Proses Perencanaan Hingga Pengesahan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2012 Tentang Wajib Belajar Membaca Al-Quran Bagi Pelajar Beragama Islam Di Kabupaten Serdang Bedagai

PROSES PERENCANAAN HINGGA PENGESAHAN
PERATURAN DAERAH NOMOR 19 TAHUN 2012
TENTANG WAJIB BELAJAR MEMBACA AL-QURAN
BAGI PELAJAR BERAGAMA ISLAM DI
KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

TESIS

Oleh

M Akhyar Hsb
097024072 / SP

MAGISTER STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012

PROSES PERENCANAAN HINGGA PENGESAHAN
PERATURAN DAERAH NOMOR 19 TAHUN 2012

TENTANG WAJIB BELAJAR MEMBACA AL-QURAN
BAGI PELAJAR BERAGAMA ISLAM DI
KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister
Studi Pembangunan dalam Program Studi Megister Pembangunan pada
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

M AKHYAR HSB
097024072 / SP

PROGRAM STUDI MAGISTER STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012


Judul Tesis

Nama Mahasiswa
Nomor Induk Mahasiswa
Program Studi

:PROSES

PERENCANAAN
HINGGA
PENGESAHAN
PERATURAN DAERAH NOMOR
19 TAHUN 2012 TENTANG WAJIB
BELAJAR MEMBACA AL-QURAN
BAGI
PELAJAR
BERAGAMA
ISLAM
DI

KABUPATEN
SERDANG BEDAGAI

: M. Akhyar
: 097024072
: Magister Studi Pembangunan

Menyetujui
Komisi Pembimbing

( Warjio, MA, Ph.D )
Ketua

Ketua Program Studi

( Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA )

Tanggal Lulus : 19 Desember 2012

( Drs. Humaizi, MA)

Anggota

Dekan

( Prof. Dr. Badaruddin, M.Si )

Telah diuji pada
Tanggal 19 Desember 2012

PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua

:

Warjio, MA, Ph.D

Anggota

:


1. Drs. Humaizi, MA
2. Prof.Dr.M.Arif Nasution, MA
3. Prof. Subhilhar, Ph.D
4. Dr. R. Hamdani Harahap, M.Si

PERNYATAAN

PROSES PERENCANAAN HINGGA PENGESAHAN PERATURAN
DAERAH NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG WAJIB BELAJAR
MEMBACA AL-QURAN BAGI PELAJAR BERAGAMA ISLAM DI
KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi
dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.


Medan,

Desember 2012
Penulis

M Akhyar Hsb

PROSES PERENCANAAN HINGGA PENGESAHAN
PERATURAN DAERAH NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG
WAJIB BELAJAR MEMBACA AL-QURAN BAGI PELAJAR
BERAGAMA ISLAM DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
ABSTRAK

Tidak ada catatan yang rinci untuk memastikan kapan perda-perda yang
bernuansa syariah itu muncul di Indonesia. Namun melihat perkembangannya
Perda syariah mulai tumbuh ketika perdebatan panjang tentang perubahan UUD
1945, 1999, 2002 yang juga terjadi perdebatan tentang berlakunya syariah islam
di Indonesia. Lahirnya Perda bernuansa Syariah bisa dimaklumi, apalagi, dengan
munculnya kebijakan Otonomi Daerah, di mana kewajiban yang diberikan kepada
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat menurut aspirasi masyarakat untuk
meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam
rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Penulis tertarik mengangkat tesis
penelitian dengan judul “PROSES PERENCANAAN HINGGA PENGESAHAN
PERATURAN DAERAH NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG WAJIB
BELAJAR MEMBACA AL-QURAN BAGI PELAJAR BERAGAMA ISLAM
DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI”.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini di
maksudkan dapat memberikan gambaran sebenarnya mengenai proses asal-usul
munculnya hingga tahap pengesahan Perda nomor 19 tahun 2012 tentang wajib
belajar membaca Al-Quran bagi pelajar beragama Islam di Kabupaten Serdang
Bedagai, Penelitian ini dilaksanakan di kantor DPRD Kabupaten Serdang
Bedagai, yang merupakan lembaga yang merancang dan menerbitkan peraturan
daerah di Kabupaten Serdang Bedagai. Situasi sosial sekaligus objek penelitian
dalam peneltian ini adalah proses perjalanan dimulai dari masih ranperda hingga
menjadi perda nomor 19 tahun 2012 tentang wajib belajar membaca Al-Quran
bagi pelajar beragama Islam di Kabupaten Serdang Bedagai.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang dilakukan peneliti mengenai

