Politik dan Pemerintahan Republik Islam

\

Politik Pemerintahan Republik Islam Iran
( ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Politik dan Pemerintahan Timur – Tengah )

Oleh
Fikry Zuledy Pamungkas

:
140910101036

ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
2015

1.1 Pendahuluan
Politik dan pemerintahan merupakan salah satu aspek dari kehidupan yang tidak dapat
kita hidari lagi. Hampir setiap aspek dari kehidupan kita sehari-hari terpangaruh oleh sistem
politik dan pemerintahan. Karenanya mempelajari politik dan pemerintahan menjadai salah satu
hal yang penting untuk dipelajari dalam era yang sekarang ini.

Sebagai insan yang mempelajari ilmu politik, mempelajari politik tidak cukup hanya
dengan melalui studi-studi akan teori tentang politik itu sendiri. Studi tentang rasional tidak akan
relevan sepenuhnya jika kita mengesampingkan hal-hal yang bersifat empiris. Untuk itu, dalam
mempelajari politik dan pemerintahan yang holistik dan hakiki maka kita perlu untuk mengkaji
sistem politik dan pemerintahan dari negara-negara tertentu.
Sejak dahulu, kawasan timur tengah merupakan kawasan regional yang sangat menarik
untuk dikaji. Beberapa ilmuan mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh, kondisinya yang
rawan konflik atas kepentingan atau karena sumber daya alam di sana yang melimpah.
Berdasarkan pernyataan diatas bahwa negara-negara yang di regional timur tengah adalah
merupakan negara yang menarik juga untuk dikaji, yaitu Negara Republik Islam Iran. Peristiwa –
peristiwa penting seperti Revolusi Iran menjadi perjalanan Negara ini hingga sekarang. Karena
itulah kami mengangkat Negara Iran untuk dikaji dan di analisis.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah sejarah revolusi Iran dan perkembangannya ?
b. Bagaimanakah sistem pemerintahan Iran?
c. Apa saja aliran politik yang ada di Iran?
d. Siapa tokoh penting di Iran?
e. Siapa Presiden baru Iran?
f. Apa isu terpenting dari Negara Iran saat ini?
1.3 Tujuan

a. Mengetahui sejarah revolusi Iran dan perkembangannya.
b. Mengetahui sistem pemerintahan Iran.
c. Mengetahui aliran politik yang ada di Iran.
d. Mengetahui tokoh penting Iran.
e. Mengetahui presiden baru Iran.
f. Mengetahui isu terpenting Iran.

BAB 2 PEMBAHASAN

Iran termasuk salah satu dari 18 negara terbesar di dunia dalam hal luas wilayah dengan
luas 1.648.195 km, Iran memiliki populasi lebih dari 70 juta. Iran adalah negara penting
geostrategis tertentu karena lokasinya di Timur Tengah & pusat Eurasia. Iran berbatasan di
sebelah utara dengan Armenia, Azerbaijan dan Turkmenistan. Iran adalah negara pesisir Laut
Kaspia, yang merupakan laut pedalaman dan kondominium, Kazakhstan dan Rusia juga tetangga
langsung Iran ke utara. Iran berbatasan di sebelah timur oleh Afghanistan dan Pakistan, di selatan
dengan Teluk Persia dan Teluk Oman, di sebelah barat oleh Irak dan di laut oleh Turki. Teheran
adalah ibukota, kota terbesar di negara itu dan pusat politik, budaya, komersial dan industri
bangsa. Iran adalah kekuatan regional, dan memegang posisi penting dalam keamanan energi
internasional dan ekonomi dunia sebagai akibat dari cadangan yang besar dari minyak bumi dan
gas alam.1

2.1 Latar Belakang Revolusi Iran
Revolusi adalah perubahan ketatanegaraan, pemerintahan atau keadaan sosial yang
dilakukan dengan kekerasan (perlawanan bersenjata) atau perubahan yang cukup mendasar
dalam suatu bidang. Pada 1978-79 Iran Revolusi Islam adalah nasionalis dan Islam Syiah

1 UNFPA, Iran Country Profile. (http://iran.unfpa.org/Country%20Profile.asp).Diakses pada
selasa, 2 Juni 2015.

revolusi yang menggantikan sebuah monarki kuno dengan teokrasi berdasarkan " Perwalian para
fukaha Islam "(atau velayat-e faqih).2
Revolusi ini terjadi 2 tahap. Tahap pertama bermula pada pertengahan 1977 hingga tahun
1979 yaitu pemberontakan menentang Shah Iran yang dipimpin oleh pihak liberal, golongan
haluan kiri dan kaum agama. Tahap kedua kembalinya Ayatollah Khomeini ke Iran dari
pengasingannya di Perancis dan menjadi pemimpin Revolusi Iran pada 1 Pebruari 1979 .
Revolusi Iran juga dikenal dengan sebutan Revolusi Islam Iran merupakan revolusi yang
merubah Iran dari Monarki di bawah Shah Mohammad Reza Pahlavi menjadi Republik Islam
yang dipimpin oleh Ayatullah Agung Ruhollah Khomeini pemimpin revolusi dan pendiri
Republik Islam Iran. Sering disebut pula “revolusi besar ketiga dalam sejarah,” setelah Revolusi
Perancis dan Revolusi Bolshevik.3
Penyebab mengapa Shah (Mohammad Reza Pahlevi ) digulingkan dan mengapa ia

