Pengaruh Informasi Asimetri Terhadap Cost of Equity Capital dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar modal memiliki peranan yang sangat besar bagi masyarakat, perusahaan
maupun pemerintah. Pasar modal menjadi media untuk bertemunya pemilik dana
dan perusahaan yang membutuhkan dana. Pasar modal cukup berkembangan pesat
di Indonesia, sehingga kebutuhan akan informasi perusahaan juga semakin
meningkat. Suta (1998) menjelaskan pasar modal bermanfaat sebagai sarana
untuk meningkatkan efisiensi alokasi sumber dana, penunjang terciptanya
perekonomian sehat, meningkatkan penerimaan negara, memperbaiki struktur
modal perusahaan, dan mengurangi ketergantungan hutang luar negeri pada sektor
swasta.
Perusahaan sebagai pihak yang memerlukan dana, tentunya untuk
mendapatkan dana tersebut, perusahaan harus mengeluarkan biaya modal (cost of
capital). Perusahaan melakukan ekspansi dengan menghimpun dana dari pihak
eksternal yaitu kreditor dan investor. Menurut Housen (2004) dalam Adriani
(2013), biaya modal adalah biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk
mendapatkan pendanaan eksternal. Pendanaan eksternal berupa biaya pendanaan
dengan utang (cost of debt) dan ekuitas (cost of equity). Suatu perusahaan harus
menganalisis biaya modal untuk mengevaluasi proyek jangka panjangnya, karena
biaya modal menentukan keberhasilan dari proyek tersebut di masa yang akan

datang. Cost of debt adalah biaya dikeluarkan perusahaan atas pinjaman yang

1

dilakukan, misalnya dengan menerbitkan surat hutang. Sedangkan cost of equity
adalah tingkat pengembalian yang dipersyaratkan (rate of return) investor atas
investasi saham biasa di perusahaan. Investor melakukan investasi dengan tujuan
untuk memperoleh laba yang tinggi dan dengan mempertimbangkan kinerja dan
performance dari perusahaan. Kinerja tersebut dapat dilihat dalam laporan
keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian
informasi pertanggungjawaban kepada pemegang saham, kreditor, pemerintah dan
publik. Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk melayani para pengguna yang
memiliki wewenang, kemampuan atau sumber yang terbatas untuk memperoleh
informasi dan yang mengandalkan laporan keuangan sebagai sumber utama
informasi mereka mengenai aktivitas perusahaan (Belkaoui dan Riahi, 2006:215).

Isu fundamental terkait dengan diterbitkannya laporan keuangan adalah
manfaat yang diterima oleh perusahaan yaitu menurunnya cost of equity capital.
Dengan diterbitkan laporan keuangan berarti adanya keterbukaan pihak
manajemen atas kinerja perusahaan yang menyebabkan penurunan cost of equity

capital. Padahal, belum tentu laporan keuangan yang diterbitkan sesuai dengan
keadaan riil dari perusahaan. Contohnya adalah kasus PT. Bank Lippo Tbk yang
menerbitkan laporan keuangan ganda. Pencantuman kata “audited” pada Laporan
Keuangan PT. Bank Lippo Tbk per 30 September 2002 membawa implikasi pada
perhitungan akun-akun didalamnya yang terlihat baik namun sesungguhnya bukan
keadaan yang sebenarnya. Investor melihat bahwa kinerja perusahaan berjalan
dengan bagus. Dengan demikian keputusan-keputusan yang diambil investor akan
menguntungkan perusahaan misalnya investor melakukan pembelian saham Lippo

2

secara besar-besaran. Hal ini tentunya merugikan investor sebab dengan dasar
informasi yang salah maka keputusan yang diambilnya juga tidak tepat.

Pada umumnya, perusahaan akan berusaha untuk memperkecil cost of equity
capital. Cost of equity capital mempunyai dua makna dari sisi investor dan sudut
pandang perusahaan. Cost of equity capital dari sudut pandang perusahaan adalah
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh sumber dana yang
dibutuhkan. Sedangkan dari sudut pandang investor cost of equity capital adalah
rate of return dari dana yang ditanamkan investor pada suatu perusahaan.


Dengan cost of equity capital yang rendah, maka ini menunjukkan kinerja
perusahaan yang baik yaitu kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang besar
sehingga mampu mengurangi cost of equity capital. Hal ini tentunya mampu
menarik lebih banyak investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan
tersebut.

