Model Pintu Pak Tani Berbahan Kayu dan Ban Sebagai Pintu Irigasi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Kawasan kepulauan Indonesia mempunyai potensi daerah rawa yang

cukup besar. Luas lahan rawa di Indonesia diperkirakan 33,4 juta ha, yang terdiri
atas 20 juta ha rawa pasang surut dan 13,4 juta ha rawa lebak (Didi, 2005). Untuk
memanfaatkan daerah rawa ini, pemerintah telah mengembangan lahan pertanian
di daerah pasang surut, untuk menunjang swasembada pangan. Kondisi muara
sungai umumnya bertopografi datar, jauh dari pemukiman penduduk serta
dipengaruhi pasang surut air laut. Di daerah seperti ini penggunaan pintu geser
atau pintu sejenis yang dilakukan dengan tenaga manusia tidak sesuai. Pada saat
muka air dari hulu tinggi, pintu harus dibuka, sehingga bila letak pintu jauh dari
pemukiman akan menyulitkan dalam pengoperasiannya. Oleh karena itu
pemilihan pintu klep otomatis (flap gate) cocok digunakan untuk kondisi tersebut.
Pintu klep otomatis adalah salah satu pintu air yang pengoperasiannya
dilakukan secara otomatis dengan membuka dan menutupnya pintu pada setiap
perubahan muka air baik di udik/hulu maupun di hilir. Di Indonesia sendiri pintu

klep saat ini sudah banyak digunakan dan dikembangkan untuk tujuan mengatasi
masalah pada sistem tata air mikro yang merupakan salah kunci dari produktifitas
pertanian.
Dalam upaya untuk mencari solusi permasalahan, Ir. Agung Sabur
Dipl.HE sebagai pencipta/penemu pertama diIndonesia, bahkan di dunia berupa
Pintu Klep Otomatis bahan fiber resin, ringan dan tahan korosi. Sampai saat ini
5

Universitas Sumatera Utara

telah diproduksi dan diterapkan ribuan Pintu Klep yang tersebar di
seluruh Indonesia sejak tahun 1995 dan saat ini sudah banyak difabrikasi dan
digunakan terutama di daerah irigasi pasang surut Indonesia.
Mengingat besarnya biaya yang dikeluarkan untuk harga pintu klep
otomatis kualitas tinggi tersebut dan membandingkan dengan kemampuan
ekonomi dari petani-petani kecil di Indonesia, maka penulis bermaksud untuk
membuat sebuah pintu klep otomatis yang lebih ekonomis dengan menggunakan
bahan dasar kayu dan ban.

1.2


Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :
1. Desain pintu air otomatis yang ekonomis dan mudah di operasikan,
2. Pintu air otomatis tersebut dapat berfungsi dengan baik sesuai analisa yang
dilakukan,
3. Ketinggian muka air agar pintu air tersebut terbuka, dan
4. Volume udara serta tekanan udara pada ban dalam sepeda yang dibutuhkan
agar pintu terbuka.

1.3

Pembatasan Masalah
Agar pembahasan tidak terlalu luas sehingga dapat mengaburkan masalah

yang sebenarnya maka perlu dibuat batasan masalah. Batasan masalah yang
terdapat pada penelitian ini antara lain:
1. Hanya menganalisa dimensi dan jenis bahan,

6

Universitas Sumatera Utara

2. Hanya menganalisa tinggi bukaan pintu,
3. Kondisi aliran pada saat ideal, dan
4. Tidak menganalisa kapasitas tampungan air.

1.4

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Menganalisa pintu klep otomatis dengan bahan menggunakan kayu dan ban
dalam,
2. Menganalisa tinggi muka air, dan
3. Menganalisa tekanan dan volume pada ban yang dibutuhkan agar pintu pak
tani dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan petani.

1.5


Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi penulis; sebagai pembelajaran dan tambahan ilmu mahasiswa tentang
mata kuliah yang berkaitan serta pengaplikasiannya dilapangan.
2. Bagi akademik; sebagai tambahan ilmu dan ide yang dapat dikembangkan
dikemudian hari.
3. Bagi pengambil kebijakan; sebagai masukan yang dapat digunakan untuk
mengatasi permasalahan banjir.

7

Universitas Sumatera Utara