digantikan oleh Republik Islam adalah bahan perdebatan sejarah. Revolusi ini sebagian reaksi
konservatif terhadap kebarat-baratan upaya dan sekularisasi dari barat Shah yang didukung
dengan baek oleh Negara barat, reaksi tidak begitu konservatif untuk ketidakadilan sosial dan
kekurangan lainnya dari rezim kuno. Shah dianggap oleh banyak orang iran sebagai boneka
seorang non- muslimbarat ( Amerika Serikat ) yang kebudayaannya telah mencemari syah Iran.
Rezim Shah dilihat sebagai menindas, brutal, korup, dan boros. program ekonomi terlalu
ambisius yang membawa kemacetan ekonomi, kekurangan dan inflasi. Serta kekurangan control
shah yang tidak efektif dan terlalu bergantung pada kekuatan eksternal bukan dari internal. Shah
melupakan kekuatan syah yang menjadi pondasi iran.
Walaupun dan beberapa orang berpendapat bahwa revolusi masih berlangsung, rentang
waktu terjadinya revolusi terjadi pada januari 1978 dengan demonstrasi besar pertama, dan
ditutup dengan disetujuinya konstitusiteokrasi baru. Dimana Khomeini menjadi pemimpin
tertinggi negara pada desember 1979. Sebelumnya, Mohammad Reza Pahlavi meninggalkan Iran
2 Deutch Welle. Awal mula revolusi Islam Iran. (2014) http://www.dw.de/awal-mula-revolusiislam-iran/a-4017109. diakses pada hari selasa 2 juni 2-15.
3 Iran Chamber. (2012). Islamic Revolution.
http://www.iranchamber.com/history/islamic_revolution/islamic_revolution.php. Di akses
pada hari selasa 2 juni 2015.

dan menjalani pengasingan pada Januari 1979 setelah pemogokan dan demonstrasi yang
melumpuhkan negara dan pada 1 Februari 1979 Ayatullah Khomeini kembali ke Teheran dari

pengasingannya yang disambut oleh beberapa juta orang Iran.
Kejatuhan terakhir Dinasti Pahlavi segera terjadi setelah1 Februari 1979 dimana angkatan
bersenjata iran menyatakan dirinya netral setelah gerilyawan dan pasukan pemberontak
mengalahkan tentara yang loyal kepada Shah dalam pertempuran jalanan. Iran secara resmi
menjadi Republik Islam pada 1 April 1979 ketika sebagian besar bangsa Iran menyetujuinya
melalui referendum nasional.
Revolusi Iran memiliki keunikan tersendiri karena mengejutkan seluruh dunia. Revolusi
Iran menghasilan perubahan yang sangat besar dengan kecepatan tinggi. Mengalahkan sebuah
rezim, walaupun rezim tersebut dilindungi oleh angkatan bersenjata yang dibiayai besar-besaran
dan pasukan keamanan dan mengganti monarki kuno dengan ajaran teokrasi yang didasarkan
atas “Guardianship of the Islamic Jurist” Hasilnya adalah sebuah Republik Islam yang dibimbing
oleh ulama berumur 80 tahun yang diasingkan ke luar negeri dari Qom.4
2.2 Sistem Pemerintahan Iran
Dasar Negara Iran berdasarkan kepada Agama Islam Madzab Shiah Imam 12 (Ja’fari).
Untuk melaksanakan prinsip ini maka diciptakan sistem Velayat e Faqih ( Supremasi kaum
Ulama ) dimana seorang pemimpin agama memiliki hak untuk memberikan fatwa keagamaan
dan sekaligus memegang kekuasaan tertinggi dalam masalah ketatanegaraan. Prinsip
pemerintahan oleh faqih ( wilayatul faqih ) dan keutamaan hukum Islam di abadikan di konstitusi
Iran. Pada saat yang sama konstitusi Republik Islam Iran mempunyai Pranata-pranata demokrasi
konstitusi melengkapi sistem pemerintahan parlementer dengan badan eksekutif, legislatif dan

yudikatif.
Badan eksekutif terdiri dari;
1.

Pemimpin Agung

4 Maulan, Mirza. (2007). Mahmoud Ahmadinejad :Singa Persia VS Amerika Serikat. Jogjakarta
: Garasi.

Pemimpin Agung Iran bertanggung jawab terhadap kebijakan – kebijakan umum Republik Islam
Iran. Ia juga merupakan ketua pasukan bersenjata dan badan intelijen Iran dan mempunyai kuasa
mutlak untuk menyatakan perang. Ketua kehakiman, stasiun radio dan rangkaian televisi, ketua
polisi, tentara dan enam belas anggota majelis Wali Iran yang juga dilantik oleh pemimpin
Agung. Majelis Ahli bertanggung jawab dan juga memecat Pemimpin Agung atas Justifikasi
kelayakan dan popularitas individu itu. Majelis ini juga bertanggung jawab memantau tugas dari
Pemimpin Agung. Pemimpin Agung Iran sekarang dijabat oleh Sayyid Ali Khamenei.
2.

Presiden
Presiden di Negara Iran merupakan orang kedua terpenting dalam Republik Islam Iran.


