalah NaCl. Kristal ionik tidak memiliki
arah khusus seperti kristal kovalen sehingga pada kristal NaCl misalnya, ion
natrium akan berinteraksi dengan semua ion klorida dengan intensitas interaksi
yang beragam dan ion klorida akan berinteraksi dengan seluruh ion natriumnya.
Kristal kovalen

Atomatom penyusun kristal kovalen secara berulang terikat melalui suatu ikatan
kovalen membentuk suatu kristal dengan struktur yang mirip dengan polimer
atau molekul raksasa. Contoh kristal kovalen adalah intan dan silikon dioksida
(SiO2) atau kuarsa. Intan memiliki sifat kekerasan yang berasal dari
terbentuknya ikatan kovalen orbital atom karbon hibrida sp3.

Kristal molekular
Pada umumnya, kristal terbentuk dari sutau jenis ikatan kimia antara atom atau
ion. Namun, pada kasus kristal molekular, kristal terbentuk tanpa bantuan
ikatan, tetapi melalui interaksi lemah antara molekulnya. Salah satu contoh dari
kristal molekular adalah kristal iodin.

Kristalografi adalah studi ilmiah kristal dan pembentukannya.
Kristal tunggal juga disebut sebagai monokristalin, yaitu suatu padatan kristal
yang mempunyai kisi kristal yang susunannya teratur secara kontinyu dan kisikisi kristal yang membentuk bingkai tersebut tidak rusak atau tetap struktur-nya
(Liu Z. and Stavrinadis, A, 2008). Menurut Milligan (1979), kristaltunggal adalah
suatu padatan yang atom-atom dalam molekul-molekulnya diatur dalam
keterulangan dimana sebagian padatan kristal tersusun dari jutaan kristal
tunggal yang disebut grain.
Dalam proses pembentukan struktur kristal tersebut, dalam ilmu kristalografi

dijelaskan dengan dua jalan yaitu hcp (hexagonal close-packed) dimana kristal
terbentuk dengan urutan atom ABABAB dan seterusnya serta urutan
pembentukan kristal lainnya adalah ccp (cubic close-packed) dimana urutan
atom pembentuknya adalah ABCABC dan seterusnya (Hammond, 2009).
Dalam identifikasi kristal tunggal tidak akan lepas dengan kisi Bravais karena
dengan mengetahui system kristal atau kisi Bravais dapat diidentifikasi jenis dari
kristal tunggal tersebut. Kisi Bravais merupakan system kristal atau bentuk dasar

dari kisi kristal. Terdapat empat belas kisi Bravais dan untuk sistem kristalnya
terdapat tujuh yang ditampilkan pada tabel 1. Keempatbelas kisi tersebut
memiliki perbedaan dalam bentuk dan ukuran unit sel. Perbedaan tersebut
dilambangkan dengan huruf a, b, c dan sudut diantara huruf tersebut
dilambangkan dengan α, β, γ, dimana α adalah sudut diantara b dan c, β adalah
sudut diantara a dan c, dan γ adalah sudut diantara a dan b (Hammond, 2009).

Tabel 1. Sistem Kristal

No

Sistem Kristal Sudut dan Panjang Sumbu


1

Kubik a = b = c; α = β = γ = 900

2

Tetragonal

3

Orthorombik a ≠ b ≠c; α = β = γ = 900

4

Trigonal

a = b = c; α = β = γ ≠ 900

5


Hexagonal

a = b ≠c; α = β = 900; γ = 1200

6

Monoklinik

a ≠ b ≠c; α = γ = 900 ≠ β ≥ 1200

7

Triklinik

a ≠ b ≠c; α ≠ β ≠ γ = 900

a = b ≠ c; α = β = γ = 900

Kristal dapat terbentuk dari proses pengendapan. Endapan adalah zat yang

memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan dan terbentuklah
kristal. Ukuran kristal yang terbentuk selama pengendapan tergantung pada dua
faktor penting, yaitu laju pembentukan inti dan laju pertumbuhan kristal. Laju
pembentukan inti dapat dinyatakan dengan jumlah inti yang terbentuk dalam
satuan waktu. Jika laju pembentukan inti tinggi, banyak sekali kristal yang akan
terbentuk tetapi dengan ukuran yang kecil. Sedangkan jika laju pertumbuhan
kristal tinggi, maka akan didapatkan kristal dengan ukuran yang tinggi (Vogel,
1979).
Penggolongan
Suatu kristal dapat digolongkan berdasarkan susunan partikelnya dan dapat pula
berdasarkan jenis partikel penyusunnya atau interaksi yang menggabungkan
partikel tersebut.
Jenis-jenis kristal

Logam Ionik

Molekular

Li


NaCl

Ar

C (intan)

Ca

LiF

Xe

Si

Al

AgCl Cl

Fe


Zn

Kovalen

SiO2

CO2

Struktur padatan kristalin
Kristal tunggal juga disebut sebagai monokristalin, yaitu suatu padatan kristal
yang mempunyai kisi kristal yang susunannya teratur secara kontinyu dan kisikisi kristal yang membentuk bingkai tersebut tidak rusak atau tetap struktur-nya
(Liu Z. and Stavrinadis, A, 2008). Menurut Milligan (1979), kristal tunggal adalah
suatu padatan yang atom-atom dalam molekul-molekulnya diatur dalam
keterulangan dimana sebagian padatan kristal tersusun dari jutaan kristal
tunggal yang disebut grain. Dalam proses pembentukan struktur kristal tersebut,
dalam ilmu kristalografi dijelaskan dengan dua jalan yaitu hcp (hexagonal closepacked) dimana kristal terbentuk dengan urutan atom ABABAB dan seterusnya
serta urutan pembentukan kristal lainnya adalah ccp (cubic close-packed)
dimana urutan atom pembentuknya adalah ABCABC dan seterusnya (Hammond,
2009). Dalam identifikasi kristal tunggal tidak akan lepas dengan kisi Bravais
karena dengan mengetahui system kristal atau kisi Bravais dapat diidentifikasi

