Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015-2018 Berdasarkan Data Tahun 2003-3014

(1)

Data Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2003-2014

Jenis Kelamin

Tahun Laki-Laki Perempuan Total

2003 77,362 76,918 154,280

2004 77,838 77,384 155,222

2005 78,316 77,853 156,169

2006 78,797 78,328 157,125

2007 79,287 78,808 158,095

2008 78,166 79,904 158,070

2009 85,274 86,413 171,687

2010 85,344 86,306 171,650

2011 86,098 87,157 173,255

2012 86,769 87,996 174,765

2013 87,588 88,841 176,429

2014 89,906 91,120 181,026


(2)

SURAT KETERANGAN Hasil Uji Program Tugas Akhir

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa Program Studi D3 Statistika:

Nama : Aprilia Manullang

Nomor Induk Mahasiswa : 132407123 Program Studi : D3 Statistika

JudulTugasAkhir : Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2015-2018 berdasarkan data tahun 2003-2014 Telah melaksanakan test program Tugas Akhir mahasiswa tersebut di atas pada tanggal Juli 2016

Dengan Hasil: Sukses / Gagal

Demikian diterangkan untuk digunakan melengkap syarat pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa yang bersangkutan di Program Studi D3 Statistika FMIPA USU Medan.

Medan, Juli 2016 Dosen Pembimbing,

Dr. Parapat Gultom,MSIE NIP. 19610130 198503 1 002


(3)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN MATEMATIKA

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Telp. (061) 8211050, Fax (061) 8214290 Medan 20155

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Nama Mahasiswa : Aprilia Manullang Nomor Induk Mahasiswa : 132407123

Judul Tugas Akhir : Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2015-2018 berdasarkan data tahun 2003-2014 Dosen Pembimbing : Dr. Parapat Gultom,MSIE

Tanggal Mulai Bimbingan : Tanggal Selesai Bimbingan :

No. Tanggal Asistensi Bimbingan

Pembahasan Asistensi Pada Bab

Paraf Dosen

Pembimbing Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

*Kartu ini harap dikembalikan ke Departemen Matematika bila bimbingan mahasiswa telah selesai

Disetujui oleh:

Program Studi D3 Statistika FMIPA USU

Ketua, Dosen Pembimbing

Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si Dr. Parapat Gultom,MSIE


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ida Bagus Mantra. 2003. Demografi Umum. Edisi ke-2. Yogyakarta: Pustaka Belajar .

Makridakis,S.Wheelwright,S,C,McGee,V,E,1999. Metode dan Aplikasi Peramalan. Edisi ke-2 Jakarta: Binarupa Aksara

BPS.2003-2014. Humbang Hasundutan Dalam Angka . Badan Pusat Statistik. Medan

BPS.2014. Humbang Hasundutan Dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Medan

Sudjana. 1992. Metode Statistika. Edisi ke-6 Bandung: Tarsito


(5)

BAB 3

SEJARAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

3.1 Sejarah Singkat Kabupaten Humbang Hasundutan

Tapanuli Utara sebagai kabupaten induk dari Humbang Hasundutan terbentuk berdasarkan dari Undang Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonomi kabupaten dalam lingkungan Provinsi Sumatera Utara. Pada masa pemerintahan penjajahan Belanda, salah satu afdeling di wilayah Kepresidenan Tapanuli adalah Afdeling Bataklanden dengan ibukotanya Tarutung terdiri atas lima onder afdeling. Setelah kemerdekaannya tepat tahun 1947 Kabupaten Tanah Batak menjadi empat kabupaten yaitu :

1. Kabupaten Silindung ibukotanya Tarutung 2. Kabupaten Humbang ibukotanya Doloksanggul 3. Kabupaten Toba Samosir ibukotanya Balige 4. Kabupaten Dairi ibukotanya Sidikalang

Pada tahun 1950 keempat kabupaten ini dilebur menjadi Kabupaten Tapanuli Utara, dan seiring dengan terbentuknnya Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, dan Kabupaten Nias. Keadaan ini bertahan hingga tahun 1964, karna pada saat itu Tapanuli Utara dimekarkan dengan terpisahnya Dairi menjadi kabupaten berdasarkan Undang undang Nomor 15 Tahun 1964 dan selanjutnya berdasarkan Undang Undang Nomor 12 Tahun 1998 terbentuknya Kabupaten Toba Samosir. Kenyataan menunjukkan bahwa kedua daerah tersebut mengalami perkembangan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Berbekal keinginan untuk mendambakan peningkatan kesejahteraan masyarakat, peluang tersebut dimanfaatkan secara tepat oleh masyarakat di wilayah Humbang Hasundutan melalui Panitia Pembentukan Kabupaten Humbang Hasundutan. Ternyata sejalan dengan tuntutan kemajuan jaman mampu menumbuhkan aspirasi masyarakat untuk mengusulkan Pemekaran Aspirasi murni masyarakat tersebut disambut dan difasilitasi oleh pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, serta dukungan DPRD Kabupaten Tapanuli Utara, yang kemudian memperoleh Dukungan Gubernur Sumatera Utara dan DPRD Provinsi Sumatera Utara.

Pemerintah Pusat sangat responsive terhadap aspirasi ini karena dalam waktu relatif singkat Tim Terpadu Depdagri, DPOD dan Komisi II DPR/RI melakukan kunjungan dan


(6)

pertemuan dengan masyarakat se-wilayah Humbang Hasundutan tanggal 5 September 2002 sebagai lanjutan kunjungan Komisi II DPR-RI tanggal 29 Juli 2002. Sebagai tindak lanjutnya maka usul pemekaran ini mendapat pembahasan pada Sidang Paripurna DPR-RI yang pada puncaknya melahirkan Undang - Undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara.

Pada hari Senin tanggal 28 Juli 2003 Kabupaten Humbang Hasundutan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri RI sekaligus melantik Penjabat Bupati Drs.Manatap Simanungkalit di Kantor Gubernur Sumatera Utara, Medan. Mengawali tugasnya sebagai Bupati Humbang Hasundutan telah membuat pertemuan dengan para Tokoh Masyarakat, adat, dan Tokoh Pendidikan serta Tokoh Agama di daerah ini antara lain guna membicarakan pembuatan LogoKabupaten Humbang Hasundutan yang disyahkan oleh DPRD.

