Kebenaran Hukum dan Teori

Teori Hukum
(Kebenaran Teoritik dan Kebenaran
Hukum)

Magister Hukum Kenotariatan
Dr. H. Jaka Triyana, SH., LLM, MA

Mengapa theory?
 

Teori menuntun umat manusia utk bekerja
secara teratur, akurat dan dapat
diandalkan, menyangkut apa yang
dapat/boleh dan apa yang tak dapat/tak
boleh dikerjakan .
Meski teori bebas nilai, namun sebuah teori
hanya bermanfaat bagi orang yang
membutuhkannya

Teori Hukum
• Menurut Radbruch, teori hukum

memiliki tugas membuat jelas nilainilai serta postulat-postulat hukum
sampai kepada landasan filosofisnya
yang tertinggi.
• Menurut Kelsen bahwa teori hukum
merupakan
ilmu
pengetahuan
mengenai hukum yang berlaku, bukan
mengenai hukum yang seharusnya.

Apa Teori yang bagus itu ? 
Obyektif is the key to good theory.
LOGIC-RATIONAL

 
Untuk menjadi objektif,
percobaan,penelitian,
pengembangan ttg sesuatu,
dirancang dan dilakukan dengan


4

Kepastian Hukum dan
Negara?

“Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik
dan kewenangan lainnya”

Negara, Pelanggaran dan
Kepastian Hukum
John Locke

J.S. Mills

Sidney Webb

JJ. Williams

Leviathaan


Negara
Minimalis

Negara
Kemakmuran

Negara
Kemakmuran
Purna

Negara kuat:
kekuatan ada di
otoritas Negara;
Gesekan antar
entitas kecil;
Kekuatan
absolut;
ekonomi
terkendali;
Tujuan bersama

mudah
tercapai;
Rentan dengan
penyalahgunaa
n kekuasaan

Least
Government is
the best
governance”

Batas minimal
yang harus di
penuhi oleh
negara

Kompetisi
terjadi berbasis
pada
kompetensi


Target
konstitusi

Fungsionalitas
hukum pada
pihak pihak
yang menikmati
batas minimal

Kekuasaan
Negara hadir
Gesekkan tinggi dan dapat
dipaksakan
Fair dan
obyektif

Segregasi
reorientasi


1. Kebenaran Teoritik
Guna:

Sifat:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Abstrak;
Gabungan proposisi: Penelitian;
Realitas;
Filsafat dan Logika;
Sejarah dan teori modern;
Cermat: inference and
evidence;
7. Sederhana: kausal, sinergis,
ketergantungan;

8. Konsisten;
9. Jangkauan luas dan besar;
10.Mengungkap relasi dan gejala.

a.

b.
c.
d.
e.
f.
g.

Pengembangan
pengetahuan.
Pengembangan
ketrampilan.
Pengembagan nilai.
Rasio;
Alasan;

Justifikasi;
Preskripsi

Kebenaran Teoritik
1. Teori koherensi (Konsistensi)
• Teori ini dikembangkan oleh Plato dan
Aristoteles, teori ini berpendapat bahwa :
• “suatu
pernyataan
dianggap
benar
bila
pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten
(searah)
dengan
pernyataan-pernyataan
sebelumnya yang dianggap benar”, atau
kesesuaian antara suatu pernyataan dengan
pernyataan-pernyataan lainnya yang sudah lebih
dahulu diketahui, diterima dan diakui sebagai

benar”

Contoh
• Pasal 1 UUJN, Notaris adalah pejabat umum
yang berwenang untuk membuat akta otentik
dan kewenangan lainnya.
• Akta otentik adalah termasuk dalam kategori
alat bukti surat;
• Akta otentik tersebut dibuat berdasarkan
permohonan masyrakat dan ketentuan Undangundang;
• Notaris adalah unsur penegak hukum karena
memiliki fungsi dalam menciptakan kepastian
hukum

2. Teori Korespondensi
• Teori ini dikembangkan oleh Bertrand
Russel. Teori ini berpendapat bahwa :
• “suatu pernyataan adalah benar jika materi
pengetahuan yang dikandung pernyataan itu
berkorespondensi (berhubungan) dengan objek

yang dituju oleh pernyataan tersebut”
• kesesuaian antara pernyataan tentang sesuatu
dengan kenyataan sesuatu itu sendiri.
• Contoh: “Ibu kota Republik Indonesia adalah
Jakarta”

• Teori
kebenaran
korespondensi
adalah
teori
yang
berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar
jika berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang
ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut.
• Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar jika ada
kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat
dengan fakta. Suatu proposisi adalah benar apabila terdapat
suatu fakta yang sesuai dan menyatakan apa adanya.
• Teori ini sering diasosiasikan dengan teori-teori empiris

pengetahuan. Teori kebenaran korespondensi adalah teori
kebenaran yang paling awal, sehingga dapat digolongkan ke
dalam teori kebenaran tradisional karena Aristoteles sejak awal
(sebelum
abad
Modern)
mensyaratkan
kebenaran
pengetahuan
harus
sesuai
dengan
kenyataan
yang
diketahuinya.

