juknis penyaluran kur ekonomi kreatif
BADAN EKONOIIff KREATIF
DEPUTI AICSES PERMODALAI{
BE
KRAF
Gedung Kementerian BUMN Lantai 17
Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 13
Jakarta Pusat
l0l
10
KEPUTUSAN DEPUTI AKSES PERMODALAN
NOMOR
1 TAHUN 2O1 8
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEI{YALURAT{
KREDIT USAHA RAI({AT EKONOMI KREATIF
DENGAN RAI-IMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DEPUTI AKSES PERMODALAN
BADAI'I EKONOMI KREATTF REPUBLiK INDONESIA,
Menimbang
a. batrwa untuk meningkatkan perkembangan industri
kreatif di Indonesia yang dapat memberikan kontribusi
yang cukup signifikan terhadap perekonomian dan
penyerapan tenaga kerja, diperlukan kredit usatra
ralqyat ekonomi kreatif;
b. battwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal
37 ayat (1) Peraturan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Nomor 11 Tahun ?OLT tentang Pedoman
Pelaksanaan Kredit Usaha Ralgrat, Badan Ekonomi
Ifteatif perlu menJrusun Petunjuk Teksris Pelaksanaan
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Deputi Akses Permodalan
tentang Petunjuk Teknis Fasilitasi Penyaluran Kredit
Usaha Rakyat (IruR) Ekonomi lfteatif ;
Halamsh -
1- darl ,/
1. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang
Badan Ekonomi Ifteatif (Iembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 7) sebagaimana telatt
diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun
2015 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 6 Tatrun 2015 tentang Badan Ekonomi Ikeatif
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tatrun 2015
Mengrngat
Nomor 139);
2. Peraturan Kepala Badan Ekonomi Ifteatif Nomor I
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badart
Ekonomi Ifteatif (Berita Negara Republik Indonesia
Tatrun 2015 Nomor 1145) sebagaimana telah diubatr
dengan Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif
Nomor
7 Tahun 2$fi tentang Perubatran atas
Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor I
Tatrun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Ekonomi Kreatif (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor al l);
3. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Nomor 11 Tahun 2Ol7 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kredit Usaha Ralryat (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun ZOLT Nomor 17941;
MEMUTUSKAN
KEPUTUSAIiI DEPUTI AKSES PERMODALAN TENTANG
Menetapkan
PETUNJUK TEKMS FASILITASI PET.IYALURAN KREDIT
USAHA RAIflAT (IruR} EKONOMI KREATIF.
HalamE[l
-2-dari
3
/
KESATU
Menetapkan Petunjuk Teknis Penyaluran Kredit Usatra
Rakyat (KUR) Ekonomi Kreatif sebagaimana tercantum
Fda Lampiran
dari
yang merupakan bagian tidak terpisahlcan
Kepufirsan Deputi
ini
merupakan pedoman
tambahan bagi penyalur KUR yang akan menyalurkan
pembiayaan KUR ke 6 (enam) subselrtor Ekonomi Kreatif.
KEDUA
Pehrnjuk Telsxis sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU merupakan pedoman tambahan bagi penyalur
KUR yang akan menyalurkan pembiayaan KUR ke 6
(enam) subsektor Ekonomi Kreatif.
KETIGA
Keputusan Deputi
ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 Februari 2OL8
PERMODAI"AT{
KREATIF,
,
rr
t
o
Tembusan Yth:
1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
2. Kepala Badan Ekonomi Ifteatit
Halamdn-3-dari 3
.1,--
DEPUTI AICSES PERMODALAI{
BE
KRAF
Gedung Kementerian BUMN Lantai 17
Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 13
Jakarta Pusat
l0l
10
KEPUTUSAN DEPUTI AKSES PERMODALAN
NOMOR
1 TAHUN 2O1 8
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEI{YALURAT{
KREDIT USAHA RAI({AT EKONOMI KREATIF
DENGAN RAI-IMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DEPUTI AKSES PERMODALAN
BADAI'I EKONOMI KREATTF REPUBLiK INDONESIA,
Menimbang
a. batrwa untuk meningkatkan perkembangan industri
kreatif di Indonesia yang dapat memberikan kontribusi
yang cukup signifikan terhadap perekonomian dan
penyerapan tenaga kerja, diperlukan kredit usatra
ralqyat ekonomi kreatif;
b. battwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal
37 ayat (1) Peraturan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Nomor 11 Tahun ?OLT tentang Pedoman
Pelaksanaan Kredit Usaha Ralgrat, Badan Ekonomi
Ifteatif perlu menJrusun Petunjuk Teksris Pelaksanaan
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Deputi Akses Permodalan
tentang Petunjuk Teknis Fasilitasi Penyaluran Kredit
Usaha Rakyat (IruR) Ekonomi lfteatif ;
Halamsh -
1- darl ,/
1. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang
Badan Ekonomi Ifteatif (Iembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 7) sebagaimana telatt
diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun
2015 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 6 Tatrun 2015 tentang Badan Ekonomi Ikeatif
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tatrun 2015
Mengrngat
Nomor 139);
2. Peraturan Kepala Badan Ekonomi Ifteatif Nomor I
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badart
Ekonomi Ifteatif (Berita Negara Republik Indonesia
Tatrun 2015 Nomor 1145) sebagaimana telah diubatr
dengan Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif
Nomor
7 Tahun 2$fi tentang Perubatran atas
Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor I
Tatrun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Ekonomi Kreatif (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor al l);
3. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Nomor 11 Tahun 2Ol7 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kredit Usaha Ralryat (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun ZOLT Nomor 17941;
MEMUTUSKAN
KEPUTUSAIiI DEPUTI AKSES PERMODALAN TENTANG
Menetapkan
PETUNJUK TEKMS FASILITASI PET.IYALURAN KREDIT
USAHA RAIflAT (IruR} EKONOMI KREATIF.
HalamE[l
-2-dari
3
/
KESATU
Menetapkan Petunjuk Teknis Penyaluran Kredit Usatra
Rakyat (KUR) Ekonomi Kreatif sebagaimana tercantum
Fda Lampiran
dari
yang merupakan bagian tidak terpisahlcan
Kepufirsan Deputi
ini
merupakan pedoman
tambahan bagi penyalur KUR yang akan menyalurkan
pembiayaan KUR ke 6 (enam) subselrtor Ekonomi Kreatif.
KEDUA
Pehrnjuk Telsxis sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU merupakan pedoman tambahan bagi penyalur
KUR yang akan menyalurkan pembiayaan KUR ke 6
(enam) subsektor Ekonomi Kreatif.
KETIGA
Keputusan Deputi
ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 Februari 2OL8
PERMODAI"AT{
KREATIF,
,
rr
t
o
Tembusan Yth:
1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
2. Kepala Badan Ekonomi Ifteatit
Halamdn-3-dari 3
.1,--