3.2 Lambang dan Arti Lambang Kabupaten Humbang Hasundutan

Gambar 2.1 Logo Humbang Hasundutan

Logo Humbang Hasundutan mempunyai makna yaitu :

1. Padi dan kapas dalam komposisi lingkaran Bulat dan nama Kabupaten Humbang Hasundutan yang melambangkan Masyarakat Humbang Hasundutan yang telah membulatkan tekad membangun menuju masyarakat sejahtera dan makmur.


(7)

2. Bintang Sudut lima berwarna kuning dengan Latar Belakang warna merah, melambangkan bahwa Masyarakat Humbang Hasundutan menganut dan percaya kepada Tuhan yang Maha Esa. Kuning sebagai lambang keagungan dan keemasan.

3. Kopi, Ternak, Kuda melambangkan Humbang Hasundutan sebagai daerah pertanian dan perekonomian.

4. Timbangan melambangkan bahwa Masyarakat Humbang Hasundutan senantiasa taat kepada hukum dan aturan.

5. Pisau, Tunggal Panaluan dan Perangkatnya melambangkan warisan sejarah tempat lahirnya raja.

6. Pohon Beringin melambangkan perlindungan dan penganyoman masyarakat.

7. Buku melambangkan wujud dan kepedulian masyarakat Humbang Hasundutan dalam pendidikan dan berjuang menyekolahkan generasi muda.

8. Gunung, Tanah, Pohon dan Persawahan melambangkan bahwa masyarakat Humbang Hasundutan sebagai daerah pertanian, tanah kesejukan dan tanah pengharapan.

9. Lipatan Ulos berwarna merah, bertuliskan Bona Pasogit merupakan sarana kata untuk menggugah perasaan masyarakat Humbang Hasundutan di desa sampai perantauan agar mengingat kampung halamannya.


(8)

BAB 4

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data

Analisis data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut :

1. Membandingkan dua hal atau lebih variable untuk mengetahui selisih atau rasionya kemudian diambil kesimpulannya.

2. Mengurangi atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau komponen yang lebih kecil agar dapat:

a. mengetahui komponen yang menonjol

b. membandingkan antara komponen satu dengan komponen yang lainnya c. membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhannya 3. Memperkirakan atau membandingkan besarnya pengaruh secacara kuantititaif dari suatu

kejadian lainnya serta memperkirakan kejadian lainnya yang dapat dinyatakan dengan perubahan nilai suatu variabelnya.

4.2 Keadaan Umum Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan

Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang ibu kotanya Dolok Sanggul yang memiliki luas sebesar 2.502,71 ialah merupakan pemekaran dari Tapanuli Utara. Kabupaten Humbang Hasundutan ini berbatasan dengan Kabupaten Samosir ( sebelah utara), Tapanuli Utara (sebelah timur), Tapanuli Tengah (sebelah selatan), dan pakpak barat (sebelah barat). Kabupaten Humbang Hasundutan terletak pada Lintang Utara dan 98 - Bujur Timur. Dengan kondisi fisik kabupaten Humbang Hasundutan berada pada ketinggian 330-2.075 dpl.

Keanekaragaman penduduk terdiri dari beberapa suku Batak Toba, Pakpak, Simalungun, Nias, Jawa, dan Mandailing yang menyebar hampir di seluruh kecamatan. Masing – masing Penduduk memeluk agama dan kepercayaan seperti Islam, Kristen Protestan, Katholik, dengan toleransi beragama diantara masyarakat terbina dengan baik.


(9)

Berdasarkan hasil pendapatan tahun 2004 jumlah penduduk 155.222 jiwa dengan rata-rata kepadatan penduduknya 66,47/ . Dan berdasarkan data sensus penduduk 2010 jumlah penduduk 156.169 jiwa dengan kepadatan penduduk 66,87 jiwa/ .

Sedangkan kontribusi penduduk berdasarkan mata pencaharian adalah pertanian, perdagangan, Pegawai Negri Sipil dan TNI serta sebagian kecil sebagai industri/kerajian tangan. Dan penghasilan utama dikabupaten ini adalah dari sektor pertanian. Kabupaten Humbang Hasundutan terdiri dari 10 kecamatan yaitu Dolok Sanggul, Baktiraja, Lintong Nihuta, Onan Ganjang , Pakkat, Paranginan, Parlilitan, Pollung, Sijama Polang, dan Tarabintang.

Adapun keadaan jumlah penduduk daerah Kabupaten Humbang Hasundutan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2003-2014

Jenis Kelamin

Tahun Laki-Laki Perempuan Total

2003 77,362 76,918 154,280

2004 77,838 77,384 155,222

2005 78,316 77,853 156,169

2006 78,797 78,328 157,125

2007 79,287 78,808 158,095

2008 78,166 79,904 158,070

2009 85,274 86,413 171,687

2010 85,344 86,306 171,650

2011 86,098 87,157 173,255

2012 86,769 87,996 174,765

2013 87,588 88,841 176,429

2014 89,906 91,120 181,026


(10)

Grafik Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan menurut Jenis Kelamin Tahun 2003-2014

Gambar 4.1 Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan menurut Jenis Kelamin tahun 2003-2014

4.2.1 Rasio Beban Tanggungan

Rasio Beban Tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyak orang yang tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan 75 tahun ke atas) dengan banyaknya orang yang produktif ( umur antara 16-74).