jenis dari kristal tunggal tersebut. Kisi Bravais merupakan system kristal atau
bentuk dasar dari kisi kristal.
Struktur Kristal
Memahami struktur dari kristal sangat penting dalam mengkarakterisasi suatu
material yang memiliki sifat teratur (ordered material). Banyak material baru
yang dikembangkan memakai istilah dan definisi yang sering dipakai dalam
kristalografi ketika mendiskripsikan sifat – sifatnya.Salah satu alat yang memakai
konsep dasar kristalografi dalam mengkarakterisasi suatu bahan adalah XRD (Xray diffraction).Sehingga untuk menginterpretasi hasil analisa dari alat tersebut
memerlukan pengetahuan dasar mengenai kristalografi.
Definisi dari kristal adalah bahan yang terdiri dari unit terstruktur yang identik,
tersusun dari satu atau lebih atom yang teratur dan berulang secara periodik
dalam tiga dimensi. Keteraturan ini berlanjut sampai ratusan molekul. Bangunan
terkecil dari kristal disebut basis kemudian susunan yang periodik dideskripsikan
dengan latis.
Untuk mendeskripsikan sebuah kristal akan lebih mudah jika kita fokus pada latis
bukan pada basisnya. Latis adalah susunan tiga dimensi dari titik (titik latis) yang
identik dengan sekelilingnya.Sebuah unit sel adalah bagian terkecil dari
latis.Seluruh bangunan latis dapat disusun dengan mengulang sebuah unit sel
tanpa ada ruang kosong diantaranya.Sebuah unit sel dideskripsikan dengan tiga
independen unit vektor yaitu a, b dan c

Variable pada unit sel ada enam buah yaitu panjang dari unit sel yang
direpresentasikan oleh tiga vektor (a, b, dan c) dan tiga independen sudut antara
dua vektor (α, β, and γ), dimana:
α adalah sudut antara b dan c
β adalah sudut antara c dan a
γ adalah sudut antara a dan b
Ada tujuh buah unit sel yang mungkin untuk semua jenis kristal. Ketujuh unit sel
disebut tujuh kristal sistem yang terdiri dari:
1. Triclinic system
2. Monoclinic system
3. Orthorhombic system
4. Tetragonal system
5. Cubic system
6. Hexagonal system
7. Rhombohedral system
Dalam beberapa sistem kristal diatas terdapat beberapa kemungkinan jenis latis
yang dapat menghasilkan simetri yang tertinggi. Tipe latis tersebut adalah:
P = primitive
I = body-centred
F = face-centred
C = base/side centred

Maka sistem kristal beserta latisnya menyusun empat belas cara yang berbeda
untuk menyusun titik latis untuk membuat 3D latis. Keempat belas cara tersebut
dikenal dengan Bravais lattices.
DEFINISI KRISTAL

Menurut bahasanya Kristal berasal dari bahasa Yunani yaitu krustallos yang
berarti es atau sesuatu yang menyerupai es. Kristal merupakan padatan
homogeny yang dibatasi oleh bidang-bidang datar(bidang muka) yang teratur
dan mempunyai susunan atom dan molekul dalam keadaan teratur pula. Selain
dari definisi ini terdapat pula berbagai definisi Kristal dari beberapa ahli.

Wikipedia : Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion
penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga
dimensi.
Snechal : Kristal merupakan padatan yang secara esensial mempunyai pola
difraksi tertentu
Djauhari Noor : Kristal di definisikan sebagai mineral yang memiliki sifat dan
bentuk tertentu dalam keadaan padatnya sebagai perwujudan dari susunan yang
teratur di dalamnya

SISTEM KRISTAL
Dari beberapa definisi diatas dapat kita pahami bahwa kristal merupakan bahan
padat yang secara kimia homogen dengan bentuk geometri tetap, sebagai
gambaran dari susunan atom yang teratur, dibatasi oleh bidang banyak
( polyhedron ), jumlah dan kedudukan dari bidang-bidang kristalnya tertentu dan
teratur.
Sistem kristal dibagi menjadi 7 kelompok yang didasarkan pada tiga hal yaitu :
jumlah sumbu kristal, letak sumbu kristal yang satu dengan yang lain, parameter
yang digunakan untuk masing-masing sumbu kristal.
ketujuh sistem tersebut adalah:
Sistem Isometrik
Sistem Tetragonal
Sistem Orthorombik
Sistem Hexagonal
Sistem Trigonal
Sistem Monoklin
Sistem Triklin

MINERAL
mineral adalah suatu zat ( fasa ) padat yang terdiri dari unsur atau
persenyawaan kimia yang dibentuk secara alamiah oleh proses-proses
anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai
penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai
struktur kristal.