Setiap Presiden dipilih melalui pemilihan umum dan akan memerintah Iran selama empat tahun.
Setiap calon presiden akan mendapatkan persetujuan dari Majelis Wali Iran Sebelum pemilu
dilaksanakan agar terjadi keserasian diantara mereka dengan gagasan Negara Islam. Tanggung
jawab Presiden adalah memastikan konstitusi Negara diikuti dan juga mempraktikkan kekuasaan
eksekutif. Tetapi presiden tidak berkuassa atas perkara-perkara yang di bawah kekuasaan
Pemimpin Agung.
Presiden melantik dan mengepalai Kabinet Iran, dan berkuasa membuat keputusan
mengenai administrasi Negara. Terdapat delapan wakil Presiden dan dua puluh satu Menteri
yang ikut serta membantu Presiden dalam administrasi, dan mereka semua akan mendapatkan
persetujuan badan perundangan. lain halnya dengan negara-negara lain, cabang eksekutif Iran
tidak memiliki kekuasaan dalam pasukan bersenjata, tetapi Prresiden Iran berkuasa Melantik
Menteri Pertahan, Intelijen yang sesuai persetujuan Pemimpin Agung dan badan perundangan.
Badan Legislatif terdiri dari;
Parlemen Iran ( Majelis Syura Islam ) merupakan lembaga legislatif Iran yang
beranggotakan 290 orang. Anggota majelis dipilih melalui pemilu setiap 4 tahun sekali dengan
sistem distrik. Setiap 10 tahun rasio anggota majelis ditinjau kembali sesuai dengan jumlah
penduduk. Parlemen saat ini merupakan hasil pemilu 2008, yang di Ketuai oleh Ali Larijani.
Majelis secara tidak langsung dapat menjatuhkan Presiden dan menteri-menteri Kabinet
memalui mosi tidak percaya. Hearing terhaddap menteri diajukan sekurangnya oleh 10 anggota


dan menteri yang bersangkutan mengeluarkan mosi tidak percaya kepada Presiden, hasil
disampaikan kepada Leader untuk memecat Presiden.
Badan Yudikatif Iran terdiri dari;
Kekuasaan tertinggi lembaga peradilan dijabat oleh ketua Justisi yang diangkat langsung
oleh Leader untuk masa jabatan 5 tahun. Ia haruslah seorang Ulama fiqih ( Mujtahid ). Ketua
Lembaga Yudikatif ( Chief of Judiciary ) saat ini adalah Ayatollah Hashemi Shahroudi. Fungsi
utamanya adalah mengangkat dan memberhentikan ketua dan anggota Mahkamah Agung dan
Jaksa Agung serta menyusun RUU. Ia juga mengusulkan calon Menteri Kehakiman kepada
Presiden. ia bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan lembaga-lembaga Judikatif,
sementara kementerian Kehakiman mengatur koordinasi antara lembaga Judikatif dan lembaga –
lembaga Eksekutif dan Legislatif serta bertugas di bidang organisasi pemerintahan dan anggaran.
Sistem peradilan Iran mempunyai dua bentuk yaitu peradilan umum dan khusu. Peradilan
umum meliputi Pengadilan Tinggi Pidana, Pengadilan Rendah Pidana, Pengadilan Tinggi
Perdata, Pengadilan Rendah Perdata dan Pengadilan Perdata Khusus. Sedangkan Pengadilan
Khusus terdiri dari pengadilan Revolusi Islam, Pengadilan Khusus Ulama dan Pengadilan Pers.5
2.3 Aliran aliran Politik di Iran
PEMILU presiden tahun 1997 yang dimenangkan secara telak oleh kandidat reformis
Muhammad Khatami dinilai mulai terjadinya perpecahan dan persaingan secara terbuka antara
kubu konservatif dan reformis di Iran. Sejak itu berbagai forum di Iran, baik media massa,

seminar, bahkan pemerintahan, tak pernah sepi dari polemik dan kadang konflik fisik di antara
dua kubu itu.
Namun, dalam masing-masing kubu tersebut, masih terdapat faksi-faksi lagi yang
berbeda satu sama lain kadar konservatif atau reformisnya. Secara garis besar kini terdapat
delapan aliran politik di Iran yang membawa bendera konservatif dan reformis
1. Konservatif

5 Pamungkas, Fikry Zuledy (2015). Sistem Pemerintahan dan Bentuk pemerintahan Republik
Islam Iran. Hal 7-9.

Kubu konservatif terdiri dari berbagai partai dan kelompok yang dikenal dengan kubu
kanan atau radikal. Kubu tersebut mulai muncul segera setelah meletusnya revolusi tahun 1979,
tetapi mengemuka secara kuat pascapemilu presiden tahun 1997 yang dimenangkan kandidat
reformis Muhammad Khatami. Mereka cenderung mendikte agenda sosial dan politiknya pada
kelompok lain. Mereka sering mengadakan pelatihan dan pendidikan untuk para pendukung dan
simpatisannya. Mereka sangat menentang kubu reformis dan berhasil melumpuhkan pemerintah
Presiden Khatami.
2. Konservatif pragmatis
Kubu konservatif pragmatis terdiri dari partai dan personal independen yang mendukung
reformasi politik dan ekonomi sebagai jalan untuk mempertahankan dan memperkuat legitimasi

Republik Islam Iran di tengah terjadinya perubahan di dalam negeri, regional dan internasional.
Namun, mereka tetap konservatif dalam hal etika dan sosial.
3. Neokonservatif
Kubu Neokonservatif dikenal sangat idealis dan ideologis. Pendukung kubu itu menuntut
pelaksanaan politik luar negeri yang keras tanpa kompromi khususnya dalam menghadapi AS
dan Israel, serta penerapan etika Islam yang ketat di masyarakat.
4. Konservatif tradisional
Kubu konservatif tradisional telah muncul sebelum terpilihnya Khatami sebagai presiden
pada tahun 1997. Kubu itu mendukung reformasi ekonomi terbatas, tetapi menolak reformasi
sosial dan budaya. Mereka juga mendukung reformasi bertahap yang diprogramkan oleh
pemimpin spiritual agar sesuai dengan garis revolusi.
5. Reformis
Kubu reformis di Iran terdiri dari gabungan antara kelompok kiri dan liberal yang
sebenarnya sudah mulai mengkristal segera setelah meletusnya revolusi tahun 1979. Namun,
kubu reformis tidak langsung berani melakukan aktivitas politik secara terang-terangan untuk
bersaing dengan kelompok konservatif. Karena itu, para aktivis kubu reformis semula hanya
berkutat di lembaga-lembaga kajian dan penelitian tanpa bersentuhan dengan massa.