Rasio beban tanggungan dapat digunakan sebagai indikator ekonomi suatu negara, apakah tergolong negara maju atau tidak. Negara - negara yang sedang berkembang pada umumnya mempunyai angka beban ketergantungan yang lebih tinggi pula, disebabkan oleh besarnya proporsi anak-anak di dalam komposisi penduduk tersebut. Besar angka tanggungan di Kabupaten Humbang Hasundutan dapat dihitung menggunakan rumus:

77,362 77,838 78316 78797

79287 78166

85274 85344 86098 86769 87588

89906

76,918 77,384 77853 78328

78808 79904

86413 86306 87157

87996 88841 91120 65,000 70,000 75,000 80,000 85,000 90,000 95,000

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Grafik Jumlah Penduduk


(11)

dengan:

k = konstanta dengan nilai 100

Tabel 4.2 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2014

No Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 0-4 12,559 12,115 24,674

2 5-9 12,223 11,588 23,811

3 10-14 11,215 10,453 21,668

4 15-19 9,361 8,449 17,810

5 20-24 4,862 3,623 8,485

6 25-29 5,228 4,912 10,140

7 30-34 5,610 5,397 11,007

8 35-39 5,333 5,083 10,416

9 40-44 4,838 4,801 9,639

10 45-49 4,351 4,738 9,089

11 50-54 3,683 4,442 8,125

12 55-59 3,375 4,383 7,758

13 60-64 2,808 3,618 6,426

14 65-69 1,797 2,725 4,522

15 70-74 1,351 2,062 3,413

16 75+ 1,312 2,731 4,043

jumlah 89,906 91,120 181,026

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara Dari table diatas didapat angka-angka sebagai berikut:

70.153

106.830 4.043

Bila harga-harga diatas disubstitusikan ke dalam rumus, didapat angka rasio beban tanggungan sebagai berikut:

Rasio Beban Tanggungan =

x k

DR =

x 100

=


(12)

= 0,6945 x 100 = 69,45

= 69

Ini berarti setiap 100 orang yang produktif harus menanggung 74 yang tidak produktif. Tinggi angka beban tanggungan merupakan factor penghambat ekonomi, karena sebagian dari pendapat yang diperoleh dari golongan yang produktif, terpaksa harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang belum produktif.

4.2.2 Kepadatan Penduduk

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, kepadatan penduduk merupakan indicator dari tekanan penduduk suatu daerah. Kepadatan penduduk suatu daerah adalah perbandingan antara jumlah penduduk antara jumlah penduduk dengan luas daerah dalam kilometer persegi.

Kepadatan penduduk yang berbeda-beda disebabkan oleh berbagai factor seperti lokasi daerah, keadaaan alamnya serta sejarahnya.Kepadatan penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2014 dihitung dengan menggunakan rumus :

KP=

KP = KP = 72 jiwa

Kepadatan penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan pada Tahun 2014 mencapai 72 jiwa perkilometer persegi. Dibandingkan dengan Kota Medan dengan kepadatan penduduk 8.001 jiwa perkilometer persegi, kepadatan penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan sangat jauh selisihnya, ini menunjukkan bahwa masyarakat lebih memilih tinggal di ibukota provinsi yaitu Medan, karena di kota jenis pekerjaan bervariasi sesuai dengan tingkat pendidikan yangdicapai dan fasilitas dikota lebih memadai dibandingkan fasilitas di kabupaten.

4.3 Peramalan Jumlah Penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan

Salah satu cara untuk mengetahui penduduk pada tahun-tahun tertentu pada masa yang akan datang yaitu dengan cara meramalkannya. Berdasarkan data yang tertera pada table 4.1, pada


(13)

tahun 2003 jumlah penduduk 154.280 jiwa yaitu jumlah penduduk laki-laki sebesar 77.362 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar 76.918 jiwa. Sedangkan pada tahun 2014 jumlah penduduk sebesar 181.026 jiwa yaitu penduduk laki-laki sebesar 89.906 jiwa sedangkan jumlah penduduk perempuan sebesar 91.120 jiwa.

Dari data dengan rentang 12 tahun tersebut, maka besarnya tingkat pertumbuhan penduduk dapat dihitung menggunakan rumus eksponensial, yaitu sebagai berikut:

dengan:

Pt = Jumlah penduduk pada n tahun Po = Jumlah penduduk pada tahun awal r = Tingkat pertumbuhan penduduk t = Periode waktu dalam tahun

e = Jumlah konstanta yang besarnya 2,718282

4.3.1 Perubahan Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan 2003-2014

Tabel 4.3 Jumlah Perubahan Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan Menurut Jenis Kelamin

Jumlah Penduduk Jumlah Perubahan

Tahun Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan

2003 77,362 76,918

2004 77,838 77,384 476 466

2005 78316 77853 478 469

2006 78797 78328 481 475

2007 79287 78808 490 480

2008 78166 79904 -1121 1096

2009 85274 86413 7108 6509

2010 85344 86306 70 -107

Tahun

Jumlah Penduduk Jumlah Perubahan Laki -laki Perempuan Laki -laki Perempuan


(14)

2012 86769 87996 671 839

2013 87588 88841 819 845

2014 89906 91120 2318 2279

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara

Gambar 4.2Perubahan Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan menurut Jenis Kelamin Tahun 2003-2014

Dari tabel diketahui bahwa jumlah penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan berbeda setiap tahunnya. Pada tahun 2003 ke 2004 terdapat perubahan jumlah penduduk yaitu 476 jiwa pada laki-laki dan 466 jiwa pada perempuan,.

4.3.2 Pertumbuhan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Humbang Hasundutan

Pt =

Log Pt =

log

476 478 481 490

-1121 7108

70

754 671 819 2318

466 469 475 480 1096

6509

-107

851 839 845 2279 -2000 -1000 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Grafik Jumlah Perubahan


(15)

rt log e =

log

t

log

r =

r

=

keterangan:

Pt = jumlah penduduk pada tahun dasar = jumlah penduduk pada tahun dasar r = angka pertumbuhan penduduk t = jangka waktu antar dan Pt

e = jumlah konstanta yang besarnya 2,71828183

a. Pertumbuhan Penduduk Laki-Laki

Pt

=

.

=

.

t

= 11

r

=

r

=

r

=

r = 0,01366 r = 1,366%

b. Pertumbuhan penduduk Perempuan

Pt

=

.

=

.


(16)

r

=

r

=

r

=

r = 0,01540 r = 1,540%

c. Pertumbuhan Keseluruhan Penduduk

Pt = .

= .

t = 11

r =

r =

r =

r = 0,01453 r = 1,453%

Tabel 4.4 Persentase Pertumbuhan Laki-Laki, Perempuan dan Keseluruhan Penduduk

Persentase Pertumbuhan Penduduk (%) Laki-Laki Perempuan Keseluruhan


(17)

4.3.3 Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Humbang Hasundutan

Dengan diperolehnya pertumbuhan penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan maka peramalan atau taksiran jumlah penduduk dapat ditentukan dengan menggunakan persentase perubahan jumlah penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2003-2014 dengan menggunakan rumus:

1. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-Laki Kabupaten Humbang Hasundutan

Pt =

=

.