proses perencanaan hingga pengesehan Perda nomor 19 tahun 2012 tentang wajib
belajar membaca Al-Quran bagi pelajar beragama Islam di Kabupaten Serdang
Bedagai adalah sebagai berikut:
1) Peran elit politik Islam di DPRD Kabupaten Serdang Bedagai adalah
sebagai pelindung Umat Islam dengan mencoba menerapkan peraturan
berupa Peraturan Daerah yang bernuansa Syariah Islam karena didasarkan
pada ajaran agama yang di anut dan partai politik yang mengusung
anggota DPRD Kabupaten Serdang Bedagai tersebut (PPP, PKB), dengan
adanya Perda No. 19 tahun 2012 tentang wajib belajar membaca Al-Quran
bagi pelajar beragama Islam di Kabupaten Serdang Bedagai, menunjukkan
peran elit politik Islam sebagai wakil rakyat di DPRD Kabupaten Serdang

Bedagai yang menciptakan masyarakat Serdang Bedagai sesuai dengan
visi dan misi Kabupaten Serdang Bedagai yaitu. Pancasilais, Religius,
Modern, Kompetitif, dan Berwawasan Lingkungan.
2) Berdasarkan teori budaya politik menurut Gabriel Almond (1956) dan
hasil penelitian di ketahui bahwa budaya politik yang ada dan dijalankan
oleh para elit politik Islam di DPRD Kabupaten Serdang Bedagai
tercerminkan dari partai yang membawa para elit politik di DPRD tersebut
untuk dapat duduk sebagai wakil rakyat di DPRD Kabupaten Serdang

Bedagai, maksudnya adalah partai pengusung para elit tersebut adalah
partai Islam seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai
Kebangikitan Bangsa (PKB) yang notabene merupakan partai yang
melambangkan dirinya sebagai partai Islam, hal ini tentu berdampak dari
kader anggota partai tersebut yang duduk di DPRD Kabupaten Serdang
Bedagai yang terbawa nuansa KeIslamannya sehingga melatar belakangi
munculnya ide untuk membuat Ranperda tentang wajib belajar membaca
Al-Quran bagi pelajar beragama Islam di Kabupaten Serdang Bedagai, dan
dengan kekuasaan elit politik yang ada padanya menjadikan Ranperda
tersebut menjadi Perda Kabupaten Serdang Bedagai menjadi Perda No. 19
tahun 2012 tentang tentang wajib belajar membaca Al-Quran bagi pelajar
beragama Islam di Kabupaten Serdang Bedagai.
3) Persepsi elit politik Islam di DPRD Kabupaten Serdang Bedagai yang
memunculkan Perda hingga menjadi Perda Kabupaten Serdang Bedagai
No. 19 tahun 2012 tentang tentang wajib belajar membaca Al-Quran bagi
pelajar beragama Islam di Kabupaten Serdang Bedagai adalah
menciptakan masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai sesuai dengan visi
dan mis Kabupaten Serdang Bedagai yaitu Pancasilais, Religius, Modern,
Kompetitif dan Berwawasan Lingkungan, dapat segera tercapai dengan
adanya perda No. 19 tahun 2012 tentang wajib belajar membaca Al-Quran

bagi pelajar beragama Islam di Kabupaten Serdang Bedagai. Dari sisi
religius diharapkan dengan adanya Perda No. 19 tahun 2012 tentang wajib
belajar membaca Al-Quran bagi pelajar beragama Islam di Kabupaten
Serdang Bedagai akan segera tercapai.

