Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015-2018 Berdasarkan Data Tahun 2003-3014

5

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Masalah kependudukan
Masalah kependudukan di Indonesia dikategorikan sebagai suatu masalah nasional yang besar
dan memerlukan pemecahan segera. Hal ini mencakup lima masalah pokok yang terkait satu
sama lainnya, yaitu :
1. Jumlah penduduk yang besar
2. Tingkat pertumbuhan yang tinggi
3. Penyebaran penduduk yang tidak merata
4. Komposisi penduduk yang timpang
5. Masalah mobilitas penduduk
Paket masalah kependudukan ini telah menjadi induk dari berbagai masalah lain. Apabila
tidak segera ditanggulangi tidak mustahil akan mendatangkan efek yang lebih parah lagi dan
dapat melumpuhkan pembangunan nasional.

2.2 Pengertian-pengertian
Ada beberapa pengertian yang secara singkat perlu diketahui untuk mendukung tulisan ini dan
merupakan bahan acuan dalam mengembangkan aplikasi yang ada.


2.2.1 Penduduk
Penduduk adalah semua orang berdomisili di wilayah Republik Indonesia selama enam bulan
atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan
menetap.

2.2.2

Laju Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika dibandingkan dengan
tahun sebelumnya dan dinyatakan dalam persentase. Jumlah penduduk di suatu wilayah
dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu:

Universitas Sumatera Utara

6

1. Fertilisasi
Fertilisasi disebut juga dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim

seorang perempuan dengan adanya tanda- tanda kehidupan.Apabila pada waktu lahir tidak ada
tanda-tanda kehidupan disebut lahir mati (still birth) yang ada di dalam demografi tidak dianggap
sebagai peristiwa kelahiran.Disamping istilah fertilisasi ada juga istilah fekunditas (fecundity)
sebagai petunjuk kepada kemampuan fisiologis dan biologis seorang perempuan untuk
menghasilkan anak .Seorang anak perempuan yang secara biologis subur (fecund) tidak selalu
melahirkan anak, misalnya mengatur kelahiran dengan abstinensi atau menggunakan
alat-alat kontrasepsi. Kemampuan biologis seorang perempuan untuk melahirkan sangat sulit
diukur. Ahli Demografi hanya
Pengukuran

menggunakan

pengukuran

terhadap kelahiran hidup.

fertilisasi lebih komplek dibanding pengukuran mortalitas, karena seorang

perempuan hanya meninggal satu kali, tetapi ia dapat melahirkan lebih dari seorang bayi.
Kompleksnya pengukuran fertilisasi karena melahirkan melibatkan dua orang. Masalah

lain

yang

dapat dijumpai

dalam

pengukuran fertilisasi ialah tidak

semua perempuan

mengalami resiko melahirkan karenakemungkinan beberapa dari mereka tidak mendapatkan
pasangan untuk

berumah tangga juga ada beberapa perempuan yang bercerai

menjanda. Dilihat dari masalah - masalah tersebut, terdapat variasi

atau


pengukuran fertilisasi

yang dapat diterapkan, dan itu masing-masing mempunyai keuntungan dan kelemahan.

2. Mortalitas
Mortalitas atau kematian adalah

salah satu dari ketiga

komponen demografi yang

berpengaruh terhadap struktur dan jumlah penduduk.Tinggi rendahnya tingkat mortalitas
penduduk suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi

juga

merupakan barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat di daerah tersebut.
Mortalitas adalah peristiwa menghilangnya semua tanda kehidupan secara permanen yang
bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Dari defenisi ini terlihat bahwa keadaan mati

hanya bisaterjadi kalau sudah terjadi kelahiran hidup.

3. Mobilitas
Mobilitas

penduduk

dapat

dibedakan

antara

mobilitas

penduduk

vertical

dan


penduduk horizontal. Mobilitas penduduk vertical ini sering disebut dengan perubahan

Universitas Sumatera Utara

7

status dan salah satu contoh adalah perubahan status pekerjaan.Seseorang yang mula-mula
bekerja didalam sektor pertanian sekarang

bekerja

dalam sektor perindustrian.Mobilitas

penduduk horizontal adalah gerak penduduk yang melintasi batas diwilayah lain dalam
periode tertentu.

Mobilitas

penduduk


dapat

pula dibagi menjadi dua yaitu

penduduk

permanen atau migrasi dan penduduk non permanen.Jadi imigrasi adalah perpindahan penduduk
yang melintas batas wilayah lain melampaui batas politik/

batas administratif dalam suatu

negara dengan tujuan menetap. Menurut Everett S. Lee ada empat factor yang membuat orang
mengambil keputusan untuk melakukan imigrasi yaitu:
1. Faktor yang terdapat di daerah asal
2. Faktor yang terdapat di tempat tujuan
3. Faktor pribadi
4.