Selain itu kata mineral juga mempunyai banyak arti, hal ini tergantung darimana
kita meninjaunya. Mineral dalam arti farmasi lain dengan pengertian di bidang
geologi. Istilah mineral dalam arti geologi adalah zat atau benda yang terbentuk
oleh proses alam, biasanya bersifat padat serta tersusun dari komposisi kimia
tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik yang tertentu pula. Mineral terbentuk
dari atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur kimia, dimana atomatom tersebut tersusun dalam suatu pola yang teratur. Keteraturan dari
rangkaian atom ini akan menjadikan mineral mempunyai sifat dalam yang
teratur. Mineral pada umumnya merupakan zat anorganik.( Murwanto, Helmy,
dkk. 1992 )
Maka pengertian yang jelas dari batas mineral oleh beberapa ahli geologi perlu
diketahui walaupun dari kenyataannya tidak ada satupun persesuaian umum
untuk definisinya.
Definisi mineral menurut beberapa ahli :
L.G. Berry dan B. Mason, 1959
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk
secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas batas tertentu dan
mempunyai atom atom yang tersusun secara teratur.
D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972
Mineral adalah suatu bahan padat yang secara structural homogen mempunyai
komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.
A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977
Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia
tertentu atau dalam batas batas dan mempunyai sifat sifat tetap, dibentuk
dialam dan bukan hasil suatu kehidupan.
Sebagian besar mineral mineral ini terdapat dalm keadaan padat, akan tetapi
dapat juga berada dalam keadaan setengah padat, gas, ataupun cair. Mineral
mineral padat itu biasanya terdapat dalam bentuk bentuk kristal, yang agak
setangkup, dan yang pada banyak sisinya dibatasi oleh bidang bidang datar.
Bidang bidang geometric ini memberi bangunan yang tersendiri sifatnya pada
mineral yang bersangkutan.Minyak bumi misalnya adalah mineral dalam bentuk
cair, sedangkan gas bumi adalah mineral dalam bentuk gas.Sebagian dari
mineral dapat juga dilihat dalam bentuk amorf, artinya tidak mempunyai
susunan dan bangunankristal sendiri.Pengenalan atau dterminasi mineral
mineral dapat didasarkan atas bebagai sifat dari mineral mineral tersebut.
. Mineral
adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologi. Benda padat
homogen yang terbentuk dialam, inorganic/anorganik dan mempunyai struktur
kristal padat, dengan komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat fisik
tertentu, Setiap mineral mempunyai susunan atom yang teratur membentuk

kristal padat. Jadi singkat kata Kristal itu bagian dari mineral-mineral Mineral
dapat mempunyai komposisi kimia yang bervariasi. Variasi ini terjadi akibat
proses subtitusi atom dari satu elemen ke elemen lainnya. Subtitusi ini dapat
terjadi apabila kesetimbangan elektrik terjadi dalam struktur atom, dan jika
elemen yang mengsubtitusi mempunyai jari-jari atom yang hampir sama. Lebih
dari 3500 mineral adalah silikat (gabungan Si, O dan elemen lainnya). Seperti
Feromagnessian silikat mengandung Fe dan Mg. Group mineral lainnya adalah
karbonat, sulfida, sulfat, dan halida

Klasifikasi dan Mineral
Agar dapat diklasifikasikan sebagai mineral sejati, senyawa tersebut haruslah
berupa padatan dan memiliki struktur kristal. Senyawa ini juga harus terbentuk
secara alami dan memiliki komposisi kimia yang tertentu. Definisi sebelumnya
tidak memasukkan senyawa seperti mineral yang berasal dari turunan senyawa
organik. Bagaimanapun juga, The International Mineralogical Association tahun
1995 telah mengajukan definisi baru tentang definisi material:
Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya
memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi.
Klasifikasi modern telah mengikutsertakan kelas organik kedalam daftar mineral,
seperti skema klasifikasi yang diajukan oleh Dana dan Strunz.

Pengenalan Mineral

Mineral dapat dikenal dengan menguji sifat fisik umum yang dimilikinya.
Sebagai
contoh, garam dapur halite (NaCl) dapat dengan mudah dirasakan. Komposisi
kimia seringkali tidak cukup untuk menentukan jenis mineral, misalnya mineral
grafit (graphite) dan intan (diamond) mempunyai satu komposisi yang sama
yaitu
karbon (C). Mineral-mineral yang lain dapat terlihat dari sifat fisik seperti bentuk
kristal, sifat belahan atau warna, atau dengan peralatan yang sederhana seperti
pisau atau potongan gelas dengan mudah diuji kekerasannya.

Mineral dapat dipelajari dengan seksama dengan memerikan dari bentuk

potongan (hand specimen) dari mineral, atau batuan dimana dia terdapat,
dengan
menggunakan lensa pembesar (hand lens/loupe), dan mengujinya dengan alat
lain, seperti pisau, kawat baja, potongan gelas atau porselen dan cairan asam
(misalnya HCL). Mineral juga dipelajari lebih lanjut sifat fisik dan sifat optiknya
dalam bentuk preparat sayatan tipis (thin section) dengan ketebalan 0,03 mm,
dibawah mikroskop polarisasi.

Sifat-sifat Mineral

Bentuk Kistal dan Perawakan (Crystal Habit)

Suatu kristal dibatasi permukaan (sisi kristal) yang mencerminkan struktur
dalam
dari mineral. Bentuk kristal merupakan kumpulan dari sisi-sisi yang membentuk
permukaan luar kristal. Sifat simetri kristal adalah hubungan geometri antara
sisisisinya, yang merupakan karakteristik dari tiap mineral. Satu mineral yang sama
selalu menunjukkan hubungan menyudut dari sisi-sisi kristal yang disebut
sebagai sudut antar sisi (constancy of interfacial angels), yang merupakan dasar
dari
sifat simetri. Bentuk kristal ditentukan berdasarkan sifat-sifat simetrinya yaitu,
bidang simetri dan sumbu simetri.
Dikenal tujuh bentuk kristal yaitu ; Kubus (Cubic), Tetragonal,
Ortorombik (Orthorombic), Monoklin (Monoclonic), Triklin (Triclinic), Hexagonal
dan Trigonal.

4. Dikenal tujuh bentuk kristal yaitu ; Kubus (Cubic), Tetragonal,
Ortorombik (Orthorombic), Monoklin (Monoclonic), Triklin (Triclinic), Hexagonal

dan Trigonal.