PLANNING AND APPROVAL PROCESS OF LOCAL REGULATION NO 19
2012 ABOUT COMPULSORY EDUCATION FOR RECITE IN AL-QURAN
FOR MOSLEM STUDENTS AT SERDANG BEDAGAI DISTRICT
ABSTRACT
No detailed records to ensure that when the local regulations sharia
nuances appeared in Indonesia. But seeing the development of sharia regulation
began to grow when a long debate about changes to the 1945, 1999, 2002 which
is also a debate about the enactment of Islamic sharia in Indonesia. Birth of
Regulation shades of Sharia can be understood, moreover, with the advent of
regional autonomy policy, in which the obligations given to autonomous regions
to set up and manage their own affairs and interests of local communities
according to the aspirations of the community to improve the efficiency and
effectiveness of governance in the context of service to community development
and implementation in accordance with the legislation. Authors interested raised
research thesis entitled "PLANNING PROCESS TO RATIFICATION OF

REGULATION NUMBER 19 YEAR 2012 CONCERNING MUST LEARN TO
READ AL-QURAN ISLAMIC RELIGIOUS STUDENTS IN Bedagai Serdang".
The research design used in this study was a descriptive study using a qualitative
approach. This study intended to provide an overview truth about the origin of
emergence up to the stage of passage of the law number 19 of 2012 on
compulsory reading the Koran to students Moslems in Serdang Bedagai, research
was conducted in the office of Parliament Serdang Bedagai, which is institutions
designing and issuing regulations in Serdang Bedagai area. Social situation at
once the object of study in this research is the journey begins on the still ranperda
to be regulation number 19 of 2012 on compulsory reading the Quran for Muslim
students in Serdang Bedagai. Based on the results of research and analysis
conducted by researchers of the planning process until pengesehan Regulation
No. 19 of 2012 on compulsory reading the Quran for Muslim students in Serdang
Bedagai are as follows:
1) The role of the political elite Islam in Parliament Serdang Bedagai is as
protective Muslims by trying to apply the rules in the form of Regional Regulation
nuanced Islamic Sharia because it is based on religious teachings embraced and
political parties that brought legislators Serdang Bedagai the (PPP, PKB ), in the
presence of Perda No. 19 of 2012 on compulsory reading the Quran for Muslim
students in Serdang Bedagai, shows the role of Islam as a political elite
representatives in Parliament Serdang Serdang Bedagai that creates community
Bedagai in accordance with the vision and mission of Serdang Bedagai ie.
Pancasilaist,
Religious,
Modern,
Competitive,
and
Environmental.
2) Based on the theory of political culture according to Gabriel Almond (1956)
and the results of research in the know that the political culture that exists and is
run by the political elite of Islam in Parliament Serdang Bedagai reflected in the
party who brought the political elite in Parliament is to be able to sit as a
representative the people in Parliament Serdang Bedagai, meaning the bearer
party elites are Islamic parties such as the United Development Party (PPP), the

party Kebangikitan Bangsa (PKB), which incidentally is the party that symbolizes
itself as an Islamic party, it would have an impact on the cadre party members
The sitting of Parliament Serdang Bedagai carried nuances of his Islam so that
the background for the emergence of the idea to create Ranperda about
compulsory reading the Koran to students Moslems in Serdang Bedagai, and with
the power of the political elite were available to him to make Ranperda into
District Regulation Serdang Bedagai into law No. 19 of 2012 on the compulsory
reading of the Quran for Muslim students in Serdang Bedagai.
3) Perceptions of Muslim political elite in Parliament Serdang Bedagai that gave
rise to the legislation into law Serdang Bedagai No. 19 of 2012 concerning about
the compulsory reading the Koran to students Moslems in Serdang Bedagai is to
create a society Serdang Bedagai in accordance with the vision and mis Serdang
Bedagai namely Pancasila, Religious, Modern, Competitive and Environmental,
can be achieved with the regulation No. 19 of 2012 on compulsory reading the
Quran for Muslim students in Serdang Bedagai. From the religious side is
expected by the Regulation No. 19 of 2012 on compulsory reading the Quran for
Muslim students in Serdang Bedagai will soon be achieved.

DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak......................................................................................................... i
Daftar Isi......................................................................................................ii
Daftar Tabel................................................................................................iii

BAB. I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1
B. Perumusan Masalah.............................................................. 13
C. Tujuan Penellitian.................................................................. 14
D. Manfaat Penelitian................................................................. 14

BAB. II

KAJIAN PUSTAKA
A. Peraturan Daerah.................................................................. 15
B. Kewenangan Pemda Membuat Perda................................17
C. Perda Dalam Hirarki Perundang-Undangan RI.................. 22
D. Melihat Perda Syariah.......................................................... 23
E. Perda Syariah Dalam Persepsi Politik Hukum Islam.......... 27
F. Resistensi Perda Syariah Dalam Sistem Sosial Indonesia... 34
G. Perda Syariah Sebagai Produk Hukum Lokal Yang Khas
(Tela’ah Dalam Persepsi Hukum Progresif)....................... 39
H. Teori Elit............................................................................... 43
I. Konsep Budaya Politik....................................................... 51

BAB. III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian................................................................. 53
B. Lokasi Penelitian.............................................................54
C. Situasi Sosial / Obyek Penelitian......................................... 54
D. Informan dan Teknik Sampling............................................ 55
E. Fokus Penelitian................................................................... 56
F. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data........................... 56
G. Teknik Analisis Data.......................................................

57

BAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum dan Sejarah Singkat Pemerintahan Kabupaten
Serdang Bedagai.............................................................

59

B. Visi Kabupaten Serdang Bedagai........................................ 62
C. Misi Kabupaten Serdang Bedagai....................................... 63
D. DPRD Kabupaten Serdang Bedagai.................................... 64
E. Perolehan Kursi Di DPRD Kabupaten Sergai Periode 20092014.................................................................................65
F. Tugas dan wewenang DPRD............................................... 66
G. Alat Kelengkapan di DPRD Kabupaten Serdang Bedagai... 67
H. Urutan Pembuatan Ranperda Inisiatif DPRD....................... 72
I. Proses Perencanaan dan Tahapan Pembahasan Perda Nomor 19
Tahun 2012............................................................................ 74
J. Terbentuknya Badan Legislasi DPRD Kabupaten Serdang
Bedagai............................................................................
K. Penyusunan

Prolegda

Kabupaten

Serdang

Bedagai

2010...............................................................................
L. Penyusunan

Prolegda

Kabupaten

Serdang

74
TA.

76

Bedagai

TA.

2011...................................................................................... 82
M. Panitia Khusus (Pansus) 2 Ranperda Inisiatif DPRD TA.
2011...................................................................................... 85
N. Proses dan Tahapan Pengesahan Perda Nomor 19 Tahun
2012...................................................................................

106

O. Implikasi Teoritis........................................................................118

BAB. V

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan...................................................................

123

B. Saran.................................................................................... 124
Daftar Pustaka

DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel 1. Perda yang bernuansa syariah di Kabupaten/Kota.....................................9
Tabel 2. Perbedaan Pengujian Perda antara Mahkamah Agung dengan
Pemerintah..................................................................................... 20
Tabel 3. Parameter Penilaian Perda Syariah dari sisi Yuridis Ketatanegaraan..... 27

Dokumen yang terkait

Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016 Berdarkan Data Tahun 2007 - 2012

2 67 48

Implementasi Graph Coloring Dalam Pemetaan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai

2 35 85

Tinjauan Yuridis Tentang Pelaksanaan Retribusi Penggantian Biaya Cetak Dokumen Kependudukan dan Catatan Sipil Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Nomor 19 Tahun 2008

1 7 82

Implementasi Peraturan Daerah Kota Gorontalo Nomor 22 Tahun 2005 Tentang Wajib Baca Tulis Al-Quran Bagi Siswa Yang Beragama Islam Kota Gorontalo.

0 0 15

PERBUP Nomor 38 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

0 0 15

Peraturan Daerah Kab Ogan Ilir Nomor 10 Tahun 2014 tentang Wajib Baca Tulias Al-quran

0 0 7

Proses Perencanaan Hingga Pengesahan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2012 Tentang Wajib Belajar Membaca Al-Quran Bagi Pelajar Beragama Islam Di Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 4

Proses Perencanaan Hingga Pengesahan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2012 Tentang Wajib Belajar Membaca Al-Quran Bagi Pelajar Beragama Islam Di Kabupaten Serdang Bedagai

0 1 16

Proses Perencanaan Hingga Pengesahan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2012 Tentang Wajib Belajar Membaca Al-Quran Bagi Pelajar Beragama Islam Di Kabupaten Serdang Bedagai

0 1 45

Proses Perencanaan Hingga Pengesahan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2012 Tentang Wajib Belajar Membaca Al-Quran Bagi Pelajar Beragama Islam Di Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 5