Dengan diterbitkannya laporan keuangan, diharapkan laporan keuangan dapat
menjadi sarana untuk menyediakan informasi untuk mengurangi informasi
asimetri antara manajemen dan investor yang diharapkan dapat mengurangi cost
of equity capital. Tetapi, pada kenyataannya hal tersebut sulit terjadi karena
terdapat perbedaan kepentingan antara manajemen dan investor.
Dalam pasar modal, terjadi hubungan keagenan antara investor dan
manajemen. Teori keagenan menyatakan hubungan antara investor sebagai
prinsipal dan manajemen sebagai agen. Manajemen merupakan pihak yang
dikontrak oleh investor untuk bekerja demi kepentingan investor.

3

Menurut teori keagenan dari Jensen dan Meckling (1967), permasalahan

keagenan ditandai dengan adanya perbedaan kepentingan dan informasi asimetri
di antara pemegang saham (prinsipal) dengan manajemen (agen). Di dalam
perusahaan manajer memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan investor
sehingga terjadi informasi asimetri.
Menurut Khomsiyah (2005), informasi asimetri berpengaruh positif terhadap
biaya modal, semakin tinggi informasi asimetri yang terjadi maka semakin tinggi
biaya modal karena sesuai dengan teori keagenan yaitu semakin banyak informasi
yang disembunyikan oleh pihak agen maka akan semakin tinggi risiko yang akan
ditanggung oleh pemilik modal.
Keberadaan informasi asimetri dianggap sebagai penyebab manajemen laba.
Menurut Boediono (2005), parameter yang digunakan untuk mengukur kinerja
manajemen dalam laporan keuangan adalah informasi laba yang terkandung
dalam laporan laba/rugi. Kebanyakan investor sering kali menaruh perhatian pada
informasi laba perusahaan, namun tanpa memperhatikan bagaimana laba tersebut
dihasilkan. Hal ini telah menciptakan peluang bagi manajemen untuk melakukan
praktik manajemen laba. Menurut Saputro dan Setiawati (2004), manajemen laba
adalah campur tangan manajemen dalam proses penyusunan laporan keuangan
eksternal

guna


mencapai

tingkat

laba

tertentu

dengan

tujuan

untuk

menguntungkan dirinya sendiri atau perusahaanya sendiri. Sedangkan menurut
(Copeland dalam Utami, 2005), manajemen laba mencakup usaha manajemen
untuk memaksimumkan atau meminimumkan laba, termasuk perataan laba sesuai
dengan keinginan manajemen.


4

Manajemen laba menyebabkan banyak informasi yang harus diungkapkan
oleh perusahaan, sehingga berkonsekuensi terhadap meningkatnya biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk menyediakan informasi bagi publik (cost of
equity capital). Manajemen laba meningkat seiring dengan meningkatnya biaya
modal ekuitas (cost of equity capital) yang dikeluarkan perusahaan (Utami, 2005).
Ini berarti investor yang menanamkan modal pada perusahaan mengantisipasi
praktik manajemen laba dengan mengharapkan rate of return yang tinggi.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Khomsiyah (2005) menujukkan
informasi asimetri berpengaruh positif terhadap biaya modal, semakin tinggi
informasi asimetri yang terjadi maka semakin tinggi biaya modal karena sesuai
dengan teori keagenan yaitu semakin banyak informasi yang disembunyikan oleh
pihak agen maka akan semakin tinggi risiko yang akan ditanggung oleh pemilik
modal sedangkan Fitriasih (2008) menyatakan bahwa informasi asimetri
berpengaruh negatif terhadap biaya modal.
Rahmawati, dkk (2006) meneliti pengaruh informasi asimetri terhadap praktik
manajemen laba pada perusahaan perbankan publik yang terdaftar di BEI. Hasil
penelitiannya menunjukan bahwa asimetri informasi berpengaruh secara positif
signifikan terhadap manajemen laba. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Firdaus (2013) yang menemukan
bahwa informasi asimetri tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Menurut Tarjo (2008), manajemen laba berpengaruh positif terhadap biaya
modal, semakin tinggi manajemen laba maka semakin tinggi juga biaya modal,
karena manajemen laba bisa dianggap sebagai rekayasa yang negatif yang