Warna dan Gores (Streak)

Warna dari mineral adalah warna yang terlihat di permukaan yang bersih dan
sinar yang cukup. Suatu mineral dapat berwarna terang, transparan (tidak
berwarna atau memperlihatkan warna yang berangsur atau berubah).Warna
sangat berariasi, umumnya karena perbedaan kompisisi kimia atau pengotoran
pada mineral.
Gores (streak) adalah warna dari serbuk mineral. Terlihat bila mineral digoreskan
pada lempeng kasar porselen meninggalkan warna goresan. Untuk mineralmineral logam gores dapat dipakai sebagai petunjuk.

Kilap (Luster)

Kilap adalah kenampakan hasil pantulan cahaya pada permukaan mineral. Ini
akan tergantung pada kwalitas fisik permukaan (kehalusan dan trasparansi).

Beberapa istilah kilap mineral

Metallic (logam)
Seperti logam terpoles >> digunakan untuk pemerian mineral bijih
Dull (tanah)
buram seperti tanah
Vitrous (kaca)
seperti pecahan kaca
>>terutama untuk mineral silikat
Resinous (minyak) berminyak

Silky (sutera)
seperti serat benang, sejajar permukaan.
Pearly (mutiara)
seperti mutiara

Belahan (Cleavage)

Belahan adalah kecenderungan dari beberapa kristal mineral untuk pecah
melalui
bidang lemah yang terdapat pada struktur kristalnya. Arah belahan ini umumnya
sejajar dengan satu sisi-sisi kristal. Kesempurnaan belahan diperikan dalam
istilah
sempurna, baik, cukup atau buruk.

Sifat pecah adakalanya tidak berhubungan dengan struktur kristal, atau mineral
tersebut pecah tidak melalui bidang belahannya, yang disebut sebagai rekahan
(fracture). Beberapa sifat rekahan karakteristik, misalnya pada kwarsa
membentuk
lengkungan permukaan yang kosentris (conchoidal fracture). Beberapa istilah
lain
adalah, serabut (fibrous) pada asbes, hackly,
even (halus), uneven (kasar), earhty,
pada mineral yang lunak misalnya kaolinit.

Kekerasan (Hardness)

Kekerasan mineral adalah ketahanannya terhadap kikisan. Kekerasan ini
ditentukan dari dengan cara menggoreskan satu mineral yang tidak diketahui.

Gores
Kristal / mineral yang mempunyai kekerasan < 7 jika digosokkan pada
lempengan porselin yang kasar biasanya meninggalkan di tempat penggosokan
tersebut suatu garis yang karakteristik dan seringkali berwarna lain dari mineral
itu sendiri.
Pirit yang warnanya kuning emas meninggalkan garis hitam.
Hematit (Fe2O3) yang berkilap kelogam-logaman atau memberi garis merah
darah
Fluisvat memberikan garis putih (mineral yang berwarna terang tetapi memberi
garis putih)
Belahan
Belahan adalah kecenderungan batu permata untuk membelah ke arah tertentu
menyusur permukaan bidang rata, lebih spesifik lagi ia menunjukkan ke arah
mana ikatan-ikatan di antara atom relative lemah dan biasanya reta-retak
menunjukan arah belah.
Belahan ialah sifat untuk menjadi belah menurut bidang yang agak sama
licinnya
belahan baik sekali
baik
sedang
buruk
tidak ada belahan sama sekali
Warna
Warna dapat dilihat ketika terjadi beberapa proses pemindahan panjang
gelombang, beberapa menyerap panjang gelombang spesifik dari spektrum yang
dapat dilihat. Spektrum yang dapat dilihat terdiri dari warna merah, oranye,
kuning, hijau, biru, nila dan violet.
Ketika terjadi pemindahan panjang gelombang akan memengaruhi energi dan
akan terjadi perubahan warna dan jika permata itu mengandung besi biasanya
akan terlihat berwarna kelam, sedangkan yang mengandung alumunium

biasanya terlihat berwarna cerah, tetapi juga ada mineral yang berwarna tetap
seperti air (berkristal) dan dinamakan Idhiochromatic
Di sini warna merupakan sifat pembawaan disebabkan karena ada sesuatu zat
dalam permata sebagai biang warna (pigment agent) yang merupakan mineralmineral yaitu : belerang warnanya kuning; malakit warnanya hijau; azurite
warnanya biru; pirit warnanya kuning; magatit warnanya hitam; augit warnanya
hijau; gutit warnanya kuning hingga coklat; hematite warnanya merah dsbnya.
Ada juga mineral yang mempunyai warna bermacam-macam dan diistilahkan
allokhromatik, hal ini disebabkan kehadiran zat warna (pigmen), terkurungnya
sesuatu benda (inclusion) atau kehadiran zat campuran (Impurities). Impurities
adalah unsur-unsur yang antara lain terdiri dari Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan
biasanya tidak hadir dalam campuran murni, unsur-unsur yang terkonsentrasi
dalam batu permata rendah.
Aneka warna batu permata ini sangat mempersona manusia sehingga manusia
memberi gelar “mulia” pada batu-batu itu, contoh intan yang hanya terdiri dari
satu unsur mineral yakni zat arang merupakan benda yang padat yang bersisi
delapan karena adanya zat campuran yang berbeda akan menyebabkan warna
yang berbeda : tidak berwarna, kuning, kuning muda, agak kebiru-biruan, merah,
biru agak hijau, merah jambu, merah muda, agak kuning coklat, hitam yang
dinamakan carbonado, hijau daun.
Banyak mineral hanya memperlihatkam warna yang terang pada bagian-bagian
yang tipis sekali. Mineral yang lebih besar dan tebal selalu memberi kesan yang
hitam, tanda demikian antara lain diperlihatkan oleh banyak mineral.
Warna hijau muda; jika warna tersebut makin tua berarti makin bertambah Kadar
Fe di dalam molekulnya.
Berat Jenis (BD)
Untuk mengetahui mineral yang belum diketahui BD-nya dipakai alat yang
disebut cairan berat :
Pertama : Bromoform (ChBr)
Kedua : Joodmethylin (Ch2 J2)
Ketiga : Cclerici yaitu larutan Thallium malonat formiat
Mineral dengan BD < 2,68 mineral ringan
kwarsa: 2,57
albit: 2,62
oligoklas: 2,64
Mineral dengan BD > 2,68 mineral berat