= 89.906 (

= 91.295,8

=

.

= 91.295,28 (

= 92.707,08

=

.

= 92.707,08 (

= 94.140,17

= .

= 94.140,17 (

= 95.595,41

2. Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Kabupaten Humbang Hasundutan

Pt

=


(18)

= 91.120 (

= 92.726,78

=

.

= 92.726,78 (

= 94.361,9

=

.

= 94.361,9 (

= 96.025,85

=

.

= 96.025,85 (

= 97.719,14

3. Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Perempuan Kabupaten Humbang Hasundutan

= .

= 181.026 (

= 184.021,14

= .

= 184.021,14 (

= 187.065,84

= .

= 187.065,84 (


(19)

= .

= 190.160,91 (

= 193.307,2

Tabel 4.5 Peramalan Jumlah Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015-2018

Jumlah Penduduk

Tahun Laki-laki Perempuan Keseluruhan

2015 91296 92727 184021

2016 92707 94362 187066

2017 94140 96026 190161

2018 95595 97719 193307

Dari hasil peramalan yang diperoleh kita ketahui bahwa setiap tahunnya penduduk mengalami peningkatan, dengan kata lalin tidak terjadi penurunan jumlah penduduk laki-laki maupun jumlah penduduk perempuan. Pada tahun 2014 jumlah penduduk sekitar 181.026 jiwa dan berdasarkan jumlah peramalan Kabupaten Humbang Hasundutan pada tahun 2018 diperkirakan 193.307 jiwa. Setelah mengetahui banyaknya penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2015-2018 maka penulis akan menjelaskan untuk mencari sex ratio digunakan rumus sebagai berikut:

Apabila SR > 100 maka di daerah tersebut lebih banyak penduduk laki-laki daripada penduduk perempuan.

Apabila SR < 100 maka di daerah tersebut lebih banyak penduduk perempuan daripada penduduk laki-laki.


(20)

=

x 100

= 98,46

2. Untuk Rasio Jenis Kelamin Tahun 2016

=

x 100

= 98,25

3. Untuk Rasio Jenis Kelamin Tahun 2017

=

x 100

= 98,04

4. Untuk Rasio Jenis Kelamin Tahun 2018

=

x 100

= 97,83

Tabel dibawah ini akan menunjukkan perbandingan antara sex ratio laki-laki dengan perempuan pada tahun 2015-2018.


(21)

Tabel 4.6 Perbandingan Sex Ratio Antara Penduduk Laki-laki dan Perempuan Kabupaten Humbang Hasundutan

Tahun Laki-laki Perempuan Sex Ratio

2015 91296 92727 98,46

2016 92707 94362 98,25

2017 94140 96026 98,04

2018 95595 97719 97,83

Rasio jenis kelamin penduduk kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2015-2018 rata-rata 98,15 yang artinya, bahwa setiap 98 penduduk laki-laki sebanding dengan 100 penduduk perempuan.


(22)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahap Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahapan hasil desain tertulis ke dalam programming (coding).

Pada tahap inilah seluruh hasil desain dituangkan kedalam bahasa program tertentu untuk menghasilkan sebuah system informasi yang sesuai dengan hasil desain tertulis.Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga system yang dibentuk memiliki suatukelebihan-kelebihan tersendiri.

5.2 Mengaktifkan Microsoft Excel

Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Windows dan pastikanlah Microsoft Excel berada pada jaringan Microsoft Windows, kemudian klik tombol start pada taskbar, kemudian klik All Program, lalu pilih Microsoft Excel yang sudah terdapat di menu All program, maka pilih aplikasi Excel tersebut.


(23)

5.3 Membuka Lembar Kerja Baru

Setelah pengaktifan, akan tampil lembar kerja excel yang sudah siap untuk digunakan.Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari atas ke bawah, sedangkan baris berurutan dari kiri ke kanan yang terdiri dari 256 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja.

Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan ini diidentifikasi dengan alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan angka untuk baris, disamping itu lembar kerja excel terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi tersendiri.


(24)

5.4 Pengisian Data

Pengisian data ke dalam lembar kerja Excel adalah sama dengan memasukkan atau mengetikkan data ke dalamnya. Ada dua pilihan cara pengisian data, yaitu dengan menggunakan keyboard computer atau melalui sub menu yang terdapat di menu Excel.

Dalam pengisian data ke data kedalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Letakkan pointer (ada sel yang ingin diisi data). b. Ketik data yang diinginkan.

c. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk mengakhiri.

Gambar 5.3 Pengisian Data

5.5 Pembuatan Grafik

Grafik pada excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar kerja sendiri, namun masih berada dalam file yang sama. Untuk membuat grafik pada excel, biasa menggunakan icon chat wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah:

a. Sorot sel atau range yang ingin dibuat grafik

b. Klik icon insert, maka akan tampil kotak dialog source data


(25)

d. Lalu klik menu insert pada submenu chart klik line

e. Lalu untuk mengubah koordinat garis horizontal menjadi tahun maka klik pada chart tersebut, lalu klik menu chart tools, klik design dan klik select data.

f. Pada kotak dialog horizontal (category) axis label, klik edit, dan blok data yang akan dijadikan sebagai tahun, kemudian klik Ok.

g. Untuk keterangan pendukung grafik seperti titles (judul grafik), dan Axis Title maka klik chart tools, layout, dan klik chart title dan axis title, lalu pilih tata letak yang diinginkan, setelah itu ubah judul yang diinginkan dengan mengklik dua kali pada title tersebut.


(26)

BAB 6 PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi dari perhitungan jumlah penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan berdasarkan data tahun 2005-2014, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Rasio Beban Tanggungan di Kabupaten Humbang Hasundutan pada tahun 2014 adalah 69 orang. Ini berarti bahwa setiap 100 orang kelompok produktif harus menanggung 69 orang kelompok yang tidak produktif

2. Pertumbuhan penduduk setiap tahunnya mengalami peningkatan yaitu sebesar 1,641%, peningkatan ini tidak hanya disebabkan oleh factor kelahiran tetapi juga oleh urbanisasi, migrasi pencarian kerja. Hal ini terjadi karena Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan kabupaten yang baru terbentuk dan sedang melakukan pemekaran wilayah.