Faktor yang menghambat


2.2.3 Susunan Penduduk
Data penduduk yang didapat dari hasil registrasi, sensus penduduk dan survey susunannya
masih belum teratur sehingga sulit untuk dibaca apalagi di interpretasi untuk keperluan maka
seluruh data tersebut disederhanakan Menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah
dibaca dan diinterpretasikan disebut menganalisa data. Dalam proses ini sering kali digunakan
statistik adalah menyederhanakan data
Membagi penduduk atas kelompok-kelompok tertentu atau dapat pula dikatakan sebagai
komposisi penduduk
Komposisi

penduduk

tertentu

merupakan salah satu dari

menggambarkan

susunan


bentuk

penduduk

yang

analisis penduduk .
dibuat berdasarkan

pengelempokan sesuai karakteristik yang sama. Berbagai macam komposisi penduduk dapat
digolongkan berdasarkan umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkatan pendidikan,
bahasa, agama, dan sebagainya.

2.2.4 Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin. Kedua variable ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk dimasa yang akan
datang. Misalnya dalam suatu negara terdapat penduduk umur tua (50 tahun ke atas) lebih
banyak,


maka diharapkan

negara

tersebut

mempunyai

angka kelahiran yang rendah.

Universitas Sumatera Utara

8

Demikian pula ketidakseimbangan jumlah penduduk laki-laki dan wanita,bisa mengakibatkan
rendahnya fertilisasi dan rendahnya angka pertumbuhan.
Ketidakseimbangan itu akan mempengaruhi pula keadaan sosial, ekonomi dan keluarga.
Komposisi penduduk umur tua digambarkan dalam piramida penduduk yang mencerminkan
apakah negara tersebut mempunyai cirri penduduk tua dan muda. Sedangkan pada penduduk
umur muda dapat dipakai sebagai ukuran perbandingan beban tanggungan yaitu angka yang

menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif ( umur dibawah 15
tahun dan 65 tahun keatas ) dengan banyaknya orang yang produktif (umur 16-64 tahun).

2.2.5 Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk merupakan indicator daripada tekanan penduduk yang terdapat di suatu
daerah dibandingkan dengan luas

tanah

yang ditempati dinyatakan

dengan banyaknya

penduduk per kilometer persegi.
Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan rumus :

KP =

Jumlah penduduk yang digunakan sebagai pembilang dapat berupa jumlah seluruh
penduduk di wilayah tersebut atau bagian-bagian penduduk tertentu misalnya, penduduk daerah
pedesaan atau yang bekerja di sektor pertanian. Sedangkan sebagai penyebut dapat berupa luas
seluruh wilayah, luas daerah pertanian atau luas daerah pedesaan, Kepadatan penduduk di suatu
wilayah dapat di bagi menjadi empat bagian yaitu :
1. Kepadatan penduduk kasar ( Crude Density of Population) sering disebut dengan
Kepadatan penduduk aritmatika
2. Kepadatan penduduk fisiologis ( Physiological Density)
3. Kepadatan penduduk agraris ( Agicultural Density)
4. Kepadatan penduduk ekonomi ( Economical of Density Popilation)

Universitas Sumatera Utara

9

2.3 Peramalan Penduduk
Semua perencanaan pembangunan sangat membutuhkan data penduduk tidak saja pada saat
merencanakan

pembangunan tetapi

juga pada masa-masa mendatang itulah yang disebut

dengan peramalan penduduk. Jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah
atau suatu negara yang bersangkutan. Perhitungan proyeksi penduduk, penulis lakukan dengan
meramalkan penduduk berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk pada periode 2010-2014.
Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam perhitungan peramalan ini adalah sebagai
berikut:
1. Menghitung tingkat pertumbuhan penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan
menurut jenis kelamin untuk periode 2003-2014 dengan cara eksponensial.
2. Meramalkan penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan dimulai dari tahun 20152018 dengan metode eksponensial.

2.3.1 Rasio Jenis Kelamin
Rasio adalah perbandingan dua perangkat yang dinyatakan dalam satuan tertentu. Dalam
pengerjaannya, rasio (ratio) adalah perbandingan dikalikan 100. Ukuran rasio ini sangat sering
dilakukan. Rasio jenis kelamin (sex ratio) adalah perbandingan jumlah antara jenis kelamin
laki-laki dan perempuan. Hal ini biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki
per jumlah penduduk perempuan dikali 100%. Secara umum dapat ditulis:

SR =

x 100%

Universitas Sumatera Utara