Penambahan Nilai Limbah Padat Keramik Menjadi Batako di PT. JUI SHIN INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1

Limbah padat keramik adalah limbah yang berupa serbuk keramik atau

keramik yang memiliki kecacatan dan tidak dapat dijual kembali dimana
jumlahnya akan terus bertambah selama industri keramik terus berproduksi.
Penanganan limbah selama ini dilakukan dengan cara menimbunnya dilahan
kosong sehingga apabila limbah terus bertambah semakin bertambah pula area
yang diperlukan untuk menimbunnya. Selain itu penganan limbah dengan cara
menimbun dapat berpotensi bahaya bagi lingkungan sekitar seperti kandungan
kimia dalam keramik dapat terbawa ke perairan dan sebuknya dapat tertiup angin
dan mengganggi pernafasan.
Teknologi yang sedang berkembang saat ini adalah pengelolaan limbah
industri untuk digunakan sebagai bahan baku material bangunan. Dengan adanya
penemuan inovasi-inovasi bahan tersebut diharapkan dapat menggantikan bahan
bangunan serta menekan biaya produksi serta mengurangi limbah industri. Salah
satu inovasi tersebut adalah dengan menggunakan limbah keramik sebagai
pengganti agregat dalam pembuatan batako.

2

Batako adalah salah satu bahan bangunan dengan bahan pembentuk

berupa pasir dan agregat (campuran pasir, kerikil dan air). Batako dicetak melalui
proses pemadatan menjadi bentuk balok-balok dengan ukuran dan persyaratan
1

Singla, Rakesh Kumar. 2015.Utilization Of Waste Ceramic Tiles As Coarse Aggregate In
Concrete. Vol. 2 Issues 11, November 2015.
2
Ristinah, dkk. 2012. Pengaruh Penggunaan Bottom Ash Sebagai Pengganti Semen Pada
Campuran Batako Terhadap Kuat Tekan Batako. Vol. 6, No.3, Juni 2012

Universitas Sumatera Utara

tertentu dan proses pengerasannya ditempatkan pada tempat yang lembab atau
tidak terkena sinar matahari langsung atau hujan.
3


Batako termasuk bahan penyusun dinding yang bersifat non struktural.

Meskipun sifatnya hanya bagian non struktural dari bangunan bukan berarti
batako tidak memiliki standar kekuatan dan toleransi yang harus dipenuhi, karena
dalam penggunaannya batako dengan mutu tertentu dapat dipakai dalam
konstruksi yang memikul beban. Terdapat batasan-batasan tertentu sebagai
persyaratan pada batako agar dalam penggunaannya, batako memiliki ketahanan
dari berbagai macam pengaruh baik pengaruh secara langsung ataupun tidak
langsung seperti ketentuan di dalam Standar Nasional Indonesia (SNI 03-03491989). Harga batako dipasaran saat ini adalah Rp 7500, berbeda jauh dibanding
dengan harga batu bata yaitu Rp 1200, tetapi batako memiliki keunggulankeunggulan dibandingkan dengan batu bata yaitu memiliki kekuatan lebih kuat,
lebih mudah dalam instalasi, lebih kedap terhadap air dan dapat mengisolasi
udara.
Berdasarkan studi pendahulan yang telah dilakukan, pengolahan limbah
padat (keramik cacat) di PT. JUI SHIN INDONESIA belum memiliki pengolahan
yang baik.Pada penelitian di PT. JUI SHIN INDONESIA sebelumnya, diketahui
bahwa pabrik tersebut mempunyai kapasitas produksi 40.000 m2 dan memiliki
tingkat kecacatan target sebesar 5% yaitu 2000 m2 per hari dan kecacatan keramik
aktual sebesar 12,43 % yaitu sebanyak 4.972 m2 per hari, dari produk cacat
tersebut belum terdapat penyelesaian untuk menambah nilai jual dari produk cacat
3


Nursyamsi, dkk. 2016. Pemanfaatn Serbuk Saca Sebagai Bahan Tambah Dalam Pembuatan
Batako. Vol.14, No. 1, Febuari 2016

Universitas Sumatera Utara

tersebut. Selama ini produk cacat tersebut ditimbun mengakibatkan penumpukan
produk cacat dan tidak menghasilkan keutungan dan merusak lingkungan.
Melihat kondisi tersebut, perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan
nilai guna limbah padat padat keramik menjadi hal yang lebih memiliki nilai.
Oleh sebab itu, peneliti memiliki pemikiran untuk mengolah limbah padat tersebut
menjadi batako mengingat sifat dasar dari keramik yang dapat digunakan menjadi
produk tersebut. Pada penelitian digunakan metode taguchi experimental design
untuk menemukan komposisi yang baik agar dapat memenuhi standart yang ada
dan dapat dipasarkan ke pasaran.