Labradorit: 2,70
Anortit: 2,76
Augit hornblende: 3,20
Maskotit: 2,90
Biotitit: 3,00
Korundum: 3,20
Turmalin
Mineral dengan BD 3,3 – 4 mineral amat berat
olifin
starolit
granat / garnet
Mineral dengan BD > 4 dan kekerasan = 7
Zirkon
BD = 2,65 Mineral tergolong dalam fraksi enteng dan bias rangkapnya tergolong
rendah yaitu terdiri dari
Kuarsa kristalen; bergkristal (tidak berwarna); amathis atau kecubung
opal = sebetulnya gel asam kersik
chalsedon; jenis kristalnya jenis kripto (kwarsa kripto kristalen); k = 7; struktur
kristalnya baru tampak jika dilihat dengan menggunakan mikroskop.
agat; jenis kristalnya jenis kripto (kwarsa kripto kristalen) = k = 7; struktur
kristalnya baru tampak jika dilihat dengan menggunakan mikroskop
Oniks, jenis kristalnya jenis kripto (kwarsa kripto kristalen) = k = 7; struktur
kristalnya baru tampak jika dilihat dengan menggunakan mikroskop
jaspis
besi kersik
opal tanggung (half opal) = sifat membelah tidak ada pecahannya berupa
kerang.
BD = 2,9 – 3,3
Nefrit = Jade = Giok {Ca2 (Mg, Fe)5 (OH)2Si8O22} aktinolit atau Amfibol kalsium
magnesium besi; bentuk menyerabut atau asbes tiform; warna kelabu, kehijauhijauan atau kekuning-kuningan; adanya garis kembar; warna plagioklas putih,

kadang – kadang kehijau-hijauan, hijau tua, coklat, hitam, kadang-kadang
tembus pandang (transparan), tembus cahaya (Translucent) atau opal; bidang
belah berpotongan dengan sudut 550 dan 1250 ; K = 5 – 6; apabila dipanaskan
mengeluarkan air yang menunjukkan bahwa ia terbentuk dalam suasana hidro
(perhatikan adanya gugusan OH) atau dikenal sebagai AMFIBOL.
BD = 3,3 – 3,6
Epidot ( H2 M4 “M6”’ Si6O26, M”); dari batu-batuan endapan atau sedimen yang
lebih tua; k = 6,5; Hijau- hijau kekuning-kuningan, terdapat jenis yang berwarna
merah; belahan baik; mengristal monoklin, prisma; bias cahaya dan bias rangkap
kuat.
BD = 3,5 – 5,3
Granat/Garnet (M3” M2”’ SiO3O12); dari batuan sedimen tua; kristal reguler; bias
cahaya keras, tidak berbias rangkap (Isotrop); K = 7; belahan baik; warna merah,
merah coklat, kuning dan hijau jarang, tidak berwarna sama sekali.
BD = 4
Korundum (Al2O3) tersusun sangat padat; tak berwarna –bermacam-macam
warna; K = 9; Oktahedron/Hexagonal; Bias tinggi; Bias rangkapnya rendah. (3,9 –
4,1)
Spinel (M” = Mg, Zr, Fe; M”’ = Cr, Al, Mn); hijau tua; K = 7,5 – 8; Biasnya tinggi,
Mengkristal secara reguler; bersifat isotrop dalam optiknya; belahannya
seringkali buruk
BD = 4,2
Ortit termasuk golongan Epidot hanya dalam persenyawaannya berbeda
disebabkan kadar Ce yang tinggi; K= 5,6; merah coklat, coklat merah tua –
kuning atau coklat kuning; kristal gemuk seperti prisma;
Turmalin {H9Al3(B.OH)2Si4O19}; K= 7; Heksagonal, belahan buruk, Bias sedang;
Pleokroisnya sangat kuat; jernis seperti air, Coklat biru sampai hitam, turmalin
biru agak jarang diketemukan.
Tiap-tiap batu permata yang sudah dikenal berat jenisnya dapat diketahui nilai
keras batu, dari berat batu dapatlah dihitung karat dari permata tersebut. Karat
adalah satuan berat yang setimbang dengan seperlima gram. Satuan ini disebut
karat metrik.
Jika kita timbang berat intan, tidak dikatakan berat intan 1 gram tetapi berat
intan adalah 5 karat, demikian yang lain batu rubi beratnya 17,8 karat, batu
sapphire 7 karat dsbnya.