3. Diramalkan bahwa jumlah penduduk laki-laki Kabupaten Humbang Hasundutan pada tahun 2015 adalah 91.296 jiwa, penduduk perempuan 92.727 jiwa dan keseluruhan penduduk sebesar 184.021 jiwa. Pada tahun 2016 penduduk laki-laki sebesar 92.707 jiwa, penduduk perempuan sebesar 94.362 jiwa, dan keseluruhan penduduk sebesar 187.066 jiwa. Pada tahun 2017 penduduk laki-laki sebesar 94.140 jiwa, penduduk perempuan sebesar 96.026 jiwa, dan keseluruhan penduduk sebesar 190.161 jiwa. Sedangkan pada tahun 2018 penduduk laki-laki sebesar 95.595 jiwa, penduduk perempuan sebesar 97.719 jiwa, dan jumlah keseluruhan penduduk sebesar 193.307 jiwa.

4. Dari hasil proyeksi penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan dari tahun 2015-2018 terus meningkat setiap tahunnya, tetapi peningkatannya masih terlihat normal dan tidak drastic.

5. Rata-rata perbandingan sex ratio laki-laki dan perempuan tahun 2015-2018 sebesar 98,15 berarti pada tahun yang akan datang jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada penduduk laki-laki, yang mungkin saja karena mortalitas bayi laki-laki lebih besar.


(27)

6.2 Saran

Berdasarkan data yang diamati, penulis member saran dari hasil analisis jumlah pertumbuhan penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan yaitu sebagai berikut:

1. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dalam keadaan jumlah penduduk yang besar dapat menjadi beban yang berat bagi proses pembangunan.. Oleh karena itu, penyebaran penduduk yang tidak merata perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah., yang mana dapat memberikan pemecahan masalah kependudukan tersebut serta mengambil suatu kebijakan yang dapat mensukseskan pembangunan kependudukan di Kabupaten Humbang Hasundutan.

2. Pemerintah harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di Kabupaten Humbang Hasundutan.

3. Memeratakan penyebaran penduduk, misalnya dengan mengadakan transmigrasi dan pemerataan yang berwawasan lingkungan demi terciptanya kesejahteraan rakyat.


(28)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Masalah kependudukan

Masalah kependudukan di Indonesia dikategorikan sebagai suatu masalah nasional yang besar dan memerlukan pemecahan segera. Hal ini mencakup lima masalah pokok yang terkait satu sama lainnya, yaitu :

1. Jumlah penduduk yang besar 2. Tingkat pertumbuhan yang tinggi

3. Penyebaran penduduk yang tidak merata 4. Komposisi penduduk yang timpang 5. Masalah mobilitas penduduk

Paket masalah kependudukan ini telah menjadi induk dari berbagai masalah lain. Apabila tidak segera ditanggulangi tidak mustahil akan mendatangkan efek yang lebih parah lagi dan dapat melumpuhkan pembangunan nasional.

2.2 Pengertian-pengertian

Ada beberapa pengertian yang secara singkat perlu diketahui untuk mendukung tulisan ini dan merupakan bahan acuan dalam mengembangkan aplikasi yang ada.

2.2.1 Penduduk

Penduduk adalah semua orang berdomisili di wilayah Republik Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap.

2.2.2 Laju Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan dinyatakan dalam persentase. Jumlah penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu:


(29)

1. Fertilisasi

Fertilisasi disebut juga dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan adanya tanda- tanda kehidupan.Apabila pada waktu lahir tidak ada tanda-tanda kehidupan disebut lahir mati (still birth) yang ada di dalam demografi tidak dianggap sebagai peristiwa kelahiran.Disamping istilah fertilisasi ada juga istilah fekunditas (fecundity) sebagai petunjuk kepada kemampuan fisiologis dan biologis seorang perempuan untuk menghasilkan anak .Seorang anak perempuan yang secara biologis subur (fecund) tidak selalu melahirkan anak, misalnya mengatur kelahiran dengan abstinensi atau menggunakan alat-alat kontrasepsi. Kemampuan biologis seorang perempuan untuk melahirkan sangat sulit diukur. Ahli Demografi hanya menggunakan pengukuran terhadap kelahiran hidup. Pengukuran fertilisasi lebih komplek dibanding pengukuran mortalitas, karena seorang

perempuan hanya meninggal satu kali, tetapi ia dapat melahirkan lebih dari seorang bayi. Kompleksnya pengukuran fertilisasi karena melahirkan melibatkan dua orang. Masalah lain yang dapat dijumpai dalam pengukuran fertilisasi ialah tidak semua perempuan mengalami resiko melahirkan karenakemungkinan beberapa dari mereka tidak mendapatkan pasangan untuk berumah tangga juga ada beberapa perempuan yang bercerai atau menjanda. Dilihat dari masalah - masalah tersebut, terdapat variasi pengukuran fertilisasi yang dapat diterapkan, dan itu masing-masing mempunyai keuntungan dan kelemahan.

2. Mortalitas

Mortalitas atau kematian adalah salah satu dari ketiga komponen demografi yang berpengaruh terhadap struktur dan jumlah penduduk.Tinggi rendahnya tingkat mortalitas penduduk suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga merupakan barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat di daerah tersebut. Mortalitas adalah peristiwa menghilangnya semua tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Dari defenisi ini terlihat bahwa keadaan mati hanya bisaterjadi kalau sudah terjadi kelahiran hidup.

3. Mobilitas

Mobilitas penduduk dapat dibedakan antara mobilitas penduduk vertical dan penduduk horizontal. Mobilitas penduduk vertical ini sering disebut dengan perubahan


(30)

status dan salah satu contoh adalah perubahan status pekerjaan.Seseorang yang mula-mula bekerja didalam sektor pertanian sekarang bekerja dalam sektor perindustrian.Mobilitas penduduk horizontal adalah gerak penduduk yang melintasi batas diwilayah lain dalam periode tertentu. Mobilitas penduduk dapat pula dibagi menjadi dua yaitu penduduk permanen atau migrasi dan penduduk non permanen.Jadi imigrasi adalah perpindahan penduduk yang melintas batas wilayah lain melampaui batas politik/ batas administratif dalam suatu negara dengan tujuan menetap. Menurut Everett S. Lee ada empat factor yang membuat orang mengambil keputusan untuk melakukan imigrasi yaitu:

1. Faktor yang terdapat di daerah asal 2. Faktor yang terdapat di tempat tujuan 3. Faktor pribadi

4. Faktor yang menghambat

2.2.3 Susunan Penduduk

Data penduduk yang didapat dari hasil registrasi, sensus penduduk dan survey susunannya masih belum teratur sehingga sulit untuk dibaca apalagi di interpretasi untuk keperluan maka seluruh data tersebut disederhanakan Menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan disebut menganalisa data. Dalam proses ini sering kali digunakan statistik adalah menyederhanakan data

Membagi penduduk atas kelompok-kelompok tertentu atau dapat pula dikatakan sebagai komposisi penduduk tertentu merupakan salah satu dari bentuk analisis penduduk . Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang dibuat berdasarkan pengelempokan sesuai karakteristik yang sama. Berbagai macam komposisi penduduk dapat digolongkan berdasarkan umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkatan pendidikan, bahasa, agama, dan sebagainya.