Kubu reformis Iran mulai berani tampil secara terang-terangan menjelang pemilu
presiden tahun 1997 setelah mereka yakin melalui hasil penelitiannya bahwa rakyat Iran sangat

butuh reformasi serta mendapat dukungan dari sejumlah kekuatan politik di negara itu.
Munculnya kubu reformis ke permukaan itu juga disebabkan oleh mulai dibukanya keran politik
dan ekonomi pada masa jabatan Presiden Hashemi Rafsanjani (1989-1997).
6. Reformis modern
Kubu reformis modern menuntut reformasi total dan pendukung fanatik Presiden
Khatami. Karena itu, kubu tersebut dikenal dengan aliran khatamisme. Kubu itu sering terlibat
bentrok dengan kubu konservatif dan pemimpin spiritual Ali Khamenei.
7. Reformis tradisional
Kubu reformis tradisional dikenal sangat moderat dan hampir tidak ada jarak dengan
kubu konservatif tradisional. Kubu reformasi tradisional mengkritik keras kebijakan reformis
Presiden Khatami dan kubu reformis modern yang dianggap terlalu radikal dan membahayakan
ideologi revolusi.
8. Reformis pragmatis
Kubu reformis pragmatis mendukung program reformasi bertahap dan moderat yang
tidak menimbulkan goncangan sosial dan konflik dengan kubu konservatif. Mereka menyerukan
program reformasi yang digulirkan sejak periode Presiden Rafsanjani dan lalu dilanjutkan
Presiden Khatami, diteruskan sesuai dengan kebutuhan rakyat Iran tanpa harus mengorbankan
prinsip revolusi.6
2.4 Biografi Ayatullah Khomeini
Ruhullah Al-Musawi Al-Khomaini atau Ayatullah Khomeini lahir pada tanggal 24
September 1902 di Khomein, Iran Tengah. Ia lahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga

6 Aliran – aliran politik di Iran.(2014).http://www.kompas.com/kompascetak/0506/17/ln/1821389.htm. Di akses pada hari selasa 2 juni 2015.

ulama, ayahnya Sayyid Musthafa merupakan seorang Ayatullah dan pemuka masyarakat, dan
ibunya Hajar merupakan putri dari seorang Ayatullah yang juga terkemuka, yakni Mirza Ahmad.7
Pada usia tujuh bulan, ayahnya , Sayyid Musthofa meninggal dunia karena membela
kaum petani dari kesewenang-wenangan para tuan tanah, dan kemudian disusul oleh ibunya,
Hajar meninggal dunia saat ia berusia 16 tahun. Setelah speninggalan orang tuanya tersebut,
Khomaini tinggal dan dibesarkan oleh kakeknya, Sayyid Murtadha.8 Sepeninggalan orang-orang
yang disayanginya pada saat ia masih belia tersebut lantas menjadikan Khomaini tumbuh besar
sebagai sosok yang serius, banyak merenung, dan suka menyendiri.
Khomaini memulai pendidikannya dengan membaca dan menulis dari kakeknya Mirza
Ahmad di Khumain. Kemudian pada usia 15 tahun , Khomaini telah menyeleseikan pendidikan
Persianya dan mulai mempelajari bahasa Arab, dan studi-studi Islam. Sedangkan pada usia 17
tahun, ia dikirim oleh Sayyid Murtadha ke Arak, tapi setelah empat bulan kemudian ia mengikuti
gurunya Syaikh Abd Al-Karim Ha’iri ke Qum dan tinggal di Madrasah Al-Syifa. 9
Saat berusia 27 tahun, Khomaini mulai meniti karirnya menjadi seorang guru Filsafat dan
Tasawuf. Selain menguasai kedua bidang tersebut, Khomaini juga menguasai beberapa ilmu
seperti : hukum Islam, ilmu kalam, dan politik. Ini ia buktikan dengan menulisdan menerbitkan
beberapa karya tulisnya yang telah berjumlah 42 judul buku. Dari 42 judul buku tersebut, 16
diantaranya berbecara mengenai filsafat dan tasawuf, 6 buku mengenai ilmu kalam dan politik,
dan 20 buku membahas fiqh dan ushul fiqh. 10
Khomaini menikah pada usia 30 tahun dengan seorang putri agamawan terkemuka dan
memiliki dua orang anak yang juga merupakan seorang berpengaruh dalm agama dan negara.
(Musthafa Khomaini, seorang Hujjatul Islam, sekaligus tangan kanan ayahnya, dan Ahmad

7 Jalaluddin Rakhmat, Antara Al-Farabi dan Khomaini Filsafat Politik Islam,(Bandung:Mizan,
2002), Hal.110.
8 Didin Saefuddin, Biografi Intelektual 17 Tokoh Pemikiran Modern dan Post modern Islam,
(Jakarta:PT Grasindo, 2003), Hal.113.
9 Jalaluddin Rakhmat, Antara Al-Farabi dan Khomaini Filsafat Politik Islam,(Bandung:Mizan,
2002), Hal.111.
10 Didin Saefuddin, Biografi Intelektual 17 Tokoh Pemikiran Modern dan Post modern Islam,
(Jakarta:PT Grasindo, 2003), Hal.114.