Kegunaan mineral
Manfaat mineral untuk tubuh sangat banyak.Berbagai jenis mineral yang ada
memiliki fungsi masing-masing yang sangat penting untuk tubuh kita.Sebagian
besar mineral membantu untuk menjaga metabolisme dan keseimbangan air
dalam tubuh, serta menjaga kesehatan tulang.
Beberapa manfaat mineral diantaranya adalah :
·
Boron : Bermanfaat untuk kesehatan tulang, menjaga fungsi otak, anti
penuaan, menjaga kesehatan seksual, mencegah kanker, mengobati penyakit
alzheimer, dan nyeri otot.
·
Kalsium : Menjaga kesehatan tulang, mencegah artritis, menjaga
kesehatan gigi, berperan dalam penurunan berat badan, mencegah kanker usus
besar, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.
·
Tembaga : Bermanfaat untuk fungsi otak, perawatan kulit, radang sendi,
infeksi tenggorokan, kekurangan hemoglobin, kekebalan, dan penyakit jantung.
·
Yodium : Bermanfaat untuk perawatan rambut, menjaga metabolisme
tubuh, kehamilan, hingga kanker.
·
Besi : Membantu pembentukan hemoglobin, menjaga metabolisme tubuh,
membantu mengatasi anemia, dan menjaga fungsi otak.
·
Magnesium : Bermanfaat untuk mencegah tekanan darah tinggi, serangan
jantung, kram, diabetes, asma, menjaga kesehatan tulang, dan baik untuk masa
kehamilan.
·
Mangan : Menjaga metabolisme tubuh, mencegah osteoporosis, kelelahan,
peradangan, epilepsi, menjaga fungsi otal dan alat reproduksi.
·
Fosfor : Menjaga kesehatan tulang, fungsi otak, perawatan gigi,
metabolisme tubuh dan fungsi seksual.
·
Kalium : Mengatur tekanan darah, mencegah penyakit jantung, gangguan
otot, kram, gangguan ginjal, radang sendi, dan menjaga ketersediaan air dalam
tubuh.
·
Natrium : Menjaga keseimbangan air dalam tubuh, menjaga tubuh dari
sengatan sinar matahari, menjaga fungsi otak, anti penuaan, dan mencegah
kram otot.

·
Zinc : Untuk perawatan kulit, eksim, jerawat, penyembuhan luka,
gangguan postrate, membantu dalam penurunan berat badan, reproduksi,
perawatan mata dan rambut.
Berbagai manfaat mineral tersebut tentunya bisa Anda dapatkan dari makanan
sehari-hari yang Anda makan, seperti sayuran dan buah-buahan.

Berikut ini beberapa manfaat air mineral yang jarang Anda ketahui:
Menjaga keseimbangan tubuh
Sebagian besar tubuh manusia tersusun dari air. Fungsi air ini adalah untuk
proses pencernaan, penyerapan sari makanan, sirkulasi darah dalam tubuh,
transportasi nutrisi, dan mempertahankan suhu tubuh. Tubuh manusia
mempunyai mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan asupan air yang
keluar dan masuk dalam tubuh.Rasa haus merupakan mekanisme yang normal
dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh.
Meningkatkan Energi
Kegiatan seharian pasti membuat tubuh kelelahan, hal ini bisa disebabkan oleh
dehidrasi. Minum satu atau dua gelas air mineral dapat membantu menjaga
kesegaran di tengah aktivitas.
Memperlancar sistem pencernaan
Mengkonsumsi air mineral dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar
sistem pencernaan, sehingga kita akan terhindar dari masalah-masalah
pencernaan seperti maag ataupun sembelit. Mineral yang terkandung pada air
mineral seperti klorida dan bikarbonat sangat penting dalam membantu
pencernaan serta menyeimbangkan keadaan asam lambung dan usus.Karena
itu, air mineral membantu dalam optimasi manfaat yang diperoleh oleh tubuh
melalui makanan dengan pencernaan yang efektif sehingga nutrisi makanan
dapat diekstrasi dengan benar.
Membantu detoksifikasi tubuh
Racun yang mengendap pada bagian pencernaan, khususnya limpa, hati dan
ginjal bisa dibuang dan dihilangkan dengan mengkonsumsi air mineral secara
teratur dalam jumlah yang tepat. Dengan memberikan cairan yang cukup pada
ginjal dan hati, maka organ tersebut akan dapat bekerja lebih optimal.
Kesehatan kulit
Saat kekurangan cairan, tubuh akan menyerap kandungan air dari dalam kulit
sehingga kulit menjadi kering dan berkerut. Mengkonsumsi air mineral tidak
hanya menjaga kelembaban kulit saja, tetapi juga membuang racun dalam tubuh
sehingga kulit senantiasa terjaga kesehatannya dan menghidrasi sel-sel kulit,

mengangkat kotoran serta meningkatkan sirkulasi dan aliran darah, sehingga
kulit menjadi lebih segar dan cerah sepanjang hari.
Mineral
Mineral atau galian adalah sebatian semula jadi yang dibentuk menerusi proses
geologi. Perkataan "mineral" merangkumi bukan hanya komposisi kimia sesuatu
bahan tetapi juga struktur mineral.Komposisi mineral berbeza daripada unsur
tulen dan garam mudah kepada silikat yang amat kompleks dengan beribu-ribu
bentuk yang diketahui (sebatian organik biasanya tidak dikira).Kajian ke atas
mineral ini dikenali sebagai mineralogy

Takrifan dan pengelasan mineral
Untuk mengklasifikasikan sesuatu itu sebagai mineral yang sebenar, sesuatu
bahan itu mesti berada dalam bentuk pepejal dan mempunyai struktur
kekristalan.Ia juga mesti juga bukan dari bahan organik,terjadi secara
semulajadi,dan mempunyai komposisi kimia yang tersendiri.Komposisi kimia
mungkin berbeza-beza dengan mineral-mineral lain.Seperti contoh plagioclase
dan feldspar, ia membentuk satu siri berterusan daripada kaya-natrium albite
(NaAlSi3O8) hingga kaya-kalsium anorthite (CaAl2Si2O8) dengan empat
komposisi pertengahan yang dikenali di tengah-tengah. Bahan-bahan semacam
mineral yang tidak mengikut definisi mineral kadangkala diklasifikasikan sebagai
mineraloid.Bahan-bahan semulajadu yang wujud adalah bukan mineral.Mineral
industri adalah satu bentuk komersial dan merujuk peada bahan-bahan komersil
yang bernilai (lihat juga bahagian mineral dan batuan di bawah).