1.2.

Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang permasalan, maka pokok permasalah yang


menjadi fokus penelitian ini adalah bagian pengolahan limbah yang belum
memiliki langkah nyata dalam pengolahan limbah padat keramik menjadi produk
yang memiliki daya jual. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian untuk
menambah nilai dari limbah padat keramik menjadi produk yang lebih bernilai
jual dalam penelitian ini adalah mengubahnya menjadi batako. Hal tersebut
dilakukan dengan metode taguchi experimental designuntuk menentukan
komposisi yang optimal dan melakukan analisa finansial.

Universitas Sumatera Utara

1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan

umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan komposisi

batako dari limbah padat keramik sehingga layak untuk dijual kepasaran dan
menganalisa aspek ekonomi kelayakan pembuatan batako.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
1. Menganalisis respon hasil uji tekan dan Signal to Noise batako terhadap setiap

pelakuan yang diberikan.
2. Mengetahui kekuatan optimum dan Signal to Noise optimum yang dapat
dihasilkan oleh batako dari bahan limbah padat keramik.
3. Mengetahui faktor- faktor yang berpengaruh dalam uji tekan dan Signal to
Noise batako.
4. Mengetahui penambahan nilai yang terjadi dan analisa finansial usaha.

1.4.Asumsi dan Batasan Penelitian
Adapun yang menjadi asumsi dalam penelitian yang dilaukan adalah :
1. Proses produksi dalam keadaan normal.
2. Alat pengukuran dalam keadaan baik dan sudah dikalibrasi
3. Operator batako sudah terlatih dan handal
Adapun batasan dalam penelitian ini adalah :
1. Pengambilan limbah keramik di ambil dari PT. JUI SHIN INDONESIA.
2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Taguchi experimental
design.
3. Pengujian yang dilakukan pada batako adalah uji tekan.

Universitas Sumatera Utara


4. Perhitungan aspek finansial berbatas pada perhitungan IRR (Internal Rate of
Return), PBP (Pay Back Period) , Profitability Index (PI).
5. Metode perhitungan depresiasi menggunakan metode Straight Line Method.
6. Biaya perawatan mesin adalah 5% dari harga beli per tahun.
1.5.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Peneliti
Meningkatkan keterampilan dalam menerapkan teori dan metode ilmiah yang
diperoleh di bangku kuliah untuk memecahkan masalah yang ada di perusahaan
serta menambah pengalaman dalam memahami dunia kerja khususnya pada
perusahaan manufaktur.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai masukan bagi pihak perusahaan untuk memproduksi batako dari
limbah padat keramik yang dimiliki.
3. Bagi Departemen Teknik Industri USU
Mempererat kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri
USU dan untuk menambah referensi perpustakaan.


1.6.

Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Untuk memudahkan penulisan, pembahasan dan penelitian Tugas Akhir

ini maka dalam pembuatannya akan dibagi menjadi beberapa bab dangan
sistematika sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan, dan
sistematika penulisan Tugas Akhir.
BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini memuat secara ringkas dan padat berbagai atribut dari perusahaan yang
menjadi objek studi seperti struktur organisasi dan manajemen perusahaan, jenis
produk dan uraian mengenai bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong,
proses produksi serta mesin dan peralatan yang digunakan dalam menunjang

proses produksi.
BAB III : LANDASAN TEORI
Bab ini diuraikan menganai tinjauan-tinjauan kepustakaan yang berisi tentang
teori-teori dan pemikiran-pemikiran yang digunakan sebagai landasan dalam
pembahasan serta pemesahan permasalahan. Landasan teori yang digunakan
adaah bertujuan untuk menguatkan metode yang digunakan dalam memecahkan
persoalan perusahaan.
BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian
meliputi thapan-tahapan penelitian dan penjelasan tiap tahapan secara ringkas
disertai diagram alirnya.
BAB V : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini menjelaskan tentang jenis-jenis data, baik data primer maupun data
sekunder yang perlu dikumpulkan, lokasi data dan metode pengumpulan data.

Universitas Sumatera Utara

Data primer pada umumnya dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Data
sekunder dikumpulkan dengan mencatat data dari laporan yang ada.
BAB VI : ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

Bab ini menjelaskan analisa terhadap data termasuk pengoperasian konsep ilmiah
yang digunakan dalam metode pendekatan serta teori-teori yang dijadikan
landasan dalam pemecahan masalah.
BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN
Bagian kesimpulan berisikan butir-butir penting dari masing-masing bab, mulai
dari rumusan masalah hingga hasil-hasil analisa dan diskusi secara ringkas dan
padat.

Universitas Sumatera Utara