2.2.4 Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variable ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk dimasa yang akan datang. Misalnya dalam suatu negara terdapat penduduk umur tua (50 tahun ke atas) lebih banyak, maka diharapkan negara tersebut mempunyai angka kelahiran yang rendah.


(31)

Demikian pula ketidakseimbangan jumlah penduduk laki-laki dan wanita,bisa mengakibatkan rendahnya fertilisasi dan rendahnya angka pertumbuhan.

Ketidakseimbangan itu akan mempengaruhi pula keadaan sosial, ekonomi dan keluarga. Komposisi penduduk umur tua digambarkan dalam piramida penduduk yang mencerminkan apakah negara tersebut mempunyai cirri penduduk tua dan muda. Sedangkan pada penduduk umur muda dapat dipakai sebagai ukuran perbandingan beban tanggungan yaitu angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif ( umur dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas ) dengan banyaknya orang yang produktif (umur 16-64 tahun).

2.2.5 Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk merupakan indicator daripada tekanan penduduk yang terdapat di suatu daerah dibandingkan dengan luas tanah yang ditempati dinyatakan dengan banyaknya penduduk per kilometer persegi.

Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan rumus :

KP =

Jumlah penduduk yang digunakan sebagai pembilang dapat berupa jumlah seluruh penduduk di wilayah tersebut atau bagian-bagian penduduk tertentu misalnya, penduduk daerah pedesaan atau yang bekerja di sektor pertanian. Sedangkan sebagai penyebut dapat berupa luas seluruh wilayah, luas daerah pertanian atau luas daerah pedesaan, Kepadatan penduduk di suatu wilayah dapat di bagi menjadi empat bagian yaitu :

1. Kepadatan penduduk kasar ( Crude Density of Population) sering disebut dengan Kepadatan penduduk aritmatika

2. Kepadatan penduduk fisiologis ( Physiological Density) 3. Kepadatan penduduk agraris ( Agicultural Density)


(32)

2.3 Peramalan Penduduk

Semua perencanaan pembangunan sangat membutuhkan data penduduk tidak saja pada saat merencanakan pembangunan tetapi juga pada masa-masa mendatang itulah yang disebut dengan peramalan penduduk. Jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah atau suatu negara yang bersangkutan. Perhitungan proyeksi penduduk, penulis lakukan dengan meramalkan penduduk berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk pada periode 2010-2014. Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam perhitungan peramalan ini adalah sebagai berikut:

1. Menghitung tingkat pertumbuhan penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan menurut jenis kelamin untuk periode 2003-2014 dengan cara eksponensial.

2. Meramalkan penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan dimulai dari tahun 2015-2018 dengan metode eksponensial.

2.3.1 Rasio Jenis Kelamin

Rasio adalah perbandingan dua perangkat yang dinyatakan dalam satuan tertentu. Dalam pengerjaannya, rasio (ratio) adalah perbandingan dikalikan 100. Ukuran rasio ini sangat sering dilakukan. Rasio jenis kelamin (sex ratio) adalah perbandingan jumlah antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Hal ini biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per jumlah penduduk perempuan dikali 100%. Secara umum dapat ditulis:

SR =


(33)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi oleh negara negara karena banyak menyangkut segi kehidupan. Bahkan bertahun - tahun belakangan ini para ahli ekonomi telah memusatkan perhatiannya kepada hubungan antara pembangunan ekonomi dan pertumbuhan penduduk. Perencanaan pembangunan ini dituangkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan dimana kependudukan perlu dipertimbangankan sebagai tolak ukur pembangunan masyarakat.

Penduduk merupakan objek dan sekaligus sebagai subjek dalam pembangunan nasional. Kebijaksanaan dibidang kependudukan bukan saja hanya menyangkut jumlah dan kepadatan penduduk, arus imigrasi, kelahiran, serta kematian tetapi juga kebijakan dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk yang tinggi serta mengarahkan mobilitas dan sebaran penduduk yang lebih merata, terutama di daerah yang jarang penduduknya.

Di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara dinyatakan bahwa jumlah penduduk yang besar akan menjadi modal dasar yang efektif bagi pembangunan nasional hanya bila penduduk yang besar tersebut berkualitas baik. Namun dengan pertumbuhan penduduk yang pesat sulit untuk meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan secaralayak dan merata. Hal ini berarti bahwa penduduk yang besar dengan kualitas yang tinggi tidak akan mudah tercapai.

Dewasa ini masalah kependudukan merupakan salah satu masalah di dunia, karena masalah ini bukan oleh negara berkembang saja tetapi juga oleh negara maju.Oleh sebab itu, studi tentang kependudukan telah menjadi subjek yang menarik antara ilmu-ilmu sosial yang mempunyai minat untuk mengerti masalah besar dan kebutuhan manusia.

Perkembangan penduduk tanpa disertai dengan control untuk mengukur jumlah penduduk yang diinginkan, hanya akan menumbuhkan masalah sosial ekonomi dengan segala akibatnya. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dari tahun ke tahun memerlukan tambahan investasi dan sarana di bidang pendidikan dalam usahanya untuk membangun dan meningkatkan taraf hidup negaranya.


(34)

Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk diketahui oleh masyarakat luas yang mana dapat merangsang timbulnya kesadaran dan membina tingkah laku yang bertanggung jawab terhadap masalah kependudukan, sehingga masalah-masalah yang ada dapat diatasi bersama dengan penuh perhatian dan memungkinkan setiap timbulnya masalah dapat dicegah atau dihindari.