Struktur hablur ialah susunan ruang geometri atom yang teratur di dalam
struktur dalaman mineral.Terdapat 14 susunan kekisi hablur atom yang asas
dalam tiga dimensi yang tergolong dalam enam buah sistem hablur.Semua
struktur hablur yang kini diketahui tergolong dalam salah satu daripada 14
susunan tersebut.Struktur hablur ini berdasarkan susunan atom atau ion
dalaman yang tetap dan biasanya dapat dilihat dalam bentuk mineral.Walaupun
jika butiran mineral adalah terlalu kecil untuk dilihat atau terlalu tak sekata,
struktur hablur masih dapat ditentukan melalui analisis Sinar-X dan/atau
mikroskopi optik.

Kimia dan struktur hablur bersama-sama mentakrifkan sesuatu mineral.
Sebenarnya, dua atau lebih mineral boleh mempunyai kandungan kimia yang
sama, tetapi berbeza dari segi struktur hablurnya (ini dikenali sebagai polimorf ).
Umpamanya, kedua-dua pirit dan markasit merupakan ferum sulfida. Serupa
juga, sesetengah mineral mempunyai kandungan kimia yang berbeza, tetapi
mempunyai struktur hablur yang sama: umpamanya, halit (diperbuat daripada
natrium dan klorin), galena (diperbuat daripada plumbum dan sulfur), dan

periklas (diperbuat daripada magnesium dan oksigen) semuanya berkongsi
struktur hablur kiub yang sama.
Struktur hablur amat mempengaruhi sifat-sifat fizik sesuatu mineral.
Umpamanya, walaupun intan dan grafit mempunyai kandungan yang sama
(kedua-dua ini ialah karbon tulen), grafit adalah amat lembut, manakala intan
ialah mineral yang paling keras antara semua mineral yang diketahui.
Terdapat melebihi 4,000 mineral yang diketahui pada masa ini, menurut
Persatuan Mineralogi Antarabangsa yang bertanggungjawab terhadap kelulusan
dan penamaan spesies-spesies mineral baru yang terdapat di alam semula jadi.

Mineral dan batuan
Mineral ialah pepejal inorganik yang wujud secara semula jadi, dan mempunyai
kandungan kimia serta struktur hablur yang tetap.Batuan ialah agregat satu atau
lebih mineral.(Batuan boleh merangkumi sisa-sisa organik.)Mineral-mineral yang
terkandung di dalam sesuatu batuan amat berbeza. Sesetengah mineral, seperti
kuarza, mika, atau feldspar adalah mineral yang umum, manakala yang lain
hanya boleh didapati di satu atau dua lokasi di seluruh dunia. Melebihi setengah
daripada spesies-spesies mineral yang diketahui amat jarang didapati dan hanya
terdapat di dalam sebilangan kecil sampel.Sebaliknya, banyak mineral yang
diketahui hanya terdapat di dalam satu atau dua butiran yang kecil.
Mineral dan batuan yang bernilai dari segi komersil dirujuk sebagai mineral
industri.

Sifat fisik mineral
Pengelasan mineral berbeza-beza antara yang mudah sehingga yang amat
sukar.Sesuatu mineral boleh ditentukan melalui beberapa sifat fizik, dengan
sesetengah mineral dapat dikenal pasti secara penuh tanpa kekaburan. Dalam
kes-kes yang lain, mineral hanya boleh dikelaskan melalui analisis belauan sinarX; bagaimanapun, kaedah-kaedah ini amat mahal, menelan banyak masa, dan
kekadangnya juga boleh merosakkan sampel.
Sifat-sifat fisik yang biasa digunakan adalah seperti yang berikut:
Struktur dan tabii hablur : Sila lihat perbincangan struktur hablur di atas. Sesuatu
mineral boleh menunjukkan tabii atau bentuk hablur yang baik, atau ia boleh
berbentuk besar, berbutir, atau padat, dengan hablur-hablur yang hanya boleh
dilihat melalui mikroskop.
Kekerasan : Kekerasan fizik sesuatu mineral biasanya diukur mengikut skala
kekerasan mineral Mohs.

Kilau menunjukkan cara bagaimana permukaan sesuatu mineral bertindak balas
dengan cahaya dan boleh berbeza-berbeza antara suram hingga kekaca:
Bak logam: kebolehpantulan tinggi seperti logam, misalnya galena
Sublogam: kebolehpantulannya kurang daripada kebolehpantulan logam,
misalnya magnetit
Kekaca: kilau kaca pecah, misalnya kuarza
Bak mutiara: cahaya yang amat lembut yang ditunjukkan oleh sebilangan silikat
lapisan, misalnya [talkum]]
Bak sutera: cahaya lembut yang ditunjukkan oleh bahan-bahan berserat,
misalnya gipsum
Suram/bak tanah: ditunjukkan oleh mineral-mineral hablur yang halus, misalnya
hematit jenis karang ginjal.
Warna menunjukkan wajah mineral-mineral lut cahaya dalam cahaya terpantul
atau cahaya terhantar (iaitu wajahnya pada mata kasar).
Corek merujuk kepada warna serbuk yang ditinggalkan oleh sesuatu mineral
selepas ia digosok pada keping corek porselin yang tak gerlis.
Belahan menghuraikan bagaimana sesuatu mineral boleh pecah dengan caracara yang berlainan. Untuk keratan yang nipis, belahan boleh dilihat sebagai
garisan-garisan selari yang halus melintasi sesuatu mineral.
Fraktur menghuraikan bagaimana sesuatu mineral boleh pecah bertentangan
dengan satah-satah belahan semula jadinya, misalnya fraktur konkoid ialah
fraktur licin, dengan rabung-rabung sepusat yang serupa jenisnya dengan kaca.
Graviti tentu mengaitkan jisim mineral dengan jisim air yang sama isi padunya,
iaitu ketumpatannya. Walaupun kebanyakan mineral, termasuk semua mineral
yang membentuk batuan, mempunyai graviti tentu antara 2.5 - 3.5, sebilangan
kecilnya jelas lebih atau kurang padat, umpamanya banyak mineral sulfida
mempunyai graviti tentu yang tinggi, berbanding dengan mineral-mineral yang
biasa membentuk batuan.
Sifat-sifat lain: Pendarfluor (respons terhadap cahaya ultraungu), magnetisme,
keradioaktifan, kekukuhan (respons terhadap perubahan-perubahan bentuk yang
diaruh secara mekanik), dan kereaktifan terhadap asid-asid cair.