Khomaini, seorang Hujjatul Islam juga yang kemudian menggantikan posisi kakeknya menjadi
salah satu orang berpengaruh di Iran).
Pada tanggal 3 Juni 1989, Khomeini meninggal dengan memberikan sesuatu keyakinan
kepada kaum Muslim diseluruh dunia bahwa ajaran Islam merupakan ajaran yang mampu
menuntun manusia menuju kebenaran. Kontribusinya terhadap perkembangan Islam didunia
pada umumnya dan Iran pada khususnya telah menjadikan Khomeini menjadi salah satu tokoh
Islam modern yang tak terlupakan. Semoga harapan dan cita-citanya dapat menjadi kenyataan
dalam sejarah umat Islam di dunia.
Pemikiran Politik Islam Ayatullah Khomeini
Khomeini mulai kritis mengenai persoalan etika sebagai respon terhadap modernisasi dan
sekulerisasi Iran oleh Reza Syah Pahlevi pada sekitar tahun 1930-an. Pada tahun 1941, saat Syah
Reza terpaksa turun tahta, Khomeini memandangnya sebagai akhir dari serangan ideologis dan
kultural Barat, dan ia menganjurkan kekuasaan negara berbentuk ulama bersatu untuk mensiasati
keadaan ini. Menurutnya, ulama merupakan mereka yang menghasilkan konstitusi dan menjamin
kebebasan untuk menyatakan pendapat. Khomeini dengan tegas menjelaskan bahwa penghinaan
terhadap ulama sama saja dengan penghinaan terhadap Islam. 11
Pada saat ingin mengembangkan pemikirannya tersebut, Khomeini sempat ditahan di
penjara karena ia dituduh sebagai provokator utama yang berunjuk rasa anti Syah Reza. Namun,
ia tetap menyebarluaskan pernyataan-pernyataannya dalam bentuk tulisan dan kaset pidato,
hingga ia memiliki banyak pendukung dan berhasil menggulingkan pemerintahan Syah Reza dan
Iran berubah menjadi Repulik Islam Islam dengan Khomeini menjabat sebagai pemimpin
spiritual tertinggi Iran.
Khomeini memiliki konsep beranggapan bahwa suatu negara Islam sebenarnya
merupakan suatu kenyataan yang segera bisa disepakati, khususnya di kalangan Syi’ah. Ini
tercantum sebagai kalimat pembuka dalam karyanya Hukumat-i Islam. 12 Menurutnya, umat
Muslim diwajibkan untuk menaati ulul al-amri disamping Allah dan Rasul-Nya. Ini berarti
11 Ibid. Hal. 117
12Jalaluddin Rakhmat, Antara Al-Farabi dan Khomaini Filsafat Politik Islam,(Bandung:Mizan,
2002), Hal.114

diwajibkannya umat Muslim membentuk pemerintahan, Oleh karena itu, menurutya tak ada
gunanya suatu peraturan tanpa adanya kekuasaan eksekutif yang memaksakan pelaksanaan
hukum Islam. Kewajiban membentuk negara dan pemerintahan Islam juga tampak dari
kewajiban menjaga integritas wilayah Islam. Bahkan fungsi dari sifat dan hukum Islam
dijadikannya dasar untuk mengelola urusan politik, ekonomi, sosial, dan kebudayaan.
Negara menurut Khomeini merupakan instrument bagi pelaksanaan undang-undang
Tuhan di muka bumi. Tidak seperti demokrasi (murni), pada dasarnya tak ada hak negara yakni
lembaga legislative, sebagai wakil rakyat (demos) untuk membuat undang-undang. Otoritas
membuat undang-undang dan kedaulatan ada di tangan Allah. Memberikan kepada rakyat hak
untuk membuat undang-undang, selain bertentangan dengan ajaran islam sebagaimana diyakini
imam Khomeini, juga hanya akan memaksa negara untuk menerima perundang-undangan yang
boleh jadi buruk tetapi merupakan kemauan rakyat atau pun menolak perundang-undangan yang
baik hanya karena bertentangan dengan kehendak rakyat.
Kemudian salah satu alternative yang dicanangkan oleh Khomeini dalam menanggapai
permasalahan diatas adalah dengan menerapkan konsep wilayah al-faqih (pemerintahan
faqih/ulama-ulama mujtahid) yang berada dalam bukunya, berjudul Tafsil al-Syari’ah, berkaitan
dengan konsep-konsep dasar pemikiran politik religius Syiah, seperti : kesetiaan, imamah, dan
taqlid. Oleh karena itu, kepemimpinan Islam diwujudkan dalam imamah yang diwakili oleh para
Rasul Allah dan para imam yang harus dipatuhi oleh umat Islam. Selanjutnya ia menegaskan
bahwa selama keghaiban imam al-Mahdi, imamah dilanjutkan oleh kepemimpinan faqih. Jadi,
faqih atau muj’tahid memiliki hak memerintah sebagai wakil imam. Kemudian dalam urusan
keagamaan dan sosial politik, hubungan masyarakat dengan faqih didasari oleh konsep taqlid,
yakni mematuhi faqih seperti mematuhi imam.
Selain itu, sebagaimana pada pasal 5 konstitusi Iran mengenai Wilayah al-faqih
menyatakan bahwa selama ghaibnya Shaib Al-Zaman yaitu Imam Mahdi wilayah dan
kepemimpinan umat beralih ke Faqih yang adil dan shaleh. Selain itu, yang memahami benar
keadaan zamannya serta berani, cerdas, dan mampu memerintah serta diakui dan diterima
sebagai pemimpin oleh mayoritas rakyat.