5

tercermin dengan meningkatkan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
menyediakan informasi bagi publik dimana ada kesan sengaja mengeluarkan
biaya tersebut untuk menutupi rekayasa laba yang dilakukan untuk mengelabuhi
publik dan penelitian ini didukung oleh Utami (2005) yang merupakan salah satu
peneliti yang menguji antara manajemen laba dengan cost of equity capital. Hasil
dari penelitiannya adalah bahwa manajemen laba berpengaruh dan signifikan
terhadap cost of equity capital, artinya bahwa semakin tinggi tingkat akrual maka
semakin tinggi cost of equity capital. Sedangkan Adriani (2013) menyatakan
bahwa manajemen laba tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya modal.
Dechow et al (1996), meneliti penyebab dan konsekuensi dari tindakan
manipulasi laba, yang salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana
dampak dari manipulasi laba pada biaya modal. Analisis komparatif hasil antara

perusahaan mendapatkan sanksi dari SEC karena melakukan manipulasi laba,
dapat disimpulkan bahwa perusahaan mendapatkan sanksi dari SEC atas
manipulasi laba secara signifikan lebih tinggi daripada yang tidak mendapatkan
sanksi.
Berdasarkan latar belakang di atas, serta adanya research gap maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang “Pengaruh Informasi
Asimetri terhadap Cost of Equity Capital dengan Manajemen Laba sebagai
Variabel Intervening”
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh
Nuryaman (2014) mengenai “The Influence of Asymmetric Information on the
Cost of Capital with the Earnings Management as Intervening Variable”.

6

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Nuryaman (2014), yaitu perbedaan objek penelitan, metode analisis data, alat
pengukuran penelitian (cost of equity capital), serta periode penelitian, dimana
objek penelitian terdahulu adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI,
metode analisis data adalah analisis regresi berganda, alat ukur penelitian
menggunakan CAPM (Capital Asset Pricing Model) dan periode penelitian adalah

tahun 2010, sedangkan penelitian ini menggunakan perusahaan perbankan yang
terdaftar di BEI, metode analisis data dengan metode analisis jalur, alat ukur
penelitian menggunakan model Edward Bell Ohlson valuation dan dengan
periode penelitian 2011-2014.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini, masalah yang dikaji adalah mengenai pengaruh asimetri
infomasi terhadap cost of equity capital dengan manajemen laba sebagai variabel
intervening. Berdasarkan penjelasan pada latar belakang penelitian, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Apakah Informasi Asimetri memiliki pengaruh terhadap Cost of Equity
Capital ?
2. Apakah Informasi Asimetri memiliki pengaruh terhadap Manajemen
Laba?
3. Apakah Manajemen Laba memiliki pengaruh terhadap Cost of Equity
Capital?
4. Apakah Manajemen Laba mampu memediasi Hubungan antara
Informasi Asimetri dan Cost of Equity Capital ?

7


1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris apakah:
1. Informasi Asimetri Berpengaruh terhadap Cost of Equity Capital
2. Informasi Asimetri Berpengaruh terhadap Manajemen Laba
3. Manajemen Laba Berpengaruh terhadap Cost of Equity Capital
4. Manajemen Laba mampu memediasi hubungan antara Informasi
Asimetri dan Cost of Equity Capital
1.4 Manfaat Penelitan
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Bagi peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan serta memahami tentang
pengaruh informasi asimetri, manajemen laba terhadap cost of equity
capital.
2. Bagi investor
Menambah wawasan tentang informasi asimetri, meningkatkan
kewaspadaan terhadap adanya praktik perataan laba di perusahaan dan
sebagai masukan dalam rangka pengambilan keputusan investasi.
3. Bagi perusahaan
Memberikan bukti empiris tentang pengaruh informasi asimetri,
manajemen laba terhadap cost of equity capital.

4. Bagi peneliti selanjutnya

8

Dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam penelitian sejenis pada
waktu yang akan datang dan dapat dijadikan sumber bacaan yang
dapat menambah wacana baru.
1.5 Batasan Ruang Lingkup
Penelitian ini akan meneliti mengenai pengaruh informasi asimetri
terhadap cost of equity capital dengan manajemen laba sebagai variabel
intervening pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI).

9

Dokumen yang terkait

Pengaruh Informasi Asimetri Terhadap Cost of Equity Capital dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 8 93

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL DENGAN VARIABEL GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2014-2015.

1 5 35

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

Pengaruh Informasi Asimetri Terhadap Cost of Equity Capital dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 12

Pengaruh Informasi Asimetri Terhadap Cost of Equity Capital dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Informasi Asimetri Terhadap Cost of Equity Capital dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 25

Pengaruh Informasi Asimetri Terhadap Cost of Equity Capital dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 4

Pengaruh Informasi Asimetri Terhadap Cost of Equity Capital dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 9

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MELALUI MANAJEMEN LABA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI INDONESIA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 1 12

PENGARUH MANAJEMEN LABA, VOLUNTARY DISCLOSURE , ASIMETRI INFORMASI TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI - repository perpustakaan

0 0 20