MINERALOGI


Mineralogi

Merupakan cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai mineral, antara lain
sifat-sifat fisik, sifat kimia, keterdapatannya, cara terjadinya dan keguanaannya.


BATAS-BATASAN MINERAL

• Suatu Bahan Alam
Bahan terbentuk secara alamiah bukan dibuat oleh manusia.

• Mempunyai sifat fisik & kimia tetap
Sifat fisik : warna, kekerasan, belahan, perwakan, pecahan
Sifat kimia : nyata api terhadap api oksidasi/api reduksi, pengarangan


• Berupa unsur tunggal atau persenyawaan yg tetap

Unsur tunggal : Diamond (c), Native silver (Ag) dll
Unsur senyawa : Barit (BaSO4), Magnetite (Fe3O4), Zircon(ZrSiO4)
Unsur senyawa kimia komplek :
- Epistolite – (NaCa) (CbTiMgFeMn) SiO4(OH)
- Polymignyte – (CaFeYZrTh) (CbTiTa) O4


• Anorganik

Mineral bukan hasil dari suatu kehidupan.
ada beberapa mineral hasil kehidupan = mineral organik Contoh : Coal, Asphal

• Homogen
Mineral tidak dapat diuraikan menjadi senyawa lain yang lebih sederhana oleh
proses
fisika.


• Berupa padat, cair dan gas.

Zat Padat : Kwarsa SiO2, Barite BaSO4
Zat Cair : Air raksa HgS, Air H2O
Gas : H2S, CO2, CH4
Mineralogi merupakan salah satu cabang dari geologi. Ilmu yang mempelajari
mineral-mineral yang berupa unsur-unsur dan senyawa-senyawa yang terdapat
di alam dan merupakan pembentuk bagian-bagian padat dari alam semesta.
Cabang-cabang mineralogi antara lain:
Kristalografi
Mineralogi Fisik
Mineralogi kimiawi
Mineralogi optic
Komposisi Mineral
Untuk menentukan komposisi mineral pada batuan beku, cukup dengan
mempergunakan indeks warna dari batuan kristal. Atas dasar warna mineral
sebagai penyusun batuan beku dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
n • Mineral felsik, yaitu mineral yang berwarna terang, terutama terdiri dari
mineral kwarsa, feldspar, feldspatoid dan muskovit.
n • Mineral mafik, yaitu mineral yang berwarna gelap, terutama biotit, piroksen,
amphibol dan olivin.

Mineral utama
n The rock-forming minerals are the minerals that most common minerals in the
Earth’s crust.
n They are : olivine, pyroxene, amphibole, mica, the clay minerals, feldspar,
quartz, calcite, and dolomite.
n The first six minerals in that list are actually mineral “groups,” in which each
group contains several varieties with very similar chemical compositions,
crystalline structures, and appearances.

Mineral asesoris
n Minerals that are common but usually are found only in small amounts.
n Examples: Chlorite, garnet, hematite, limonite, magnetite, and pyrite are
common accessory minerals.

Mineral Silikat
Silika merupakan penyusun utama kerak bumi (Holmes 1964). Kombinasi silika
dengan unsur yang lain membentuk mineral golongan silikat. Mineral golongan
silikat dikelompokkan berdasarkan perbandingan unsur silikon dan oksigen.
Mineral silikat terbagi dua jenis, yaitu mineral silikat primer dan mineral silikat
sekunder (Loughnan 1969). Mineral silikat primer adalah mineral silikat yang
terbentuk dari hasil pembekuan magma, contohnya grup mineral piroksin,
sedangkan mineral silikat sekunder terbentuk dari hasil pelapukan batuan atau
dari hasil ubahan mineral primer, contohnya grup mineral liat (clay) Menurut
Loughnan (1969), dalam struktur silikat, oksigen merupakan anion yang paling
penting. Ikatan antara kation dan oksigen meningkat sesuai dengan jarak
(radius) kation – oksigen, semakin kecil jarak radius kation dan oksigen maka
ikatan mineralnya akan semakin kuat.
Batuan silikat bisa dikelompokan menjadi dua kelompok berdasarkan dominasi
mineral penyusunnya, yaitu batuan mafic dan felsic. Kelompok batuanmafic,
batuan silikat lebih mudah untuk kita kenali berdasarkan dari warnanya yang
kelam, hal ini disebabkan dominasi oleh mineral ferro-magnesian silikat yang
mengandung banyak kation basa seperti Mg, Ca, serta unsur hara mikro Mn, Fe,
Cu, dan Zn dengan sedikit K (< 1 % K2O). Kelompok batuan felsic (yang
umumnya berwarna cerah) didominasi oleh mineral kaya silika (kwarsa
dan/feldspar) mengandung sedikit hingga cukup banyak unsur K (4 – 20 % K2O,
Priyono, 2004).
Sebagian besar mineral-mineral silikat proses terbentuk terjadi ketika cairan
magma mulai mendingin. Pada proses pendinginan ini dapat terjadi dekat
permukaan bumi atau bahkan jauh di bawah permukaan bukit dimana tekanan
dan temperatur lingkungannya sangat tinggi. Lingkungan pengkristalan dan
komposisi kimia dari magma sangat mempengaruhi macam mineral yang
terbentuk. Contoh, mineral olivin mengkristal pada temperatur tinggi. Sebaliknya
kuarsa mengkristal pada temperatur yang rendah