Kelemahan Teori Koherensi
• Pertama, teori korespondensi
memberikan gambaran yang
menyesatkan dan yang terlalu sederhana
mengenai bagaimana kita menentukan
suatu kebenaran atau kekeliruan dari
suatu pernyataan. Bahkan seseorang
dapat menolak pernyataan sebagai
sesuatu yang benar didasarkan dari
suatu latar belakang kepercayaannya
masing-masing

Kedua, Teori korespondensi bekerja
dengan idea, “bahwa dalam mengukur
suatu kebenaran kita harus melihat setiap
pernyataan
satu-per-satu,
apakah
pernyataan tersebut berhubungan dengan
realitasnya atau tidak.”
Lalu bagaimana jika kita tidak mengetahui
realitasnya? Bagaimanapun hal itu sulit
untuk dilakukan

Kelemahan teori kebenaran
korespondensi ialah munculnya
kekhilafan karena kurang cermatnya
penginderaan, atau indera tidak normal
lagi.
Di samping itu, teori kebenaran
korespondensi tidak berlaku pada
objek/bidang nonempiris atau objek yang
tidak dapat diinderai.

3. Teori Pragmatis
• Teori ini dicetuskan oleh Charles S.
Pierce. Kemudian teori ini dikembangkan
oleh beberapa ahli yaitu George Herbert
Mead, William James, John Dewey dan C.I.
Lewis. Teori ini berpendapat bahwa :
• “kebenaran suatu pernyataan diukur
dengan kriteria, apakah pernyataan
tersebut bersifat fungsional dalam
kehidupan praktis. Artinya, suatu
pernyataan adalah benar, jika
pernyataan itu mempunyai kegunaan
praktis dalam kehidupan manusia”

3 Kriteria Teori Pragmatis
• kegunaan (utility),
• dapat dikerjakan (workability),
• akibat atau pengaruhnya yang
memuaskan (satisfactory
consequencies)

4. Kebenaran Performatik
• Teori ini menyatakan bahwa kebenaran
diputuskan atau dikemukakan oleh pemegang
otoritas tertentu.
• Pemegang otoritas yang menjadi rujukan bisa
pemerintah, pemimpin agama, pemimpin adat,
pemimpin
masyarakat,
dan
sebagainya.
Kebenaran performatif dapat membawa kepada
kehidupan sosial yang rukun, kehidupan
beragama yang tertib, adat yang stabil dan
sebagainya.
• Contoh: penetapan 1 syawal oleh MUI

Kebenaran adalah..
• (1) sesuatu yang memuaskan
keinginan kita,
• (2) sesuatu yang dapat dibuktikan
dengan eksperimen,
• (3) sesuatu yang membantu dalam
perjuangan hidup biologis.

2. Kebenaran Hukum
Guna:

Sifat:
1. Tengah: dogmatika dan
filsafat hukum;
2. Sifat: interdisipliner dan
eksternal;
3. Relevan;

a.

b.
c.
d.
e.
f.
g.

Pengembangan
pengetahuan.
Pengembangan
ketrampilan.
Pengembagan nilai.
Rasio;
Alasan;
Justifikasi;
Preskripsi

Kebenaran Hukum:
• Menjelaskan hukum dengan cara
menafsirkan sesuatu arti/pengertian,
sesuatu syarat atau unsur sah nya
suatu peristiwa hukum dan hierarki
peraturan hukum,
• Menilai suatu peristiwa hukum,
• Memprediksi tentang sesuatu yang
akan terjadi.

Kasus
Peristiw
a

RASA
INGIN
TAHU
MANUSI
A

Disusun
azas/prinsip
relatif tetap

Dikaji
diteliti

Theory building
MENILAI MASA
LALU

Teori

Digunakan

MEMECAHKA
N MASALAH
MASA KINI
ATAU
MENEMUKAN
TEORI BARU

MEMPREDIKSI
MASA DEPAN

22

Thank you:
• Para Guru;
• Prof Sudikno;
• Mahasiswa

For all the support and
kind assistance