2.5 Profil Hassan Rouhani Presiden baru Iran
Dalam pemilu yang digelar pada tanggal 14 juni 2013 Rouhani mendapatkan lebih dari
50 persen suara sedangkan saingan terberatnya adalah Mohammad Bagher Ghalibaf hanya
mendapatkan 15 persen suara. Pria 65 tahun ini mendapatkan dukungan kebanyakan dari para
reformis dan aktivis "Gerakan Hijau" yang jengah dengan kepemimpinan otoriter ala
Ahmadinejad. Rohani memang dikenal sebagai ulama dan politisi yang moderat, yang digadang
untuk membuat citra Iran lebih lunak dan manusiawi.13
Di bidang keagamaan Syiah Iran, Rohani dikenal sebagai ulama senior dan anggota
Dewan Ahli. Tugasnya menunjuk atau mengganti pemimpin tertinggi. Pemimpin Syiah saat ini,
Ayatullah Khamenei sudah berusia senja. Dalam penggantian Khamenei nanti, diprediksi Rohani
akan punya pengaruh besar.
Di bidang pemerintahan, rohani sudah makan asam garam. Mengawali karir sebagai
komandan angkatan udara Iran dan memimpin tiga perang dan dewan pertahanan, Rohani pernah
jadi penasehat keamanan presiden selama 13 tahun sebelum Ahmadinejad memimpin.
Rohani memiliki tiga gelar pendidikan, termasuk doktor pada universitas di Skotlandia.
Intelektualitasnya terbukti saat dia menjadi presiden pusat riset strategis Iran dan rutin menulis
esai ilmiah. Pada tahun 2003-2005, Rohani menjadi negosiator nuklir di bawah kepemimpinan
presiden Mohammad Khatami kala itu. Khatami kemudian memimpin aktivis Gerakan Hijau
yang memprotes pemilihan kembali Ahmadinejad pada 2009. Saat itu, pemerintahan
Ahmadinejad menggempur demonstran dengan menurunkan Garda Nasional. Dalam hal ini,
Rohani mendukung perjuangan Gerakan Hijau pimpinan Khatami dengan mengatakan, "protes
ini wajar dan populer, harus diperbolehkan."
Salah satu program yang ditawarkannya adalah menegakkan piagam hak-hak sipil. Dia
mengatakan akan memperjuangkan hak-hak wanita dan etnis minoritas jika terpilih. Dia juga
kerap mengkritik pengamanan yang ketat jelang pemilu, yang akhirnya berhasil membuatnya
mendulang suara dari kaum liberal Iran.
13 Viva news. Hassan rouhani dari ulama hingga jadi presiden iran. 2013.
http://dunia.news.viva.co.id/news/read/421104-hassan-rohani--dari-ulama-hingga-jadipresiden-iran. di akses pada hari rabu 3 juni 2015.

2.5 Isu Nuklir Iran : Iran menyetujui perjanjian dengan Negara P5+1 terkait
pengembangan Nuklir.
Hasil dari perjanjian Nuklir ini bagi Iran adalah Iran akan memperoleh US$ 7 miliar
sebagai pencabutan sanksi, sekitar US$ 4 miliar diantaranya merupakan pendapatan dari
penjualan minyak yang dibekukan di bank-bank di AS dan Eropa akibat penjatuhan sanksi
sebelumnya.Sebagai imbalannya Iran wajib menghentikan pengayaan uranium di bawah
5%menetralisir persediaan uranium 20%, dan menghentikan kemajuan dalam

kapasitas

pengayaannya, menyediakan askses bagi inspeksi Badan Energi Atom Internasional
(International Atomic Energy Agency – IAEA) ke fasilitas pengayaan, reaktor dan gudang
penyimpanan.14
Hipotesa yang muncul bahwa alasan mengapa Iran mau menandatangani kesepakatan
dengan kelompok P5+1 didasari atas kepentingan nasional.Dimana dalam kasus ini Pemerintah
Iran memusatkan perhatian pada penelaahan kepentingan nasional negaranya yang mana dengan
adanya kesepakatan ini iran dapat tetap mengembangkan Nuklirnya dan secara perlahan dapat
memperbaiki perekonomiannya yang terpuruk semenjak delapan tahun terakhir yang diakibatkan
sanksi ekonomi dan politik yang berasal dari AS dan sekutunya.
Sanksi ekonomi yang diberikan UE sendiri berupa embargo minyak terhadap Iran pada
bulan Januari 2012 lalu dan sanksi tersebut yang telah berlaku efektif pada 1 Juli 2012 . UE juga
membekukan aset-aset yang dimiliki oleh Bank Sentral Iran, melarang perdagangan logam mulia
emas, berlian dan barang berharga milik badan publik Iran di Eropa. Kebijakan ini diambil UE
karena keengganan Iran bernegosiasi serta kekhawatiran Israel dan AS akan melakukan aksi
militer terhadap Iran bila tekanan ekonomi gagal. Sanksi ekonomi itu melengkapi sanksi
ekonomi berupa larangan kerja sama dengan bank, asuransi dan PMA dalam sektor gas dan
minyak bumi Iran, yang telah ditetapkan PBB kepada Iran.Alternativ-alternativ haluan
kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah Iran adalah membuka kembali negosiasi nuklir
yang sempat terputus selama hampir tiga tahun15

14 Setiawan, D. (2013). Kesepakatan Nuklir Iran . Anatomi dan Agenda, hal. 1.
15 Pujayanti, A. (2012). Sanksi Ekonomi Terhadap Iran dan Dampak Internasionalnya. Info
Singkat Hubungan Internasional , 1.