Berkurang atau bertambahnya penduduk disuatu daerah mempunyai hubungan erat dengan perkembangan teknologi yang dimiliki oleh suatu golongan penduduk semakin luas kemungkinan memperbesar hasil-hasil produksi kebutuhan hidup dan semakin luas pula mata pencarian untuk pertambahan penduduk.

Untuk mengetahui banyaknya penduduk suatu daerah atau negara pada waktu tertentu maka dilaksanakan sensus penduduk atau penghitungan cacah atau survey, serta catatan - catatan untuk di analisis disusun menjadi angka. Data inilah yang akan di pergunakan sebagai bahan untuk perencanaan atau sasaran pembangunan di masa yang akan datang.

Berdasarkan uraian yang diatas, maka penulis mengadakan penelitian terhadap pertumbuhan penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2003 sampai dengan 2014 sebagai bahan dasar penelitian tugas akhir dengan judul “ PERAMALAN PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTANTAHUN 2015-2018 BERDASARKAN DATA TAHUN 2003-2014 “. Dengan maksud untuk memberi masukan kepada pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan dalam mengambil tindakan yang tepat untuk dapat dilakukan di masa mendatang dalam upaya mengatasi permasalahan perubahan jumlah penduduk, seperti misalnya program Keluarga Berencana (KB), Transmigrasi, pengembangan kota dan lain sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah

Pertumbuhan penduduk yang tinggi seiring dengan jumlah penduduk yang besar dapat menjadi beban yang berat bagi proses pembangunan daerah, dan perkembangan penduduk yang padat juga akan mengalami kesulitan untuk memacu pertumbuhan danperbaikan ekonomi. Hal tersebut dapat menyebabkan persebaran penduduk yang tidak merata. Hal ini juga dialami oleh penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan. Sesuai judul di atas, maka permasalahannya adalah memprediksi pertumbuhan penduduk danberapa jumlah penduduk pada tahun 2018.

Mengingat kemampuan dan keterbatasan waktu, maka penulis perlu membatasi masalah yang akan dibahas khususnya mengenai jumlah penduduk, kepadatan dan penyebaran


(35)

penduduk, komposisi penduduk, penduduk menurut umur, rasio jenis kelamin, dan tingkat pertumbuhan penduduk.

1.3 Batasan Masalah

Agar kajian dalam penelitian penulis ini tidak menyimpang, maka penulis hanya membatasi tentang taksiran atau ramalan pertumbuhan jumlah penduduk untuk tahun yang akan datang, sehingga dapat diambil suatu kebijakan untuk mencapai suatu kesejahteraan penduduk yang seimbang dan dinamis dengan perkembangan yang merata di segala bidang.

1.4 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan ini adalah untuk mengamati dan memberikan penyajian data yang diharapkan dapat dipergunakan seefisien mungkin bagi pihak yang membutuhkan untuk mengambil suatu keputusan atau kebijakan yang dapat membangun kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kabupaten Humbang Hasundutan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pertumbuhan dan jumlah penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan dan meramalkannya pada tahun-tahun berikutnya.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Memberikan masukan yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemeritah dan pihak-pihak terkait untuk menhadapi pertumbuhan penduduk pada tahun yang akan datang, khususnya tahun 2018.

2. Sebagai informasi bagi Badan Pusat Statistik khususnya mengenai pertumbuhan penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan.

3. Sebagai sarana meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis dalam menganalisa data.

1.5 Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan hasil peramalan ini adalah :


(36)

Metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari perpustakaan, dengan membaca buku, referensi dan bahan yang bersifat teoritis yang ada kaitannya dengan kependudukan di Kabupaten HumbangHumbang Hasundutan.

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk keperluan penelitian ini penulis lakukan dengan menggunakan data sekunder yang di peroleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Medan.

3. Analisis Data

Untuk mengetahui jumlah penduduk ditahun mendatang, rumus pendekatan pada model matematis. Dan model yang digunakan yang sesuai ialah “Model Eksponensial”.


(37)

Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja

dihadapi oleh negara negara karena banyak menyangkut segi kehidupan. Bahkan

bertahun - tahun belakangan ini para ahli ekonomi telah memusatkan

perhatiannya kepada hubungan antara pembangunan ekonomi dan pertumbuhan

penduduk. Perencanaan pembangunan ini dituangkan dalam upaya meningkatkan

kesejahteraan rakyat baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan dimana

kependudukan perlu dipertimbangankan sebagai tolak ukur pembangunan

masyarakat. Penduduk merupakan objek dan sekaligus sebagai subjek dalam

pembangunan nasional. Kebijaksanaan dibidang kependudukan bukan saja hanya

menyangkut jumlah dan kepadatan penduduk, arus imigrasi, kelahiran, serta

kematian tetapi juga kebijakan dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk

yang tinggi serta mengarahkan mobilitas dan sebaran penduduk yang lebih

merata, terutama di daerah yang jarang penduduknya.


(38)

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN

HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2015-2018

BERDASARKAN DATA TAHUN 2003-3014

TUGAS AKHIR

APRILIA MANULLANG

132407123

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2016


(39)

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN

HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2O15-2018

BERDASARKAN DATA TAHUN 2003-2014

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

APRILIA MANULLANG

132407123

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2016


(40)

PERSETUJUAN

Judul : PERAMALAN PERTUMBUHAN PENDUDUK

KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2015-2018 BERDASARKAN DATA TAHUN 2005- 2014

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : APRILIA MANULLANG

Nomor Induk Mahasiswa : 132407123

Program Studi : DIPLOMA III STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Disetujui di Medan,

Disetujuioleh: Program Studi D3 Statistika FMIPA USU Pembimbing Ketua

Dr. FaiqiziduhuBu’ulolo,M.Si Dr.Parapat Gultom,MSIE NIP. 19531218 198803 1 003 NIP. 196101630 198503 1 002


(41)

PERNYATAAN

PERAMALAN PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2015-2017

BERDASARKAN DATA TAHUN 2010-2014

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan,

APRILIA MANULLANG 132407123


(42)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah Dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015-2018 Berdasarkan data tahun 2003-2014

Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Parapat Gultom, MSIE selaku Pembimbing. Terima kasih kepada Bapak Dr.FaigiziduhuBu’ulölö,M.Si selaku Ketua Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Bapak Prof. Dr.Tulus,M.Si dan Dr.Mardiningsih,M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr.KeristaSebayang,MS selaku Dekan FMIPA USU,dan Pembantu Dekan, seluruh Staf dan Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Ayah Kristopel Manulang, Ibu Syma Banjarnahor dan Keluarga selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.