Keuntungan yang didapat Iran dengan diakui secara legal pengembangan nuklirnya akan
membawa dampak yang sangat besar bagi Iran ,hal ini karenakan ; nuklir merupakan teknologi
prestisius yang dapat membawa Iran menjadi bangsa yang maju. Konkretnya jika Iran berhasil
memanfaatkan teknologi nuklir untuk memenuhi kebutuhan listriknya, maka Iran akan dapat
membangun pembangkit tenaga yang jauh lebih murah dan sangat efektif. Dengan begitu
anggaran subsidi untuk konsumsi listrik nasional yang teus meningkat dari tahun ke tahun dapat
dikurangi secara drastis. Itu artinya, untuk jangka panjang Iran akan sangat dimungkinkan
menjadi negara yang mandiri hampir di semua bidang. Dengan memiliki alternatif teknologi
nuklir, dan cadangan minyak yang besar, Iran jelas akan lahir menjadi negara kaya. Sedangkan
untuk jangka pendeknya Iran akan memperoleh devisa negara yang sangat besar, seiring
meningkatnya harga gas dan minyak dunia.
Selain itu, teknologi nuklir dapat membantu Iran dalam

melawan segala bentuk

penindasan dan dominasi negara-negara barat atas Iran khususnya, serta negara-negara
berkembang umumnya. Ini jelas merupakan perisai tangguh yang dapat menangkis geliat
hegemoni barat atas Iran. Lebih dari itu program pengembangan nuklir dinilai dapat
meningkatkan semangat kemajuan seluruh rakyat Iran, yang selama ini hidup dalam berbagai
tekanan, embargo, dan kekangan dunia barat sejak bergulirnya Revolusi 1979. Ahmadinejad
menekankan bahwa, energi nuklir memiliki banyak manfaat hampir pada semua bidang
kehidupan, termasuk bidang pertanian dan kedokteran. Pada saat energi fosil telah habis terkuras
maka Iran akan mulai menjual energi nuklir pada bangsa lain dengan harga yang sangat tidak
terjangkau. Dengan begitu Iran dapat mendominasi dunia, dan terus mempertahankannya 16
Disini pemerintah Iran melakukan penelaahan dan perhitungan untung rugi dengan
menggunakan kriteria “optimalisasi hasil” sesuai dengan model rational actor dan konsep dasar
dari rational Choice Theory yaitu utilitas (manfaat kegunaan).Dimana keuntungan yang akan
didapat Iran bukan hanya mengenai hak iran dalam mengembangkan nuklir dan memperbaiki
perekonomiannya,namun juga pada bidang politik.
Keuntungan lain dengan adanya kesepakatan dengan

kelompok P1+5 terkait

pengembangan nuklir Iran juga akan mengembangkan kekuatan politik Iran dikancah
16 Fahlevie, R. (2013). Peranan Mahmoud Ahmadinejas dalam Mengembangkan Iran Menjadi
Kekuatan Besar dikawasan Timur Tengah. Jurnal Hubungan Internasional, 7.

internasional yang dimulai dari kawasan timur tengah dimana dengan adanya kesepakatan ini
memberikan indikasi adanya perubahan geopolitik di timur tengah dan membuktikan keunggulan
strategi diplomasi pemerintahan Iran yang baruhal ini juga sesuai dengan konsep dasar ke dua
Rational Choice Theory yaitu peluang(probability). Yang mana dengan adanya keberhasilan dari
kesepakatan ini akan membuat Iran memiliki peluang yang besar dalam mempengaruhi
perpolitikan internasional.
Dengan letak geografis yang strategis,sumber daya minyak yang melimpah,dukungan
dari rakyat iran kepada pemerintah yang ditunjang oleh Teknologi tinggi,sumberdaya,kekuatan
militer yang kuat,kualitas diplomasi dan pemerintahan yang kuatmembuat Iran tumbuh menjadi
negara yang patut diperhitungkan.Kebutuhan akan minyak bumi dan gas dunia yang sangat
tinggi dimana Iran adalah negara dengan pengekspor minyak terbesar ke dua di OPEC membuat
iran memiliki daya tawar politik yang semakin kuat.Selain itu Iran juga akan semakin mudah
melakukan perdagangan dengan negara lain (terutama di kawasan Eropa dan Asia) yang
sebelumnya selalu gagal dikarenakan adanya pengaruh dari AS.17
Keputusan yang diambil oleh pemerintah Iran sesuai dengan konsep Aturan keputusan
(decision rule) yang mana keuntungan dari aturan ini adalah dia akan mengarahkan pada utilitas
terbesar jika diaplikasikan pada sejumlah besar situasi pilihan dimana keuntungan-keuntungan
yang didapat dari kesepakatan nuklir Iran adalah Iran tetap dapat mengembangkan nuklirnya dan
secara sah diakui dunia Internasional tanpa harus mengalami embargo,tekanan dari AS dan uni
Eropa. Pengambilan keputusan kesepakatan perjanjian nuklir oleh Pemerintahan Iran dapat
dikatakan

sesuai

dengan

Rational

Choice

Theory

dikarenakan

jika

dilihat

kebelakang,sebelumnya pemerintah Iran tidak ingin melakukan perjanjian terkait pengembangan
nuklir dengan AS dan Uni Eropa.Namun dengan mempertimbangkan resiko dan manfaat dari
adanya perjanjian ini membuat pemerintah Iran pada akhirnya menyepakati kesepakatan terkait
pengayaan nuklirnya walapun perjanjian ini hanya akan berlangsung secara enam bulan