Medan, Juni 2016 Penulis


(43)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan i

Penyataan ii

Penghargaan iii

Daftar Isi iv

Daftar Tabel v

Daftar Gambar vi

BAB 1. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 3

1.5 Manfaat Penelitian 4

1.6 Metode Penelitian 4

BAB 2. LANDASAN TEORI 5

2.1 Masalah Kependudukan 5

2.2 Pengertian-Pengertian 5

2.2.1 Penduduk 5

2.2.2 Laju Pertumbuhan Penduduk 5

2.2.3 Susunan Penduduk 7

2.2.4 Komposisi Penduduk 8

2.2.5 Kepadatan Penduduk 8

2.3 Peramalan Penduduk 9

2.3.1 Rasio Jenis Kelamin 9

BAB 3. SEJARAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN 11

3.1 Sejarah Singkat Kabupaten Humbang Hasundutan 11

3.2 Lambang dan Arti Lambang Kabupaten 12

BAB 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 14

4.1 Analisa Data 14

4.2 Keadaan Umum Kabupaten Humbang Hasundutan 14

4.2.1 Rasio Beban Tanggungan 16

4.2.2 Kepadatan Penduduk 18

4.3 Peramalan Jumlah Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan 19 4.3.1 Perubahan Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan 19 4.3.2 Pertumbuhan Penduduk Menurut Jenis Kelamin 20 4.3.3 Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin 22

BAB 5. IMPLEMENTASI SISTEM 28

5.1 Tahap Implementasi 28

5.2 Mengaktifkan Microsoft Excel 28

5.3 Membuka Lembar Kerja Baru 29


(44)

Halaman

5.5 Pembuatan Grafik 31

BAB 6. PENUTUP 33

6.1 Kesimpulan 33


(45)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan Menurut Jenis Kelamin 15 Tabel 4.2 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin 17 Tabel 4.3 Jumlah Perubahan Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan 19

Menurut Jenis Kelamin

Tabel 4.4 Persentase Pertumbuhan Laki-laki, Perempuan, dan Keseluruhan 22 Tabel 4.5 Peramalan Jumlah Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan 25

Tahun 2015-2018

Tabel 4.6 Perbandingan Sex Ratio Antara Laki-Laki dan Perempuan 26 Kabupaten Humbang Hasundutan


(46)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Logo Kabupaten Humbang Hasundutan 12

Gambar 4.1 Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan Menurut 16 Jenis Kelamin

Gambar 5.1 Membuka Lembar Kerja Baru 29

Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel 30

Gambar 5.3 Pengisian Data 31


(1)

PERNYATAAN

PERAMALAN PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2015-2017

BERDASARKAN DATA TAHUN 2010-2014

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan,

APRILIA MANULLANG 132407123


(2)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah Dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015-2018 Berdasarkan data tahun 2003-2014

Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Parapat Gultom, MSIE selaku Pembimbing. Terima kasih kepada Bapak Dr.FaigiziduhuBu’ulölö,M.Si selaku Ketua Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Bapak Prof. Dr.Tulus,M.Si dan Dr.Mardiningsih,M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr.KeristaSebayang,MS selaku Dekan FMIPA USU,dan Pembantu Dekan, seluruh Staf dan Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Ayah Kristopel Manulang, Ibu Syma Banjarnahor dan Keluarga selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.

Medan, Juni 2016 Penulis


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan i

Penyataan ii

Penghargaan iii

Daftar Isi iv

Daftar Tabel v

Daftar Gambar vi

BAB 1. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 3

1.5 Manfaat Penelitian 4

1.6 Metode Penelitian 4

BAB 2. LANDASAN TEORI 5

2.1 Masalah Kependudukan 5

2.2 Pengertian-Pengertian 5

2.2.1 Penduduk 5

2.2.2 Laju Pertumbuhan Penduduk 5

2.2.3 Susunan Penduduk 7

2.2.4 Komposisi Penduduk 8 2.2.5 Kepadatan Penduduk 8

2.3 Peramalan Penduduk 9

2.3.1 Rasio Jenis Kelamin 9

BAB 3. SEJARAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN 11

3.1 Sejarah Singkat Kabupaten Humbang Hasundutan 11 3.2 Lambang dan Arti Lambang Kabupaten 12

BAB 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 14

4.1 Analisa Data 14

4.2 Keadaan Umum Kabupaten Humbang Hasundutan 14 4.2.1 Rasio Beban Tanggungan 16 4.2.2 Kepadatan Penduduk 18 4.3 Peramalan Jumlah Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan 19 4.3.1 Perubahan Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan 19 4.3.2 Pertumbuhan Penduduk Menurut Jenis Kelamin 20 4.3.3 Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin 22

BAB 5. IMPLEMENTASI SISTEM 28

5.1 Tahap Implementasi 28

5.2 Mengaktifkan Microsoft Excel 28 5.3 Membuka Lembar Kerja Baru 29


(4)

Halaman

5.5 Pembuatan Grafik 31

BAB 6. PENUTUP 33

6.1 Kesimpulan 33


(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan Menurut Jenis Kelamin 15 Tabel 4.2 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin 17 Tabel 4.3 Jumlah Perubahan Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan 19

Menurut Jenis Kelamin

Tabel 4.4 Persentase Pertumbuhan Laki-laki, Perempuan, dan Keseluruhan 22 Tabel 4.5 Peramalan Jumlah Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan 25

Tahun 2015-2018

Tabel 4.6 Perbandingan Sex Ratio Antara Laki-Laki dan Perempuan 26 Kabupaten Humbang Hasundutan


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Logo Kabupaten Humbang Hasundutan 12 Gambar 4.1 Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan Menurut 16

Jenis Kelamin

Gambar 5.1 Membuka Lembar Kerja Baru 29 Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel 30 Gambar 5.3 Pengisian Data 31 Gambar 5.4 Pembuatan Grafik 32