17 Pujayanti, A. (2012). Sanksi Ekonomi Terhadap Iran dan Dampak Internasionalnya. Info
Singkat Hubungan Internasional , 1.

BAB 3 KESIMPULAN
1. Revolusi adalah perubahan ketatanegaraan, pemerintahan atau keadaan sosial yang
dilakukan dengan kekerasan (perlawanan bersenjata) atau perubahan yang cukup
mendasar dalam suatu bidang. Pada 1978-79 Iran Revolusi Islam adalah nasionalis dan
Islam Syiah revolusi yang menggantikan sebuah monarki kuno dengan teokrasi
berdasarkan " Perwalian para fukaha Islam "(atau velayat-e faqih).
2. Politik di Iran di kuasai oleh dua aliran yaitu konservatif dan reformis Namun dalam dua
kubu itu sendiri terbagi menjadi beberapa aliran. Yaitu Konservatif pragmatis ,
Neokonservatif, Konservatif tradisional, Reformis, Reformis modern, Reformis
tradisional dan Reformis pragmatis.
3. Dasar Negara Iran berdasarkan kepada Agama Islam Madzab Shiah Imam 12 (Ja’fari).
Untuk melaksanakan prinsip ini maka diciptakan sistem Velayat e Faqih ( Supremasi
kaum Ulama ) dimana seorang pemimpin agama memiliki hak untuk memberikan fatwa
keagamaan dan sekaligus memegang kekuasaan tertinggi dalam masalah ketatanegaraan.
sama konstitusi Republik Islam Iran mempunyai Pranata-pranata demokrasi konstitusi
melengkapi sistem pemerintahan parlementer dengan badan eksekutif, legislatif dan
yudikatif.
4. Ruhullah Al-Musawi Al-Khomaini atau Ayatullah Khomeini merupakan tokoh revolusi

sekaligus pemimpin spiritual pertama Iran. Saat ini pemimpin agung Iran digantikan oleh
anaknya yaitu ayatollah ali khamenei setelah meninggalnya beliau.
5. Hassan Rouhani dikenal sebagai ulama dan politisi yang moderat dari kelompok
konservatif, dengan pengalaman yang banyak dalam pemerintahan Iran dan digadang
untuk membuat citra Iran lebih lunak dan manusiawi.
6. dari kesepakatan nuklir Iran adalah Iran tetap dapat mengembangkan nuklirnya dan
secara sah diakui dunia Internasional tanpa harus mengalami embargo,tekanan dari AS
dan uni Eropa. dengan mempertimbangkan resiko dan manfaat dari adanya perjanjian ini
membuat pemerintah Iran pada akhirnya menyepakati kesepakatan terkait pengayaan
nuklirnya walapun perjanjian ini hanya akan berlangsung secara enam bulan.
DAFTAR PUSTAKA

Situs Web
http://iran.unfpa.org/Country%20Profile.asp.Diakses pada selasa, 2 Juni 2015.
http://www.dw.de/awal-mula-revolusi-islam-iran/a-4017109. diakses pada hari selasa 2 juni 2-15.
http://www.iranchamber.com/history/islamic_revolution/islamic_revolution.php. Di akses pada hari selasa
2 juni 2015.
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/17/ln/1821389.htm. Di akses pada hari selasa 2 juni 2015.
http://dunia.news.viva.co.id/news/read/421104-hassan-rohani--dari-ulama-hingga-jadi-presiden-iran.

di

akses pada hari rabu 3 juni 2015.
Buku dan Artikel
Jalaluddin Rakhmat, Antara Al-Farabi dan Khomaini Filsafat Politik Islam,(Bandung:Mizan, 2002),
Hal.111.
Didin Saefuddin, Biografi Intelektual 17 Tokoh Pemikiran Modern dan Post modern Islam,(Jakarta:PT
Grasindo, 2003), Hal.114.
Jalaluddin Rakhmat, Antara Al-Farabi dan Khomaini Filsafat Politik Islam,(Bandung:Mizan, 2002),
Hal.114
Setiawan, D. (2013). Kesepakatan Nuklir Iran . Anatomi dan Agenda, hal. 1.
Pujayanti, A. (2012). Sanksi Ekonomi Terhadap Iran dan Dampak Internasionalnya. Info Singkat
Hubungan Internasional , 1.
Fahlevie, R. (2013). Peranan Mahmoud Ahmadinejas dalam Mengembangkan Iran Menjadi Kekuatan
Besar dikawasan Timur Tengah. Jurnal Hubungan Internasional, 7.
Pujayanti, A. (2012). Sanksi Ekonomi Terhadap Iran dan Dampak Internasionalnya. Info Singkat
Hubungan Internasional , 1.